TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di...

158
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DAN PROYEK DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN ALAT LABORATORIUM (Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun Pelajaran 2011/ 2012) TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama Kimia Oleh: OKTAFFI ARINNA MANASIKANA NIM: S 831102039 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di...

Page 1: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

DAN PROYEK DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN

ALAT LABORATORIUM

(Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1

di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun Pelajaran 2011/ 2012)

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains

Minat Utama Kimia

Oleh:

OKTAFFI ARINNA MANASIKANA

NIM: S 831102039

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Page 3: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Page 4: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Oktaffi Arinna Manasikana

NIM : S831102039

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul ”Pembelajaran

IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek Ditinjau dari Kreativitas dan

Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium” (Pembelajaran IPA untuk Materi

Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun

pelajaran 2011/ 2012) adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan

karya saya dalam tesis ini diberi sitasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti penyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademis berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tesebut.

Surakarta, Juni 2012

Yang membuat pernyataan

Oktaffi Arinna Manasikana

Page 5: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, tesis yang

berjudul: “Pembelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek

Ditinjau dari Kreativitas dan Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium

(Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 SMP

IT Darul Fikri Bawen Tahun pelajaran 2011/2012) “ dapat terselesaikan dengan

baik. Tesis ini ditulis dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

menyelesaikan Program Studi Magister Pendidikan Sains di Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Dalam penyelesaiannya penulis bekerja keras dari waktu ke waktu, tetapi

usaha keras tersebut tentu tidak akan tercapai jikalau tidak mendapat bantuan

berbagai pihak. Untuk itu dengan kerendahan hati kiranya penulis menghaturkan

terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

kesempatan untuk belajar pada Program Pascasarjana.

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan fasilitas

dalam menempuh pendidikan pada Program Pascasarjana.

3. Dr. M. Masykuri, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sains

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menempuh pendidikan.

Page 6: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

4. Dr. Sarwanto, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Sains

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menempuh pendidikan.

5. Prof Dr. Ashadi, selaku pembimbing pertama yang telah memberikan

bimbingan, ilmu, saran-saran dan perbaikan yang luar biasa sangat

bermanfaat.

6. Drs. Haryono, M.Pd. selaku pembimbing kedua yang telah memberikan

bimbingan, ilmu, saran-saran dan perbaikan yang luar biasa sangat

bermanfaat.

7. Segenap dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan ilmu yang luar

biasa bermanfaat.

8. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana angkatan Februari 2011,

sebagai kawan pembawa semangat sehingga penulis tidak pernah merasakan

letih sedikitpun.

9. Loemiyono, S.PdI., selaku Kepala SMP IT Darul Fikri Bawen Kab.Semarang

yang telah memberikan ijin penulis untuk melanjutkan studi dan melakukan

uji penelitian.

10. Purwoko, S.Pd., selaku Kepala SMP IT Nurul Islam Tengaran Kab.Semarang

yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan uji coba penelitian.

11. Siswa-Siswa Kelas VII SMP IT Darul Fikri Bawen dan SMP IT Nurul Islam

Tengaran atas kerjasama yang telah diberikan dalam pengambilan data saat

penelitian.

Page 7: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

12. Bapak dan Ibu tersayang yang senantiasa mendoakan kebaikan serta

memberikan kasih sayang, nasehat dan dorongan serta semangat bagi penulis

dalam menyelesaikan tesis.

13. Adik-adikku yang tersayang Agus Fiqih Amanu S.T, Anfas Sawamah Asri,

dan Muhammad Akhru Muflikhun yang senantiasa mendoakan, memberikan

kasih sayang dan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan tesis.

14. Teman-teman seperjuangan akhwat di Semarang, Salatiga dan Solo atas

motivasi dan inspirasi yang tak pernah putus.

Penulis juga menyampaikan terimakasih pula kepada semua pihak yang

telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga amal

kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan balasan yang lebih baik di sisi Allah

SWT. Akhirnya penulis berharap atas segala saran dan kritik guna memperbaiki

kekurangan yang ada, semoga hasil penelitian ini berguna adanya.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 8: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

MOTTO

“Wahai Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan” (Q.S. Thaahaa:114)

Rosululloh bersabda: “Orang beriman itu tidak akan puas dengan kebaikan yang ia dengar sebelum Syurga menjadi tempatnya yang

abadi” (HR.Turmidzi)

Kunci kemuliaan adalah taat pada Allah SWT dan Rosululloh SAW, kapanpun dan dimanapun berada (penulis)

Page 9: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

PERSEMBAHAN

Demi Pertemuan Dengan- Nya ...

Demi Kerinduan Kepada Utusan- Nya ...

Demi Bakti Kepada Orang Tua ...

Demi Manfaat Kepada Sesama ...

Untuk Itulah Karya Ini Ditulis.

Semoga Niat Ini Tetap Lurus ...

Semoga Menjadi Ibadah ...

Semoga Menjadi Amal Jariyah ...

Semoga Bermanfaat ...

Amiin.

Penulis

Page 10: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. …............. i

HALAMAN PERSETUJUAN.. ............................................................. …............. ii

HALAMAN PENGESAHAN.. .............................................................. …............. iii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................ …............. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................ …............. v

MOTTO .................................................................................................. …............. viii

PERSEMBAHAN ................................................................................. …............. ix

DAFTAR ISI .......................................................................................... …............. x

DAFTAR TABEL ................................................................................. …............. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. …............. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... …............. xvii

ABSTRAK ............................................................................................. …............. xviii

ABSTRACT ............................................................................................ …............. xix

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah... ……........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah.......................................................................... 13

C. Pembatasan Masalah......................................................................... 15

D. Perumusan Masalah.......... ……........................................................ 15

E. Tujuan Penelitian ………................................................................ 16

F. Manfaat Penelitian............................................................................. 17

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN

HIPOTESIS............................................................................................

18

A. Landasan Teori ....................................................... ………........... 18

1. Pembelajaran IPA ………......................................................... 18

Page 11: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Belajar dan Teori Belajar ………............................................. 22

3. Metode Inkuiri Terbimbing ....................................................... 36

4. Metode Proyek …….................................................................. 41

5. Kreativitas ……......................................................................... 47

6. Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium……................ 50

7. Prestasi Belajar ……................................................................. 52

8. Materi Asam Basa Garam ……................................................. 56

B. Penelitian yang Relevan ……........................................................... 59

C. Kerangka Berfikir ……..................................................................... 64

D. Hipotesis ……................................................................................... 76

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……................................................... 77

A. Tempat dan Waktu Penelitian …….................................................. 77

B. Metode Penelitian …….................................................................... 78

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel……............................... 79

D. Variabel Penelitian ……................................................................... 80

E. Teknik Pengumpulan Data ……....................................................... 82

F. Instrumen Penelitian ……................................................................. 83

G. Uji Coba Instrumen Penelitian …….................................................

H. Teknik Analisis Data ……………………………………................

85

93

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……........................... 98

A. Deskripsi Data ……......................................................................... 98

B. Pengujian Prasyarat Analisis ……................................................... 109

C. Pengujian Hipotesis ……................................................................. 113

D. Pembahasan ……............................................................................. 118

Page 12: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

E. Keterbatasan Penelitian ……........................................................... 133

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ……............................. 135

A. Kesimpulan……............................................................................... 135

B. Implikasi …….................................................................................. 136

C. Saran ……........................................................................................ 137

DAFTAR PUSTAKA ….......................................................................................... 139

LAMPIRAN .......................................................................................... …............. 142

Page 13: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Nilai Mata Pelajaran Materi Asam Basa Garam ……………………... 4

Tabel 2.1 Langkah-Langkah/ Sintaks Metode Inkuiri Terbimbing…………........ 40

Tabel 2.2 Langkah-langkah/Sintaks Metode Proyek……………………….......... 45

Tabel 2.3 Beberapa Asam yang dikenal……………………………………......... 56

Tabel 2.4 Beberapa Basa yang dikenal……………………………………........... 57

Tabel 2.5 Perbedaan Sifat Asam dan Basa …….……………………………....... 57

Tabel 2.6 Beberapa Garam yang dikenal……………………………………........ 58

Tabel 2.7 Perubahan Warna Indikator……………………………………............ 58

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian……………………………………………... 77

Tabel 3.2

Tabel 3.3

Tabel Desain Penelitian……………………………………………......

Skala Pengukuran Angket Kreativitas dan Prestasi Belajar

Afektif..................................................................................................

78

84

Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Kognitif………. 87

Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kognitif ……. 88

Tabel 3.6 Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Instrumen Penilaian

Kognitif……..........................................................................................

89

Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Uji Daya Pembeda Soal Instrumen Penilaian

Kognitif………………………………………………………………..

90

Tabel 3.8 Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Afektif……....... 91

Tabel 3.9 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Afektif……... 92

Tabel 3.10 Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Kreativitas…………......... 93

Tabel 3.11 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kreativitas……………. 93

Tabel 4.1 Deskripsi Data Kognitif……………………………………………….. 98

Tabel 4.2 Deskripsi Data Afektif………………………………………………… 98

Tabel 4.3 Jumlah Siswa yang Mempunyai Kreativitas Tinggi dan Rendah……. . 99

Tabel 4.4 Jumlah Siswa yang Mempunyai Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium Tinggi dan Rendah…......................................................

99

Page 14: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Metode Inkuiri

Terbimbing…………………………………………………………….

100

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Metode Proyek………. 100

Tabel 4.7 Prestasi Belajar Kognitif Siswa dengan Kreativitas Rendah dan

Kreativitas Tinggi...................................................................................

101

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Kreativitas Rendah…... 101

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Kreativitas Tinggi......... 101

Tabel 4.10 Prestasi Belajar Kognitif Siswa dengan Kemampuan Menggunakan

Alat Laboratorium Rendah dan Tinggi………………………………...

102

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Kemampuan

Menggunakan Alat Laboratorium Rendah…………………………….

103

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Kemampuan

Menggunakan Alat Laboratorium Tinggi ………..................................

103

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Metode Inkuiri

Terbimbing ……....................................................................................

104

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Metode Proyek ……...... 104

Tabel 4.15 Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Kreativitas Rendah dan

Kreativitas Tinggi …..............................................................................

105

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Kreativitas Rendah ….... 105

Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Kreativitas Tinggi ……. 105

Tabel 4.18 Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Kemampuan Menggunakan

Alat Laboratorium Rendah dan Tinggi …………..................................

106

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Kemampuan

Menggunakan Alat Laboratorium Rendah dan Tinggi………………...

107

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Kemampuan

Menggunakan Alat Laboratorium Tinggi …………………..................

107

Tabel 4.21 Skor Angket Prestasi Belajar Afektif…………………………………. 108

Tabel 4.22 Hasil Uji t............................................................................................... 109

Page 15: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Tabel 4.23 Hasil Pengujian Normalitas antar Kelompok Data Prestasi Belajar

Aspek Kognitif………………………………………………………...

110

Tabel 4.24 Hasil Pengujian Normalitas antar Kelompok Data Prestasi Belajar

Aspek Afektif……………………………………………………….....

111

Tabel 4.25 Hasil Pengujian Homogenitas antar Kelompok Data Prestasi Belajar

Aspek Afektif……………………………………………………….....

112

Tabel 4.26 Rangkuman Anava Tiga Jalan Terhadap Prestasi Kognitif………….... 113

Tabel 4.27 Rangkuman Anava Tiga Jalan Terhadap Prestasi Afektif…………...... 115

Page 16: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Kognitif Kelas Inkuiri

Terbimbing dan Proyek ………………………………………………....

100

Gambar 4.2 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Kogintif Siswa Kreativitas

Rendah dan Tinggi……………………………………………………....

102

Gambar 4.3 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Kognitif Siswa Kemampuan

Menggunakan Alat Laboratorium Rendah dan Tinggi ...........................

103

Gambar 4.4 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Afektif, Inkuiri Terbimbing

dan Proyek ………………………………………………........................

104

Gambar 4.5 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Afektif Siswa Kreativitas

Rendah dan Tinggi ……………………………………………………...

106

Gambar 4.6 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Afektif Siswa Kemampuan

Menggunakan Alat Laboratorium Rendah dan Tinggi………………......

107

Gambar 4.7 Uji Lanjut Anava Scheffe Interaksi Antara Metode Inkuiri Terbimbing

dan Proyek dengan Kreativitas terhadap Prestasi Belajar

Kognitif......................................................................................................

117

Gambar 4.8 Uji Lanjut Anava Scheffe Interaksi Antara Metode Inkuiri Terbimbing

dan Proyek dengan Kreativitas terhadap Prestasi Belajar

Afektif......................................................................................................

118

Page 17: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus………………………………………………………. 142

Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing……………………………………. 146

Lampiran 3 RPP Metode Proyek………………………………………... 154

Lampiran 4 Kisi-kisi Angket Kreativitas.................................................. 163

Lampiran 5 Angket Kreativitas…………………………………………. 164

Lampiran 6 Instrumen Penilaian Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium……………………………………………….

168

Lampiran 7 Penilaian Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium..........................................................................

169

Lampiran 8 Pedoman Penskoran Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium……………………….………………………...

170

Lampiran 9 Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar Aspek Kognitif………………. 172

Lampiran 10 Soal Tes Prestasi Belajar Aspek Kognitif…………………... 173

Lampiran 11 Kisi-kisi Angket Prestasi Belajar Aspek Afektif..................... 178

Lampiran 12 Angket Aspek Afektif……………………………………….. 179

Lampiran 13 Analisis Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat

Kesukaran Soal Kognitif.........................................................

183

Lampiran 14 Analisis Validitas dan Reliabilitas Soal Afektif..................... 188

Lampiran 15 Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Kreativitas.................... 192

Lampiran 16 Data Prestasi Belajar untuk Uji-t…………………………… 196

Lampiran 17 Hasil Uji-t dengan PASW 18................................................... 198

Lampiran 18 Data Induk Penelitian............................................................... 199

Lampiran 19 Uji Normalitas dan Uji Homogenitas...................................... 203

Lampiran 20 Uji Anava dan Uji Lanjut....................................................... 209

Lampiran 21 Kegiatan Belajar Mengajar Saat Penelitian............................. 212

Lampiran 22 Surat Keterangan Uji Coba Penelitian………………............. 213

Lampiran 23 Surat Keterangan Penelitian……………………..................... 214

Page 18: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

ABSTRAK

Oktaffi Arinna Manasikana, S 831102039,” Pembelajaran IPA Melalui

Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek ditinjau dari Kreativitas dan

Kemampuan Menggunakan Alat laboratorium” (Pembelajaran IPA untuk

materi Asam Basa Garam kelas VII semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen

tahun pelajaran 2011/ 2012) Pembimbing : 1) Prof. Dr. Ashadi, 2) Drs Haryono,

M Pd, Tesis, Surakarta, Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: perbedaan pembelajaran

IPA dengan metode inkuiri terbimbing dan proyek, kreativitas, kemampuan

menggunakan alat laboratorium, dan interaksinya terhadap prestasi belajar

kognitif dan afektif siswa.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2011–Mei 2012. Populasi

penelitian adalah seluruh siswa kelas VII, sejumlah enam kelas SMP IT Darul

Fikri Bawen Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2011/2012. Sampel penelitian

ditentukan 2 kelompok kelas, dengan teknik cluster random sampling. Kelompok

eksperimen I diperlakukan dengan metode Inkuiri Terbimbing dan kelompok

eksperimen II diperlakukan dengan metode Proyek. Pengumpulan data

menggunakan teknik tes untuk prestasi belajar kognitif, angket untuk kreativitas

dan prestasi belajar afektif, dan lembar observasi untuk kemampuan

menggunakan alat laboratorium. Analisis data penelitian menggunakan anava

dengan desain faktorial 2x2x2 sel tak sama dengan bantuan software PASW Versi

18.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan prestasi

belajar kognitif siswa dengan menggunakan metode proyek maupun metode

inkuiri terbimbing, namun pada prestasi belajar afektif siswa dengan

menggunakan metode inkuiri terbimbing mempunyai prestasi belajar yang lebih

baik dibandingkan metode proyek, (2) Kreativitas tidak memberikan perbedaan

prestasi belajar kognitif siswa namun mampu memberikan perbedaan prestasi

belajar afektif siswa, (3) Kemampuan menggunakan alat laboratorium

memberikan perbedaan prestasi belajar kognitif siswa namun pada prestasi afektif

tidak mampu memberikan perbedaan, (4) Terdapat interaksi antara metode inkuiri

terbimbing dan proyek dengan kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif dan

afektif siswa, (5) Tidak terdapat interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan

proyek dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi

belajar kognitif dan afektif siswa, (6) Tidak terdapat interaksi antara kreativitas

dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar

kognitif dan afektif siswa, (7) Tidak terdapat interaksi antara metode inkuiri

terbimbing dan proyek, dengan kreativitas dan kemampuan menggunakan alat

laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa.

Kata kunci : Metode Inkuiri Terbimbing, Metode Proyek, Kreativitas,

Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium, Prestasi Belajar dan Asam Basa

Garam.

Page 19: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

ABSTRACT

Oktaffi Arinna Manasikana, S831102039, "Learning Science Method

Using Guided Inquiry and Projects viewed from Creativity and Ability to use

Laboratory Equipment“ (Learning Science of acid-base salt, Grade VII

Semester 1, SMP IT Darul Fikri Bawen Academic Year 2011/ 2012) Thesis:

Science Education Program, Postgraduate Program Sebelas Maret University,

Surakarta. Advisor I: Prof. Dr. Ashadi, Advisor II: Drs. Haryono, M.Pd.

The purposes of research were to find out the differences learning of

science with Guided Inquiry and Projects method, student’s creativity, ability to

use laboratory equipment and their interaction toward student’s achievement.

This research was conducted in August 2011–May 2012. Population in

this research was all of students in grade VII, consisted of six class SMP IT

Darul Fikri Bawen year 2011/2012. The sample, two experimental group, was

taken using cluster random sampling technique. First experimental group was

treated using guided inquiry method while second experimental group was treated

using projects method. The data was collected using test method for student

cognitive achievement, questionnaire for student’s creativity and student’s

affective achievement, and observation sheet for ability to use laboratory

equipment. The research data analysis were tested using Anova with 2x2x2,

factorial design with different cell size and calculated using software PASW 18.

The result were: (1) Student’s cognitive achievement with projects method

is same with that of the guided inquiry but student affective achievement with

guided inquiry method was higher than projects, (2) No differences of student’s

cognitive achievement between the student’s who had a high creativity and low

creativity but there were differences of student’s affective, (3) There were

differences of student’s cognitive achievement between the student’s who had a

high ability to use laboratory equipment and low ability to use laboratory

equipment but no differences of student’s affective, (4) There were interaction

between guided inquiry method and projects with creativity toward student

cognitive and affective achievement, (5) There were no interaction between

guided inquiry method and projects method with ability to use laboratory

equipment toward student’s cognitive and affective achievement, (6) There were

no interaction between creativity with ability to use laboratory equipment toward

student’s cognitive and affective achievement, (7) There were no interaction

between guided inquiry method and projects method with creativity and ability to

use laboratory equipment toward student’s cognitive and affective achievement.

Keywords : Guided Inquiry Method, Projects Method, Creativity, Ability to Use

Laboratory Equipment, Student’s Achievement and Acid-Base Salt.

Page 20: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan merupakan konstruksi dari hasil pemikiran manusia

yang selalu dibahas dan dikaji secara terus menerus tiada habisnya dan dunia

pendidikan akan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai tonggak

peradaban manusia. Oleh karena itu maju mundurnya suatu peradaban diukur oleh

maju tidaknya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasainya. Negara

dianggap sebagai pemilik peradaban yang maju karena penduduknya menguasai

ilmu pengetahuan dan teknologi secara baik. Pada gilirannya manusia yang

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara baik akan memiliki kedudukan

yang terhormat untuk mendapatkan kesejahteraan yang mencukupi.

Pada prinsipnya proses pendidikan yang dialami manusia berlangsung

sepanjang hayat, artinya proses yang terus-menerus, yang tidak pernah berhenti

dan terbatas pada dinding kelas. Hal ini didasari pada asumsi bahwa di sepanjang

kehidupannya, manusia akan selalu dihadapkan pada masalah-masalah,

rintangan-rintangan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan

ini. Prinsip belajar sepanjang hayat ini sejalan dengan empat pilar pendidikan

universal seperti yang dirumuskan UNESCO, yaitu: (1) learning to know, yang

berarti juga learning to learn; (2) learning to do; (3) learning to be, dan

(4) learning to live together. Learning to know atau learning to

learn mengandung pengertian bahwa belajar itu pada dasarnya tidak hanya

Page 21: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

berorientasi kepada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus berorientasi

kepada proses belajar. Dengan proses belajar, siswa bukan hanya sadar akan apa

yang harus dipelajari, akan tetapi juga memiliki kesadaran dan kemampuan

bagaimana cara mempelajari yang harus dipelajari itu.

Proses pembelajaran sains untuk membangun kemampuan berpikir siswa

terletak pada kemampuan merumuskan hipotesis, yang memacu

dikembangkannya berbagai kemampuan berpikir siswa. Kemampuan berpikir ini

kurang dapat berkembang pada pembelajaran sains tanpa eksperimen seperti

halnya pembelajaran sains yang ditemukan di sekolah-sekolah Indonesia.

Pembelajaran sains di Indonesia saat ini masih didominasi oleh pandangan bahwa

pengetahuan sains adalah seperangkat fakta-fakta yang harus dihafalkan dan

masih berpusat pada guru sebagai sumber pengetahuan. Sedangkan proses

pendidikan sains di Amerika Serikat menerapkan standar pendidikan sains

(National Science Education Standard, 1996) yang telah diterapkan di USA

mengembangkan keterampilan proses sains individu melalui experimen. Proses

pembelajaran yang diterapkan ini disebut “science as process”, learning science is

something that students do, not something that is done them, “hads-on” activities,

students must have “minds-on” experiences as well. Sains bertujuan menjelaskan

fenomena alam, oleh karena itu cara belajar sains harus melibatkan siswa pada

pengalaman yang dikenal hads-on sehingga terjadi minds-on. Melalui

pembelajaran sains dapat dibangun berbagai keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Undang-undang Sisdiknas RI Nomor 20 Tahun 2003 bab II pasal 3, secara

jelas menguraikan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan

Page 22: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik yang menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tatanan

normatif yang tertuang dalam Undang-undang Sisdiknas tersebut belum

dijalankan sebagaimana mestinya. Proses implementasi kebijakan pendidikan

tersebut telah berlangsung dengan baik tetapi kualitas pendidikan yang dihasilkan

belum memenuhi harapan semua pihak.

Salah satu cara yang dilakukan untuk mensukseskan tujuan Pendidikan

Nasional sesuai UU No.20 tahun 2003 adalah melalui penelitian ini, yang

berusaha untuk meningkatkan potensi siswa melalui inovasi metode pembelajaran

inkuiri terbimbing dan proyek dengan memperhatikan faktor internal yang

dimiliki siswa yaitu kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium

sehingga membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Menurut Depdiknas (2007:8), kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar,

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk

mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan

pendidikan (KTSP) merupakan upaya untuk menyempurnakan kurikulum agar

lebih familiar dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan dan diharapkan

Page 23: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

memiliki tanggung jawab yang memadai. KTSP adalah kurikulum operasional

yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan. Hal

tersebut sejalan dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas

pasal 35 dan 36 yang menekankan perlunya peningkatan standar nasional

pendidikan sebagai acuan kurikulum secara berencana dan berkala dalam rangka

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Hasil penelusuran data untuk pembelajaran IPA di SMP IT Darul Fikri

Bawen yang dilakukan pada materi asam basa garam menunjukkan nilai yang

cenderung rendah. Tabel 1.1 dibawah ini memperlihatkan bahwa dengan

menggunakan metode konvensional yaitu guru menerangkan sedangkan siswa

mendengarkan dan bertanya maka prestasi belajar siswa cenderung rendah. Siswa

yang mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal materi asam basa garam

75) prosentasenya masih rendah, pada tahun ajaran 2009/ 2010 hanya 10 persen

dan tahun 2010/ 2011 adalah 18,33 persen.

Tabel 1. 1 Nilai Mata pelajaran IPA pada materi Asam Basa Garam

1 2 3 4 5 6

No Rentang Nilai Jumlah siswa Persentase > KKM

Th 2009 Th 2010 Th 2009 Th 2010

1

2

3

4

45 - 54

55 - 64

65 - 74

≥ 75

15

15

24

6

10

20

19

11

25,00

25,00

40,00

10,00

16,67

33,33

31,67

18,33

Jumlah 60 60 100,00 100,00

Sumber: Data Sekunder nilai IPA kelas VII tahun 2009, 2010

Catatan :

Kolom No.5 diperoleh dari : kolom no 3/ 60 siswa

Kolom No.6 diperoleh dari : kolom no 4/ 60 siswa

Untuk mensukseskan program KTSP diperlukan kemandirian guru,

terutama dalam melaksanakan, menyesuaikan dan mengadaptasikan KTSP dalam

Page 24: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pembelajaran di kelas secara aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan

(PAIKEM). KTSP pembelajaran IPA mengisyaratkan adanya perubahan

paradigma mendasar, pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher

centered) bergeser pada pembelajaran berpusat pada siswa (students centered).

Paradigma pembelajaran berpusat pada siswa diyakini dapat membangkitkan

kreativitas dan minat siswa sehingga pemahaman materi lebih mudah diserap

sehingga hasilnya KKM 75 dapat terlampaui.

Sejalan dengan berbagai faktor yang menyebabkan lambannya kemajuan

pendidikan di Indonesia maka faktor yang penting untuk dikaji adalah

penggunaan model belajar yang inovatif dalam proses pembelajaran. Lebih lanjut

Piaget (dalam Paulina Panen, 2001:32) mengatakan bahwa pembelajaran adalah

proses asimilasi antara konsep yang baru ke dalam skema kognitif yang dimiliki

siswa. Informasi hanya memiliki makna dalam konteks, tempat, permasalahan,

waktu, dan bidang tertentu. Proses belajar terjadi jika siswa mampu menggunakan

pengetahuan yang ada dalam struktur kognitifnya untuk menyelesaikan

permasalahan baru berdasarkan kesamaan atau kemiripan karakteristik

permasalahan yang dialaminya. Disinilah peranan guru menjadi sangat penting

agar pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.

Teori belajar Bruner mengemukakan bahwa perkembangan intelektual

anak mengikuti tiga tahap representasi yang berurutan, yaitu: a) enaktif, segala

perhatian anak tergantung pada responnya; b) ikonik, pola berpikir anak

tergantung pada organisasi sensoriknya dan c) simbolik, anak telah memiliki

Page 25: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

pengertian yang utuh tentang sesuatu hal sehingga anak telah mampu

mengutarakan pendapatnya dengan bahasa.

Implikasi teori Bruner dalam proses pembelajaran adalah menghadapkan

anak pada suatu situasi yang membingungkan atau suatu masalah. Dengan

pengalamannya anak akan mencoba menyesuaikan atau mengorganisasikan

kembali struktur-struktur idenya dalam rangka untuk mencapai keseimbangan di

dalam benak keingintahuan tersebut.

Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk

menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di

sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil

manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera

penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya. Hingga

dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan

menggunakan otak dan pikirannya. Didasari hal inilah suatu model pembelajaran

yang dikenal dengan inkuiri atau belajar penemuan dikembangkan.

Proses belajar penemuan meliputi proses informasi, transformasi dan

evaluasi. Pada proses informasi peserta didik memperoleh informasi mengenai

materi yang sedang dipelajari. Pada proses transformasi peserta didik melakukan

identifikasi, analisis, mengubah, mentransformasikan informasi yang telah

diperolehnya menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak pada

Page 26: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. Pada proses evaluasi

peserta didik menilai sendiri informasi yang telah ditransformasikan itu dapat

dimanfaatkan untuk memahami gejala atau pemecahan masalah yang dihadapi

(Trianto 2007: 69,70). Karakteristik pembelajaran inkuiri adalah menyenangkan,

tidak membosankan, belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi,

menggunakan berbagai sumber, siswa aktif, siswa kritis, guru kreatif.

Karakteristik siswa SMP kurang tertarik dengan pembelajaran yang berupa teori

apalagi disampaikan dengan ceramah secara monoton. Jika diamati mereka lebih

senang belajar dengan mengkaitkan materi belajar pada hal-hal dalam kehidupan

sekitar dan berdiskusi dengan teman-temannya untuk memecahkan masalah.

Kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak guru yang menggunakan

pembelajaran secara konvensional bukan kontekstual. Ada pilihan strategi

pembelajaran yang lebih berpihak dan memberdayakan siswa, mengembangkan

minat dan pengalaman siswa yaitu dengan pembelajaran inkuiri dan proyek.

Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat

dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan

penyelidikan. Ia menambahkan bahwa pembelajaran inkuiri ini bertujuan

memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan

intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif.

Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-

Page 27: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

cara untuk membantu individu membangun kemampuan itu. Dalam

mengembangkan sikap inkuiri di kelas, guru mempunyai peranan sebagai

konselor, konsultan dan teman yang kritis. Guru harus dapat membimbing dan

merefleksikan pengalaman belajar. Peran guru tersebut menarik perhatian

penulis untuk menerapkan metode pembelajaran inkuiri terbimbing. Pendekatan

inkuiri terbimbing yaitu pembelajaran inkuiri dimana guru membimbing siswa

melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada

suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan

dan tahap-tahap pemecahannya. Pemilihan pendekatan inkuiri terbimbing

penulis lakukan dengan pertimbangan bahwa penelitian akan dilakukan terhadap

siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP), dimana tingkat perkembangan

kognitif siswa masih pada tahap peralihan dari operasi konkrit ke operasi formal,

dan siswa masih belum berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri.

Dengan pembelajaran inkuiri terbimbing ini diharapkan siswa belajar lebih

beorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat

memahami konsep-konsep pelajaran.

Metode proyek merupakan metode pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan

melibatkan kerja proyek yang memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan

pertanyaan dan permasalahan yang diberikan (Made Wena, 2009: 144).

Pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah metode pembelajaran yang inovatif

dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang

Page 28: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

kompleks Fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep inti dari suatu

disiplin ilmu. Melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan tugas

bermakna yang lain. Memberi kesempatan bekerja siswa secara otonom dalam

mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri dan mencapai puncaknya untuk

menghasilkan produk nyata. Sedangkan materi asam basa garam banyak

melibatkan kegiatan pengamatan praktikum di laboratorium. Oleh karena metode

proyek melibatkan penggunaan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan

praktikum asam basa garam, melibatkan siswa dalam penyelesaian masalah dan

memadukan teori-teori dari berbagai bidang ilmu seperti juga ilmu kelistrikan

yang digunakan dalam penyelesaian masalah materi asam basa garam maka

pembelajaran materi asam basa garam dapat menggunakan metode proyek.

Pembelajaran materi asam basa garam selama ini dilakukan dengan

ceramah, tanpa melibatkan siswa untuk ikut serta dalam membangun pemahaman.

Padahal karakteristik materi asam basa garam dekat dengan hal-hal yang ada di

sekitar kehidupan kita. Akibatnya siswa tidak terlatih untuk membangun hal-hal

yang ada disekitarnya menjadi bagian proses belajar. Kondisi ini dapat diperbaiki

dengan memperhatikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

materi, seperti metode yang berpusat pada siswa, antara lain metode inkuiri

terbimbing dan proyek. Metode pembelajaran tersebut akan menuntun siswa

menjadi kreativ. Guru kadang tidak memperhatikan faktor lain yang ada dalam

diri siswa seperti kreativitas, kemampuan menggunakan alat laboratorium, sikap

ilmiah, motivasi, kemandirian, aktivitas, kemampuan awal, kemampuan berpikir

abstrak yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Page 29: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Sistem pembelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan belajar siswa

apabila dipaksakan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran.

Seorang guru harus mampu memilih metode mengajar yang dapat mengeksplorasi

keaktifan siswa. Sementara itu permasalahan dari siswa terletak pada

kecenderungan siswa yang pasif, siswa menganggap mata pelajaran IPA sulit.

Selama ini guru kurang memperhatikan faktor kreativitas dan kemampuan

menggunakan alat laboratorium dalam proses pembelajaran, oleh karena itu

penulis tertarik untuk meneliti faktor tersebut pada pembelajaran materi asam basa

garam yang dianggap sulit. Agar siswa menjadi senang dan paham terhadap

materi tersebut maka digunakan metode inovatif melalui metode inkuiri

terbimbing dan proyek dengan memperhatikan kreativitas dan kemampuan

menggunakan alat laboratorium. Penggunaan metode inkuiri terbimbing dan

proyek menyebabkan siswa lebih tertarik dan merasa senang. Dengan metode ini

siswa banyak dilibatkan dalam proses pembelajaran, diberi kesempatan untuk

mengemukakan pendapatnya dalam menyelesaikan masalah sebanyak-banyaknya.

Bagi siswa yang mempunyai kreativitas dan kemampuan menggunakan alat

laboratorium tinggi, mereka akan berusaha menggali informasi sebanyak-

banyaknya, sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup dan pembelajaran lebih

interaktif.

Hasil penelitian Schlenker (dalam Joyce dan Weil 1992; Trianto 2007:

136), menunjukkan bahwa latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains,

produktif dalam berpikir kreatif dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh

dan menganalisis informasi. Selanjutnya Gulo (dalam Trianto 2007: 137)

menyatakan strategi inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang

Page 30: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat

merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri. Pembelajaran inkuiri

dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah dalam

waktu yang relatif singkat. Materi asam basa garam mempunyai karakteristik

banyak pembelajaran teori yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari dengan

menggunakan metode inkuiri yang melibatkan secara maksimal kemampuan

siswa sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya dan percaya diri

sehingga materi pelajaran akan lebih mudah untuk dipahami.

Faktor kreativitas pada siswa perlu diperhatikan pada proses pembelajaran.

Menurut Torrance (1988 dalam Munandar 2009: 27), kreativitas ditinjau dari

proses adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat

dugaan tentang, menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah

dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya. Ditinjau dari

produk, kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinal, dan bermakna. Ditinjau dari

aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal

maupun eksternal dari lingkungan. Selanjutnya Munandar menambahkan bahwa

kreativitas pada anak perlu ditingkatkan karena dengan berkreativitas dapat

mewujudkan dirinya sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam

kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, memberikan kepuasan kepada

individu dan memungkinkan meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan kreativitas

diharapkan mendukung kemampuan prestasi anak lebih tinggi.

Kemampuan menggunakan alat laboratorium merupakan suatu

kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa untuk menyelesaikan masalah

pada materi asam basa garam. Metode inkuiri terbimbing dan proyek yang

Page 31: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

menerapkan pembelajaran menggunakan praktikum sehingga dipengaruhi olah

kemampuan siswa dalam menggunakan alat laboratorium. Kemampuan

menggunakan alat laboratorium mengacu pada penggunaan kemampuan dasar

motorik, koordinasi, dan gerakan fisik yang menyatakan action praktikan dalam

proses ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah yang berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa. Materi asam basa garam merupakan materi yang berkaitan

erat penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga menuntun siswa dengan

kemampuan menggunakan alat laboratorium yang tinggi lebih mudah untuk

memahami materi melalui langkah-langkah metode ilmiah. Dengan melihat

karakteristik materi asam basa garam maka kombinasi antara metode inkuiri

terbimbing dan proyek serta kreativitas dan kemampuan menggunakan alat

laboratorium dapat digunakan untuk pembelajaran materi asam basa garam

sehingga diharapkan pembelajaran menjadi menyenangkan dan perolehan prestasi

belajar tinggi.

Jika dikaji lebih lanjut sebenarnya guru telah menjalankan tugas

pembelajaran dengan baik tetapi dalam proses pembelajaran metode pembelajaran

yang digunakan tidak sesuai dengan konsep yang akan di bahas atau metode yang

digunakan tetap sama walaupun konsep yang diajarkan berganti. Oleh karena itu

melalui penelitian ini peneliti akan memfokuskan metode inkuiri terbimbing dan

proyek serta kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium untuk

pembelajaran materi asam basa dan garam. Pembelajaran metode inkuiri

terbimbing dan proyek dapat mengatasi kesulitan yang dialami siswa sehingga

pembelajaran menyenangkan dan prestasi yang diperoleh meningkat. Hal ini

disebabkan materi asam basa garam memiliki karakteristik, 1) banyak teori; 2)

Page 32: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

berhubungan dengan kegiatan manusia sehari-hari; 3) merupakan materi kimia

yang kali pertama diajarkan di SMP dalam mata pelajaran IPA. Sementara itu

metode inkuiri terbimbing dan proyek pembelajarannya menyenangkan

melibatkan kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium, yang

mengajak siswa belajar menemukan konsep sendiri, terkait dengan bidang-bidang

lain dalam kehidupan sehari-hari. Materi asam basa garam sukar dipahami tanpa

pemberian stimulan dari guru yang berupa masalah aktual dan harus dipecahkan

oleh siswa baik secara individu maupun kelompok, sehingga metode tersebut

sesuai dengan karakteristik materi asam basa garam. Dengan demikian perlu

dilakukan penelitian pengaruh model pembelajaran menggunakan metode inkuiri

terbimbing dan metode proyek serta kreativitas dan kemampuan menggunakan

alat laboratorium terhadap prestasi belajar untuk materi asam basa garam.

B. Identifikasi Masalah

Pembelajaran merupakan proses negosiasi, makna, dan proses asimilasi

antara konsep yang baru ke dalam skema kognitif yang dimiliki siswa. Dalam

rangka itulah maka terjadi masalah yang dihadapi oleh setiap individu yang

berkenaan dengan kemampuan menyerap informasi yang baru tersebut. Setiap

individu akan memiliki kecepatan yang berbeda-beda dan menghasilkan prestasi

yang berbeda pula tergantung pada faktor-faktor yang melingkupinya. Salah satu

faktor yang penting adalah metode mengajar. Berbagai metode tersedia untuk

menjelaskan kepada siswa tetapi setiap metode akan memiliki karakteristik yang

berbeda-beda.

Selain metode, guru juga memperhatikan faktor internal yang dimiliki

siswa seperti kreativitas, motivasi, kemandirian yang dapat mempengaruhi

Page 33: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

pembelajaran. Dalam penelitian ini faktor internal siswa yang menjadi variabel

moderator adalah kreativitas. Metode Inkuiri Terbimbing dan proyek pada

penelitian ini dilakukan dengan praktikum dilaboratorium maka faktor

kemampuan menggunakan alat laboratorium yang dimiliki siswa juga akan

diteliti. Kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium tersebut

dapat digali melalui metode inkuiri terbimbing dan proyek. Dari uraian latar

belakang masalah di atas, maka beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai

berikut:

9. Rata-rata prestasi belajar IPA materi asam basa garam masih belum

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM).

10. Pada proses pembelajaran masih banyak guru dalam mengajar IPA

menggunakan sistem konvensional dan kurang inovativ.

11. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk pembelajaran IPA

seperti inquiry, project, contextual teaching and learning, cooperatif learning

yang bersifat student centered, namun guru cenderung melakukan

pembelajaran dengan teacher centered.

12. Ada beberapa metode yang sesuai untuk pembelajaran materi asam basa

garam seperti metode inkuiri, eksperimen, proyek, demonstrasi namun guru

cenderung melaksanakan secara monoton dengan metode ceramah.

13. Ada beberapa faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar seperti

kemampuan memori, sikap ilmiah, kemampuan menggunakan alat

laboratorium, kreativitas, motivasi, aktivitas dan lain-lain, namun guru belum

memperhatikan faktor tersebut.

Page 34: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

14. Pada materi asam basa garam kreativitas yang dimiliki oleh siswa mempunyai

kontribusi yang besar terhadap prestasi belajar, namun kreativitas siswa belum

diperhatikan guru dikelas.

15. Kemampuan menggunakan alat laboratorium merupakan kemampuan dasar

yang penting dimiliki siswa saat melakukan pembelajaran di laboratorium,

namun guru belum memperhatikannya.

16. Guru cenderung melakukan penilaian hanya pada aspek kognitif saja, padahal

prestasi belajar terdiri dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus maka perlu adanya

pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran yang memfokuskan metode inkuiri terbimbing dan

metode proyek.

2. Kreativitas siswa, dalam penelitian ini dikategorikan dalam tinggi dan rendah

3. Kemampuan menggunakan alat laboratorium, dalam penelitian ini

dikategorikan dalam tinggi dan rendah.

4. Prestasi belajar siswa dibatasi pada aspek kognitif dan afektif.

5. Penelitian dibatasi tentang materi asam basa dan garam.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, maka dalam penelitian dikemukakan perumusan masalahnya

sebagai berikut:

Page 35: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

1. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi

pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dan metode proyek pada

materi asam basa garam?

2. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki

kreativitas tinggi dan siswa yang memiliki kreativitas rendah pada materi

asam basa garam?

3. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki

kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi dan siswa yang memiliki

kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah pada materi asam basa

garam?

4. Apakah terdapat interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan metode

proyek dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar, pada materi asam

basa garam?

5. Apakah terdapat interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan metode

proyek dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium siswa terhadap

prestasi belajar pada materi asam basa garam?

6. Apakah terdapat interaksi antara kreativitas dengan kemampuan menggunakan

alat laboratorium siswa terhadap prestasi belajar pada materi asam basa

garam?

7. Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan

metode proyek, dengan kreativitas, dan kemampuan menggunakan alat

laboratorium siswa terhadap prestasi belajar pada materi asam basa garam?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

Page 36: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1. Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran dengan

metode inkuiri terbimbing dan metode proyek pada materi asam basa garam.

2. Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan

siswa yang memiliki kreativitas rendah pada materi asam basa garam.

3. Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kemampuan

menggunakan alat laboratorium tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan

menggunakan alat laboratorium rendah pada materi asam basa garam.

4. Interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan metode proyek dengan

kreativitas siswa terhadap prestasi belajar pada materi asam basa garam.

5. Interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan metode proyek dengan

kemampuan menggunakan alat laboratorium siswa terhadap prestasi belajar

pada materi asam basa garam.

6. Interaksi antara kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium

siswa terhadap prestasi belajar pada materi asam basa garam.

7. Interaksi antara metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan metode proyek,

dengan kreativitas, dan kemampuan menggunakan alat laboratorium siswa

terhadap prestasi belajar pada materi asam basa garam.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain :

1. Manfaat teoritis

a. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran yang menggunakan metode

inkuiri terbimbing dan metode proyek pada materi asam basa garam.

b. Menemukan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan metode inkuiri

terbimbing dan metode proyek dalam pembelajaran materi asam basa garam.

Page 37: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

c. Memberikan masukkan kepada siswa bahwa pencapaian hasil belajar yang

baik dan bermakna memerlukan kreativitas dan kemampuan menggunakan

alat laboratorium.

2. Manfaat praktis

a. Untuk membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri dan proyek.

b. Memberikan alternatif kepada guru cara mengurangi kebosanan siswa dalam

pembelajaran antara lain dengan melibatkan peran aktif siswa.

Page 38: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Pembelajaran IPA

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berhubungan erat dengan belajar dan mengajar.

Pembelajaran menurut Sardiman dkk; (2005;5) dapat diartikan bahwa proses

belajar dalam diri siswa terjadi baik secara langsung maupun tak langsung (siswa

secara aktif berinteraksi dengan media atau sumber belajar yang lainnya).

Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen yaitu, siswa, guru,

tujuan pembelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi. Dari pengertian diatas

diketahui ciri–ciri pembelajaran menurut Paulina Panen: (2001;15-17) antara lain:

1) Meningkatkan dan mendukung proses belajar siswa yaitu: suatu proses belajar

mengajar atau pembelajaran dikatakan baik, bila proses tersebut melibatkan

kegiatan belajar yang efektif. Efektif dalam hal ini berarti tepat guna dan tepat

sasaran yaitu memberikan hasil guna yang maksimal sesuai pesan yang

disampaikan dan kepentingan siswa yang belajar. Hasil akhir yang dicapai siswa

dalam belajar adalah tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri; 2) Adanya

interaksi yaitu interaksi yang terjadi antara siswa yang belajar dengan lingkungan

belajarnya baik guru, siswa lain, media, dan sumber belajar lainnya serta adanya

komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain yaitu tujuan

pembelajaran, materi, kegiatan dan evaluasi.

Page 39: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Menurut (Trianto 2010: 17) pembelajaran adalah interaksi dua arah dari

seorang guru dengan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi

yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan

sebelumnya. Kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk

membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.

Menurut Sagala (2010: 63), pembelajaran mempunyai dua karakteristik yaitu

pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara

maksimal, bukan hanya menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat, akan tetapi

menghendaki aktivitas siswa dalam proses berfikir. Kedua, dalam pembelajaran

membangun suasana dialog dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan

untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa, yang pada

gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh

pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.

Sistem pembelajaran dalam pandangan konstruktivis menurut Hudoyo

(1998, dalam Trianto 2010: 19) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a) siswa

terlibat aktif dalam belajarnya. Siswa belajar materi (pengetahuan) secara

bermakna dengan bekerja dan berpikir, b) informasi baru harus dikaitkan dengan

informasi sebelumnya sehingga menyatu dengan skema yang dimiliki siswa.

Menurut Dunking dan Biddle (1974: 38) proses pembelajaran akan berlangsung

dengan baik jika pendidik mempunyai dua kompetensi utama yaitu (1)

kompetensi substansi materi pembelajaran atau penguasaan materi; dan (2)

kompetensi metodologi pembelajaran. Jadi dalam proses pembelajaran guru harus

menguasai konsep yang akan diajarkan dan metode yang digunakan. Metode yang

digunakan merupakan strategi yang dapat memudahkan peserta didik untuk

Page 40: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

menguasai ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru. Hal ini menggambarkan

bahwa pembelajaran terus mengalami perkembangan sejalan dengan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi, karenanya sumber belajar tidak hanya guru dan

buku teks semata melainkan juga alam sekitar, informasi yang diperoleh melalui

internet.

Istilah pembelajaran sudah mulai dikenal luas dalam masyarakat, pada

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

yang secara legal formal memberi pengertian tentang pembelajaran. Pembelajaran

diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai suatu konsep

pedagogik secara teknis dapat diartikan sebagai upaya sistematik dan sistemik

untuk menciptakan lingkungan belajar yang potensial menghasilkan proses belajar

yang bermuara pada berkembangnya potensi individu sebagai peserta didik. Dari

pengertian tersebut tampak bahwa antara belajar dan pembelajaran satu sama lain

memiliki keterkaitan substantif dan fungsional.

Keterkaitan substantif belajar dan pembelajaran terletak pada simpul

terjadinya perubahan perilaku dalam diri individu. Keterkaitan fungsional

pembelajaran dengan belajar adalah bahwa pembelajaran sengaja dilakukan untuk

menghasilkan belajar atau dengan kata lain belajar merupakan parameter

pembelajaran. Walaupun demikian tidak semua proses belajar merupakan

konsekuensi dari pembelajaran.

b. Pembelajaran IPA

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) atau sering disebut sains berasal dari kata

bahasa latin yaitu scientia yang artinya ilmu pengetahuan. Pengetahuan pada

Page 41: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

hakekatnya meliputi semua yang diketahui oleh seseorang tentang objek tertentu.

Sains merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam dan segala

isinya. Sains meliputi cabang ilmu fisika, kimia dan biologi. Kajian sains tidak

hanya berupa rumus-rumus atau teori-teori saja tetapi juga berupa proses

penemuan. Dengan demikian sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis. Inkuiri dan proyek merupakan metode pembelajaran yang

sesuai diterapkan pada pelajaran sains karena sesuai dengan hakikat sains.

Pembelajaran sains dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan proses sains.

Sains mempunyai beberapa sifat diantaranya :1) empiris artinya berdasarkan

pengalaman terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan, dan pengamatan;

2) sistematis artinya teratur menurut sistem; 3) objektif artinya bebas dari

prasangka perorangan; 4) analitis artinya dapat membedakan pokok permasalahan

kedalam bagian-bagian yang lebih rinci; 5) verikatif artinya mengarah pada

tercapainya kebenaran.

Proses pembelajaran IPA aktivitasnya dalam bentuk interaksi belajar

mengajar dalam suasana interaksi edukatif, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan,

artinya interaksi yang telah dicanangkan untuk suatu tujuan tertentu setidaknya

adalah pencapaian tujuan pembelajaran IPA yang telah dirumuskan dalam satuan

pelajaran. Menurut Sagala (2010:64) kegiatan yang diprogram guru merupakan

kegiatan yang integralistik antara pendidik dengan peserta didik. Kegiatan

pembelajaran secara metodologis berakar dari pihak pendidik yaitu guru dan

kegiatan belajar secara pedagogis terjadi pada diri peserta didik. Kualitas proses

pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar. Pembelajaran IPA merupakan

Page 42: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

usaha sadar guru untuk mengemas metode dan media yang disesuaikan dengan

karakteristik siswa dan materi yang akan disampaikan dengan tujuan

mempermudah siswa menyerap pelajaran IPA serta mengembangkan

keterampilan berpikir sehingga dengan sendirinya prestasi belajar tinggi.

2. Belajar dan Teori Belajar

a. Pengertian belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia. Mulai dari cara berbicara, berjalan, sampai cara memenuhi

kebutuhan hidup, itu semua tidak lepas dari kegiatan belajar. Secara umum belajar

diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan

bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik

seseorang sejak lahir. Manusia banyak belajar sejak lahir dan bahkan ada yang

berpendapat sebelum lahir dan akan berlangsung sepanjang hanyatnya. Beberapa

ahli telah menyusun definisi belajar, yang perumusannya berbeda-beda antara

lain: (1) Menurut Sumiati dan Asra (2008:38) perilaku mencakup penampilan

(behavioral performance) dan kecenderungan perilaku (behavioral tendency).

Penampilan dapat berupa kemampuan menjelaskan, melakukan suatu perbuatan,

keterampilan, atau menyebutkan sesuatu. Sedangkan kecenderungan perilaku

berupa pengetahuan, pemahaman, minat, penghargaan terhadap sesuatu. (2)

Gagne dalam Ratna Wilis Dahar (1989:11) mendefinisikan belajar sebagai

kegiatan yang menyebabkan perubahan perilaku pada individu sebagai akibat

pengalaman. Perilaku sebagai hasil belajar mengandung pengertian yang luas. (3)

Anita Lie (2008: 5) mengemukakan bahwa belajar adalah interaksi pribadi

Page 43: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

diantara para siswa dan interaksi antara guru dan siswa. Kegiatan belajar adalah

suatu proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa interaksi antarpribadi. (4)

Johnson, Johnson dan Smith (1991) dalam Anita Lie (2008: 5) mengemukakan

bahwa belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi juga proses sosial (bercakap-

cakap, berbicara, berdiskusi dan bekerjasama) yang terjadi ketika masing-masing

orang berhubungan dengan yang lain dan membangun pengertian dan

pengetahuan bersama.

Berdasarkan definisi-definisi belajar di atas, dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berupa

pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada peserta didik dimana belajar

menunjukkan adanya hubungan antara kondisi manusia, aktivitas berfikir dan

perilaku ilmiah.

b. Teori Belajar

Teori adalah bangunan fisik yang merekonstruksi hubungan berbagai

konsep yang memiliki pengertian tersendiri sesuai dengan proposisi yang

menjalinnya (Ihalauw dalam Salim 2005:5). Keseluruhan unsur bangunan teori

dengan demikian juga bersifat terbuka dan setiap perubahan unsur bangunan teori

akan memberi pengaruh kepada unsur-unsur yang lain dalam bangunan teori.

Pengertian belajar telah dirumuskan oleh para ahli pendidikan sesuai dengan sudut

pandang mereka masing-masing. Menurut Bruner bahwa belajar merupakan

pengembangan kategori-kategori dan pengembangan suatu sistem pengkodean.

Berbagai kategori saling berkaitan sedemikian rupa, sehingga setiap individu

mempunyai model yang unik tentang alam.

Page 44: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Sementara Morgan mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses

perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman (Agus

S 2009:2) Dengan demikian teori belajar merupakan konstruksi hubungan

berbagai konsep pembelajaran yang memiliki pengertian tersendiri dengan

proposisi yang menjalinnya. Teori belajar tidak bersifat ekstrim melainkan

prakmatik dan eklektik.

Menurut Slavin (2008:141) belajar didefinisikan secara lengkap sebagai

berikut :

Learning is usually defined as a change in an individual caused by

experience. Changes caused by development ( such as growing taller) are

not instances of learning. Neither are characteristics of individuals that

are present at birth (such as reflexes and respons to hanger or pain).

However, humans do much learning from the day of their birth (and some

say earlier) that learning and development are inseparably linked.

Untuk lebih tegasnya belajar tidak sekedar suatu usaha manusia yang dilakukan

secara sadar untuk meningkatkan pengetahuan, melainkan juga perilaku berupa

pengalaman yang dapat diamati perubahanya baik dalam bersikap maupun

berperilaku. Beberapa teori yang menjadi acuan dalam penelitian ini antara lain:

1). Teori Belajar Konstruktivisme

Menurut paham konstrukstivisme, belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan oleh siswa dari

apa yang mereka lihat, dengar, rasa dan alami. Konstruksi arti itu

dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia punyai; 2) Konstruksi arti itu

adalah proses yang terus menerus. Setiap kali berhadapan dengan

fenomena atau persolan yang baru, diadakan rekonstruksi, baik secara kuat

maupun lemah; 3) Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta,

melainkan lebih suatu pengembangan pemikiran dengan membuat

pengertian baru. Belajar bukan hasil pengembangan, melainkan

merupakan perkembangan itu sendiri, yang menuntut penemuan dan

pengaturan kembali pemikiran seseorang; 4) Proses belajar yang

Page 45: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang dalam keraguan yang

merangsang pemikiran lebih lanjut. Situasi ketidakseimbangan adalah

situasi yang baik untuk memacu belajar; 5) Hasil belajar dipengaruhi oleh

pengalaman dengan dunia fisik dan lingkungannya; 6) Hasil belajar

seseorang tergantung pada apa yang telah diketahuinya, konsep-konsep,

tujuan dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang

dipelajari (Paul Suparno, 1997:61)

Ciri-ciri belajar tersebut dapat menuntun kita pada pemahaman bahwa

secara umum belajar diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi

melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan

tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Manusia banyak belajar sejak

lahir dan bahkan ada yang berpendapat sebelum lahir dan akan berlangsung

sepanjang hanyatnya. Belajar menunjukkan adanya hubungan antara kondisi

manusia, aktivitas berfikir dan perilaku ilmiah.

Dalam kehidupannya manusia akan selalu menyusun standar berfikir untuk

melihat realita sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan yang ia miliki dan

pada saat yang sama subyektivitas seseorang akan obyek yang telah dikonstruksi

menjadi sangat beragam, karenanya kebenaran sebagai hasil dari pengamatan dan

pengetahuan adalah sebuah keniscayaan. Di sinilah konsep konstruktivisme

bermula. Konstruksivisme menurut Rosty (dalam Panen, 2001) merupakan salah

satu bentuk pragmatisme, terlebih lagi soal pengetahuan dan kebenaran, karena

hanya mementingkan bahwa suatu konsep itu dapat berlaku atau digunakan.

Menurut Staver (dalam Panen, 2001:13) konstruktivisme menunjukkan pada

interaksi antara subyek dan obyek, antara realitas yang eksternal dan yang

internal. Karenanya susunan pengetahuan yang ada dalam otak manusia

merupakan hasil dari konstruksi yang ia lakukan.

Page 46: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Konstruktivisme menjadi landasan bagi beberapa teori belajar, misalnya

teori perubahan konsep, teori belajar bermakna, dan teori skema. Konstruktivisme

maupun teori perubahan konsep percaya bahwa dalam proses belajar seseorang

mengalami perubahan konsep. Pengetahuan seseorang tidak sekali jadi, tetapi

melalui proses perkembangan yang terus menerus. Dalam perkembangan

tersebut, ada yang mengalami perubahan besar ada pula yang hanya

mengembangkan dan memperluas konsep yang sudah ada melalui asimilasi

(Panen, 2001:16). Teori perubahan konsep membantu menciptakan suasana dan

keadaan pembelajaran yang memungkinkan perubahan konsep terjadi pada siswa

sehingga terjadi pemahaman. Baik konstruktivisme maupun teori perubahan

konsep menjelaskan bahwa pengertian yang dibentuk siswa mungkin berbeda

dengan pengertian ilmuwan. Namun pengertian yang berbeda tersebut bukan

salah satu ahli proses perkembangan karena setiap kali mereka terus menerus

dapat mengubah pengertiannya.

Teori belajar Vygotsky juga menerapkan teori belajar sosiokonstruktivis.

Menurut Vygotsky proses perkembangan mental lebih menekankan pada hakekat

sosiokultural dari pembelajaran dimana pembelajar tinggal dengan interaksi sosial

melalui dialog dan komunikasi verbal. Vygotsky memperkenalkan gagasan Zone

Proximal Development (ZPD) dan scaffolding. Menurut Vygotsky bahwa

pembelajaran terjadi apabila siswa bekerja atau belajar menangani tugas-tugas

yang belum dipelajari namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan

kemampuan siswa atau tugas-tugas itu berada dalam Zone Proximal Development

(ZPD) siswa, yaitu tingkat perkembangan intelektual yang sedikit lebih tinggi di

atas perkembangan intelektual siswa yang dimiliki saat ini.

Page 47: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Vygotsky (Slavin, 2008:36), memberikan batasan tentang teori

perkembangan ZPD, yakni sebagai berikut : ”jarak antara level pembangunan

aktual seperti yang ditentukan oleh penyelesaian masalah secara independen dan

level pembangunan potensial seperti yang ditentukan melalui penyelesaian

masalah dengan bantuan dari orang dewasa atau dalam kolaborasi dengan teman

yang lebih mampu.” Vygotsky sangat yakin bahwa kemampuan yang tinggi pada

umumnya akan muncul dalam dialog antara kerjasama antar individu siswa,

sebelum kemampuan yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu siswa.

Sedangkan konsep scaffolding berarti memberikan kepada siswa sejumlah besar

bantuan selama tahap-tahap awal pembelajaran kemudian mengurangi bantuan

tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih

tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya.

Vygotsky juga meneliti pembentukan dan perkembangan pengetahuan

anak secara psikologis. Namun Vygotsky menekankan ”pentingnya interaksi

sosial dengan orang-orang lain terlebih yang punya pengetahuan lebih baik dan

sistem yang secara kultural telah berkembang dengan baik” (Paul Suparno, 2001:

135). Itulah sebabnya dalam pendidikan, siswa perlu berinteraksi dengan para ahli

atau tokoh dan juga terlibat dengan situasi yang cocok dengan pengetahuan yang

ingin digeluti. Misalnya, para siswa dipertemukan dengan ahli atau tokoh yang

dapat bercerita tentang bidang tugas yang mereka geluti, pemikiran mereka

tentang suatu masalah tertentu. Dalam interaksi ini, para siswa ditantang untuk

mengkonstruksikan pengetahuannya sesuai dengan konstruksi para ahli. Siswa

Page 48: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

juga bisa diajak ke laboratorium ataupun tempat-tempat lain yang dapat memberi

inspirasi bagi siswa.

Ringkasan dari teori Vygotsky tersebut, siswa perlu belajar dan bekerja

secara kelompok sehingga siswa dapat saling berinteraksi sosial dan perlu bantuan

guru terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran pada perkembangan sains

dan pengetahuan lain. Kerja kelompok dan interaksi sosial ini yang dapat menjadi

dasar bahwa siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya diperlukan bantuan

pihak luar untuk memfasilitasi dan mengarahkan agar proses kontruksi terarah.

Teori Vygotsky inilah yang menjadi landasan dalam penerapan model

pembelajaran dengan pendekatan kontruksivisme ataupun Cooperatif Learning

dengan daya dukung lingkungan belajar. Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek

pada penelitian ini dilakukan dengan eksperimen dilaboratorium secara kelompok,

sehingga siswa dalam membangun pengetahuan diperlukan adanya kerja

kelompok dan interaksi sesama siswa, guru, dan lingkungan.

Keterkaitan teori belajar konstruktivisme dengan penelitian ini adalah

dalam pembelajaran materi asam basa garam dengan metode inkuiri terbimbing

dan proyek siswa menemukan sendiri dan menstransformasikan informasi

kompleks yang mereka dapatkan dari hasil diskusi kelompok. Siswa benar-benar

memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja

memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, karena dalam

pembelajaran siswa diminta menyelesaikan masalah oleh guru kemudian mereka

bekerja memecahkan masalah tersebut. Sehingga pengetahuan tentang asam basa

garam dibangun oleh dirinya sendiri.

Page 49: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

2). Teori Belajar Kognitivisme

Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh atau mengubah

pemahaman dan struktur kognitif. Struktur kognitif merupakan persepsi tentang

lingkungan yang mempengaruhi perilaku. Kognitivisme memandang bahwa

aktivitas belajar manusia ditentukan pada proses internal yaitu pengolahan

informasi dari lingkungan. Berikut beberapa teori belajar aliran kognitivisme:

a). Teori Belajar Piaget

Piaget adalah seorang psikolog pertama yang menggunakan filsafat

konstruktivisme dalam proses belajar. Teori belajar yang dikemukakan Piaget

adalah teori belajar kognitif atau intelektual. Piaget menekankan aktivitas

individual dalam pembentukan pengetahuan. Menurut Piaget pengetahuan

dibangun dalam pikiran siswa melalui proses asimilasi, akomodasi dan ekuilibrasi

(Ratna Wilis Dahar, 1989:159). Proses asimilasi adalah proses penyatuan atau

pengintegrasian informasi baru ke dalam struktur kognitif yang telah dimiliki.

Proses akomodasi adalah proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi

yang baru. Proses ekuilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara

asmilasi dan akomodasi. Piaget membagi proses perkembangan kognitif menjadi

beberapa tahapan dimana setiap tahapan mempunyai ciri dan disesuaikan dengan

umurnya dan pada setiap proses perkembangan ini selalu terjadi proses asmilasi,

akomodasi dan ekuilibrasi (kesetimbangan).

Menurut Piaget setiap individu mengalami tingkat-tingkat perkembangan

kognitif atau intelektual sebagai berikut, yaitu 1) Tahap Sensori-motor (ketika

berumur 0 sampai 2 tahun). Tahap ini menempati dua tahun pertama dalam

kehidupan. Selama tahap ini anak mengatur alamnya dengan indera-inderanya

Page 50: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

(sensori) dan tindakan-tindakannya (motor), periode ini anak tidak mempunyai

konsepsi object permanence; 2) Tahap Pra-operasional (ketika berumur 2-7

tahun). Tahap ini disebut pra operasional karena pada umur ini anak belum

mampu melaksanakan operasi-operasi mental, seperti menambah, mengurangi.

Tahap pra-operasional terdiri atas dua sub tingkat, pertama antara 2-4 tahun

disebut sub tingkat pra-logis dan subtingkat kedua 4-7 tahun disebut tingkat

berpikir intuitif. Menurut Piaget pada tahap pra operasional anak mempunyai sifat

egosentris yang berarti anak mempunyai kesulitan menerima pendapat orang lain;

Selanjutnya, 3) Tahap Operasional konkret (ketika berumur 7-11 tahun).

Tahap ini merupakan permulaan berpikir rasional, artinya anak memiliki operasi-

operasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-masalah konkret. Bila

menghadapi suatu pertentangan antar pikiran dan persepsi, anak dalam tahap

operasional konkret memilih pengambilan keputusan logis, dan bukan keputusan

perseptual seperti anak pra-operasional. Operasi-operasi itu konkret, bukan formal

dan terikat pada pengalaman perorangan. Pada tahap ini anak belum dapat

berurusan dengan materi abstrak, seperti hipotesis dan proposisi verbal;

Selanjutnya, 4) Tahap Operasional formal (ketika berumur 11 tahun-

dewasa). Pada tahap ini anak dapat menggunakan operasi-operasi konkretnya

untuk membentuk operasi-operasi yang lebih kompleks. Kemajuan utama pada

anak selama tahap ini adalah bahwa ia tidak perlu berpikir dengan pertolongan

benda atau peristiwa konkret, ia mempunyai kemampuan untuk berpikir abstrak.

Menurut Piaget bahwa proses berpikir manusia sebagai suatu perkembangan yang

bertahap dari berpikir intelektual konkret ke abstrak berurutan melalui empat

Page 51: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

tahap tersebut. Secara umum semakin tinggi tingkat kognitif seseorang, semakin

teratur (dan juga semakin abstrak) cara berfikirnya.

Perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget dapat digunakan

untuk mencocokkan materi pelajaran terhadap kemampuan berpikir siswa dan

juga membantu guru untuk menilai tingkat perkembangan kognitif. Siswa SMP

kelas VII termasuk pada kategori peralihan operasional konkret ke formal,

sehingga diharapkan dengan melakukan eksperimen pada materi asam basa garam

ini, siswa dapat mendapatkan pengalaman dari yang dialaminya.

Keterkaitan teori belajar Piaget dalam penelitian ini bahwa siswa-siswa

yang memiliki kreativitas tinggi dalam proses pembelajaran akan mengambil

keputusan-keputusan yang tepat. Menurut Piaget perkembangan kognitif sebagian

besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan,

pengetahuan datang dari tindakan. Interaksi sosial dengan teman sebaya

khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang

pada akhirnya membuat pemikiran menjadi lebih logis. Metode inkuiri terbimbing

dan proyek pembelajarannya dilakukan secara berkelompok, berdiskusi,

berinteraksi aktif dan melakukan eksperimen. Sehingga belajar materi asam basa

garam menggunakan proses dimana anak secara aktif membangun sistem makna

dan pemahaman realitas melalui pengalaman dan interaksi mereka. Siswa

dihadapkan pada materi asam basa garam, disini berlangsung asimilasi dan

akomodasi pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya yang berkaitan

dengan asam basa garam yaitu materi IPA yang diperoleh saat dibangku SD.

Pengetahuan siswa akan mantap setelah mengkombinasikan pengalaman baru

Page 52: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

dengan pengalaman sebelumnya. Pengalaman ini diperoleh dengan

menyimpulkan sendiri berdasarkan pengalamannya setelah mempelajari materi

asam basa garam.

b). Teori Belajar Bermakna Ausubel

Menurut Ausubel siswa akan belajar dengan baik jika apa yang disebut

pengatur kemajuan perkembangan belajar atau advance organizers yang

didefinisikan dan dipresentasikan dengan baik . Pengatur kemajuan belajar adalah

konsep atau informasi umum yang mencakup semua isi pelajaran yang akan

diajarkan kepada siswa. Ausubel percaya bahwa ”advance organizers” dapat

memberikan tiga macam manfaat, yakni: (1) dapat menyediakan suatu kerangka

konseptual untuk materi pelajaran yang akan dipelajari oleh siswa; (2) dapat

berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara apa yang sedang

dipelajari siswa “saat ini” dengan apa yang “akan” dipelajari sedemikian rupa; dan

(3) mampu membantu siswa untuk memahami bahan belajar secara lebih mudah.

Dari penjelasan tersebut maka belajar sebagai proses yaitu: (1) belajar

tidak hanya sekedar menghafal, siswa harus mengkonstruksi pengetahuan

dibenak mereka sendiri; (2) anak belajar dari mengalami, anak mencatat sendiri

pola-pola bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh

guru; (3) para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang itu

terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang suatu

persoalan; (4) pengetahuan tidak bisa dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau

preposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat

diterapkan; (5) manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi

situasi baru; (6) siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah menemukan

Page 53: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide; (7) proses belajar

dapat mengubah struktur otak, perubahan struktur otak itu berjalan terus seiring

dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan keterampilan seseorang.

Untuk itu, pengetahuan guru terhadap isi mata pelajaran harus baik,

dengan demikian seorang guru akan mampu menemukan informasi, yang menurut

Ausubel sangat abstrak, umum dan inklusif, yang mewadahi apa yang akan

diajarkan itu. Selain itu, logika berfikir guru juga dituntut sebaik mungkin. Tanpa

memiliki logika berfikir yang baik maka guru akan kesulitan memilah-milah

materi pelajaran, merumuskannya dalam rumusan yang singkat dan padat, serta

menjelaskan materi dalam struktur yang sistematis. Belajar penemuan yang

bermakna hanyalah terjadi pada penelitian yang bersifat ilmiah.

Keterkaitan teori belajar Ausubel dengan penelitian ini adalah belajar

berhubungan dengan informasi materi pelajaran yang disampaikan pada siswa

serta cara bagaimana siswa dapat mengkaitkan informasi tersebut pada struktur

kognitif yang telah ada. Cara belajar ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran

penemuan dimana siswa berinteraksi dengan obyek melalui pengamatan. Dalam

mempelajari materi asam basa garam dengan metode inkuiri terbimbing dan

proyek, siswa dapat mengkaitkan informasi tersebut pada struktur kognitif yang

telah ada pada materi sebelumnya yaitu materi IPA kelas 6 SD, sehingga belajar

siswa menjadi bermakna. Dengan kedua metode tersebut siswa mampu

mengaplikasikan materi asam basa garam dalam kehidupan sehari-hari dan siswa

tidak hanya sekedar belajar hafalan.

Page 54: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

c). Teori Belajar Penemuan Bruner

Bruner berpendapat bahwa manusia mempunyai kapasitas dan

kecendrungan untuk berubah karena menghadapi kejadian yang umum. Ingatan

mempunyai beberapa fase, yaitu waktunya sangat singkat (extremely

shortterm)/ingatan segera (immetodete memory) item hanya dapat disimpan dalam

beberapa detik. Ingatan jangka pendek (short term) (items dapat ditahan dalam

beberapa menit), ingatan jangka panjang (long term) (penyimpanan berlangsung

beberapa jam sampai seumur hidup). Bruner menganggap, bahwa belajar itu

meliputi tiga proses kognitif, yaitu memperoleh informasi baru, transformasi

pengetahuan, dan menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan. Pandangan

terhadap belajar yang disebutnya sebagai konseptualisme instrumental itu,

didasarkan pada dua prinsip, yaitu pengetahuan orang tentang alam didasarkan

pada model-model mengenai kenyataan yang dibangunnya, dan model-model itu

diadaptasikan pada kegunaan bagi orang itu.

Pematangan intelektual atau pertumbuhan kognitif seseorang ditunjukkan

oleh bertambahnya ketidak tergantungan respons dari sifat stimulus. Pertumbuhan

itu tergantung pada bagaimana seseorang menginternalisasi peristiwa-peristiwa

menjadi suatu ”sistem simpanan” yang sesuai dengan lingkungan. Pertumbuhan

itu menyangkut peningkatan kemampuan seseorang untuk mengemukakan pada

dirinya sendiri atau pada orang lain tentang apa yang telah atau akan

dilakukannya. Menurut Bruner belajar bermakna hanya dapat terjadi melalui

belajar penemuan. Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar penemuan

bertahan lama, dan mempunyai efek transfer yang lebih baik. Belajar penemuan

Page 55: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

meningkatkan penalaran dan kemampuan berfikir secara bebas dan melatih

ketrampilan-ketrampilan kognitif untuk menemukan dan memecahkan masalah.

Belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia

dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk

mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan

pengetahuan yang benar-benar bermakna.

Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk

menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di

sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil

manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera

penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya. Hingga dewasa

keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan

otak dan pikirannya. Sanjaya (2008:196) menyatakan bahwa pengetahuan yang

dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh

keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu metode pembelajaran yang dikenal

dengan inkuiri atau belajar penemuan digunakan dalam penelitian ini.

Sedangkan keterkaitan teori belajar Bruner dengan pembelajaran metode

proyek dimana siswa mencari sendiri pemecahan masalah pada materi asam basa

garam sehingga akan menghasilkan pengetahuan asam basa garam yang benar-

benar bermakna bahkan dapat digunakan untuk peristiwa-peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari. Siswa yang memiliki kreativitas tinggi akan menemukan

konsep-konsep materi asam basa garam pada pembelajarannya, karena konsep

Page 56: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

ditemukan sendiri melalui belajar penemuan maka pengetahuan itu bertahan lama

dalam diri siswa.

3. Metode Inkuiri Terbimbing

Pengajaran inkuiri dibentuk atas dasar diskoveri. Diskoveri terjadi bila

individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses-proses mentalnya untuk

menemukan beberapa konsep dan prinsip (Robert B. Send dalam Oemar Hamalik,

2009: 219) rumusan ini menggambarkan bahwa diskoveri dilakukan melalui

proses mental yakni observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, dan penentuan.

Proses-proses tersebut disebut Discovery Cognitive Process, sedangkan

discvovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concepts and

principles in the mind. Menurut Kourilsky pengajaran berdasarkan inkuiri adalah

suatu strategi yang berpusat pada siswa di mana kelompok siswa inkuiri mencari

jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan melalui suatu prosedur yang digariskan

secara jelas dan terstruktur.

Proses inkuiri menuntut guru bertindak sebagai fasilitator, nara sumber,

dan penyuluh kelompok. Para siswa didorong untuk mencari pengetahuan sendiri,

bukan dijejali dengan pengetahuan. Strategi instruksional dalam inkuiri

menyangkut: 1) Mendefinisikan secara jelas topik inkuiri yang dianggap

bermanfaat bagi siswa; 2) Membentuk kelompok-kelompok dengan

memperhatikan keseimbangan aspek akademik dan aspek sosial; 3) Menjelaskan

tugas kepada kelompok dengan cara yang responsif dan tepat waktu; 4) Intervensi

untuk meyakinkan terjadinya interaksi antara pribadi secara sehat dan terdapat

Page 57: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

dalam kemajuan pelaksanaan tugas; 5) Melakukan evaluasi dengan berbagai cara

untuk menilai kemajuan kelompok dan hasil yang dicapai.

Dalam pelaksanaannya metode inkuiri menjadikan pembelajaran lebih

produktif karena dapat: 1) Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam

penguasaan pelajaran; 2) Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. 3).

Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu; 4) Memfokuskan siswa pada

sesuatu yang diinginkan; dan 5) Membimbing siswa untuk menemukan atau

menyimpulkan sesuatu.

Jadi dalam pembelajaran bermetode inkuiri permulaan pembelajaran

dimulai dari guru yang mengajukan permasalahan kepada siswa, selanjutnya

siswa mengidentifikasikan dan merumuskan masalah tersebut untuk dipecahkan.

Siswa diberi kesempatan mengumpulkan berbagai informasi melalui hasil

pengamatan, selanjutnya dilakukan pengelolaan data untuk dapat diperoleh

kesimpulan.

Dilihat dari besar kecilnya informasi dari guru kepada siswa metode

inkuiri dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu: Inkuiri Terbimbing (guided

inquiry), inkuiri bebas (free inquiry), dan inkuiri bebas termodifikasi (modifed

free inquiry). Dalam penelitian ini yang hendak dibahas adalah inkuiri terbimbing,

karena di sini guru memiliki otoritas menentukan permasalahan. Jika

permasalahan tersebut diserahkan kepada siswa, tidak semua siswa akan berfikir

dengan cepat untuk menemukan masalah yang sesuai dengan konsep

pembelajaran.

Menurut Kindsvatter, Wilen dan Ishler (dalam Paul Suparno, 2007:66)

langkah-langkah kegiatan inkuiri terbimbing adalah sebagai beikut: a) Identifikasi

Page 58: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

dan klasifikasi persoalan. Langkah awal adalah menentukan persoalan yang ingin

didalami atau dipecahkan dengan metode inkuiri terbimbing. Persoalan dapat

disiapkan atau diajukan guru. Sebaiknya persoalan yang ingin dipecahkan

disiapkan sebelum mulai pelajaran. Persoalan sendiri harus jelas sehingga dapat

dipikirkan, didalami, dan dipecahkan oleh siswa. Persoalan perlu diidentifikasi

dengan jelas dan diklasifikasi. Dari persoalan yang diajukan akan tampak jelas

tujuan dari seluruh proses pembelajaran atau penyelidikan. Bila persoalan

ditentukan oleh guru perlu diperhatikan bahwa persoalan itu riil, dapat dikerjakan

oleh siswa, dan sesuai dengan kemampuan siswa. Persoalan yang terlalu mudah

yang sudah mereka ketahui tidak menarik minat siswa. Sangat baik bila persoalan

itu sesuai dengan tingkat hidup dan keadaan siswa.

Langkah berikutnya siswa diminta untuk mengajukan jawaban sementara

tentang persoalan itu; atau b) membuat hipotesis. Hipotesis siswa perlu dikaji

apakah jelas atau tidak. Bila belum jelas, sebaiknya guru mencoba membantu

memperjelas maksudnya lebih dahulu. Guru diharapkan tidak memperbaiki

hipotesis siswa yang salah, tetapi cukup memperjelas maksudnya saja. Hipotesis

yang salah nantinya akan kentara setelah pengambilan data dan analisis data yang

diperoleh. Langkah selanjutnya; c) mengumpulkan data, siswa mencari dan

mengumpulkan data sebanyak-banyaknya untuk membuktikan apakah hipotesis

mereka benar atau tidak. Dalam bidang kimia, biasanya untuk dapat

mengumpulkan data, siswa harus menyiapkan suatu peralatan yang dapat

digunakan untuk pengumpulan data. Maka guru perlu membantu bagaimana siswa

mencari peralatan, merangkai peralatan, dan mengoperasikan peralatan sehingga

berfungsi dengan baik. Dalam bahasa kimia langkah ini disebut percobaan atau

Page 59: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

eksperimen, biasanya dilakukan di laboratorium tetapi kadang di luar sekolah.

Setelah peralatan berfungsi, siswa diminta untuk mengumpulkan data dan

mencatatnya dalam buku catatan.

Langkah selanjutnya adalah e) mengambil keputusan. Dari data yang telah

dikelompokkan dan dianalisis, kemudian diambil kesimpulan dengan generalisasi.

Setelah diambil kesimpulan, kemudian dicocokan dengan hipotesis asal, apakah

hipotesis diterima atau tidak. Setelah itu guru dapat memberikan catatan untuk

menyatukan penelitian ini. Sangat baik bila dalam mengambil keputusan, siswa

dilibatkan sehingga mereka mengetahui secara benar. Bila ternyata hipotesis

mereka tidak dapat diterima, mereka diminta untuk mencari penjelasan mengapa

demikian. Guru dapat membantu dengan berbagai pertanyaan penolong.

Metode inkuiri terbimbing mempunyai kelebihan dan kelemahan. Menurut

Jerome Bruner dalam Ratna Wilis (1989:103) kelebihan metode inkuiri

terbimbing yaitu: (a) Pengetahuan itu tahan lama atau lama dapat diingat dan

mudah diingat bila dibandingkan dengan pengatahuan yang dipelajari dengan

cara-cara lain; (b) Hasil belajar inkuiri mempunyai efek transfer yang sangat baik,

daripada hasil belajar lainnya, dengan kata lain konsep-konsep dan prinsip-prinsip

yang dijadikan milik kognitif seseorang lebih mudah diterapkan kepada situasi-

situasi baru; (c) Dapat meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk

berfikir secara bebas; (d) Dapat melatih ketrampilan-ketrampilan kognitif siswa

untuk menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain; (e)

Dapat membangkitkan keingintahuan siswa memberi motivasi untuk bekerja terus

sampai menemukan jawaban-jawaban.

Page 60: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Di samping kelebihan-kelebihan, metode inkuiri terbimbing juga

mempunyai kelemahan atau keterbatasan. Menurut Moh Amien (1979:18)

kelemahan pembelajaran dengan metode inkuiri adalah (a) Tidak semua guru atau

siswa dapat menggunakan metode ini tanpa bimbingan, fasilitas dan sumber

belajar yang memadai; (b) Jika jumlah siswa terlalu banyak, tugas guru dalam

membimbing dan mengawasi menjadi lebih berat; (c) siswa yang gagal

menyelesaikan tugasnya akan merasa frustasi. Dalam prakteknya langkah-langkah

metode inkuiri terbimbing jelasnya tertulis pada tabel 2.1. berikut ini:

Tabel 2. 1 Langkah-langkah/sintaks metode inkuiri terbimbing

Fase-fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Fase 1

Persoalan yang mau

diteliti

Guru mengajukan persoalan

dan menjelaskan tujuan

penyeledikan

Siswa memikirkan,

mengidentifikasikan dan

mendalami permasalahan

tersebut

Fase 2

Hipotesis

Guru memperbaiki hipotesis

siswa

Siswa mengajukan jawaban

sementara tentang persoalan itu

dengan jelas

Fase 3

Pengumpulan Data

Guru membantu siswa mencari

peralatan dan mengoperasikan

peralatan sehingga berjalan

dengan baik

Siswa mencari dan

mengumpulkan data sebanyak-

banyaknya untuk membuktikan

apakah hipotesis mereka benar

Fase 4

Analisis Data

Guru membantu

mengorganisasikan,

mengelompokan data untuk

memudahkan siswa membuat

kesimpulan

Siswa mengidentifikasi,

menghitung, dan mencocokan

antara data dengan hipotesis

Fase 5

Kesimpulan

Guru mencocokan kesimpulan

dengan hipotesis dan

memberikan catatan untuk

menyatukan seluruh penelitian

Siswa membuat kesimpulan

berdasarkan data yang akurat

Sumber: Ratna Willis, Teori-Teori Belajar 1989

Berdasarkan sintaks inkuiri terbimbing di atas maka dalam penyusunan RPP

menggunakan lima fase mengikuti tahap-tahap tersebut secara berurutan dan jika

disederhanakan menjadi tiga kegiatan guru yaitu eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi.

Page 61: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

4. Metode Proyek

Pembelajaran berbasis proyek adalah strategi pembelajaran yang

menunjukkan bahwa siswa mengalami dan belajar atas konsep-konsep inti suatu

disiplin ilmu melalui proyek sedemikian rupa sehingga terjalin hubungan antara

aktivitas dan pengetahuan konseptual yang mendasarinya dan diharapkan dapat

berkembang menjadi lebih luas dan mendalam. Dalam pembelajaran kimia guru

akan banyak terlibat dalam penggunaan alat dan bahan kimia yang biasanya

dilakukan di laboratorium untuk membangun pengertian siswa tentang bahasan

tertentu. Menurut Made Wena (2009:144) metode proyek merupakan metode

pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola

pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek yang memuat tugas-tugas

yang kompleks berdasarkan pertanyaan dan permasalahan yang diberikan. Konsep

dan karakteristik pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model atau

pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual

melalui kegiatan-kegiatan yang komplek. Pendekatan ini memperkenankan siswa

untuk bekerja secara mandiri dalam membentuk pembelajarannya, dan

mengakulminasikannya dalam produk nyata.

Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang amat besar untuk

membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna untuk siswa.

Dalam pembelajaran ini, siswa menjadi terdorong lebih aktif di dalam belajar

mereka (instruktur) berposisi di belakang dan pembelajar berinisiatif, instruktur

memberi kemudahan dan mengevaluasi proyek baik kebermaknaannya maupun

penerapannya untuk kehidupan mereka sehari-hari. Produk yang dibuat siswa

Page 62: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

selama proyek memberikan hasil yang secara autentik dapat diukur oleh guru

dalam pembelajarannya. Oleh karena itu, di dalam pembelajaran berbasis proyek,

guru tidak lebih aktif dan melatih secara langsung, akan tetapi guru menjadi

pendamping, fasilitator, dan memahami pikiran siswa. Dalam proyek siswa dapat

disiapkan dalam kolaborasi dengan guru tunggal atau ganda, sedangkan siswa

belajar di dalam kelompok kolaboratif 4-5 orang. Ketika siswa bekerja di dalam

tim, mereka menemukan ketrampilan merencanakan, mengorganisasi, negosiasi,

dan membuat konsensus tentang isu-isu tugas yang akan dikerjakan, siapa yang

bertanggung jawab untuk setiap tugas, dan bagaimana informasi akan

dikumpulkan dan disajikan.

Ketrampilan-ketrampilan yang telah diidentifikasi oleh siswa ini

merupakan ketrampilan yang amat penting untuk keberhasilan hidupnya. Karena

hakekat kerja proyek adalah kolaboratif, maka pengembangan ketrampilan

tersebut berlangsung di antara siswa. Di dalam kerja kelompok suatu proyek,

kekuatan individu dan cara belajar yang diacu memperkuat kerja tim sebagai suatu

keseluruhan. Tidak semua kegiatan belajar aktif dan melibatkan proyek dapat

disebut pembelajaran berbasis proyek. Berangkat dari pertanyaan “apa yang harus

dimiliki proyek agar dapat digolongkan sebagai Pembelajaran Berbasis Proyek,“

dan keunikan Pembelajaran Berbasis Proyek yang ditemukan dari sejumlah

literatur dan hasil penelitian, menetapkan lima kriteria apakah suatu pembelajaran

berproyek termasuk sebagai pembelajaran berbasis proyek. Lima kriteria itu

adalah keterpusatan (centrality), berfokus pada pertanyaan atau masalah,

investigasi konstruktif atau desain, otonomi pembelajar, dan realisme. Proyek

Page 63: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

dalam pembelajaran berbasis proyek adalah pusat atau inti kurikulum, bukan

pelengkap kurikulum.

Menurut Made Wena langkah-langkah metode proyek adalah sebagai

berikut: a) Guru mengajukan sejumlah problematik. Siswa tidak dapat diharapkan

dengan sendirinya mampu melakukannya, tanpa insiatif guru. Hampir setiap

proyek mulai dengan direncanakan oleh guru pada tahap pemula, karena siswa

memerlukan bantuan dan bimbingan guru serta kesempatan untuk memilih proyek

yang sesuai dengan minatnya; b) Siswa memilih topik masalah yang

diinginkan.Usulan kerja proyek dapat dimulai pada saat guru mengajukan

sejumlah masalah yang dapat dipecahkan siswa melalui kerja proyek. Untuk

menentukan masalah ini guru dapat bertolak dari minat para siswanya, di sini

siswa dapat memilih topik masalah yang diajukan guru. Langkah selanjutnya c)

siswa membentuk kelompok kecil dan menentukan langkah penyelesaian. Bagi

siswa yang belum berani mengerjakan proyeknya secara individual, guru dapat

menyarankan agar mereka dapat bergabung dengan temannya untuk bekerjasama

dalam mengerjakan proyek tersebut. d) Siswa menyusun program kerja. Untuk

menyusun program secara reguler, guru perlu terlibat dalam pengaturan waktu,

karena siswa masih terikat dengan jam sekolah.

Setelah itu tahap berikutnya e) Siswa mencari sumber yang diperlukan.

Kelangsungan suatu proyek memerlukan fasilitas khusus sesuai dengan masalah

yang dipecahkan. Untuk memenuhi hal ini diperlukan biaya tambahan guna

pengadaan alat-alat dan bahan yang diperlukan sebagai penunjang proyek. f)

Siswa mengadakan penyelidikan. Secara umum untuk berlangsungnya proyek

Page 64: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

diperlukan ruangan khusus tempat siswa bekerja, yang dilengkapi dengan meja

yang lebar dan kursi-kursi. Pada tempat dan situasi tersebut siswa melakukan

penyelidikan, tetapi tempat penyelidikan juga bisa dilakukan di luar ruangan,

misalnya di pantai, pegunungan, sawah, kolam dan tempat-tempat lain yang

diperlukan.

Langkah berikutnya g) Mengumpulkan data yang dipandang penting.

Dalam penyelidikan di laboratorium tertutup maupun terbuka, semua kejadian di

tulis dan data yang didapat dicatat dengan baik, kemudian diverifikasi. Data yang

relevan dikumpulkan, dianalisis, dihubungkan kemudian dibuat tulisan yang

sistematis. h) Menyusun laporan tertulis. Penyusunan laporan ditulis dengan

pedoman yang ditentukan guru yaitu berisi: (1) Pendahuluan (terdiri atas: rumusan

topik atau masalah yang diteliti, tujuan, ruang lingkup, metode penelitian serta

hasil penting yang diperoleh); (2) Materi dan metode (terdiri atas: deskripsi alat

dan bahan yang digunakan, deskripsi metode yang digunakan); (3) Eksperimen

dan hasil terdiri atas: deskripsi eksperimen, dan deskripsi hasil, (4) Diskusi terdiri

atas latar belakang materi yang relevan, interprestasi data, dan prinsip-prinsip

utama atau generalisasi. i) Presentasi hasil laporan. Laporan yang ditulis secara

sistematis dipaparkan kepada siswa yang lain atau bila perlu mengundang

beberapa guru guna memperoleh saran perbaikan dan sekaligus untuk mendorong

minat siswa lain bahwa presentasi dapat dilakukan oleh siapa saja.

Langkah-langkah/sintaks dalam menerapkan metode proyek yang

digunakan peneliti dapat terlihat dalam tabel 2.2. berikut ini:

Tabel 2. 2 Langkah-langkah/sintaks Metode Proyek

Page 65: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Fase-fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Guru mengajukan

permasalahan.

Siswa memilih topik yang

diinginkan

Menyodorkan beberapa

permasalahan penelitian yang

aktual dengan penjelasannya

Memandu kelompok-

kelompok yang dibentuk

seraya memberikan ar-gumen

yang ilmiah atas topik yang

dipilih.

Mempelajari topik atau judul

yang akan dipilih dan

diminati

Mendiskusikan dengan

teman dalam kelompok

tentang topik yang dipilih

2. Siswa membentuk

kelompok kecil dan

menentukan langkah

penyelesaian

Siswa menyusun

program kerja

Memberi kebebasan kepada

siswa untuk membentuk

kelompok peneliti minimal 2

orang

Terlibat dalam pengaturan

waktu, karena siswa masih

terikat dengan jam sekolah.

Guru perlu menyusun program

khusus atau memanfaat-kan

akhir dari setiap jam pelajaran,

kira-kira 20 menit untuk

berkonsen-trasi pada kerja

proyek.

Menentukan teman yang

cocok untuk masuk ke dalam

kelompok

Mendiskusikan tentang

literatur yang digunakan,

laboratorium, alat dan bahan,

waktu penelitian serta batas

waktu penelitian

3. Siswa mencari sumber

yang diperlukan

Memfasilitasi kepentingan

siswa seperti melakukan

koordinasi kepada pengurus

laboratorium dan pengurus

perpustakan atau pihak lain

yang berkaitan dengan

kegiatan penelitian siswa

Mencari sumber belajar

seperti yang ditunjukan guru

atau sesuai yang mereka tahu

4. Siswa mengadakan

penyelidikan

Mengumpulkan data

Mendampingi langsung dan

tidak langsung kelompok siswa

yang mengadakan penelitian.

Memeriksa data yang

dikumpulkan .

Pada waktu yang telah

ditentukan siswa berada di

tempat penyelidikan

Data dikumpulkan,

dianalisis, dihubungkan

kemudian diverifikasi

5. Siswa menyusun

laporan tertulis

Presentasi hasil laporan

Menentukan kerangka laporan

yaitu berisi: (1) Pendahuluan

(2) Materi dan metode (3)

Eksperimen dan (4) Hasil

diskusi.

Memandu dan menilai

presentasi siswa bila perlu

mengundang beberapa guru

dan siswa lain.

Menulis kerangka laporan

secara lengkap

Laporan yang ditulis secara

sistematis dipaparkan kepada

siswa dan guru

Sumber: Made Wena 2009, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer

Ke lima langkah kegiatan tersebut harus dipatuhi secara baik oleh guru dan siswa

untuk mencapai pemahaman yang optimal. Dalam praktek ke lima langkah

tersebut disederhanakan menjadi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Page 66: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Menurut MadeWena (2009:147) dalam pelaksanaannya penggunaan

metode proyek banyak keungggulannya namun juga kekurangnya. Dengan

menggunakan metode proyek banyak keuntungan yang diperoleh di antaranya

adalah: 1) Meningkatkan motivasi. Laporan-laporan tertulis tentang proyek itu

banyak yang mengatakan bahwa siswa suka tekun sampai kelewat batas waktu,

berusaha keras dalam mencapai proyek. Guru juga melaporkan pengembangan

dalam kehadiran dan berkurangnya keterlambatan. Siswa melaporkan bahwa

belajar dalam proyek lebih fun daripada komponen kurikulum yang lain; 2)

Kemampuan pemecahan masalah. Penelitian pada pengembangan keterampilan

kognitif tingkat tinggi siswa menekankan perlunya bagi siswa untuk terlibat di

dalam tugas-tugas pemecahan masalah dan perlunya untuk pembelajaran khusus

pada bagaimana menemukan dan memecahkan masalah. Banyak sumber yang

mendiskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi lebih

aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang komplek; 3) Meningkatkan

kolaborasi. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek. Memerlukan siswa

mengembangkan dan mempraktekkan keterampilan berkomunikasi. Teori-teori

kognitif yang baru dan konstruktivistik menegaskan bahwa belajar adalah

fenomena sosial, siswa akan belajar maksimal di dalam lingkungan kolaboratif.

Sejalan dengan kelebihan di atas metode proyek juga memiliki

kelemahannya yaitu 1) Menyita waktu. Siswa yang terlibat dalam metode proyek

akan mencurahkan waktu yang banyak dan kegiatan yang cukup padat sehingga

dapat melalaikan mata pelajaran lainnya, sementara itu muatan pelajaran di

sekolah cukup banyak; 2) Siswa terbelenggu oleh kecakapan tertentu saja. Metode

proyek digunakan untuk konsep tertentu saja sehingga mereka tidak memiliki

kesempatan untuk mendalami konsep lainnya dengan kekuatan metode yang

Page 67: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

sama; 3) Terbatas penggunaannya. Jika sekolah tidak memiliki ruang

laboratorium yang cukup, alat dan bahan yang lengkap dan ditunjang oleh

perpustakan yang lengkap dan kondusif, maka kegiatan ini sulit dilakukan.

Metode proyek akan dilaksanakan secara efektif untuk siswa yang memiliki

kemampuan yang tinggi dan didukung oleh fasilitas yang disediakan sekolah

secara memadai.

5. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Belajar merupakan usaha manusia untuk membangun pengetahuan dalam

dirinya. Dalam proses belajar terjadi perubahan dan peningkatan pengetahuan, dan

ketrampilan siswa, baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

Pengembangan ketiga ranah keterampilan berfikir tersebut tergantung pada

bagaimana guru menerapkan strategi yang tepat dalam mengajar dan usaha

maksimal siswa meningkatkan pengetahuannya secara mandiri.

Kreativitas berasal dari kata kreatif yang berarti memiliki daya cipta

(Purwodarminto, 1984). Menurut Torrance (1988 dalam Utami Munandar 2009:

27), kreativitas ditinjau dari proses adalah proses merasakan dan mengamati

adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan

menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan

akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya. Ditinjau dari produk, kreativitas adalah

sesuatu yang baru, orisinal, dan bermakna. Ditinjau dari aspek pendorong

kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal maupun

eksternal dari lingkungan. Menurut Utami Munandar kreativitas adalah

kemampuan yang tercermin dalam kelancaran, keluwesan atau fleksibilitas, dan

orisinilitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengkolaborasi atau

Page 68: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan. Selanjutnya

menambahkan bahwa kreativitas pada anak perlu ditingkatkan karena berkreasi

berarti tumbuhnya kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan

penyelesaian terhadap suatu masalah, memberikan kepuasan kepada individu dan

memungkinkan meningkatkan kualitas hidupnya.

Lebih lanjut Utami Munandar (2009: 27) menjelaskan bahwa dalam

perkembangannya kreativitas sangat terkait dengan empat aspek, yaitu aspek

pribadi, pendorong, proses, dan produk. Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas

muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya. Ditinjau dari

proses, kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah,

(membuat dugaan tentang masalah), menilai dan menguji dugaan atau hipotesis,

kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-

hasilnya. Proses kreatif meliputi beberapa tahap, yaitu persiapan, inkubasi,

iluminasi, dan verifikasi. Definisi mengenai produk kreativitas menekankan

bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreatif, ialah sesuatu yang baru, orisinal,

dan bermakna. Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya

memerlukan dorongan internal maupun eksternal.

b. Pembelajaran Kreatif

Belajar kreatif merupakan situasi belajar yang memberi ruang kepada

siswa untuk berkembang secara optimal sedangkan guru cakap dalam

menstimulasi siswa untuk aktif belajar dan mengembangkan pikirannya, di sini

terjadi interaksi yang tinggi antara guru dan siswa. Oleh karena itu guru harus

mengembangkan berbagai kegiatan belajar yang dapat melibatkan siswa secara

aktif dalam proses belajar berdasarkan tujuan instruksional yang jelas, kegiatan

Page 69: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

yang menantang kreativitas siswa sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan

karakteristik siswa.

Menurut Munandar untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif,

diperlukan berbagai keterampilan mengajar. Delapan keterampilan mengajar yang

sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu keterampilan

bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan

menuntut pelajaran, membimbing diskusi kecil, mengelola kelas, serta mengajar

kelompok kecil dan perorangan.

c. Strategi Pembelajaran Kreatif

Berbagai strategi pembelajaran kreatif yang telah terbukti berhasil

meningkatkan kreativitas siswa adalah: 1) Pembelajaran yang berpusat pada

siswa. Di sini guru berperan sebagai fasilitator, teman belajar, inspirator,

navigator dan orang yang berbagai pengalaman; 2) Penggunaan berbagai peralatan

bantu dalam pembelajaran, guru yang kreatif dan banyak akal akan menggunakan

berbagai peralatan dalam mengajar; 3) Strategi manajemen kelas. Strategi ini

mencakup pembuatan iklim interaksi antara guru dan siswa yang bersahabat dan

memperlakukan siswa dengan menghormati berbagai kebutuhan dan

individualitasnya; 4) Meningkatkan kreativitas para siswa adalah dengan

menghubungkan isi pembelajaran dengan konteks kehidupan nyata; 5).

Menggunakan pertanyaan terbuka dan mendorong para siswa untuk berfikir

kreatif.

d. Ukuran sikap kreatif

Page 70: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Utami Munandar (2009: 70) mengatakan bahwa berdasarkan pertimbangan

bahwa perilaku kreatif tidak hanya memerlukan kemampuan berfikir kreatif maka

sikap kreatif dapat diidentifikasi sebagai berikut: (a) keterbukaan terhadap

pengalaman baru, (b) kelenturan dalam berfikir, (c) kebebasan dalam ungkapan

diri, (d) menghargai fantasi, (e) minat terhadap kegiatan kreatif, (f) kepercayaan

terhadap gagasan sendiri, dan (g) kemandirian dalam memberikan pertimbangan.

Dalam penelitian ini kreativitas siswa diukur dengan menggunakan angket yang

skornya telah ditentukan.

6. Kemampuan Menggunakan Alat laboratorium

Sesuai dengan hakekatnya bahwa sains atau belajar IPA untuk

memperoleh kebenaran secara empirik. Oleh karena itu hendaknya IPA dipelajari

siswa dengan mengadakan kontak langsung dengan obyek yang diselidiki. Dalam

hal ini siswa melakukan pengamatan dan percobaan terhadap objek yang

dipelajari dengan menggunakan indera sendiri atau dengan pertolongan alat bantu

belajar.

Proses pembelajaran sains (IPA) dengan kegiatan eksperimen

dilaboratorium tidak terlepas dari bahan dan alat laboratorium. Tercapainya

keberhasilan kegiatan eksperimen di laboratorium sangat ditentukan oleh

kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat laboratorium. Atau dengan kata

lain saat melaksanakan kegiatan laboratorium siswa dalam menggunakan alat-alat

laboratorium sehingga diperoleh hasil yang akurat. Hal ini sesuai dengan pendapat

Margono (1997:174), “keberhasilan suatu percobaan atau eksperimen kerapkali

tergantung pada kemampuan memilih dan menggunakan alat dengan tepat”.

Page 71: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

“Kemampuan menggunakan alat melalui memulih alat-alat, merangkai alat,

menggunakan alat untuk tujuan percobaan (Umaedi, 1999:13). Kegiatan

eksperimen dilaboratorium dalam hal ini adalah kegiatan siswa melaksanakan

praktikum IPA.

Pengertian praktikum menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah

“bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk

menguji dan melaksanakan di keadaan yang nyata apa yang diperoleh dalam

teori”. Jadi dengan praktikum siswa dapat menguji dan melaksanakan suatu proses

dalam situasi nyata dari apa yang diperoleh pada teori.

Dalam melaksanakan kegiatan praktikum banyak kemampuan yang dapat

dilatih antara lain merencanakan, menggunakan alat dan bahan, mengamati,

menafsirkan, meramalkan, menerapkan konsep, komunikasi. Kegiatan praktikum

dilaboratorium dapat mencakup aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Menurut Ambar Mudigdo (1990:7-8), praktikum mempunyai tujuan sebagai

berikut:

a. Ketrampilan kognitif yang tinggi: 1) melatih agar teori dapat

dimengert; 2) agar segi-segi yang berlainan dapat diintegrasikan; 3)

agar teori dapat diterapkan pada keadaan yang nyata. b. keterampilan

afektif yang tinggi : 1) belajar merencanakan kegiatan secara mandiri;

2) belajar bekerjasama; 3) belajar mengkomunikasikan informasi

mengenai bidangnya; 4) belajar menghargai bidangnya; c.

keterampilan motorik yang tinggi; 1)belajar menyiapkan alat-alat;

memasang alat sehingga dapat dipakai; 2) belajar memakai peralatan

dan instrument tertentu.

Tidak disangsikan lagi bahwa praktikum merupakan salah satu kegiatan

laboratorium yang sangat berperan dalam menunjang keberhasilan proses belajar

mengajar IPA. Dengan kegiatan praktikum, siswa dapat mempelajari IPA melalui

Page 72: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

pengamatan langsung terhadap gejala-gejala maupun proses IPA. Selain itu juga

dapat melatih keterampilan berpikir ilmiah, menemukan dan mengembangkan

sikap ilmiah, menemukan dan memecah masalah baru melalui metode ilmiah.

Tujuan praktikum IPA adalah agar siswa memperoleh pengalaman dalam

melakukan cara-cara eksperimen dan mengamati gejala-gejala kimia, mampu

menggunakan alat-alat gelas, merangkai alat, keterampilan kerja, menggunakan

zat-zat kimia, ketelitian dalam mendapatkan hasil, dapat menganalisis data dan

menulis laporan serta memperoleh motivasi dalam melakukan eksperimen.

Pengamatan kemampuan menggunakan alat labotratorium yang dilakukan

pada penelitian ini meliputi; kemampuan mengambil larutan dengan

menggunakan pipet tetes, kemampuan memasukkan larutan dalam gelas ukur,

kemampuan mengukur larutan dengan gelas ukur, cara mengamati hasil

pengujian, menjaga kebersihan alat labolatorium kimia dan merapikan alat

laboratorium kimia. Penilaian pengamatan dilakukan dengan skor yang telah

ditentukan.

7. Prestasi Belajar

Dalam proses belajar mengajar akan terjadi pertukaran pengetahuan antara

guru dan siswa atau sebaliknya. Guru menjelaskan berbagai konsep melalui model

dan strategi belajar yang dianggap tepat sedangkan siswa mengerti akan

pengetahuan yang diperoleh. Tinggi rendahnya pengetahuan yang diperoleh siswa

sangatlah beragam atau dengan kata lain tinggi rendahnya prestasi dapat dilihat

secara individual. Menurut Poerwodarminta (Kamus Umum Bahasa Indonesia

Page 73: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

1984), yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang dicapai. Jika dikaitkan

dengan belajar maka dapat dimaknai sebagai kemampuan siswa untuk mencapai

hasil belajar yang diinginkan.

Dalam kegiatan belajar mengajar prestasi belajar dapat diketahui dari hasil

evaluasi yang dilakukan oleh guru. Secara umum ada dua macam evaluasi yakni

evaluasi hasil belajar (evaluasi substantif atau sering disebut juga sebagai tes

pengukuran hasil belajar), dan evaluasi proses belajar mengajar atau disebut

sebagai evaluasi manajemen. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus adalah

evaluasi substantif atau tes pengukuran hasil belajar. Evaluasi jenis ini akan

segera diketahui hasil prestasi belajar siswa. Di sini evaluasi merupakan

pengukuran yang berkenaan pengumpulan data deskriptif tentang produk siswa

dan/atau tingkah laku siswa, dan hubungannya dengan standar prestasi atau

norma (Hamalik 2009:147). Evaluasi menunjuk pada teknik-teknik pengukuran,

baik dalam rangka assesment siswa maupun terhadap proses instruksional

menyeluruh, yang meliputi urutan instruksional (perencanaan, penyampaian,

tindak lanjut) dan perubahan tingkah laku siswa yang dapat diamati (kognitif,

psikomotorik, dan afektif). Aplikasi teknik-teknik pengukuran difokuskan pada

dua jenis, yakni pengukuran acuan norma dan pengukuran acuan kriteria.

Selanjutnya Hamalik menjelaskan ukuran hasil belajar atau prestasi

tersebut dapat dimanifestasikan dalam wujud: a. Pertambahan materi pengetahuan

yang berupa fakta, informasi, prinsip hukum atau kaidah, prosedur atau pola kerja

atau teori sistem nilai-nilai dan sebagainya; b. Penguasaan pola-pola perilaku

kognitif proses berfikir, mengingat atau mengenal kembali, perilaku afektif

Page 74: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

(sikap-sikap apresiasi, penghayatan, dan sebagainya) perilaku psikomotorik

termasuk bersifat ekspresif; c. Perubahan dalam sifat-sifat kepribadian baik yang

tangible maupun intangibel.

Pada pendidikan nasional menggunakan klasifikasi prestasi belajar

menurut Benyamin Bloom yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

psikomotor. Dalam kurikulum 2004, prestasi belajar merupakan kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa yang berbentuk kognitif, afektif, dan

psikomotor. Dari ketiga bentuk ini, bentuk kognitiflah yang paling banyak dinilai

oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam

menguasai isi bahan pelajaran.

Menurut Winkel (1991: 62) “Prestasi adalah bukti keberhasilan usaha

yang dicapai. Prestasi merupakan suatu hasil usaha yang telah dilaksanakan

menurut batas kemampuan dari pelaksana usaha tersebut. Sedangkan prestasi

belajar adalah penguasaan pengetahuan, ketrampilan terhadap mata pelajaran

dengan dibuktikan melalui hasil tes”. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan

usaha untuk mendapat ilmu pengetahuan. Prestasi belajar dapat diketahui setelah

diberi tes akhir kegiatan pembelajaran. Menurut Mulyati Arifin (2001:24-25)

prestasi belajar siswa dalam hal ini meliputi tiga aspek yaitu :

Aspek kognitif dapat berupa pengetahuan dan ketrampilan intelektual

yang meliputi produk ilmiah dan proses ilmiah. Produk ilmiah antara lain

fakta-fakta, konsep, prinsip, teori, dan penerapannya dalam kehidupan.

Proses ilmiah antara lain pengamatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

evaluasi. Aspek afektif antara lain apresiasi atau kecenderungan

menanggapi masalah dalam lingkungannya dan teknologi, kadar atau

besarnya respons terhadap suatu masalah, kaedaan kesiapan mental dan

perasaan dalam menanggapi suatu masalah, dan usaha memecahkan

Page 75: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

masalah. Aspek psikomotor yaitu menyangkut ketrampilan motorik atau

manipulasi objek.

Dari ketiga aspek ini, aspek kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh

para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam

menguasai isi bahan pelajaran. Aspek psikomotor biasanya digunakan untuk

materi yang menggunakan praktikum, sedangkan materi yang berupa teori saja

tanpa ada praktikum tidak diwajibkan menilai aspek psikomotor siswa.

Dalam pembelajaran harus mengaktifkan faktor-faktor yang memberi

kontribusi positif pada pencapaian prestasi siswa. Banyak faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar, yang secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu

faktor internal (dari diri siswa) dan faktor eksternal (dari luar siswa).

Faktor internal meliputi aspek fisiologis dan psikologis. Aspek fisiologis

antara lain kesehatan, kondisi fisik, adanya cacat tubuh. Aspek psikologis antara

lain minat, bakat, motivasi, kecerdasan. Kreativitas juga merupakan kemampuan

yang akan mempengaruhi prestasi dari dalam diri siswa.

Faktor eksternal meliputi :1) faktor keluarga, antara lain keadaaan

ekonomi, cara mendidik orangtua, suasana rumah, relasi antar anggota keluarga,

latar belakang budaya, 2) faktor sekolah, antara lain kurikulum, media belajar,

model pembelajaran, relasi guru dengan siswa, 3) faktor masyarakat, antara lain

budaya dalam masyarakat, teman bergaul.

Prestasi yang dicapai siswa merupakan hasil interaksi antara faktor internal

dan eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar. Dalam penelitian ini faktor

internal yang dibahas adalah kreatifitas. Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing

dan Proyek pada penelitian ini melalui kegiatan praktikum dilaboratorium

Page 76: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

sehingga kemampuan menggunakan alat laboratorium juga diteliti. Sedangkan

faktor eksternal adalah metode pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Proyek.

Prestasi belajar asam basa garam siswa difokuskan pada aspek kognitif dan aspek

afektif.

8. Materi Asam Basa Garam.

a. Sifat Asam, Basa dan Garam

Berdasarkan sifatnya larutan dikelompokkan menjadi asam, basa dan garam.

1) Asam

Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam, hal ini disebabkan

zat-zat kimia yang terkandung didalamnya bersifat asam. Asam adalah zat yang

dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (H+). Asam akan terionisasi menjadi

ion hidrogen, memerahkan kertas lakmus, zat yang memberikan rasa masam.

Beberapa asam yang dijumpai dalam kehidupan dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Beberapa Asam yang Dikenal

No

Nama asam Terdapat dalam

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Asam asetat

Asam askorbat

Asam sitrat

Asam borat

Asam karbonat

Asam klorida

Asam nitrat

Asam fosfat

Asam sulfat

Asam tatrat

Larutan Cuka

Jeruk, tomat, sayuran

Jeruk

Larutan pencuci mata

Minuman berkarbonasi

Asam lambung, obat tetes mata

Pupuk, peladak (TNT)

Detergen, pupuk

Baterai mobil, pupuk

Anggur

2) Basa

Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-), basa

merupakan bahan yang berasa pahit, licin bila disentuh, membirukan kertas

Page 77: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

lakmus. Basa yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya dapat

dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4 Beberapa Basa yang Dikenal dalam Kehidupan Sehari-hari

No Nama basa Terdapat dalam

1.

2.

3.

4.

Alumunium hidroksida

Kalsium hidroksida

Magnesium hidroksida

Natrium hidroksida

Deodoran, antacid

Mortar, plester

Obat urus-urus, antasid

Bahan sabun

Sifat asam berbeda dengan sifat basa suatu zat. Perbedaan sifat asam dan basa

dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5. Perbedaan Sifat Asam dan Basa

No Asam Basa

1.

2.

3.

4.

5.

Senyawa asam bersifat korosif

sehingga merusak logam

Terasa kesat di tangan

Senyawa asam memiliki rasa asam

Dapat mengubah warna zat yang

dimiliki zat lain (dapat dijadikan

indikator asam dan basa)

Menghasilkan ion H+ dalam air

Senyawa basa bersifat merusak kulit

Terasa licin di tangan, seperti sabun

Senyawa basa terasa pahit

Dapat mengubah warna zat yang

dimiliki zat lain (Warna yang

dihasilkan berbeda dengan asam)

Menghasilkan ion OH- dalam air

3) Garam

Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi antara asam dengan

basa. Contoh dari senyawa ini adalah garam dapur (NaCl) yang dibuat dengan

cara kristalisasi air laut, selain NaCl ada juga KI yaitu garam yang telah di iodisasi

sehingga didapatkan garam beriodium. Karena garam merupakan pencampuran

antara asam dengan basa maka garam bersifat netral. Contoh reaksi penetralan

yang menghasilkan garam adalah sebagai berikut:

NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(s) + H2O(l)

Basa Asam Garam Air

Reaksi kimia yang menghasilkan garam, antara lain; asam ditambah basa

menghasilkan garam dan air, basa ditambah oksida asam menghasilkan garam dan

air, asam ditambah oksida basa menghasilkan garam dan air, oksida asam

Page 78: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

ditambah oksida basa menghasilkan garam, logam ditambah asam menghasilkan

garam dan H2. Berikut adalah beberapa garam yang dikenal dalam kehidupan

seharihari dapat dilihat pada tabel 2.6.

Tabel 2.6. Beberapa Garam yang Dikenal

No Nama garam Rumus Nama dagang Manfaat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Natriun klorida

Natrium bikarbonat

Kalsium karbonat

Kalium nitrat

Kalium karbonat

Natrium fosfat

Amonium klorida

NaCl

NaHCO3

CaCO3

KNO3

K2CO3

Na2PO4

NH4Cl

Garam dapur

Baking soda

Kalsit

Saltpeter

Potash

TSP

Salmiak

Bumbu dapur

Pengembang kue

Cat tembok

Pupuk, peledak

Sabun dan kaca

Detergen, pupuk

Baterai kering

b. Identifikasi Asam, Basa dan Garam

Berdasarkan sifat asam dan basa larutan dibedakan menjadi tiga golongan

asam, basa dan netral. Sifat larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan

indikator asam basa, yaitu zat-zat yang memberikan warna yang berbeda dalam

larutan asam dan basa. Cara menentukan sifat asam dan basa dapat menggunakan

kertas lakmus, larutan indikator, dan indikator alami.

Tabel . 2.7. Perubahan Warna Beberapa Indikator Dalam Larutan Asam Basa dan Netral

No Indikator Asam Larutan

Basa

Larutan

Netral

1.

2.

3.

4.

5.

Lakmus merah (LM)

Lakmus biru (LB)

Metil merah (MM)

Metil jingga (MO)

Fenolftalein

Merah

Merah

Merah

Merah

Tak berwarna

Biru

Biru

Kuning

Kuning

Merah

Merah

Biru

Kuning

Kuning

Tak berwarna

Dari semua jenis indikator yang paling sering digunakan adalah

lakmus,hal ini dikarenakan lakmus memiliki beberapa keuntungan yaitu : lakmus

berubah warna dengan cepat bila bereaksi dengan asam dan basa, tidak mudah

bereaksi dengan oksigen sehingga tahan lama, lakmus mudah diserap oleh kertas

sehingga digunakan dalam bentuk lakmus kertas. Lakmus adalah sejenis zat yang

diperoleh dari lumut kerak. Selain menggunakan indikator buatan identifikasi sifat

Page 79: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

asam dan basa dapat juga dengan menggunakan indikator alami yang diperoleh

dari bahan-bahan di lingkungan sekitar, seperti: bunga sepatu, bunga mawar,

kunyit, kulit manggis, kubis ungu, dan sejenis bunga-bungaan yang berwarna.

Bahan-bahan tersebut akan memberikan warna yang berbeda dalam suasana asam,

basa dan garam.

c. Skala Keasaman dan Kebasaan

Skala keasaman dinyatakan dengan pH dan skala kebasaan dinyatakan

dengan pOH. Skala keasaman dan kebasaan digunakan untuk menentukan

kekuatan asam atau basa. Rentang skala pH dimulai dari 0 sampai dengan 14,

asam dengan pH 1 berarti asam kuat dan semakin lemah hingga pH 7 setelah pH 7

adalah basa dan semakin kuat hingga pH 14. Nilai pH suatu larutan dapat diukur

dengan menggunakaan indikator universal yang memberikan warna yang berbeda

pada setiap nilai pH.

B. Penelitian yang relevan

Penelitian-penelitian yang relevan tentang pembelajaran metode inkuiri

terbimbing, metode proyek, kreativitas dan kemampuan menggunakan alat

laboratorium telah dilakukan sebelum ini. Berikut adalah beberapa hasil penelitian

yang pernah dilakukan.

1. Erlina Hertiningsih (2011) melakukan penelitian dengan judul ”Pembelajaran

Kimia Berbasis Masalah dengan Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing dan

Proyek ditinjau dari Kreativitas dan Sikap Ilmiah”. Hasil penelitian

menyimpulkan terdapat pengaruh metode inkuiri terbimbing dan proyek pada

mata pelajaran kimia materi elektrolisis SMA kelas 11. Terdapat pengaruh

Page 80: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

kreativitas terhadap prestasi belajar siswa. Jadi faktor kreativitas dan metode

berpengaruh dalam pembelajaran. Kesamaan antara penelitian yang dilakukan

Erlina Hertiningsih dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah

pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan variabel

moderator kreativitas. Perbedaan penelitian yang dilakukan Erlina Hertiningsih

dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah peneliti dalam pembelajaran IPA

kelas VII materi asam basa garam pembelajaran berbasis menyelesaikan masalah

dan variabel moderator yang digunakan kemampuan menggunakan alat

laboratorium.

2. Arni Astuti (2009) melakukan penelitian dengan judul ” Pembelajaran Kimia

dengan menggunakan Metode Proyek dan Eksperimen ditinjau dari Sikap Ilmiah

dan Kemampuan Berkomunikasi Siswa”. Hasil penelitian menyimpulkan terdapat

pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode proyek dan eksperimen

terhadap prestasi belajar pada materi larutan asam basa. Jadi metode proyek,

berpengaruh dalam pembelajaran kimia. Kesamaan antara penelitian yang

dilakukan Arni Astuti dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah metode

proyek dan mata pelajaran asam basa. Perbedaan penelitian yang dilakukan Arni

Astuti dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah peneliti dalam

pembelajaran kimia menggunakan metode inkuiri terbimbing dan variabel

moderator yang digunakan kreativitas dan kemampuan menggunakan alat

laboratorium.

3. Banu Kisworo (2010) melakukan penelitian dengan judul ”Pembelajaran

Kimia Menggunakan Metode Jigsaw dan Group Investigation (GI) Ditinjau Dari

Kemampuan Awal dan Kreativitas Siswa”. Hasil penelitian menyimpulkan

Page 81: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

kreativitas siswa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar

kognitif dan psikomotor siswa pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit.

Jadi faktor kreativitas berpengaruh dalam pembelajaran. Kesamaan antara

penelitian yang dilakukan Banu Kisworo dengan penelitian yang dilakukan

peneliti adalah kreativitas. Perbedaan penelitian yang dilakukan Banu Kisworo

dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah peneliti dalam pembelajaran

kimia menggunakan metode inkuiri terbimbing, metode proyek dan variabel

moderator yang digunakan kemampuan menggunakan alat laboratorium.

4. Sri Padmini (2009) melakukan penelitian dengan judul ”Model Pembelajaran

Direct Instruction (DI) Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa dengan

Memperhatikan Ketrampilan Menggunakan Alat Laboratorium”. Kesamaan antara

penelitian yang dilakukan Sri Padmini dengan penelitian yang dilakukan penulis

adalah moderator kemampuan menggunakan alat laboratorium. Perbedaan

penelitian yang dilakukan Sri Padmini dengan penelitian yang dilakukan peneliti

adalah peneliti dalam pembelajaran IPA menggunakan metode inkuiri terbimbing

proyek dan variabel moderator kreativitas.

5. Osburn Holly K. and Mumford Michael D.(2006), melakukan penelitian

dengan judul ”Creativity and Planning: Training Interventions to Develop

Creative Problem-Solving Skills, The University of Oklahoma”. Penelitian

menunjukkan bahwa berpikir kreatif memerlukan perencanaan untuk memperoleh

ide-ide baru. Kesamaan antara penelitian yang dilakukan Osburn Holly K. dan

Mumford Michael D dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah kreativitas

untuk mendapatkan ide-ide baru pada Problem-Solving Skills. Sedangkan

Page 82: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

perbedaan antara penelitian yang dilakukan Osburn Holly K. and Mumford

Michael D dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada indikator

kreativitas yang digunakan.

6. Gengarelly Lara M, Eleanor D.Abrams (2009), melaksanakan penelitian

dengan judul “Closing the Gap : Inquiry in Research and Secondary Science

Classroom”. Penelitian ini untuk meningkatkan peranan guru dan organisasi guru

dalam menerapkan model pembelajaran inkuiri. Persamaan antara penelitian yang

dilakukan oleh Gengarelly Lara M, Eleanor D.Abrams dengan penelitian yang

dilakukan peneliti adalah menerapkan metode inkuiri. Perbedaan peneliti

menggunakan obyek siswa SMP artinya peneliti menggunakan metode inkuiri

untuk mengetahui efektifitas metode inkuiri terhadap prestasi belajar siswa,

sedangkan Gengarelly Lara M, Eleanor D.Abrams menggunakan obyek guru,

apakah guru telah menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran.

7. Orhan Akinoglu (2008), melakukan penelitian dengan judul ”Asesment of the

Inquiry-Based Project Implementation Process In Science Education Upon

Students’ Points of Views, Ataturk Educations Property, Marmara University”.

Penelitian ini membahas tentang penilaian berbasis proyek inkuiri dalam proses

pendidikan sains. Kesamaan antara penelitian yang dilakukan Orhan Akinoglu

dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah penggunaan metode berbasis

proyek inkuiri. Sedangkan perbedaan antara penelitian yang dilakukan Orhan

Okinoglu dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada tingkat

pendidikan siswa yang diteliti yaitu mahasiswa dan materi yang diajarkan.

Page 83: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

8. Halil Turgut (2008), melakukan penelitian dengan judul ”Prospective Science

Teachers Conceptualizations About Project Based Learning, Marmara

University”. Penelitian ini menunjukkan penggunaan metode berbasis proyek

yang dilakukan oleh beberapa calon guru dikelas. Kesamaan antara penelitian

yang dilakukan Halil Turgut dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah

penggunaan metode berbasis proyek. Sedangkan perbedaan antara penelitian yang

dilakukan Halil Turgut dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada

tingkat pendidikan siswa yang diteliti dan materi ajarnya.

9. Peggy Brickman, Cara Gormally, Noris Amstrong (2009), melakukan

penelitian dengan judul ”Effect of Inquiry-based Learning on Students, University

of Georgia”. Penelitian menunjukkan pembelajaran sains yang berbasis

laboratorium. Kesamaan antara penelitian yang dilakukan Peggy Brickman, Cara

Gormally dan Noris Amstrong dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah

penggunaan metode berbasis laboratorium atau eksperimen. Sedangkan perbedaan

antara penelitian yang dilakukan Peggy Brickman, Cara Gormally dan Noris

Amstrong dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada tingkat

pendidikan siswa yang diteliti dan materi ajar.

10. SRI International Menlo Park, CA (2011), melakukan penelitian dengan judul

”The Power of Project Learning with Think Quest, ORACLE Education

Foundation”. Penelitian menunjukkan pembelajaran sains yang berbasis proyek.

Kesamaan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang dilakukan

peneliti adalah penggunaan metode proyek berbasis laboratorium atau

eksperimen. Sedangkan perbedaan antara penelitian yang dilakukan SRI

Page 84: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

International Menlo Park dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada

tingkat pendidikan siswa yang diteliti.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teori dan penelitian yang

relevan maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut :

1. Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran dengan

metode inkuiri terbimbing dan proyek pada materi asam basa garam.

Materi asam basa garam mempunyai karakteristik faktual dan empiris.

Dikatakan faktual karena banyak teori dalam materi asam basa garam yang dekat

dengan kehidupan sehari-hari dan empiris karena teori-teori dalam asam basa

garam dapat dibuktikan siswa melalui pengamatan dengan praktikum

dilaboratorium. Sementara itu metode inkuiri terbimbing dan proyek

pembelajarannya menyenangkan melibatkan kreativitas dan kemampuan

menggunakan alat laboratorium, yang mengajak siswa belajar menemukan konsep

sendiri, terkait dengan bidang-bidang lain dalam kehidupan sehari-hari. Materi

asam basa garam sukar dipahami tanpa pemberian stimulan dari guru yang berupa

masalah aktual dan harus dipecahkan oleh siswa baik secara individu maupun

kelompok, sehingga metode tersebut sesuai dengan karakteristik materi asam basa

garam

Menurut Piaget perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh

manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan, pengetahuan datang dari

tindakan. Interaksi sosial dengan teman sebaya khususnya berargumentasi dan

berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya membuat

Page 85: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

pemikiran menjadi lebih logis. Metode inkuiri terbimbing dan proyek

pembelajarannya dilakukan secara berkelompok, berdiskusi, berinteraksi aktif dan

melakukan eksperimen. Sehingga belajar materi asam basa garam menggunakan

proses dimana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman

realitas melalui pengalaman dan interaksi mereka. Siswa dihadapkan pada materi

asam basa garam, disini berlangsung asimilasi dan akomodasi pengalaman baru

dengan pengalaman sebelumnya yang berkaitan dengan asam basa garam.

Menurut teori belajar Bruner pembelajaran berdasarkan penemuan siswa

berinteraksi langsung dengan obyek melalui pengamatan. Melalui metode inkuiri

terbimbing dan proyek pada materi asam basa garam dengan cara praktikum di

laboratorium maka siswa langsung mengamati perubahan-perubahan selama

pembelajaran berlangsung. Teori belajar Ausubel siswa mengkonstruksi

pengetahuannya sendiri dari apa yang mereka alami berdasarkan pola-pola

bermakna dengan mengkonstruksi pengetahuanya, menghubungkan informasi

yang masuk dengan informasi sebelumnya maka hal ini sesuai dengan karakter

metode inkuiri terbimbing dan proyek dimana siswa belajar mencari pengetahuan

asam basa garam dengan menghubungkan materi yang telah didapat siswa

sebelumnya saat dibangku SD. Teori belajar sosiokonstruktivis dari Vygotsky

mengatakan bahwa proses pembelajaran akan terjadi dengan baik jika materi yang

diberikan sesuai zone of proximal development siswa, ini sesuai dengan

pembelajaran materi asam basa garam yang dilakukan eksperimen secara

kelompok dan diskusi dimana melalui interaksi sosial siswa aktif dalam

menyelesaikan permasalahan pada materi asam basa garam.

Page 86: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Metode inkuiri terbimbing melakukan kegiatan pembelajaran seperti

observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan investigasi yang

merupakan proses penemuan pengetahuan yang terukur dan berulang. Dalam

kegiatan tersebut melibatkan mental pikiran, emosi yang berasimilasi dalam

rangka mengkaji konsep bahkan menemukan prinsip-prinsip baru. Metode inkuiri

mempunyai kelebihan pengetahuan yang dipelajari mudah diingat, mudah

diterapkan, meningkatkan penalaran dan membangkitkan keingintahuan siswa,

sehingga metode inkuiri terbimbing dapat dipergunakan untuk menerangkan

materi asam basa garam. Namun demikian metode inkuiri juga mempunyai

kekurangan antara lain metode ini memerlukan fasilitas dan sumber belajar yang

memadai, jika jumlah siswa banyak tugas guru dalam membimbing dan

mengawasi menjadi lebih berat dan siswa yang gagal dalam pembelajaran menjadi

frustasi.

Metode proyek adalah sebuah metode pembelajaran inovatif yang

menekankan pada pembelajaran kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang

kompleks melibatkan mental pikiran, emosi yang berakomodasi dalam rangka

mengkaji konsep bahkan menemukan prinsip-prinsip baru. Fokus pembelajaran

terletak pada konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin belajar, melibatkan

siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna

yang lain. Memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom mengkonstruksi

pengetahuan mereka sendiri dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk

nyata. Metode proyek mempunyai kelebihan meningkatkan motivasi, mampu

memecahkan masalah dan meningkatkan kolaborasi, materi asam basa garam

Page 87: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

diajarkan dengan cara praktikum berkelompok di laboratorium dalam pemecahan

masalahnya sehingga dengan menggunakan metode proyek materi asam basa

garam mudah dipahami oleh siswa. Namun demikian metode proyek juga

mempunyai kelemahan yaitu menyita waktu, terbelenggu oleh kecakapan

tertentu, terbatas penggunaannya hanya pada siswa yang memiliki kemampuan

tinggi dan fasilitas sekolah harus memadai.

Menurut Piaget perkembangan kognitif anak ditentukan oleh manipulasi

dan interaksi aktif anak dengan lingkungan, dimana pengetahuan datang dari

tindakan. Interaksi sosial dengan teman sebaya khususnya berargumentasi dan

berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya membuat

pemikiran menjadi lebih logis. Metode inkuiri terbimbing dan proyek

pembelajarannya dilakukan secara berkelompok, berdiskusi, berinteraksi aktif dan

melakukan eksperimen. Namun siswa kelas VII SMP sesuai dengan teori belajar

Piaget berada pada tingkat perkembangan kognitif tahap peralihan dari operasi

konkrit ke operasi formal, melalui pembelajaran inkuiri terbimbing siswa belajar

lebih berorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat

memahami konsep-konsep asam basa garam lebih optimal. Kedua metode tersebut

berperan besar dalam menghasilkan prestasi yang baik. Diduga prestasi belajar

siswa yang diajar dengan metode inkuiri terbimbing lebih baik dari siswa yang

diajar dengan metode proyek.

2. Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan

siswa yang memiliki kreativitas rendah pada materi asam basa garam.

Page 88: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Sesuai dengan teori belajar Ausubel belajar tidak hanya menghapal

namun dikaitkan dengan konsep materi sebelumnya maka pada materi asam basa

garam dalam mempelajari tentang konsep-konsep yang saling berhubungan

diperlukan kreativitas siswa. Kreativitas berasal dari kata kreatif yang berarti

memiliki daya cipta Karena itu kreativitas belajar adalah usaha yang dilakukan

siswa dalam mempelajari bidang tertentu berdasarkan atas daya cipta yang ia

miliki. Guru dapat memberi pengaruh yang lebih proaktif dan mendorong siswa

agar menjadi kreatif dalam proses pembelajaran.

Menurut teori belajar Bruner siswa belajar dengan mencari dan

menemukan pemecahan masalahnya sendiri maka dalam hal ini kreativitas

adalah faktor penunjang yang penting dimiliki siswa dalam pemecahan

masalahnya. Ciri-ciri siswa kreatif adalah senang mengkaji hal-hal yang baru,

mempunyai banyak ide, mampu memberi makna dari suatu konsep,

menghubungkan antar konsep dan dapat menjelaskan secara sistematik.

Berdasarkan ciri–ciri tersebut siswa-siswa yang kreativitasnya tinggi akan

cenderung menyenangi hal-hal yang bersifat eksperimen karena mereka telah

memiliki konsep yang kuat. Sementara itu materi asam basa garam diberikan

oleh guru dengan menggunakan eksperimen. Eksperimen tersebut merangsang

siswa yang kreatif untuk mencoba berbagai macam larutan disekitarnya untuk

dikelompokkan dalam asam basa dan garam, dengan variasi indikator kertas

lakmus dan indikator alami yang kemudian diaplikasikan dalam nyala lampu

sehingga siswa lebih memahami materi asam basa garam. Maka sesuai dengan

teori belajar Bruner siswa yang kreativitasnya tinggi akan memberikan hasil yang

Page 89: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

lebih baik. Diduga siswa yang memiliki kreativitas tinggi prestasi belajarnya

lebih baik daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah pada pembelajaran

materi asam basa garam.

3. Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kemampuan

menggunakan alat laboratorium tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan

menggunakan alat laboratorium rendah pada materi asam basa garam.

Kemampuan menggunakan alat laboratorium adalah sikap yang

ditunjukkan dalam bekerja dan berfikir untuk mendapatkan pengetahuan sains

pada kegiatan eksperimen dilaboratorium. Materi asam basa garam merupakan

materi yang kompleks dengan pembelajaran eksperimen dilaboratorium sehingga

melibatkan banyak pengetahuan diantaranya kemampuan menggunakan alat

laboratorium. Siswa harus menguasai pengetahuan tersebut untuk mempertajam

materi asam basa garam sebelum melakukan eksperimen.

Menurut Bruner belajar penemuan siswa mencari pengetahuan secara aktif

dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik, berusaha sendiri untuk

mencari pemecahan masalah serta pengetahuan dan sikap yang menyertainya,

menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Menurut konstruktivisme

belajar bahwa siswa belajar dengan membangun sendiri pengetahuan

keterampilan dan sikapnya. Sesuai teori belajar Bruner dan teori belajar

konstruktivis maka siswa yang kemampuan menggunakan alat laboratoriumnya

tinggi akan berusaha secara tepat dan efisien untuk memahami materi tersebut

daripada siswa yang kemampuan menggunakan alat laboratoriumnya rendah.

Diduga siswa yang kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi prestasi

Page 90: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

belajarnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan menggunakan

alat laboratorium rendah pada materi asam basa garam.

4. Interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas

siswa terhadap prestasi belajar pada materi asam basa garam.

Metode inkuiri terbimbing dan proyek merupakan suatu contoh metode

pembelajaran yang inovatif. Metode pembelajaran inkuiri terbimbing

memerlukan ketekunan menjabarkan konsep, membentuk kelompok, melakukan

interaksi antara pengetahuan dan kekompakan kelompok serta mengevaluasi

kemajuan kelompok. Sedangkan metode proyek juga memerlukan ketekunan,

kemampuan dalam menemukan dan memecahkan masalah dan menghasilkan

karya yang aktual. Kedua metode tersebut sesuai dengan karakteristik materi

asam basa garam yang mengacu pada pemecahan masalah. Metode yang sesuai

karakter materi yang dipelajari akan mampu memperjelas materi asam basa

garam.

Menurut teori belajar Bruner siswa belajar dengan mencari dan

menemukan pemecahan masalahnya sendiri maka dalam hal ini kreativitas

adalah faktor penunjang yang penting dimiliki siswa dalam pemecahan

masalahnya. Teori belajar Ausubel belajar tidak hanya menghapal namun

dikaitkan dengan konsep materi sebelumnya maka pada materi asam basa garam

dalam mempelajari tentang konsep-konsep yang saling berhubungan diperlukan

kreativitas siswa. Kreativitas berasal dari kata kreatif yang berarti memiliki daya

cipta Karena itu kreativitas belajar adalah usaha yang dilakukan siswa dalam

mempelajari bidang tertentu berdasarkan atas daya cipta yang ia miliki. Guru

Page 91: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

dapat memberi pengaruh yang lebih proaktif dan mendorong siswa agar menjadi

kreatif dalam proses pembelajaran.

Metode inkuiri terbimbing dan proyek dapat mendorong siswa untuk

kreatif, tetapi siswa yang memiliki kreativitas rendah dalam mempelajari materi

asam basa garam lebih cocok menggunakan metode inkuiri terbimbing, sedang

siswa yang memiliki kreativitas tinggi cocok menggunakan metode proyek.

Ketika kreativitas yang ada pada diri siswa ikut terlibat, maka metode dan

kreativitas akan berinteraksi sehingga siswa yang mempunyai kreativitas tinggi

akan berusaha memahami konsep dengan cepat. Pada metode proyek siswa lebih

bebas dalam menentukan cara dan unjuk kerja, siswa bekerja secara otonom,

sehingga dituntut kreativitas tinggi, sedangkan pada metode inkuiri terbimbing

siswa masih mendapat bimbingan dari guru dalam pemecahan masalahnya.

Metode inkuiri terbimbing dan proyek dapat mendorong siswa untuk kreatif,

tetapi siswa yang memiliki kreativitas rendah dalam mempelajari materi asam

basa garam lebih cocok menggunakan metode inkuiri terbimbing, sedang siswa

yang memiliki kreativitas tinggi cocok menggunakan metode proyek. Diduga ada

interaksi antara model pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dan

proyek dengan kreativitas terhadap prestasi belajar pada materi asam basa garam.

5. Interaksi antara metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek dengan kemampuan

menggunakan alat laboratorium siswa terhadap prestasi belajar pada materi asam

basa garam.

Metode merupakan sarana untuk memperjelas materi. Ada banyak metode

yang dapat digunakan, tetapi tidak semua cocok diterapkan tergantung materi

Page 92: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

yang akan menjadi kajian. Selain itu siswa memiliki kemampuan menggunakan

alat laboratorium yang berbeda-beda. Menurut konstruktivisme belajar bahwa

siswa belajar dengan membangun sendiri pengetahuan keterampilan dan sikapnya.

Menurut teori belajar Bruner siswa belajar dengan mencari dan

menemukan pemecahan masalahnya sendiri maka dalam hal ini kemampuan

menggunakan alta laboratorium adalah faktor penunjang yang penting dimiliki

siswa dalam pemecahan masalahnya. Maka untuk mengembangkan kemampuan

menggunakan alat laboratorium diperlukan metode yang cocok. Meskipun kedua

metode tersebut memiliki kesamaan untuk memecahkan masalah tetapi dalam

prakteknya tidak selalu menghasilkan kemampuan menggunakan alat

laboratorium tinggi yang sama. Perbedaannya metode inkuiri terbimbing masih

mengandalkan guru sebagai sumber belajar sedangkan pada metode proyek guru

hanya sebagai fasilitator, oleh karena itu siswa yang memiliki kemampuan

menggunakan alat laboratorium rendah lebih cocok menggunakan metode inkuiri

terbimbing dan siswa yang memiliki kemampuan menggunakan alat laboratorium

tinggi lebih cocok menggunakan model metode proyek. Diduga ada interaksi

antara model inkuiri dan proyek dengan kemampuan menggunakan alat

laboratorium pada pembelajaran materi asam basa garam terhadap prestasi belajar.

6. Interaksi antara kreativitas dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium

terhadap prestasi belajar pada materi asam basa garam.

Menurut konstruktivisme belajar bahwa siswa belajar dengan membangun

sendiri pengetahuannya melalui keterampilan dan sikap. Maka terdapat banyak

faktor selain metode pembelajaran yang mempengaruhi prestasi belajar. Dalam

Page 93: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

penelitian ini kreativitas merupakan faktor yang penting dalam memecahkan

masalah pada pembelajaran asam basa garam dan kemampuan menggunakan alat

laboratorium merupakan kemampuan penting untuk menguasai pembelajaran

dilaboratorium. Kenyataan menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki

kreativitas tinggi dan kreativitas rendah, demikian pula ada siswa yang memiliki

kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi dan rendah.

Menurut teori belajar Piaget siswa-siswa yang memiliki kreativitas tinggi

dalam proses pembelajaran akan mengambil keputusan-keputusan yang tepat.

Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi

aktif anak dengan lingkungan, pengetahuan datang dari tindakan. Interaksi sosial

dengan teman sebaya khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu

memperjelas pemikiran yang pada akhirnya membuat pemikiran menjadi lebih

logis. Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi akan mempunyai daya cipta yang

tinggi dalam belajarnya sehingga lebih baik dalam memecahkan masalah materi

asam basa garam dan siswa yang memiliki kemampuan menggunakan alat

laboratorium tinggi memiliki ketrampilan laboratorium yang baik sehingga diduga

prestasi belajarnya lebih baik. Siswa yang memiliki kreativitas tinggi mempunyai

interaksi pribadi dengan lingkungannya cukup tinggi, senang belajar dengan cara

mengamati suatu eksperimen bahkan mencoba berulang-ulang terhadap

eksperimen lain sehingga menghasilkan banyak produk, senang bekerja. Dalam

menyelesaikan masalah materi asam basa garam lebih senang dengan cara

praktikum secara sistematik. Kemampuan menggunakan alat laboratorium

ditunjukkan dalam ketrampilan bekerja dilaboratorium untuk mendapatkan

Page 94: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

pengetahuan sains, dan terjadi dalam kegiatan ilmiah untuk mengamati obyek

tertentu. Siswa yang mempunyai kemampuan menggunakan alat laboratorium

tinggi kecenderungan bertindak atau berperilaku dalam memecahkan masalah

dilaboratorium lebih baik.

Siswa yang kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium

tinggi pada umumnya mempunyai ketrampilan di laboratorium lebih baik

sehingga diduga ada interaksi antara kreativitas dengan kemampuan

menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar pada materi asam basa

garam.

7. Interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek, dengan kreativitas, dan

kemampuan menggunakan alat laboratorium siswa terhadap prestasi belajar pada

materi asam basa garam.

Menurut teori konstruktivisme satu prinsip yang penting adalah guru tidak

hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswa harus

membangun sendiri pengetahuan di dalam dirinya. Hal ini sejalan dengan metode

inkuiri terbimbing dan proyek. Teori belajar Ausubel menekankan belajar

berhubungan dengan cara informasi yang mengkaitkan struktur kognitif yang

telah ada dan menghubungkannya dengan konsep-konsep. Dengan metode yang

tepat siswa akan mampu mengkaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan

yang sudah ada dalam otaknya. Menurut Bruner perolehan pengetahuan

merupakan proses interaksi, dan orang mengkonstruksi pengetahuannya dengan

menghubungkan informasi yang masuk dengan informasi yang diperoleh

sebelumnya. Belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif,

Page 95: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

kreatif dan bersikap ilmiah yang tinggi akan memperoleh hasil yang paling baik.

Teori belajar sosiokonstruktivis dari Vygotsky mengatakan bahwa proses

pembelajaran akan terjadi dengan baik jika materi yang diberikan sesuai zone of

proximal development siswa, sehingga pada pembelajaran asam basa garam ini

dilakukan eksperimen secara kelompok dilaboratorium. Aspek dasar yang harus

dikuasai siswa dalam pembelajaran dilaboratorium adalah kemampuan

menggunakan alat laboratorium dan kreativitas siswa. Sedangkan Piaget dalam

teori belajarnya mengatakan bahwa belajar mengalami tingkat-tingkat

perkembangan intelektual sensori-motor, pra-operasional, operasional konkrit dan

operasional formal yang mempunyai kemampuan berpikir abstrak. Siswa SMP

termasuk kategori peralihan operasional konkret dan formal, maka setiap siswa

mempunyai kemampuan berpikir abstrak yang berbeda-beda dengan kreativitas

dan kemampuan menggunakan alat laboratorium yang berbeda-beda pula, maka

dengan metode yang tepat siswa yang mempunyai kemampuan berpikir yang

berbeda mampu memahami materi asam basa garam.

Dalam mempelajari materi asam basa garam dengan menggunakan

metode inkuiri terbimbing, siswa yang mempunyai kreativitas tinggi dan

kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi diduga prestasi belajarnya

lebih baik. Diduga ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek

dengan kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium siswa

terhadap prestasi belajar siswa.

Page 96: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

D. Hipotesis

Berdasar kajian teori dan kerangka berpikir di atas, hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran

dengan metode inkuiri terbimbing dan proyek pada materi asam basa garam.

2. Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kreativitas

tinggi dan siswa yang memiliki kreativitas rendah pada materi asam basa

garam.

3. Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kemampuan

menggunakan alat laboratorium tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan

menggunakan alat laboratorium rendah pada materi asam basa garam.

4. Terdapat interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan

kreativitas terhadap prestasi belajar pada materi asam basa garam.

5. Terdapat interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan

kemampuan menggunakan alat laboratorium siswa terhadap prestasi belajar

pada materi asam basa garam.

6. Terdapat interaksi antara kreativitas dengan kemampuan menggunakan alat

laboratorium siswa terhadap prestasi belajar pada materi asam basa garam.

7. Terdapat interaksi antara metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan proyek,

dengan kreativitas, dan kemampuan menggunakan alat laboratorium siswa

terhadap prestasi belajar pada materi asam basa garam.

Page 97: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Darul Fikri Bawen, Propinsi Jawa

Tengah pada tahun ajaran 2011/ 2012.

2. Waktu Penelitian

Pengambilan data dilaksanakan pada tahun pelajaran 2011/ 2012.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahap

pelaksanaannya sebagai berikut:

c. Tahap persiapan, yaitu: pengajuan judul tesis, permohonan pembimbing,

pembuatan proposal, perijinan penelitian, dan konsultasi instrumen

penelitian.

d. Tahap penelitian, yaitu semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat

penelitian yang meliputi uji instrumen penelitian dan pengambilan data

e. Tahap penyelesaian, yaitu meliputi pengolahan data dan penyusunan tesis.

Alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1. Alokasi Waktu Penelitian

Kegiatan

B u l a n

Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Proposal penelitian

Permohonan ijin

Pembuatan dan uji

instrument

Pengambilan data

penelitian

Penyusunan laporan &

konsultasi

Ujian

Page 98: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

C. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Dalam penelitian ini ada 2 kelompok, kelompok pertama diberikan

perlakuan dengan metode inkuiri terbimbing dan kelompok yang kedua diberikan

perlakuan dengan metode proyek. Kedua kelompok itu diasumsikan sama dalam

semua segi yang relevan dan hanya berbeda dalam penggunaan metode

pembelajaran, kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium.

1. Rancangan penelitian

Penelitian ini menggunakan anava tiga jalan dengan rancangan faktorial

2x2x2. Faktor pertama adalah metode inkuiri terbimbing dan metode proyek.

Faktor kedua adalah kemampuan menggunakan alat laboratorium dikategorikan

kedalam kreativitas tinggi dan rendah. Faktor ketiga adalah kemampuan

menggunakan alat laboratorium dikategorikan tinggi dan rendah.

2. Desain penelitian

Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2. Tabel Desain Penelitian

Inkuiri terbimbing (A1) Proyek (A2)

Kreativitas

tinggi (B1)

Kemampuan menggunakan alat

laboratorium tinggi (C1) A1B1C1 A2B1C1

Kemampuan menggunakan alat

laboratorium rendah (C2) A1B1C2 A2B1C2

Kreativitas

rendah

(B2)

Kemampuan menggunakan alat

laboratorium tinggi (C1) A1B2C1 A2B2C1

Kemampuan menggunakan alat

laboratorium rendah (C2) A1B2C2 A2B2C2

Page 99: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

Keterangan :

A1 B1 C1 : Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada siswa dengan

kreativitas tinggi dan kemampuan menggunakan alat laboratorium

tinggi

A1 B1 C2 : Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada siswa dengan

kreativitas tinggi dan kemampuan menggunakan alat laboratorium

rendah

A1 B2 C1 : Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada siswa dengan

kreativitas rendah dan kemampuan menggunakan alat

laboratorium tinggi

A1 B2 C2 : Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada siswa dengan

kreativitas rendah dan kemampuan menggunakan alat

laboratorium rendah

A2 B1 C1 : Penggunaan metode proyek pada siswa dengan kreativitas tinggi

dan kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi

A2 B1 C2 : Penggunaan metode Proyek pada siswa dengan kreativitas tinggi

dan kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah

A2 B2 C1 : Penggunaan metode Proyek pada siswa dengan kreativitas rendah

dan kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi

A2 B2 C2 : Penggunaan metode Proyek pada siswa dengan kreativitas rendah

dan kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester 1

SMP IT Darul Fikri Bawen tahun pelajaran 2011/ 2012 yang terdiri atas 6 kelas,

karena kelas tersebut menggunakan kurikulum yang sama, alokasi waktu dan

Page 100: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

materi yang sama pula, maka seluruh siswa kelas VII mempunyai peluang yang

sama untuk diteliti.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan pemilihan acak langkah-

langkah berikut :

f. Dengan menggunakan nilai materi pengukuran, besaran dan satuan kelas VII

semester 1, kemudian menentukan nilai rata-rata kelas.

g. Mengelompokkan kelas dengan rata-rata yang hampir sama

h. Memilih 2 kelas secara cluster random sampling dari kelas yang mempunyai

nilai rata-rata hampir sama untuk dijadikan kelas eksperimen 1 dan kelas

eksperimen 2. Kelas eksperimen 1 adalah kelas VII A kelas eksperimen 2

adalah VII B.

E. Variabel Penelitian

1.Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang bebas menentukan variabel yang lain.

Dalam penelitian ini variabel bebas adalah pembelajaran dengan menggunakan

metode inkuiri terbimbing dan metode proyek.

Definisi operasional :

Metode inkuiri terbimbing merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dimana

dalam pemilihan masalahnya ditentukan oleh guru, tetapi dalam penemuan konsep

oleh siswa dengan cara guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada

penemuan konsep. Metode metode proyek merupakan metode pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dikelas

Page 101: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

dengan melibatkan kerja proyek yang memuat tugas-tugas yang kompleks

berdasarkan pertanyaan dan permasalahan yang diberikan. Saat pengerjaan kelas

menggunakan berbagai macam bahan-bahan, dengan pendekatan belajar aktif atau

berpusat pada siswa. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal.

2. Variabel moderator

Variabel moderator termasuk variabel bebas namun tidak sebebas variabel

utama, variabel yang tidak begitu diutamakan tetapi pengaruhnya terhadap

variabel terikat dapat diapandu. Variabel moderator dalam penelitian ini adalah

kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium.

a. Definisi operasional: Kreativitas merupakan usaha yang dilakukan siswa dalam

mempelajari bidang tertentu berdasarkan atas daya cipta yang dimilikinya.

Kemampuan menggunakan alat laboratorium dapat didefinisikan sebagai

kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa berupa kemampuan sensorik dan

motorik dalam pelaksanaan eksperimen.

b. Skala pengukuran : ordinal dengan dua kategori yaitu kreativitas tinggi dan

rendah serta kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi dan rendah.

c. Indikator: kreativitas tinggi atau kemampuan menggunakan alat laboratorium

tinggi jika ≥ X (mean) dan kreativitas rendah atau kemampuan menggunakan alat

laboratorium rendah jika < X (mean).

3.Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang keadaannya terikat variabel yang

lain, keadaannya sebagai akibat dari variabel lain. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah prestasi belajar IPA materi asam basa garam.

Page 102: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

a. Definisi operasional: prestasi belajar yang dimaksud disini adalah hasil yang

diperoleh sebagai akibat dari aktivitas selama mengikuti pelajaran IPA materi

asam basa garam, dinyatakan dalam bentuk skor hasil tes kemampuan belajar

ranah kognitif dan afektif mata pelajararan IPA dengan materi pembelajaran

asam basa garam. Materi tersebut disampaikan dengan metode pembelajaran

inkuiri terbimbing dan proyek.

b. Skala pengukuran: interval

c. Indikator: nilai tes prestasi belajar pada materi asam basa garam aspek kognitif

dan angket untuk aspek afektif. Aspek kognitif adalah domain belajar yang dapat

dilihat melalui kemampuan berpikir, termasuk kemampuan menghafal,

memahami, mengaplikasikan, menganalisis, sintesis dan evaluasi. Aspek afektif

adalah perilaku yang tercermin dalam bentuk bahasa tubuh yang merupakan

aktualisasi sikap, minat, nilai, konsep diri dan moral yang muncul saat terjadi

proses interaksi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua cara yaitu

dengan tes dan non tes. Tes adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab

dengan tujuan untuk mengukur aspek tertentu. Teknik non tes dengan

menggunakan angket dan observasi.

i. Data tes berupa nilai kognitif siswa pada materi pokok asam basa garam

dengan menggunakan perangkat tes berupa obyektif tes dengan 4 pilihan

jawaban.

j. Data moderator kreativitas dan nilai afektif diperoleh dari angket.

Page 103: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

k. Data observasi diperoleh dari moderator kemampuan menggunakan alat

laboratorium.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket langsung dan

tertutup, untuk moderator kretivitas dan nilai afektif dimana daftar pertanyaan

diberikan langsung kepada responden dan jawabannya sudah disediakan, sehingga

responden tinggal memilih jawaban yang ada. Sedangkan moderator kemampuan

menggunakan alat laboratorium dengan pedoman penilaian sesuai kriteria skor

yang telah ditentukan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian terdiri dari instrumen pelaksanaan pembelajaran dan

instrumen pengambilan data.

8. Instrumen pelaksanaan pembelajaran

Instrumen pelaksanaan pembelajaran terdiri dari: Silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran. Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu

kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi

dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi

untuk penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Rencana pelaksanaan

pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan

pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang

ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana

pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu

atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.

Page 104: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

9. Instrumen pengambilan data

Instrumen pengambilan data terdiri dari instrumen tes prestasi belajar

kognitif, instrumen angket prestasi belajar afektif, instrumen angket kreativitas,

serta lembar observasi pelaksanaan instrumen kemampuan menggunakan alat

laboratorium.

a. Angket kreativitas dan prestasi belajar afektif.

Instrumen angket kreativitas dan angket prestasi belajar afektif disusun

dengan memilih salah satu jawaban diantara empat jawaban yang tersedia.

Penyusunan item angket meliputi pembuatan pertanyaan, alternatif jawaban dan

petunjuk pengisian angket. Item-item disesuaikan dengan indikator yang telah

dirumuskan. Kriteria penilaian tiap item pernyataan dengan skala 1 sampai 4. Soal

angket kreativitas dan prestasi belajar afektif masing-masing berjumlah 30 butir.

Skala pengukuran digunakan skala likert, adapun ketentuannya dapat dilihat pada

Tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.3 Skala Pengukuran Angket Kreativitas dan Prestasi Belajar Afektif

Skor untuk aspek yang dinilai Nilai

(+) (-)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

4

3

2

1

1

2

3

4

(Depdiknas 2007 : 14)

b. Tes prestasi belajar kognitif

Soal tes prestasi belajar kognitif dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20

soal dengan 4 pilihan jawaban. Soal pilihan ganda diberi skor 1 jika jawaban

benar dan skor 0 jika jawaban salah.

Page 105: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

c. Lembar observasi.

Lembar observasi dibuat untuk memperoleh data tentang moderator

kemampuan menggunakan alat laboratorium. Masing-masing lembar observasi

mempunyai pedoman penilaian sesuai kriteria skor yang telah ditentukan. Dalam

proses observasi penilaian dengan skala 1 sampai 4 pada 6 aspek yang dinilai

meliputi; kemampuan mengambil larutan dengan menggunakan pipet tetes,

kemampuan memasukkan larutan dalam gelas ukur, kemampuan mengukur

larutan dengan gelas ukur, cara mengamati hasil pengujian, menjaga kebersihan

alat labolatorium kimia dan merapikan alat laboratorium kimia

G. Uji Coba Instrumen

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian perlu diuji coba terlebih

dahulu pada kelas yang tidak digunakan untuk penelitian. Uji coba ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut telah memenuhi

persyaratan instrumen yang baik, diantaranya instrumen yang valid dan reliabel,

serta untuk mengetahui kualitas instrumen tes dilakukan pula analisis soal yang

meliputi tingkat kesukaran dan daya pembeda. Uji coba instrumen dilakukan di

SMP IT Nurul Islam Tengaran kelas VII, diasumsikan bahwa siswa SMP IT

Nurul Islam Tengaran setara dengan siswa SMP IT Darul Fikri Bawen dengan

mengetahui data tes masuk SMP.

1. Instrumen Penilaian Kognitif

Data yang diperoleh dari hasil uji coba instrumen kemudian di analisis

untuk mengetahui validitas, realibilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal.

Page 106: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

a. Uji Validitas

Hasil uji validitas instrumen penilaian kognitif yang dilakukan terangkum

dalam Tabel. Sebuah instrumen tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur

apa yang hendak diukur (Suharsimi Arikunto, 2001 : 65). Validitas yang diuji

dalam penelitian ini adalah validitas item atau validitas butir. Validitas item

adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebuah butir item. Pada validitas

item sebuah item dikatakan valid bila mempunyai dukungan yang besar terhadap

skor total (Suharsimi Arikunto, 2001 : 76). Dalam penelitian ini salah satu bentuk

soal yang digunakan adalah bentuk soal pilihan ganda. Pada bentuk soal pilihan

ganda skor terhadap jawaban setiap soal atau item hanya terdiri atas angka 1 jika

siswa menjawab benar dan angka 0 jika siswa menjawab salah.

Menurut Suharsimi (2006: 283) menyebutkan bahwa point biserial

corellation atau korelasi point biserial digunakan apabila untuk mengetahui

korelasi antara dua variabel yaitu variabel kontinu sedangkan yang lain variabel

diskrit murni. Rumus perhitungan koefisien korelasi point biserial yang dapat

digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

pbiγ = koefisien korelasi point biserial

Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya.

Mt = rerata skor total

St = standar deviasi dari skor total

p = proporsi siswa yang menjawab benar

p =

q = proporsi siswa yang menjawab salah

q = 1 – p

(Suharsimi Arikunto, 2001: 79)

q

p

S

MM

t

tp

pbi

siswaseluruh jumlah

benar menjawab yang siswa banyaknya

Page 107: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

Koefisien korelasi point biserial ( pbiγ) menunjukkan validitas item dari tes

bentuk pilihan ganda yang selanjutnya disebut sebagai rhitung. Taraf signifikan

yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5% kriteria validitas suatu tes (rhitung).

Item dikatakan valid bila harga rhitung > rTabel. Hasil perhitungan dengan korelasi

point biserial dapat dikonsultasikan ke Tabel r hasil korelasi product-moment

(Suharsimi, 2006: 283). Hasil uji validitas instrumen penilaian kognitif yang lebih

rinci dapat dilihat pada lampiran, sedangkan rangkuman hasil uji validitas

instrument kognitif dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Rangkuman hasil uji validitas instrumen penilaian kognitif

Variabel Jumlah

soal

Kriteria

valid Tidak valid

Soal materi asam basa garam 25 20 5

No soal 3, 4, 8, 10, 19

(soal di drop)

b.Uji Reliabilitas

Reabilitas soal menunjukkan tingkat keterandalan atau keajekkan soal.

Suatu soal dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika memberikan

hasil yang sama saat dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang berlainan

dan waktu yang berbeda.

Dalam penelitian ini untuk mengukur reliabilitas instrumen, dilakukan uji

reliabilitas menggunakan rumus Kuder-Richarson (KR-20) sebagai berikut:

2

1

2

1

111 S

pqS

n

nr

Keterangan:

11r = koefisien reliabilitas

n = jumlah item

Page 108: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

p = proporsi subyek yang menjawab item soal dengan benar

q = proporsi subyek yang menjawab item soal salah

S1 = standar deviasi

Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut:

0,91 – 1,00 = sangat tinggi (ST)

0,71 – 0,90 = tinggi (T)

0,41 – 0,70 = cukup ( C)

0,21 – 0,40 = rendah (R)

negatif – 0,20 = sangat rendah (SR) (Suharsimi Arikunto)

Hasil uji reliabilitas instrumen penilaian kognitif yang dilakukan

menggunakan program microsoft excel diperoleh besar reliabilitas=0,797 dengan

klasifikasi reliabilitasnya tinggi. Hasil uji reliabilitas instrumen penilaian kognitif

yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran, sedangkan rangkuman hasil uji

realibilitas instrument kognitif dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kognitif

Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

Soal Asam Basa Garam 25 0,797

Reliabilitas

Tinggi

c. Uji Taraf Kesukaran Soal

Soal dikatakan baik apabila soal itu tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran (difficult index).

Indeks kesukaran menunjukkan taraf kesukaran soal. Untuk menentukan

indeks kesukaran digunakan rumus:

P = sJ

B

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = jumlah siswa yang menjawab dengan benar

Js = jumlah seluruh peserta tes

Page 109: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

Klasifikasi taraf kesukaran soal adalah sebagai berikut :

0,71 – 1,00 = mudah

0,31 – 0,70 = sedang

0,00 – 0,30 = sukar

Dengan ketentuan bila jawaban benar skornya 1 dan bila jawaban salah skornya 0

(Suharsimi Arikunto, 2001 : 207-210). Hasil uji taraf kesukaran instrumen

penilaian kognitif yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran, sedangkan

rangkuman uji taraf kesukaran soal instrumen penilaian kognitif selengkapnya

dapat dilihat pada Tabel 3.6

Tabel 3.6. Rangkuman Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Instrumen Penilaian Kognitif

Jumlah soal Taraf kesukaran soal

Sukar Sedang Mudah

25 7 11 7

d. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa

yang pandai (kemampuan tinggi) dan siswa yang kurang pandai (kemampuan

rendah) . Bilangan yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda disebut

indeks diskriminasi dan dihitung dengan rumus:

A BA B

A B

B BD P P

J J

Keterangan :

D = indeks diskriminasi,

JA = banyaknya peserta kelompok atas,

JB = banyaknya peserta kelompok bawah,

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar,

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar,

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar (P

sebagai indeks kesukaran),

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Suharsimi Arikunto, 2001: 213-214)

Page 110: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

Kualifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut :

0,71 – 1,00 = baik sekali (exellent);

0,41 – 0,70 = baik (good);

0,21 – 0,40 = cukup (satisfactory);

0,00 – 0,20 = jelek (poor);

Negatif = tidak baik (butir soal dibuang).

(Suharsimi Arikunto, 2001: 218)

Hasil uji daya beda instrumen penilaian kognitif yang lebih rinci dapat dilihat

pada lampiran, sedangkan rangkuman hasil uji daya beda instrument kognitif

dapat dilihat pada Tabel 3.7

Tabel 3.7. Rangkuman hasil uji daya pembeda soal instrumen penilaian kognitif

Kualifikasi daya beda Jumlah soal Nomor soal

Baik Sekali 4 11, 13, 20, 22

Baik 13

1, 5, 6, 7, 9, 12, 14, 15, 18, 21,

23, 24, 25

Cukup 3 2, 16, 17

Jelek 5 3 ,4, 8,10, 19

Tidak baik 0 -

2. Instrumen Penilaian Afektif

Instrumen penilaian afektif berupa angket. Jenis angket yang digunakan

adalah angket langsung dan tertutup yaitu siswa memberikan jawaban dengan

memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala penskoran

digunakan skala likert. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian,

instrumen penilaian afektif diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui

kualitas item angket, dengan menguji validitas dan reliabilitas.

a. Uji Validitas

Untuk menghitung validitas butir soal angket dicari dengan menghitung

indeks korelasi antara X dan Y yang dapat digunakan rumus korelasi product

moment dengan angka kasar yang dirumuskan :

Page 111: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

2 22 2

xy

N XY X Yr

N X X N Y Y

Keterangan :

xyr = koefisien korelasi antara skor item dengan skor total.

N = banyaknya subyek

X = skor item

Y = skor total

Item dikatakan valid bila harga hitungr otaltr kriteria.

Klasifikasi validitas soal adalah sebagi berikut:

0,91 – 1,00 = sangat tinggi (ST)

0,71 – 0,90 = tinggi (T)

0,41 – 0,70 = cukup (C)

0,21 – 0,40 = rendah (R)

negatif – 0,20 = sangat rendah (SR)

(Masidjo, 1995 : 243- 246)

Perhitungan uji validitas tersebut dilakukan dengan menggunakan program

microsoft excel. Hasil uji validitas instrumen penilaian afektif yang dilakukan

terangkum dalam Tabel 3.8.

Tabel 3.8. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Afektif

Variabel Jumlah soal Kriteria

Valid Tidak valid

Angket afektif 30 27 3

Hasil uji instrumen penilaian afektif yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran.

b. Uji Reliabilitas

Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas angket

penilaian afektif adalah rumus Koefisien Alpha. Rumus Koefisien Alpha

adalah sebagai berikut

11r =

2

2

11

t

i

n

n

Keterangan :

11r = reliabilitas yang dicari

n = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal

σ2

i = jumlah varians skor tiap-tiap item

Page 112: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

σ2

i =

N

N

XX

2

i2

i

σ2

t = varians total

σ2

t =

2

t

2

t

N

X

N

X

(Suharsimi Arikunto, 2001: 108-112)

Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut :

0,80 < r11 ≤ 1,00 = Sangat Tinggi;

0,60 < r11 ≤ 0,80 = Tinggi;

0,40 < r11 ≤ 0,60 = Cukup;

0,20 < r11 ≤ 0,40 = Rendah;

0,00 < r11 ≤ 0,20 = Sangat Rendah

(Suharsimi Arikunto, 2001: 109)

Hasil uji reliabilitas instrumen penilaian afektif yang dilakukan dapat dilihat

pada Tabel 3.9

Tabel 3.9. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Afektif

Variabel Jumlah soal Reliabilitas Kriteria

Angket Penilaian Afektif 30 0,864 Reliabilitas sangat

tingggi

Hasil uji reliabilitas instrumen penilaian afektif yang selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran .

10. Instrumen Penilaian Kreativitas

Instrumen penilaian kreativitas belajar berupa angket. Jenis angket yang

digunakan adalah angket langsung dan tertutup yaitu siswa memberikan jawaban

dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala

penskoran digunakan skala likert. Sebelum mengambil data penelitian, instrumen

penilaian kreativitas diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item

angket, dengan menguji validitas dan reliabilitas .

Page 113: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

l. Uji Validitas

Hasil rangkuman uji validitas instrumen penilaian kreativitas disajikan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Kreativitas

Variabel Jumlah soal Kriteria

Valid Tidak Valid

Angket Kreativitas 30 28 2

m. Uji Reliabilitas

Hasil rangkuman uji reliabilitas instrumen kreativitas dapat dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kreativitas

Variabel Jumlah soal Reliabilitas Kriteria

Angket Kreativitas 30 0,859 Reliabilitas

Sangat Tinggi

Hasil selengkapnya uji validitas dan reliabilitas instrumen penilaian kreativitas

dapat dilihat pada lampiran.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini untuk menganalisis data digunakan analisis varian

(Anava) tiga jalan 2x2x2 dengan sel tak sama. Namun sebelum dilakukan analisis

data terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas.

11. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel penelitian berasal

dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dihitung

Page 114: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

menggunakan statistic PASW 18. Adapun prosedur yang dilakukan sebagai

berikut :

(1). Prosedur penentuan Hipotesis :

Ho: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1: sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

(2). Keputusan Uji

Statistik uji menggunakan normality test. Uji normalitas variabel terikat

prestasi belajar aspek kognitif dan afektif yang perhitungannya dilakukan dengan

software PASW versi 18. Ketentuan pengambilan kesimpulan Ho diterima ketika

sig > 0,05 selain itu H1 ditolak. Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak. Tingkat

signifikansi ( α) yang digunakan 0,05.

b). Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang homogen atau tidak. Jika populasi memiliki varians-varians yang

sama dikatakan homogen. Uji homogenitas ini dihitung menggunakan software

PASW versi 18.

1). Prosedur Penentuan Hipotesis :

Ho: semua variansi sama (homogen)

H1: tidak semua variansi sama (tidak homogen)

2). Keputusan Uji

Statistik uji menggunakan test for equal variances. Ketentuan pengambilan

keputusan, Ho diterima ketika sig > 0,05 artinya semua variansi sama (homogen)

Page 115: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

dan jika sig < 0,05 maka Ho ditolak. Tingkat signifikansi yang digunakan (α) =

0,05.

12. Uji Hipotesis

a. Uji Anava

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi

tiga jalan dengan sel tak sama. Tujuan dari analisis ini untuk menguji signifikansi

efek tiga variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan interaksi ketiga variabel

bebas terhadap variabel terikat. Statistik uji dengan bantuan software program

spss versi 18 menggunakan GLM (General Linier Model). Taraf signifikasi (α)

yang digunakan 0,05. Pada analisis variansi tiga jalan terdapat tujuh pasang

hipotesis yang persamaannya adalah :

1). Menentukan Hipotesis:

a). HoA: Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi

pembelajaran metode inkuiri terbimbing dengan siswa yang diberi metode proyek

pada materi asam basa garam

H1A: Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran

metode inkuiri terbimbing dengan siswa yang diberi metode proyek pada materi

asam basa garam.

b). HoB: Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki

kreativitas tinggi dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah dalam

mempelajari materi asam basa garam.

Page 116: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

H1B: Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi

dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah dalam mempelajari materi asam

basa garam.

c). HoC: Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki

kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi dengan siswa yang memiliki

kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah dalam mempelajari materi

asam basa garam.

H1C: Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kemampuan

menggunakan alat laboratorium tinggi dengan siswa yang memiliki kreativitas

rendah dalam mempelajari materi asam basa garam.

d). HoAB: Tidak ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek

dengan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi asam basa garam

H1AB: ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan

kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi asam basa garam

e). HoAC: Tidak ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek

dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar

siswa pada materi asam basa garam

H1AC: Ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan

kemampuan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar siswa pada

materi asam basa garam

f). HoBC: Tidak ada interaksi antara kreativitas dengan kemampuan

menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar siswa pada materi

asam basa garam

Page 117: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

H1BC: Ada interaksi antara kreativitas dengan kemampuan menggunakan alat

laboratorium terhadap prestasi belajar siswa pada materi asam basa garam

g). HoABC: Tidak ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek

dengan kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium terhadap

prestasi belajar siswa pada materi asam basa garam.

H1ABC: ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan

kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium, terhadap prestasi

belajar siswa pada materi asam basa garam

2). Keputusan Uji

Keputusan uji menggunakan GLM (General Linier Model). Ketentuan

pengambilan kesimpulan, H0 ditolak ketika sig < 0,05 dan jika sig > 0,05 maka

Ho tidak ditolak. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan 0,05.

b. Uji Lanjut Anava

Dari hasil uji Anava di atas, jika diperoleh Ho ditolak maka diperlukan uji

lanjut anava. Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi tiga jalan adalah

menggunakan uji Mean dan Interaction Plot. Tujuannya untuk mengetahui

besarnya pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Selain dengan menggunakan

metode Mean dapat juga menggunakan uji Scheffe. Ketentuan pengambilan

kesimpulan, ada pengaruh yang signifikan jika melewati garis merah. Sedangkan

tujuan dari Interaction Plot adalah untuk mengetahui besarnya interaksi terhadap

prestasi belajar. Ketentuan pengambilan keputusan ada interaksi jika terjadi

perpotongan.

Page 118: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

i

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dari kelas VII A sebagai kelas

eksperimen dengan metode Inkuiri Terbimbing dan kelas VII B sebagai kelas

eksperimen metode Proyek di SMP IT Darul Fikri Bawen tahun pelajaran 2011/

2012. Data yang diperoleh meliputi: nilai tes kognitif prestasi belajar, data isian

angket kreativitas, angket afektif dan lembar observasi kemampuan menggunakan

alat laboratorium siswa pada materi asam basa garam. Deskripsi data prestasi

belajar kognitif dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan deskripsi data prestasi belajar

afektif dapat dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4. 1. Deskripsi Data Kognitif

Metode Jumlah Data Rerata SD Nilai Minimum Nilai Maksimum

Inkuiri Terbimbing 30 75 14,28 55 100

Proyek 30 70 10,46 50 90

Tabel 4. 2. Deskripsi Data Afektif

Metode Jumlah Data Rerata SD Nilai Minimum Nilai Maksimum

Inkuiri Terbimbing 30 96 7,66 81 117

Proyek 30 92 8,32 71 115

13. Data Kreativitas

Data kreativitas dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu kreativitas tinggi

bagi siswa yang mempunyai nilai kreativitas ≥ rata-rata nilai kreativitas seluruh

kelas dan kategori kreativitas rendah bagi siswa yang mempunyai nilai kreativitas

< rata-rata nilai kreativitas seluruh kelas. Perhitungan kategori pembagian

kelompok siswa dapat dilihat pada lampiran. Dengan menggunakan kriteria

tersebut dari 60 siswa terdapat 32 siswa mempunyai kreativitas tinggi dan 28

Page 119: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ii

siswa mempunyai kreativitas rendah. Secara rinci disajikan dalam Tabel 4.3

berikut:

Tabel 4. 3. Jumlah Siswa yang Mempunyai Kreativitas Tinggi dan Rendah.

Kreativitas

Kelas VII A

(Inkuiri terbimbing)

Kelas VII B

(Proyek)

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Tinggi 16 53,3% 16 53,3 %

Rendah 14 46,7 % 14 46,7%

Jumlah 30 100,00 % 30 100,00 %

14. Data Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium

Data nilai lembar observasi kemampuan menggunakan alat laboratorium

dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu kemampuan menggunakan alat

laboratorium tinggi bagi siswa yang mempunyai nilai lembar observasi

kemampuan menggunakan alat laboratorium ≥ rata-rata nilai lembar observasi

kemampuan menggunakan alat laboratorium seluruh kelas dan kategori

kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah bagi siswa yang mempunyai

nilai kemampuan menggunakan alat laboratorium < rata-rata nilai lembar

observasi kemampuan menggunakan alat laboratorium seluruh kelas. Dengan

menggunakan kriteria tersebut dari 60 siswa, terdapat 30 siswa mempunyai

kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi dan 30 siswa mempunyai

kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah. Secara rinci disajikan dalam

Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4. 4. Jumlah Siswa yang mempunyai Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium

Tinggi dan Rendah

Kemampuan

Menggunakan Alat

Laboratorium

Kelas VII A

(Inkuiri terbimbing)

Kelas VII B

(Proyek)

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Tinggi 13 43,3 % 17 56,7 %

Rendah 17 56,7 % 13 43,3 %

Jumlah 30 100,00 % 30 100,00 %

Page 120: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

iii

15. Data Prestasi Belajar Materi Asam Basa Garam

n. Prestasi Belajar Kognitif

Distribusi frekuensi prestasi belajar kognitif kelas eksperimen yang

menggunakan metode Inkuiri terbimbing dan Proyek dapat dilihat pada Tabel

4.5. dan Tabel 4.6. Histogram prestasi belajar kognitif kelas eksperimen yang

menggunakan metode Inkuiri terbimbing dan Proyek dapat dilihat Gambar 4.1

berikut:

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Metode Inkuiri Terbimbing

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi ( % ) Frekuensi Kumulatif (%)

45-51 2 6,67 6,67

52-58 2 6,67 13,34

59-65 4 13,33 26,67

66-72 7 23,33 50,00

73-79 4 13,33 63,33

80-86 5 16,67 80

87-93 3 10 90

94-100 3 10 100

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Metode Proyek

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi ( % ) Frekuensi Kumulatif (%)

45-51 1 3,33 3,33

52-58 1 3,33 6,66

59-65 6 20 26,66

66-72 11 36,67 63,33

73-79 5 16,67 80

80-86 3 10 90

87-93 3 10 100

94-100 0 0 100

Gambar 4. 1. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Kognitif Kelas Inkuiri

Terbimbing dan Proyek

Page 121: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

iv

Perbandingan prestasi belajar kognitif siswa yang mempunyai kreativitas

tinggi dan kreativitas rendah dapat dilihat Tabel 4.7. Distribusi frekuensi prestasi

belajar kognitif siswa yang mempunyai kreativitas tinggi dan kreativitas rendah

dapat dilihat Tabel 4.8 dan 4.9.

Tabel. 4.7 Prestasi Belajar Kognitif Siswa dengan Kreativitas Rendah dan Kreativitas Tinggi

Kreativitas Jumlah Data Mean SD Minimum Maksimum

Rendah

Tinggi

28

32

68,5

76,25

11,02

12,879

48

56

88

100

Tabel 4. 8. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Kreativitas Rendah

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi ( % ) Frekuensi Kumulatif (%)

45-51 0 0 0

52-58 1 3,57 3,57

59-65 5 17,86 21,43

66-72 4 14,29 35,72

73-79 6 21,42 57,14

80-86 5 17,85 74,99

87-93 4 14,29 89,28

94-100 3 10,72 100

Tabel 4. 9. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif KreativitasTinggi

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi ( % ) Frekuensi Kumulatif (%)

45-51 3 9,38 9,38

52-58 1 3,13 12,51

59-65 5 15,63 28,14

66-72 11 34,38 62,52

73-79 6 18,75 81,27

80-86 4 12,50 93,77

87-93 2 6,23 100

94-100 0 0 100

Page 122: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

v

Histogram Perbandingan prestasi belajar kognitif siswa yang mempunyai

kreativitas tinggi dan kreativitas rendah dapat dilihat pada Gambar 4.2

Gambar 4. 2. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Kogintif Siswa Kreativitas Rendah

dan Tinggi

Perbandingan prestasi belajar kognitif siswa yang mempunyai kemampuan

menggunakan alat laboratorium rendah dan tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.10.

4.11, dan 4.12. Histogram perbandingan prestasi belajar kognitif siswa yang

mempunyai kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah dan tinggi dapat

dilihat pada pada Gambar 4.3.

Tabel. 4.10 Prestasi Belajar Kognitif Siswa dengan Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium Rendah dan Tinggi

Kemampuan Menggunakan

Alat Laboratorium

Jumlah

Data Mean SD Minimum Maksimum

Rendah

Tinggi

30

30

67,6

77,67

10,807

12,333

48

48

88

100

Page 123: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

vi

Tabel 4. 11. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium Rendah

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi ( % ) Frekuensi Kumulatif (%)

45-51 2 6,67 6,67

52-58 3 10 16,67

59-65 7 23,33 40,00

66-72 11 36,66 76,66

73-79 3 10 86,66

80-86 2 6,67 93,33

87-93 2 6,67 100

94-100 0 0 100

Tabel 4. 12. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium Tinggi

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi ( % ) Frekuensi Kumulatif (%)

45-51 1 3,33 3,33

52-58 0 0 3,33

59-65 3 10 13,33

66-72 6 20 33,33

73-79 7 23,33 56,33

80-86 6 20 76,33

87-93 4 13,67 90

94-100 3 10 100

Gambar 4. 3. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Kognitif Siswa Kemampuan

Menggunakan Alat Laboratorium Rendah dan Tinggi

Page 124: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

vii

o. Prestasi Belajar Afektif

Perbandingan prestasi belajar afektif kelas eksperimen yang menggunakan

metode pembelajaran Inkuiri terbimbing dan Proyek dapat dilihat pada Tabel

4.13, 4.14.

Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Metode Inkuiri terbimbing

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi ( % ) Frekuensi Kumulatif (%)

86-92 3 10 10

93-99 3 10 20

100-106 12 40 60

107-113 7 23,33 83,33

114-120 5 16,67 100

Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Metode Proyek

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi ( % ) Frekuensi Kumulatif (%)

86-92 3 10 10

93-99 7 23,33 33,33

100-106 11 36,67 70

107-113 6 20 90

114-120 3 10 100

Histogram Perbandingan prestasi belajar afektif kelas eksperimen yang

menggunakan metode pembelajaran Inkuiri terbimbing dan Proyek dapat dilihat

pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Afektif, Inkuiri Terbimbing dan

Proyek

Page 125: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

viii

Perbandingan prestasi belajar afektif siswa yang mempunyai kreativitas

tinggi dan kreativitas rendah dapat dilihat pada Tabel 4.15. Distribusi frekuensi

prestasi belajar afektif siswa yang mempunyai kreativitas tinggi dan rendah

ditunjukkan pada Tabel 4.16 dan 4.17.

Histogram perbandingan prestasi belajar afektif siswa yang mempunyai

kreativitas tinggi dan kreativitas rendah dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Tabel. 4.15 Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Kreativitas Rendah dan Kreativitas Tinggi

Kreativitas Jumlah Data Mean SD Minimum Maksimum

Rendah

Tinggi

28

32

78,71

88,59

6,47

7,668

73

79

94

100

Tabel 4. 16 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Kreativitas Rendah

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi ( % ) Frekuensi Kumulatif (%)

86-92 6 21,43 21,43

93-99 8 28,57 50

100-106 10 35,71 85,71

107-113 3 10,71 96,42

114-120 1 3,58 100

Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Kreativitas Tinggi

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi ( % ) Frekuensi Kumulatif (%)

86-92 0 0 0

93-99 2 6,25 6,25

100-106 13 40,63 46,88

107-113 10 31,25 78,13

114-120 7 21,87 100

Page 126: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ix

Gambar 4.5. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Afektif Siswa Kreativitas Rendah

dan Tinggi

Perbandingan prestasi belajar afektif siswa yang mempunyai kemampuan

menggunakan alat laboratorium tinggi dan kemampuan menggunakan alat

laboratorium rendah dapat dilihat pada Tabel 4.18, 4.19 dan 4.20.

Histogram perbandingan prestasi belajar afektif siswa yang mempunyai

kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi dan kemampuan

menggunakan alat laboratorium rendah dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Tabel. 4.18 Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium Rendah dan Tinggi

Kemampuan

Menggunakan Alat

Laboratorium

Jumlah Data Mean SD Minimum Maksimum

Rendah

Tinggi

30

30

80,3

87,67

7,936

7,662

73

73

94

100

Page 127: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

x

Tabel 4.19. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Kemampuan

Menggunakan Alat Laboratorium Rendah dan Tinggi

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi ( % ) Frekuensi Kumulatif (%)

86-92 5 16,67 16,67

93-99 7 23,33 40

100-106 11 36,67 76,67

107-113 7 23,33 100

114-120 0 0 100

Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Kemampuan

Menggunakan Alat Laboratorium Tinggi

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi ( % ) Frekuensi Kumulatif (%)

86-92 1 3,33 3,33

93-99 2 6,67 10

100-106 12 40 50

107-113 7 23,33 73,33

114-120 8 26,67 100

Gambar 4.6. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Afektif Siswa Kemampuan

Menggunakan Alat Laboratorium Rendah dan Tinggi

Page 128: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

xi

Sesuai dengan peraturan Depdiknas 2007 bentuk penilaian hasil

pengukuran prestasi belajar afektif diperlukan suatu kriteria. Kriteria yang

digunakan tergantung pada skala dan jumlah butir soal yang digunakan. Pada

penelitian ini digunakan 4 skala x 30 butir soal sehingga skor maksimal yang

diperoleh adalah 120. Instrumen penilaian afektif berupa angket langsung dan

tertutup yaitu siswa memberikan jawaban dengan memilih salah satu dari empat

alternatif jawaban yang telah disediakan.

Aspek afektif pada penelitian ini adalah perilaku yang tercermin dalam

bentuk bahasa tubuh yang merupakan aktualisasi sikap, minat, nilai, konsep diri

dan moral yang muncul saat terjadi proses interaksi. Terdapat empat kategori hasil

pengukuran prestasi belajar afektif pada penelitian ini yaitu: sangat tinggi (A),

tinggi (B), rendah (C) dan sangat rendah(D). Penentuan skor tiap kategori dapat

dilihat pada Tabel 4.21 berikut:

Tabel 4.21. Skor Angket Prestasi Belajar Afektif

N

o

Skor Peserta

Didik

Kategori Sikap

atau Minat Penilaian

Inkuiri

Terbimbing Persentase Proyek Persentase

1. Sama atau lebih

besar dari 96

Sangat positif/

sangat tinggi

A 17 siswa 56,66 14 siswa 46,67

2. 72 sampai 95 Tinggi/ Positip B 13 siswa 43,37 15 siswa 50,00

3. 48 sampai 71 Negatif/ Rendah C - - 1 siswa 3,33

4. Kurang dari 48 Sangat Negatif/

Sangat Rendah

D - - - -

Jumlah 30 siswa 100,00 30 siswa 100,00

Page 129: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

xii

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Penelitian ini menggunakan beberapa uji persyaratan analisis antara lain:

uji kesamaan rata-rata, uji normalitas, dan uji homogenitas. Berikut ini uraian

pengujian tersebut:

1. Uji Kesamaan Rata-Rata

Data untuk melakukan uji kesamaan rata-rata diperoleh dari data tes

ulangan harian yang diperoleh kelas eksperimen inkuiri terbimbing dan proyek

pada materi pokok bab sebelum asam basa garam yaitu pada materi besaran dan

satuan. Dari perhitungan Uji t independent samples test (equal variances

assumed) menggunakan PASW 18 didapatkan nilai sig = 0,075 (sig > 0,05). Hal

ini dapat diartikan bahwa Ho diterima artinya dua kelas tersebut mempunyai

rerata yang sama atau tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara kedua

sampel yang akan digunakan sebagai kelas eksperimen. Hasil uji t pada Tabel

4.22. tertera sebagai berikut :

Tabel 4.22 data uji t

Sig. Keputusan Kesimpulan

0,075

Ho diterima

Rerata Sama

Berdasarkan data di atas, dapat dinyatakan bahwa pada kelas VII A dan

VII B mempunyai keadaan awal yang sama. Sehingga dapat digunakan sebagai

kelas sampel dalam penelitian untuk mengetahui apakah penggunaan metode yang

berbeda dapat memberikan pengaruh pada pencapaian prestasi belajar siswa.

2. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dihitung

menggunakan software PASW18 dengan taraf signifikasnsi 0,05 dapat dilihat pada

lampiran.

Hasil uji normalitas data prestasi belajar kognitif pada masing-masing

kelompok dapat dilihat Tabel 4. 23.

Page 130: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

xiii

Tabel 4.23. Hasil uji normalitas data prestasi belajar aspek kognitif

No Kriteria Pengelompokan Data Sig Keputusan Kesimpulan

1 Metode Inkuiri terbimbing 0.200 Ho : diterima Normal

2 Metode Proyek 0.200 Ho : diterima Normal

3 Kreativitas Tinggi 0.200 Ho : diterima Normal

4 Kreativitas Rendah 0.200 Ho : diterima Normal

5 Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium Tinggi 0.200

Ho : diterima Normal

6 Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium Rendah 0.200

Ho : diterima Normal

7 Inkuiri Terbimbing-Kreativitas

Tinggi - KAL Tinggi 0.172

Ho : diterima Normal

8 Inkuiri Terbimbing-Kreativitas

Tinggi- KAL Rendah 0.200

Ho : diterima Normal

9 Inkuiri terbimbing-Kreativitas

Rendah - KAL Tinggi 0.200

Ho : diterima Normal

10 Inkuiri terbimbing- Kreativitas

Rendah- KAL Rendah 0.200

Ho : diterima Normal

11 Proyek-Kreativitas Tinggi - KAL

Tinggi 0.200

Ho : diterima Normal

12 Proyek-Kreativitas Tinggi- KAL

Rendah 0.200

Ho : diterima Normal

13 Proyek-Kreativitas Rendah - KAL

Tinggi 0.200

Ho : diterima Normal

14 Proyek- Kreativitas Rendah- KAL

Rendah 0.200

Ho : diterima Normal

Dapat terlihat dari Tabel 4.23 terlihat bahwa semua kelompok data

mempunyai sig > 0,05 artinya Ho diterima yang berarti bahwa semua data

berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas data prestasi afektif dihitung menggunakan software

PASW versi 18 dengan taraf signifikansi 0,05. Adapun hasil uji normalitas data

prestasi belajar afektif pada masing-masing kelompok dapat dilihat Tabel 4.24.

Page 131: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

xiv

Tabel 4.24. Hasil uji normalitas data prestasi belajar aspek afektif

No Kriteria Pengelompokan Data Sig Keputusan Kesimpulan

1 Metode inkuiri terbimbing 0.108 Ho : diterima Normal

2 Metode Proyek 0.200 Ho : diterima Normal

3 Kreativitas Tinggi 0.200 Ho : diterima Normal

4 Kreativitas Rendah 0.106 Ho : diterima Normal

5 Kemampuan menggunakan alat

laboratorium Tinggi 0.200

Ho : diterima Normal

6 Kemampuan menggunakan alat

laboratorium Rendah 0.200

Ho : diterima Normal

7 Inkuiri Terbimbing-Kreativitas Tinggi -

KAL Tinggi

0,175 Ho : diterima Normal

8 Inkuiri Terbimbing-Kreativitas Tinggi-

KAL Rendah 0.200

Ho : diterima Normal

9 Inkuiri terbimbing-Kreativitas Rendah -

KAL Tinggi 0.200

Ho : diterima Normal

10 Inkuiri terbimbing- Kreativitas Rendah-

KAL Rendah 0.200

Ho : diterima Normal

11 Proyek-Kreativitas Tinggi - KAL Tinggi 0.84 Ho : diterima Normal

12 Proyek-Kreativitas Tinggi- KAL Rendah 0.56 Ho : diterima Normal

13 Proyek-Kreativitas Rendah - KAL Tinggi 0.170 Ho : diterima Normal

14 Proyek- Kreativitas Rendah- KAL Rendah 0.120 Ho : diterima Normal

Berdasarkan hasil di atas, untuk setiap uji normalitas prestasi belajar

afektif diperoleh sig > 0,05, sehingga diperoleh kesimpulan Ho diterima. Dengan

demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa data terdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variansi-variansi dari

sejumlah populasi sama atau tidak. Uji yang dipakai menggunakan perhitungan

PASW 18. Komputasi dari uji ini dapat dilihat pada lampiran. Rangkumannya

disajikan pada Tabel 4. 25 dan 4.26 sebagai berikut :

Page 132: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

xv

Tabel 4.25. Hasil Pengujian Homogenitas antar Kelompok

Data Prestasi Belajar Kognitif

No Faktor Sig. Keputusan Ho Kesimpulan

1. Metode 0,76 Ho diterima Homogen

2. Kreativitas 0,285 Ho diterima Homogen

3. Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium

0,493 Ho diterima Homogen

4. Uji Lanjut (Interaksi antara Metode

dengan Kreativitas)

0,538 Ho diterima Homogen

5. Uji Lanjut (Interaksi antara Metode

dengan Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium)

0,457 Ho diterima Homogen

6. Uji Lanjut (Interaksi antara kreativitas

dengan Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium)

0,299 Ho diterima Homogen

7. Uji Lanjut (Interaksi antara Metode,

Kreativitas dengan Kemampuan

Menggunakan Alat Laboratorium)

0,254 Ho diterima Homogen

Tabel 4.26. Hasil Pengujian Homogenitas antar Kelompok

Data Prestasi Belajar Afektif

No Faktor Sig. Keputusan Ho Kesimpulan

1. Metode 0,531 Ho diterima Homogen

2. Kreativitas 0,323 Ho diterima Homogen

3. Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium

0,887 Ho diterima Homogen

4. Uji Lanjut (Interaksi antara Metode dengan

Kreativitas)

0,289 Ho diterima Homogen

5. Uji Lanjut (Interaksi antara Metode dengan

Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium)

0,870 Ho diterima Homogen

6. Uji Lanjut (Interaksi antara kreativitas

dengan Kemampuan Menggunakan Alat

Laboratorium)

0,075 Ho diterima Homogen

7. Uji Lanjut (Interaksi antara Metode,

Kreativitas dengan Kemampuan

Menggunakan Alat Laboratorium)

0,089 Ho diterima Homogen

Page 133: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

xvi

Berdasarkan hasil di atas, untuk setiap uji perbandingan dua varian

diperoleh sig > 0,05, sehingga diperoleh kesimpulan Ho diterima. Dengan

demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel mempunyai varians yang sama.

C. Pengujian Hipotesis

Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan anava tiga

jalan. Sebagai variabel bebas adalah metode inkuiri terbimbing, metode proyek,

kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium siswa. Sebagai

variabel terikat adalah prestasi belajar kognitif dan afektif siswa. Uji lanjut

dilakukan untuk mengetahui karakteristik pada variabel bebas dan variabel terikat.

16. Analisis variansi

Uji yang dilakukan menggunakan analisis variansi tiga jalan dengan sel tak

sama. Adapun rangkuman hasil analisis variansi tiga jalan prestasi kognitif

disajikan pada Tabel 4.27 dan prestasi afektif pada Tabel 4.28 sebagai berikut:

a. Kognitif

Tabel 4.27. Rangkuman ANAVA Tiga Jalan Terhadap Prestasi Kognitif

No. Perhitungan Sig

1. Metode 0,073

2. Kreativitas 0,085

3. Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium 0,003

4. Metode* Kreativitas 0,017

5. Metode* Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium 0,870

6. Kreativitas* Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium 0,869

7. Metode* Kreativitas* Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium 0,879

Deskripsi hipotesis:

1. Sig metode = 0,073 > 0,05 atau (Sig > α) maka Ho diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar kognitif antara siswa

yang diberi pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dengan siswa

Page 134: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

xvii

yang diberi pembelajaran dengan menggunakan metode proyek pada materi

asam basa garam.

2. Sig kreativitas = 0,085 > 0,05 atau (Sig > α) maka Ho diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar kognitif antara

siswa yang memiliki kreativitas tinggi dengan siswa yang mempunyai

kretivitas rendah pada materi asam basa garam

3. Sig kemampuan menggunakan alat laboratorium = 0,003 < 0,05 atau (Sig <

α) maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

prestasi belajar kognitif antara siswa yang memiliki kemampuan

menggunakan alat laboratorium tinggi dengan siswa yang mempunyai

kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah pada materi asam basa

garam

4. Sig interaksi metode dan kreativitas = 0,017 < 0,05 atau (Sig < α) maka Ho

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara metode

inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas terhadap prestasi belajar

kognitif pada materi asam basa garam.

5. Sig interaksi metode dan kemampuan menggunakan alat laboratorium =

0,870 > 0,05 atau (Sig > α) maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek

dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar

kognitif pada materi asam basa garam.

6. Sig interaksi kemampuan menggunakan alat laboratorium dan kreativitas =

0,869 > 0,05 atau (Sig > α) maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan

Page 135: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

xviii

bahwa tidak terdapat interaksi kemampuan menggunakan alat laboratorium

dan kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif pada materi asam basa

garam.

7. Sig interaksi metode, kemampuan menggunakan alat laboratorium serta

aktivitas belajar = 0,879 > 0,05 atau (Sig > α) maka Ho diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara metode inkuiri

terbimbing dan proyek dengan, kemampuan menggunakan alat laboratorium

dan kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif pada materi asam basa

garam.

b. Afektif

Tabel 4.28. Rangkuman ANAVA Tiga Jalan Terhadap Prestasi afektif

No. Perhitungan Sig

1. Metode 0,010

2. Kreativitas 0,000

3. Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium 0,239

4. Metode* Kreativitas 0,004

5. Metode* Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium 0,895

6. Kreativitas* Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium 0,249

7. Metode* Kreativitas* Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium 0,769

Deskripsi hipotesis:

1. Sig metode = 0,010 < 0,05 atau (Sig < α) maka Ho ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar afektif antara siswa yang

diberi pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dengan siswa yang

diberi pembelajaran dengan menggunakan metode proyek pada materi asam

basa garam.

Page 136: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

xix

2. Sig kreativitas = 0,000 < 0,05 atau (Sig < α) maka Ho ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar afektif antara siswa yang

memiliki kreativitas tinggi dengan siswa yang mempunyai kretivitas rendah

pada materi asam basa garam

3. Sig kemampuan menggunakan alat laboratorium= 0,239 > 0,05 atau (Sig > α)

maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan

prestasi belajar afektif antara siswa yang memiliki kemampuan menggunakan

alat laboratorium tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan

menggunakan alat laboratorium rendah pada materi asam basa garam

4. Sig interaksi metode dan kreativitas = 0,004 < 0,05 atau (Sig < α) maka Ho

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara metode

inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas terhadap prestasi belajar

afektif pada materi asam basa garam.

5. Sig interaksi metode dan kemampuan menggunakan alat laboratorium =

0,895 > 0,05 atau (Sig > α) maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek

dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar

afektif pada materi asam basa garam.

6. Sig interaksi kemampuan menggunakan alat laboratorium dan kreativitas =

0,249 > 0,05 atau (Sig > α) maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat interaksi kemampuan menggunakan alat laboratorium

dan kreativitas terhadap prestasi belajar afektif pada materi asam basa

garam.

Page 137: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

xx

7. Sig interaksi metode, kemampuan menggunakan alat laboratorium serta

aktivitas belajar = 0,769 > 0,05 atau (Sig > α) maka Ho diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara metode inkuiri

terbimbing dan proyek dengan, kemampuan menggunakan alat laboratorium

dan kreativitas terhadap prestasi belajar afektif pada materi asam basa

garam.

17. Uji Lanjut

Uji lanjut yang digunakan adalah Anova Scheffe. Uji lanjut Anova Scheffe

diperlukan untuk mengetahui karakteristik pada variabel bebas, variabel

moderator dan variabel terikat. Dalam penelitian ini uji lanjut Anova Scheffe

untuk prestasi belajar kognitif dan prestasi belajar afektif pada hipotesis keempat

yaitu interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas

terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif pada materi asam basa garam.

Masing-masing dapat terlihat pada Gambar 4.7 untuk prestasi belajar kognitif dan

Gambar 4.8 untuk prestasi belajar afektif.

Gambar 4.7. Uji Lanjut Anava interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek

dengan kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Kognitif

Page 138: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

xxi

Gambar 4.8. Uji Lanjut Anava interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek

dengan kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Afektif

Pada Gambar 4.7 dan 4.8 di atas, interaksi antara metode inkuiri

terbimbing dan proyek dengan kreativitas saling bersinggungan sehingga interaksi

antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas terhadap prestasi

belajar kognitif dan afektif signifikan.

D. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan penggunaan metode inkuiri terbimbing dan proyek terhadap prestasi

belajar kognitif dan afektif siswa, perbedaan kreativitas tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa, perbedaan kemampuan

menggunakan alat laboratorium tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar

kognitif dan afektif siswa, interaksi antara metode dengan kreativitas terhadap

prestasi belajar kognitif dan afektif siswa, interaksi antara metode dengan

kemampuan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif dan

afektif siswa, interaksi antara kreativitas dengan kemampuan menggunakan alat

Page 139: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

xxii

laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa, dan ada atau

tidaknya interaksi antara metode, dengan kreativitas, dan kemampuan

menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif

siswa pada materi konsep asam basa garam. Sampel dalam penelitian ini diambil

dengan teknik cluster random sampling. Hasil pengundian diperoleh 1 kelas

sebagai kelompok eksperimen pertama (kelas VII A), dikenai metode

pembelajaran inkuiri terbimbing dan 1 kelas sebagai kelompok eksperimen kedua

(kelas VII B ), dikenai metode proyek.

18. Hipotesis Pertama

Hasil pengujian hipotesis pertama menggunakan anava tiga jalan dengan

sel tak sama pada prestasi kognitif menunjukkan harga Sig sebesar 0,073,

sehingga Ho diterima maka tidak ada perbedaan prestasi belajar kognitif antara

siswa yang diberi pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dan siswa yang

diberi pembelajaran dengan metode proyek. Sedangkan pada prestasi afektif

menunjukkan harga Sig sebesar 0,010 sehingga Ho ditolak maka ada perbedaan

prestasi belajar afektif antara siswa yang diberi pembelajaran dengan metode

inkuiri terbimbing dan siswa yang diberi pembelajaran dengan metode proyek.

Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan prestasi kognitif antara siswa yang

diberi pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dan yang diberi

pembelajaran dengan proyek, namun terdapat perbedaan pada prestasi afektif.

Prestasi belajar kognitif kelompok siswa yang menggunakan metode

inkuiri terbimbing memiliki rerata 75 dan proyek memiliki rerata 70. Dari rerata

terlihat bahwa siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing mempunyai

Page 140: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

xxiii

prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan menggunakan metode proyek. Dari

nilai Standar Deviasi kelompok metode inkuiri terbimbing SD=14,28 dan metode

proyek SD=10,46 terlihat bahwa Standar Deviasi metode inkuiri terbimbing lebih

besar daripada metode proyek, sementara nilai rerata metode inkuiri terbimbing

juga lebih besar daripada metode proyek ini menunjukkan bahwa walaupun rerata

metode inkuiri terbimbing lebih besar daripada metode proyek namun

penyimpangan reratanya juga besar atau dikatakan variasi data metode inkuiri

terbimbing tidak homogen, faktor inilah yang menyebabkan kelompok siswa

dengan pembelajaran inkuiri terbimbing tidak memberikan perbedaan yang

signifikan terhadap prestasi belajar.

Sesuai dengan teori belajar sosiokonstruktivis dari Vygotsky belajar

diperoleh dengan membangun pengetahuan pada kelompok sosialnya, maka siswa

pada penelitian kelas eksperimen metode inkuiri terbimbing dan proyek dilakukan

melalui kerja kelompok. Namun pada proses diskusi kelompok metode inkuiri

terbimbing belum bisa berjalan dengan baik, hal ini diperkuat dengan nilai standar

deviasi yang lebih besar artinya prestasi yang diperoleh tidak homogen karena

kesatuan pendapat siswa saat diskusi dalam satu kelompok masih bergantung pada

bimbingan guru maka tidak berjalan optimal. Sehingga perbedaan prestasi

kognitif siswa pada metode inkuiri terbimbing tidak signifikan.

Pada prestasi belajar afektif menunjukkkan hasil sesuai dengan hipotesa

yaitu metode inkuiri terbimbing lebih baik daripada metode proyek, hal ini

diperkuat dengan hasil rerata dan simpangan baku (SD) masing-masing metode

inkuri terbimbing mempunyai rerata 86,43 dan SD=8,007 sedangkan metode

Page 141: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

xxiv

proyek mempunyai rerata 81,53 dan SD=8,557. Prestasi belajar afektif berkaitan

erat dengan sikap siswa dalam pembelajaran, dimana pada metode inkuiri

terbimbing sikap siswa lebih baik dikarenakan siswa kelas VII SMP sesuai

dengan teori belajar Piaget berada pada tingkat perkembangan kognitif tahap

peralihan dari operasi konkrit ke operasi formal, sehingga melalui inkuiri

terbimbing siswa belajar lebih beorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru

hingga siswa dapat memahami konsep-konsep pelajaran dan hasilnya prestasi

afektifnya menjadi lebih baik. Metode inkuiri mempunyai kelebihan pengetahuan

yang dipelajari mudah diingat, mudah diterapkan, meningkatkan penalaran dan

membangkitkan keingintahuan siswa. Pada kelas eksperimen metode proyek

siswa lebih bebas dalam menentukan cara dan unjuk kerja yang dilakukannya hal

ini menyita waktu pembelajaran dan terbatas pengguanaanya hanya pada siswa

dengan kemampuan yang tinggi. Sehingga prestasi belajar afektif pada metode

inkuiri terbimbing lebih baik daripada metode proyek.

Hal-hal lainnya dimungkinkan karena banyak faktor yang dapat

mempengaruhi proses belajar mengajar baik dari dalam maupun dari luar diri

siswa, yang masih menjadi keterbatasan dalam penelitian ini sehingga peneliti

tidak dapat mengontrol faktor-faktor tersebut dalam proses belajar-mengajar.

19. Hipotesis Kedua

Hasil pengujian hipotesis kedua menggunakan anava tiga jalan dengan sel

tak sama pada prestasi kognitif menunjukkan harga Sig sebesar 0,85 sehingga Ho

diterima, artinya tidak ada perbedaan prestasi belajar kognitif antara siswa yang

mempunyai kreativitas tinggi dengan siswa yang mempunyai kretivitas rendah

Page 142: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

xxv

pada materi asam basa garam. Pada prestasi afektif menunjukkan harga Sig

sebesar 0,00 sehingga Ho ditolak, artinya ada perbedaan prestasi belajar afektif

antara siswa yang mempunyai kreativitas tinggi dengan siswa yang mempunyai

kretivitas rendah pada materi asam basa garam.

Hasil uji lanjut memberikan informasi bahwa siswa pada prestasi belajar

kognitif yang mempunyai kreativitas tinggi dan rendah masing-masing

memperoleh rerata 76,25 untuk siswa dengan kreativitas tinggi dan 68,5 untuk

siswa dengan kreativitas rendah. Hasil rerata terlihat siswa yang mempunyai

kreativitas tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang

mempunyai kreativitas rendah. Dari nilai Standar Deviasi siswa yang mempunyai

kreativitas tinggi mempunyai SD=14,879 dan siswa yang mempunyai kreativitas

rendah mempunyai SD=11,02 terlihat bahwa Standar Deviasi siswa yang

mempunyai kreativitas tinggi lebih besar dibandingkan dengan siswa yang

mempunyai kreativitas rendah, sementara nilai rerata siswa yang mempunyai

kreativitas tinggi juga lebih besar daripada siswa yang mempunyai kreativitas

rendah. Hal ini menunjukkan walaupun siswa yang mempunyai kreativitas tinggi

reratanya lebih besar dibandingkan siswa yang mempunyai kreativitas rendah,

namun penyimpangan reratanya juga besar atau dikatakan variasi data pada siswa

yang mempunyai kreativitas tinggi tidak homogen. Pada teori belajar

sosiokonstruktivis oleh Vygotsky bahwa belajar diperoleh dengan membangun

pengetahuan pada kelompok sosialnya maka siswa yang mempunyai kreativitas

tinggi dan rendah belum mampu menyatukan pendapat saat memperoleh

pengetahuan dalam diskusi, sehingga prestasi belajar yang diperoleh masih belum

Page 143: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

xxvi

homogen. Hal ini yang menyebabkan prestasi kognitif siswa yang mempunyai

kreativitas tinggi dan siswa yang mempunyai kreativitas rendah tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar kognitif

Pada prestasi belajar afektif siswa yang mempunyai kreativitas tinggi

mempunyai rerata 88,59 dan SD=6,47 siswa yang mempunyai kreativitas rendah

mempunyai rerata 78,71 dan SD=7,66. Terlihat bahwa siswa yang mempunyai

kretivitas tinggi menunjukkan rerata yang lebih besar dan standar deviasi (SD)

yang lebih kecil daripada siswa yang mempunyai kreativitas rendah artinya siswa

yang mempunyai kreativitas tinggi selain reratanya tinggi perolehan prestasi

belajarnya juga homogen. Sehingga siswa yang mempunyai kreativitas tinggi dan

siswa yang mempunyai kreativitas rendah mampu memberikan perbedaan yang

signifikan terhadap prestasi belajar afektif.

Kreativitas adalah usaha yang dilakukan siswa dalam mempelajari bidang

tertentu berdasarkan atas daya cipta yang ia miliki. Guru dapat memberi pengaruh

yang lebih proaktif dan mendorong siswa agar menjadi kreatif dalam proses

pembelajaran. Menurut teori belajar Bruner siswa belajar dengan mencari dan

menemukan pemecahan masalahnya sendiri maka dalam hal ini kreativitas adalah

faktor penunjang yang penting dimiliki siswa dalam pemecahan masalahnya.

Kreativitas adalah faktor internal siswa yang membuat siswa lebih mudah

memahami materi karena siswa yang mempunyai kreativitas tinggi akan mencari

cara-cara yang efektif dalam memecahkan masalah, mempelajari dan memahami

materi konsep asam basa garam. Sesuai dengan teori belajar Ausubel belajar tidak

hanya menghapal namun dikaitkan dengan kosep materi sebelumnya maka pada

Page 144: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

xxvii

materi konsep asam basa garam dalam mempelajari tentang konsep-konsep yang

saling berhubungan diperlukan kreativitas siswa. Kreativitas akan berpengaruh

terhadap pembelajaran materi konsep asam basa garam tersebut. Siswa dengan

kreativitas tinggi akan lebih mudah mempelajari materi asam basa garam dan

hasil prestasi belajarnya lebih baik. Hal ini sesuai dengan prestasi belajar afektif

bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar afektif antara siswa yamg mempunyai

kreativitas tinggi dan siswa yang mempunyai kreativitas rendah.

Dalam penelitian ini didapatkan bahwa tinjauan kreativitas tinggi dan

rendah tidak menyebabkan perbedaan prestasi belajar pada prestasi kognitif siswa,

namun mampu menyebabkan perbedaan prestasi belajar pada prestasi afektif

siswa. Oleh karena itu, ada sebab lain yang mempengaruhi dalam proses

penelitian, seperti pada saat pengambilan data tentang kreativitas ternyata siswa

sebagian besar mempunyai kreativitas yang diatas rata-rata. Pada penelitian ini

pengambilan kriteria tinggi dan rendah menggunakan nilai rata-rata ke atas untuk

kriteria tinggi, dan nilai rata-rata ke bawah untuk kriteria rendah, hal ini kurang

sesuai untuk dilakukan karena ada siswa yang sebenarnya mempunyai kriteria

tinggi akan masuk ke dalam kriteria yang rendah, dengan demikian hal ini akan

mempengaruhi data penelitian.

20. Hipotesis Ketiga

Hasil pengujian hipotesis ketiga menggunakan anava tiga jalan dengan sel

tak sama pada prestasi kognitif menunjukkan harga Sig sebesar 0,003, sehingga

Ho ditolak, artinya ada perbedaan prestasi belajar kognitif antara siswa yang

memiliki kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi dengan siswa yang

Page 145: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

xxviii

mempunyai kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah pada materi asam

basa garam. Pada prestasi afektif menunjukkan harga Sig sebesar 0,239, sehingga

Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan prestasi belajar afektif antara siswa yang

memiliki kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi dengan siswa yang

mempunyai kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah pada materi asam

basa garam.

Teori belajar sosiokonstruktivis dari Vygotsky mengatakan bahwa proses

pembelajaran akan terjadi dengan baik jika materi yang diberikan sesuai zone of

proximal development siswa, sehingga pada pembelajaran asam basa garam ini

dilakukan eksperimen secara kelompok dilaboratorium. Kemampuan

menggunakan alat laboratorium adalah sikap yang ditunjukkan dalam bekerja dan

berfikir untuk mendapatkan pengetahuan sains pada kegiatan eksperimen

dilaboratorium untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada prestasi belajar

kognitif masing–masing memperoleh rerata 77,67 dengan SD=10,807 untuk siswa

dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi dan 67,6 dengan

SD=12,333 untuk siswa dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium

rendah. Dari rerata dan Standar Deviasinya terlihat siswa dengan kemampuan

menggunakan alat laboratorium tinggi mempunyai rerata tinggi dengan SD kecil,

ini artinya selain rerata yang lebih tinggi penyimpangan reratanya juga kecil,

sehingga kelompok siswa dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium

tinggi mempunyai data homogen sehingga mampu memberikan perbedaan

prestasi belajar kognitif yang signifikan dibandingkan dengan siswa yang

memiliki kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah.

Page 146: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

xxix

Materi asam basa garam merupakan materi yang kompleks dengan

pembelajaran eksperimen dilaboratorium sehingga melibatkan banyak

pengetahuan diantaranya kemampuan menggunakan alat laboratorium. Siswa

harus menguasai pengetahuan tersebut untuk mempertajam materi asam basa

garam sebelum melakukan eksperimen. Menurut konstruktivisme belajar bahwa

siswa belajar dengan membangun sendiri pengetahuan keterampilan dan sikapnya.

Maka siswa yang kemampuan menggunakan alat laboratoriumnya tinggi akan

berusaha secara tepat dan efisien untuk memahami materi tersebut daripada siswa

yang kemampuan menggunakan alat laboratoriumnya rendah.

Pada prestasi belajar afektif siswa dengan kemampuan menggunakan alat

laboratorium tinggi mempunyai rerata 87,67 dan SD=7,936 sedangkan siswa

dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah mempunyai rerata

80,03 dan SD=7,662. Walaupun siswa dengan kemampuan menggunakan alat

laboratorium tinggi mempunyai rerata besar namun simpangan deviasinya (SD)

besar atau dikatakan data pada siswa dengan kemampuan menggunakan alat

laboratorium tinggi tidak homogen, sehingga tidak mampu memberikan

perbedaan prestasi belajar afektif yang signifikan dibandingkan siswa dengan

kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah.

Dalam penelitian ini didapatkan bahwa tinjauan kemampuan

menggunakan alat laboratorium tinggi dan rendah menyebabkan perbedaan

prestasi kognitif belajar siswa, namun tidak mampu menyebabkan perbedaan

prestasi belajar pada prestasi afektif siswa. Hal-hal lainnya dimungkinkan karena

banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar baik dari dalam

Page 147: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

xxx

maupun dari luar diri siswa, yang masih menjadi keterbatasan dalam penelitian ini

sehingga peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor tersebut dalam proses

belajar-mengajar.

21. Hipotesis Keempat

Hasil pengujian hipotesis keempat menggunakan anava tiga jalan dengan

sel tak sama pada prestasi belajar kognitif menunjukkan harga Sig sebesar 0,017,

sehingga Ho ditolak, maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat interaksi

antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas terhadap prestasi

belajar kognitif. Pada prestasi belajar afektif menunjukkan harga Sig sebesar

0,004, sehingga Ho ditolak, maka hipotesis menyatakan bahwa terdapat interaksi

antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas terhadap prestasi

belajar afektif. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara metode

inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas terhadap prestasi belajar

kognitif dan afektif.

Metode pembelajaran inkuiri terbimbing memerlukan ketekunan

menjabarkan konsep, membentuk kelompok, melakukan interaksi antara

pengetahuan dan kekompakan kelompok serta mengevaluasi kemajuan kelompok.

Sedangkan metode proyek juga memerlukan ketekunan, kemampuan dalam

menemukan dan memecahkan masalah dan menghasilkan karya yang aktual.

Sesuai dengan teori belajar Bruner bahwa siswa belajar dengan mencari

menemukan pemecahan masalahnya sendiri maka kedua metode tersebut sesuai

dengan karakteristik materi asam basa garam yang mengacu pada pemecahan

Page 148: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

xxxi

masalah. Metode yang sesuai karakter materi yang dipelajari akan mampu

memperjelas materi asam basa garam.

Sesuai dengan teori belajar Ausubel belajar tidak hanya menghapal namun

dikaitkan dengan kosep materi sebelumnya maka pada materi konsep asam basa

garam dalam mempelajari tentang konsep-konsep yang saling berhubungan

diperlukan kreativitas siswa. Ketika kreativitas yang ada pada diri siswa ikut

terlibat, maka metode dan kreativitas akan berinteraksi sehingga siswa yang

mempunyai kreativitas tinggi akan berusaha memahami konsep dengan cepat.

Pada metode proyek siswa lebih bebas dalam menentukan cara dan unjuk kerja,

siswa bekerja secara otonom, sehingga dituntut kreativitas tinggi, sedangkan pada

metode inkuiri terbimbing siswa masih mendapat bimbingan dari guru dalam

pemecahan masalahnya. Metode inkuiri terbimbing dan proyek dapat mendorong

siswa untuk kreatif, tetapi siswa yang memiliki kreativitas rendah dalam

mempelajari materi asam basa garam lebih cocok menggunakan metode inkuiri

terbimbing, sedang siswa yang memiliki kreativitas tinggi cocok menggunakan

metode proyek. Hal ini sesuai Gambar 4.7 dan 4.8 yang memberikan kesimpulan

bahwa kedua garis saling bersinggungan artinya bahwa ada interaksi antara

metode dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif

siswa.

22. Hipotesis Kelima

Hasil pengujian hipotesis kelima menggunakan anava tiga jalan dengan sel

tak sama pada prestasi belajar kognitif menunjukkan harga Sig sebesar 0,870,

sehingga Ho diterima, maka hipotesis menyatakan bahwa tidak ada interaksi

Page 149: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

xxxii

antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kemampuan menggunakan

alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif. Pada prestasi belajar afektif

menunjukkan harga Sig sebesar 0,895, sehingga Ho diterima, maka hipotesis

menyatakan bahwa tidak ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan

proyek dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi

belajar afektif. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara metode

inkuiri terbimbing dan proyek dengan kemampuan menggunakan alat

laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif.

Metode merupakan sarana untuk memperjelas materi. Ada banyak metode

yang dapat digunakan, tetapi tidak semua cocok diterapkan tergantung materi

yang akan menjadi kajian. Selain itu siswa memiliki kemampuan menggunakan

alat laboratorium yang berbeda-beda. Menurut konstruktivisme belajar bahwa

siswa belajar dengan membangun sendiri pengetahuan keterampilan dan sikapnya.

Maka untuk mengembangkan kemampuan menggunakan alat laboratorium

diperlukan metode yang cocok. Meskipun kedua metode tersebut memiliki

kesamaan untuk memecahkan masalah tetapi dalam prakteknya tidak selalu

menghasilkan kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi yang sama.

Perbedaannya metode inkuiri terbimbing masih mengandalkan guru sebagai

sumber belajar sedangkan pada metode proyek guru hanya sebagai fasilitator, oleh

karena itu siswa yang memiliki kemampuan menggunakan alat laboratorium

rendah lebih cocok menggunakan metode inkuiri terbimbing dan siswa yang

memiliki kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi lebih cocok

menggunakan model metode proyek. Namun pada kenyataannya hasil pada

Page 150: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

xxxiii

hipotesis pertama, tidak ada perbedaan prestasi belajar kognitif antara metode

inkuiri terbimbing dan proyek. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kemampuan

menggunakan alat laboratorium tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar

kognitif dan afektif.

Hal ini dimungkinkan karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi

proses pencapaian prestasi belajar baik dari dalam maupun luar diri siswa, faktor

diluar faktor metode pembelajaran dan kemampuan menggunakan alat

laboratorium siswa yang digunakan dalam penelitian ini, serta masih banyak

keterbatasan dalam penelitian ini sehingga peneliti tidak dapat mengontrol faktor-

faktor tersebut di luar kegiatan belajar mengajar.

23. Hipotesis Keenam

Hasil pengujian hipotesis keenam menggunakan anava tiga jalan dengan

sel tak sama pada prestasi belajar kognitif menunjukkan harga Sig sebesar 0,869,

sehingga Ho diterima maka hipotesis yang menyatakan bahwa tidak terdapat

interaksi antara kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium

terhadap prestasi belajar kognitif. Pada prestasi belajar afektif menunjukkan

harga Sig sebesar 0,249, sehingga Ho diterima maka hipotesis yang menyatakan

bahwa tidak terdapat interaksi antara kreativitas dan kemampuan menggunakan

alat laboratorium terhadap prestasi belajar afektif. Hal ini menunjukkan bahwa

tidak terdapat terdapat interaksi antara kreativitas dengan kemampuan

menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif.

Page 151: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

xxxiv

Menurut konstruktivisme belajar bahwa siswa belajar dengan membangun

sendiri pengetahuannya melalui keterampilan dan sikap. Maka terdapat banyak

faktor selain metode pembelajaran yang mempengaruhi prestasi belajar. Dalam

penelitian ini kreativitas merupakan faktor yang penting dalam memecahkan

masalah pada pembelajaran asam basa garam dan kemampuan menggunakan alat

laboratorium merupakan kemampuan penting untuk menguasai pembelajaran

dilaboratorium. Kenyataan menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki

kreativitas tinggi dan kreativitas rendah, demikian pula ada siswa yang memiliki

kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi dan rendah.

Pada hipotesis kedua, tidak ada perbedaan prestasi belajar kognitif pada

siswa yang kreativitasnya tinggi dan rendah. Dalam mempelajari materi konsep

asam basa garam, siswa diharapkan bisa mengerti konsep-konsep dan hubungan-

hubungannya. Materi konsep asam basa garam akan lebih bisa dipahami bila

menggunakan praktikum dalam pembelajarannya. Siswa dengan kreativitas tinggi

akan berusaha memahami konsep-konsep tersebut dengan baik. Siswa tersebut

akan mencari cara yang efektif dalam mempelajari materi tersebut. Siswa dengan

kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi, akan bersikap ingin tahu dan

efisien dalam mempelajari materi tersebut dalam eksperimen dilaboratorium.

Interaksi antara keduanya akan menghasilkan prestasi belajar yang baik.

Sedangkan dalam penelitian ini, tidak ada interaksi antara kreativitas dan

kemampuan menggunakan alat laboratorium pada prestasi belajar kognitif dan

afektif. Hal ini dikarenakan faktor internal selain kreativitas yang mampu

mempengaruhi siswa dalam pembelajaran dan terdapat faktor selain kemampuan

Page 152: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

xxxv

menggunakan alat laboratorium yang karena keterbatasan penelitian faktor ini

tidak diperhatikan oleh peneliti.

24. Hipotesis Ketujuh

Hasil pengujian hipotesis ketujuh menggunakan anava tiga jalan dengan

sel tak sama pada prestasi belajar kognitif menunjukkan harga Sig sebesar 0,879

sehingga Ho diterima maka hipotesis yang menyatakan tidak ada interaksi antara

metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas dan kemampuan

menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif. Pada prestasi

belajar afektif menunjukkan harga Sig sebesar 0,769 sehingga Ho diterima maka

hipotesis yang menyatakan tidak ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing

dan proyek dengan kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium

terhadap prestasi belajar afektif. Hal ini menujukkan bahwa tidak ada interaksi

antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas dan kemampuan

menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi kognitif dan afektif siswa.

Pembelajaran menggunakan metode inkuiri terbimbing dan proyek pada

materi asam basa garam konsep-konsepnya dapat diamati langsung. Kedua

metode tersebut membuat siswa dapat mengamati langsung materi asam basa

garam melalui praktikum yang dilakukan siswa. Teori belajar sosiokonstruktivis

dari Vygotsky mengatakan bahwa proses pembelajaran akan terjadi dengan baik

jika materi yang diberikan sesuai zone of proximal development siswa, sehingga

pada pembelajaran asam basa garam ini dilakukan eksperimen secara kelompok

dilaboratorium. Aspek dasar yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran

dilaboratorium adalah kemampuan menggunakan alat laboratorium dan kreativitas

Page 153: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

xxxvi

siswa. Dalam melaksanakan praktikum, siswa yang kreativitasnya tinggi akan

melakukan kegiatan belajar secara aktif dan memiliki suatu cara untuk memahami

materi dengan caranya sendiri, sehingga bakat yang dimilikinya dapat berfungsi

secara optimal dan diduga prestasi belajarnya akan baik. Siswa yang punya

kemampuan menggunakan alat laboratorium tinggi bersikap secara efektif dan

efisien dalam pembelajaran praktikum. Oleh karena itu, siswa dengan kemampuan

menggunakan alat laboratorium tinggi akan lebih cepat menguasai materi.

Tetapi dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara

metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas dan kemampuan

menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif. Hal

ini dikarenakan terdapat faktor dominan selain faktor kreativitas dan kemampuan

menggunakan alat laboratorium yang mempengaruhi siswa dalam pembelajaran,

serta faktor eksternal lain selain metode yang berpengaruh terhadap siswa.

Mengingat keterbatasan penulis, tidak semua faktor yang mempengaruhi siswa

diteliti oleh penulis.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini, meskipun sudah direncanakan dan melalui proses evaluasi

sebelum dilaksanakan, dan pelaksanaan penelitian dilakukan secara maksimal

untuk mendapatkan hasil penelitian yang optimal, namun demikian penulis

menyadari akan beberapa kelemahan dan keterbatasan. Adapun beberapa hal yang

menjadi keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium yang diukur

pada level tinggi dan rendah saja, tidak memberi kesempatan pada

Page 154: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

xxxvii

terukurnya level menengah pada kedua faktor, padahal kenyataannya level

tinggi dan rendah selisihnya hanya sedikit. Hal ini menyebabkan biasnya

pengaruh kreativitas, dan kemampuan menggunakan alat laboratorium rata-

rata siswa terhadap pencapaian prestasi belajar, dan memungkinkan siswa

untuk mengerjakan angket kreativitas dan lembar observasi kemampuan

menggunakan alat laboratorium dengan semaunya, sehingga ada

kemungkinan tidak mencerminkan sikap kreativitas dan kemampuan

menggunakan alat laboratorium yang dimiliki siswa yang sebenarnya.

2. Di samping itu, alat uji prestasi yang berbentuk obyektif masih

memungkinkan siswa untuk mengerjakan spekulasi, sehingga ada

kemungkinan siswa mencerminkan kemampuan yang tidak sebenarnya.

3. Waktu pelaksanaan penelitian yang terbatas karena harus menyesuaikan

dengan jam pelajaran sesuai aturan akademik pada standar isi kurikulum

SMP IT Darul Fikri Bawen, yaitu untuk mata pelajaran IPA kelas VII hanya

4 jam pelajaran (@ 40 menit) tiap minggu, sehingga ada kemungkinan

pengaruh perlakuan yang diberikan belum optimal.

4. Pembelajaran menggunakan metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek

merupakan pembelajaran yang belum terbiasa digunakan dalam kelas,

akibatnya pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Proyek tidak dapat

terlaksana secara optimal karena siswa masih terbiasa dengan pembelajaran

yang berpusat pada guru. Sehingga ketercapaian prestasi belajar kurang

optimal.

Page 155: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

xxxviii

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

F. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak ada perbedaaan prestasi belajar kognitif siswa dengan menggunakan

metode inkuiri terbimbing maupun proyek, namun pada prestasi belajar afektif

siswa dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing mempunyai prestasi

belajar yang lebih baik dibandingkan proyek masing-masing metode inkuri

terbimbing mempunyai rerata 86,43 dan SD=8,007 sedangkan proyek

mempunyai rerata 81,53 dan SD=8,557 untuk prestasi belajar afektif.

2. Kreativitas tidak memberikan perbedaan prestasi belajar kognitif siswa, namun

memberikan perbedaan prestasi belajar afektif siswa. Siswa dengan kreativitas

tinggi mempunyai rerata 88,59 dan SD=6,47 dan siswa dengan kreativitas

rendah mempunyai rerata 78,71 dan SD=7,66 pada prestasi belajar afektif.

3. Kemampuan menggunakan alat laboratorium memberikan perbedaan prestasi

belajar kognitif siswa namun pada prestasi afektif tidak memberikan

perbedaan. Masing-masing untuk siswa dengan kemampuan menggunakan alat

laboratorium tinggi mempunyai rerata 87,67 dan SD=7,936 sedangkan siswa

dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium rendah mempunyai rerata

80,03 dan SD=7,662 pada prestasi belajar kognitif.

Page 156: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

xxxix

4. Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan kreativitas terhadap prestasi

belajar kognitif dan afektif pada materi asam basa garam.

5. Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan kemampuan

menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif

siswa pada materi asam basa garam.

6. Tidak terdapat interaksi antara kreativitas dan kemampuan menggunakan alat

laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif pada materi asam

basa garam.

7. Dari hasil uji hipotesis menunjukkan tidak adanya interaksi antara metode

pembelajaran, kreativitas, dan kemampuan menggunakan alat laboratorium

terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif pada materi asam basa garam.

G. Implikasi

25. Implikasi Teoritis

Metode pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Proyek dapat diterapkan

pada pembelajaran IPA senyawa asam basa garam mempermudah siswa

dalam mempelajari dan menguasai materi tersebut. Metode pembelajaran

Inkuiri Terbimbing dan Proyek merupakan alternatif pilihan bagi guru

sebagai metode pembelajaran yang berpusat pada siswa.

26. Implikasi Praktis

Untuk mengajar materi asam basa garam melalui kegiatan di

laboratorium sebaiknya memperhatikan kreativitas dan kemampuan

menggunakan alat laboratorium. Hal ini karena siswa dengan kreativitas

tinggi mempunyai prestasi belajar afektif yang lebih baik dibandingkan

Page 157: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

xl

siswa dengan kreativitas rendah. Sedangkan siswa dengan kemampuan

menggunakan alat laboratorium tinggi mempunyai prestasi belajar

kognitif yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kemampuan

menggunakan alat laboratorium rendah.

H. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dalam penelitian ini, maka penulis

mengajukan saran-saran sebagai berikut:

27. Guru

p. Dalam penggunaan metode inkuiri terbimbing dan proyek, perlu dilakukan

persiapan mulai dari memilih topik, memandu kelompok, mempersiapkan

fasilitas pendukung, mencoba alat, memeriksa hasil eksperimen dan

menilai presentasi siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan lancar

sesuai dengan rencana.

q. Dalam penelitian ini perbedaan kreativitas dan kemampuan menggunakan

alat laboratorium tinggi rendah pada siswa mempengaruhi prestasi belajar

kognitif dan afektif siswa, maka sebaiknya diadakan pengujian kreativitas

dan kemampuan menggunakan alat laboratorium sebelum pembelajaran.

Kreativitas siswa dapat ditingkatkan dengan guru memberikan pertanyaan

terbuka pada siswa. Guru dapat meningkatkan kreativitas siswa dengan

menggunakan pertanyaan terbuka.

28. Peneliti

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian

berikutnya yang sejenis dengan materi yang berbeda.

Page 158: TESIS - digilib.uns.ac.id · Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun ... 7. Segenap dosen ... Lampiran 2 RPP Inkuiri Terbimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

xli

b. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambah variabel moderator

yang lainnya, seperti motivasi, aktivitas dan sikap ilmiah.

c. Instrumen yang digunakan untuk mengukur faktor afektif dan kreativitas

siswa, hendaknya tidak hanya dengan angket, tapi juga dapat dilakukan

dengan pengamatan langsung.