Terkait Program Millenium Development Goals

1
Terkait program Millenium Development Goals (MDGs) 2015, Indonesia menargetkan mampu menurunkan angka kematia n ibu menjadi 102/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menjadi 23/1000 kelahi ran hidup, serta cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menjadi 95% pada tahun 2015. Secara nasional persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih me ningkat dari 66,7 persen pada tahun 2002 menjadi 77,34 persen pada tahun 2009, angka tersebut terus meningkat menjadi 82,3 persen pada tahun 2010 (Riskesdas, 2010). Pertolongan persalinan di Indonesia oleh tenaga kesehatan sampai tahun 2008 sebanyak 76,95% dan tenaga non kesehatan cakupannya sebesar 23,05%, hal ini menunjukkan bahwa belum mencapai target nasional sebesar 90% (Depkes RI, 2008). Persepsi positif masyarakat terhadap penolong persalinan dengan dukun bayi sebesar 80% dan persepsi negatif masyarakat terhadap penolong persalinan dengan bidan sebesar 9,5%. Hal ini sesuai dengan teori bahwa persepsi masyarakat terhadap tenaga kesehatan baik, namun apabila dilihat dari angka persepsi terhadap dukun bayi, angka tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih memandang bahwa melakukan persalinan di dukun bayi itu juga baik. Sikap masyarakat terhadap penolong persalinan dapat diketahui bahwa sikap positif masyarakat terhadap penolong persalinan dengan dukun bayi sebesar 60% dan sikap negatif masyarakat terhadap penolong persalinan dengan tenaga kesehatan sebesar 9,5%

description

katakata pengantar

Transcript of Terkait Program Millenium Development Goals

Page 1: Terkait Program Millenium Development Goals

Terkait program Millenium Development Goals (MDGs) 2015, Indonesia menargetkan mampu menurunkan angka kematian ibu menjadi 102/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menjadi 23/1000 kelahiran hidup, serta cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menjadi 95% pada tahun 2015. Secara nasional persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih meningkat dari 66,7 persen pada tahun 2002 menjadi 77,34 persen pada tahun 2009, angka tersebut terus meningkat menjadi 82,3 persen pada tahun 2010 (Riskesdas, 2010). Pertolongan persalinan di Indonesia oleh tenaga kesehatan sampai tahun 2008 sebanyak 76,95% dan tenaga non kesehatan cakupannya sebesar 23,05%, hal ini menunjukkan bahwa belum mencapai target nasional sebesar 90% (Depkes RI, 2008).

Persepsi positif masyarakat terhadap penolong persalinan dengan dukun bayi sebesar 80% dan persepsi negatif masyarakat terhadap penolong persalinan dengan bidan sebesar 9,5%. Hal ini sesuai dengan teori bahwa persepsi masyarakat terhadap tenaga kesehatan baik, namun apabila dilihat dari angka persepsi terhadap dukun bayi, angka tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih memandang bahwa melakukan persalinan di dukun bayi itu juga baik. Sikap masyarakat terhadap penolong persalinan dapat diketahui bahwa sikap positif masyarakat terhadap penolong persalinan dengan dukun bayi sebesar 60% dan sikap negatif masyarakat terhadap penolong persalinan dengan tenaga kesehatan sebesar 9,5%