Terapi Oksigen Pada Pasien Ards

25
TERAPI OKSIGEN PADA PASIEN ARDS

description

TERAPI OKSIGENPADA PASIEN ARDS

Transcript of Terapi Oksigen Pada Pasien Ards

outline

TERAPI OKSIGENPADA PASIEN ARDSDEFINISI ARDS(ARDS) adalah sebuah sindrom klinis dari cedera paru dengan kegagalan napas yang disebabkan oleh hipoksia akibat peradangan paru yang intens oleh karena proses peradangan.Disebabkan oleh dua halAkibat penyakit primer: proses penyakit dimulai dari dalam paru-paru seperti pneumonia, aspirasi, near drowning, menghirup asap rokok, konsumsi hidrokarbon, dan keracunan oksigenAkibat penyakit sekunder: paru-paru dipengaruhi oleh proses penyakit sistemik: sepsis, shock, trauma, henti jantung, luka bakar. Paru-paru kemudian mengalami cedera secara tidak langsung akibat sindrom respon inflamasi sistemik (SIRS). Edema paru berkembang dari peningkatan permeabilitas dari membran kapiler alveoli.

DEFINISI ARDSThe American-European Consensus Conference mendefinisikan ARDS dan ALI (Acute Lung Injury) sebagai:Onset akut dari gejala-gejala respiratoriusGambaran thorax dengan infiltrasi bilateralPulmonary artery wedge pressure (PAWP) kurang dari 18 mmHg (mengindikasikan tidak ada tanda-tanda gagal jantung kiri)ALI: rasio PaO2/FIO2 300 mmHgARDS: rasio PaO2/FIO2 200 mmHg

PATOGENESIS ARDSAkhir dari suatu proses inflamasi yang agresif. Hasil peradangan yang meningkatkan permeabilitas kapiler paru dan alveoli, edema paru yang kaya protein, deplesi / inaktivasi surfaktan, dan selanjutnya pada 5 - 7 hari berkembang menjadi fibrosis paru.Hilangnya tonus vasomotor paru terjadi karena hipoksemia refraktori mengakibatkan hipertensi pulmonal ringan.ARDS -> proses heterogenFitur patologis ARDS 3 fase: Inflamasi atau eksudatif fase, Proliferatif fase dan Fase Fibrosis

Epitelium alveolar dan endotelium mikrovaskular mengalami kerusakan pada ARDS. Kerusakan ini menyebabkan peningkatan permeabilitas barier alveolar dan kapiler sehingga cairan masuk ke dalam ruang alveolar. Kerusakan endotel kapiler atau epitel alveoli atau keduanya pada ARDS menyebabkan peningkatan permeabilitas membran alveoli-kapiler (terutama sel pneumosit tipe I) sehingga cairan kapiler merembes dan berkumpul didalam jaringan interstitial, jika telah melebihi kapasitasnya akan masuk ke dalam rongga alveoli, sehingga alveoli menjadi kolaps (mikroatelektasis) dan compliance paru akan lebih menurun. Penderita yang sembuh dapat menunjukan kelainan faal paru berupa penurunan volume paru, kecepatan aliran udara dan khususnya menurunkan kapasitas difusi.MANIFESTASI KLINISARDS ditandai dengan adanya dyspnea akut dan hipoxemia dalam hitungan jam ke hari dari suatu faktor pencetus, seperti;TraumaSepsisoverdosis obattransfusi masifpankreatitis akutAspirasiPasien dengan ARDS seringkali disertai dengan multi organ failure.

MANIFESTASI KLINISPada pemeriksaan fisik tidak spesifik mencakup takipnea, takikardi -> mengalami demam ataupun hipotermi. Sering terjadi akibat sepsis sehingga berhubungan dengan vasokonstriksi disertai akral yang dingin. Sianosis pada bibir dan punggung kuku dapat terjadi.Pada pemeriksaan suara napas -> suara rales yang bilateral. Rales bisa tidak ditemukan, tergantung dari jumlah penyebaran penyakit. Dikarenakan pasien menggunakan ventilator, penurunan suara napas pada satu lapang paru mengindikasikan adanya pnumothorax atau pipa endotrakeal masuk ke dalam bronkus kanan. Edema paru kardiogenik harus dibedakan dari ARDS, oleh karena itu perhatikan dengan baik tanda tanda gagal jantung kongestif atau kelebihan volume intravaskular yang meliputi distensi vena jugular, murmur dan gallops jantung, hepatomegali dan edema

MANAJEMEN TERAPI OKSIGENPada pasien ARDS perlu dirawat di unit perawatan intensif (ICU).Terapi oksigen ini sangat penting didalam pengobatan dengan obat oksigen untuk mencegah atau memperbaiki hipoksia jaringan, dengan cara meningkatkan pemasukan oksigen kedalam sistem respirasi, meningkatkan daya angkut oksigen dalam sirkulasi dan meningkatkan pelepasan oksigen ke jaringan atau ekstraksi oksigen jaringan.Teknik terapi oksigen sangat banyak dan ditentukan oleh kondisi pasien.

TeknikMampu mengatur konsentrasi atau fraksi oksigen udara inspirasi (FiO2).Tidak menyababkan akumulasi CO2.Tahanan terhadap pernafasan minimal.Irit dan efisien dalam penggunaan oksigen.Diterima dan enak dipakai oleh pasien.

Terapi Oksigen DiklarifikasikanSistem Nonrebreathing.Kontak antara udara inspirasi dengan udara ekspirasi sangat minimal. Udara ekspirasi langsung ke luar, ke udara atmosfir melalui katup searah yang dipasang pada hubungan antara pengalir gas dengan mulut atau hidung pasien.Diberikan aliran gas yang cukup agar volume semenit dan laju aliran puncak yang dibutuhkan terpenuhi. Katup searah yang dipasang tersebut, memberikan kesempatan masuknya udara atmosfir ke dalam alat ini sehingga menambah jumlah aliran gas untuk memenuhi kebutuhan gas, terutama pada sistem aliran gas tinggi.Sistem RebreathingUdara ekspirasi yang ditampung pada kantong penampung yang terletak pada pipa jalur ekspirasi, dihirup kembali setelah CO2 nya diserap, CO2 selanjutnya dialirkan kembali ke pipa jalur inspirasi.

Alat-alat Untuk Terapi Oksigen1. Kanul nasal & Kateter nasalTermasuk pada sistem non rebreathing, no capacity, dan aliran rendah, Mampu memberikan FiO2 sbb:pada kecepatan aliran 1 liter/menit , FiO2 nya = 24%pada kecepatan aliran 2 liter/menit , FiO2 nya = 28%pada kecepatan aliran 3 liter/menit , FiO2 nya = 32% pada kecepatan aliran 4 liter/menit , FiO2 nya = 36%pada kecepatan aliran 5 liter/menit , FiO2 nya = 40%pada kecepatan aliran 6 liter/menit , FiO2 nya = 44%

2. Sungkup muka tanpa kantong penampung.Sering kali ditolak pasien oleh karena menimbulkan perasaan tidak enak. Menghasilkan FiO2 sbb:pada kecepatan aliran 5-6 liter/menit, FiO2 nya = 40%pada kecepatan aliran 6-7 liter/menit, FiO2 nya = 50%pada kecepatan aliran 7-8 liter/menit, FiO2 nya = 60%

3. Sungkup muka dengan kantong penampung.Termasuk kelompok aliran rendah, large capacity dan non rebreathing.Hanya ditambah kantong penampung oksigen pada muaranya untuk meningkatkan konsentrasi oksigen udara inspirasi atau FiO2. Alat ini digunakan apabila memerlukan FiO2 antara 60%-90%. Menghasilkan FiO2 sbb:pada kecepatan aliran 6 liter/menit, FiO2 nya = 60%pada kecepatan aliran 7 liter/menit, FiO2 nya = 70%pada kecepatan aliran 8 liter/menit, FiO2 nya = 80%pada kecepatan aliran 9 liter/menit, FiO2 nya = 90%pada kecepatan aliran 10 liter/menit, FiO2 nya = 99%

4. Sungkup muka venturi.Alat ini relatif mahal dibandingkan dengan beberapa alat yang telah disebutkan di atas.Kelebihan alat ini adalah mampu memberikan FiO2 sesuai dengan yang dikehendaki, tidak tergantung dari aliran gas oksigen yang diberikan. Tersedia dalam ukuran FiO2 24%, 35%, dan 40%.5. OEM Mix-O MaskAlat ini hampir sama dengan sungkup venturi. Perbedaannya pada alat ini ditambah dengan pipa korugated sepanjang 20-30 cm dan bisa ditambah adaptor humidifikasi.6. Sungkup muka tekanan positifAlat ini terdiri dari sungkup muka, ukuran tekanan yang ditara dari 0-4 cm HO, tali pengikat kepala, katup serarah, kantong dari karet elastik, pipa karet diameter agak besar dan meter aliran oksigen dengan sistem regulator untuk oksigen dalam silinder. Alat ini digunakan untuk memberikan nafas buatan pada pasien yang menderita depresi nafas.

7. Kollar trakeostomiDigunakan pada pasien yang dilakukan trakeostomi. Alat ini mampu memberikan humidifikasi tinggi dan FiO2 nya dikendalikan dengan mengatur aliran oksigen permenitnya.

Langkah-langkah sebelum memberikan terapi oksigen

Tentukan status oksigenasi pasien dengan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan analisis gas darah.Pilih sistem yang akan digunakan, (aliran rendah atau tinggi).Tentukan konsentrasi oksigen yang dikehendaki: tinggi (>60%), sedang (35-60%) atau rendah ( 60 mmHg) dengan tingkat FiO2 aman, menghindari barotrauma (tekanan saluran napas