terapi-dalam-psikiatri

47
TERAPI DALAM PSIKIATRI (PELENGKAP)

Transcript of terapi-dalam-psikiatri

Page 1: terapi-dalam-psikiatri

TERAPI DALAM PSIKIATRI

(PELENGKAP)

Page 2: terapi-dalam-psikiatri

ORGANO-BIOLOGIK

1. Insulin coma therapy

2. Pharmacological convulsive therapy

3. Electro convulsive therapy (ECT)

4. Operasi otak psycho surgery

5. Terapi farmakolgik, dg obat psikotropika

Cara 1,2,4 – sangat jarang/tak pernah dipakai lagi

Page 3: terapi-dalam-psikiatri

PSIKO-EDUKATIF

1. Psikoterapi

2. Behaviour Therapy ( terapi perilaku )

3. Terapi / Latihan Kerja

Page 4: terapi-dalam-psikiatri

SOSIO-KULTURAL

1. Sosial – rekreasi

2. Terapi musik – tari – drama

3. Manipulasi Lingkungan

Page 5: terapi-dalam-psikiatri

Terapi Kejang Listrik(ECT)

Dasar pemikiran

• Schizophrenia tidak pernah terjadi bersama-sama dg epilepsi pd seorang penderita

• Gejala Psikosis hilang sesudah terjadi kejang

Page 6: terapi-dalam-psikiatri

ECT…

• Sekarang ternyata pemikiran ini tidak benar. Cerletti dan Bini menemukan alat ECT memakai aliran listrik yg melalui 2 elektroda yg diletakkan secara bifrontal.

• Dengan alat ECT yg lebih modern besarnya arus (ampere , voltase dan lamanya dapat diatur secara otomatis).

• Orang muda mempunyai ambang kejang lebih rendah dan wanita lebih banyak daripada pria

Page 7: terapi-dalam-psikiatri

Indikasi

• Depresi berat termasuk depresi involutif (pd usia lanjut)

• Gangguan bipolar

• Schizophrenia , terutama :

– Tipe katatonik

– Tipe schizoafektif

– Akut

Page 8: terapi-dalam-psikiatri

Indikasi kontraMutlak• SOL (Space Occupying Lesion)• Infark MyocardRelatif1. Penyakit jantung: dekompensasio kordis, angina

pektoris, A-V Block, aneurisma aorta, dll2. Kelainan tulang skoliosis, kiphosis, dll3. Kehamilan keguguran4. Hipertensi berat5. Hiperpireksia6. Diatesa Haemoragic7. Epilepsi (?)8. Ansietas berat

Page 9: terapi-dalam-psikiatri

Komplikasi

1. Kematian sangat jarang

2. Dislokasi + fraktur

3. Apneu (berhenti bernafas)

4. Cardiac arrest

5. Reaktivasi proses tambah lama

6. Pneumonia

7. Amnesia

8. Delirium lebih sering

Page 10: terapi-dalam-psikiatri

Frekwensi

• Biasanya 2 sd. 5 x / minggu

• Terapi segera dihentikan sesudah tampak kemajuan klinis

Page 11: terapi-dalam-psikiatri

Fase-fase dlm Kejang Listrik1. Fase laten: 2-5” tremor cepat2. Fase tonik: kurang lebih 10” seluruh sistem otot

kerangka kejang tonik3. Fase klonik : kurang lebih 30” kejang klonik

(berdenyut) menyeluruh makin lama makin berkurang

4. Fase Apneu dan belum sadar beberapa detik5. Fase bernafas spontan : makin lama makin teratur

beberapa menit6. Fase sadar kembali: 5’ sesudah kejang berhenti.

Pasien disorientasi beberapa menit7. Fase tidur : ½ - 1 jam sesudah pasien menguasai

lagi orientasinya

Page 12: terapi-dalam-psikiatri

Mekanisme Kerja

• Pasti belum diketahui

• Pada kejang listrik cortex cerebri (otak besar) terangsang dg cepat dan hebat.Oksigen otak habis sedang supply-oxygen

darah tak cukupAn-oksemia otak hilang kesadaran

Page 13: terapi-dalam-psikiatri

3 Teori

1. Teori Psikologik

2. Teori Ketidak - sadaran

3. Teori Somatik

Page 14: terapi-dalam-psikiatri

Teori Psikologik

• Pada kejang listrik timbul perasaan “ancaman maut” yg hebat pasien dapat dianggap dapat memobilisasi semua naluri (instinct) vital dan mekanisme defense yg kuat.

• Tetapi pemberian anesthesi sebelum ECT tidak mempengaruhi efek terapeutik (meniadakan perasaan ancaman maut)

Page 15: terapi-dalam-psikiatri

Teori Ketidaksadaran

• Keadaan tidak sadar merupakan faktor terapi yg pokok

• Tetapi keadaan tidak sadar oleh karena obat-obatan (ether, barbiturat tak memberi efek terapeutik seperti ECT)

Page 16: terapi-dalam-psikiatri

Teori Somatik

• Carletti : adanya ‘ancaman maut’ menimbulkan pula mekanisme defense biologik terbentuk zat ‘agonin’ efek terapi

Page 17: terapi-dalam-psikiatri

MEDIKASI PSIKOTROPIKA Terapi dengan Psikotropik

• Obat Psikotropik

– Obat-obat yg dapat mempengaruhi proses pikir, alam perasaan/emosi, tingkah laku/behaviour dan penghayatan pribadi manusia

Page 18: terapi-dalam-psikiatri

Pembagian Obat Psikotropik berdasarkan Efek Klinisnya

1. Anti – Psikotik

2. Anti – Depresan (ggn depresi)

3. Anti – Anxietas

4. Anti – Insomnia (ggn tidur)

5. Anti – Maniakal (ggn hiperaktif)

6. Golongan Lain-lain /Tambahan

Page 19: terapi-dalam-psikiatri

Anti Psikotik• (Neroleptik = major tranquilizer)• Dapat mensupresi gejala-gejala psikotik• Hasilnya lebih baik pada fase akut

schizophrenia, depresi psychotic dan gejala manikal akut

• Pada schizophrenia kronik dapat mensupresi eksaserbasi akutContoh: khlorpromazin (largactil), trifluoperazin (stelazine), thioridazin (melleril), flufenazin (anatensol), sulfirid (dogmatil)

Page 20: terapi-dalam-psikiatri

Anti Anxiety

• Golongan obat ini terutama berkhasiat untuk mengurangi ansietas pathologi, ketegangan, agitasi, tanpa mempengaruhi fungsi kognitif dan proses persepsi.

• Pada pemakaian dosis tinggi dan jangka panjang dapat meningkatkan ketergantungan dan gejala putus obat pada penghentian pemakaian.Contoh: diazepam (valium), bromozepam (lexotan), lorazepam (ativan), klobazam (frisium), buspiron (buspar), alprazolam (xanax)

Page 21: terapi-dalam-psikiatri

Anti Insomnia

• Golongan ini terutama menormalkan ggn tidur yg patologi

Contoh: Nitrazepam (mogadon), triazolam (halcion), estazolam (esilgan), flurazepam (dalmadorm)

Page 22: terapi-dalam-psikiatri

Anti Maniakal• Golongan obat ini mempengaruhi proses

hiperaktivitas atau ggn maniakal tanpa menyebabkan proses depresi . Pada keadaan maniakal yg berlebihan dan akut diperlukan antipsikotik untuk mensupresi gejala secara cepat. Setelah fase akut diatasi baru dapat diberi antimaniakal yg dapat bekerja profilaksis supaya tidak timbul eksaserbasi.Contoh: lithium carbonat (teralith) perlu monitoring kadarnya dalam darah mudah intoksikasi, karbamazepin (tegretol)

Page 23: terapi-dalam-psikiatri

Anti Depresan• Berkhasiat pada depresi patologik, baik yang

psikotik atau nerotik• Golongan trisiklik generasi pertama efek

klinik 7-21 hari pengobatan, mempengaruhi sistem otonom dan kardiovaskuler,misal : imipramin (tofranil), amitriptilin (laroxyl), klomipramin (anafranil)

• Golongan non-trisiklik generasi kedua efek klinik, 5-14 hari, kurang mempengaruhi sistem otonom dan kardiovaskuler, misal : maprotilin (ludiomil), mianserin (tolvon), trazodon (trazone), amineptin (survector)

Page 24: terapi-dalam-psikiatri

PSIKOTERAPI Wolberg

• Sejenis pengobatan yang digunakan oleh seseorang yang terlatih khusus (terapis) terhadap kesulitan (penderitaan/gangguan) yang bersifat emosional, dengan jalan meletakan hubungan yang bersifat profesional dengan seorang penderita, dengan tujuan menghilangkan, mengubah atau memperlambat gejala-gejala yang ada, ataupun menjadi perantara dalam berbagai gangguan pola kelakuan, menunjang pertumbuhan dan perkembangan positif pada kepribaduan penderita.

Page 25: terapi-dalam-psikiatri

Dinamik perubahan terapeutik dalam Psikoterapi

• Situasi kehidupan yang mencetuskan kesulitan usaha penyesuaian diri yang kurang wajar

• Gejala + keluhan terapis psikoterapi memahami korelasi gejala/keluhan dengan faktor kepribadian mengalihkan perhatian dari gejala/keluhan ke gangguan faktor kepribadian maturasi proses belajar cara-cara bereaksi yang baru dan lebih efektif.

Page 26: terapi-dalam-psikiatri

Jenis-jenis Psikoterapi

1. Psikoterapi yang bersifat ekspresif

• Psikoterapi reedukatif

• Psikoterapi rekonstruktuf

2. Psikoterapi bersifat suportif

Page 27: terapi-dalam-psikiatri

Psikoterapi bersifat Ekspresif

Tujuan

• Membuka dunia dalam penderita

• Mengaturnya kembali dan

• Memberi perspektif baru kepada isi pikiran yang disadarinya

• Menyadarkan dan menginterpretasikan isi pikiran, motivasi dan ekspresi emosional yang kurang atau tidak disadarinya

Page 28: terapi-dalam-psikiatri

Syarat

• Fungsi ego penderita cukup utuh

• Terapis cukup terlatih dalam teori dan praktek psikoterapi serta memiliki sifat-sifat tertentu, agar dapat diciptakan landasan kerjasama dengan penderita, sebagai syarat mutlak untuk melaksanakan terapi.

Page 29: terapi-dalam-psikiatri

Psikoterapi ReedukatifTujuan• Membangkitkan pengertian pada penderita tentang

konflik-konflik jiwa yang dikandungnya, yang terutama terletak dalam alam sadarnya

Aliran-aliran• Relationship therapy (John Levy, Allen, Taft)

relasi terapis – penderita • Attitude therapy (David therapy) distorsi sikap

penderita• Psychobiologic therapy (Adolf Meyer) eksplanasi

atas dasar bio-psiko-sosiologik• Interview Psychotherapy (Finesinger, Stanley Law) • Psychologic therapy / therapeutic counseling

(Rogers) dll.

Page 30: terapi-dalam-psikiatri

Psikoterapi Rekonstruktif

• Menyelami alam tak sadar melalui tekniks seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi

Tujuan• Perombakan radikal daripada corak

kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru

Page 31: terapi-dalam-psikiatri

Aliran-aliran

• Psikoanalisa Freudian

• Psikoanalisa non Freudian (Horney, Sullivan, Rank, Jung, Adler dan Stekel)

• Psycho-analytically oriented psychotherapy (Alexander + French)

Page 32: terapi-dalam-psikiatri

Psikoterapi Suportif paling dangkal

Indikasi

1. Penderita dengan kekuatan ego yang terlampau rapuh

2. Penderita yang tak sanggup mendapatkan tilikan (insight) kendala latar belakang gangguan karena mekanisme pertahanan yang terlampau kokoh.

3. Penderita dengan taraf kecerdasan yang terlampau rendah

4. Gangguan ringan

5. Kepribadian premorbid yang kuat disertai adanya pemulihan diri yang kuat pula.

Page 33: terapi-dalam-psikiatri

Tujuan

• Membawa penderita kepada suatu keseimbangan emosional secepatnya, dengan pengurangan / peniadaan gejala-gejala sehingga penderita dapat berfungsi pada taraf yang sedekat mungkin dengan taraf premorbid– Diusahakan agar penderita memperkuat

mekanisme pertahanannya dan mengembangkan pula mekanisme pengendalian yang lebih kuat

– Diusahakan agar sumber stress dikurangi / ditiadakan

Page 34: terapi-dalam-psikiatri

Inti prosedur suportif: Alexander

• Bentuk pemuasan dependency-needs• Bentuk abreaksi : memberi kesempatan

pada penderitra melepaskan bendungan emosi dengan cara mengeluarkan isi hatinya

• Peninjauan situasi penderita secara objektif dan pemberian bantuan dalam menilai pandangan-pandangannya

• Bentuk sokongan terhadap pertahanan neurotik penderita

• Bentuk manipulasi hidup

Page 35: terapi-dalam-psikiatri

Tindakan suportif meliputi

• Menghibur (consultation), menaruh simpati

• Penganjuran (encouragement), nasehat (advice)

• Memberi petunjuk untuk kegiatan sehari-hari

• Sugesti, manipulasi lingkungan, dll

Page 36: terapi-dalam-psikiatri

Psikoterapi Kelompok

• 5 – 8 penderita bertemu dengan 1 – 2 terapis dalam suatu pertemuan selama 1 – 1,5 jam tiap minggu. Didasarkan atas teori proses belajar dengan membagi pengalaman dan memberi perhatian kepada sesamanya. Penderita yang dipilih adalah mereka yang dapat mengutarakan ide dan perasaanya secara verbal dan dapat bertahan dalam penampilannya selama proses terapi berjalan serta dapat memberikan tanggapan-tanggapan. Sebaiknya anggota kelompok mempunyai latar belakang pendidikan dan tingkat sosial yang setaraf.

Page 37: terapi-dalam-psikiatri

Tidak cocok untuk psikoterapi kelompok

• Penderita dengan kepribadian paranoid atau psikopat

• Penderita dengan narcistik atau schizoid yang kurang berminat pada orang lain

• Penderita yang bersaing secara ekstrim untuk menarik perhatian

• Penderita psikotik (?)

Page 38: terapi-dalam-psikiatri

Terapi Kerja Occupational Therapy

• Terapi yang bertujuan membangkitkan aktivitas positif melalui pekerjaan atau aktivitas lain yang bersifat terapeutik.

• Aktivitas yang bersifat terapeutik adalah aktivitas yang diharapkan dapat memulihkan / meningkatkan kembali daya konsentrasi, kemampuan komunikasi, daya ingat, kemauan dan sebagainya melalui berbagai kegiatan yang sesua dengan diri pasien

• Terapi harus dalam waktu relatif singkat 2-3 minggu/penderita

Page 39: terapi-dalam-psikiatri

Kegiatan Berupa

1. Pekerjaan

Kerajinan tangan, melukis, seni, menjahit, menyulam, mengukir, kegiatan pertukangan kayu, besi, dll.

2. Non Pekerjaan

Relaksasi, rekreasi, olahraga, kegiatan rumah tangga, dll.

Page 40: terapi-dalam-psikiatri

Occupational Therapy…

Latihan kerja (Vocational Training)• Latihan yang diberikan kepada penderita agar memiliki

keterampilan kerja untuk bekal kembali ke masyarakat sebagai warga yang mandiri dan berguna.

• Penyelenggaraan latihan kerja harus mencerminkan proses belajar kerja, yang memberi kesempatan kepada para pendidik untuk memperoleh keterampilan/kecakapan kerja, akan tetapi tidak terlepas dari situasi resosialisasi dan terapi.

• Biasanya latihan kerja dibagi dalam 3 tahap:– Tahap percobaan: kurang lebih 1-2 bulan– Tahap pengarahan: kurang lebih 1-3 bulan– Tahap peningkatan: kurang lebih 3-6 bulan

Page 41: terapi-dalam-psikiatri

Terapi Tingkah Laku• Terapi yg bertujuan untuk membangkitkan aktivitas (+) melalui

perkembangan atau aktivitas lain yg bersifat terapeutikIndikasi• Orang dewasa

– Pilihan I: ggn fobia, kecemasan sosial / social phobia, obsesi-kompulsi ritual

– Bermanfaat pada: impotensi, frigiditas, ekshibisionisme, gagap, judi, mencabut rambut, obesitas, anoreksia-nervosa, rehabilitasi sosial pada schizophrenia

– Tak berguna pada: schizophrenia, depresi berat, hipomania• Anak

– Pilihan I pada: enuresis nokturnus, fobia– Berguna pada: rehabilitasi edukasional pada anak dengan

mental subnormal, masalah belajar, gangguan tingkah laku

Page 42: terapi-dalam-psikiatri

Tipe-tipe1. Mengurangi ansietas yang berhubungan dengan

perilaku (fobia, keadaan kompulsi) terapi penyingkapan (exposure)

• Desensitisasi + implosin/flooding• Mengatur diri• Percontohan

2. Mengurangi perilaku selera (ekshibisionisme, obesitas) mengatur diri, pengenyangan, aversif. Mengembangkan perilaku baru (mempelajari keterampilan sosial) dengan latihan, program pendidikan, percontohan, memberi bentuk, mengatur diri, ketangkasan, cara berjalan, memberi makan, perjanjian, kemungkinan pemberian penghargaan.

Page 43: terapi-dalam-psikiatri

Sosio-Terapi (Milieu Therapy)

• Terapi yang memakai Milieu atau lingkungan sebagai model pengobatan

• Ciri utama:– Pendidikan merupakan agen terapi yang aktif dan bukan

penerima yang pasif– Demokratis sama derajat, kebersamaan, serba boleh– Semua sumber yang ada (staf + pasien) ditujukan pada

hal-hal yang terapeutik– Merupakan masyarakat kecil, biasanya menginap,

komunikasi yang tetap dan adekuat meliputi seluruh masyarakat (komuniti). Pertemuan teratur setiap hari pada keadaan gawat serta dihadiri semua anggota

– Pengambilan keputusan dilakukan secara konsensus

Page 44: terapi-dalam-psikiatri

Sosio terapi

• Segala kegiatan yg bertujuan mengembalikan fungsi-fungsi sosial penderita, agar dapat berorientasi terhadap diri, orang lain, waktu dan tempat secara wajar serta dapat menyesuaikan diri kembali terhadap tuntutan/norma sosial. Kegiatan sosio terapi dapat dilakukan bersama-sama atau berselang seling dengan kegiatan yang lain dalam proses rehabilitasi

Page 45: terapi-dalam-psikiatri

Tujuan sosio terapi dlm upaya rehabilitasi

• Mempercepat proses rehabilitasi, khususnya dalam penyesuaian psikososial

• Meyakinkan pada diri rehabilitasi maupun lingkungan. Bahwa mereka memiliki kemampuan (potensi) yg dpt dikembangkan.

• Meningkatkan harga diri sehingga rehabilitan memiliki motivasi yang kuat untuk memperoleh derajat kehidupan yang layak

Page 46: terapi-dalam-psikiatri

Kegiatan resosialisasi dlm unit rehabilitasi

• Pameran hasil karya rehabilitan

• Pekan olahraga atau pekan kesenian antar rehabilitan

• Forum komunikasi antar rehabilitan

• Kegiatan sosial di dalam rumah sakit jiwa

• Perpustakaan pasien, dll

Page 47: terapi-dalam-psikiatri