TEORI PENGELUARAN NEGARA

20
Dwi Mirani, S.IP 1 TEORI PENGELUARAN NEGARA

description

TEORI PENGELUARAN NEGARA. Dwi Mirani, S.IP. TEORI PENGELUARAN NEGARA. Musgrave dan Rostow Perkembangan pengeluaran negara sejalan dengan tahap perkembangan ekonomi dari suatu negara - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TEORI PENGELUARAN NEGARA

Page 1: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

Dwi Mirani, S.IP

1

TEORI PENGELUARAN NEGARA

Page 2: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

TEORI PENGELUARAN NEGARA

2

Musgrave dan Rostow Perkembangan pengeluaran negara sejalan dengan tahap

perkembangan ekonomi dari suatu negaraPada tahap awal perkembangan ekonomi diperlukan

pengeluaran negara yang besar untuk investasi pemerintah, utamanya untuk menyediakan infrastruktur seperti sarana jalan, kesehatan, pendidikan, dll

Pada tahap menengah pembangunan ekonomi, investasi tetap diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi, namun diharapkan investasi sektor swasta sudah mulai berkembang

Pada tahap lanjut pembangunan ekonomi, pengeluaran pemerintah tetap diperlukan, utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya peningkatan pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dsb.

Page 3: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

TEORI PENGELUARAN NEGARA

3

Wagner Berdasarkan pengamatan dari negara-negara maju,

disimpulkan bahwa dalam perekonomian suatu negara, pengeluaran pemerintah akan meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita negara tersebut.

Di negara-negara maju, kegagalan pasar bisa saja terjadi, menimpa industri-industri tertentu dari negara tersebut. Kegagalan dari suatu industri dapat saja merembet ke industri lain yang saling terkait. Di sini diperlukan peran pemerintah untuk mengatur hubungan antara masyarakat, industri, hukum, pendidikan, dll

Page 4: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

TEORI PENGELUARAN NEGARA

4

Peacock dan Wiseman Kebijakan pemerintah untuk menaikkan pengeluaran negara

tidak disukai oleh masyarakat, karena hal itu berarti masyarakat harus membayar pajak lebih besar

Masyarakat mempunyai sikap toleran untuk membayar pajak sampai pada suatu tingkat tertentu. Apabila pemerintah menetapkan jumlah pajak di atas batas toleransi masyarakat, ada kecenderungan masyarakat untuk menghindar dari kewajiban membayar pajak. Sikap ini mengakibatkan pemerintah tidak bisa semena-mena menaikkan pajak yang harus dibayar masyarakat

Dalam kondisi normal, dengan berkembangnya perekonomian suatu negara akan semakin berkembang pula penerimaan negara tersebut, walaupun pemerintah tidak menaikkan tarif pajak. Peningkatan penerimaan negara akan memicu peningkatan pengeluaran dari negara tersebut.

Page 5: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

TEORI PENGELUARAN NEGARA

5

Peacock dan Wiseman Dalam kondisi tidak normal, misalnya dalam keadaan perang,

pemerintah memerlukan pengeluaran negara yang lebih besar. Keadaan ini membuat pemerintah cenderung meningkatkan pungutan pajak kepada masyarakat. Peningkatan pungutan pajak dapat mengakibatkan investasi swasta berkurang, dan perkembangan perekonomian menjadi terkendala.

Perang tidak bisa dibiayai dari pajak saja. Pemerintah terpaksa cari pinjaman untuk biaya perang. Setelah perang selesai pemerintah harus membayar angsuran pinjaman dan bunga. Oleh karenanya pajak tidak akan turun ke tingkat semula walaupun perang sudah selesai.

Setelah perang selesai, pengeluaran negara akan turun dari tingkat pengeluaran negara saat perang, namun masih lebih tinggi dari tingkat pengeluaran negara sebelum perang. Sementara itu pengeluaran swasta akan meningkat, namun masih masih dibawah tingkat pengeluaran swasta sebelum perang

Page 6: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

KEWAJIBAN NEGARA DAN KAITANNYA

DENGAN PENGELUARAN NEGARA

6

Kewajiban negara dalam rangka menjaga kelangsungan kedaulatan negara (pemerintah) dan meningkatkan kemakmuran masyarakat, mencakup:mempersiapkan, memelihara, dan melaksanakan keamanan

negaramenyediakan dan memelihara fasilitas untuk kesejahteraan

sosial dan perlindungan sosial, termasukfakir miskinjompoyatim piatumasyarakat miskinpengangguran

menyediakan dan memelihara fasilitas kesehatanmenyediakan dan memelihara fasilitas pendidikan

Sebagai konsekuensi pelaksanaan kewajibannya, pemerintah perlu dana yang memadai, dianggarkan melalui APBN/APBD, dan pada saatnya harus dikeluarkan melalui Kas Negara/Kas Daerah

Page 7: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

MACAM-MACAM PENGELUARAN NEGARA

7

• Menurut Organisasi –Pemerintah Pusat –Pemerintah Propinsi –Pemerintah Kabupaten/Kota

• Menurut Sifat –Pengeluaran Investasi –Pengeluaran Penciptaan Lapangan

Kerja –Pengeluaran Kesejahteraan Rakyat –Pengeluaran Penghematan Masa Depat –Pengeluaran Yang Tidak Produktif

Page 8: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

PENGELUARAN PEMERINTAH PUSAT

8

Dalam APBN, pengeluaran Pemerintah Pusat dibedakan menjadi:

Pengeluaran untuk BelanjaBelanja Pemerintah Pusat

Belanja PegawaiBelanja BarangBelanja ModalPembayaran Bunga UtangSubsidiBelanja HibahBantuan SosialBelanja Lain-lain

Dana yang dialokasikan ke DaerahDana PerimbanganDana Otonomi Khusus dan Penyesuaian

Page 9: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

PENGELUARAN PEMERINTAH PUSAT

9

Dalam APBN, pengeluaran Pemerintah Pusat dibedakan menjadi:

Pengeluaran untuk PembiayaanPengeluaran untuk Obligasi Pemerintah

Pembayaran Pokok Pinjaman Luar Negeri

Pembiayaan lain-lain

Page 10: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

PENGELUARAN PEMERINTAH PROPINSI

10

Dalam APBD Propinsi, pengeluaran negara dibedakan menjadi: Pengeluaran untuk Belanja

Belanja Operasi, yang terdiri dariBelanja PegawaiBelanja Barang dan jasaBelanja PemeliharaanBelanja perjalanan DinasBelanja PinjamanBelanja SubsidiBelanja HibahBelanja Bantuan SosialBelanja Operasi Lainnya

Belanja Modal, terdiri dari:Belanja Aset TetapBelanja aset lain-lainBelanja tak tersangka

Page 11: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

PENGELUARAN PEMERINTAH PROPINSI

11

Dalam APBD Propinsi, pengeluaran negara dibedakan menjadi:

Bagi hasil pendapatan ke kabupaten/kota/desa, terdiri dariBagi hasil pajak ke Kabupaten/KotaBagi hasil retribusi ke Kabupaten/KotaBagi hasil pendapatan lainnya ke Kabupaten/Kota

Pengeluaran untuk Pembiayaan, terdiri dariPembayaran Pokok Pinjaman Penyertaan modal pemerintahBelanja investasi PermanenPemberian pinjaman jangka panjang

Page 12: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

PENGELUARAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

12

Dalam APBD Kabupaten/Kota, pengeluaran negara dibedakan menjadi:

Pengeluaran untuk BelanjaBelanja Operasi, yang terdiri dari

Belanja Pegawai Belanja Barang dan jasa Belanja Pemeliharaan Belanja perjalanan Dinas Belanja Pinjaman Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Operasi Lainnya

Belanja Modal, terdiri dari: Belanja Aset Tetap Belanja aset lain-lain

Belanja tak tersangka

Page 13: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

PENGELUARAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

13

Dalam APBD Kabupaten/Kota, pengeluaran negara dibedakan menjadi:

Bagi hasil pendapatan ke desa/kelurahan, terdiri dariBagi hasil pajak ke Desa/KelurahanBagi hasil retribusi ke Desa/KelurahanBagi hasil pendapatan lainnya ke Desa/Kelurahan

Pengeluaran untuk Pembiayaan, terdiri dariPembayaran Pokok Pinjaman Penyertaan modal pemerintahPemberian pinjaman kepada BUMD/BUMN/Pemerintah

Pusat/Kepala Daerah otonom Lainnya

Page 14: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

JENIS-JENIS PENGELUARAN NEGARAMENURUT SIFATNYA

14

PENGELUARAN INVESTASI Pengeluaran yang ditujukan untuk menambah kekuatan

dan ketahanan ekonomi di masa datangMisalnya, pengeluaran untuk pembangunan jalan tol,

pelabuhan, bandara, satelit, peningkatan kapasitas SDM, dll

PENGELUARAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA Pengeluaran untuk menciptakan lapangan kerja, serta

memicu peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat

PENGELUARAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Pengeluaran yang mempunyai pengaruh langsung terhadap

kesejahteraan masyarakat, atau pengeluaran yang dan membuat masyarakat menjadi bergembira

Misalnya pengeluaran untuk pembangunan tempat rekreasi, subsidi, bantuan langsung tunai, bantuan korban bencana, dll

Page 15: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

JENIS-JENIS PENGELUARAN NEGARAMENURUT SIFATNYA

15

PENGELUARAN PENGHEMATAN MASA DEPANPengeluaran yang tidak memberikan manfaat

langsung bagi negara, namun bila dikeluarkan saat ini akan mengurangi pengeluaran pemerintah yang lebih besar di masa yang akan datang

Pengeluaran untuk kesehatan dan pendidikan masyarakat, pengeluaran untuk anak-anak yatim, dll

PENGELUARAN YANG TIDAK PRODUKTIF Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat

secara langsung kepada masyarakat, namun diperlukan oleh pemerintah

Misalnya pengeluaran untuk biaya perang

Page 16: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

PENGELUARAN NEGARA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEREKONOMIAN

16

Ada beberapa sektor perekonomian yang umumnya terpengaruh oleh besar atau kecilnya pengeluaran negara, antara lainSektor produksi Sektor distribusi Sektor konsumsi masyarakat Sektor keseimbangan perekonomian

Page 17: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

PENGARUH PENGELUARAN NEGARA TERHADAP SEKTOR PRODUKSI

17

Pengeluaran negara secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor produksi barang dan jasa

Dilihat secara agregat pengeluaran negara merupakan faktor produksi (money), melengkapi faktor-faktor produksi yang lain (man, machine, material, method, management)

Pengeluaran pemerintah untuk pengadaan barang dan jasa akan berpengaruh secara langsung terhadap produksi barang dan jasa yang dibutuhkan pemerintah.

Pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan akan berpengaruh secara tidak langsung terhadap perekonomian, karena pendidikan akan menghasilkan SDM yang lebih berkualitas. Dengan SDM yang berkualitas produksi akan meningkat.

Page 18: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

PENGARUH PENGELUARAN NEGARA TERHADAP SEKTOR DISTRIBUSI

18

Pengeluaran negara secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor distribusi barang dan jasa

Misalnya, subsidi yang diberikan oleh masyarakat menyebabkan masyarakat yang kurang mampu dapat menikmati barang/jasa yang dibutuhkan, misalnya subsidi listrik, pupuk, BBM, dll

Pengeluaran pemerintah untuk biaya pendidikan SD-SLTA membuat masyarakat kurang mampu dapat menikmati pendidikan yang lebih baik (paling tidak sampai tingkat SLTA). Dengan pendidikan yang lebih baik, diharapkan masyarakat tersebut dapat meningkatkan taraf hidupnya di masa yang akan datang

Apabila pemerintah tidak mengeluarkan dana untuk keperluan tersebut, maka distribusi pendapatan, barang, dan jasa akan berbeda. Hanya masyarakat mampu saja yang akan menikmati tingkat kehidupan yang lebih baik, sementara masyarakat kurang mampu tidak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan tara hidupnya.

Page 19: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

PENGARUH PENGELUARAN NEGARA TERHADAP SEKTOR KONSUMSI MASYARAKAT

19

Pengeluaran negara secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor konsumsi masyarakat atas barang dan jasa

Dengan adanya pengeluaran pemerintah untuk subsidi, tidak hanya menyebabkan masyarakat yang kurang mampu dapat menikmati suatu barang/jasa, namun juga menyebabkan masyarakat yang sudah mampu akan mengkonsumsi produk/jasa lebih banyak lagi

Kebijakan pengurangan subsidi, misalnya BBM, akan menyebabkan harga BBM naik, dan kenaikan harga BBM akan menyebabkan konsumsi masyarakat terhadap BBM turun

Page 20: TEORI  PENGELUARAN NEGARA

PENGARUH PENGELUARAN NEGARA TERHADAP SEKTOR KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN

20

• Untuk mencapai target-target peningkatan PDB, pemerintah dapat mengatur alokasi dan tingkat pengeluaran negara.

• Misalnya dengan mengatur tingkat pengeluaran negara yang tinggi (untuk sektor-sektor tertentu), pemerintah dapat mengatur tingkat employment (menuju full employment)

• Apabila target penerimaan tidak memadai untuk membiayai pengeluaran tersebut, pemerintah dapat membiayainya dengan pola defisit anggaran