Teori Pengambilan Keputusan

42
Oleh: M. Ihsan Said Ahmad, SE., M.Si. Materi kuliah Analisis Kebijakan Bisnis UNM - 2013

Transcript of Teori Pengambilan Keputusan

Oleh: M. Ihsan Said Ahmad, SE., M.Si.

Materi kuliahAnalisis Kebijakan Bisnis

UNM - 2013

Boleh jadi kita membenci sesuatu, padahal apa yang kita benci itu justru mendatangkan manfaat

Boleh jadi kita menyukai sesuatu, padahal apa yang kita sukai justru mendatangkan kerugian

1. Pengertian PK sebagai ilmu dan seni

2. Tipe PK3. Keputusan yang baik4. Faktor penentu PK5. Informasi sebagai bahan baku PK6. Gaya pemikiran dan persepsi7. Masalah dan PK8. Rationality dan bounded rationality9. Model-model PK

Secara umum pengambilan keputusan adalah upaya untuk menyelesaikan masalah dengan memilih alternatif solusi yang ada

Sebagai seni, PK adalah proses mengambil keputusan pada situasi dan kondisi yang berbeda (karena adanya keragaman yang bersifat unik)

Sebagai ilmu, PK adalah suatu aktivitas yang memiliki metode, cara, dan pendekatan tertentu secara sistematis, teratur dan terarah.

1. Programmed DecisionProsedur khusus yang dikembangkan menangani untuk masalah yang rutin dan berulang-ulang.

2. Nonprogrammed DecisionKeputusan yang bersifat baru dan tdk terstruktur, diperlukan pada situasi permasalahan yang unik dan komplek.

  Programmed Decision

Nonprogrammed Decision

Masalah 

Banyak, berulang, rutin. Kepastian adanya hubungan sebab – akibat

Baru, tak terstruktur. Ketidakpastian adanya hubungan sebab - akibat

Prosedur 

Tergantung pada kebijakan, aturan dan prosedur yang jelas.

Butuh kreativitas, intuisi, toleransi, pemecahan masalah secara kreatif

Contoh    

Perusahan 

Pemesanan persediaan periodik

Diversifikasi produk & pasar baru

Universitas 

Kenaikan angka kredit jabatan

Pembangunan fasilitas kelas baru

PemerintahRumah Sakit

Prosedur pendaftaran pasien. Sistem gaji untuk promosi karyawan

Pembelian alat laboartorium. Reorganisasi pada pemerintahan daerah.

TERSTRUKTUR : Karakteristik rutinitas, berulang ulang Korelasi antar variabel terlihat

jelas Teknik pengambilan keputusan berdasarkan kebiasaan , tradisi,

rutinitas Tingkat resiko rendah Sifat peristiwa mudah diramalkan Nilai keputusan mendekati akurat Pandangan yang dianut rational Ada SOP

TIDAK TERSTRUKTUR:

Baru, tidak berulang, jarang

terjadi Sulit dicari hubungannya

Kreativitas, inovasi, intuisi

Resiko tinggi,besar Sulit diramalkan Sulit dinilai dengan pasti Cenderung bounded rationality Tidak ada SOP

ADA DUA TIPE :

1. Atas dorongan pencapaian tujuan2. Atas tarikan dari tuntutan lingkungan

PENETAPAN TUJUAN MASALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Yang timbul oleh

MASALAH PENETAPAN TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Untuk menyelesaikan

Kontribusi terhadap peningkatan nilai organisasi dan individual- KONSEKUENSI

Akurasi antara prediksi dan realisasi - GAP

Revise

Penetapan Goal khusus danObjective dan Pengukuran Hasil

Pengidentifikasian Masalah

Revise

Revise

Pengembangan Alternatif

Pengevaluasian Alternatif

Revise

Pemilihan Alternatif

Revise

Revise

Penerapan keputusan

Pengendalian dan Pengevaluasian

Penetapan goal dan objective akan mengarahkan pada hasil mana yang sudah dicapai dan pengukuran mana yang menunjukkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan.

Penetapan goal dan objective membutuhkan komunikasi antara manajer dengan bawahan.

Adanya masalah menunjukkan adanya gap antara goal dan objective organisasi dengan kinerja aktual.

Faktor yang menggangu identifikasi masalah:

• Persepsi terhadap masalah• Penetapan masalah dalam

lingkup solusi• Identifikasi gejala sebagai

masalah

Alternatif (Potensi Solusi) harus dikembangkan (lingkungan internal & eksternal) dan konsekuensi/akibat yang mungkin timbul dari setiap alternatif.

Perlu mempertimbangkan kendala waktu & biaya; banyaknya alternatif dengan kecepatan keputusan yang diambil.

Cara untuk kembangkan alternatif adalah dengan analisis skenario.

Alternatif yang sudah dipilih dievaluasi dan dibandingkan dengan objective.

Objective dari pengambilan keputusan setiap alternatif harus berupa hasil/keluaran positif paling banyak dan akibat buruk paling kecil.

Hubungan Alternatif – Hasil:Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg

probabilitas outputKetidakpastian : Tidak punya pengetahuan

ttg probabilitas outputResiko : Punya beberapa probabilitas

output

Pemilihan alternatif yang dipilih berdasarkan hasil/keluaran yang sesuai objective.

Perlu mempertimbangkan dampak alternatif + dan - terhadap objective yang lain (tujuan yang satu optimal sedangkan tujuan yang lain tidak optimal).

Tidak mungkin solusi keputusan akan memuaskan semuanya, tetapi yang optimal adalah yang sesuai standar.

Keputusan yang baik adalah yang efektif untuk implementasi

Perlu pengujian terhadap perilaku orang terhadap keputusan tersebut.

Pengendalian dan Pengevaluasian• Efektivitas manajemen terkait dengan

pengukuran hasil periodik

• Perlu pengendalian dan evaluasi keputusan terhadap objective

No Landasan waktu Deskripsi

1.Masa lalu

Pengalaman dan peristiwa masa lalu Keinginan masa lalu yang belum terwujud Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum

terselesaikan Ketersediaan informasi masa lalu

2.

Masa kini

Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya. Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai. Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari perubahan

lingkungan. Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk memilih

salah satu alternatif atas masalah yang dihadapi Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan

berkualitas Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang

bernilai tinggi

3.

Masa depan

Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu proses

pengambilan keputusan

Peran informasi dlm PK (lihat slide 11 lesson

for the future) Tergantung pada level keputusan:

level strategikLevel manajemenLevel SupervisiLevel operasional

Berkaitan dengan penentuan sejumlah tujuan, sumberdaya, dan kebijakan organisasi

Memprediksi masa depan lingkunan ekstrnal dan internal

Harmonisasi karakteristik organisasi dengan leingkungannya

Pemanfaatan sumberdaya secara efisien dan efektif

Implementasi tujuan yang ditetapkan pada level strategik

Penilaian kembali sejumlah ide baru dalam menghasilkan produk jasa atau barang

Penentuan cara untuk sosialisasi ide baru

Penentuan cara untuk distribusi informasi

Menentukan cara terbaik untuk menerapkan tugas khusus yang telah ditetapkan

Mengalokasikan sumberdaya sesuai dengan arahan level manajemen dan staregik

Seluruh level akan menghadapi tipe keputusan terprogram/tersruktur maupun tidak.

Pada level yang lebih atas keputusan cenderung tidak terstruktur

Bagaimana peran informasi? …… lihat gambar berikut

Tingkat organisasi

Tipe Keputusan Operasional Supervisi Manajemen strategik

Terstruktur TPS - - -

Semi terstruktur- OAS MIS

DSS-

Tidak terstruktur - KWS ESS

Keterangan: TPS (transaction processing systems, OAS (office automation system), KWS ( knowledge work system), MIS (management information syatem), DSS (decision support systems), ESS (executive support systems)

Perilaku yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah: Ethics, values, Personality, Propensity for Risk, Potensial for Dissonance, serta Escalation of Comitment.

Etika adalah sistem atau kode yang memberikan arahan pekerjaan bagi individu.

Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis: gender, filosofi, edukasi, pengalaman, umur, kesadaran, kultur organisasi, kode etik, reward dan sanksi.

Value adalah arahan/tuntunan dan keyakinan bahwa pembuat keputusan menggunakannya ketika pada kondisi ttt.(kondisional) karena tempat dan waktu

Value digunakan pada:Penetapan objectivePengembangan objectivePemilihan alternatifPenerapan keputusanPengendalian dan Pengevaluasian

Salah satu faktor yang paling mempengaruhi Pembuat keputusan.

Studi personality pada proses pengambilan keputusan: personality variables, situational variables, interactional variables.

Kesimpulan:Semua orang tidak pandai dalam semua halKarakteristik tertentu terkait dengan

perbedaan proses pengambilan keputusanHubungan personality terhadap keputusan

bervariasi Individu yang menghadapi keputusan penting

dan ambigu dipengaruhi opini rekan

Kecenderungan terhadap resiko yang diambil akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

Person yang high aversion to risk akan memilih keputusan yang tingkat kepastiannya tinggi .( High Aversion to risk High Certainity)

Besarnya resiko yang diambil tergantung:Kejelasan Goal yang ditetapkan Informasi alternatif nya diketahuiOutcome dari alternatif dapat diidentifikasi

Terkait dengan sebelum keputusan dibuat dan akibatnya setelah keputusan tersebut ditetapkan.

Postdecision anxiety, terkait dengan kekhawatiran akibat dari keputusannya.

Cognitive Dissonance (Leon Feon festinger, Teori penyesalan) adalah Kekhawatiran yang terjadi ketika ada konflik antara keyakinan dan realita individu.

Lack konsistensi/harmonisasi

CIRI KEPUTUSANNYA : Keputusan bersifat psikologis dan atau

pentingnya keuangan. Ada sekian banyak alternatif yang tidak

dihilangkan Alternatif yang tidak dipakai tersebut memiliki

banyak kelebihanSOLUSINYA : Mencari informasi yang mendukung kebijakan

pengambilan keputusan Selektif atas informasi yang mendukung

keputusannya Meminimkan aspek negatif dari keputusan dan

perbesar aspek positifnya

Pembuat keputusan tetap mempertahakan keputusannya walaupun terdapat informasi yang negatif, sering dilakukan dengan menambah sumberdaya untuk antisipasi kerugian.

Selt Justification Theory : Pembuat keputusan akan meningkatkan komitmennya untuk menjalankan tindakannya karena tidak ingin mereka/orang lain pada sumberdaya sebelumnya tidak dialokasikan dengan tepat

Banyak keputusan diambil melalui grup, tim, panitia, dll

Cocok untuk:Nonprogram DecisionPermasalahan kompleks butuh multidisiplin /

pengetahuan Peran manajer dalam keputusan

kelompok dengan partisipasi kolaborasi/kerjasama bagian organisasi

Kolaborasi melibatkan proses gabungan pengambilan keputusan antra stakeholder atas maslah masa datang

Konsensus keputusan :Waktu lamaLebih baik, terlebih pada

latarbelakang masalah yang bervariasi

Pengaruh buruk dari faktor perilaku, yaitu Dominasi personalitas, Superior atas status, Superior atas keahlian

Individual Average individual Minority control Majority control Concensus

More

Less

Brainstorming: adalah teknik yang memacu kreativitas dengan memunculkan ide melalui diskusi nonkritikal.

Delphi Process: Teknik yang memacu kreatifitas dengan menggunakan berbagai pertimbangan ide untuk mencapai konsensus keputusan.

Nominal Grup Technique: Teknik yang memacu kreativitas dengan mengarahkan orang pada pertemuan terstruktur memalui sedikit komunikasi verbal.

Merupakan jantung dari proses pengambilan keputusan

Gaya pemikiran merupakan cara manusia untuk memperoleh pengetahuanBagaimana kita dapat mengetahui sesuatuBagaimana kita daat memperoleh data

menjadi informasi, dan Indormasi menjadi pengetahuan

selanjutnya tindakan dan pengalaman

rasionalisme

empirisme

ekssistensialisme

idealisme

postulational

Self-evidence truth

Untested opinion

literary

Method of authority

Scientific method

induksi

Problem solving tools:

Matematika Statistik

Pendekatan

kuantitatif dan kualitatif

Fenomena, gejala,

fakta, problemDugaan

awal

deduksi

Prinsip silogisme aritoteles

Teori dan konsep

Hipotesis:

jawaban sementara

Rangsanganlingkungan:

ManusiaPeristiwa

obyek

Interpretasi dan

kategorisasi

Proses mental

& intelektual

Penilaian dan

keputusan

Masalah dan

tujuan

Proses pengolahan stimulus

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Respon

Proses penyelesaian

Pemilihan

Alternatif solusi