Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

14
MAKALAH Teori Etik Dan Hukum Keperawatan OLEH : Kelompok 12 1. Dian Putri Wulandari ( 1010324056 ) 2. Syamsul Putra ( 1010324057 ) 3. Endang Ekawati ( 1010324058 ) 4. Afrines Yustin ( 1010324059 ) 5. Pitria Hayati ( 1010324060 ) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2010

Transcript of Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

Page 1: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

MAKALAH

Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

OLEH :Kelompok 12

1. Dian Putri Wulandari ( 1010324056 )2. Syamsul Putra ( 1010324057 )3. Endang Ekawati ( 1010324058 )4. Afrines Yustin ( 1010324059 )5. Pitria Hayati ( 1010324060 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN 2010

Page 2: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

kami tentang “Teori Etik dan Hukum Keperawatan”.

Dalam mengerjakan tugas kami, kami banyak menemukan ganjalan

dan kesulitan. Tapi berkat bantuan dan dukungan dari dosen

pembimbing dan rekan-rekan sekalian, akhirnya kami bisa

menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu

kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca.

Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih dan kami

berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalam

Penulis

Page 3: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi

kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan

yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan

dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan

atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas

karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik

berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.

Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan

keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang

atau peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi

digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia ( yang

memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode

etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.

Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan

untuk mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada klien, keluarga dan

masyarakat; menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik,

sosia dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan

pencegahan penyakit; serta meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan

kesehatan.

Karena beberapa fenomena daitas sebagai seorang perawat yang profesional

wajib mengetahui fungsi dan perannya sebagai seorang perawat, dan juga

mengenal etika-etika dan konsep hukum yang berlaku dalam prosfesinya supaya

dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang menyalahi etika profesinya yang akan

berujung kepada malpraktik atau kelalaian yang merugikan klien, perawat itu

sendiri dan profesinya.

Page 4: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

B. Tujuan

1. Tujauan Umum

• Mengetahuai teori etik dan hukum dalam profesi keperawatan

2. Tujuan Khusus

• Memenuhi tugas mata kuliah Etik dan Hukum Keperawatan

• Diketahuinya teori-teori etik dalam profesi keperawatan

• Diketahuinya istilah-istilah etik dan hukum dalam keperawatan

• Diketahuinya perbedaan istilah-istilah etik dan hukum dalam keperawatan

• Diketahuinya prinsip etik dalam keperawatan

BAB II

Page 5: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

TINJAUAN TEORITIS

ETIKA KEPERAWATAN

1. Pengertian

Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan

David (1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau standar yang

diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika

sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi

prilaku. (Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi. 2002 : 7).

Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi

kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan

yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan

dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan

atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas

karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik

berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.

2. Teori Etik Keperawatan

a. Teleologik

Pendekatan teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena

dan akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap

etika dihadapkan pada konsekuensi dan keputusan – keputusan etis. Secara

singkat, pendekatan tersebut mengemukakan tentang hal – hal yang

berkaitan dengan the end justifies the ineans ( pada akhirnya, yang

membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil untuk

kepentingan medis ). Contoh : seorang perawata yang harus menghadapi

kasus kebidanan karena tidak ada bidan dan jarak untuk rujukan terlalu

jauh, dapat memberikan pertolongan sesuai dengan pengetahuan dan

pengalaman yang dimilikinya demi keselamatan pasien.

Page 6: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

b. Deontologi

Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti

kewajiban. ‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak

sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi

kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’.

Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-

prinsip tersebut antara lain autonomy, informed consent, alokasi sumber-

sumber, dan euthanasia.

Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.

Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang

merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting

Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :

(1) Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan

berdasarkan kewajiban

(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya

tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik

yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti

kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik

(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal

yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat

pada hukum moral universal

Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg perintah tak

bersyarat (imperatif kategoris), yg berarti hukum moral ini berlaku bagi

semua orang pada segala situasi dan tempat.

Perintah Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan kalau orang

menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu mrpk hal yg

diinginkan dan dikehendaki oleh orang tsb.

Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan begitu saja

tanpa syarat apapun, yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau tanpa

mempedulikan apakah akibatnya tercapai dan berguna bagi orang tsb atau

tidak.

Page 7: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

3. Istilah-Istilah Dalam Etika Dan Hukum Keperawatan

Ada beberapa istilah dalam etik dan hokum keperawatan yaitu ;

1. Etika.

2. Etik

3. Etiket

4. Kode etik

5. Moral

6. Profesional

7. Profesionalisme

8. Profesionalisasi

9. Hukum

4. Perbedaan Masing-Masing Istilah

1. Etika

“peraturan/norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi prilaku

seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik/buruk,merupakan

suatu tanggung jawab moral.

2. Etik

“suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara

moral atau ilmu kesusilan yang menyangkut aturan /prinsip penentuan

tingkah laku yang baik dan buruk,kewajiban dan tanggung jawab.

3. Etiket

“merupakan sesuatu yang telah dikenal,diketahui,diulangi serta

menjadi suatu kebiasaan didalam masyarakat,baik berupa kata-kata/suatu

bentuk perbuatan yang nyata.

4. Moral

“Perilaku yang diharapkan masyarakat atau merupakan standar

prilaku/prilaku yang harus diperhatikan seseorang menjadi anggota

kelompok/masyarakat dimana ia berada.atau nilai yang menjadi pegangan

bagi seseorang suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

Page 8: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

5. Kode etik

“Kaedah utama yang menjaga terjalinnya interaksi pemberi dan

penerima jasa profesi yang wajar,jujur,adil dan terhormat.

6. Profesional

“Seseorang yang memiliki kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu.

7. Profesionalisme

“karakter,spirit/metoda profesional,mencakup pendidikan dan kegiatan

berbagai kelompok yang anggotanya berkeinginan jd professional.

8. Profesionalisme

“merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi/mengubah

karakteristik kearah profesi.

9. Hukum

“peraturan perundang-undangan yang di buat oleh suatu kekuasaan

dalam mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat

5. PRINSIP-PRINSIP ETIK

a. Otonomi (Autonomy)

Otonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti sendiri, dan

nomos yang berarti aturan. Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan

bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan

sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan

membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan

yang harus dihargai oleh orang lain.

rinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau

dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara

rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu

yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan

otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat

keputusan tentang perawatan dirinya. Contoh tindakan yang tidak

memperhatikan memperhatikan otonomi adalah:

a) Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka doberi tahu sebelumnya

Page 9: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

b) Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi relevan yang penting

diketahui klien dalam membuat suatu pilihan.

c) Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan

atau penyimpangan.

d) Tidak memberikan informasi yang lengakap walaupun klien menghendaki

informasi tersebut.

e) Memaksa klien memberi informasi tentang hal – hal yang mereka sudah

tidak bersedia menjelaskannya.

b. Berbuat baik (Beneficience)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,

memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan

kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.

Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip

ini dengan otonomi. Contoh perawat menasehati klien tentang program

latihan untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi tidak seharusnya

melakukannya apabila klien dalam keadaan risiko serangan jantung.

c. Keadilan (Justice)

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap

orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.

Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk

terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar

untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Contoh : seorang perawat

sedang bertugas sendirian disuatu unit RS kemudian ada seorang klien yang

baru masuk bersamaan dengan klien yang memerlukan bantuan perawat

tersebut. Agar perawat tidak menghindar dari satu klien, kelian yang lainnya

maka perawat seharusnya dapat mempertimbangkan faktor - faktor dalam

situasi tersebut, kemudian bertindak berdasarkan pada prinsip keadilan.

Page 10: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan

psikologis pada klien. Johnson (1989) menyatakan bahwa prinsip untuk tidak

melukai orang lain berbeda dan lebih keras daripada prinsip untuk melakukan

yang baik. Contoh : seorang klien yang mempunyai kepercayaan bahwa

pemberian transfusi darah bertentangan dengan keyakinannya, menaglami

perdarahan hebat akibat penyakit hati yang kronis. Sebelum kondisi klien

bertambah berat, klien sudah memberikan pernyataan tertulis kepada dokter

bahwa ia tak mau dilakukan transfuse darah. Pada suatu saat, ketika kondisi

klien bertambah buruk dan terjadilah perdarahan hebat, dokter seharusnya

menginstruksikan untuk memberikan transfuse darah. Dalam hal ini, akhirnya

transfuse darah tidak diberikan karena prinsip beneficience walaupun

sebenarnya pada saat berasamaan terjadi penyalahgunaaan prinsip

maleficience.

e. Kejujuran (Veracity)

Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan

oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada

setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip

veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan

kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan

objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada,

dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun

demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk

kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk

pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best”

sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan

informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam

membangun hubungan saling percaya.

Page 11: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

Contoh : Ny. M seorang wanita lansia dengan usia 68 tahun, dirawat

di RS dengan berbagai macam fraktur karena kecelakan mobil. Suaminya

yang juga ada dalam kecelakaan tersebut masuk kerumah sakit yang sama dan

meninggal. Ny. M bertanya berkali – kali kepada perawat tentang keadaan

suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawatnya untuk tidak

mengatakan kematian suami NY. M kepada Ny. M. Perawat tidak di beri

alasan apapun untuk petunjuk tersebut dan mengatakan keprihatinannya

kepada perawat kepala ruanga, yang mengatakan bahwa instruksi dokter

harus diikuti. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.

f. Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan

komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan

menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah

kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.

Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang

menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk

meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan

meminimalkan penderitaan.

g. Karahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus

dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan

kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak

ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan

oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area

pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan

tenaga kesehatan lain harus dihindari.

Page 12: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

h. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang

profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

Contoh: perawat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, profesi, klien,

sesame karyawan dan masyarakat. Jika salah member dosis obat kepada klien

perawat tersebut dapat digugat oleh klien yang menerima obat, oleh dokter

yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan

professional.

Page 13: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

BAB III

PENETUP

A. Kesimpulan

Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi

kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan

yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan

dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan

atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas

karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik

berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.

Ada beberapa istilah dalam etik dan hokum keperawatan yaitu ;

1. Etika.

2. Etik

3. Etiket

4. Kode etik

5. Moral

6. Profesional

7. Profesionalisme

8. Profesionalisasi

9. Hukum

Dan terdapatnya beberapa prinsip dalam etik keperawatan yakni :

a. Otonomi (Autonomy)

b. Berbuat baik (Beneficience)

c. Keadilan (Justice)

d. Tidak merugikan

(Nonmaleficience)

e. Kejujuran (Veracity)

f. Menepati janji (Fidelity)

g. Karahasiaan (Confidentiality)

h. Akuntabilitas (Accountability)

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: Teori Etik Dan Hukum Keperawatan

Kusnanto.(2004). Pengantar Profesi dan praktek keperawatan

professional.EGC : Jakarta

Zubair Achmad charris,(1990),Kuliah etika,Rajawali pers :Jakarta

Ismani Nila. Etika keperawatan,(2001), Widya medika L: Jakarta

Potter & perry (2005),Fundamental keperawatan konsep,proses dan praktek edisi

4.,EGC,Jakarta