Legal Etik Dalam Tatanan Keperawatan Sistem Kardiovaskuler_0

7/23/2019 Legal Etik Dalam Tatanan Keperawatan Sistem Kardiovaskuler_0

1/21

Legal Etik dalam TatananKeperawatan Sistem

Kardiovaskuler

Aries Chandra Ananditha, S.Kep., Ns.,

M.Kep., Sp.Kep.An.


2/21

ETIKA

Berasal dari kata ethos

Dalam bentuk tunggal yangberarti kebiasaan, adatistiadat,

akhlak, !atak, perasaan, sikap,dan "ara berpikir

Dalam bentuk #amak $ta etha%,berarti adat kebiasaan.

&adi etika dapat diartikan sebagaiilmu tentang apa yang biasadilakukan atau ilmu tentang adatkebiasaan $Bertens, '(((%


3/21

Menurut )*tter and )erry

$+-%

Etika berhubungan dengan

bagaimana sese*rang harus

bertindak dan bagaimanamereka melakukan hubungan

dengan *rang lain.


4/21

Etika Kepera!atan

Menurut C**per $++% dalam

)*tter and )erry $+-%, etika

kepera!atan dihubungkan dengan

hubungan antar pera!at terhadap*rang lain.

Menurut /l*ren"e Nightingale, etika

kepera!atan merupakan tuntunan

bagi pr*0esi kepera!atan.


5/21

K*de Etik Kepera!atan

Kode etikadalah pernyataan standar pr*0esi*nal

yang digunakan sebagai ped*man perilaku dan

men#adi kerangka ker#a untuk membuat keputusan.

Aturan yang berlaku untuk se*rang pera!at

Ind*nesia dalam melaksanakan tugas10ungsi pera!at

adalah K2DE ETIK )E3A4AT NASI2NA5

IND2NESIA, dimana se*rang pera!at selalu

berpegang teguh terhadap k*de etik sehingga

ke#adian pelanggaran etik dapat dihindarkan.


6/21

Aspek 5egal dalam )raktik

Kepera!atan

6ntuk dapat melaksanakan tugas dantindakan dengan aman, pera!atpr*0esi*nal harus memahami batasanlegal dan implikasinya dalam praktikkepera!atan seharihari.

Asuhan kepera!atan yang legaldiartikan sebagai praktik kepera!atan

yang bermutu dan taat pada aturan,hukum, serta perundangundanganyang berlaku.


7/21

)rinsip Etik dalam Kepera!atan

Aut*n*my

Bene0i"en"e

N*n male0i"en"e &usti"e

7era"ity

C*n0identiality


8/21

Aut*n*my

keyakinan bah!a indi8idu mampu berpikir

l*gis dan mampu membuat keputusan sendiri.

2rang de!asa mampu memutuskan sesuatu

dan *rang lain harus menghargainya.

2t*n*mi merupakan hak kemandirian dan

kebebasan indi8idu untuk menentukan sendiri

pera!atan yang terbaik untuk dirinya.

Salah satu "*nt*h yang tidak memperhatikan

*t*n*mi adalah memberitahukan klien bah!a

keadaanya baik, padahal terdapat gangguan

atau penyimpangan


9/21

In0*rmed C*nsent

)r*ses pemberian in0*rmasi

hingga pasien memberikan

persetu#uan atas tindakan yang

dilakukan

)er!u#udan dari Aut*n*my


10/21

Bene0i"ien"e $man0aat%

prinsip ini menuntut pera!at untuk

melakukan hal yang baik dan

berman0aat dapat men"egah

kesalahan atau ke#ahatan. C*nt*h pera!at menasehati klien

tentang pr*gram latihan untuk

memperbaiki kesehatan se"ara umum,

tetapi pera!at mengatakan untuk tidak

dilakukan karena alasan resik*

serangan #antung.


11/21

N*nmale0i"ien"e $tidak merugikan%

prinsip ini berarti tidak menimbulkan

bahaya1"edera 0isik dan psik*l*gis pada

pasien.

C*nt*h9 ketika ada pasien yang menyatakan

kepada d*kter se"ara tertulis men*lak

pemberian trans0usi darah dan ketika itu

penyakit perdarahan $melena% membuat

keadaan klien semakin memburuk dan d*kter

harus mengistrusikan pemberian trans0usidarah. Akhirnya trans0usi darah diberikan

karena tindakan tersebut tidak merugikan

pasien


12/21

&usti"e $Keadilan%

nilai ini dire0leksikan dalam praktek pr*0esi*nal

ketika pera!at beker#a untuk terapi yang benar

sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang

benar untuk memper*leh kualitas pelayanan

kesehatan tanpa membedakan pasien berdasarkan

status ek*n*mi, s*sial, suku, ras, dll.

C*nt*h ketika pera!at dinas sendirian dan ketika

itu ada pasien dari kelas I yang meminta bantuan

untuk makan. Di saat yang sama, terdapat

keluarga pasien dari kelas III sedang meminta

bantuan karena pasien mengeluh sesak. )era!at

harus tahu yang mana yang didahulukan tanpa

membedakan berdasarkan status kelas ek*n*mi


13/21

7era"ity $Ke#u#uran%

nilai ini bukan hanya dimiliki *leh pera!at namun harus dimiliki*leh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan

kebenaran pada setiap klien untuk meyakinkan agar klien

mengerti.

In0*rmasi yang diberikan harus akurat, k*mprehensi0, dan

*b#ekti0. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling

per"aya. C*nt*h Ny. S masuk rumah sakit dengan berbagai ma"am 0raktur

karena ke"elakaan m*bil, suaminya #uga ada dalam ke"elakaan

tersebut dan meninggal dunia. Ny. S selalu bertanyatanya

tentang keadaan suaminya. D*kter ahli bedah berpesan kepada

pera!at untuk belum memberitahukan kematian suaminya

kepada klien pera!at tidak mengetahui alasan tersebut darid*kter dan kepala ruangan menyampaikan intruksi d*kter harus

diikuti. )era!at dalam hal ini dihadapkan *leh k*n0lik ke#u#uran.


14/21

C*n0identiality $Kerahasiaan%

kerahasiaan mengenai in0*rmasi

tentang klien harus di#aga karena hal

tersebut merupakan pri8asi klien.

C*nt*hnya adalah d*kumentasitentang keadaan kesehatan klien.

D*kumen ini hanya bisa diba"a guna

keperluan peng*batan dan

peningkatan kesehatan klien. Diskusitentang klien diluar area pelayanan

harus dihindari.


15/21

C*nt*h Kasus


16/21

)rinsipprinsip etik apa sa#a yangberhubungan dengan kasus

tersebut:


17/21

&usti"e

Setiap pasien pada dasarnya memiliki hak

yang sama, namun pada kenyataannya #ustru

pasien yang mampu lebih dipri*ritaskan

dibanding yang tidak mampu. Misalnya sa#a seperti kasus nenek yang tidak

mampu dengan se*rang pe#abat. )adahal

keduanya mempunyai penyakit yang sama ;

sama parah. Namun pihak rumah sakit #ustru

lebih mempri*ritaskan pe#abat yang dinilai

martabatnya lebih tinggi dikarenakan

martabat yang n*tabene mempunyai hak

untuk men#atuhkan institusi tersebut.


18/21

Aut*n*my


19/21

Bene0i"ien"eN*n

male0e"ien"e


20/21

7era"ity


21/21

Legal Etik Dalam Tatanan Keperawatan Sistem Kardiovaskuler_0

Documents

Transcript of Legal Etik Dalam Tatanan Keperawatan Sistem Kardiovaskuler_0