TEORI BPH DAN ASKEP.doc
-
Upload
trisfo-riski -
Category
Documents
-
view
241 -
download
0
Transcript of TEORI BPH DAN ASKEP.doc
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
1/69
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI
Di dalam buku Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan : Arif
Muttaqin & Kumala Sari menyebutkan bahwa hiperplasia prostat atau BPH (Benina
Prostate Hiperplasia! adalah pembesaran proresi" dari kelen#ar prostat$ bersi"at #inak
disebabkan oleh hiperplasi beberapa atau semua komponen prostat yan
menakibatkan penyumbatan uretra pars prostatika.
Hiperplasia prostat benina adalah pembesaran proresi" dari kelen#ar prostat
(se%ara umum pada pria lebih tua dari &' tahun! menyebabkan berbaai dera#at
obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius (dikutip dari buku Rencana Asuhan
Keperawatan Edisi 3 : Marilnn E!"#enges$dkk$ % ' ()*+
Hipertropi prostat adalah hiperplasia dari kelen#ar periurethral yan kemudian
mendesak #arinan prostat yan asli ke peri"er dan men#adi simpai bedah (kapita
selekta$ '''! (dikutip dari buku Keperawatan Medikal ,edah : Sistem Perkemihan+
Prostat hipertropi merupakan kelainan yan serin di#umpai di klinik uroloi di
Indonesia di )akarta prostat hipertropi merupakan kelainan kedua tersrin setelah batu
saluran kemih (dikutip dari buku Kumpulan -lmu ,edah : ,agian ,edah Staf
Penga.ar /K Ked#kteran 0-+
Benina Prostati% Hyperplasia adalah pembesaran #inak kelen#ar prostat$
disebabkan oleh karena hiperplasia beberapa atau semua komponen prostat meliput
#arinan kelen#ar*#arinan "ibromuskuler yan menyebabkan penyumbatan uretra pars
prostatika.
B. ANA+,-I FISI,,/I 0EEN)A1 P1,S+A+
Di dalam buku Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan : Arif
Muttaqin & Kumala Sari menyebutkan bahwa prostat adalah oran enitalia pria yan
terletak di sebelah in"erior kandun kemih$ di depan rektum dan membunkus uretra
posterior. Bentuknya seperti buah kemiri denan ukuran 2 3 4 3 $& %m dan beratnya
kuran lebih ' ram. Se%ara histopatoloik kelen#ar prostat terdiri atas komponen
1
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
2/69
kelen#ar dan stroma. 0omponen stroma ini terdiri atas otot polos$ "ibroblas$ pembuluh
darah$ sara"$ dan #arinan penyanah yan lain.
Prostat menhasilkan suatu %airan yan merupakan salah satu komponen dari
%airan e#akulasi. 5airan ini dialirkan melalui duktus sekrotorius dan bermuara di uretra
posterior untuk kemudian dikeluarkan bersama %airan semen yan lain pada saat
e#ekulasi. 6olume %airan prostat merupakan lebih kuran &7 dari seluruh 8olume
e#akulat.
Prostat terdapat iner8asi otonomik simpatik dan parasimpatik dari pleksus
prostatikus. Pleksus prostatikus (pleksus pel8ikus! menerima masukan serabut
parasimpatik dari korda spinalis S92 dan simpatik dari ner8es hipoastrikus (+:' ;
!.
Stimulasi parasimpatik meninkatkan sekresi kelen#ar pada epitel prostat$
sedankan ransanan simpatik menyebabkan peneluaran %airan prostat kedalam
uretra posterior$ seperti pada saat e#akulasi. Sistem simpatik memberikan iner8asi pada
otot ; otot prostat$ kapsula prostat$ dan leher kandun kemih. Pada tempat ; tempat
tersebut banyak terdapat reseptor adrenerik. 1ansanan simpatik menyebabkan
tonus otot polos tersebut dipertahankan. )ika kelen#ar ini menalami hiperplasia #inak
atau berubah men#adi kanker anas dapat membuat uretra posterior men#adi buntu
sehina menakibatkan ter#adinya obstruksi saluran kemih.
5. E+I,,/I
Di dalam buku Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan : Arif
Muttaqin & Kumala Sari menyatakan bahwa penyebab yan pasti dari ter#adinya BPH
2
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
3/69
samai sekaran belum diketahui se%ara pasti$ tetapi beberapa hipotesis menyebutkan
bahwa hiperplasia prostat erat kaitannya denan peninkatan kadar dihidrotestorteron
(DHD! dan proses penuaan (Purnomo$ ''&!.
Selain "aktor tersebut ada beberapa hipotesis yan didua sebaai penyebab
timbulnya hiperplasia prostat$ yaitu sebaai berikut <
:. Dihydrotestoteron$ peninkatan & al"a reduktase dan reseptor androen
menyebabkan epitel dan stroma dari kelen#er prostat menalami hiperplasi.
. 0etidakseimbannya hormon estroen9testosteron. Pada proses penuaan pria
ter#adi peninkatan hormon estroen dan penurunan testosteron yan
menakibatkan hiperplasi stroma.
4. Interaksi stroma ; epitel. Peninkatan epidermal gr#wth fact#r atau fi1r#last
gr#wth fact#r dan penurunan transf#rming gr#wth fact#r beta menyebabkan
hiperplasi stroma dan epitel.
2. Berkurannya sel yan mati. Estroen yan meninkat menyebabkan peninkatan
lama hidup stroma dan epitel dari kelen#ar prostat.
&. +eori sel stem. Sel stem yan meninkat menakibatkan proli"erasi sel transit.
D. FA0+,1 1ESI0,
-enurut buku prostat yan disusun oleh tim redaksi 8itahealth men#elaskan
bahwa pemi%u anuan prostat adalaha! =sia diatas &' tahun
b! /aya hidup stres
%! -erokok
d! -enyukai makanan denan lemak tini dan kuran sayur
e! 0uran akti" berolahraa
"! Berat badan berlebihan (obesitas!
! -emiliki kadar kolesterol darah yan tini
h! -enkonsumsi obat ; obatan pemi%u libido dari olonan hormon testosteron
i! -enderita diabetes melitus
#! -enalami anuan #antun (kerusakan oran$ payah atau pembesaran #antun!
E. 0ASIFI0ASIBenina Prostati% Hyperplasia terbai dalam 2 dera#at sesuai denan anuan
klinisnya <
:. Dera#at satu$ keluhan prostatisme ditemukan penon#olan prostat : ; %m$ sisa urine
kuran &' %%$ pan%aran lemah$ ne%turia$ berat > ' ram.
. Dera#at dua$ keluhan miksi terasa panas$ sakit$ disuria$ nu%turia bertambah berat$
panas badan tini (meniil!$ nyeri daerah pinan$ prostat lebih menon#ol$
batas atas masih teraba$ sisa urine &' ; :'' %% dan beratnya > ' ; 2' ram.
3
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
4/69
4. Dera#at tia$ anuan lebih berat dari dera#at dua$ batas sudah tak teraba$ sisa
urine lebih :'' %%$ penon#olan prostat 4 ; 2 %m$ dan beratnya 2' ram.
2. Dera#at empat$ inkontinensia$ prostat lebih menon#ol dari 2 %m$ ada penyulit
kein#al seperti aal in#al$ hydroneprosis.
Dera#at BPH menurut s#amsuhida#at (''&! <
:. Dera#at I
Ada obstruksi tapi kandun kemih masih mampu meneluarkan urin se%ara
berlebih
. Dera#at II
Ada retensi urin tapi kandun kemih mampu meneluarkan urin walau tidak
sampai habis$ masih tersisa kira ; kira ?9 :&' %%. Disuria dan no%turia.
4. Dera#at IIISetiap BA0 urin tersisa :&' %%
2. Dera#at I6
1etensi urin total$ kandun kemih penuh$ pasien tampak kesakitan$ urin menetes
se%ara periodik (#2er fl#w ink#ntinen+.
F. PA+,FISI,,/I
Se#alan denan pertambahan umum$ kelen#er prostat akan menalami
hiperplasia. )ika prostat membesar$ maka akan meluas ke atas (kandun kemih!
sehina pada baian dalam akan mempersempit saluran uretra prostati%a dan
menyumbat aliran urine.
0eadaan ini dapat meninkatkan tekanan intra8esikal. Sebaai kompensasi
terhadap tahanan uretra prostatika$ maka otot detrusor dan kandun kemih
berkontraksi lebih kuat aar dapat memompa urine keluar. 0ontraksi yan terus ;
menerus menyebabkan perubahan anatomi dari kandun kemih berupa hipertropi otot
detrusor$ trabekulasi$ terbentuknya selulaa$ sekula$ dan di8ertikel kandun kemih.
+ekanan intra8esikel yan tini diteruskan ke seluruh baian buli ; buli tidak
terke%uali pada kedua muara ureter. +ekanan pada kedua muara ureter ini dapat
menimbulkan aliran balik urine dari buli buli ke ureter atau ter#adi re"luks 8esiko ;
ureter. 0eadaan ini #ika berlansun terus akan menakibatkan hidroureter$
hidrone"rosis$ bahkan akhirnya dapat #atuh kedalam aal in#al. (Dikutip dari buku
Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan : Arif Muttaqin$ dkk !.
4
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
5/69
Pato"isioloi lainnya menurut -ans#oer Ari" ('''!$ pembesaran prostat ter#adi
se%ara perlahan ; lahan pada traktur urinarius. Pada tahap awal ter#adi pembesaran
prostat sehina ter#adi perubahan "isiolois yan menakibatkan resistensi uretra
daerah prostat$ leher 8esika kemudian detrusor menatasi denan kontraksi lebih kuat.
Sebaai akibatnya$ serat detrusor akan men#adi lebih tebal dan penon#olan serat
detrusor kedalam mukosa buli ; buli akan terlihat sebaai balok ; balok yan tampai
(trabekulasi!. )ika dilihat dari dalam 8esika denan sitoskopi$ mukosa 8esika dapat
menerobos keluar diantara serat detrusor sehina terbentuk ton#olan mukosa yan
apabila lebih ke%il dinamakan sakula dan apabila besar disebut di8erkel. Fase
penebalan detrusor adalah "ase kompensasi yan apabila berlan#ut detrusor akan
men#adi lelah dan akhirnya akan men#adi dekompensasi dan tidak mampu lai untuk
kontraksi$ sehina ter#adi retensi urine total yan berlan#ut pada hidrone"rosis dan
dis"unsi saluran kemih atas. (Dikutip dari buku Keperawatan Medikal ,edah :
Sistem Perkemihan!
/. @,5
5
Peningkatan sel estem,peningkatan 5 alfa reduktase dan
reseptor androgen, proses menua, interaksi sel epitel dan
Ketidakseimbangan hormon (peningkatan
estrogen dan penurunan progesteron)
Hiperplasia pada epitel dan stroma pada
Penyempitan lumen
!engahambat aliran
"bstruksi
urine
MK #
retensiPeningkatan tekanan intra
%espon
obstruksi(pan&aran
miksi lemah,
intermitensi,
hesistensi,
miksi tidak
puas, menetes
MK
:gangguan
pemenuhan
%espon iritasi
(frekuensi
meningkat,
nokturia,
urgensi,MK # nyeri
%espons
perubahan pada
kandung kemih
(hipertropi otot
detrusor,
trabekulasi,
%espons
perubahan pada
ginal dan ureter
(re'uks $esiko
ureter,
hidroureter,
tindakan
pembedahan,
respons
psikologis,
kopingMK :
MK :
kurang
MK :
resiko
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
6/69
H. -ANIFES+ASI 0INIS
/e#ala ; e#ala pembesaran prostat #inak dikenal sebaai #wer 0rinar 4ract
Smt#ms 504S+$ yan dibedakan men#adi (Dikutip dari buku Keperawatan Medical
,edah : Sistem Perkemihan.! <
:. /e#ala obstruksi$ yaitu <
a. Hesitansi yaitu memulai ken%in yan lama dan serinkali disertai denan
mene#an yan disebabkan oleh otot detrusor buli ; buli memerlukan waktu
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
7/69
beberapa lama untuk meninkatkan tekanan intra8esikal una menatasi
tekanan dalam uretra prostatika.
b. Intermiten%y yaitu terputus ; putusnya aliran ken%in yan disebabkan oleh
ketidakmampuan otot dtrusor dalam mempertahankan tekanan intra8esika
sampai akhirnya miksi.
%. +erminal driblin$ yaitu menetesnya urin pada akhir ken%in.
d. Pan%aran lemah$ yaitu kelemahan kekuatan dan kaiiber pan%aran detrusor
memerlukan waktu untuk dapat melampaui tekanan di uretra.
e. 1asa tidak puas setelah berakhirnya buan air ke%il dan terasa belum puas.
. /e#ala iritasi$ yaitu <
a. =rensi yaitu perasaan inin buan air ke%il yan sulit ditahan.
b. Frekuensi yaitu penderita miksi lebih serin dari biasanya dapat ter#adi pada
malam hari (no%turia! dan pada siaan hari.
%. Disuria yaitu nyeri pada waktu berken%in
E"ek yan dapat ter#adi akibat hypertropi prostat <
a. +erhadap uretra
Bila lobus medius membesar$ biasanya arah ke atas menakibatkan urethra
pars pospatika bertambah pan#an$ oleh karena "iksasi du%tus e#akulatorius maka
perpan#an akan berputar dan menakibatkan sumbatan
b. +erhadap 8esika urinaria
Pada 8esika urinaria akan didapatkan hypertropi otot sebaai akibat proses
kompensasi$ dimana mus%le "ibro menebal ini didapatkan baian yan menalami
depresi (lekukan! yan disebut potensial di8ertikula. Pada proses yan lebih lama
akan ter#adi dekompensasi otot ; otot yan hypertropi dan akibatnya ter#adi atonia
(tidak ada kekuatan! pada otot ; otot tersebut.
0alau pembesaran ter#adi pada dindin medial lobus$ ini akan membentuk suatu
post prostatika pou%h$ atau kanton yan terdapat pada kandun kemih dibelakan
medial lobe.
Post prostatika adalah sumber terbentuknya residual urin (urin yan tersisa! dan
pada post prostatika pou%h ini #ua selalu didapati adanya batu ; batu di kandun
kemih.
*
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
8/69
%. +erhadap ureter dan in#al
0alau keadaan urethra 8esi%a 8al8e baik$ tekanan ke ekstra 8esikel tidak
diteruskan ke atas. Namun bila 8aal8e ini rusak maka tekanan diteruskan ke atas.
Akibatnya$ otot ; otot %al%y%es$ pel8is$ ureter sendiri menalami hipertropy dan
akan menakibatkan hidrone"rosis dan akibat lan#ut uremia.
d. +erhadap se3 oran
-ula ; mula libido meninkat$ tetapi akhirnya libido menurun. (Dikutip dari
buku Keperawatan Medical ,edah : Sistem Perkemihan.!
-ani"estasi 0linis yan lainnya terdiri atas beberapa baian yaitu <
:. /e#ala pada saluran kemih baian bawah terdiri atas se#ak obstruksi dan iritati"
yan umumnya meliputi <a. Inin miksi tapi tidak #adi (Hesistansi!
b. Aliran kemih men#adi lemah$ tidak lan%ar$ 8olume sedikit.
%. Serin miksi di malam hari (no%turia!
d. -asih ada tetesan air kemih setelah miksi (terminal dribblin!.
e. Frekuensi miksi bertambah (polakisuria!.
". Adanya perasaan kandun kemih belum koson semua pada waktu miksi.
. Perasaan inin miksi$ yan tidak bisa ditahan (urensi!.
h. 0adan ; kadan miksi tidak dapat ditahan sama sekali (uren inkontinensia!.
i. Perasaan nyeri pada saat ken%in (disuria!.
#. 1etensi urine.
=ntuk menilai tinkat keparahan dari keluhan pada saluran kemih diunakan
sistem skorin se%ara sub#ekti" dapat diisi dan dihitun oleh pasien.
Dari skore : ; P 4& dapat dikelompokan e#alanya dalam 4 dera#at yaitu <
a. 1inan ' ; .
b. Sedan C ; :.
%. Berat ' ; 4&.
Dera#at berat obstruksi dapat diukur #ua denan menentukan #umlah sisa
urine setelah miksi spontan. Bila sisa urine lebih dari :'' 55 biasanya dianap
sebaai batas indikasi BPH.
. /e#ala pada saluran kemih baian atas
0eluhan akibat penyakit hiperplasia prostat pada saluran baina atas berupa
e#ala obstruksi antara lain nyeri pinan$ ben#olan dipinan (yan merupakan
tanda dari Hydroneprhosis! atau demam yan merupakan tanda dari in"eksi atau
urosepsis.
4. /e#ala diluar saluran kemih.
+idak #aran pasien berobat kedokter karena meneluh adanya hernia
inuinalis dan hemoroid akibat serin mene#an pada saat meninkatkan tekanan
intra abdomen. Selain itu pada pemeriksaan "isik munkin di dapat buli 9; buli
+
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
9/69
yan terisi penuh dan teraba massa kistik di daerah supra simphisis akibat retensi
urine. Pada pemeriksaan %olok dubur didapatkan konsistensi prostat kenyal seperti
mraba u#un hidun$ lotus kanan dan kiri simetris dan tidak di dapatkan nodul.
I. PE-E1I0SAAN DIA/N,S+I0
:. Pemeriksaan 5olok Dubur (dikutip dari buku Keperawatan Medical ,edah :
Sistem Perkemihan!
Pemeriksaan %olok dubur dapat memberikan kesan keadaaan tonus s"inter
anus$ mukosa rektum dan prostat. Pada perabaan melalui %olok dubur dapat
diperhatikan konsistensi prostat$ adakah asimetri$ adakah nodul pada prostat$
apakah batas ; batas dapat diraba. Dera#at berat obstruksi dapat diukur denan
menentukan #umlah sisa urin setelah miksi spontan. Sisa miksi ditentukan denan
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
10/69
menukur urin yan masih dapat keluar denan kateterisasi. Sisa urin dapat pula
diketahui denan melakukan ultrasonora"i kandun kemih setelah miksi.
Ada 4 %ara untuk menukur besarnya hipertropi prostat yaitu <
a. 1e%tal adin
1e%tal adin atau re%tal tou%her dilakukan dalam keadaan buli ; buli koson.
Sebab bila buli ; buli penuh dapat ter#adi kesalahan dalam penilaian. Denan
re%tal tou%her diperkirakan denan beberapa %m prostat menon#ol ke dalam
lumen dan re%tum. -enon#olnya prostat dapat ditemukan dalam rade.
Pembaian rade sebaai berikut <
' ; : %m..........< /rade '
: ; %m..........< /rade :
; 4 %m..........< /rade
4 ; 2 %m..........< /rade 4
ebih 2 %m......< /rade 2
Biasanya pada rade 4 dan 2 batas dari prostat tidak dapat diraba karena
ben#olan masuk ke dalam %a8um re%tum. Denan menentukan re%tal adin di
1-
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
11/69
dapatkan kesan besar dan beratnya prostat dan #ua pentin untuk menetukan
ma%am tindakan operasi yan akan dilakukan. Bila ke%il (rade :! maka terapi
yan baik adalah +=1P (+rans =rethal 1ese%tion Prostat!. Bila prostat besar
sekali (rade 4 ; 2! dapat dilakukan prostatektomy terbuka se%ara trans8esi%al.
b. 5lini%al adin
Pada penukuran ini yan men#adi patokan adalah banyaknya sisa urin.
Penukuran ini dilakukan denan %ara meminta pasien berkemih sampai selesai
saat banun tidur pai$ kemudian memasukan kateter ke dalam kandun kemih
untuk menukut sisa urin Sisa urin ' %%.........................< Normal
Sisa urin ' ; &' %%.................< /rade I
Sisa urin &' ; :&' %%.............< /rade II
Sisa urin :&' %%...................< /rade III
Sama sekali tidak berkemih...< /rade I6
%. Intra urethra adin
=ntuk melihat seberaapa #auh penon#olan lobus lateral ke dalam lumen urethra.
Penukuran ini harus dapat dilihat denan penedeskopy dan sudah men#adi
bidan dari uroloi yan spesi"ik.
.Pemeriksaan laboratorium
a. Analisis urin dan pemeriksaan mikroskopik urin$ elektrolit$ kadar ureum
kreatinin
b. Bila perlu Prostate Spesi"ik Antien (PSA!$ untuk dasar penentuan biopsi.
4.Pemeriksaan radioloi
a. Fo'to polos
11
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
12/69
b. BN, ; I6P
%. Sytos%opy*sytora"i
Dilakukan apabila pada anamnesis ditemukan hematuria atau pada
pemeriksaan urin ditemukan mikrohematuria. Pemeriksaan ini dapat memberi
ambaran kemunkinan tumor di dalam kandun kemih atau sumber perdarahan
dari atas aapabila darah datan dari muara ureter atau batu radiolusen di daalam
8esi%a. Selain itu$ sitos%opi dapat #ua memberi keteranan menenai besar prostat
denan menukur pan#an urethra pars prostatika dan melihat penon#olan prostat
ke dalam urethra.
2. =S/ (ultrasonora"i!
Diunakan untuk memeriksa konsistensi$ 8olume$ dan besar prostat #ua
keadaan buli ; buli termasuk residual urin. Pemeriksaan dapat dilakukan se%ara
transre%tal. +rasuretal$ dan supra pubik.
Pemeriksaan dianostik menurut buku Asuhan 0eperawatan /anuan Sistem
Perkemihan < Ari" -uttaGin$dkk.
:. =rinalisis untuk melihat adanya tanda in"eksi pada saluran kemih
. Funsi in#al untuk menilai adanya anuan in#al
4. Pemeriksaan uro"lowwmetri
2. Foto polos abdomen$ untuk melihat adanya batu saluran kemih&. PI6$ untuk melihat adanya komplikasi pada ureter dan in#al$ seperti hidroureter$
hidrone"rosis.
Pemeriksaan dianostik menurut buku 1en%ana Asuhan 0eperawatan
Doenes$dkk adalah
a. =rinalisa. @arna kunin$ %oklat elap$ merah elap atau teran (berdarah!.
Penampilan keruh pH atau lebih besar (menun#ukkan in"eksi!$ bakteria$ SDP$
SD-$ munkin ada se%ara mikroskopis.
b. 0ultur urine. Dapat menun#ukkan Staphylo%o%us aureus$ Proteus$ 0lebsiella$
Pseudomonia$ atau Es%heria %oli.
%. Sitoloi urine. =ntuk menesampinkan kandun kemih.
d. B=N*kreatinin. -eninkat bila "unsi in#al dipenaruhi
e. Asam "os"at serun*antien khusus prostatik. Peninkatan karena pertumbuhan
selular dan penaruh hormonal pada kanker prostat (dapat menindikasi metastase
tulan!
". SDP munkin lebih besar dari ::.'''$ menindikasi in"eksi bila pasien tidak
imunosupresi
12
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
13/69
. Penentuan ke%epatan aliran urine. -enka#i dera#at obstruksi kandun kemih.
h. I6P denan "ilm pas%a ; berkemih. -enun#ukkan pelambatan penosonan
kandun kemih$ membedakan dera#at obstruksi kandun kemih dan adanya
pembesaran prostat$ di8ertikuli kandun kemih dan penebalan abnormal otot
kandun kemih.
i. Sistouretrora"i berkemih. Diunakan sebaai anti I6P untuk mem8isualisasikan
dis"unsi yan tak berhubunan denan BPH.
#. Sistouretroskopi. =ntuk menambarkan dera#at pembesaran prostat dan
perubahan dindin kandun kemih (kontraindikasi pada adanya IS0 akut sehubun
denan adanya resiko sepsis ram neati"!
k. Sistometri. -ene8aluasi "unsi otot detrusor dan tonusnyal. =ltrasound transrektal. -enukut ukuran prostat$ #umlah residu urine$ melokalisasi
lesi yan tak berhubunan denan BPH.
). 0,-PI0ASI
-enurut buku 0eperawatan -edikal Bedah < sistem perkemihan. 0omlikasi
yan ditimbul akibat BPH adalah <
a. Ateros%lerosis
b. In"ark #antun
%. Impoten
d. Haemoraik post operasie. Fistula
". Struktur pas%a operasi dan in%ontinensia urine
. In"eksi
Sedankan komplikasi lainnya yan bisa mun%ul dilihat dari sudut pandan
per#alanan penyakitnya$ hiperplasia prostat dapat menimbulkan komplikasi sebaai
berikut <
:. Inkontinensia Paradoks
. Batu 0andun 0emih
4. Hematuria
2. Sistitis&. Pielone"ritis
?. 1etensi =rin Akut Atau 0ronik
. 1e"luks 6esiko9=reter
C. Hidroureter
. Hidrone"rosis
:'./aal /in#al
0. PENA+AA0SANAAN
Penatalaksaan pasien BPH menurut buku 0eperawatan -edikal Bedah < Sistem
perkemihan adalah <
a! +erapi medikamentosa
13
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
14/69
Penahambat andrenerik minsalnya$ prasoin$ do3asoin$ al"luosin$ atau
tamsulosin
Penhambat enim & al"a reduktase$ minsalnya "inasteride (pos%ar!
Fototerapi$ minsalnya e8iprostat
b! +erapi bedah
@aktu penananan untuk tiap pasien ber8ariasi terantun beratnya e#ala dan
komplikasi. Indikasi terapi bedah$ yaitu <
1etensio urin berkuran
Hematuria
+anda penurunan "unsi in#al
In"eksi saluran ken%in berkuran
+anda ; tanda obstruksi berat$ yaitu oli8ertikel$ hidroureter$ dan hidrone"rosis
Ada batu saluran kemih
Penatalaksanaan medis dan keperawatan dari hasil penelitian$ artikel$ dan
#urnal. Ada beberapa pilihan terapi pada BPH
a! +erapi konser8ati" non operati"
,bser8asi (wat%h"ul waitin!
Biasanya dilakukan pada pasien denan keluhan rinan. Nasihat yan
diberikan adalah menurani minum setelah makan malam untuk menurani
nokturia$ menhindari obat ; obatan dekonestal (parasimpatotik!$ menurani
minum kopi$ dan tidak diperbolehkan minuman alkohol aar tidak serin miksi.
14
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
15/69
Setiap 4 bulan lakukan kontrol keluhan (sistem skor!$ sisa ken%in dan
pemeriksaan %olok dubur
b! -edikamentosa
+u#uan teraapi medikamentosa adalah untuk <
:. -enurani resistensi leher buli ; buli denan obat ; obatan olonan al"aa
blo%ker (penhambat al"a adrenerik!
. -enurunkan 8olume prostat denan %ara menurunkan kadar hormon
testosteron*dehidrotestoteron (DH+!
,bat penhambat adrenerik al"a
Dasar penobatan ini adalah menusahakan aar tonus otot polos
didalam prostat dan leher 8esi%a berkuran denan menhambat ransanan
alpha adrenerik.
,bat penhambat enim & alpha reduktase
,bat yan dipakai adalah "inasterid (proskar! denan dosis :3&
m*hari. ,bat olonan ini dapat menhambat pembentukkan
dehidrotestosteron sehina prostat yan membesar dapat mene%il.
Fitoterapi
-erupakan terapi alternati" yan berasal dari tumbuhan. Fitoterapi
yan diunakan untuk penobatan BPH adalah serenoa repens atau saw
palmetto dan pumpkin seed. Saw palmetto menun#ukkan perbaaikan klinis
dalam hal <
Frekuensi nokturia berkuran
Aliran ken%in bertambah lan%ar
6olume rsidu dikandun ken%in berkuran
/e#ala kuran enak dalam mekanisme urinaria berkuran
-ekanisme ker#a obat di dua kuat <
-enhambat akti8itas emim & alpha reduktase dan meblokir reseptor
androen
Bersi"at aantin"lamasi dan anti oedema denaan %ara menhambaat
akti8itas enim %y%loo3yenase dan & lipo3yenase.
%! +erapi operati"
+indakan operasi ditu#akn pada hiperplasi prostat yan sudah menimbulkan
penyulit tertentu$ antara lain < retensi urin$ batu saluraan kemih$ hematuria$ in"eksi
saluran kemih$ kelainan pada saluran kemih baian atas$ atau keluhan =+S yan
15
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
16/69
tidak menun#ukkan perbaikan setelah men#alani penobatan medikamentosa.
+indakan operasi yan dilakukan adalah operasi terbuka atau operasi endouroloi
transuretra.
:. Prostatektomi terbuka
Ada berbaai ma%am prostatektomi yan dapat dilakukan. -asin ;
masin mempunyai kelebihan dan kekuranan antara lain <
Prostatektomi suprapubis
Adalah salah satu metode menankat kelen#ar melalui insisi
abdomen$ yaitu suatu insisi yan dibuat ke dalam kandun kemih dan
kelen#ar prostat diankat dari atas. Pendekatan ini dilakukan untuk kelen#ar
denan berbaai ukuran dan beberapa komplikasi dapat ter#adi seperti
kehilanan darah lebih banyak dibandin metode yan lain. 0eruian
lainnya adalah insisi abdomen akan disertai bahaya dari semua prosedur
abdomen mayor$ seperti kontrol perdarahan lebih sulit$ urin dapat bo%or
disekitar tuba suprpubis$ serta pemulihan lebih lama$ dan tidak nyaman.
0euntunan lain metode ini adalah se%ara teknis sederhana$ memberikan
area eksplorasi lebih luas$ memunkinkan eksplorasi untuk nodus lim"e
kankerosa$ penankatan kelen#ar penobstruksi lebih komplit$ serta
penobatan lesi kandun kemih yan berkaitan.
Prostatektomi perineal
Adalah menankat kelen#ar melalui suatu insisi dalam perineum.
5ara ini lebih praktis dibandin %ara yan lain$ yan sanat beruna untuk
biopsi terbuka. 0euntunan yan lain memberikan pendekatan anatomis
lansun$ drainase oleh bantuan ra8itasi$ e"ekti" untuk terapi kanker
radikal$ hemostatik di bawah penlihatan lansun$ anka mortalitas rendah$
insiden syok lebih rendah$ serta ideal bai pasien denan prostat yan besar$
resiko bedah buruk bai pasien sanat tuah atau rankih. Pada pas%aoperati"$
luka bedah mudah terkontaminasi karena insisi dilakukan dekat denan
rektal. ebih #auhlai inkontinensia$ impotensi$ atau %edera re%tal dapat
1
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
17/69
ter#adi denan %ara ini. 0eruian lainnya adaalah kemunkinan kerusakan
pada re%tum dan spinter eksternal serta bidan operati" terbatas.
Prostatektomi retropubik
Adalah suatu teknik yan lebih umum dibandin pendekatan
suprapubik dimana insisi abdomen lebih rendah mendekati kelen#ar prostat$
yaitu antara arkus pubis dan kandun kemih tanpa memasuki kandun
kemih. Prosedur ini %o%ok untuk kelen#ar besar yan terletak tini dalam
pubis. -eskipun darah yan keluar dapat dikontrol denan baik dan letak
bedah lebih mudah dilihat$ in"eksi dapat %epat ter#adi dalam ruan
retropubis. 0elemahan lainnya adalah tidak dapat menobati penyakit
kandun kemih yan berkaitan serta insiden hemorari akibat pleksus
8enosa. 0euntunan yan lain adalah periode pemulihan lebih sinkat serta
kerusakan sspinter kandun kemih lebih sedikit
. +rans =rethral 1ese%tion o" the prostate (+=1P!
+=1P adalah suatu operasi penankatan #arinan prostat lewat uretra
menunakan resektroskop$ dimana resektroskop merupakan endoskop denan
tabun :'949F untuk pembedahan uretra dilenkapi denan alat pemoton dan
%ounter yan disambunkan denan arus listrik. +indakan ini memerlukan
pembiusan umum maupun spinal dan merupakan tindakan in8asi" yan masih
dianap aman dan tinkat morbiditas minimal.
+=1P merupakan operasi tertutup tanpa insisi serta tidak mempunyai
e"ek meruikan terhadap potensi kesembuhan. ,perasi ini dilakukan pada
prostat yan menalami pembesaran antara 4'9?' ram$ kemudian dilaakukan
reseksi. 5airan iriasi diunakan se%ara terus ; menerus denan %ara isotonis
selama prosedur. Setelah dilakukan reseksi$ penyembuhan ter#adi denan
ranulasi dan reepitelasisai uretra pars prostatika (Anonim$ F0$ =I$ :&!.
Setelah dilakukan +=1P$ dipasan kateter "oley tia saluran no.2 yan
dilenkapi balon 4' ml$ untuk memperlan%ar pembuanan umpalan darah dari
kandun kemih. Iriasi kandun kemih yan konstan dilakukan setelah 2 #am
bila tidak keluar bekuan darah lai. 0emudian kateter dibilas tiap 2 #am sampai
1*
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
18/69
#ernih. 0ateter diankat setelah 49& hari setelah operasi dan pasien harus sudah
dapat berkemih denan lan%ar
+=1P masih merupakan standar emas. Indikasi +=1P ialah e#ala ;
e#ala dari sedan sampai berat$ 8olume prostat kuran dari ?' ram dan pasien
%ukup sehat untuk men#alani operasi. 0omplikasi +=1P #anka pendek adalah
perdarahan$ in"eksi$ hiponatremia$ atau retensio oleh karena bekuan darah.
Sedankan komplikasi #anka pan#an adalah striktur uretra$ e#akulasi retroard
(&'9' 7!$ impotensi (292' 7!. ,leh karena pembedahan tidak menobati
penyebab BPH$ biasanya penyakit akan timbul lembali setelah C ; :' tahun
kemudian.
4. +rans =rethral In%ision o" Prostate (+=IP!
aitu suatu prosedur untuk menanani BPH denan %ara memasukkan
instrumen melalui uretra. Satu atau dua buah insisi dibuat pada prostat dan
kapsul prostat untuk menurani tekanan prostat pada uretra dan menurani
kontriksi uretral. 5ara ini diindikasikan ketika kelen#ar prostat berukuran ke%il
(4' ram*kuran! dan e"ekti" dalam menobati banyak kasus BPH. 5ara ini
dapat dilakukan di klinik rawat #alan dan mempunyai anaka komplikasi lebih
1+
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
19/69
rendah dibandin %ara yan lainnya. (dikutip dari buku 0eperawatan -edikal
Bedah < Sistem Perkemihan
-etode ini diindkasikan untuk pasien denan e#ala obstrukti"$ tetapi
ukuran prostatnya mendekati normal. Pada hiperplasia prostat yan tidak beitu
besar dan pada pasien yan umurnya masih muda umumnya dilakukan metode
tersebut atau in%isi leher buli ; buli atau Bladder Ne%k In%ision (BNI! pada #am
& dan . +erapi ini #ua dilakukaan se%ara endoskopik yaitu denan menyayat
memakai alat seperti yan dipakai pada +=1P tetapi memakai alat pemoton
yan menyerupai alat penaruk$ sayatan dimulai dari dekat muara ureter
sampai dekat ke 8erumontanum dan harus %ukup dalam sampai tampak kapsul
prostat.
0elebihan daari metode ini adalah lebih %epat dari pada +=1 dan
menurunnya ke#adian e#akulasi retrorade dibandinkan %ara +=1.
2. +rans =retrhal aer o" the Prostate (aser Prostate%tomy!
,leh karena %ara operati" (operasi terbuka atau +=1P! untuk menankat
prostat yan membesar merupakan operasi yan berdarah$ sedan penobatan
denan +=-+ dan +=1F belum dapat memberikan hasil yan sebaik denan
operasi maka di%oba %ara operasi yan dapat dilakukan hampir tanpa
pendarahan.
@aktu yan diperlukan untuk melaser prostat biasanya sekitar ; 2 menit
untuk masin ; masin lobus prostat (lobus lateralis kaanan$ kiri$ dan medius!.
Pada waktu ablasi akan ditemukan p#p c#rn effect sehina tampak melalui
sistoskop ter#adi ablasi pada permukaan prostat$ sehina uretra pars prostatika
akan seera men#adi lebih lebar$ yan kemudian masih akan diikuti e"ek ablasi
ikutan yan akan menyebabkan Jlaser nekrosisK lebih dalam setelah 2 ; 2
minu sehina hasil akhir nanti akan terk#adi rona di dalam prostat
menyerupai rona yan ter#adi sehabis +=1.
d! In8asi" minimal
a. +rans =rethral -i%rowa8e thermotherapy (+=-+!
1
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
20/69
5ara memanaskan prostat sampai 22$&'5 9 2'5 ini mulai diperkenalkan
dalam tia tahun terakhir ini. Dikatakan denan memanaskan kelen#ar
periuretral yan membesar ini denan elomban mikro (mi%rowa8e! yaitu
denan elomban ultrasonik atau elomban radio kapasiti" akan ter#adi
8akuolisasi dan nekrosis #aarinan prostat$ selain itu #ua akan menurunkan
tonus otot polos dan kapsul prostat sehina tekanan uretra menurun sehina
obstruksi berkuran.
5ara ker#a +=-+ ialah antene yan berada pada kateter dapat
meman%arkan mi%rowa8e ke dalam #arinan prostat. ,leh karena temperatur
pada antene akan lebih tini maka perlu dilenkapi denan sur"a%e %ostin
aar tidak merusak mu%osa ureter. Denan proses pendindinaan ini meman
mu%osa tidak rusak tetapi penetrasi #ua berkuran
5ara +=1F (trans urethral radio %apa%iti8e8"reGuen%y! meman%arkan
elomban Jradio "reGGuen%yK yan pan#an elombannya lebih besar
daaripada tebalnya prostat #ua arah dari elomban radio "reGuen%y dapat
diarahkan oleh elektrode yan ditempel diluar (pada pankal paha! sehina
e"ek panasnya dapat menetrasi sampai lapisan yan dalam. 0euntunan lain
oleh kateter yan ada alat pemanasannya mempunyai lumen sehina
pemanasan bisa lebih lama$ dan selama pemanasan urine tetap dapat menalir
keluar.
2-
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
21/69
b. +rans =rethral Ballon Dilatation (+=BD!
Dilatasi uretra pars prostatika denan balon ini #ula ; mula diker#akan
denan #alan melakukan %ommisurotomi prostat pada #am :.'' denan #alan
melalui operasi terbuka (trans8esikal!
Prostat di tekan men#adi dehidrasi sehina lumen uretra melebar.
-ekanismenya adalah <
a. 0apsul prostat direankan
b. +onus otot polos prostat dihilankan denan penekanan tersebut%. 1eseptor alpha adreneri% pada leher 8esika dan uretra pars prostatika
dirusak.
%. +rans =retra Needle Ablation (+=NA!
aitu denan menunakan elomban radio "rekuensi tini untuk
menhasilkan ablasi termal pada prostat. 5ara ini mempunyai prospek yan
baik una men%apai tu#uan untuk menahasilkan prosedur denan perdaraahan
minimal$ tidak in8asi" dan mekanisme e#akulasi dapat dipertahankan.
21
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
22/69
d. Stent =rethra
Pada hakekatnya %ara ini sama denan memasan kateter uretra$ hanya
sa#a kateter tersebut dipasan ada uretra pars prostatika. Bentuk stent ada spiral
dibuat dari loam ber%ampur emas yan dipasan diu#un kateter (prosta%h!.
Stents ini diunakan sebaai protesis indwellin permanen yan ditempatkan
denan bantuan endoskopi atau bimbinan pen%itraan. =ntuk memasannyaa$
pan#an uretra pars prostatika diukur denaan =S/ dan kemudian dipilih alat
yan pan#annya sesuai$ lalu alat tersbut dimasukkan denan kateter pendoron
dan bila letak sudah benar di uretra pars prostatika maka spiral tersebut dapat
dilepas denan kateter pendoron. Pemasanan stent ini merupakan %ara
menatasi obstruksi in"ra8esikal yan #ua kuran in8asi"$ yan merupakan
alternati" sementara apabila kondisi penderita belum memunkinkan untuk
mendapatkan terapi yan lebih in8asi".
. 0,NSEP DASA1 AS=HAN 0EPE1A@A+AAN 0IEN DEN/AN BPH
a. Penka#ian
Penka#ian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yan sistematis dalam penumpulan data dari berbaai sumber data
22
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
23/69
untuk mene8aluasi dan menidenti"ikasi status kesehatan klien (iyer at al$ :?!.
tahap penka#ian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan
sesuai denan kebutuhan indi8idu. oleh karena itu penka#ian yan akurat$
lenkap$ sesuai denan kenyataan$ kebenaran data sanat pentin dalam
merumuskan suatu dianosa keperawatan dan memberikan pelayanan keperawatan
sesuai denan respon indi8idu$ sebaaimana yan telah ditentukan dalam standar
praktek keperawatan dari ana (ameri%an nursin asso%iation!. (nursalam$ '':.
hal < :!.
. Identitas
Identitas pada klien yan harus diketahui diantaranya < Nama <
=mur < (&' tahun keatas!
)enis kelamin < (menyeran laki ; laki!
Peker#aan <
Alamat <
No reister <
Suku*bansa <
Aama <
+inkat pendidikan <
4. 1iwayat kesehatan*keperawatan
a. 0eluhan utama
0eluhan utama pasien BPH adalah$ biasanya pasien denan BPH akan
meneluh adanya kesulitan saat berkemih atau nyeri saat berkemih$ klien
#ua meneluh sulitnya untuk ken%in. Pada saat menka#i keluhan utama
perlu diperhatikan "aktor yan memperawat atau merinankan nyeri
( pro8okati8e * paliati8e !$ rasa nyeri yan dirasakan (Guality!$ keanasan *
intensitas ( sa8erity ! dan waktu seranan$ lama$ kekerapan (time!
b. 1iwayat kesehatan sekaran
Didalam buku Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan
menyatakan ka#i berapa lama keluhan hesistansi (mene#an untuk memulai
urine!$ keluhan intermitensi (miksi berhenti dan kemudian meman%ar lai!$
pan%aran mikisi melemah$ keluhan miksi tidak puas$ keluhan miksi menetes$
keluhan peninkatan "rekuensi miksi$ keluhan miksi serin di malam hari$
keluhan sanat inin miksi dan keluhan rasa sakit sewaktu miksi mulai
dirasakan.
23
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
24/69
-erupakan riwayat kesehatan klien saat ini yan meliputi keluhan
pasien$ diantaranya klien meneluh inin ken%in tapi tidak #adi (hesistensi!$
klien meneluh #ika inin ken%in harus menunu lama$ klien meneluh
saat ken%in aliran urinnya terputus ; putus tidak lan%ar$ klien meneluh
menetesnya urin setelah ken%in$ klien meneluh pada saat ken%in
pan%aran urinnya melemah$ tidak lan%ar$ dan 8olume sedikit$ klien meneluh
tidak puas setelah buan air ke%il$ klien #ua meneluh inin buan air ke%il
tapi sulit ditahan$ klien meneluh serin terbanun di malam hari untuk
ken%in$ klien meneluh kadan ; kadan saat ken%in "rekuensi bertambah$
klien meneluh adanya perasaan belum selesai saat berkemih dan kanton
tempat menampun urinnya tersa belum koson$ klien #ua menatakan nyri
saat ken%in$ klien meneluh nyeri pada pinan saat ken%in$ klien
meneluh pada saat ken%in serin menedan$ klien meneluh merasa letih$
tidak na"su makan$ mual$ dan muntah.
%. 1iwayat kesehatan dahulu-eliputi penyakit yan pernah diderita klien pada masa lalu yan bisa
memperberat penyakit yan dialaminya sekaran. Biasanya klien denan
BPH perlu kita ka#i adanya riwayat merokok$ menyukai makanan yan
berlemak tini dan kuran makan sayur$ kuran akti" olahraa$
menkonsumsi makanan denan kolesterol tini$ atau #ua menkonsumsi
obat ; obatan yan meninkatkan libido pada waktu mudanya dari olonan
hormon testosteron$ dan aya hidupnya yan selalu stress.
Dan #ua perlu dika#i adanya penyakit yan berhubunan denan
saluran perkemihan$ misalnya IS0 (In"eksi Saluran 0en%in ! yan
berulan. Penyakit kronis yan pernah di derita. ,perasi yan pernah di
#alani ke%elakaan yan pernah dialami adanya riwayat penyakit D- $
hipertensi$ PP,-$ )antun 0oroner$ Dekompensasi 0ordis dan anuan
24
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
25/69
"aal darah dapat memperbesar resiko ter#adinya penyulit pas%a bedah
( Sunaryo$ H$ : < ::$ :$ ! .
d. 1iwayak kesehatan keluara
1iwayat penyakit pada anota keluara yan si"atnya menurun
seperti < Hipertensi$ Diabetes -ellitus$ Asma perlu diali yan mena
kemunkinannya bisa memperberat penderita denan penyakitnya.
2. Pemeriksaan "isik
Di dalam buku Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan
menyatakan pemeriksaan ++6 dilakukan terutama pada klien praoperati". Nadi
dapat meninkat pada kedaan kesakitan$ pada retensi urine akut$ dehidrasi
sampai syok pada retensi urine$ serta urosepsis sampai syok septik.
Pada pemeriksaan penaruh penyempitan lumen uretra memberikan
mani"estasi pada tanda ; tanda obstruksi dan iritasi saluran kemih. +anda
obstruksi yan didapatkan$ meliputi hesistensi$ pan%aran miksi melemah$
intermitensi$ daan menetes setelah miksi. Sementara itu tanda iritasi$ meliputi
adanya peninkatan "rekuensi$ urensi$ nokturia$ dan disuria.
Penis dan uretra #ua diperiksa untuk mendeteksi kemunkinan stenosis
meatus$ struktur uretra$ batu uretra$ karsinoma$ maupun "imosis. Pemeriksaan
skrotum untuk menetukan adanya epididimitis.
Pemeriksaan abdomen dilakukan denan teknik bimanual untuk
menetahui adanya hidrone"rosis dan plyne"rosis. Pada daerah supra ; simpisis$
keadaan retensi akan menon#ol. Saat palpasi teraba adanya ballotement dan
klien akan terasa inin miksi. Perkusi dilakukan untuk menetahui adanya
tidaknya residual urine.1e%tal tou%h*pemeriksaan %olok dubur bertu#uan untuk menentukan
konsistensi sistem persara"an unit 8esiko ureter dan besarnya prostat.
a. ++6
+ekanan darah < meninkat
Nadi < meninkat
Perna"asan < meninkat
Suhu < meninkat
b. Pemeriksaan se%ara sistemik
a! Sistem perkemihan
25
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
26/69
/anuan eliminasi merupakan e#ala utama yan serinkali
dialami oleh pasien denan preoperasi$ perlu dika#i kerau9rauan dalam
memulai aliran urin$ aliran urin berkuran$ penosonan kandun kemih
inkomplit$ "rekuensi berkemih$ nokturia$ disuria dan hematuria.
Sedankan pada postoperasi BPH yan ter#adi karena tindakan in8asi"
serta prosedur pembedahan sehina perlu adanya ober8asi drainase
kateter untuk menetahui adanya perdarahan denan mene8aluasi warna
urin. E8aluasi warna urin$ %ontoh < merah teran denan bekuan darah$
perdarahan denan tidak ada bekuan$ peninkatan 8iskositas$ warna
keruh$ elap denan bekuan. Selain ter#adi anuan eliminasi urin$ #ua
ada kemukinan ter#adinya konstipasi. Pada preoperasi BPH hal tersebut
ter#adi karena protrusi prostat ke dalam rektum$ sedankan pada
postoperasi BPH$ karena perubahan pola makan dan makanan
Adanya massa padat di bawah abdomen bawah (desistensi kandun
kemih!
Adanya nyeri tekan pada kandun kemih Adanya kemunkinan ditemukan hernia inualis < hemoroid
(menakibatkan peninkatan tekanan abdominal yan memerlukan
penosonan kandun kemih menatasi tahanan!
Adanya nyeri pada prostat
Nyeri pada suprapubis$ panul$ dan punun.
Adanya nyeri seperti tertusuk*nyeru ta#am (prostatitis akut!.
b! Sistem pen%ernaan
+eranunya sistem pemasukan makan dan %airan yaitu karena
e"ek penekanan*nyeri pada abomen (pada preoperasi!$ maupun e"ek dari
anastesi pada postoperasi BPH$ sehina ter#adi e#ala< anoreksia$ mual$
muntah$ penurunan berat badan$ tindakan yan perlu dika#i adalah awasi
masukan dan peneluaran baik %airan maupun nutrisinya.
%! Sistem kardio8askuler
Pada kasus BPH serin di#umpai adanya anuan sirkulasi pada
kasus preoperasi dapat di#umpai adanya peninkatan tekanan darah$
2
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
27/69
peninkatan nadi yan disebabkan oleh karena e"ek pembesaran
in#al. Penurunan tekanan darah peninkatan nadi serin di#umpai pada.
kasus postoperasi BPH yan ter#adi karena kekuranan 8olume %airan.
d! Sistem reproduksi
Pada pasien BPH baik preoperasi maupun postoperasi terkadan
menalami masalah tentan e"ek kondisi*terapi pada kemampuan
seksualnya$ takut inkontinensia*menetes selama hubunan intim$
penurunan kekuatan kontraksi saat e#akulasi$ dan pembesaran atau nyeri
tekan pada prostat
e! Sistem neuroloi
Adanya kelumpuhan atau paralysis karen post operasi disebakan
karena anasteshinya
"! Sistem inteumen
+uror kulit #elek
-ukosa bibir kerin
-embran mukosa pu%at
&. Pemeriksaan penun#an*dianostik
Pemeriksaan dianostik menurut buku 1en%ana Asuhan 0eperawatan
Doenes$dkk adalah <
a. =rinalisa. @arna kunin$ %oklat elap$ merah elap atau teran (berdarah!.
Penampilan keruh pH atau lebih besar (menun#ukkan in"eksi!$ bakteria$
SDP$ SD-$ munkin ada se%ara mikroskopis.
b. 0ultur urine. Dapat menun#ukkan Staphylo%o%us aureus$ Proteus$ 0lebsiella$
Pseudomonia$ atau Es%heria %oli.
%. Sitoloi urine. =ntuk menesampinkan kandun kemih.
d. B=N*kreatinin. -eninkat bila "unsi in#al dipenaruhi
e. Asam "os"at serun*antien khusus prostatik. Peninkatan karena
pertumbuhan selular dan penaruh hormonal pada kanker prostat (dapat
menindikasi metastase tulan!
". SDP munkin lebih besar dari ::.'''$ menindikasi in"eksi bila pasien tidak
imunosupresi
. Penentuan ke%epatan aliran urine. -enka#i dera#at obstruksi kandun
kemih.
h. I6P denan "ilm pas%a ; berkemih. -enun#ukkan pelambatan penosonan
kandun kemih$ membedakan dera#at obstruksi kandun kemih dan adanya
2*
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
28/69
pembesaran prostat$ di8ertikuli kandun kemih dan penebalan abnormal otot
kandun kemih.
i. Sistouretrora"i berkemih. Diunakan sebaai anti I6P untuk
mem8isualisasikan dis"unsi yan tak berhubunan denan BPH.
#. Sistouretroskopi. =ntuk menambarkan dera#at pembesaran prostat dan
perubahan dindin kandun kemih (kontraindikasi pada adanya IS0 akut
sehubun denan adanya resiko sepsis ram neati"!
k. Sistometri. -ene8aluasi "unsi otot detrusor dan tonusnya
l. =ltrasound transrektal. -enukut ukuran prostat$ #umlah residu urine$
melokalisasi lesi yan tak berhubunan denan BPH
?. Analisa data
2+
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
29/69
2
NO DATA PATOFISIOLOGI MASALAH
:. DS <
0lien menatakan
sulit BA0
0lien menatakan
tidak puas setelah
ken%in
0lien menatakan
saat ken%in
pan%aran urinnnya
lemah$ tidak lan%ar$dan 8olumenya
sedikit
0lien menatakan
adanya perasaan
belum selesai
berkemih
0lien menatakan
kanton penampun
urinnya terasa penuh
0lien menatakan
urinnye serin
menetes setelah
ken%in
0lien menatakan
serin banun
dimalam hari karena
keininan
berken%in
0lien menatakan
nyeri saat ken%in
0lien menatakan
serin menedan
saat ken%inD, <
Distensi kandun
kemih
Disuria
Serin berkemih
(malam hari!
Berkemih sedikit
Sensasi kandun
kemih penuh
Adanya nyeri tekan
Foto polos abdomen$ditemukan batu pada
saluran kemih
ab< urinalisa$
adanya in"eksi pada
kandun kemih
Sistouretroskopi$
adanya pemberas
prostat dan dindin
kandun kemih
Peninkatan sel
estem$peninkatan & al"a
reduktase dan reseptor androen$
proses menua$ interaksi sel epitel
dan stroma$ dan berkurannya sel
yan mati
0etidakseimbanan hormon
(peninkatan estroen dan
penurunan proesteron!
Hiperplasia pada epitel dan
stroma pada kelen#ar prostat
Penyempitan lumen ureter
-enahambat aliran urine
,bstruksi urine
1etensi urine
DS <
0lien menatakan
nyeri saat berkemih 0lien menatakan
nyeri pada
pinannya saat
ken%in
klien menatakan
setiap ken%in selalu
men edan dan
Peninkatan sel
estem$peninkatan & al"a
reduktase dan reseptor androen$ proses menua$ interaksi sel epitel
dan stroma$ dan berkurannya sel
yan mati
0etidakseimbanan hormon
(peninkatan estroen dan
penurunan proesteron!
Nyeri
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
30/69
b. Dianosa keperawatan
a! Pre operati"
:. 1etensi urine berhubunan denan tekanan urine tini$ dan s"inter kuat
(adanya obstruksi mekanik pembesaran prostat!
. Nyeri berhubunan denan aen %edera biolois (iritasi muksa buli ; buli$
distensi kandun kemih$ in"eksi urinaria!
4. Ansietas berhubunan denan perubahan status kesehatan (kemunkinan
prosedur pembedahan!
b! Post operati"
:. Nyeri berhubunan denan aen %edera biolois (adanya insisi
pembedahan*+=1P!
. /anuan Eliminasi =rine Berhubunan Denan ,bstruksi Anatomik
(Bekuan Darah$ ,edem$ +rauma$ Prosedur Bedah$ +ekanan Dan Iritasi Pada
Ballon
4. 1esiko in"eksi berhubunan denan prosedur in8asi" (alat selama
pembedahan$ %atheter$ iritasi kandun kemih serta trauma insisi bedah
%. Inter8ensi keperawatan
N
o
Diagnosa
keperawatan
Tujuan dan riteria
Hasi!
Inter"ensi
:. 1etensi =rine
De#enisi $
Penosonan
kandun kemih
tidak
komplet*inkom
plit
Batasan
karakteristik $
+idak ada
haluan urine
Distensi
NO% $
Symtom se8erity
=rinary
elimination
riteria &asi! $
Penosonan
bladder
se%ara sempurna
@arna urin dbn
Bau urin dbn
=rin terbebas dari
NI% <
'rinar( E!i)ination
Manage)ent
memantau eliminasi urin
termasuk "rekuensi$
konsistensi$ bau$ 8olume$
dan warna yan sesuai
memantau tanda dan e#ala
retensi urin
mena#arkan pasien untuk
menetahui tanda e#ala
adanya in"eksi saluran
kemih
3-
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
31/69
kandun
kemih
-enetes
Disuria
Serin
berkemih
Inkontinensi
a urine
berlebih
1esidu urine
Sensasi
kandun
kemih enuh
Berkemih
sedikit
Faktor
*er&u*ungan $
Hambatan
+ekanan
ureter tini
Inhibisi
arkus re"leks
S"inter kuat
partikel
Balan%e %airan
selama 2 #am
=rin dapat keluar
tanpa kesakitan
pantau waktu eliminasi
kemih terakhir
an#urkan pasien untuk
minum C elas per hari
membantu pasien dalam
toiletin
an#urkan pasien
menoson kan kandun
kemih sebelum prosedur
yan rele8an
%atat waktu prosedur
berkemih pertama
batasi %airan sesuai
kebutuhan
an#urkan pasien memantau
tanda ; tanda in"eksi
saluran kemih
urinar( retention +are
melakukan penilaian
kemih komprehensi"
ber"okus pada
inkontinensia
memantau penunaan
aen nonpres%riptiondenan antikolinerik atau
al"a9aonis9si"at
memonitor e"ek dari obat9
obatan yan diresepkan$
seperti %al%ium %hannel
blo%kers dan antikolinerik
Sediakan pri8a%y untuk
31
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
32/69
eliminasi
/unakan suesti denan
menhidupkan kran air
Stimulasi re"le3 ken%in
denan memberikan media
dinin di perut atau
menaliri enital denan
air
Sediakan waktu untuk
penosonan bladder ( :'
menit !
akukan katerisasi
5atat peneluaran urin
An#urkan pasien untuk
men%eh ter#adinya
impaksi atau kontsipasi
-onitor dera#at didtensi
bladder
-onitor intake dan output
%airan
akukan pemasanan
kateter se%ara intermitent
1u#uk ke spesialis uroloi
. Nyeri akut
De#inisi $
Penalaman
sensorik dan
emosional yan
tidak
menyenankan
dan mun%ul
NO% $
Pain e8el$
pain %ontrol$
%om"ort le8el
riteria Hasi! $
-amp
NI% $
Pain Manage)ent
akukan penka#ian nyeri
se%ara komprehensi"
termasuk lokasi$
karakteristik$ durasi$
"rekuensi$ kualitas dan
"aktor presipitasi
32
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
33/69
akibat
kerusakan
#arinan a%tual
atau potensial
atau
diambarkan
dalam hal
kerusakan
sedemikian rupa
(International
Asso%iation "or
study o" pain! <
awitan yan
tiba 9 tiba atau
lambat dari
intensitas rinan
hina berat
denan akhir
yan dapat
diantisipasi atau
diprediksi dan
berlansun
selama ?
bulan
Batasan
karakteristik $
-elaporkan
nyeri se%ara
8erbal
/anuan
tidur (mata
u menontrol nyeri
(tahu penyebab
nyeri$ mampu
menunakan
tehnik
non"armakoloi
untuk menurani
nyeri$ men%ari
bantuan!
-elap
orkan bahwa nyeri
berkuran denan
menunakan
mana#emen nyeri
-amp
u menenali nyeri
(skala$ intensitas$
"rekuensi dan
tanda nyeri!
-enya
takan rasa nyaman
setelah nyeri
berkuran
+anda
8ital dalam
rentan normal
,bser8asi reaksi non8erbal
dari ketidaknyamanan
/unakan teknik komunikasi
terapeutik untuk
menetahui penalaman
nyeri pasien
0a#i kultur yan
mempenaruhi respon nyeri
E8aluasi penalaman nyeri
masa lampau
E8aluasi bersama pasien
dan tim kesehatan lain
tentan ketidake"ekti"an
kontrol nyeri masa lampau
Bantu pasien dan keluara
untuk men%ari dan
menemukan dukunan
0ontrol linkunan yan
dapat mempenaruhi nyeri
seperti suhu ruanan$
pen%ahayaan dan
kebisinan
0urani "aktor presipitasi
nyeri
Pilih dan lakukan
penananan nyeri
("armakoloi$ non
"armakoloi dan inter
personal!
0a#i tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan
inter8ensi
33
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
34/69
%apek$
tampak sayu$
sulit atau
erakan
ka%au dan
merinis!
Dia"oresis
Perubahan
tekanan
darah
Perubahan
"rekuensi
perna"asan
Perubahan
selera makan
+inkah laku
ekspresi"
(elisah$
marah$
menanis$
merintih$
waspada$
na"as
pan#an$
iritabel!
Indikasi
nyeri yan
dapat
diamati
Faktor (ang
*er&u*ungan $
A#arkan tentan teknik non
"armakoloi (relaksasi$ tarik
na"as dalam$ terapi musik!
E8aluasi kee"ekti"an
kontrol nyeri
+inkatkan istirahat
0olaborasikan denan
dokter #ika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak
berhasil
-onitor penerimaan pasien
tentan mana#emen nyeri
Ana!gesi+ Ad)inistration
+entukan lokasi$
karakteristik$ kualitas$ dan
dera#at nyeri sebelum
pemberian obat 5ek instruksi dokter tentan
#enis obat$ dosis$ dan
"rekuensi. O*atn(a
,anti*iotika dosis tinggi
se+ara ora! )aupun
suntikan- anti tetanus
seru) dan toksoid- anti
in#!a)asi-
5ek riwayat aleri
Pilih analesik yan
diperlukan atau kombinasi
dari analesik ketika
pemberian lebih dari satu
+entukan pilihan analesik
34
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
35/69
Aen %edera
(minsalnya
biolois$ at
kimia$ "isik$ dan
psikolois!
terantun tipe dan
beratnya nyeri
+entukan analesik pilihan$
rute pemberian$ dan dosis
optimal
Pilih rute pemberian se%ara
I6$ I- untuk penobatan
nyeri se%ara teratur
-onitor 8ital sin sebelum
dan sesudah pemberian
analesik pertama kali
Berikan analesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
E8aluasi e"ekti8itas
analesik$ tanda dan e#ala
(e"ek sampin!
4. Ansietas
De#inisi$
perasaan tidak
nyaman atau
kekhawatiran
yan samar
disertai responsautonom
(sumber serin
kali tidak
spesi"ik atau
tidak diketahui
oleh indi8idu!
perasaan takut
NO% $
An3iety
%ontrol
5opin
riteria Hasi! $
0lien mampu
menidenti"ik
asi dan
menunkapk
an e#ala
%emas
-enidenti"i
kasi$
menunkapk
NI% $
An.iet( /edu+tion
,penurunan ke+e)asan0
• /unakan pendekatan
yan menenankan
• Nyatakan denan #elas
harapan terhadap pelaku
pasien
• )elaskan semua prosedur
dan apa yan dirasakan
selama prosedur
• +emani pasien untuk
memberikan keamanan
dan menurani takut
35
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
36/69
yan
disebabkan oleh
antisipasi
terhadap
bahaya. Hal ini
merupakan
isyarat
kewaspadaan
yan
memperinatka
n indi8idu akan
adanya bahaya
dan
memampukan
indi8idu untuk
bertindak
menhadapi
an%aman.
Batasan
karakteristik$
Perilaku
Penuruna
n
produkti"i
tas
-eneksp
resikan
kekhawati
ran karena
perubahan
dalam
peristiwa
an dan
menun#ukkan
tehnik untuk
menontol
%emas
6ital sin
dalam batas
normal
Postur tubuh$
ekspresi
wa#ah$ bahasa
tubuh dan
tinkat
akti8itas
menun#ukkan
berkurannya
ke%emasan
• Berikan in"ormasi "aktual
menenai dianosis$
tindakan pronosis
• Doron keluara untuk
menemani anak
• akukan ba%k * ne%k rub
• Denarkan denan penuh
perhatian
• Identi"ikasi tinkat
ke%emasan
• Bantu pasien menenal
situasi yan menimbulkan
ke%emasan
• Doron pasien untuk
menunkapkan
perasaan$ ketakutan$
persepsi
• Instruksikan pasien
menunakan teknik
relaksasi
• Barikan obat untuk
menurani ke%emasan
3
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
37/69
hidup
/erakan
yan
irele8an /elisah
-elihat
sepintas
Insomnia
0ontak
mata yan
buruk
Aitasi
-enintai +ampak
waspada
Afektif
/elisah
0esedihan
yan
mendalam Distress
0etakutan
Perasaan
tidak
adekuat
Ber"okus
pada diri
sendiri Peninkata
n
kewaspada
an
Iritabilitas
/uup
Senan
berlebihan
1asa nyeri
3*
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
38/69
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
39/69
s
Diare
-ulut
kerin @a#ah
merah
)antun
berdebar9
debar
Peninkata
n tekanan
darah Peninkata
n denyut
nadi
Peninkata
n re"leks
Peninkata
n "rekuensi
perna"asan Pupil
melebar
0esulitan
bernapas
6asokonstri
ksi
super"i%ial
0edutan
pada otot
emah
Parasimpatik
Nyeri
abdomen
Penurunan
tekanan
darah
3
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
40/69
Penurunan
denyut nadi
Diare
6ertio
etih
-ual
/anuan
tidur
0esemutan
pada
ekstremitas
Serin
berkemih
Anyan9
anyanan
Doronan
berkemih
(keininan
mendesak
untuk
berkemih!
K#gnitif
-enyadari
e#ala
"isilois
Blokin
pikiran
0on"usi
Penurunan
lapan
persepsi
0esulitan
berkonsentr
asi
Penurunan
kemampua
4-
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
41/69
n untuk
bela#ar
Penurunan
kemampua
n untuk
meme%ahka
n masalah
0etakutan
terhadap
konsekuens
i yan tidak
spesi"ik
upa
/anuan
perhatian
0hawatir
-elamun
5enderun
menyalahk
an oran
lain
Faktor (ang
*er&u*ungan$
Perubahan
dalam<
• Status
ekonomi• inkun
an
• Status
kesehata
n
• Pola
interaksi
• Funsi
41
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
42/69
peran
• Status
peran
Pema#anantoksin
+erkait
keluara
Herediter
In"eksi*kon
taminan
interperson
al Penularan
penyakit
interperson
al
0risis
maturasi
0risis
situsional
Stress
Penyala
hunaan
at
An%ama
n
kematian
An%ama
n pada<
9 Statu
s
ekon
omi
9 in
42
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
43/69
kun
an
9 Statu
s
kese
hata
n
9 Pola
inter
aksi
9 Fun
si
pera
n
9 Statu
s
pera
n
9 0on
sep
diri
9
2. anuan
eliminasi
urinarius
de#enisi
dis"unsi pada
eliminasi urine
*atasan
karakteristik
Disuria
Serin
NO% $
Symptom se8erity
=rinary
elimination
riteria &asi! $
Penosonan
bladder
se%ara sempurna
@arna urin dbn
Bau urin dbn
NI% <
'rinar( E!i)ination
Manage)ent
memantau eliminasi urin
termasuk "rekuensi$
konsistensi$ bau$ 8olume$
dan warna yan sesuai
memantau tanda dan e#ala
retensi urin
mena#arkan pasien untuk
menetahui tanda e#ala
43
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
44/69
berkemih
Anyan ;
anyanan
Nokturia
1etensi
Doronan
Faktor (ang
*er&u*ungan
,bstruksi
anatomik
Penyebab
multipel
/anuan
sensori
motorik
In"eksi
saluran
kemih
=rin terbebas dari
partikel
Balan%e %airan
selama 2 #am
=rin dapat keluar
tanpa kesakitan
adanya in"eksi saluran
kemih
pantau waktu eliminasi
kemih terakhir
an#urkan pasien untuk
minum C elas per hari
membantu pasien dalam
toiletin
an#urkan pasien
menoson kan kandun
kemih sebelum prosedur
yan rele8an
%atat waktu prosedur
berkemih pertama
batasi %airan sesuai
kebutuhan
an#urkan pasien memantau
tanda ; tanda in"eksi
saluran kemih
*!adder irrigation
+entukan apakah iriasi
akan dilakukan se%ara
berkelan#utan atau hanya
sementara )elaskan tu#uan tindakan
kepada klien
Sediakan perlatan iriasi
streril sesuai protokol
membersihkan tempat
masuk atau akhir 9
konektor denan alkohol
44
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
45/69
-onitor dan #aa aliran
iriasi sesuai indikasi
5atat #umlah %airan yan
diunakan$ karakteristik
%airan$ #umlah peneluaran
dan respon pasien
& 1esiko In"eksi
De"inisi <
Peninkatan
resiko
masuknya
oranisme
patoen
Faktor9"aktor
resiko <
9 Prosedur
In"asi"
9 0etidak%uk
upan
penetahua
n untuk
menhindar
i paparan
patoen
9 +rauma
9 0erusakan
#arinan
dan
peninkatan
paparan
NO% $
Immune Status
0nowlede <
In"e%tion
%ontrol
1isk %ontrol
riteria Hasi! $
0lien bebas
dari tanda dan
e#ala in"eksi
-enun#ukkan
kemampuan
untuk
men%eah
timbulnya
in"eksi
)umlah leukosit
dalam batas
normal
-enun#ukkan
perilaku hidup
sehat
NI% $
In#e+tion %ontro! ,ontro!
in#eksi0
• Bersihkan linkunan
setelah dipakai pasien lain
• Pertahankan teknik isolasi
• Batasi penun#un bila
perlu
• Instruksikan pada
penun#un untuk
men%u%i tanan saat
berkun#un dan setelah
berkun#un meninalkan
pasien
• /unakan sabun
antimikrobia untuk %u%i
tanan
• 5u%i tanan setiap
sebelum dan sesudah
tindakan kperawtan
• /unakan ba#u$ sarun
tanan sebaai alat
pelindun
• Pertahankan linkunan
aseptik selama
45
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
46/69
linkunan
9 1uptur
membran
amnion
9 Aen
"armasi
(imunosupr
esan!
9 -alnutrisi
9 Peninkata
n paparan
linkunan
patoen
9 Imonusupre
si
9 0etidakade
kuatan
imum
buatan
9 +idak
adekuat
pertahanan
sekunder
(penurunan
Hb$eukopenia
$ penekanan
respon
in"lamasi!
9 +idak
adekuat
pertahanan
pemasanan alat
• /anti letak I6 peri"er dan
line %entral dan dressin
sesuai denan petun#uk
umum
• /unakan kateter
intermiten untuk
menurunkan in"eksi
kandun ken%in
• +inktkan intake nutrisi
• Berikan terapi antibiotik
bila perlu
In#e+tion Prote+tion
,proteksi ter&adap in#eksi0
• -onitor tanda dan e#ala
in"eksi sistemik dan lokal
• -onitor hitun
ranulosit$ @B5
• -onitor kerentanan
terhadap in"eksi
• Batasi penun#un
• Sarin penun#un
terhadap penyakit
menular
• Partahankan teknik
aspesis pada pasien yan
beresiko
• Pertahankan teknik isolasi
k*p
4
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
47/69
tubuh
primer
(kulit tidak
utuh$
trauma
#arinan$
penurunan
ker#a silia$
%airan
tubuh statis$
perubahan
sekresi pH$
perubahan
peristaltik!
9 Penyakit
kronik
• Berikan perawatan kuliat
pada area epidema
• Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap kemerahan$
panas$ drainase
• Ispeksi kondisi luka *
insisi bedah
• Doron masukkan nutrisi
yan %ukup
• Doron masukan %airan
• Doron istirahat
• Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai
resep
• A#arkan pasien dan
keluara tanda dan e#alain"eksi
• A#arkan %ara menhindari
in"eksi
• aporkan ke%uriaan
in"eksi
• aporkan kultur positi"
4*
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
48/69
BAB III
LAPO/AN AS'S
PADA Tn1B dengan BENIGNA P/OSTAT H2PE/PLASIA ,BPH0
I. PEN/0A)IAN
a. Identitas Pasien
Nama < +n.B
=mur < C2 tahun
)enis 0elamin < aki9laki
Alamat < inkunan II 0ota Siantar 0e%.
Penyambunan
No -1 < 22'
Aama < Islam
Peker#aan < Petani
+anal -asuk < ' ,ktober ':& #am :4.4C @IB
+anal Penka#ian < :' ,ktober ':&
Dianosa -edis < BPH
5atatan 0edatanan < +n.B datan ke ruanan 5P 5@ kiriman
dari I/D menunakan kursi roda pada pukul :4.4C @IB
b. Identitas Penanun#awab
Nama < Ny.A
=mur < &C tahun
)enis 0elamin < Perempuan
Hub. denan pasien < Anak 0andun
4+
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
49/69
Alamat < /ulain Ban%ah
%. 0eluhan =tama
0lien kiriman dari I/D pada tanal ' ,ktober ':& denan
keluhan nyeri ketika buan air ke%il (BA0! disertai ada darah
beku.
d. 1iwayat 0esehatan
:. 1iwayat 0esehatan Sekaran
0lien meneluhkan sakit ketika BA0 dan terdapat darah di
BA0$ sekaran klien terpasan kateter sehina BA0 sudah
mulai lan%ar tetapi klien merasa tidak nyaman karena perih.
0lien menatakan serin menedan pada saat ken%in$ dan
serin terbanun di malam hari karena inin BA0. 0lien
meneluhkan batuk berdahak tetapi susah untuk
meneluarkannya karena sakit pada dada. 0eluara klien
menatakan klien susah tidur karena batuknya dan
membuatnya selalu terbanun di malam hari.
. 1iwayat 0esehatan Dahulu
0eluara kien menatakan nyeri BA0 sudah semen#ak
minu yan lalu dan klien dirawat di 1umah Sakit
Penyabunan selama : minu sebelum akhirnya diru#uk ke
1SA-. 0lien menatakan sudah & tahun hanya diatas tempat
tidur karena kakinya lemah semen#ak patah tulan akibat
ke%elakaan. 0lien #ua mempunyai riwayat +B dan sudah
4
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
50/69
tuntas penobatnnya. Sekaran klien menkonsumsi obat batuk
yaitu Ambro3ol.
4. 1iwayat 0esehatan 0eluara
0eluara klien menatakan tidak ada keluara denan penyakit
yan sama. 0eluara kien #ua tidak mempunyai penyakit
Hipertensi maupun D-.
e. Pola persepsi dan penananan kesehatan
0lien menatakan tidak menerti denan penyakitnya$
penyebabnya dan baaimana menyembuhkannya.
". Pola nutrisi dan metabolisme
0lien menatakan na"su makan berkuran$ diet -$ porsi yan
dihabiskan ada L porsi tidak ada mual maupun muntah. 0eluara
menatakan BB klien menalami penurunan BB : bulan terakhir 4
k dari 2C k ke 2& k.
. Pola eliminasi
0lien menatakan BA0 tidak lan%ar karena nyeri dan susah untuk
BA0. BA0 seperti menetes dan perut di baian bawah serin
terasa tean tetapi BA0 susah keluar. 0lien sekaran terpasan
kateter dan eliminasi urin mulai lan%ar dan perut sudah tidak
tean. 0lien baru :3 BAB semen#ak dirawat.
h. Pola akti"itas olahraa
Akti"itas Saat Sehat Saat Sakit
-akan • -akan 43 sehari
• -enhabiskan
porsi makan
• -akan 3
sehari
• Hanya
5-
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
51/69
menhabiska
n L porsi
• Diit -
• 0lien
menatakn
na"su makan
menurun
-inum • -inum air putih 29
& elas * hari
• -inum air
putih 94
elas * hari-andi • 3 dalam sehari • Selama
dirawat di
rumah sakit
klien tidak
ada mandi
tetapi hanya
di lap sa#aBerpakaian*berdandan • Dapat berpakaian
sendiri
• Dibantu oleh
keluara
-obilisasi di tempat
tidur
• Dapat dilakukan
sendiri
• Dibantu oleh
keluara
+oiletin • 0e w% dibantu oleh
keluara
• 0lien
terpasan
"olley %ateter
dan spoolin
denan Na5l
Berpindah • Dapat dilakukan
sendiri
• Dibantu oleh
keluara
Ber#alan • Hanya ditempat
tidur
• +idak ada
ber#alan
hanya di
tempat tidur
51
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
52/69
Eliminasi
• BA0
• BAB
• 29&3* hari
• :3* hari
+idur • C9 #am perhari • Serin
terbanun di
malam hari
i. Pola 0oniti" dan persepsi
0lien dalam keadaan sadar$ bi%ara #elas dan mampu berkomunikasi
walau terkadan harus berteriak.
#. Pemeriksaan Fisik
0eadaan =mum < Sakit sedan
0esadaran < 5ompos -entis
+D < ::'*' mmH
N < C3*i
S
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
53/69
mata baik$ penlihatan kabur ter#adi penurunan
8isus.
P < tidak ada edema palpebra dan nyeri tekan
4. Hidun
I < posisi hidun simetris$ bentuk normal$ tidak ada
%airan
P < tidak ada nyeri tekan
2. +elina
I < simetris$ bentuk normal$ ada serumen$
pendenaran kuran
P < tidak ada nyeri tekan
&. -ulut
I < ii sudah banyak yan ompon$ tidak ada ii
palsu$ mulut kuran bersih$ mukosa baik$ bibir tidak
pe%ah9pe%ah
P < tidak ada nyeri tekan
?. eher
I < simetris$ tidak ada pembersarah kalen#er tiroid
P < re"lek menelan baik
. Dada
• +horak
53
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
54/69
I < bentuk dada simetris$ penembanan dada
sama kanan dan kiri$ warna kulit dada
merata$ na"as susah karena batuk berdahak
P < tidak ada nyeri tekan dan bunyi krepitus
P < sonor
A < terdapat bunyi wheein
• )antun
I < iktus %ordis tidak terlihat
P < pulsasi teraba
P < bunyi pekak dibatas #antun dan redup di
#antun
A < tidak ada bunyi #antun tambahan
C. Abdomen
I < warna kulit merata$ tidak ada luka atau le%et
A < b isin usus meninkat
P < bunyi timpany
P < turor kulit buruk
. Ekstremitas
I < tidak ada le%et pada ekstremitas baian atas
maupun bawah$ ekstremitas kiri atas terpasan
I6FD Na5l :C tts*i
P < tidak ada nyeri tekan
0ekuatan otot 2 2 2 2 2 2 2 2
54
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
55/69
:'. /enitalia
I < terpasan "olley kateter
P < terdapat nyeri tekan
h. Pemeriksaan penun#an
: =rinalisa tanal :4*:'9':&
• 0alium < 4$C2 ( 4$&9&$& ! mEG*l
• Natrium < :44$? ( :4&9:2 ! mEG*l
• 0hlorida < :':$ ( :''9:'?! mEG*l
aboratorium tanal :4*:'9':&
• H/B < :4$2 *dl
• 1B5 < &$: (:'M?*u!
•H5+ < 4C$ (7!
• @B5 < ::$ (:'M4*u!
• P+ < :& (:'M4*u!
55
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
56/69
i. Analisa Data
5
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
57/69
5*
NO DATA PATOFISIOLOGI MASALAH
:. DS <
0lien menatakan
sulit BA0
0lien menatakan
perut baian bawah
terasa tean karena
susah BA0
0lien menatakan
BA0 tidak lan%ar
0lien menatakan
kanton penampun
urinnya terasa penuh
0lien menatakan
urinnye serin
menetes setelah
ken%in
0lien menatakan
serin banun
dimalam hari karena
keininan
berken%in
0lien menatakan
nyeri saat ken%in
0lien menatakan
serin menedansaat ken%in
D, <
Distensi kandun
kemih
+erpasan kateter
Sensasi kandun
kemih penuh
Adanya nyeri tekan
pada kandun kemih
Peninkatan sel
estem$peninkatan & al"a
reduktase dan reseptor androen$
proses menua$ interaksi sel epitel
dan stroma$ dan berkurannya sel
yan mati
0etidakseimbanan hormon
(peninkatan estroen dan
penurunan proesteron!
Hiperplasia pada epitel dan
stroma pada kelen#ar prostat
Penyempitan lumen ureter
-enahambat aliran urine,bstruksi urine
1etensi urine
DS <
0lien menatakan
nyeri saat berkemih
0lien menatakan
nyeri pada
pinannya saat
ken%in
klien menatakan
setiap ken%in selalu
menedan$ dan
terasa nyeri pada
saluran ken%innya
Peninkatan sel
estem$peninkatan & al"a
reduktase dan reseptor androen$
proses menua$ interaksi sel epitel
dan stroma$ dan berkurannya sel
yan mati
0etidakseimbanan hormon
(peninkatan estroen dan
penurunan proesteron!
Hiperplasia pada epitel dan
stroma pada kelen#ar prostat
Nyeri
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
58/69
II. DIA/N,SA 0EPE1A@A+AN
:. 1etensi urine berhubunan denan tekanan urine tini$ dan s"inter kuat
(adanya obstruksi mekanik pembesaran prostat!. Nyeri berhubunan denan aen %edera biolois (iritasi muksa buli ; buli$
distensi kandun kemih$ in"eksi urinaria!
4. Ansietas berhubunan denan perubahan status kesehatan (kemunkinan
prosedur pembedahan!
2. /anuan Eliminasi =rine Berhubunan Denan ,bstruksi Anatomik
(Bekuan Darah$ ,edem$ +rauma$ Prosedur Bedah$ +ekanan Dan Iritasi Pada
BallonIII. IN+E16ENSI 0EPE1A@A+AN
N
o
Diagnosa
keperawatan
Tujuan dan
riteria Hasi!
Inter"ensi
:. 1etensi =rine
De#enisi $
Penosonan
kandun kemih
tidak
komplet*inkomplit
Batasan
karakteristik $
+idak ada
haluan urine
Distensi
kandun kemih
-enetes
Disuria
Serin
berkemih
NO% $
Symtomse8erity
=rinary
elimination
riteria &asi! $
Penosonan
bladder
se%ara
sempurna
@arna urin
dbn
Bau urin dbn
=rin terbebas
dari partikel
NI% <
'rinar( E!i)ination Manage)ent
memantau eliminasi urin termasuk
"rekuensi$ konsistensi$ bau$
8olume$ dan warna yan sesuai
memantau tanda dan e#ala retensi
urin
mena#arkan pasien untuk
menetahui tanda e#ala adanyain"eksi saluran kemih
pantau waktu eliminasi kemih
terakhir
an#urkan pasien untuk minum C
elas per hari
membantu pasien dalam toiletin
an#urkan pasien menoson kan
kandun kemih sebelum prosedur
5+
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
59/69
Inkontinensia
urine berlebih
1esidu urine
Sensasi
kandun kemih
enuh
Berkemih
sedikit
Faktor
*er&u*ungan $
Hambatan
+ekanan ureter
tini
Inhibisi arkus
re"leks
S"inter kuat
Balan%e %airan
selama 2 #am
=rin dapat
keluar tanpa
kesakitan
yan rele8an
%atat waktu prosedur berkemih
pertama
batasi %airan sesuai kebutuhan
an#urkan pasien memantau tanda ;
tanda in"eksi saluran kemih
urinar( retention +are
melakukan penilaian kemih
komprehensi" ber"okus pada
inkontinensia
memantau penunaan aen
nonpres%ription denan
antikolinerik atau al"a9aonis9si"at
memonitor e"ek dari obat9obatan
yan diresepkan$ seperti %al%ium
%hannel blo%kers dan antikolinerik
Sediakan pri8a%y untuk eliminasi
/unakan suesti denan
menhidupkan kran air
Stimulasi re"le3 ken%in denan
memberikan media dinin di perut
atau menaliri enital denan air
Sediakan waktu untuk
penosonan bladder ( :' menit !
akukan katerisasi
5atat peneluaran urin
An#urkan pasien untuk men%eh
ter#adinya impaksi atau kontsipasi
-onitor dera#at didtensi bladder
-onitor intake dan output %airan
akukan pemasanan kateter
se%ara intermitent
5
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
60/69
1u#uk ke spesialis uroloi
. Nyeri akut
De#inisi $
Penalaman
sensorik dan
emosional yan
tidak
menyenankan dan
mun%ul akibat
kerusakan #arinan
a%tual atau
potensial atau
diambarkan
dalam hal
kerusakan
sedemikian rupa
(International
Asso%iation "or
study o" pain! <
awitan yan tiba 9
tiba atau lambat
dari intensitas
rinan hina berat
denan akhir yan
dapat diantisipasi
atau diprediksi dan
berlansun
selama ? bulan
Batasan
karakteristik $
-elaporkan
nyeri se%ara
8erbal
NO% $
Pain e8el$
pain %ontrol$
%om"ort le8el
riteria Hasi! $
-
ampu
menontrol
nyeri (tahu
penyebab
nyeri$ mampu
menunakan
tehnik
non"armakolo
i untuk
menurani
nyeri$ men%ari
bantuan!
-
elaporkan
bahwa nyeri
berkuran
denan
menunakan
mana#emen
nyeri
-
ampu
menenali
nyeri (skala$
intensitas$
NI% $
Pain Manage)ent
akukan penka#ian nyeri se%ara
komprehensi" termasuk lokasi$
karakteristik$ durasi$ "rekuensi$
kualitas dan "aktor presipitasi
,bser8asi reaksi non8erbal dari
ketidaknyamanan
/unakan teknik komunikasi
terapeutik untuk menetahui
penalaman nyeri pasien
0a#i kultur yan mempenaruhi
respon nyeri
E8aluasi penalaman nyeri masa
lampau
E8aluasi bersama pasien dan tim
kesehatan lain tentan
ketidake"ekti"an kontrol nyeri masa
lampau
Bantu pasien dan keluara untuk
men%ari dan menemukan dukunan
0ontrol linkunan yan dapat
mempenaruhi nyeri seperti suhu
ruanan$ pen%ahayaan dan
kebisinan
0urani "aktor presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan penananan nyeri
("armakoloi$ non "armakoloi dan
inter personal!
0a#i tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan inter8ensi
A#arkan tentan teknik non
"armakoloi (relaksasi$ tarik na"as
-
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
61/69
/anuan tidur
(mata %apek$
tampak sayu$
sulit atau
erakan ka%au
dan merinis!
Dia"oresis
Perubahan
tekanan darah
Perubahan
"rekuensi
perna"asan
Perubahan
selera makan
+inkah laku
ekspresi"
(elisah$ marah$
menanis$
merintih$waspada$ na"as
pan#an$
iritabel!
Indikasi nyeri
yan dapat
diamati
Faktor (ang
*er&u*ungan $
Aen %edera
(minsalnya
biolois$ at kimia$
"isik$ dan
psikolois!
"rekuensi dan
tanda nyeri!
-
enyatakan rasa
nyaman
setelah nyeri
berkuran
+a
nda 8ital
dalam rentan
normal
dalam$ terapi musik!
E8aluasi kee"ekti"an kontrol nyeri
+inkatkan istirahat
0olaborasikan denan dokter #ika
ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
-onitor penerimaan pasien tentan
mana#emen nyeri
Ana!gesi+ Ad)inistration
+entukan lokasi$ karakteristik$
kualitas$ dan dera#at nyeri sebelum
pemberian obat
5ek instruksi dokter tentan #enis
obat$ dosis$ dan "rekuensi. O*atn(a
,anti*iotika dosis tinggi se+ara
ora! )aupun suntikan- anti
tetanus seru) dan toksoid- anti
in#!a)asi-
5ek riwayat aleri
Pilih analesik yan diperlukan atau
kombinasi dari analesik ketika
pemberian lebih dari satu
+entukan pilihan analesik
terantun tipe dan beratnya nyeri
+entukan analesik pilihan$ rute
pemberian$ dan dosis optimal
Pilih rute pemberian se%ara I6$ I-
untuk penobatan nyeri se%ara
teratur
-onitor 8ital sin sebelum dan
sesudah pemberian analesik
pertama kali
Berikan analesik tepat waktu
1
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
62/69
terutama saat nyeri hebat
E8aluasi e"ekti8itas analesik$ tanda
dan e#ala (e"ek sampin!
4. Ansietas
De#inisi$
perasaan tidak
nyaman atau
kekhawatiran yan
samar disertai
respons autonom
(sumber serin kali
tidak spesi"ik atau
tidak diketahui
oleh indi8idu!
perasaan takut
yan disebabkan
oleh antisipasi
terhadap bahaya.
Hal ini merupakan
isyarat
kewaspadaan yan
memperinatkan
indi8idu akan
adanya bahaya dan
memampukan
indi8idu untuk
bertindak
menhadapi
an%aman.
Batasan
karakteristik$
Perilaku
Penurunan
produkti"itas
NO% $
An3iety
%ontrol
5opin
riteria Hasi! $
0lien
mampu
menide
nti"ikasi
dan
menun
kapkan
e#ala
%emas
-enide
nti"ikasi$
menun
kapkan
dan
menun#u
kkan
tehnik
untuk
menont
ol %emas
6ital sin
dalam
batas
normal
Postur
tubuh$
NI% $
An.iet( /edu+tion ,penurunan
ke+e)asan0
• /unakan pendekatan yan
menenankan
• Nyatakan denan #elas harapan
terhadap pelaku pasien
•)elaskan semua prosedur dan apa
yan dirasakan selama prosedur
• +emani pasien untuk memberikan
keamanan dan menurani takut
• Berikan in"ormasi "aktual
menenai dianosis$ tindakan
pronosis
• Doron keluara untuk menemani
anak
• akukan ba%k * ne%k rub
• Denarkan denan penuh
perhatian
• Identi"ikasi tinkat ke%emasan
• Bantu pasien menenal situasi
yan menimbulkan ke%emasan
• Doron pasien untuk
menunkapkan perasaan$
ketakutan$ persepsi
• Instruksikan pasien menunakan
teknik relaksasi
• Barikan obat untuk menurani
ke%emasan
2
-
8/16/2019 TEORI BPH DAN ASKEP.doc
63/69
-enekspre
sikan
kekhawatira
n karena
perubahan
dalam
peristiwa
hidup
/erakan
yan
irele8an
/elisah
-elihat
sepintas
Insomnia
0ontak mata
yan buruk
Aitasi
-enintai
+ampak
waspada
Afektif
/elisah
0esedihan
yan
mendalam
Distress
0etakutan
Perasaan tidak
adekuat Ber"okus pada
diri sendiri
Peninkatan
kewaspadaan
Iritabilitas
/uup
Senan
berlebihan
1as