TEORI BELAJAR MATEMATIKA -...
Transcript of TEORI BELAJAR MATEMATIKA -...
1
?
?
? ?
TEORI BELAJAR
MATEMATIKA
(Bahan PLPG)
Dr. Darhim, M.Si.
2
PENGERTIAN: pada T. Belajar
• Disebut pula teori perkembangan mental
• Berisi tentang apa yang terjadi pada mental
anak
• Berisi tentang apa yang diharapkan terjadi pada
mental anal
• Menguraikan tentang kegiatan mental anak
• Apa yang dapat dilakukan anak pada usia
tertentu
• Tidak ada tujuan dan prosedur mengajar
3
Teori Belajar Beda Dengan Teori
Mengajar
• Teori mengajar berisi uraian tentang
petunjuk bagaimana semestinya mengajar
anak pada usia tertentu.
• Pada teori mengajar terdapat tujuan dan
prosedur mengajar.
4
ALIRAN PADA TEORI BELAJAR
• Stimulus Respons
• Latihan Mental: Memandang otak seperti otot, perlu latihan, makin kuat latihan akan berdampak baik. Pelajaran yang cocok melatih otak adalam matematika (geometri), bahasa Latin.
• Pengaitan (Teori Unsur-Unsur Identik)
• Pendidikan Progressif
• Belajar Pengertian
• Belajar Bermakna
• Tingkah Laku (behaviorisme): manusia pasif, dapat dibentuk oleh stimulus. Mempelajari manusia dengan metode ilmiah.
• Phenomenologi: Manusia mahluk bebas. Mempelajari manusia dengan kata hati, kesadaran, dan pernyataan diri dari manusia yang dipelajari.
5
MACAM TEORI BELAJAR
• Gagne
• Piaget
• ZP Dienes
• JS Bruner (Metode Penemuan)
• Van Hiele (Belajar Geometri)
• Dewey (Pendidikan Progresif)
• Brownell (Belajar Bermakna)
• Thorndike (Belajar Pengaitan)
• BF Skinner (Belajar Aktif)
• DP Ausubel (Belajar Bermakna)
• Pavlov (Belajar Klasik)
• Baruda (Belajar Meniru)
6
DIENES
• Belajar konsep merupan seni yang kreatif yang tidak dapat dijelaskan melalui stimulus respons.
• Konsep adalah struktur matematika yang terdiri dari konsep murni, konsep notasi, dan konsep terapan.
• Konsep murni: Berhubungan dengan pengelompokan bilangan dan hubungan antar bilangan. Konsep notasi: Sifat-sifat bilangan sebagai akibat bilangan disajikan. Konsep terapan: merukanan aplikasi konsep murni dan notasi dalam memecahkan masalah matematika dan bid studi lain.
• Konsep dipandang lebih luas daripada konsep menurut Gagne.
• Mengutamakan pengertian
7
Tahap-Tahap Mengajarkan Konsep
Matematika Menurut Dienes
• Bemain Bebas
• Permainan
• Penelaahan sifat bersama
• Representasi
• Penyimbulan
• Pemformalan
8
GAGNE
• Konsep itu dapat dipelajari dengan stimulus respons.
• Konsep dipandang sempit (ide abstrak yang dapat dikelompokkan ke dalam contoh dan non contoh)
• Dalam belajar matematika ada 2 objek (langsung dan tidak langsung
• Termasuk aliran tingkah laku (bahwa hasil belajar harus didasarkan pada pengamatan tingkah laku yang nampak melalui stimulus respons dan belajar bersarat)
9
OBJEK LANGSUNG: Gagne
• Fakta: angka, bilangan, sudut
• Keterampilan: Kemampuan memberikan
jawaban yang benar dan cepat.
• Konsep: sda
• Aturan: Merupakan objek yang paling
abstrak
10
Delapan Tipe Belajar: Gagne
• Belajar Isarat: Belajar sebagai akibat dari stimulus yang tidak direncanakan.
• Stimulus Respons: Belajar yang dirancang dengan stimulus dan direspons siswa secara fisik.
• Rangkaian Gerak: Belajar yang diwujudkan dalam bentu kegiatan jasmaniah/gerak terurut dari sejumlah stimulus respons.
• Rangkaian Verbal: Perbuatan lisan/ucapan terurut dari sejumlah stimulus respons
• Belajar Memperbedakan (tunggal dan jamak)
• Pembentukan Konsep: Disebut pula tipe belajar pengelompokkan adalah belajar melihat sifat benda atau peristiwa untuk dijadikan suatu kelompok.
• Pembentukan Aturan: Contoh Tripel Pythagoras dalam membangun aturan.
• Pemecahan Masalah: Contoh PS
11
THORNDIKE
• Belajar harus dilatih hafalkan
12
DEWEY
• Siswa akan belajar sesuatu (matematika)
sesuai keperluannya
• Belajar jangan dipaksa
• Guru sebaiknya menunggu siswa siap
untuk belajar atau guru mengatur suasana
sehingga siswa siap untuk belajar
13
BROWNELL
• Pengajaran ditekankan pada pengertian
dan belajar bermakna
• Setuju pentingnya latihan hafal, tetapi
harus dilakukan setelah dimengerti siswa
• Belajar merupakan proses yang bermakna
• Contoh (persamaan)
14
JEAN PIAGET
• Disebut teori perkembangan mental
manusia
• Menurut teori ini perkembangan kognitif
manusia tumbuh secara kronologis.
• Agar lebih cepat masuk kepada tahap
perkembangan yang lebih tinggi, anak
harus diberi banyak pengalaman.
15
PERKEMB KOG: TEORI PIAGET
• Sensori Motor (0-2 tahun)
• Preoperasi (2-7 tahun): Berfikir prekonseptual
(2-4 th) dan intuitif (4-7 th), belum memahami 6
hukum kekekalan.
• Operasi Kongkrit (7-11/12 tahun): Empat tipe
berfikiir (kongkrit, SK, SA, Abstrak), memahami
sebagian hukum kekekalan.
• Operasi Formal (11/12 tahun – ke atas): Berfikir
deduktif/induktif, memahami hukum kekekalan.
16
ENAM HUKUM KEKEKALAN
• Banyaknya
• Zat
• Panjang
• Luas
• Berat
• Isi
17
PERKIRAAN USIA: Mulainya
dipahami konsep kekekalan
• Banyaknya (6-7 th kadang 5-6 th)
• Zat (7-8 th)
• Panjang (7-8 th)
• Luas (8-9 th)
• Berat (9-10 th)
• Isi (14-15 th kadang mulai tahap berfikir
formal 11 th)
18
BRUNER: Membagi ke dlm 3 Mode
• Enaktif: serupa dengan tahap sesori motor
pada teori Piaget. Menggenakan stimulus.
• Ikonik: serupa dengan tahap preoperasi
pada teori Piaget. Menggunakan persepsi.
• Simbolik: sesuai dengan tahap operasi
kongkrit dan formal pada teori Piaget.
Menggunakan bahas dan simbul.
• Terkenal dengan Belajar Penemuan
19
+ =
+ =
20
Dalil Bruner
• Dalil Penyusunan: Belajar matematika dilakukan dengan cara melakukan penyusunan representasinya.
• Dalil Notasi: Belajar matematika pada permulaan konsep disajikan, digunakan notasi yang sesuai dengan perkembangan mentalnya.
• Dalil Pengkontrasan dan Keanekaragaman: Digunakan untuk mengubah represenrasi kongkrit ke representasi lebih abstrak.
• Dalil Pengaitan: Belajar matematika harus melihat kaitan konsep yang dipelajari
21
Abst r ak
Lebi h mudah di f ahami
No Problem
22
23
Beda T Piaget dan T Bruner
• Piaget: cenderung menunggu anak siap
belajar, perkaya dahulu lingkungan belajar
siswa agar mereka siap belajar.
• Bruner: Kesiapan anak untuk belajar
disongsong secepatnya.
24
VAN HIELE: Dalam Belajar
Geometri
• Pengenalan (Sudah mengenal bentuk geometri)
• Analisis (Sudah memahami sifat atau konsep
bentuk geometri)
• Pengurutan (berdasar bentuk,
ciri/sifat/luas/isi/dll)
• Deduksi (Sudah memahami pentingnya
mengambil kesimpulan secara deduktif)
• Keakuratan (Sudah memahami pentingnya
adanya ketepatan)
25
DALIL VAN HIELE
• Kombinasi kondisi pembelajaran (waktu, materi,
metode) untuk tahap tertentu dapat
meningkatkan kemampuan berfikir siswa pada
tahap yang lebih tinggi.
• Dua orang yang tahap berfikirnya berbeda dan
bertukar fikiran satu sama lain tidak akan
mengerti.
• Kegiatan belajar siswa harus sesuai dengan
tahap berfikir siswa yang bersangkutan.
26
PAVLOV
• Belajar harus ada stimulus (bersyarat)
• Pada diri siswa harus tumbuh insting
untuk merespons.
• Objek pasif.
• Percobaan dilakukan pada anjing yang
diberimakan (bel, makanan, air liur)
27
SKINNER
• Serupa dengan Pavlov. Belajar harus ada
stimulus (bersyarat). Pada diri siswa harus
tumbuh insting untuk merespons.
• Tingkah laku manusia dapat dibentuk.
• Disebut teori bersyarat aktif berbuat.
Makanan akan ada (keluar) apabila ada
yang harus ditekan.
28
BARUDA
• Belajar meniru
• Belajar terjadi karena orang lain belajar.
• Resiko, guru harus menjadi guru model
yang baik agar menjadi panutan.
29
AUSUBEL
• Belajar bermakna
• Membedakan belajar menerima dan belajar menemukan serta belajar menghafal dan belajar bermakna.
• Belajar menerima: bentuk akhir disajikan
• Belajar menemukan: bentuk akhir dicari siswa
• Belajar menghafal: mengingat apa yang telah dipelajari
• Belajar bermakna: diawali dengan memahami yang dipelajari kemudian mengaitkannya dengan yang lain (dalam mat, did lain, atau aplikasinya).
• Contoh buat bidang koordinat dgn sumbu datar (metode) menerima dan menemukan serta sumbu vertikal (belajar) menghafal dan bermakna.
30
Meni ngkat kan Mi nat dan
Hasi l Bel aj ar
1
31
Bagai mana
si swa t er mot i vasi unt uk bel aj ar
mat emat i ka dan j adi j ago
mat emat i ka?
32
3
33Angsa mengatur diri ketika kondisi kritis 8
34
Kerbau mengatur diri ketika kondisi kritis 9
35
Kondi si Kr i t i s
Moment um Pent i ng
Di ci pt akan gur u
18
36
Pentingnya matematika
sudah disadari oleh orang
sudah sejak zaman dulu
37
Or ang Chi na pakai mat emat i ka
38
Or ang Mesi r kuno pakai
mat emat i ka
39
Bayi but uh mat emat i ka
ukur panj ang
Ukur berat
Takaran susu
100 ml
40,2 cm
2,52 kg
40
Ar si t ek, gur u, pedagang,
di r ekt ur , kondekt ur ,
dokt er , pi l ot ,
pr amugar i , Ibu r umah
t angga, pel ayan
r est or an, t ukang beca,
hi ngga pemul ung
but uh mat emat i ka
41Or ang dul u bel aj ar mat emat i ka
42
mat emat i ka bagi an kehi dupan
dar i dul u hi ngga sekar ang
43
murid saya takut
matematika….
44
Mat emat i ka i t u
susah, sul i t ,
sukar …...
46
MACAM SAJIAN MATEMTIKA
• MEKANISTIK
• STRUTURALISTIK
• EMPIRISTIK
• REALISTIK
47
Anak:Kongkrit-Abstrak
Orangt ua:Cara mendidik
Guru:Metode mengajar
Li ngkunganSikap/mental
48
Anak:Kongkrit-Abstrak
49
11
498
345
833
498 + 345 = …
= 500 + 343
= 800 + 43
= 843
Abstrak
50
51
Kongkrit: samaAbstrak: Persegi >< belah ketupat
52
Kongkrit: kelihatan luasnya bedaAbstrak: secara teori ini sama luas
53
Kongkrit: sudut antar 2 bidang tidak 90o
Abstrak: secara teori 900
54
Apakah kedua lingkaran ditengah sama besar?
Kongkrit: yang kita lihat kedua lingkaran tidak sama besar
Abstrak: secara teori keduanya sama besar
55
Orangt ua:Cara mendidik
56
Terlalu otoriter
anak sukar ambil keputusan
kurang percaya diri
kreatifitas hilang
tanya ayah dulu…
57
Terlalu otoriter
Lihat contoh!!!
Hilang kreatifitas
contohnyagimana..
Ada 8 kaki binatang. Jumlah binatang 3.
Ada berapa yang kakinya 4 dan berapa yang kakinya 2?
58
Terlalu otoriter
Lihat contoh!!!
Hilang kreatifitas
contohnyalain..Pasti bukan
Ini segiempat.
Apakah ini segiempat?
59
Terlalu otoriter
Lihat contoh!!!
Hilang kreatifitas
Tidak Mungkin…
Mungkinkah 8 dibagi 2 menghasilkan 3?
Anak kreatif bilang bisa!
60
Guru:Metode mengajar
61
Text book minded
Persegi bukan belah ketupat
62
Text book minded
Hanya boleh 1 cara, cara lain tidak boleh (menutup kreativitas)
53 – 17 = 50 + 3 – 10 – 7
= 40 + 3 – 7
= 30 + 10 + 3 – 7
= 30 + 3 + 10 – 7
= 30 + 3 + 3
= 30 + 6
= 36
53 – 17 = 50 – 14 = 36
63
Kurang memberikan ruang untuk kreatifitas murid,
Dalam suatu tempat terdapat hewan
berkaki dua dan berkaki empat
Jumlah kaki 20. Jumlah hewan 7.
Hitung berapa ekor hewan berkaki 2?
MENGHITUNG MAJUAGAR PROSESNYA
MENGHITUNG MUNDUR ?
64
Li ngkunganSikap/mental
65
Per anan Gur u Mat emat i ka
Kr eat i vi t as: Mengembangkan kebebasan
ber f i ki r
Boleh dengan berbagai cara:
17 + 15 = 12 + 20 = 32
17 + 15 = 27 + 5 = 32
1
17 17
15 15
---- + ---- +
212 = 32 32
Masih banyak
cara lain
66
Per anan Gur u Mat emat i ka
• kr eat i vi t as: Mengembangkan kebebasan ber pi ki r
Boleh dengan berbagai cara:
17 + 15 = 12 + 20 = 32
17 + 15 = 27 + 5 = 32
1
17 17
15 15
---- + ---- +
212 = 32 32
67
Per anan Gur u Mat emat i ka
• Membuat matematika mudah
2 -- d 3 -- t 4 --- e 5 --- L 1 --- s
8 -- d 7 -- t 6 –- e 5 --- L 9 --- s
------- -------- -------- -------- --------
10 10 10 10 10
53
19
----
71
16
---
62
33
---
68
25 17
30 12
40 2
42
25 17+ =
69
25
17
25 – 17 = 25 -10 -5 -2
25 17- =
?
70
SEORANG BELANJA BARANG
DENGAN UANG KEMBALIAN
• Suruh seorang untuk beli permen dengan
uang Rp.1000,- tetapi uang tidak boleh
dihabiskan. Berapa harga satu permen?
• Suruh dua orang beli permen yang serupa
dengan uang Rp.1000,- tapi uang tidak boleh
dihabiskan. Berapa harga satu permen?
71
DUA ORANG
2 P + 600 = 1000 3 P + 400 = 1000
2 P + 600 = 3 P + 400
P P 600
P P P 400
72
73
34
19
20
-5
15
74
Per anan Gur u Mat emat i ka
• Membuat matematika asyik , menyenangkan
• Lagu
• Bermain dengan alat peraga– Kelereng
– Poster
– Kartu/ permainan
4
75
ABCD JAJARGENJANG
TENTUKAN X
• Sudut berseberangan 2x-5 dan x+10
derajat
• Sisi berhadapan 5x dan 3x+10
• Sudut sehadap x-50 dan x+30
• Setengah diagonal terpendek 2x-8 dan 12.
Setengah diagonal terpanjang x.
76
ALMANAK
• Jumlah tiga bilangan menurut baris 51.
Berapa bilangan itu? Jawab
• Jumlah tiga bilangan pada kolom 57.
Berapa bilangan itu? Jawab
77
MENGHITUNG MAJU
• 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, …, 12
• Tunjuk satu bilangan
• Tambahkan 1, tambahkan 1, dst sampai =
15 (katakan stop)
• Jadi Bil yg Ditunjuk + … = 15
78
SEORANG BELANJA BARANG
DENGAN UANG KEMBALIAN
• Suruh seorang untuk beli permen dengan
uang Rp.1000,- tetapi uang tidak boleh
dihabiskan. Berapa harga satu permen?
• Suruh dua orang beli permen yang serupa
dengan uang Rp.1000,- tapi uang tidak boleh
dihabiskan. Berapa harga satu permen?
79
SISTEM PERSAMAAN
1
2
3
YX 10
80
SISTEM PERSAMAAN
• Harga 2 pensil dan 3 buku Rp.4000,-
• Harga 1 pensil dan 1 buku Rp.1500,-
• Berapa harga pensil dan buku masing-
masing?
81
DITINJAU DARI SEGI MATEMATIK APA ARTINYA
PROSEN ?
Berikut ini ada rumus matematik sederhana yang
dapat digunakan untuk menjelaskan
82
A B C D E F G H I J K L M
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
N O P Q R S T U V W X Y Z
14 1
5
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
BILA URUTAN ABJAD DIREPRESENTASIKAN
DENGAN ANGKA MAKA TERLIHAT SBB. :
83
B E R I L M U
2 5 18 9 12 13 21 = 80%
T E R A M P I L
20 5 18 1 13 16 9 12 = 94%
B E R K A R Y A
2 5 18 11 1 18 25 1 = 97%
84
C I N T A P A D A A L L A H
3 9 14 20 1 1
6
1 4 1 1 12 12 1 8 = 103%
K E R J A K E R A S
11 5 18 10 1 11 5 18 1 19 = 99%
KESIMPULAN
ILMU SAJA TIDAK CUKUP. KETERAMPILAN
LEBIH BAIK, BERKARYA LEBIH BAIK LAGI,
DAN KERJA KERAS HAMPIR MENDEKATI
KEBULATAN, NAMUN HANYA KECINTAAN
PADA ALLAH YANG LEBIH DARI SEGALANYA
85
TERIMA KASIH