laporan tingkah laku.doc

22
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM TINGKAH LAKU Oleh Kelompok 2: 1. Esi Ade Utami (F1D011019) 2. Dilla (F1D01 ) 3. Muhammad Amin 4. 5. 6. JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transcript of laporan tingkah laku.doc

Page 1: laporan tingkah laku.doc

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

TINGKAH LAKU

Oleh Kelompok 2:

1. Esi Ade Utami (F1D011019)

2. Dilla (F1D01 )

3. Muhammad Amin

4.

5.

6.

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

2015

Page 2: laporan tingkah laku.doc

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Landasan Teori

A. Gerak Pada Tumbuhan

Gerak pada tumbuhan terjadi karena tekanan turgor, tumbuh atau pindah tempat yang

disebabkan karena adanya rangsangan.Menurut penyebabnya gerak pada tumbuhan dibedakan

menjadi :

1.       Gerak higroskopis

Adalah gerak yang disebabkan oleh pengaruh pertumbuhan kadar air.

Contoh :

- pecahnya buah polongan (petai cina, jarak)

- membukanya anulus pada sporangium (kotak spora) pada tumbuhan paku-pakuan

- membuka dan menutupnya sporangium pada tumbuhan lumut oleh peristom

2.       Gerak ethionom

Adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan dari luar. Berdasarkan sifatnya

gerak ethionom dibedakan menjadi :

a) Tropi atau tropisme

Adalah gerak bagian tubuh tumbuhan ke arah rangsang (tropi positif) dan menjauhi

rangsang (tropi negatif), meliputi :

- Fototropi (heliotropi) : adalah gerak batang ke arah cahaya.

- Geotropi : adalah gerak tumbuh akar ke pusat bumi.

- Hidrotropi : adalah gerak tubuh tumbuhan ke arah air.

- Tigmotropi (haptotropi) : adalah gerak membelok bagian tanaman sebagai

akibat persinggungan .

contoh : membelitnya ujung batang dan sulur Cucurbitaceae.

Page 3: laporan tingkah laku.doc

- Kemotropi : adalah gerak karena rangsang kimia

contoh : akar menuju zat makanan atau menjauhi zat racun

b) Taksis (gerak pindah tempat)

Adalah gerak pindah tempat oleh tumbuhan (besel satu) atau bagian tumbuhan menuju

atau menjauhi arah datangnya rangsang, meliputi :

- Fototaksis : rangsangannya cahaya

contoh :

Cloroplas bergerak ke sisi sel yang mendapatkan cahaya matahari.

Euglena viridis selalu bergerak menuju tempat yang terkena cahaya.

Spora jamur Pilobolus akan bergerak menuju tempat yang terkena cahaya.

- Kemotaksis : rangsangannya adalah zat kimia

contoh :

Bacteri aerob selalu berkumpul pada tempat yang banyak oksigen.

Spermatozoid bergerak menuju sel telur pada peristiwa pembuahan lumut.

Rangsangan penyebabnya adalah zat gula atau protein.

c) Nasti

Adalah gerak bagian tubuh tumbuhan sebagai tanggapan terhadap rangsangan yang

datangnya dari luar.

Gerak nasti disebabkan oleh perubahan tekanan turgor pada jaringan tertentu,

meliputi :

- Seismonasti : adalah gerak akibat pesinggungan

Page 4: laporan tingkah laku.doc

contoh : gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) bila terkena sentuhan.

- Niktinasti : adalah gerak tidur sebagai rangsang-annya gelap.

contoh : gerak menutupnya daun majemuk pada daun petai cina waktu malam.

- Fotonasti : rangsangannya adalan cahaya

contoh : seperti mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada sore hari.

- Thermonasti :

- Nasti kompleks :

3.      Gerak endonom atau autonom (spontan)

Gerak ini merupakan gerak tumbuhan yang tidak disebabkan rangasangan dari luar. Di

duga gerak yang terjadi disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu

sendiri.

Contoh : gerak sitoplasma sel Hydrilla dan bawang merah

B. Perilaku Hewan

Perilaku adalah aktivitas suatu organisme akibat adanya suatu stimulus.

Dalam mengamati perilaku, kita cenderung untuk menempatkan diri pada organisme yang

kita amati, yakni dengan menganggap bahwa organisme tadi melihat dan merasakan seperti kita.

Ini adalah antropomorfisme (Y: anthropos = manusia), yaitu interpretasi perilaku organisme lain

seperti perilaku manusia. Semakin kita merasa mengenal suatu organisme, semakin kita

menafsirkan perilaku tersebut secara antropomorfik.

Seringkali suatu perilaku hewan terjadi karena pengaruh genetis (perilaku bawaan lahir

atau innate behavior), dan karena akibat proses belajar atau pengalaman yang dapat disebabkan

oleh lingkungan. Pada perkembangan ekologi perilaku terjadi perdebatan antara pendapat yang

menyatakan bahwa perilaku yang terdapat pada suatu organisme merupakan pengaruh alami atau

karena akibat hasil asuhan  atau pemeliharaan, hal ini merupakan perdebatan yang terus

Page 5: laporan tingkah laku.doc

berlangsung. Dari berbagai hasil kajian, diketahui bahwa terjadinya suatu perilaku disebabkan

oleh keduanya, yaitu genetis dan lingkungan (proses belajar), sehingga terjadi suatu

perkembangan sifat.

Innate

Merupakan perilaku atau suatu potensi terjadinya perilaku yang telah ada di dalam suatu

individu. Perilaku yang timbul karena bawaan lahir berkembang secara tetap/pasti. Perilaku ini

tidak memerlukan adanya pengalaman atau memerlukan proses belajar, seringkali terjadi pada

saat baru lahir, dan perilaku ini bersifat genetis (diturunkan).

Insting

Adalah perilaku innate klasis yang sulit dijelaskan, walaupun demikian terdapat beberapa

perilaku insting yang merupakan hasil pengalaman, belajar dan adapula yang merupakan factor

keturunan. Semua maklhuk hidup memiliki beberapa insting dasar.

 Pola Aksi Tetap (FAP = Fixed Action Pattern )

FAP adalah suatu perilaku steretipik yang disebabkan oleh adanya stimulus yang spesifik.

Contoh:

1.)      Saat anak burung baru menetas akan selalu membuka mulutnya, kemudian induknya akan

menaruh makanan di dalam mulut anak burung tersebut.

2.)      Anak bebek yang baru menetas akan masuk ke dalam air. Perilaku ini telah “diprogram

sebelumnya”, dengan kata lain, tidak diperlukan proses belajar.

3.)      Pada perilaku kawin pada burung merak (Pavo muticus), burung jantan akan menunjukkan

keindahan warna ekor bulunya.

Induk burung tidak perlu belajar untuk memberi makan anaknya yang baru menetas, anak

bebek tidak perlu belajar berenang.

Perilaku Akibat Proses Belajar

Page 6: laporan tingkah laku.doc

Proses belajar seringkali didefinisikan sebagai suatu upaya untuk mendapatkan informasi

dari adanya interaksi, atau suatu perilaku yang memang telah ada pada organisme (hewan) dan

cenderung memberikan pengertian dari suatu upaya coba-coba. Kita ketahui bahwa perilaku

dipengaruhi oleh factor genetic, sehingga organisme (hewan)

JENIS-JENIS PERILAKU 

            Jenis - jenis perilaku dapat dibagi menjadi :

1. Perilaku tanpa mencakup susunan saraf

2. Perilaku yang mencakup susunan saraf :

            a. Perilaku bawaan

            b. Perilaku yang diperoleh dari belajar

            c. Perilaku dengan menggunakan akal

 1. Perilaku tanpa mencakup susunan saraf

            Kinesis : yaitu gerak pindah yang diinduksi oleh stimulus, tetapi tidak diarahkan dalam

tujuan tertentu. Meskipun demikian, perilaku ini masih terkontrol.

            Tropisme : yaitu orientasi dalam suatu arah yang ditentukan oleh arah datangnya

rangsangan yang mengenai organisme, pada umumnya terjadi pada tumbuhan. Meskipun

tropisme menunjukan suatu perilaku yang agak tetap, tetapi tidak mutlak. Tetapi tanggapan yang

terjadi dapat berbeda terhadap intensitas rangsang yang tidak sama. Misalnya : pada cahaya

lemah terjadi fototropisme (+), tetapi pada cahaya kuat yang terjadi fototropisme (-).

            Taksis : yaitu gerak pindah secara otomatis oleh suatu organisme motil (mempunyai

kemampuan untuk bergerak), akibat adanya suatu rangsangan.

Perbedaan antara tropisme dengan taksis adalah pada taksis seluruh organisme bergerak menuju

atau menjauhi suatu sumber rangsang, tetapi pada tropisme hanya bagian organisme yang

bergerak.

Page 7: laporan tingkah laku.doc

2. Perilaku yang mencakup susunan saraf.

a.       Perilaku bawaan atau naluri atau insting (instinct)

Perilaku terhadap suatu stimulus (rangsangan) tertentu pada suatu spesies, biarpun

perilaku tersebut tidak didasari pengalaman lebih dahulu, dan perilaku ini bersifat menurun.

Hal ini dapat diuji dengan menetaskan hewan ditempat terpencil, sehingga apapun yang

dilakukan hewan-hewan tersebut berlangsung tanpa mengikuti contoh dari hewan-hewan yang

lain. Tetapi hal tersebut tidak dapat terjadi pada hewan-hewan menyusui, karena pada hewan-

hewan menyusui selalu ada kesempatan pada anaknya untuk belajar dari induknya.

1.         Pada pembuatan sarang laba-laba diperlukan serangkaian aksi yang kompleks, tetapi

bentuk akhir sarangnya seluruhnya bergantung pada nalurinya. Dan bentuk sarang ini adalah khas

untuk setiap spesies, walaupun sebelumnya tidak pernah dihadapkan pada pola khusus tersebut.

2.         Pada pembuatan sarang burung, misalnya sarang burung manyar (Ploceus manyar).

Meskipun burung tersebut belum pernah melihat model sarangnya, burung manyar secara

naluriah akan membuat sarang yang sama.

Untuk melakukan perilaku bawaan kadang-kadang diperlukan suatu isyarat tertentu, isyarat

tersebut disebut release atau pelepas. Release (pelepas) ini dapat berupa warna, zat kimia dll.

1.         Release berupa warna, misalnya pada ikan berduri punggung tiga. Selama musim berbiak

biasanya ikan betina akan mengikuti ikan jantan yang perutnya berwarna merah ke sarang yang

telah disiapkannya. Tetapi ternyata ikan betina akan mengikuti setiap benda yang berwarna

merah yang diberikan kepadanya. Dan benda apapun yang menyentuh dasar ekornya, akan

menyebabkan ikan betina tersebut bertelur.

2.         Release berupa zat kimia misalnya feromon. Feromon berfungsi sebagai release pada

berbagai serangga sosial seperti semut, lebah dan rayap. Hewan-hewan tersebut mempunyai

berbagai feromon untuk setiap tingkah laku, misalnya untuk perilaku kawin, perilaku mencari

makan, perilaku adanya bahaya dll.

Page 8: laporan tingkah laku.doc

3.         Release berupa bintang, Sauer seorang ornitolog dari Jerman mencoba sejenis burung di

Eropa (burung siul). Burung tersebut yang masih muda pada musim gugur akan bermigrasi ke

Afrika terpisah dari induknya. Migrasi tersebut dilakukan pada malam hari dengan bantuan

navigasi bintang-bintang. Sauer memelihara burung siul yang masih muda, pemeliharaannya

tidak mudah karena burung tersebut hanya memakan serangga yang masih hidup dalam jumlah

banyak. Bila musim gugur tiba, burung-burung tersebut menjadi tidak tenang. Bila burung

tersebut dibawa ke dalam planetarium, melihat bintang-bintang maka burung tersebut akan

terbang ke arah tenggara, sepertinya bila di alam benas burung tersebut menuju ke Afrika.

Dorongan berpindah pada musim gugur merupakan contoh perilaku bawaan pada burung

burung yang berulang-ulang pada interval tertentu. Perilaku demikian disebut ritme atau periode,

dan dapat berlangsung setiap 2 jam, 24 jam atau bahkan satu tahun. Banyak hewan yang

mempunyai ritme harian, seperti hewan nocturnal yang aktif setiap 12 jam sekali. Ritme tersebut

tidak akan persis sama, dapat bergeser satu jam kedepan atau satu jam mundur. ritme yang

demikian disebut circadian. Perilaku yang dapat membedakan panjang relatif siang dan malam

diatur oleh perubahan dalam fotoperiode. Kemampuan bereaksi terhadap fotoperiode

menunjukkan bahwa hewan mempunyai mekanisme mengukur jumlah jam siang dan jumlah jam

malam atau salah satu diantaranya. Atau dengan perkataan lain hewan tersebut mempunyai jam

biologis.

b.      Perilaku Yang Diperoleh Dengan Belajar (Animal reasoning and learning)

Perilaku yang diperoleh dengan belajar adalah perilaku yang diperoleh atau sudah dimodifikasi

karena pengalaman hewan yang bersangkutan yang mengakibatkan suatu perubahan yang tahan

lama dan dapat juga bersifat permanen.

1.         Kebiasaan (habituation)

Page 9: laporan tingkah laku.doc

Hampir semua hewan mampu belajar untuk tidak bereaksi terhadap stimulus berulang

yang yang telah dibuktikan tidak merugikan.

Mis: membuat suara aneh dekat anjing, pertama-tama hewan tersebut akan terkejut dan

mungkin juga takut, tetapi setelah lama dan merasa bahwa suara tersebut tidak berbahaya, maka

bila ada suara tersebut hewan tersebut tidak akan berreaksi lagi.

2.         Perekaman (imprinting)

Lorenz (1930) menemukan semacam cara belajar pada burung yang bergantung pada satu

pengalaman saja. Hanya pengalaman ini harus berlangsung tepat setelah telur burung tersebut

menetas.

Mis: Angsa akan mengikuti benda bergerak pertama yang dilihatnya dan benda tersebut

dianggap sebagai induknya. Karena yang pertama dilihat adalah Lorenz, maka dia dianggap

sebagai induknya.

3.         Reflex bersyarat

Pavlov (seorang ahli fisiologi) mempelajari sistem syaraf hewan menyusui. Yaitu

mempelajari reflex yang menyebabkan anjing memproduksi air liur, dan menemukan bahwa

melihat atau mencium bau daging saja sudah menyebabkan anjing mengeluarkan air liur. Pavlov

mencoba rangsangan lain yang dapat menghasilkan tanggapan mengeluarkan air liur, yaitu

dengan bunyi bel. Pavlov menemukan bahwa rangsangan pengganti harus datang sebelum

rangsangan asli, supaya tanggapannya berhasil dipindahkan. Juga semakin pendek jangka waktu

antara kedua rangsangan, semakin cepat reaksi itu melekat pada rangsangan pengganti. Hal

tersebut dapat juga terjadi pada ayam atau merpati dengan tanda bunyi kentongan (kul-kul).

 4.         Metode coba-coba (trial & error learning)

Pada reflex bersyarat hewan belajar secara pasif, tetapi pada belajar dengan mencoba-

coba hewanlah yang lebih aktif. Hal tersebut terjadi berdasarkan hasil percobaan karena

mendapat upah atau hukuman atau keduanya.

Page 10: laporan tingkah laku.doc

Misalnya yang dilakukan Skinner dengan membuat sekat dalam kotak yang akan

mengeluarkan makanan bila ditekan. Tikus yang lapar dimasukan ke dalam kotak. Dalam waktu

singkat tikus dapat mengetahui cara mendapatkan makanan tersebut.

Dalam suatu kotak ada dua titik cahaya, yang satu lebih terang dari yang lain. Bila yang

terang dipatuk pada bagian bawahnya akan keluar makanan. Merpati dengan cepat akan mematuk

cahaya yang lebih terang.

 c.       Perilaku dengan menggunakan akal

            Pada umumnya hewan mencoba memecahkan suatu masalah dengan mencoba-coba.

Selama ada motivasi yang memadai hewan itu mencoba setiap alternatif dan secara bertahap,

yaitu melalui kegagalan dan keberhasilan yang berulang untuk belajar memecahkan masalahnya.

Pengujian perilaku dengan menggunakan akal tidak bergantung pada cepatnya hewan belajar,

tetapi bergantung pula pada tindakan hewan itu pada waktu pertama menghadapi masalah.

Misalnya kera mengambil ubi (singkong) dengan dikencingi, burung gereja mencari minum dari

kran air.

            Pada umumnya dianggap bahwa suatu ciri yang membedakan hewan dengan manusia

adalah dari bahasanya. Banyak hewan yang memiliki mekanisme pemberian isyarat yang

mendekati ciri bahasa, misalnya pada lebah dengan tariannya. Sedangkan Ann dan David

meneliti simpanse betina bernama Sarah dengan menggunakan simbol-simbol dari plastik sebagai

bahasa. Setelah 6 tahun, Sarah mempunyai perbendaharaan kata sekitar 130 buah. Penggunaan

simbol-simbol yang dapat dimanipulasi sebagai pengganti bahasa lisan itu, merupakan bukti

kecakapan simpanse tetapi tidak mampu mengeluarkannya. Sedangkan Garner menyelidiki

kemampuan simpanse betina bernama Washoe dengan menggunakan bahasa isyarat orang tuli di

Amerika Utara. Setelah 22 bulan, Washoe sudah memahami lebih dari 30 bahasa isyarat tersebut.

            Walaupun kemampuan Sarah dan Washoe belum sempurna, tetapi kemampuannya sama

baiknya dengan kemampuan seorang anak berumur 2 tahun.

Page 11: laporan tingkah laku.doc

BAB II

METODOLOGI

II.1 Waktu Dan Tempat

Pelaksanaan percobaaan dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 18 November 2008 pada

pukul 09.30-10.00 WIB.Tempat pelaksanaan percobaan di laboratorium Biologi umum gedung

Basick Sains.

II.2 Alat Dan Bahan

Gelas Plastik

Tanah

Cacing tanah

Biji kacang hijau

Kotak ukuran 20 x20 cm

Gelas petri

Air

Tepung sagu

Kertas karbon

Pisau

II.3 Cara Kerja

A. Gerak pada tumbuhan.

1. untuk percobaan fototropisme

Rendam biji kacang hijau.

Isi gelas plastic dengan kacang tanah.

Lobangi kotak pada salah satu sisi atas. A B C

Basahi tanah,tanam 6 biji kacang hijau.

Simpan gelas tersebut dalam kotak dan amati.

Page 12: laporan tingkah laku.doc

2. untuk percobaan geotropisme

Rendam biji kacang hijau

Isi gelas pelastik dengan tanah

Setelah hari ke dua miringkan gelas tersebut dengan kemiringan ± 45o.

Amati.

3. untuk percobaan hidrotropisme

Isi gelas dengan tanah basah hingga ½ bagian kemudian ½ bagian diisi tanah kering.

dTanamkan biji kacang hijau ± 6 biji pada sekeliling permukaan tanah.

Simpan dan amati.

B.Gerak pada pada hewan.

Sediakan cawan petri dan kertas karbon,berbentuk setengah lingkaran.

Tutuplah cawan petri dengan kertas karbon hingga setengah bagian menjadi gelap.

Masukkan seekor cacing tanah pada bagian caawan yang terkena cahaya.

Amati bagai mana gerakan cacing tersebut

Tabuti jejak cacing tersebut sehingga tampah adanya tepung yang menempel pada

petri(sebagian gambaran/jiplaan arah gerakan cacing).

Page 13: laporan tingkah laku.doc

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil Percobaan

1. Gerak pada tumbuhan

(Fototropisme)

Dari hasil pengamatan pada kacang hijau ini adalah:

1. Arah pertumbuhan kacang hijau menuju keluar sumber rangsangan.

2. Pertumbuhan kacang hijau cepat

3. Warna batang dan daunnya hijau pucat

4. Batang kecambah mengarah keluar kotak/mengarah pada bagian kotak

yang di beri lobang.

(Geotropisme)

Dari pengamatan didapat hasil

1. Pertumbuhannya agak lambat

2. Akarnya menuju ke bawah.

3. Warna daun dan batang hijau cerah.

(Hidrotropisme)

Dari hasil pengamatan didapat hasil:

1. Pertumbuhan lebih lambat dibandingkan dengan fototropisme dan

geotropism

2. Akarnya bergerak ke samping menuju air.

3. Warna daun dan batang hijau cerah

a.ii. Gerak pada hewan..

dari hasil pengamatan didapat hasil:

1. Cacing tanah bergerak melingkari tanah

2. Gerakan cacing tanah menuju ke tempat gelap atau kea rah cawan yang

ditutupi okeh kertas karbon.

Page 14: laporan tingkah laku.doc

III.2 Pembahasan

Fototropisme merupakan pertumbuhan dari kacang hijau di dalam kotak yang dilubangi

mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. tetapi warna daun dan batangnya terlihat pucat, itu

disebabkan oleh kurangnya cahaya matahari. Pertumbuhan kecambah menuju luar itu disebabkan

rangsangan dari luar, yaitu kecambah mengarah ke matahari. Sedangkan pertumbuhan kecambah

cepat karena dipengaruhi oleh jaringan meristem yang memiliki hormon auksin yang berperan

dalam pembelahan sel-sel pada titik tumbuh dan hormon ini aktif bekerja pada daerah yang

sedikit cahaya matahari.

Geotropisme pertumbuhan kecambah ini diletakkan dalam gelas plastic terlihat akar

kecambah menuju ke tanah, itu disebabkan rangsangan dari gravitasi bumi. Pertumbuhannya

tidak secepat fototropisme karena rangsangan dari luar banyak di arahkan oleh geotropisme dan

pertumbuhan lebih terpusat pada gravitasi bumi

Hidrotropisme pertumbuhan ini juga didalam gelas plastik yang diisi oleh sedikit air.

Terlihat pertumbuhan akarnya lebih cepat dibandingkan yang lainnya karena adanya rangsangan

dari air tersebut untuk diserap langsung kedalam tubuh kecambah. Warna daun dan batangnya

hijau cerah karena mendapat rangsangan dari matahari dan air.

Gerak pada cacing tanah. Gerak cacing tanah dalam cawan petri terlihat setelah diberikan

tepung dan cacing tanah bergerak menuju kearah cawan yang ditutup oleh kertas karbon

dikarenakan Tingkah laku yang habitatnya hidup ditanah yang kurang sinar matahari dan gerakan

cacing tersebut disebut denga gerak kinesis.

Page 15: laporan tingkah laku.doc

BAB IV

PENUTUP

IV.1 kesimpulan

Dari penelitian percoban di peroleh kesimpulan sebagai berikut:

- Pada gerak fototropisme pada tumbuhan yaitu kecambah,kecambah menuju ke

rangsangan cahaya dan pertumbuhannya lambat.

- Pada gerak geotropisme pada akar kecambah meniju kepusat bumi dan

pertumbuhannya tidak terlalu cepat.

- Pada gerk hidrotropisme,akar kecambah menuju kerangsangan mataharii dan

pertumbuhannya lebig cepat dari pada gerak geotropisme.

- Gerak pada cacing tanah adalah gerak kinesis yaitu gerak tidak langsung dari

rangsangan yang gerakannya melingkar.

Page 16: laporan tingkah laku.doc

DAFTAR PUSTAKA

Aryuline, diah.2003.Biologi I.aesis : Jakarta

Campble.1978.”BIOLOGI”.Jakarta.Erlangga.

Prawirohartono,Slamet.2004.”Sains Biologi”.Jakarta.Bumi aksara.

Tim Pengasuh Pratikum Biologi Umum,2007,"Penuntun pratikum Biologi Umum,"FMIPA

UNIB,Bengkulu.

Yatim,wildan.1987.biologi modern.Bandung : tarsito