Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

25
Daftar Isi Daftar Isi................................................ 1 BAB I: PENDAHULUAN........................................2 A. Sekilas tentang Metafora...............................2 B. Latar Belakang Masalah.................................3 C. Identifikasi Masalah...................................4 BAB II: URAIAN TEORITIS DAN ANALISA.......................7 A. Siapa Mempelai Prianya?................................7 B. Siapa yang disebut Mempelai Wanita?....................8 C. Bagaimana pakaian pengantin Mempelai Wanita?..........11 D. Kapan hari pernikahannya?.............................12 E. Dimana tempat pernikahannya?..........................12 F. Bagaimana persiapan kedua Mempelai?...................12 G. Siapa yang diundang dalam pesta pernikahan?...........14 BAB III: IMPLIKASI, KESIMPULAN, SARAN....................15 Implikasi................................................ 15 Kesimpulan............................................... 15 Saran.................................................... 16 BIBLIOGRAFI.............................................. 18 Metafora Jemaat: Mempelai Wanita 1

Transcript of Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

Page 1: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

Daftar Isi

Daftar Isi..............................................................................................................................1BAB I: PENDAHULUAN..................................................................................................2A. Sekilas tentang Metafora................................................................................................2B. Latar Belakang Masalah..................................................................................................3C. Identifikasi Masalah........................................................................................................4BAB II: URAIAN TEORITIS DAN ANALISA.................................................................7A. Siapa Mempelai Prianya?...............................................................................................7B. Siapa yang disebut Mempelai Wanita?...........................................................................8C. Bagaimana pakaian pengantin Mempelai Wanita?.......................................................11D. Kapan hari pernikahannya?..........................................................................................12E. Dimana tempat pernikahannya?....................................................................................12F. Bagaimana persiapan kedua Mempelai?.......................................................................12G. Siapa yang diundang dalam pesta pernikahan?............................................................14BAB III: IMPLIKASI, KESIMPULAN, SARAN............................................................15Implikasi............................................................................................................................15Kesimpulan........................................................................................................................15Saran..................................................................................................................................16BIBLIOGRAFI..................................................................................................................18

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

1

Page 2: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

BAB I: PENDAHULUAN

A. Sekilas tentang Metafora

Poerwadarminta (1976:648) sebagaimana yang dikutipkan Tarigan (1985:15)

merumuskan metafora sebagai pemakaian kata-kata bukan dalam arti yang sebenarnya,

melainkan sebagai lukisan berdasarkan persamaan atau perbandingan. Moeliono (1984:3)

sebagaimana yang dikutipkan Tarigan (1985:15) merumuskan metafora sebagai

perbandingan implisit untuk dua hal yang berbeda tanpa mempergunakan ungkapan

pembanding sebagai dan seperti.

Kridalaksana (1993:136), merumuskan bahwa metafora adalah pemakaian kata

lain atau ungkapan lain untuk objek atau konsep lain berdasarkan kias atau persamaan.

Contoh kongkrit yang dikemukakannya adalah kaki gunung, kaki meja, pada kaki

manusia. Moeliono (1997:651), merumuskan bahwa metafora adalah pemakaian kata

atau kelompok kata yang bukan dengan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang

berdasarkan persamaan atau perbandingan. Contoh konkrit yang dikemukakannya adalah

pemuda adalah tulang punggung negara.1

Dalam bahasa Inggris2 dapat disajikan informasi mengenai metafora (metaphor)

sebagai berikut:

1. A figure of speech in which a word or phrase that ordinarily designates one thing

is used to designate another, thus making an implicit comparison, as in "a sea of

troubles" or "All the world's a stage" Shakespeare.

1 Situs: http://tajudinnoorganie.blogspot.com/2009/05/metafora-berkonotasi-migrasi.html2 The American Heritage® Dictionary of the English Language, Fourth Edition copyright ©2000 by Houghton Mifflin Company. Updated in 2003. Published by Houghton Mifflin Company.

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

2

Page 3: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

2. One thing conceived as representing another; a symbol: "Hollywood has always

been an irresistible, prefabricated metaphor for the crass, the materialistic, the

shallow, and the craven" Neal Gabler.

[Middle English methaphor, from Old French metaphore, from Latin metaphora, from

Greek, transference, metaphor, from metapherein, to transfer : meta-, meta- + pherein, to

carry; see bher in Indo-European roots.]

B. Latar Belakang Masalah

Sebelum kita membahas metafora ini lebih lanjut, maka perlu saya sampaikan

bahwa asumsi atau tulisan saya tentang kata ‘jemaat’ dalam paper ini adalah merujuk

pada Gereja secara universal. Kalau nanti ada yang merujuk pada gereja secara lokal,

maka akan saya sebutkan secara khusus.

Dalam Alkitab sendiri ditemukan cukup banyak metafora tentang jemaat, namun

saya hanya mengulas metafora jemaat sebagai Mempelai Wanita. Tentu kalau kita

berbicara tentang Mempelai, pasti berkaitan erat dengan suatu pernikahan. Ada beberapa

alasan yang menyebabkan saya tertarik untuk mengulas hal ini. Salah satu alasan adalah

karena kitab Kejadian – kitab pertama dalam Alkitab – sudah menuliskannya sejak

permulaan (Kejadian 1:26-28; 2:18,20-25), dan kitab Wahyu – kitab yang terakhir dalam

Alkitab - juga menuliskan istilah Mempelai Wanita pada pasalnya yang terakhir (Wahyu

22:17). Di antara kedua kitab tersebut, Alkitab – Firman Allah – cukup banyak

membahas perihal pernikahan dan kehidupan nikah. Saya berkeyakinan bahwa Tuhan

tentu memiliki maksud khusus berkaitan dengan hal tersebut.

Sebenarnya cukup banyak organisasi gereja – pada umumnya - dan para pendeta –

pada khususnya – yang sudah dan terus menyelidiki metafora ini, dalam kaitannya

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

3

Page 4: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

dengan gereja secara universal. Bahkan cukup banyak gereja yang berani menyatakan diri

mereka sebagai Mempelai Wanita. Ada juga beberapa gereja yang memproklamirkan

bahwa mereka menganut ‘Pengajaran Mempelai’, namun tentu saja tidak sedikit yang

menolak hal ini.

Paper ini bukan bertujuan untuk menyatakan siapa yang benar dan siapa yang

salah, melainkan hanya mencoba menyajikan suatu wawasan yang bersifat universal.

Namun sebagai penulis, saya tentu memiliki keyakinan pribadi dalam hal ini dan akan

saya sampaikan dalam Bab III: IMPLIKASI, KESIMPULAN, SARAN.

C. Identifikasi Masalah

Saya mencoba membuat 3 kategori gereja berkaitan dengan metafora jemaat

sebagai Mempelai Wanita3:

1. Gereja yang menerima dan mendukung sepenuhnya (100%). Jemaat semacam ini

berkeyakinan bahwa tema ‘Mempelai’ adalah satu-satunya tema dalam Alkitab,

sehingga harus selalu diajarkan kepada Gereja dan dipraktekkan seumur hidup

mereka, mulai dari gembala sidang sampai seluruh jemaat, baik secara pribadi,

nikah, dan juga keluarga.

2. Gereja yang menerimanya hanya sebagai salah satu metafora jemaat di antara

sekian banyak metafora jemaat lainnya dalam Alkitab. Jemaat semacam ini

berpendapat bahwa tema ‘Mempelai’ tidak jauh beda dengan kebanyakan

seminar, ceramah, khotbah, atau tulisan (majalah keluarga) yang isinya terpusat

pada hubungan nikah dan keluarga saja. Jadi mereka menganggap tidak ada yang

istimewa dan tidak peru diutamakan.

3 Pdt. Paulus Budiono & tim, Pengajaran Mempelai (Surabaya:Sekolah Alkitab Pengajaran Tabernakel Kabar Mempelai Internasional), 2-4

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

4

Page 5: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

3. Gereja yang menolaknya. Jemaat semacam ini pada umumnya mengemukakan 2

alasan:

a. Tema ‘Mempelai’ hanya suatu teologi baru yang terlalu teoritis dan

ekstrem, karena berfokus pada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua

kalinya. Dengan demikian, tema tersebut tidak cocok untuk penginjilan

masa kini, yang sedang giat melakukan amanat Tuhan Yesus:

“menjadikan semua bangsa murid-Ku” (Matius 28:19; bdn Markus 16:16)

b. Hal yang berkaitan dengan pernikahan tidak pantas atau tabu bila

dibicarakan dalam pertemuan jemaat atau kebaktian. Mereka beranggapan

bahwa tema ini lebih cocok bagi mereka yang fanatik pada lambang atau

gambaran mempelai yang ada dalam Alkitab.

Agar kita dapat meninjau lebih lanjut perihal metafora ini, perlu dibuat daftar

pertanyaan yang diharapkan bisa memperluas wawasan kita bila diperoleh jawabannya.

Berbicara tentang Mempelai Wanita sebagai metafora jemaat, maka ada beberapa hal

yang perlu kita selidiki lebih lanjut:

A. Siapa Mempelai Prianya?

B. Siapa yang disebut Mempelai Wanita?

C. Bagaimana pakaian pengantin Mempelai Wanita?

D. Kapan hari pernikahannya?

E. Dimana tempat pernikahannya?

F. Bagaimana persiapan kedua Mempelai?

G. Siapa saja yang diundang dalam pesta pernikahan?

Ketujuh poin ini akan kita bahas lebih lanjut dalam Bab II berikut.

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

5

Page 6: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

BAB II: URAIAN TEORITIS DAN ANALISA

Bagi kita yang percaya bahwa Alkitab diilhamkan oleh Roh Kudus, maka kita

juga percaya bahwa isi Alkitab merupakan apa yang ditetapkan Allah untuk dituliskan

dan tentu dengan tujuan untuk dimengerti oleh manusia. Berarti segenap kebenaran untuk

mengenal Dia dan rencana-Nya ada di sana. Itulah sebabnya dalam pembahasan ini saya

tetap menggunakan Alkitab sebagai sumber utama. Dengan demikian – seperti yang

sudah saya sampaikan dalam Bab I – metafora jemaat sebagai Mempelai Wanita adalah

Alkitabiah.

Dalam pembahasan poin-poin berikutnya, akan semakin jelas terlihat bahwa

metafora tersebut adalah benar-benar Alkitabiah, maksud saya adalah semua

pembuktiannya berdasarkan Alkitab. Namun apakah Anda termasuk kategori Gereja 1,

atau Gereja 2, atau Gereja 3, seperti yang sudah saya sampaikan dalam Bab I di atas,

semuanya berpulang pada keyakinan kita masing-masing. Dalam Bab II ini, saya hanya

membandingkan pendapat Gereja 1 dan Gereja 2 saja, karena posisi Gereja 3 sudah jelas

yaitu menolak metafora ini.

A. Siapa Mempelai Prianya?

Kalau ada Mempelai Wanita, tentu ada Mempelai Prianya. Ini bisa diterima

logika manusia. Kalau jemaat dimetaforakan sebagai Mempelai Wanita, maka Yesus

Kristus - Anak Tunggal Allah – adalah satu-satunya Mempelai Pria bagi jemaat. Baik

Gereja 1 maupun Gereja 2 memiliki pendapat dan keyakinan yang sama tentang hal ini.

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

6

Page 7: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

Efesus 5:32 jelas menyampaikan hal ini (baca Efesus 5:22-33). Bahkan Rasul

Paulus dengan tegas menyatakan bahwa ini adalah suatu rahasia yang besar, yaitu

hubungan Kristus dan jemaat.

Wahyu 19:7 menyatakan, “Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan

memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya

telah siap sedia.” Siapa yang disebut Anak Domba itu? Yohanes Pembaptis

menyatakannya dalam Yohanes 1:29-34, 36-37. Yesus Kristus adalah Anak Domba Allah

yang menghapus dosa dunia. Bahkan Yohanes Pembaptis juga menegaskan bahwa Yesus

Kristus adalah Mempelai Pria dalam Yohanes 3:28-30.

Yesus Kristus sendiri juga menyatakan diri-Nya sebagai Mempelai Pria. Hal ini

bisa kita baca dalam Markus 2:18-20.4 Bahkan dengan jelas Rasul Paulus dalam suratnya

kepada jemaat Korintus menyatakan, zhlw/ ga.r u`ma/j qeou/ zh,lw|

( h`rmosa,mhn ga.r u`ma/j e`ni. avndri. parqe,non a`gnh.n parasth/sai

tw/| Cristw/|\ (2 Korintus 12:2); dalam bahasa Inggris ditulis, “I am jealous for you

with a godly jealousy. I promised you to one husband, to Christ, so that I might

present you as a pure virgin to him.” (NIV).

B. Siapa yang disebut Mempelai Wanita?

Dari poin A tersebut telah nyata bahwa Yesus Kristus adalah Mempelai Pria

Surga. Selanjutnya kita harus menjawab pertanyaan B, yaitu siapa yang disebut

Mempelai Wanita? Pertanyaan ini harus diajukan karena ada 2 (dua) pendapat yang

masih Pro dan Kontra, yaitu:

1. Mereka yang meyakini bahwa seluruh jemaat adalah Mempelai Wanita Kristus

4 Pastor Jim Feeney, Ph.D., The Bride of Christ, (http://www.jimfeeney.org/brideofchrist.html, © 2004, James H. Feeney)

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

7

Page 8: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

2. Mereka yang meyakini bahwa tidak seluruh jemaat akan menjadi Mempelai

Wanita Kristus

Gereja 1 5

Mereka mengkaitkan hubungan nikah rohani ini dengan Tabernakel. Tabernakel

adalah sebuah tenda yang digunakan untuk tempat tinggal. Dalam kitab Keluaran jelas

dinyatakan bahwa Tabernakel adalah tempat tinggal Allah di tengah-tengah bangsa israel.

Allah dan manusia tinggal bersama. Yerusalem Baru juga dinyatakan sebagai kota Allah

yang kudus. Di sini Allah tinggal bersama-sama manusia (Wahyu 21:3). Yerusalem Baru

dikatakan juga sebagai mempelai Anak Domba (Wahyu 21:9-10). Kedua hal tersebut

(Tabernakel dan Yerusalem Baru) digunakan sebagai lambang atau pola, untuk

menyatakan konsep tentang Allah tinggal atau bersekutu dengan manusia. Persekutuan

dalam suatu hubungan pernikahan menggambarkan hubungan intim antara Allah sebagai

Pencipta, dengan manusia sebagai ciptaan-Nya.

Nikah adalah gambaran tentang persekutuan Allah dengan umatNya. Kita melihat

pernikahan Adam dan Hawa bersifat jasmaniah, sebagai bayangan akan nikah rohani.

Gambaran nikah rohani ini secara jasmani terus menerus ditampilkan dalam Alkitab.

Allah berdiam di tengah-tengah Israel dalam Tabernakel, yang dapat dipindah-pindah,

bergerak mengikuti ke mana Allah pergi dan berhenti, selama kurang lebih 40 tahun di

padang gurun. Selanjutnya, Israel menetap di tanah Kanaan dan Yerusalem dikuasai, di

sinilah Bait Allah dibangun Salomo. Di dalam BaitNya di Yerusalem, Israel bersekutu

dengan Allah. Selanjutnya, pernikahan jasmani diubah menjadi pernikahan yang rohani,

yaitu ketika Allah bertabernakel dalam Yesus Kristus, yang merupakan gambaran

5 Pdt. Paulus Budiono & tim, Pengajaran Mempelai (Surabaya:Sekolah Alkitab Pengajaran Tabernakel Kabar Mempelai Internasional), 6-16

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

8

Page 9: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

segenap kepenuhan Ilahi dalam tubuh jasmaniah manusia. Inilah awal Allah dalam Yesus

berdiam bersama Gereja, sampai akhirnya menjadi suatu persekutuan rohani yang

sempurna dalam Yerusalem Baru.

Saya juga pernah mendengar khotbah yang disampaikan oleh salah seorang

pendeta dari kelompok pertama, dimana beliau menyatakan bahwa Yesus Kristus telah

membentuk Mempelai-Nya melalui korban-Nya di atas Joljuta. Beliau menggunakan

analogi Hawa dibentuk dari salah satu tulang rusuk Adam. Saat Kristus mati di kayu

salib, lambungnya ditikam, sehingga keluarlah air dan darah. Air dan darah yang keluar

dari lambung tersebut diyakini membentuk jemaat Tuhan yang adalah tubuh-Nya,

Mempelai Wanita-Nya.

Sampai di sini, menurut kelompok pertama, lengkaplah jawaban atas pertanyaan

kita, bahwa nikah memang sangat penting bagi Allah, sebab hubungan dalam pernikahan

menggambarkan keintiman persekutuan Allah dengan manusia ciptaanNya, itulah yang

senantiasa dirindukanNya. Inilah bukti, bahwa tema mempelai merupakan tema utama

yang diberitakan Allah dalam Alkitab. Hal ini sekaligus merupakan bukti bahwa seluruh

jemaat adalah Mempelai Wanita Kristus.

Gereja 2 6

Menurut pandangan mereka, seluruh jemaat memang sudah ditunangkan dengan

Kristus, tetapi tidak semua akan sampai ke altar pernikahan. Pernyataan ini tidak boleh

diartikan bahwa mereka yang tidak sampai ke altar pernikahan sama dengan tidak

selamat atau binasa. Semua orang Kristen yang tekun melayani Allah sampai akhir

6 Pastor Jim Feeney, Ph.D., The Bride of Christ, (http://www.jimfeeney.org/brideofchrist.html, © 2004, James H. Feeney)

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

9

Page 10: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

hidupnya pasti hidup kekal bersama-Nya di dalam kerajaan Surga. Namun tidak semua

orang Kristen layak menjadi Mempelai Wanita Kristus.

Bagi kelompok kedua, mereka yang layak menjadi Mempelai Wanita Kristus

adalah jemaat yang hidup dan diam di bumi sebagai bagian mereka yang disebut generasi

terakhir. Mereka adalah orang percaya yang masih hidup persis menjelang kedatangan

Kristus yang kedua (Matius 25:5-6; Wahyu 19:7). Jadi mereka yang sudah meninggal

sebelum tiba hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua, tidak dihitung sebagai Mempelai

Wanita Kristus.

C. Bagaimana pakaian pengantin Mempelai Wanita?

Kedua gereja memiliki pendapat yang sama tentang pakaian pengantin Mempelai

Wanita Anak Domba. Kita bisa membacanya dalam Wahyu 19:8 dan Wahyu 12:1.

Pakaiannya adalah:

1. Berpakaiankan kepenuhan ke-Allah-an (Allah Tritunggal)

a. Matahari = Allah Bapa (Mazmur 84:11)

b. Bulan = Allah Anak – Yesus Kristus; mencerminkan kemuliaan Allah

Bapa (Kolose 1:15); Yesus Kristus adalah pondasi gereja (1 Korintus

3:11)

c. Bintang = Allah Roh Kudus – dipenuhi Roh Kudus dan nyata dalam

bentuk karunia rohani untuk berbagai-bagai pelayanan (Kisah 1; Galatia

5:22-23)

2. Kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih (= perbuatan-

perbuatan yang benar dari orang-orang kudus). Kebenaran dalam pemandangan

Allah bisa kita baca dalam Mazmur 119:172, “Biarlah lidahku menyanyikan

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

10

Page 11: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

janji-Mu, sebab segala perintah-Mu benar”. Perbuatan-perbuatan kebenaran itu

termasuk taat kepada semua perintah Allah dan senantiasa berjuang untuk

mengikuti teladan Yesus Kristus.

D. Kapan hari pernikahannya?

Tentu saja pada saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua untuk menjemput

mempelai-Nya. Kapan? Hanya Allah Bapa yang mengetahui hari dan saatnya (Matius

24:36). Kalau mengacu pada Wahyu 19, maka bisa dipastikan bahwa hari tersebut terjadi

saat pelacur besar, kota Babel, sudah dihakimi Allah.

E. Dimana tempat pernikahannya?

Saya sangat yakin bahwa pernikahan rohani tersebut akan berlangsung dalam

kerajaan Surga. Mungkin bisa saja diragukan hal ini karena mengacu pada Wahyu 21:2,

10, yang mengatakan bahwa kota Yerusalem Baru, Mempelai Wanita Anak Domba,

turun dari Surga. Bagi saya, yang pasti adalah suatu tempat yang bersifat kekal.

F. Bagaimana persiapan kedua Mempelai?

Merupakan suatu sukacita tersendiri bagi kedua mempelai dalam menantikan hari

yang bahagia itu tiba. Masing-masing pribadi akan mempersiapkan dirinya sebaik

mungkin agar berkenan bagi pasangannya. Bagaimana dengan persiapan Mempelai Pria

Surga dan Mempelai Wanita-Nya?

Mempelai Pria Surga

1. Menyediakan tempat bagi Mempelai-Nya (Yohanes 14:2-3; 2 Korintus 5:1)

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

11

Page 12: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

2. Mempersiapkan Mempelai Wanita-Nya agar menjadi Mempelai Wanita yang

sempurna, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu (Efesus 5:25-27).

Sebenarnya dalam konteks ini Allah Tritunggal sama-sama berkarya untuk

mempersiapkan Mempelai Wanita bagi Yesus Kristus.

Mempelai Wanita Anak Domba

Mempelai Wanita Anak Domba tidak mampu mempersiapkan dirinya sendiri. Dia

harus bersandar pada Allah saja. Itulah sebabnya Mempelai Wanita Anak Domba harus

rela dipersiapkan oleh Tuhan Yesus Kristus, lewat kuasa Firman Allah, Roh Kudus, dan

Kasih Allah. Tujuannya agar Mempelai Wanita Anak Domba bisa memiliki karakter

Kristus sepenuhnya. Beberapa yang bisa saya sampaikan di sini adalah:

1. Tetap menjadi perawan yang suci saat dipersembahkan kepada Kristus (2

Korintus 11:2)

2. Memiliki perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus (banding:

Wahyu 19:7-8)

3. Senantiasa kudus, dibersihkan dan dimandikan oleh air firman Allah, cemerlang,

tanpa cacat atau kerut, dan tidak bercela (Efesus 5:25-27)

4. Bertumbuh sehat dari bayi rohani menjadi jemaat yang dewasa rohani (Efesus

4:11-16 banding Ibrani 5:13-16; 6:1)

5. Senantiasa siap menyambut kedatangan Mempelai Pria Surga, Tuhan Yesus

Kristus (Matius 25:10; Lukas 12:35; Wahyu 19:7)

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

12

Page 13: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

G. Siapa yang diundang dalam pesta pernikahan?

Wahyu 19:9 menyatakan, "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke

perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,

perkataan-perkataan dari Allah." Bagi Gereja 1, kalimat ‘mereka yang diundang’

menunjukkan mereka yang menjadi Mempelai Wanita Anak Domba. Bagi Gereja 2,

mereka adalah yang berada di luar kelompok Mempelai Wanita Anak Domba. Di

dalamnya bisa saja orang percaya yang sudah meninggal sebelum Yesus Kristus datang

kembali.

Bagi Gereja 1, Wahyu 22:17 menyatakan undangan bagi orang lain yang belum

percaya agar masuk dalam tubuh Mempelai Wanita Anak Domba. Semua orang diundang

untuk masuk dalam tubuh Mempelai Anak Domba. Gereja 2 tidak membahas ayat ini.

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

13

Page 14: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

BAB III: IMPLIKASI, KESIMPULAN, SARAN

Implikasi

1. Jemaat yang memposisikan dirinya sebagai Mempelai Wanita Kristus (Anak

Domba Allah), senantiasa sadar bahwa dirinya sudah ditunangkan dengan Tuhan

Yesus Kristus dan siap menjadi Mempelai Wanita-Nya.

2. Jemaat dalam kehidupannya sehari-hari, hati mereka senantiasa dipenuhi

kerinduan akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua.

3. Jemaat sangat membaca Alkitab – firman Allah – karena mereka menikmati

firman Allah itu sebagai surat cinta dari kekasih hati mereka, yaitu Tuhan Yesus

Kristus.

4. Jemaat menjadi pribadi yang senantiasa rela dan taat pada pimpinan Roh Kudus,

sehingga mereka bisa bertumbuh dewasa secara rohani.

5. Jemaat juga antusias untuk membawa semua orang menjadi orang percaya yang

mengenal, mengasihi, dan melayani Tuhan Yesus Kristus Anak Domba Allah,

Gembala Agung dan Mempelai Pria Surga.

Kesimpulan

1. Saya sangat yakin bahwa metafora jemaat sebagai Mempelai Wanita Kristus

adalah metafora yang utama dan perlu diterapkan dalam setiap gereja pada akhir

zaman ini, karena memiliki sasaran kekal. Maksudnya pengajaran ini bukan

berfokus pada perbaikan nikah secara jasmani, namun mempersiapkan jemaat

masuk dalam nikah rohani bersama Yesus Kristus. Tentu saja mereka yang

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

14

Page 15: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

mempersiapkan dirinya menjadi Mempelai Wanita Kristus sudah sepatutnya

memiliki kehidupan nikah jasmani yang mengalami proses penyucian oleh firman

Allah, Roh Kudus, dan Kasih Allah.

2. Seorang yang siap masuk dalam pernikahan adalah mereka yang sudah dewasa.

Berkaitan dengan metafora jemaat sebagai Mempelai Wanita Kristus, maka

kesadaran akan hal ini dapat mendorong jemaat untuk meninggalkan sifat kanak-

kanaknya, dan semakin bertumbuh dewasa dalam pengenalannya akan Tuhan

Yesus Kristus, Mempelai Pria Surga. Dalam pertumbuhan rohaninya tersebut,

jemaat semakin sukacita dalam melayani di bumi bagi kemuliaan Kekasih

surgawinya tersebut, sampai Dia datang untuk yang kedua kalinya.

3. Perbedaan yang ada antara Gereja 1 dan Gereja 2 bukanlah hal yang signifikan

karena menyangkut eskatologi. Yang penting adalah mereka sama-sama

mempersiapkan dirinya menjadi Mempelai Wanita Kristus, dan mereka juga tetap

antusias untuk mengajak orang lain menjadi orang percaya yang mengenal,

mengasihi, dan melayani Tuhan Yesus Kristus Anak Domba Allah, Gembala

Agung, dan Mempelai Pria Surga

Saran

Akhirnya, kegunaan atau manfaat dari sikap sebagai Mempelai Wanita Kristus,

bukan saja membuat pelayan dan jemaat menjadi pribadi yang mampu

mentrasformasikan pribadi lain, sebuah komunitas dan sampai sebuah bangsa bahkan

bangsa-bangsa, tetapi juga menjadi pribadi yang menarik dan disenangi oleh Allah dan

manusia.

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua. Maranata!

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

15

Page 16: Teologi V_Tugas Y090615 = Mempelai Kristus

BIBLIOGRAFI

Budiono, Paulus, Pdt. & tim, Pengajaran Mempelai (Surabaya:Sekolah AlkitabPengajaran Tabernakel Kabar Mempelai Internasional)

Feeney, Jim, Ph.D., The Bride of Christ,(http://www.jimfeeney.org/brideofchrist.html, © 2004, James H. Feeney)

The American Heritage® Dictionary of the English Language, Fourth Edition copyright©2000 by Houghton Mifflin Company. Updated in 2003. Published by HoughtonMifflin Company.

Situs: http://tajudinnoorganie.blogspot.com/2009/05/metafora-berkonotasi-migrasi.html

Metafora Jemaat: Mempelai Wanita

16