Tabel Rencana Umum Kelistrikan Daerah Dengan Energy Alternatif Ebt Mahakam Ulu Revisi 1
TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL - … · melihat letak daerah tersebut. KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH ......
Transcript of TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL - … · melihat letak daerah tersebut. KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH ......
PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL (RAN-PPDT) TAHUN 2019
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGALKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
RENCANA AKSI NASIONAL
KEPUTUSAN PRESIDENNO.26 TAHUN 2018
TENTANG
Rencana Aksi NasionalPercepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAN–PPDT)
Dokumen perencanaan tahunan pembangunan daerahtertinggal yang disusun dengan memperhatikan StrategiNasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
RAN-PPDT menjadi acuan dalam penyusunan RencanaKerja Pemerintah
RAN-PPDT disusun per 7 wilayah:1. Wilayah Papua2. Wilayah Maluku3. Wilayah Nusa Tenggara4. Wilayah Sulawesi5. Wilayah Kalimantan6. Wilayah Jawa7. Wilayah Sumatera
Latar Belakang, Isu Strategis dan Prioritas Penanganan PPDT, Penyebab Ketertinggalan
BAB 1 Pendahuluan
BAB 2 Sasaran, Arah Kebijakan, dan Strategi PPDT
Program dan Kegiatan PPDT di Wilayah Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, dan Sumatera
BAB 3 Program dan Kegiatan PPDT
BAB 4 Penutup
Sistematika Dokumen RAN-PPDT
PPDT di Wilayah Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, dan Sumatera
Matriks Program dan Kegiatan PPDT di Wilayah Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, dan Sumatera
Pentingnya keberpihakan dan penajaman terhadapdaerah tertinggal di bidang perencanaan dan pendanaanserta pelaksanaan pembangunan daerah tertinggal.Untuk melaksanakan kebijakan dan pencapaian sasarandalam STRANAS PPDT, maka dibutuhkan Rencana AksiNasional Percepatan Pembangunan Daerah TertinggalNasional (RAN-PPDT)
LATAR BELAKANG
Aspek yang
diukur yaitu
Transportasi,
Pendidikan,
Kesehatan,
Elektrifikasi, Air
Bersih,
Telekomunikasi,
dan Ekonomi
(Pasar)
SARANA DAN PRASARANA
Proporsi antara
PAD dan Belanja
pada APBD daerah
yang
menggambarkan
kapasitas daerah
untuk melakukan
pembangunan
Kriteria SDM
diukur
berdasarkan
kondisi SDM yang
dilihat dari
Harapan Lama
Sekolah, Angka
Harapan Hidup,
dan Rata-rata
Lama Sekolah.
SUMBER DAYA MANUSIA
Keterjangkauan
(jarak)
masyarakat ke
fasilitas umum
seperti Sarana
Kesehatan,
Sarana
Pendidikan, dan
Kantor Pusat
Pemerintahan
Kriteria Ekonomi
diukur
berdasarkan
Persentase
Penduduk Miskin
dan Pendapatan
Perkapita
masyarakat di
daerah tersebut.
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
Jenis dan
frekuensi
bencana alam
maupun sosial
yang dialami
suatu daerah dan
melihat letak
daerah tersebut.
KEMAMPUAN KEUANGAN
DAERAH (KKD)AKSESIBILITAS
KARAKTERISTIK WILAYAH
KRITERIA DAN INDIKATOR PENETAPAN DAERAH TERTINGGALBERDASARKAN PERMENDESA PDTT NO.3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENENTUAN INDIKATOR DALAM PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL SECARA NASIONAL
ISU STRATEGIS DAN PRIORITAS PENANGANAN PPDT
Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
SUMATERA JAWANUSA
TENGGARAKALIMANTAN SULAWESI MALUKU PAPUA
2014 61,24 61,46 60,63 62,86 62,85 61,13 52,88
2015 62,04 62,15 61,30 63,69 63,39 61,79 53,39
2016 62,74 62,82 61,99 64,34 63,98 62,56 53,95
2017 63,32 63,23 62,72 64,95 64,60 63,23 54,82
Target Stranas 62,78 62,78 62,78 62,78 62,78 62,78 62,78
62,78
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
IPM di Daerah Tertinggal
Daerah tertinggal di Wilayah Papua (dengan rata-rata indeks tahun 2017 yakni 54,82) dan Nusa Tenggara (dengan rata-rata indeks tahun 2017 yakni 62,72) sedangkan angka IPM nasional tahun 2017 adalah 70,81
ISU STRATEGIS DAN PRIORITAS PENANGANAN PPDT
Tingginya Persentase Penduduk Miskin (PPM)
Angka persentase penduduk miskin di daerah tertinggal pada tahun 2017 masih tinggi yakni sebesar 18,04%.
ISU STRATEGIS DAN PRIORITAS PENANGANAN PPDT
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
6,9 –7,1%
PERTUMBUHAN
EKONOMI
Sasaran Stranas
Tahun 2019
6,3
0
5,0
3
4,5
3
5,0
8 6,4
6
5,2
2
5,4
8
4,9
8
3,2
7 4,1
6
6,8
0
5,4
5
5,4
7
6,0
4
4,3
3 5,1
3
5,8
2
8,8
9
5,6
9
5,6
9
6,2
3
4,4
3 5,2
1
5,6
3
9,2
7
5,8
6
5,8
6
5,19
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
16,00
18,00
SUMATERA JAWA NUSATENGGARA
KALIMANTAN SULAWESI MALUKU PAPUA
LPE 2014 LPE 2015 LPE 2016 Cascading 2017 Nasional 2017
Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal tahun 2017 diestimasi di atas laju pertumbuhan ekonomi nasional (5,19%) kecuali daerah tertinggal di Pulau Jawa
yakni dengan rata-rata 4,58%.
1. Meningkatnya rata-ratapertumbuhan ekonomi didaerah tertinggal sebesar6,80%;
2. Menurunnya persentasependuduk miskin di daerahtertinggal menjadi 15,30%; dan
3. Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia didaerah tertinggal menjadi65,20.
1. Meningkatnya rata-rata pertumbuhanekonomi di daerah tertinggal sebesar 4,72%;
2. Menurunnya persentase penduduk miskin didaerah tertinggal menjadi 13,38%; dan
3. Meningkatnya Indeks PembangunanManusia di daerah tertinggal menjadi 64,64.
1.Meningkatnya rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerahtertinggal sebesar 5,07%;
2.Menurunnya persentase penduduk miskin di daerah tertinggalmenjadi 6,30%; dan
3.Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia di daerahtertinggal menjadi 66,67.
1. Meningkatnya rata-rata pertumbuhanekonomi di daerah tertinggal sebesar5,45%;
2. Menurunnya persentase penduduk miskindi daerah tertinggal menjadi 21,25%; dan
3. Meningkatnya Indeks PembangunanManusia di daerah tertinggal menjadi63,89.
1. Meningkatnya rata-rata pertumbuhanekonomi di daerah tertinggal sebesar13,77%;
2. Menurunnya persentase penduduk miskin didaerah tertinggal menjadi 10,41%; dan
3. Meningkatnya Indeks PembangunanManusia di daerah tertinggal menjadi 65,51.
1.Meningkatnya rata-ratapertumbuhan ekonomi didaerah tertinggal sebesar6,37%;
2.Menurunnya persentasependuduk miskin di daerahtertinggal menjadi 15,53%;dan
3.Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia didaerah tertinggal menjadi64,30.
1.Meningkatnya rata-ratapertumbuhan ekonomidi daerah tertinggalsebesar 6,37%;
2.Menurunnya persentasependuduk miskin didaerah tertinggalmenjadi 19,08%; dan
3.Meningkatnya IndeksPembangunan Manusiadi daerah tertinggalmenjadi 55,50.
Sumatera
Jawa
Kalimantan
Sulawesi
Nusa Tenggara
Papua
Maluku
*Sumber: STRANAS PPDT2017-2019
SASARAN, ARAH KEBIJAKAN, DAN STRATEGIPercepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
Peningkatan perekonomian masyarakatmelalui promosi dan pengembanganpotensi daerah, dan pemenuhankebutuhan dasar publik, diperlukanperan serta masyarakat untukmeningkatkan sumber daya manusiauntuk penguatan kapasitas dan ikliminvestasi yang baik. Pengembangan danpeningkatan sarana dan parasaranasebagai penunjang konektivitas antaradaerah tertinggal terhadap perkotaandan pusat pertumbuhan.
Fokus kebijakan percepatan pembangunan daerahteetinggal Wilayah Jawa adalah peningkatankualitas sumber daya manusia melalui programpemerataan pendidikan dan kesehatan yangbertujuan untuk mengembangkan kemampuanmasyarakat yang berkualitas, hal tersebut ditunjangdengan peningkatan sarana dan prasarana dasar.
1.pembangunan infrastruktur penunjang konektivitas antara daerah pinggiranseperti daerah tertinggal dan kawasan perbatasan ke pusat pertumbuhan;
2.peningkatan kualitas sumber daya manusia;3.pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan pelayanan dasar publik;4.promosi potensi daerah tertinggal untuk mempercepat pembangunan dan
mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan daerah; dan5.pengembangan perekonomian masyarakat yang berbasis sektor unggulan lokal.
Peningkatan sumber daya manusia yangberkualitas melalui pendidikan dan kesehatan,pengembangan perekonomian masyarakatyang berbasis pengembangan pangan,perikanan, pemenuhan kebutuhan dasar danpelayanan dasar publik, dan pembangunaninfrastruktur penunjang konektivitas antaradaerah pinggiran
Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitasmelalui pendidikan dan kesehatan, pengembanganperekonomian masyarakat yang berbasis pertanian,perkebunan, dan perikanan, promosi potensi daerahtertinggal dan pengembangan kemitraan untukmempercepat pembangunan dan mendorongpartisipasi aktif masyarakat dalam membangun daerah,pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan pelayanandasar publik, dan pengembangan infrastrukturpenunjang konektivitas antara daerah pinggiran kepusat pertumbuhan
1.pengembangan perekonomian denganpercepatan promosi potensi unggulan,pengembangan kemitraan untukmempercepat pembangunan, danmendorong partisipasi aktifmasyarakat dalam pembangunandaerah;
2.peningkatan kapasitas dalampenanggulangan bencana; penguatankapasitas kelembagaan pemerintah
3. percepatan pemenuhan kebutuhansarana dan prasarana jalan,pendidikan, kesehatan, pasar,eletrifikasi, informasi dan komunikasi,dan sumber daya air
1.pengembangan perekonomianmasyarakat yang berbasis potensilokal yakni pertanian, perkebunan,peternakan, pengembanganekonomi kemaritiman;
2.promosi potensi daerah tertinggaldan pengembangan kemitraanuntuk mempercepatpembangunan dan mendorongpartisipasi aktif masyarakat dalampembangunan daerah
3.pembangunan infrastrukturpenunjang konektivitas antaradaerah pinggiran, seperti daerahtertinggal dan kawasan perbatasanke pusat pertumbuhan
Sumatera
Jawa
Kalimantan
Sulawesi
Nusa Tenggara
Papua
Maluku
*Sumber: STRANAS PPDT2017-2019
SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIPercepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
- Pembentukan Tim Penyusun RAN
- Penyusunan agenda kerja tim penyusun RAN-PPDT
- Komunikasi dan konsolidasi dengan pihak yang berkaitan dengan penyusunan RAN-PPDT
- Mengumpulkan data dan informasi mengenai ketertinggalan daerah
- Pengolahan dan pemutakhiran data dan informasi ketertinggalan daerah
- Penyusunan matriks kebutuhan daerah tertinggal
- Melakukan rapat koordinasi dan reviu kondisi PPDT
- Melakukan sinkronisasi PPDT
- Menteri melakukan
penyelarasan rancangan RAN-PPDTdan pagu indikatif untuk pendanaan PPDT.
- Menghasilkan
penentuan program prioritas dan lokasi prioritas penanganan PPDT
- Menteri melakukan
rapat koordinasi dalam rangka penetapan RAN-PPDT
paling lambat bulan Mei tahun kesatu sebelum Tahun Pelaksanaan
- RAN PPDT ditetapkan
oleh Presiden
Persiapan Penyusunan RAN PPDT
Penyusunan Rancangan RAN PPDT
Penyelarasan Rancangan RAN PPDT
Penetapan RAN PPDT
Paling lambat
November T-2 Paling lambat
Desember T-2 Paling lambat
T-1Paling lambat
Juni T-1
Tata Cara Penyusunan RAN-PPDT Tahun 2019(Menurut Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan, Pelaksanaan, Dan Pengawasan RencanaAksi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal)
LOKASI PRIORITAS INTERVENSI
PRIORITAS 1 PRIORITAS 2 PRIORITAS 3
1 Aceh Aceh Singkil √2 Sumatera Utara Nias √3 Sumatera Utara Nias Selatan √4 Sumatera Utara Nias Utara √5 Sumatera Utara Nias Barat √6 Sumatera Barat Kepulauan Mentawai √7 Sumatera Barat Solok Selatan √8 Sumatera Barat Pasaman Barat √9 Sumatera Selatan Musi Rawas √
10 Sumatera Selatan Musi Rawas Utara √11 Bengkulu Seluma √12 Lampung Lampung Barat √13 Lampung Pesisir Barat √14 Jawa Timur Bondowoso √15 Jawa Timur Situbondo √16 Jawa Timur Bangkalan √17 Jawa Timur Sampang √18 Banten Pandeglang √19 Banten Lebak √20 Nusa Tenggara Barat Lombok Barat √21 Nusa Tenggara Barat Lombok Tengah √22 Nusa Tenggara Barat Lombok Timur √23 Nusa Tenggara Barat Sumbawa √24 Nusa Tenggara Barat Dompu √25 Nusa Tenggara Barat Bima √26 Nusa Tenggara Barat Sumbawa Barat √27 Nusa Tenggara Barat Lombok Utara √28 Nusa Tenggara Timur Sumba Barat √29 Nusa Tenggara Timur Sumba Timur √30 Nusa Tenggara Timur Kupang √31 Nusa Tenggara Timur Timor Tengah Selatan √
PROVINSI KABUPATENNO
PRIORITAS INTERVENSI
PRIORITAS 1 PRIORITAS 2 PRIORITAS 3
32 Nusa Tenggara Timur Timor Tengah Utara √33 Nusa Tenggara Timur Belu √34 Nusa Tenggara Timur Alor √35 Nusa Tenggara Timur Lembata √36 Nusa Tenggara Timur Ende √37 Nusa Tenggara Timur Manggarai √38 Nusa Tenggara Timur Rote Ndao √39 Nusa Tenggara Timur Manggarai Barat √40 Nusa Tenggara Timur Sumba Tengah √41 Nusa Tenggara Timur Sumba Barat Daya √42 Nusa Tenggara Timur Nagekeo √43 Nusa Tenggara Timur Manggarai Timur √44 Nusa Tenggara Timur Sabu Raijua √45 Nusa Tenggara Timur Malaka √46 Kalimantan Barat Sambas √47 Kalimantan Barat Bengkayang √48 Kalimantan Barat Landak √49 Kalimantan Barat Ketapang √50 Kalimantan Barat Sintang √51 Kalimantan Barat Kapuas Hulu √52 Kalimantan Barat Melawi √53 Kalimantan Barat Kayong Utara √54 Kalimantan Tengah Seruyan √55 Kalimantan Selatan Hulu Sungai Utara √56 Kalimantan Timur Mahakam Ulu √57 Kalimantan Utara Nunukan √58 Sulawesi Tengah Banggai Kepulauan √59 Sulawesi Tengah Donggala √60 Sulawesi Tengah Toli-toli √61 Sulawesi Tengah Buol √62 Sulawesi Tengah Parigi Moutong √
PROVINSI KABUPATENNO
PRIORITAS INTERVENSI
PRIORITAS 1 PRIORITAS 2 PRIORITAS 3
63 Sulawesi Tengah Tojo Una-una √64 Sulawesi Tengah Sigi √65 Sulawesi Tengah Banggai Laut √66 Sulawesi Tengah Morowali Utara √67 Sulawesi Selatan Jeneponto √68 Sulawesi Tenggara Konawe √69 Sulawesi Tenggara Bombana √70 Sulawesi Tenggara Konawe Kepulauan √71 Gorontalo Boalemo √72 Gorontalo Pohuwato √73 Gorontalo Gorontalo Utara √74 Sulawesi Barat Polewali Mandar √75 Sulawesi Barat Mamuju Tengah √76 Maluku Maluku Tenggara Barat √77 Maluku Maluku Tengah √78 Maluku Buru √79 Maluku Kepulauan Aru √80 Maluku Seram Bagian Barat √81 Maluku Seram Bagian Timur √82 Maluku Maluku Barat Daya √83 Maluku Buru Selatan √84 Maluku Utara Halmahera Barat √85 Maluku Utara Kepulauan Sula √86 Maluku Utara Halmahera Selatan √87 Maluku Utara Halmahera Timur √88 Maluku Utara Pulau Morotai √89 Maluku Utara Pulau Taliabu √90 Papua Barat Teluk Wondama √91 Papua Barat Teluk Bintuni √
PROVINSI KABUPATENNO
PRIORITAS INTERVENSI
PRIORITAS 1 PRIORITAS 2 PRIORITAS 3
92 Papua Barat Sorong Selatan √93 Papua Barat Sorong √94 Papua Barat Raja Ampat √95 Papua Barat Tambrauw √96 Papua Barat Maybrat √97 Papua Merauke √98 Papua Jayawijaya √99 Papua Nabire √100 Papua Kepulauan Yapen √101 Papua Biak Numfor √102 Papua Paniai √103 Papua Puncak Jaya √104 Papua Boven Digoel √105 Papua Mappi √106 Papua Asmat √107 Papua Yahukimo √108 Papua Pegunungan Bintang √109 Papua Tolikara √110 Papua Sarmi √111 Papua Keerom √112 Papua Waropen √113 Papua Supiori √114 Papua Mamberamo Raya √115 Papua Nduga √116 Papua Lanny Jaya √117 Papua Mamberamo Tengah √118 Papua Yalimo √119 Papua Puncak √120 Papua Dogiyai √121 Papua Intan Jaya √122 Papua Deiyai √
PROVINSI KABUPATENNO
PRIORITAS INTERVENSI