Tenaga kerja

10
Tenaga kerja Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. AMendeskripsikan Permasalahan Angkatan Kerja serta Peran Pemerintah dalam Menanggulanginya Pengertian Tenaga Kerja, Angkatan Kerja, dan Kesempatan Kerja 1. Pengertian Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. (MT Rionga & Yoga Firdaus, 2007:2) 1 Sedangkan menurut pendapat Sumitro Djojohadikusumo (1987) mengenai arti tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk mereka yang menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang menganggur terpaksa akibat tidak ada kesempatan kerja. 2. Pengertian Angkatan Kerja Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti patani yang sedang menunggu panen/hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya. Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi 1

description

gh

Transcript of Tenaga kerja

Page 1: Tenaga kerja

Tenaga kerja

Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.

AMendeskripsikan Permasalahan Angkatan Kerja serta Peran Pemerintah dalam

Menanggulanginya

Pengertian Tenaga Kerja, Angkatan Kerja, dan Kesempatan Kerja

1.        Pengertian Tenaga KerjaTenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan

pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. (MT Rionga & Yoga Firdaus, 2007:2)

1

Sedangkan menurut pendapat Sumitro Djojohadikusumo (1987) mengenai arti tenaga

kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk mereka yang

menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang menganggur terpaksa

akibat tidak ada kesempatan kerja.

2.        Pengertian Angkatan KerjaAngkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik

sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti patani yang sedang menunggu panen/hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya. Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedag mencari pekerjaan/mengharapkan dapat pekerjaan atau bekerja secara tidak optimal disebut pengangguran.

Bukan angkatan kerja adalah mereka yang sedang bersekolah, mengurus rumah tangga tanpa mendapat upah, lanjut usia, cacat jasmani dan sebagainya, dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan kedalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja, atau mencari pekerjaan.

1

Page 2: Tenaga kerja

3.        Pengertian Kesempatan Kerja. Kegiatan ekonomi di masyarakat membutuhkan tenaga kerja.

Kebutuhan akan tenaga kerja itu dapat juga disebut sebagai kesempatan kerja. Kesempatan kerja itu sendiri adalah suatu keadaan yang menggambarkan terjadinya lapangan kerja (pekerjaan) untuk diisi pencari kerja.2

Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam UUD 1945 pada pasal 27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”. Dari bunyi UUD 1945 pasal 27 ayat 2 itu jelas bahwa pemerintah Indonesia untuk menciptakan lapangan kerja bagi anggota masyarakat karena hal ini berhubungan dengan usaha masyarakat untuk mendapat penghasilan.

Hubungan Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja dan PengangguranJumlah penduduk adalah banyaknya orang yang mendiami suatu

wilayah Negara. Dari sisi tenaga kerja, penduduk suatu Negara dapat dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok penduduk usia kerja dan kelompok bukan usia kerja. Penduduk usia kerja adalah mereka yang berumur 10 hingga 65 tahun. Namun dewasa ini usia kerja tersebut telah diubah menjadi yang berumur 15 hingga 65 tahun.

Penduduk usia kerja dapat pula kita bagi dalam dua kelompok, yakni kelompok angkatan kerja dan kelompok bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah semua orang yang siap bekerja disuatu Negara. Kelompok tersebut biasanya disebut sebagai kelompok usia produktif. Dari seluruhan angkata kerja dalam suatu Negara tidak semuanya mendapat kesempatan bekerja. Diantaranya ada pula yang tidak bekerja. Mereka inilah yang disebut pengangguran. Pengangguran adalah angkatan kerja atau kelompok usia produktif yang tidak bekerja.(YB Kadarusman, 2004:65)3

Angkatan kerja banyak yang membutuhkan lapangan pekerjaan, namun umumnya baik di Negara berkembang maupun Negara maju, laju

2

3

Page 3: Tenaga kerja

pertumbuhan penduduknya lebih besar dari pada laju pertumbuhan lapangan kerjanya. Oleh karena itu, dari sekian banyak angkatan kerja tersebut, sebagian tidak bekerja atau menganggur. Dengan demikian, kesempatan kerja dan mpengangguran berhubungan erat dengan ketersedianya lapangan kerja bagi masyarakat. Semakin banyak lapangan kerja yang tersedia di suatu Negara, semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya, sehingga semakin kecil tingkat penganggurannya. Sebaliknya, semakin sedikit lapangan kerja di suatu Negara, semakin kecil pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya. Dengan demikian, semaki tinggi tingkat penganggurannya.

pembagian tenaga kerja

keuntungan dan kerugian dalam pembagian tenaga kerja. 1.  Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu  

meningkat,2.    Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain.

3.    Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien, dan

4.  Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk.

Selain keutungan pembagian tenaga kerja terdapat juga kerugian pembagian tenaga kerja. Berikut ini adalah kerugian pembagian tenaga kerja.1.      Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan   variabel manusia. 2.      Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun.

Menurut Chester Bernard, akan makin banyak perintah manajer yang di terima dalam jangka panjang apabila terdapat hal-hal mengenaiSaluran formal dari komunikasi digunakan oleh manager dan di kenal oleh seluruh organisasi.·     Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui dia menerima perintah.·  Lini komonikasi antara manager dan bawahan bersifat secara langsung.·     Rantai komando yang lengkapdi gunakan untuk mengeluarkan perintah.·     Manager memiliki keterampilan komunikasi yang memadai.·     Manager menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional.·    Suatu pemerintah secara otentik memang berasal dari manager.Sumber : Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996

KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN

1.Ketenagakerjana. Tenaga kerja adalah seluruh penduduk dalam usia kerja(berusia 15tahun-65tahun)

Page 4: Tenaga kerja

b. Pembagian tenaga kerja-Tenaga kerja rohani:kegiatan kerjanya lebih banyak menggunakan pikiranex:Manajer,direktur,dll.-Tenaga kerja jasmani:kegiatannya lebih banyak mencakup kegiatan pelaksanaan dalam produksia.T.K terdidik memerlukan pendidikan tinggiex:dokter,dosen,gurub.T.K terlatih memerlukan pelatihanex:sopir,montir.c.T.K tidak terdidik tidak memerlukan pelatihan atau pendidikan ex:kuli dan buruh gendong2. Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja- Angkatan kerja : warga Negara yang aktif ikut serta menyumbang tenaga, mencari pekerjaan atau masih menganggur.Angkatan kerja dibagi :a. pekerjab. pengangguranc. pencari kerja- Bukan angkatan kerja : tenaga kerja yang tidak mau bekerja, bersekolah, ibu rumah tangga tanpa mendapat upah dan tidak melakukan suatu kegiatan dalam kategori kerja. 3. Kesempatan kerjaJumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat.Secara teori terdapat tiga cara untuk menciptakan kesempatan kerja, yaitu :- dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk.- Meningkatkan intensitas pekerja dalam menghasilkan output.- Pertumbuhan ekonomi.

4. UpahBalas jasa yang diterima pekerja berdasarkan waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaannya.Teori upah :a. T.U. Alam (wajar) menurut David Ricardo, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.b. T.U. Besi menurut Ferdinand Lassale, Upah tenaga kerja yang ditentukan oleh hokum pemerintah dan penawaran di pasar akan tertekan ke bawah.c. T.U. Etika, Sesuai batas minimum.

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah Tingkat harga, produktifitas kerja, struktur ekonomi nasional, peraturan pemerintah dan tingkat kebersaingan.

Syarat dan Tujuan Pemberian UpahSyarat : Mampu memuaskan kebutuhan dasar kerja.Tujuan : Memberikan keterkaitan, motivasi untuk bekerja.

Sistem upah di Indonesia digolongkan menjadi ;a. Upah berdasarkan waktub. Upah berdasarkan hasilc. Upah berdasarkan borongand. Komisie. Bonus

Page 5: Tenaga kerja

f. Pembagian keuntungang. System mitra usaha.

B. Permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia1. PengangguranPengangguran adalah Angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan.Seseorang dikatakan menganggur apabila,- tidak bekerja tapi sedang mencari kerja- sedang mempersiapkan usaha baru- tidak mempunyai pekerjaan- sudah mendapat pekerjaan tetapi belum mempunya pekerjaan.

Sebab-sebab pengagguran :a. menurunnya permintaan tenaga kerjab. adanya kemajuan tekhnologic. kelemahan dalam pasar tenaga kerjad. jumlah lapangan kerja yang terbatase. fenomena PHK.

Jenis-jenis Pengangguran :a. Menurut sifatnya- Pengangguran terbuka : benar-benar tidak bekerja - Setengah menganggur : tidak sesuai waktunya.- Pengangguran terselubung : pengangguran tidak kentara.b. Menurut factor penyebabnya- pengangguran friksional- pengangguran structural- pengangguran siklikal- pengangguran tekhnologi- pengangguran konjungtural- pengangguran deflasioner- pengangguran musiman

Dampak pengangguran :- Dampak ekonomi- Dampak social- Dampak bagi individu dan keluarga

Cara mengatasi pengagguran :- memperluas kesempatan kerja- mengurangi tingkat pengagguran- meningkatkan kualitas angkatan kerja dan tenaga kerja- meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja- menurunkan jumlah angkatan kerja.

Upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja :

Page 6: Tenaga kerja

- menetapkan UMR- mengikutkan setiap pekerja dalam asuransi jaminan sosial- meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja- mewajibkan untuk memenuhi hak-hak tenaga kerja.

Cara mengatasi pengangguran sesuai dengan jenisnya.a. Cara mengatasi pengangguran musiman- memberi informasi lowongan kerja- memberi pelatihanb. Cara mengatasi pengangguran structural- menciptakan iklim investasi yang kondusif- memberikan pelatihan ketrampilan- menyediakan lapangan kerjac. Cara mengatasi pengangguran friksional- memberikan deregulasi dan debiro kratisasi- melaksanakan program padat karya- mengembangkan program transmigrasid. Cara mengatasi pengangguran konjungtural - meningkatkan daya beli masyarakat tarhadap barang atau jasa.e. Cara mengatasi pengangguran deflasioner- menarik investor baru agar dapat mengairahkan dunia usaha- memberikan pelatihan khusus pada tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri.f. Cara mengatasi pengangguran tekhnologi- memberikan pelatihan pada para pendidik agar menguasai tekhnologi.- Mengenalkan tekhnologi kepada anak sejak usia dini.

Penghitungan Upah

Secara mendasar, pemberian upah memiliki tiga tujuan sebagai berikut:

1. Menarik pekerja-pekerja berbakat agar masuk ke dalam perusahaan tersebut 2. Mempertahankan karyawan terbaik agar tidak pindah ke perusahaan lain 3. Memotivasi karyawan tersebut dalam bekerja

Guna mencapai tujuan – tujuan tersebut, sebuah sistem pengupahan dapat dikatakan baik jika sistem pengupahan itu:

1. Mampu memuaskan kebutuhan dasar pekerja, 2. Sebanding dengan perusahaan lain dibidang yang sama, 3. Memiliki sifat adil dalam perusahaan, 4. Menyadari fakta bahwa kebutuhan setiap orang adalah berbeda.

Ada tiga hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memberikan seberapa banyak upah yang harus diberikan kepada karyawan.

Tingkat Kebersaingan, perusahaan dalam memberikan gaji kepada karyawannya harus melihat bagaimana perusahaan serupa atau sejenis di pasar memberikan gaji kepada karyawannya.

Page 7: Tenaga kerja

Struktur Upah, perusahaan harus menentukan tingkat upah bagi semua posisi di dalam perusahaan. Struktur ini dibangun berdasarkan evaluasi pekerjaan untuk menentukkan seberapa penting peerjaan tersebut di dalam oerusahaan.

Performa Karyawan, dasar pemberian upah berdasarkan hasil kerja pegawai adalah masalah pertambahan nilai, jika pegawai dapat meningkatkan kinerjanya sehinggaperusahaan dapat mencapai target yang ditetapkan maka karyawan tersebut layak diberikan upah yang lebih baik.

Macam Bentuk Kompensasi Pekerja

Upah merupakan hasil balas jasa yang diterima oleh pekerja berdasarkan lama waktu yang habiskan untuk menyelesaikan pekerjaan atau seberapa banyak hasil produksi yang ia hasilkan. Upah merupakan balas jasa yang diberikan kepada para buruh produksi atau pekerja tidak tetap. Sedangkan Gaji merupakan Kompensasi pekerja yang dihitungn berdasarkan basis tahunan dan bulanan, atau bahkan mingguan, gaji biasanya diterima oleh pegawai, pegawai tetap suatu perusahaan baik swasta maupun negeri.

Macam – macam bentuk upah antara lain :

1. Upah Berdasarkan Waktu, upah ini dihtung berdasarkan banyaknya waktu/jam yang diberikan pekerja terhadap perusahaan, dapat dihitung berdasar per jam, per minggu, per bulan.

2. Upah Berdasarkan Hasil, didasarkan atas hasil yang diperoleh pekerja secara kuantitas/jumlah dalam kurun waktu produksi secara individu maupun team.

3. Bonus, merupakan upah tambahan yang diberikan kepada karyawan disamping gaji tetap yang sudah diterima sebagai penghargaan.

4. Pembagian Keuntungan,

Penetapan Upah Minimum

Peraturan Meteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1989 Tangga 29 Mei 1989 Tentang Upah Minimum.

Link Peraturan tentang sistem upah

Didalam Permen tersebut terbagi 3 jenis upah minimum yaitu :

1. Upah minimum Regional 2. Upah minimum Sektor Regional 3. Upah minimum Sub Sektor Regional

Melalui Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonomi, mengubah pemberlakuan Upah Minimum Regional (UMR) menjadi Upah minimum Propinsi (UMP) atau Upah minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang besarannya ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur dalam kurun waktu 1 tahun sekali.

Upah Minimum Propinsi adalah suatu upah minimum yang berlaku untuk seluruh kabupaten/kota di suatu propinsi

Page 8: Tenaga kerja

Upah Minimum Kabupaten/Kota adalah suatu upah minimum yang berlaku di suatu kabupaten/kota

Sistem upah ini diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2001

Besarnya upah minimum ini ditiap-tiap daerah tidak sama hal ini didasrkan atas faktor-faktor yang mempengaruhi di tiap daerah, faktor tersebut antara lain: Kebutuhan Hidup Minimum (KHM), Indeks Harga Konsumen (IHK), serta kondisi pasar dan tingkat perkembangan ekonomi dan pendapatan per kapita.

Fasilitas dan Tunjangan

Selain menerima gaji seorang pekerja biasanya mendapatkan fasilitas-fasilitan dan tunjangan lain, ini merupakan kompensasi tidak langsung yang diberikan kepada perusahaan kepada pekerja. Macam bentuknya beragam sesuai dengan kebiasaan dan kemampuan perusahaan.