TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama...

45
20 BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer Drama ini bercerita tentang Jumena Martawangsa, seorang yang sudah tua dan tinggal menunggu ajal datang dan menjemputnya.Secara garis besar, drama ini didominasi oleh Jumena dengan konflik batin yang dialaminya akibat rasa ketidakpercayaan terhadap istrinya dan orang-orang disekitarnya, kecuali tokoh perempuan tua yang telah lama mengasuhnya.Hal itu diperparah dengan kecemasan dia setelah meninggal nanti.Jumena sangat takut apabila hartanya yang selama ini dikumpulkan jatuh kepada istrinya yang tidak dipercaya dan jatuh kepada orang-orangjahat disekitarnya. Pada awal cerita, Jumena dan Euis (istrinya) saling mengasihi.Perbedaan umur yang jauh antara Euis dan Jumena tidak membuat Euis untuk berhenti mencintai Jumena.Bahkan Euis sedang mengandung anak dari Jumena. Tapi hal itu berubah ketika Jumena mempunyai pikiran buruk terhadap istrinya yang selingkuh dengan Marjuki (adik angkat Jumena) di belakangnya.Hingga muncul suatu bayangan mengenai perselingkuhan itu secara terbuka di depannya.Bahkan Jumena sangat curiga dengan anak dalam kandungan Euis merupakan anak dari Marjuki.Hal itu ditambahi dengan datangnya Kamil (si sinting) yang mencoba menghasut Jumena agar percaya bahwa Euis dan Marjuki selingkuh di belakangnya.

Transcript of TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama...

Page 1: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

20

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sinopsis Drama Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer

Drama ini bercerita tentang Jumena Martawangsa, seorang yang sudah tua

dan tinggal menunggu ajal datang dan menjemputnya.Secara garis besar, drama

ini didominasi oleh Jumena dengan konflik batin yang dialaminya akibat rasa

ketidakpercayaan terhadap istrinya dan orang-orang disekitarnya, kecuali tokoh

perempuan tua yang telah lama mengasuhnya.Hal itu diperparah dengan

kecemasan dia setelah meninggal nanti.Jumena sangat takut apabila hartanya yang

selama ini dikumpulkan jatuh kepada istrinya yang tidak dipercaya dan jatuh

kepada orang-orangjahat disekitarnya.

Pada awal cerita, Jumena dan Euis (istrinya) saling mengasihi.Perbedaan

umur yang jauh antara Euis dan Jumena tidak membuat Euis untuk berhenti

mencintai Jumena.Bahkan Euis sedang mengandung anak dari Jumena. Tapi hal

itu berubah ketika Jumena mempunyai pikiran buruk terhadap istrinya yang

selingkuh dengan Marjuki (adik angkat Jumena) di belakangnya.Hingga muncul

suatu bayangan mengenai perselingkuhan itu secara terbuka di depannya.Bahkan

Jumena sangat curiga dengan anak dalam kandungan Euis merupakan anak dari

Marjuki.Hal itu ditambahi dengan datangnya Kamil (si sinting) yang mencoba

menghasut Jumena agar percaya bahwa Euis dan Marjuki selingkuh di

belakangnya.

Page 2: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

21

Selain hal itu terdapat suatu masalah yang bersifat duniawi, mengenai

pekerja-pekerja pabriknya yang sedang mogok kerja.Pemogokan kerja itu akibat

Jumena yang tidak mau menaikkan upah/gaji pembayaran pekerjanya itu.Jumena

malah memberi pilihan gaji tetap atau gaji diturunkan. Bahkan para wakil

pekerjanya mencoba berbicara langsung dengan Jumena, tetapi Jumena tidak

menghiraukan mereka bahkan akan menurunkan gaji mereka. Dengan dalil para

pekerjanya tidak mampu memanajemen gaji per bulan dengan bijak dan

baik.Tidak sepertinya dulu yang hidup tanpa mengetahui orangtuanya, lalu hidup

sendiri dan berhasil hingga sekarang kaya raya dan mempunyai pabrik.

Selain itu, dalam cerita ini Jumena sering didatangi oleh Sabaruddin (guru

agama).Tokoh dalam drama ini yang berperan sebagai penasehat spiritual Jumena

sebelum meninggal.Awalnya Jumena ingin membangun suatu masjid dan tempat

pengasuhan anak terlantar di daerah tempat tinggalnya.Hal itu dibicarakan kepada

Sabaruddin, agar Sabaruddin menyampaikan hal itu kepada ulama-ulama

daerahnya.Namun setelah Sabaruddin menyampaikan hal itu kepada khalayak,

tiba-tiba Jumena membatalkan niatnya dengan alasan sebelumnya dia berniat

untuk itu karena ingin menyenangkan hatinya atau sebagai kepuasan

hatinya.Sekarang hal itu tidak ada dalam pikirannya lagi, padahal Sabaruddin

telah mempublikasikan niatan baik itu.

Munculnya tokoh-tokoh khayalan juga ikut mempengaruhi alur drama ini

berjalan.Seperti tiba-tiba hadirnya tokoh Markaba (tokoh jahat) dan Lodod (tokoh

idiot).Kehadiran mereka dalam drama ini hanya muncul ketika Jumena sedang

dalam pikiran kebimbangan antara hasutan dan kenyataan.Begitu juga dengan

Page 3: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

22

hadirnya tokoh Pemburu.Pemburu disini disimbolkan sebagai malaikat pencabut

nyawa yang hadir bolak-balik untuk menanyakan kesiapan Jumena dalam

menghadapi kematiannya.

Pada akhir cerita, sebelum meninggalnya Jumena.Muncul drama dalam

suatu drama ini, yaitu drama mengenai pikiran buruk Jumena yang menceritakan

Euis sangat senang dengan meninggalnya Jumena. Hal itu terjadi karena Marjuki

akan segera menikahi Euis sepeninggal Jumena. Ditambahkan dengan datangnya

Markaba dan Lodod yang berkerja sama dengan Marjuki untuk mengambil

hartanya. Tetapi Markaba dan Lodod meminta Euis juga hanya untuk semalam

saja.Euis tidak mau dalam hal itu, bahkan dia menjadi sangat membenci Marjuki

yang selama ini dicintainya.Hal itu berujung ketika Pemburu datang untuk

mencoba menenangkan pikiran Jumena dan membawanya pulang untuk tidak

kembali selama-lamanya.

B. AnalisisStruktur Drama Sumur Tanpa Dasar

B.1 Analisis Tema

Tema dalam drama Sumur Tanpa Dasarini adalah kemiskinan moral

dalam hal ini kemiskinan rohani. Drama ini menceritakan tentang tokoh

utama, Jumena Martawangsa seorang pengusaha yang sukses. Kesuksesannya

itu mengantarkannya pada kecerdasan dalam berpikir. Akan tetapi

kecerdasannya tersebut menggerogoti keimanannya yang menyebabkan ia

mulai meragukan dengan adanya kekuasaan sang pencipta. Jumena bahkan

meyakini bahwa kekayaannya ini didapatkannya karena hasil kerja kerasnya

sendiri.

Page 4: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

23

Jumena yang selalu berpikir rasional sangat menghargai usahanya

sehingga siapa saja yang mendekatinya, bahkan Euis istrinya sendiri, selalu

dicurigai hanya akan mencuri harta kekayaannya. Nampak iman harta dan

pikiran telah merasuki jiwanya. Akibatnya hal-hal yang bersifat ketuhanan

selalu iahubungkan dengan hartanya.

B.2 Analisis Alur

Alur yang digunakan adalah alur maju, diawali dengan penggambaran

serta penjelasan para tokoh yang terdapat dalam drama ini, kemudian

dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan dan masalah. Seperti

munculnya kecurigaan terhadap orang-orang terdekat Jumena dimulai dari

kecurigaannya terhadap Euis yang berselingkuh dengan Juki, Markaba dan

Lodod yang ingin merebut kekayaannya. Hingga pemogokan yang dilakukan

para pekerjanya di pabrik tenun.

Selain itu juga tidak ditemukannya solusi atas masalah-masalah yang

terjadi dalam drama ini. Masalah yang satu menghadirkan masalah yang baru

lagi. Kehadiran kramagung berupa petunjuk perilaku, tindakan, atau

perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh yang biasanya dituliskan dalam

tanda kurung dan dicetak miring ini, membantu hal yang kurang jelas yang

tergambarkan melalui dialog antar tokohnya. Hal tersebut disebabkan oleh

karena drama ini terbagi ke dalam dua alam, yaitu alam nyata dan alam

pikiran Jumena.

Page 5: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

24

B.3 Analisis Judul

Judul Sumur Tanpa Dasar merupakan pernyataan simbolis pengarang

yang menggambarkan ambisi para tokoh cerita untuk memiliki sesuatu yang

takada ujungnya. Peristiwa dan tokoh-tokoh tersebut merupakan perwujudan

dari sikap pengarang terhadap kecenderungan manusia yang tidak pernah

puas dalam mengejar kekayaan materi hingga melupakan masalah

transendental.

Sumur Tanpa Dasar sendiri adalah potret kehidupan manusia jaman

sekarang yang direalisasi dalam tokoh Jumena Martawangsa yang lebih

beriman kepada pikirandan dirinya sendiri daripada kepada Tuhan. Sumur

Tanpa Dasar juga menjadikan obsesi-obsesi keduniawian yang menjangkiti

tokoh-tokoh ceritanya yang lain.

B.4 Analisis Penokohan

a. Jumena Martawangsa

Drama Sumur Tanpa Dasar mengangkat tokoh utama yaitu seorang

laki-laki berusia kurang lebih 83 tahun.Ia sudah mulai sakit-sakitan,

sesak nafas dan batuk-batuk telah menggerogoti tubuhnya.

Jumena seorang yatim piatu, ayahnya meninggal sebelum ia

dilahirkan, sedangkan ibunya meninggal ketika melahirkannya. Sejak

lahir ia telah menjadi gelandangan. Akan tetapi berkat keuletan, kerja

keras, serta hemat ia bisa menjadi kaya raya. Jumena menjadikan bekerja

dan berpikir sebagai falsafah hidupnya. Seperti yang terlihat pada dialog

berikut.

Page 6: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

25

404. JUMENANah, jelas barangkali dulu saya membayangkan manusia itu hanyamahluk yang terdiri dari mulut dan perut belaka.Tapi sejak memahamicina tadi, kemudian saya menyadari hal itu tidak benar. Dan sekarangsaya yakin manusia adalah mahluk paling hebat! Di samping punya mulutdan perut dan mata, juga punya kepala dengan otaknya, punya tangan dankaki

Kalau kau juga mau percaya, saya pernah juga berjualan balon kelilingkota. Pendek kata hidup saya penuh dengan kerja dan kerja.Berpikir danberpikir, dan sampai sekarang, begitu kekayaan telah dapat sayakumpulkan, toh saya masih cinta pada kerja.insyaAllah sebelum sayamasuk liang lahat tak hendak saya berhenti bekerja dan berpikir. Lihatlahke dalam, ke kamar kerja saya dengan rak-rak bukunya; bahkan saya puntak hendak berhenti belajar. Ini hanya satu misal saja dan coba apajadinya kalau….

Hal ini mempengaruhi tingkah laku dan sikapnya dalam melihat

setiap persoalan hidup yang selalu dikaitkan dengan rasio. Ini juga yang

menyebabkan kehidupannya tidak pernah tenteram meskipun telah kaya

raya, karena ia tidak dapat menikmati kekayaannya dengan rasa syukur.

Jumena berambisi untuk menguasai harta bendanya seorang diri,

bahkan untuk kebutuhan fakir miskin pun ia tidak mau membantu.

Baginya perbaikan masjid hanya membahagiakan masyarakat dan bukan

dirinya, ia juga takut harta kekayaannya akan berkurang apabila ia

melakukan hal tersebut.

Kekikiran Jumena juga nampak saat ia membatalkan untuk

menyokong pembangunan rumah penampungan untuk anak-anak

terlantar. Hal tersebut dinilainya hanya akan membuat anak-anak tersebut

menjadi manja dan malas. Ia berpikir bahwa anak-anak tersebut harus

Page 7: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

26

dapat berusaha sendiri seperti halnya dirinya yang telah hidup mandiri

sejak berumur 6 tahun.

Sikap memuja harta menyebabkan Jumena selalu curiga kepada

orang lain di sekitarnya. Ia percaya bahwa mereka akan merampas

hartanya sepeninggalnya ia nanti. Tidak terkecuali kepada Euis istrinya.

Tidak hanya istrinya, ia juga selalu berprasangka buruk kepada Juki,

Sabaruddin dan Perempuan Tua yang selalu setia merawatnya.

b. Euis

Euis adalah seorang gadis berusia 26 tahun dan berwajah cantik.Ia

adalah istri keempat Jumena.Euis sebenarnya adalah tipe istri yang setia.

Akan tetapi kehidupan dalam keluarganya yang keras serta sikap acuh

tak acuh Jumena yang begitu terobsesi akan harta kekayaan,

menyebabkan Euis berubah. Dialog berikut menunjukkan bahwa Euis

sangat mencintai suaminya.

44. EUIS (Bertubi-tubi menciumi Jumena)Saya mencintai suami saya seperti saya mencintai ayah saya sendiri

Pada awalnya Euis menerima kenyataan bahwa ia kesepian, namun

semua itu berubah ketika Euis terkena hasutan dari Marjuki.

59.EUIS (Dalam cermin)Saya seorang perempuan.Saya kesepian. Saya harus menerima apaadanya. Dia suami saya. Bagaimanapun!

Euis menjadi pemberontak dan dengan tegas menyatakan bahwa

suaminya lah yang salah atas semua penderitaannya selama ini.

89. EUISDia perakus. Mata duitan

Page 8: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

27

(Jumena mengambil sesuatu dan melemparkannya ke pintu)Pagi-pagi ia sudah pergi mengurus dagangannya, mengurusi pabrik-pabriknya. Pulang-pulang jam dua, jam tiga, lalu selama beberapa jammenghitung-hitung hartanya dan memandangi lemari hitamnya. Setelahmaghrib ia menulis atau membaca, lalu pergi. Pulang-pulang jamsembilan, sebentar duduk-duduk minum teh atau kopi lalu akhirnyakembali menghitung-hitung harta dan memandangi lemari hitamnya.Itulah semuanya yang dikerjakannya secara rutin seperti mesin, selamahampir lima tahun saya jadi istrinya.

Selain itu Euis juga pandai berbohong, terbukti ia mampu

mengelabui Jumena dengan kata-katanya yang manis yang dilakukannya

agar supaya Jumena tidak mengetahui kejahatan yang dilakukannya.

Sangat jelas bahwa faktor lingkungan dalam hal ini kehadiran Juki

mampu merubah segalanya dalam rumah tangga Jumena dan Euis. Pada

awalnya Juki adalah tempat pelarian Euis, namun yang terjadi kemudian

Juki bersama Markaba dan Lodod malah menodai Euis. Pada akhirnya

mereka ramai-ramai meninggalkannya.

Dalam drama ini Euis menjadi tokoh penegas karakter Jumena

yang selalu silau dengan pekerjaan, harta dan pikiran yang telah

menyebabkan Euis menjadi kesepian. Kesepian Euis menjelaskan

kurangnya perhatian Jumena.

c. Perempuan Tua

Tokoh Perempuan Tua adalah sosok pembantu yang setia. Telah

cukup lama ia melayani Jumena. Ia selalu mengambilkan tempolong

ludah dan menggantinya. Watak tokoh ini tidak begitu jelas, karena tidak

pernah terlihat ada interaksi dengan tokoh-tokoh lain, selain dengan

Jumena. Tidak terdapat juga konflik yang berarti dengan tokoh lain di

Page 9: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

28

luar dirinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kehadiran tokoh ini hanya

untuk memperjelas kondisi kesehatan tokoh utama yaitu Jumena.

Kesetiaan Perempuan Tua nampak pada dialog Jumena berikut.

246. JUMENASaya kenal seorang perempuan tua yang telah memelihara saya sampaisaya agak besaran(Sabaruddin tersenyum tidak percaya)Perempuan tua itu bukan ibu saya.Tapi dia memelihara saya. Setiap kaliia menidurkan saya, perempuan tua itu selalu bersenandung. Kemudiansaya tahu apa yang disenandungkan, persis seperti lagu-lagu pujian yangbisa dinyanyikan anak-anak di mesjidSaya kira inilah satu-satunya kenangan masa kanak-kanak saya.

a. Marjuki Kartadilaga

Marjuki atau Juki adalah salah satu pekerja di pabrik Jumena.

Dikatakan bahwa ia adalah adik angkat Jumena. Hal ini dikarenakan

dulunya Jumena pernah tinggal di rumah Juki, yaitu ketika Jumena

dipelihara oleh ayah Juki yang seorang guru. Akan tetapi ketika orang tua

Juki meninggal mereka berdua berpisah dan hidup sendiri-sendiri.

392. JUMENA…Dan seperti kau tahu, Juki. Saya kemudian tinggal di rumahmu sebagaikacung. Mujur untuk saya karena ayah Juki seorang guru yang baik, sayadisekolahkan (diam)Tapi setahun setelah saya menginjak lantai sekolah guru, Ayah Jukimeninggal dan peristiwa itu memaksa saya harus magang di kantorsekolah saya sendiri, jelasnya membantu-bantu.

Juki adalah perwakilan sifat manusia modern yang memiliki cara

berpikir rasional. Juki selalu berpikiran bahwa jika ingin berhasil maka

harus cepat menggunakan kesempatan yang ada. Akibatnya Juki tidak

Page 10: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

29

peduli lagi apakah kesempatan yang didapatkan itu benar atau salah,

baginya benar dan salah sama saja.

66. JUKIEuis, kau bisa gila karena kelemahanmu. Kau jangan cepat puas.Apayang kita kecap dalam beberapa hari ini hanya sebagian kecil saja darisukses.Kita belum mendapatkan semuanya.Jangan takut pada dirisendiri.Persetan itu hati nurani.Diri sendiri adalah milik kita sendiri.Kitaharus bebas. Bebas seperti malam-malam dahulu ketika suamimu pergike Tasikmalaya. Malam-malamketika alam yang murnimempertontonkan dirinya, di mana kita menjadi putra-puteri alam sejati,terbuka dan merdeka

Falsafah hidup Juki tersebut berpengaruh pada tingkah lakunya.

Contohnya ketika ia mengetahui bahwa Euis kesepian karena sering

diacuhkan Jumena, maka ia membujuknya untuk berbuat serong.

Berbagai macam tindak kejahatan dilakukan Juki untuk merebut

harta kekayaan Jumena, yang dilakukannya bersama Markaba dan Lodod,

bahkan melibatkan Euis. Hal ini menunjukkan sikap Juki yang tidak tahu

berterima kasih kepada Jumena yang telah memberikan pekerjaan dan

tempat tinggal.

b. Sabaruddin Nataprawira

Sabaruddin adalah seorang guru agama Islam. Ia juga merupakan

sahabat dekat Jumena. Sebagai seorang ulama, ia sering berhubungan

dengan berbagai tokoh masyarakat di lingkungan mereka, termasuk

pengusaha seperti Jumena.

228. SABARUDDINTapi tak ada salahnya kau mendengarkan nasihat saya. Sebelumnya sayaperlu katakan bahwa apa yang saya ingin lakukan untuk kau tak lebihhanya atas nama persahabatan. Saya tetap sebagai sahabat dan bukansebagai seseorang yang ingin mengislamkan kau.Saya berbicara di sini

Page 11: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

30

karena saya selalu merasa berteman.Jum, percayalah saya.Kau perluistirahat.

Sabaruddin bersama teman-temannya bermaksud merenovasi

masjid di kampung mereka itu dan membangun rumah penampungan

untuk anak-anak terlantar. Ia meminta bantuan dengan meyakinkan

kepada Jumena bahwa kedua hal tersebut merupakan perbuatan baik dan

sangat besar amalnya, akan tetapi Jumena terus menolak untuk

membantu.

Namun sikap Jumena tersebut tidak lantas merubah kebaikan Sabar

kepadanya walaupun berkali-kali dikecewakan. Disaat kritis Jumena pun,

Sabar selalu menjenguknya dan menuntun Jumena dengan doa agar

Jumena pergi dengan tenang.

Dalam drama ini tokoh Sabaruddin hadir untuk mempertegas sifat

kikir dan tidak mau bersedekah seorang Jumena. Tokoh Sabar juga yang

membuat kontras watak dengan Jumena, Jumena hanya berorientasi pada

materi dan keduniawian, sedangkan Sabar selalu mementingkan nilai-

nilai spiritual dan urusan akhirat.

c. Kamil

Tokoh Kamil adalah seorang laki-laki setengah waras yang menjadi

orang kepercayaan Jumena. Ia bertugas untuk mengawasi Euis dan Juki.

Kamil adalah orang yang jujur, ia selalu melaporkan kepada Jumena apa

yang dilakukan oleh Euis dan Juki. Kamil lah yang membongkar

perselingkuhan antara Euis dan Juki.

Page 12: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

31

453. KAMILAda kabar penting untuk agan Jumena Martawangsa(Sementara Juki bergerak ke suatu sudut sambil tersenyum dan kemudianmenyalakan rokoknya.Kamil dengan langkah sangat hati-hati ‘slowmotion’ mendekati Jumena yang berusaha menahan diri. Kamil dengangaya berbisik tapi cukup keras)Istrimu serong!

Akan tetapi kejujuran itu menyebabkan kematian bagi Kamil. Ia

mati terbakar bersama pabrik tenun milik Jumena, hal ini sengaja

dilakukan oleh Juki untuk menutupi perbuatan serongnya dengan Euis.

Tidak hanya itu, Kamil bahkan dituduh bahwa dialah yang membakar

pabrik tenun tersebut. Tokoh Kamil dalam drama ini berfungsi untuk

memperjelas watak dan sifat buruk Euis dan Juki.

d. Markaba

Tokoh Markaba berfungsi untuk melancarkan niat-niat Juki dalam

merampas harta kekayaan Jumena. Hal ini menyebabkan Markaba hanya

muncul pada adegan-adegan akhir dalam drama ini. Karakter Markaba

tidak jauh beda dengan karakter Juki.

904. MARKABATidak. Tapi saya lebih tidak percaya kepadamu.kau licik, itu sudah jelasdalam cara kau berjudi. Juki, lihat mata saya.Sering kamu melihat sayamarah, tapi lihatlah.belum pernah saya marah sedemikianhebatnya.Selama hidup bertualang belum pernah saya dikhianati kawansendiri sedemikian rendahnya.Jangan pula kau mengira saya takut mati.Saya tidak pernah takut sama siapapun. Kalaupun polisi akan membelahdada saya menajdi dua puluh kerat, saya juga tidak akan takut. Mati bagisaya tidak berarti apa-apa. Tidak ada Tuhan!

Markaba telah bersekongkol dengan Juki dan Lodod untuk mencuri

kekayaan Jumena, dalam usaha mereka ini Markaba lebih berani dalam

Page 13: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

32

mengambil tindakan dibandingkan Juki yang pengecut. Bagi Markaba,

segala tindakannya tidak ada yang benar atau pun salah, semua dilakukan

untuk mengejar kepuasan lahiriah semata.

e. Lodod

Seperti halnya Markaba, Lodod juga turut membantu niat Juki

untuk merampok harta kekayaan Jumena. Lodod dan Markaba adalah

dua serangkai yang memiliki watak dan perilaku yang sama. Apa yang

dilakukan Markaba pasti diikuti Lodod. Salah satunya adalah ketika

Markaba meniduri Euis, Lodod pun ikut bergantian meniduri istri

Jumena tersebut.

Hal ini nampak pada kramagung berikut.

MARKABA DAN LODOD SECARA RAHASIAMEMPERCAKAPKAN SESUATU. TIDAK LAMA KEMUDIANMUNCUL JUKI MENEMANI MEREKA. LALU MERUNDINGKANSESUATU. DENGAN HATI-HATI MEREKA MASUK KE DALAMKAMAR, DAN BERGANTI-GANTI MENYETUBUHI EUIS.

i. Warya

Warya adalah seorang pekerja di pabrik milik Jumena. Ia selalu

menjadi juru bicara atau perwakilan para buruh untuk menyampaikan

keinginan-keinginan mereka. Tokoh Warya yang hadir hanya sesekali

dalam drama ini tidak memiliki karakter yang jelas, dilihat dari tidak

adanya interaksi dan konflik dengan tokoh lain selain Jumena. Tokoh ini

hanya memperjelas karakter Jumena yang tidak hanya kikir pada

keluarganya akan tetapi juga pada karyawan dan pekerja di pabrik tenun

miliknya.

Page 14: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

33

Dapat dilihat pada dialog Warya berikut, yang mengisyaratkan

bahwa ia datang menemui Jumena untuk menyampaikan keputusan dari

teman-teman pekerja.

710. WARYASependengaraan saya begitu pak. Nanti Emod sendiri dan kawan-kawanlain akan langsung menyampaikan keputusan itu kepada bapak.

j. Lelaki

Tokoh Lelaki atau Kuslan ini adalah seorang pelukis yang tergila-

gila dengan Euis. Kehadirannya yang hanya beberapa saat dalam drama

ini menyebabkan karakternya tidak jelas. Kuslan berfungsi hanya untuk

menunjukkan bahwa Euis telah main serong dengannya hingga hamil.

Hal ini semakin mempertegas karakter Euis yang hiperseks.

769. LELAKIAda! Semuanya sudah beres, undangan sudah beres, Euis sendiri bilangakan mendampingi saya melukis setiap malam. Dia juga mengatakananak saya akan lahir kira-kira tiga bulan lagi

k. Pemburu

Kehadiran tokoh Pemburu dalam drama ini hanya bisa dirasakan

oleh Jumena karena ia hanya hadir dalam pikiran, ilusi dan imajinasi

Jumena, oleh sebab itu perwatakan tokoh ini tidak dapat dideskripsikan.

Pemburu alias Sang Waktu atau Kala adalah penjelmaan ayah Jumena.

Fungsinya adalah untuk mempertegas kepergian Jumena di akhir cerita.

929. JUMENAKau ini sebenarnya siapa?930. PEMBURUYang kau cari.Yang kau rindui. Ayahmu alias Tanya

Page 15: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

34

B.5 Analisis Latar

a. Latar Tempat

Tempat kejadian atau latar geografis drama ini terjadi di rumah

Jumena yang berada di salah satu sudut kota Jakarta. Adapun penyebutan

beberapa tempat seperti pabrik tenun milik Jumena, masjid yang

akandirenovasi dan rumah penampungan hanyalah berada dalam dialog

antar tokoh, akan tetapi tidak diwujudkan secara visual dalam drama ini.

Selain itu beberapa adegan terjadi di dalam pikiran, ilusi maupun

imajinasi Jumena.

b. Latar Waktu

Drama Sumur Tanpa Dasar ini terjadi kapan saja. Tidak ada

sesuatu yang khusus yang menunjukkan waktu dalam drama ini, baik

yang nampak pada wawancang maupun kramagung drama ini.

c. Latar Sosial

Penggambaran latar sosial dalam kehidupan keluarga Jumena

begitu keras, penuh konflik dan jauh dari kenyamanan sebuah keluarga.

Hal inilah yang menyebabkan tingkah laku manusia dalam drama ini

lebih mementingkan pemuasan hawa nafsu untuk memenuhi ambisi

pribadi untuk mereguk kekayaan sepuasnya.

Page 16: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

35

C. Temuan Penelitian

C.1 Kandungan Kritik Sosial dalam Drama Sumur Tanpa DasarKaryaArifin

C. Noer

Arifin menulis drama ini saat ia masih menjadi mahasiswa, saat itu

sikap rasionalisme dan materialisme barat begitu gencar menyerang

masyarakat Indonesia. Sumur Tanpa Dasar merupakan reaksi dan tanggapan

dari seorang Arifin muda, saat itu ia berusia 22 tahun, yang saat duduk di

bangku kuliah begitu giat membaca buku-buku tentang sosiologi dan

psikologi.

Pengetahuan tentang keagamaan yang didapatkannya di Pesantren

Jamsaren Solo ia gunakan juga dalam drama ini. Arifin yang pesimis dalam

menghadapi kemiskinan, mencoba jadikan agama sebagai satu-satunya

pemecahan. Bekerja keras, menjadi kaya tidaklah berguna apabila miskin hati,

hingga menyebabkan jiwa seseorang tidak tertolong dengan kekayaannya itu,

seperti yang terjadi pada tokoh Jumena dalam drama Sumur Tanpa Dasar,

malah sebaliknya kekayaan menjadikan jiwa seseorang menjadi rusak.

Sumur Tanpa Dasar mengangkat masalah sosial yang berkaitan

dengan ambisi manusia dalam meraup kekayaan duniawi. Hal tersebut

menyebabkan mereka lupa akan kebutuhan rohani. Permasalahan sosial

seperti ini kerap terjadi dimana saja, tak terkecuali di Indonesia.

Jumena yang terlahir sebagai gelandangan, mengambil pelajaran dari

keuletan seorang Tionghoa, akhirnya iabercita-cita untuk menjadikaya raya.

Page 17: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

36

Jumena pun kerja keras untuk mengumpulkan uang, puluhan tahun ia hidup

dengan hanya bekerja dan berpikir. Falsafah hidup hemat pun ia pegang teguh.

Akan tetapi kekayaan ini menjadikan Jumena orang yang pencuriga,

tidak percaya pada siapa pun orang yang berada di dekatnya. Bahkan ambisi

untuk mempertahankan harta benda ini menjadikan Jumena kikir dan tidak

mau berbagi dengan sesama.Masalah ketuhanan pun selalu dihubung-

hubungkan dengan materi.Jumena juga tidak percaya dengan adanya amal,

hari kiamat dan akhirat.

Selain itu ada juga tokoh-tokoh lain seperti Euis dan Juki, yang juga

berambisi untuk merebut harta kekayaan Jumena. Hal tersebut menjadikan

hubungan sosial antar tokoh-tokoh tersebut menjadi bermasaalah. Euis yang

adalah istri keempat Jumena, awalnya sangat mencintai Jumena menjadi

berubah pikiran karena sifat Jumena yang selalu mencurigainya.

Saudara angkat Jumena, Jukilah yang menyebabkan hal itu terjadi.Juki

mencekoki Euis dengan pikiran-pikiran jahat tentang suaminya itu. Euis yang

merasa kesepian akibat sikap acuh Jumena pun terpengaruh dengan kata-kata

Juki, Euis tidak sadar bahwa Juki mendekatinya hanya untuk mendapatkan

harta Jumena.

Selain itu ada tokoh Sabarudin, seorang guru agama yang sering

menasehati Jumena.Sabar juga dianggap Jumena ingin merebut harta

kekayaannya. Permintaan Sabar kepada Jumena untuk menjadi penyokong

dana guna pembangunan rumah penampungan dan masjid, ditolak mentah-

mentah oleh Jumena. Jumena berpikir bahwa ide tersebut hanya akan

Page 18: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

37

membahagiakan orang lain dan bukan dirinya. Jumena juga berpikir bahwa

ide tersebut hanya akan membuat orang-orang menjadi malas dan tidak mau

bekerja keras seperti dirinya.

Masalah-masalah sosial di atas adalah merupakan imbas dari ambisi-

ambisi Jumena untuk memperkaya diri. Konflik-konflik sosial antar tokoh

yang terjadi dalam Sumur Tanpa Dasar dilatarbelakangi oleh hasrat mereka

untuk merampas harta benda Jumena.

C.2 Konflik Antar Tokoh yang Merepresentasikan Kritik Sosial dalam

Drama Sumur Tanpa Dasar KaryaArifin C. Noer

a. Kesewenang-wenangan dan Keserakahan

Kutipan dialog berikut ini dapat merepresentasikan sosok Jumena

sebagai fokus penekanan dalam cerita. Jumena dapat mewakili sosok

penguasa yang meletakkan dirinya sebagai pemegang kendali

tertinggi.Sikap Jumena memicu pergolakan bagi tokoh-tokoh lain untuk

membicarakan perihal kerakusan dan kegilaannya terhadap harta

bendanya. Juki dan Euis sebagai relasi terdekat dengan Jumena tidak

luput membicarakan Jumena, seperti terlihat dalam petikan dialog berikut

ini:

86. EUISTidak. Saya yakin suami sayalah yang bersalah87. JUMENAKalau saja dia berani nyerocos seperti itu88. JUKIKenapa kau bilang begitu?89. EUISDia perakus.Mata duitan(Jumena mengambil sesuatu dan melemparkannya ke pintu)Pagi-pagi ia sudah pergi mengurus dagangannya, mengurusi pabrik-pabriknya. Pulang-pulang jam dua, jam tiga, lalu selama beberapa jam

Page 19: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

38

menghitung-hitung hartanya dan memandangi lemari hitamnya. Setelahmaghrib ia menulis atau membaca, lalu pergi. Pulang-pulang jamsembilan, sebentar duduk-duduk minum teh atau kopi lalu akhirnyakembali menghitung-hitung harta dan memandangi lemari hitamnya.Itulah semuanya yang dikerjakannya secara rutin seperti mesin, selamahampir lima tahun saya jadi istrinya.

90. JUMENA.Lalu apa yang diharapkan dari saya? Duduk-duduk menghabiskan waktudi bawah bulan seperti dalam film-film itu? Saya sudah Bosan!. Apa diapikir semuanya akan bisa diselesaikan hanya dengan senyum-senyumdan tiduran berbaring-baring di atas ranjang?Sekiranya saja dia dapat membuktikan bahwa dengan cara seperti itudapat digapai kebahagiaan hidup. Tidak! Saya sudah kecap semuanya,saya sudah jalani semuanya! Kosong. Dan cara mengisi hidup seperti ituterlalu mahal ongkosnya dan tidak produktif, apalagi kreatif. Selainbergurau di atas ranjang lama-lama menjemukan juga. Capek, linu-linuapalagi pada pinggang – ah, lebih baik duduk-duduk di teras –

Juki, saudara angkat Jumena, tidak berhenti hanya pada rasa iri

terhadap keberhasilan Jumena menjadi kaya dan menggunjing

keserakahan dan proteksi Jumena terhadap harta-hartanya.Juki

menganggap Jumena berubah menjadi orang yang sewenang-wenang

dalam mengambil keputusan dalam keluarga. Pada dialog berikut tampak

bahwa terdapat alur yang komplikatif dalam cerita yang menempatkan

Euis, istri Jumena, pada kebingungan untuk menentukan

keberpihakannya. Apakah akan mengikuti Juki, selingkuhannya, atau

Jumena, suaminya yang sibuk mengurusi harta-hartanya.

60. JUKIKau tahu siapa yang membantah itu?61. JUMENA (Melanjutkan)Itulah musuhmu selama ini62. JUKIPerasaanmu!63. EUISTapi kalau itu kita kerjakan berbahaya. Lagi, kenapa kita harus…64. JUKI

Page 20: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

39

Bahaya harus berani kita tempuh kalau kita sungguh-sungguhmenghendaki kepuasan dalam hidup kita

65. EUISSaya kira saya sudah cukup puas. Saya kira cukup itu…66. JUKIEuis, kau bisa gila karena kelemahanmu.Kau jangan cepat puas.Apa yangkita kecap dalam beberapa hari ini hanya sebagian kecil saja darisukses.Kita belum mendapatkan semuanya.Jangan takut pada dirisendiri.Persetan itu hati nurani.Diri sendiri adalah milik kita sendiri.Kitaharus bebas. Bebas seperti malam-malam dahulu ketika suamimu pergike Tasikmalaya. Malam-malam ketika alam yang murnimempertontonkan dirinya, di mana kita menjadi putra-puteri alam sejati,terbuka dan merdeka

78. JUKITidakkah Abunawas seorang yang cerdik?79. EUISCerdik sekali. Raja kecerdikan80. JUKIYa, dan kecerdikan bukan berasal dari perasaan, tetapi dihasilkan olehkepala dan pikiran.Kau mengerti?

Anggapan Juki tentang Jumena tidak sepenuhnya salah.Jumena

memanglah orang yang memegang kendali tunggal terhadap harta-

hartanya. Orang lain tidak dengan mudah dapat mengubah keputusan

yang ditetapkannya, termasuk para pekerja yang membantunya

mengumpulkan pundi-pundi uangnya. Jumena menolak untuk menaikkan

gaji pekerja dengan anggapan bahwa menurutnya standar gaji yang ia

tetapkan telah diperhitungkan dengan cermat sehingga telah layak dan

cukup untuk pemenuhan kebutuhan para pekerjanya. Jumena bukanlah

seorang “juragan” yang bisa dengan mudah menerima saran-saran

pekerjanya. Kesewenang-wenangan pemilik usaha yang memegang

kekuasaan penuh atas segala aset usahanyadapat dilihat dalam petikan

dialog berikut ini:

Page 21: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

40

112. JUMENAMau diapakan lagi? Saya tidak akan merobah keputusan saya. Saya tidakmau. Saya tetap tidak akan memberikan biar segopeng pun. Berapa kalisudah saya bilang sejak kalian jadi pengawas kedua bahwa standar gajiyang ada sekarang cukup baik, adil untuk semua pihak.Prinsip sayacukup realistis karena berdasarkan kebutuhan riil tiap-tiap keluarga.Lagipula saya sudah menghitung dengan cermat berapa setiap keluargamenghabiskan biaya setiap bulan dan berapa sisa yang bisa ditabung113. EMODMaaf gan, tapi saya kira kebisaaan orang lain. Juga sifat orang.Maksudsaya mungkin saja gaji yang diterima seseorang cukup besar tapi bukantidak mungkin ada saja orang yang menganggapnya masih kurang.114. JUMENAItu karena umumnya semua orang boros.Saya yakin itu.Cobalah kamuTanya istri saya berapa ongkos rumah ini. Barangkali kamu tidak percayakalau saya bilang ongkos bulanan rumah ini kurang dari gaji yang kamuterima setiap bulan115. EMODTapi ini keadaan istimewa, gan. Maksud saya tidak setiap kali orangmengadakan pesta perkawinan116. JUMENADengarkan. Kalau orang mau hemat dan rajin menabung, niscaya tidakakan mengalami kekurangan biar segobang pun. Bisa kalian buktikanbahwa standardan peraturan-peraturan yang saya buat merugikan? Kamulupa gaji rata-rata di sini setengah kali lebih besar dibanding tempat-tempat lain? Coba kalian mampir ke pabrik tenun Mustopa atau pabrikminyak kacang Haji Bakri dan Tanya berapa orang-orang di sana terimagaji? Sekali lagi War, Mod. Kalau orang mau hemat, insaAllah tidak akanmenemui kesulitan apa-apa. Dengan gaji yang mereka terima, merekaakan dapat membiayai ongkos pengobatan dan apa saja. Dan lagi, tidakmasuk akal kalau saya pun harus menanggung biaya pemborosankalian.Coba saja, kalian boros dan saya harus menanggung keborosankalian, sinting namanya.Apalagi untuk pesta kawin, lebih sinting lagi.

Selain bersifat sangat protektif terhadap aset-aset usahanya, Jumena

juga sangat perhitungan dalam pengeluaran finansialnya. Seluruh

perhatiannya ia curahkan untuk mengontrol uangnya dalam kondisi fisik

yang sakit sekalipun. Dalam hal ini, Jumena tidak menganggap dirinya

sebagai orang yang kikir, melainkan orang yang cermat sehingga ia pun

tidak sekalipun menaruh kepercayaan kepada siapa pun dalam mengatur

keuangannya. Dialog antara Jumena dan Euis, istrinya berikut ini dapat

memperjelas hal tersebut.

Page 22: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

41

160. JUMENAOmong-omong berapa belanja kita hari ini?161. EUISAkang lagi sakit, kenapa mesti urus juga tetek bengek semacam itu?162. JUMENABukan tetek bengek, tapi uang.Dan saya tidak pernah sakit untuk urusanuang.Ini satu-satunya hiburan saya, gila kalau saya tidak memeliharanya.Sekarang katakan berapa belanja kita hari ini?163. EUISSama seperti kemarin164. JUMENAKalau begitu masih ada sisa buat besok165. EUISMasih166. JUMENASebetulnya masih bisa juga untuk belanja dua hari lagi, tapi kau belumtahu seninya. Tidak apa. Kelak kau pasti bisa. Tapi sekali lagi sayanasihatkan jangan sekali-kali kau suruh orang lain berbelanja. Jugajangan Nyai kau itu, belanjalah sendiri. Semua orang sama saja. Tukangcatut! Jangan salah paham, ini bukan sikap kikir, tapi sikap cermat, dankau tahu berkesenian dengan uang selain menghargai jerih payah167. EUISSepi sekali rasanya, padahal baru beberapa hari saja pekerja-pekerjamogok.Pabrik apalagi, sepi.168. JUMENAPersetan

Tokoh Jumena sepertinya sengaja diciptakan Arifin sebagai wujud

kompleksitas yang membingungkan. Di satu sisi, Jumena adalah orang

yang sangat serakah dan materialistis. Orang yang menilai uang adalah

hal yang perlu dipertahankan bagaimanapun caranya. Bahwa uang adalah

perlambang kerja keras manusia. Di sisi lain, Jumena menyadari bahwa

suatu saat nanti, kematian akan datang kepadanya hingga ia tidak lagi

dapat menikmati harta-harta yang ia kumpulkan. Namun pemikiran

tersebut tidak lantas meleburkan kegilaannya terhadap materi. Baginya

uang adalah hiburan yang mengisi kekosongan-kekosongan hidupnya.

Jumena pun menganggap bahwa apa yang telah berhasil ia lakukan,

Page 23: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

42

mengubah hidup dari ketiadaan menjadi kaya raya pun bisa dilakukan

oleh siapa saja. Hal inilah yang membuatnya urung untuk mengabulkan

permintaan para pekerjanya. Baginya kerja keras adalah hal yang paling

penting sebelum mengharapkan uang darinya.

363. JUMENASekarang umur saya sudah lewat jauh setengah abad, sementara tubuhsaya merasa belum dilahirkan.Saya sungguh tidak tahu bagaimanaseharusnya saya hidup.Saya tidak pernah merasa bahagia.Tapi kalaumemang kebahagiaan hanya suatu keadaan senang yang sesaat mampirdalam hidup, terus terang saya pernah merasakannya.Adakalanya sayasenang setiap kali melihat tumpukan uang saya, terutama belakanganini.Seolah-olah saya menyaksikan harga diri saya dalam tumpukan uangitu. Tapi bagaimanapun saya tidak bisa menghindari bahwa saya akanmati juga. Kalau begitu rasanya segala apa yang telah saya kerjakanselama ini tidak lebih hanya mengisi kekosongan lain. Kau mengertisekarang, kenapa tadi saya katakan bahwa sebenarnya bisa saja sayaluluskan permintaan pekerja-pekerja itu, toh sama saja bagi saya.364. JUKIKenapa tidak akang luluskan kalau bagi akang sama saja?365. JUMENAAda sedikit bedanya, kalau permintaan mereka saya luluskan, merekayang akan terhibur. Kalau tidak, saya yang terhibur.Saya pilih hiburanuntuk saya.Cuma inilah yang saya dapat dari hidup. Kadang-kadang inginsaya bakar saja semuanya,(Tiba-tiba)tidak begitu, saya akan kembangkan lagi usaha-usaha saya setelah sayabenar-benar sehat dan mereka memahami keputusan saya. Sekedarmengisi waktu sebelum segalanya berakhir. Dan saya kira saya harus carihiburan yang lain, karena hidup memang harus begitu kata semua orang,baik ulama maupun pemabok.Tidak, saya tidak akan poya-poya seperti dulu, Juki. Bosan! Ah, nantisaya akan cari cara yang lain. Yang penting sekarang, saya harusmenyelamatkan dan mempertahankan seluruh milik saya.

431. JUMENATidak, Juki. Saya perlu saksi.Saya minta kau mendengarkan semua inidengan obyektif.(Juki duduk lagi.Jumena tegang menahan amarah)saya percaya saudara Sabar pun mengerti bahwa berbicara atau menuduhtanpa fakta adalah sangat berbahaya. Saya a-sosial? Saya sungguh tidaktahu cara kau berpikir. Dengarlah, apa kekurangan saya sebagai seorang

Page 24: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

43

muslim? Atau seseorang yang hidup di suatu masyarakat?Setiap Jumatsaya memberi sedekah kepada orang-orang miskin yang berbondong-bondong datang kemari.Dan setiap hari raya Idul Fitri saya tidak lupamengirimkan zakat fitrah.Begitu pun saya tidak pernah lalai menunaikanzakat dan kurban pada setiap hari raya Idul Adha.Saya buka sawah,perkebunan, pabrik untuk menggerakan masyarakat, agar suka bekerjadan meningkatkan daya pikir mereka.Saya melepaskan mereka dari dongeng-dongeng tetek bengek. Dan sayakira, dalam ukuran saya, juga merupakan suatu kebanggaan bahwa sayarela menunjang seseorang yang tidak waras dalam rumah ini yangsebenarnya bukan tanggung jawab saya; hanya karena dulu dia pemilikrumah ini yang tidak punya lagi keluargaApalagi yang Anda harapkan dari saya? Dan lagi sudah saya bilangpersoalannya tidak terletak di sana. Persoalannya terletak pada prinsip.Terus terang saya katakan saya tidak melihat manfaat dari semua rencanaitu kecuali mudoratnya karena hasilnya akan sia-sia432. SABARUDDINMaaf, mang Jumena bisa membuktikan semua itu?433. JUMENAApa harus saya ulangi lagi bahwa saya dilahirkan di dunia yang kaya rayaini hanya dengan bekal nol? Bangun dan berdiri dengan kaki sendiri?Sesudah enam tahun usia saya, tak satu tangan pun yang menunjanghidup saya kecuali tangan Jumena Martawangsa sendiri. Maka saya yakinapa yang telah dapat saya kerjakan dapat juga dikerjakan oleh siapa saja

Jumena yang diciptakan oleh Arifin sebagai tokoh yang serakah,

justru menganggap dirinya bukanlah orang yang a-sosial. Jasa-jasanya

kepada khalayak ramai pun ia ungkapkan sebagai bukti bahwa ia

bukanlah seburuk yang disangkakan orang lain terhadapnya. Arifin

merangkum pandangannya tentang keserakahan melalui dialog tokoh

Kamil berikut ini:

503. KAMILNah, sekarang kuliah kita lanjutkan.Ini adalah manusia.Ini kepalanya, inikakinya.Ini adalah manusia yang jelek proporsinya.Kepalanya lebih besardaripada dadanya.Dan perutnya jauh lebih besar lagi.Jenis ini adalah jenis yang paling dekat dengan kera. Kalau ia terusberbiak dan beberapa tingkat lagi niscaya ia akan menjadi kera. Nahsekarang jelas kekeliruan radikal teori Darwin.Bukan manusia berasaldari kera. Tapi kera berasal dari manusia(Tiba-tiba semua lampu padam. Kamil senang sekali)

Page 25: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

44

Kiamat.Ternyata kiamat lebih cepat daripada perkiraan ahlimeteorology.Saya datang, Tuhan. Halo sahabatku (Keluar)

b. Pengangguran

Padatnya penduduk di ibukota dan kurangnya lapangan kerja yang

memadai menyebabkan banyaknya pengangguran. Mereka menghalalkan

berbagai cara untuk mendapatkan uang. Berbagai pekerjaan dilakoni,

bahkan menjadi pencopet pun rela mereka lakukan agar dapat mengisi

perut serta untuk menghidupi keluarga mereka.

Dalam Sumur Tanpa Dasar, Arifin mewujudkan hal ini lewat tokoh

Juki. Juki yang dulunya adalah seorang pencopet di kawasan Senen

Jakarta, oleh karena Jumena merasa berhutang budi kepada keluarga Juki

ia pun mengangkatnya sebagai adik dan memberikan pekerjaan di pabrik

miliknya.Akan tetapi hal ini tidak lantas membuat Jumena memberikan

kepercayaan sepenuhnya kepada Juki.Di samping memang sudah

menjadi sifat Jumena yang pencuriga, masa lalu Juki yang adalah seorang

mantan pencopet menurut Jumena memang sepatutnya dicurigai.

Hal ini dapat dilihat pada penggalan dialog berikut,

179. JUMENATidak apa-apa.Saya hanya bilang hati-hati.(Tiba-tiba gugup) jangan lupa,dulu dia hidup diantara pencoleng-pencoleng Senen, kau tahu Senen?180. EUISYa, lalu kenapa?181. JUMENANah, lebih dari soal-soal mesum adalah pisau permainan orang macamdia

Page 26: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

45

Selain itu Arifin juga melihat fenomena-fenomena yang terjadi

pada orang-orang yang memiliki impian untuk hidup senang di ibu kota.

Mereka berlomba-lomba datang ke Jakarta dan kota besar lainnya dengan

bekal ilmu dan kemampuan yang seadanya, tanpa berpikir bahwa itu saja

tidak cukup untuk bisa bertahan hidup dalam ketatnya persaingan untuk

mendapatkan pekerjaan seperti yang mereka harapkan.

Hal ini nampak pada dialog berikut, dimana tokoh Kuslan yang

diciptakan Arifin adalah seorang pelukis yang bermimpi bahwa karya-

karyanya akan terkenal di daerah Jakarta, Bandung hingga sampai ke luar

negeri. Bahkan orang tuanya di kampung hidup menderita karena

hartanya telah habis untuk membiayai Kuslan serta impiannya itu.Ini

jugalah yang menjadikannya depresi hingga menjadi sinting.

761. P. TUAOrang-orang menganggap pelukis itu sinting.Orang tuanya dulu kaya,tapi belakang ini kelihatannya agak menderita.Seluruh harta orang tuanyahabis untuk membiayai pelukis itu.Dia memang buah hati orangtuanya.Begitu sayang sampai orang tuanya selalu percaya padakebohongan-kebohongannya.Misalnya bahwa lukisan-lukisannya sudahterkenal di Bandung, Jakarta dan luar negeri. Padahal semua orang tahu,semua itu bohong dan hanya impiannya saja

LELAKI KURUS MUNCUL DALAM KEADAAN MURAM SEKALI.IA DUDUK, MENANGIS

c. Kemiskinan

Selain berbicara tentang kesewenang-wenangan dan keserakahan

penguasa serta pengangguran, Arifin juga mengangkat kemiskinan dalam

dramanya ini. Akan tetapi ia melihat kemiskinan bukan suatu hal yang

harus diratapi. Ia menginginkan adanya usaha dan kerja keras dari tiap

Page 27: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

46

manusia, melihat bahwa kekayaan bukanlah hal yang bisa didapatkan

begitu saja tanpa bekerja.

Jadilah Arifin menciptakan tokoh Jumena yang memiliki falsafah

hidup bekerja dan berpikir. Jumena yang lahir dalam kondisi tidak

memiliki apa-apa hingga harus menjalani hidup sebagai gelandangan,

oleh karena suatu kisah yang membuatnya sadar bahwa kerja keras bisa

merubah hidup seseorang yang awalnya tak punya apa-apa hingga

menjadi orang yang memiliki segalanya. Penggambarannya dapat dilihat

pada dialog berikut,

389. JUMENANah, Sabar, sekarang kau boleh bertanya pada Juki bagaimana saya duluhidup. Barangkali kau tidak percaya dulu saya juga anak gelandanganalias pengemis…....…Pikirkanlah, saya dilahirkan di dunia yang kaya raya ini betul-betultelanjang bulat, tanpa popok dan gurita, nol dalam arti yang sejati…..

391. JUMENAYa, karena sekarang, saya kaya raya, tapi coba kalau saya tetap pengemis,tidak akan seperti dongeng, tapi seperti pemandangan buruk atau bahkanmimpi buruk.Suatu malam di teras sebuah toko di kota Cirebon, tempat biasa sayatidur, seorang kawan bercerita bagaimana Cina pemilik restoran yanggedungnya besar di seberang jalan, setindak demi setindak menjadi kaya.Ia bercerita bagaimana Cina itu pada mulanya hidup miskin.Sebelum punya warung, Cina itu bekerja sebagai kacung, katanya disebuah restoran.Dan sejak itu dia sangat rajin dan cermat menabung,sehingga pada suatu saat uang tabungannya cukup untuk modal berjualanrokok. Semakin lama semakin cermat ia, sampai pada suatu hari iamembeli sebuah warung kecil. Seterusnya ia membuka warung nasiLengko sambil tetap berjualan rokok.Dan jadilah ia taukeh restoran terbesar di kota itu. Kalian tahu apa yangsaya pikirkan malam itu?LAGI LOLONG ANJING392. JUMENADi balik sarung kumal, malam itu, saya memutuskan saya harus kerasbekerja dan harus cermat dan rajin. Harus!...

Page 28: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

47

403. SABARUDDINKembali ke soal tadi404. JUMENANah, jelas barangkali dulu saya membayangkan manusia itu hanyamahluk yang terdiri dari mulut dan perut belaka.Tapi sejak memahamiCina tadi, kemudian saya menyadari hal itu tidak benar. Dan sekarangsaya yakin manusia adalah mahluk paling hebat! Di samping punya mulutdan perut dan mata, juga punya kepala dengan otaknya, punya tangan dankakiKalau kau juga mau percaya, saya pernah juga berjualan balon kelilingkota. Pendek kata hidup saya penuh dengan kerja dan kerja.Berpikir danberpikir, dan sampai sekarang, begitu kekayaan telah dapat sayakumpulkan, toh saya masih cinta pada kerja.InsyaAllah sebelum sayamasuk liang lahat tak hendak saya berhenti bekerja dan berpikir. Lihatlahke dalam, ke kamar kerja saya dengan rak-rak bukunya; bahkan saya puntak hendak berhenti belajar. Ini hanya satu misal saja dan coba apajadinya kalau….

Melalui beberapa dialog di atas Arifin mengajak kita semua untuk

tidak menyerah akan keadaan. Kemiskinan bukanlah suatu hal yang tidak

bisa diubah. Kesuksesan seorang Jumena merupakan salah satu bukti

betapa kerja keras bisa merubah keadaan. Jika hanya duduk

berpangkutangan dan melulu mengharapkan bantuan dari orang lain

semuanya itu tidak akan terwujud.

d. Politik

Sumur Tanpa Dasar juga menyinggung tentang masalah politik.

Melalui petikan dialog antara Jumena dan Sabaruddin berikut ini jelas

terlihat bahwa Jumena yang awalnya hidup di pusat ibukota Jakarta

memilih untuk hijrah ke pinggiran kota karena ingin menghindari kondisi

politik yang carut marut. Jumena tidak ingin hanyut dalam keadaan

tersebut, malah muncul pikiran seandainya ia adalah seorang pengarang

Page 29: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

48

ia akan menumpahkan segala kesemrawutan itu dalam karya-karyanya,

akan tetapi hal ini pun tak mampu ia lakukan karena merasa bahwa

menjadi seorang pengarang bukanlah bidangnya.

230. SABARUDDINAda baiknya kau melancong ke tempat lain231. JUMENA (Tertawa)Kalau kau tahu232. SABARUDDINKenapa kau tertawa? Ini sungguh-sungguh233. JUMENAKalau kau tahu kenapa saya dua puluh tahun yang lalu memutuskanuntuk tinggal di sini, barangkali kau tidak akan menyarankan seperti itu.Dua puluh tahun lalu saya pun menasehati diri saya sendiri agar sayamelancong ke tempat lain, minggat dari Jakarta, minggat dari politik-politikan dan lain-lain pekerjaan yang memang bukan bidang saya.Barangkali saya bisa sedikit lebih tenang kalau bisa jadipengarang.Terlalu banyak yang saya bisa kandung, tapi saya tidakmampu melahirkannya.Tidak, saya tidak punya bakat untuk itu.(Tertawa)dua puluh tahun lalu saya benamkan seluruh diri saya dalam kegiatanperusahaan saya, dengan harapan bisa tentram.Saya tutup mata saya,telinga dan hati saya, bahkan seluruh mimpi saya.Sekarang setelah dua puluh tahun, kau menyarankan agar sayamelancong ke tempat lain untuk istirahat. Saya jadi merasa geli, apamungkin hidup hanya bisa diatasi dengan pelancongan seperti itu!? Kautahu benar apa sebenarnya yang sangat merisaukan saya terutama akhir-akhir ini?

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa hiruk pikuk perpolitikan yang

dimaksudkan Arifin memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan

masyarakat sekitar. Para elit politik melakukan segala hal guna

mewujudkan segala keinginan mereka tanpa pernah memikirkan nasib

kalangan bawah. Rakyat yang hanyalah masyarakat biasa pun tak

memiliki kemampuan untuk membendung masalah tersebut.

Pada dialog di atas sempat disinggung juga tentang pengarang,

disini peneliti melihat Arifin memiliki harapan bahwa seniman-seniman, .

melalui buah karya mereka kiranya dapat menjadi penyambung lidah

Page 30: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

49

masyarakat dalam menyampaikan aspirasi mereka. Sesuatu yang

mustahil apabila dilakukan secara terang-terangan, kendati demikian

pencekalan terhadap karya-karya yang dianggap provokatif masih terus

saja dilakukan, meskipun saat ini dikatakan bahwa Indonesia adalah

negara demokrasi, negara yang masyarakatnya bebas dalam bertindak

dan menyampaikan aspirasi tanpa intervensi dari pihak manapun.

e. Degradasi Moral dan Agama

Kritik sosial lain yang hendak disampaikan oleh Arifin melalui

drama Sumur Tanpa Dasaryang berhasil ditemukan oleh peneliti adalah

tentang adanya degradasi moral dan agama.

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa tokoh Jumena

adalah representasi keserakahan dan materialisme manusia. Hal itu

kemudian menjebaknya dalam kebiasaan mengandalkan akalnya. Jumena

meletakkan tuhannya di kepala sehingga ajaran agama ia benarkan

sebagaimana yang dipikirkannya benar. Petikan dialog berikut menjadi

penjelasan terhadap hal tersebut:

412. JUMENA…Allah tidak mengharapkan pintu-pintu dan jendela-jendela yang bercatmeriah; Allah tidak mengharap lantai dari ubin; Allah tidak mengharappermadani dari Turki; Allah tidak mengharap lampu neon yangberbatang-batang. Tidak! Allah tidak menghendaki semua itu.Allahterutama menghendaki hati dan pikiran manusia yang jernih bersemangatlagu kerja.Ya Allah, ampunilah hamba.Sabaruddin (Sesak) Materialistis!Dengarkan; Materialistis! Janganlah mendahulukan badan daripada hatidan pikiran.Sejelek-jelek wajah rupa orang yang penting hatinya juga.Seburuk-buruk langgar atau mesjid yang penting umatnya juga

Page 31: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

50

Jumena adalah manusia yang hanya melakukan hal yang

menurutnya dapat diterima oleh akalnya. Oleh karenanya, kepeduliannya

terhadap sesama menjadi terkikis. Pada dialog berikut ini, Jumena

mengungkapkan alasan-alasannya mengenai penolakannya terhadap

saran Juki untuk pembangunan rumah penampungan, sekaligus

kekhawatirannya terhadap akan diselewengkannya sumbangan-

sumbangan yang ia berikan kepada orang lain.

383. JUMENAJelas, jelas suatu pikiran yang keliru.Sangat.Rumah penampungan? Indahsekali! Terbayang dalam kepala setiap orang yang mendengarnya sebagaisuatu surga impian, dimana orang boleh makan-tidur cuma-cuma, dankemudian orang percaya bahwa yang bernama manusia hanyalah mahlukyang terdiri dari mulut dan perut semata.Pikiran keliru, sangat keliru.Saya tahu maksudmu baik tapi keliru, dankarena itu sangat berbahaya. Sabar, karena begitu besar cintamu padasesama manusia barangkali, secara diam-diam dan mungkin tanpa kausadari kau sedang merencanakan suatu tindakan yang akan mencelakakanmanusia-manusia itu sendiri, terutama generasi yang akan datang.Kau diam-diam akan mengajar mereka bermanja-manja dan malas!Tidak! Tidak! Kita harus mengajar mereka berdiri sendiri dengan keduakaki mereka sendiri untuk mengembangkan budi daya mereka sebagaimahluk termulia di bumi Tuhan ini.Juki, ada baiknya kau berdiskusi disini.

408. JUMENADi bawah enam tahun, ya.Selebihnya adalah kemalasan.Dan kemalasanadalah kesalahan mereka sendiri.Kenapa mereka malas? Guratlah tangansaya dan tangan mereka, niscaya kau akan melihat darah yang warnanyasama; merah!Sabar, bagi anak di bawah usia enam tahun rumah penampungan itumungkin ada gunanya tapi merupakan racun mujarab belaka bagi anak-anak selebihnya. Bahkan merupakan tali gantungan bagi mereka yangsudah akil baligh. Sabar, untuk hari depan mereka , mereka harus hidupsebagaimana yang telah saya alami…

669. P. TUANyai selalu membayangkan betapa bahagia seseorang yang berimankepada Tuhan670. JUMENASaya percaya saya beriman

Page 32: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

51

671. P. TUAMungkin tidak penuh672. JUMENASaya beriman tapi sedikit sangsi673. P. TUAAgan harus yakin dengan hari nanti. Kalau agan yakin niscaya agan akantenang. Agan akan bisa lebih banyak membagi-bagikan sumbangan, lebihbanyak berbuat amal, dengan harapan…674. JUMENASaya takut kena tipu.Saya takut kalau ternyata semuanya hanya isapanjempol belaka dan tak lebih hanya impian semata, hanya omong kosong,sementara saya sudah membagi-bagikan harta saya.

Dalam drama ini, peneliti menemukan bahwa Arifin menciptakan

perilaku Jumena ini sebagai pemicu komplikasi dalam drama ini. Oleh

karena keserakahan, degradasi moral dan materialisme yang ditunjukkan

oleh Jumena, menyebabkan respon-respon negatif dari tokoh lain.

Dalam drama ini, Arifin meletakkan hubungan sebab-akibat dengan

jelas. Salah satu akibat yang disebabkan oleh perilaku Jumena adalah

berselingkuhnya istrinya, Euis dengan Juki, saudara angkatnya. Tokoh

Kamil, yang diciptakan Arifin sebagai orang tidak waras, menjadi pelaku

utama dalam komplikasi tentang perselingkuhan ini. Hal tersebut dapat

terlihat dalam dialog berikut:

451. KAMILSaya yang ngetok dari belakang. Eksperimen(Jumena menggeram kesal sementara juki cuma tersenyum. tapi Nyaimengumpat)Biasa. Orang kaya selalu sembarangan!452. P. TUAMaen-maen!SAMBIL TERUS NGEDUMEL, NYAI MASUK KE DALAM.KELUAR453. KAMILAda kabar penting untuk agan Jumena Martawangsa(Sementara juki bergerak ke suatu sudut sambil tersenyum dan kemudianmenyalakan rokoknya.Kamil dengan langkah sangat hati-hati ‘slowmotion’ mendekati Jumena yang berusaha menahan diri. Kamil dengangaya berbisik tapi cukup keras)Istrimu serong!

Page 33: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

52

456. EUISKurang ajar! Jangan bicara sembarangan ya! Sinting!457. KAMILBicara sembarangan? Hak orang kaya, bukan! Bicara sembarangan!serong! Dikutuk Nabi Hidir kamu!458. EUISSetan, tutup mulut kamu!459. KAMILSayamenutup mulut?Saya membungkam kebenaran?Kalau saya menutupmulut, maka berarti kejujuran telah tamat riwayatnya.Atau kau maumenyuap?Kau lupa Tuhan tidak bisa disuap?

Tokoh Kamil juga yang dipilih oleh Arifin untuk menyampaikan

pesan tentang terkikisnya moral manusia zaman itu. Tokoh ini pula yang

secara terang-terangan memiliki pemikiran yang berlawanan dengan

tokoh Jumena tentang perihal sumber kekuatan hidup manusia.

272. KAMILKenapa saya suka meramal?Sebab saya suka ilmu kebatinan, alias mistikdan ilmu kejiwaan? Sebab dunia sekarang sudah berat sebelahNah, sekarang inilah peradaban sekarang, kepala terus diisi sementaradada dibiarkan masuk angin, maka kepala terlampau berat tak dapat lagiditopang oleh dada. Seperti ondel-ondel terkena angin puyuh. Makaterhuyung-huyunglah manusia zaman sekarang seperti pemabuk! Padahalsumber kekuatan hidup sebenarnya ada di sini.Nih (Menunjuk ulu hati)bukan di kepala seperti kata Jumena. Karena dia sinting!273. P. TUA (Di pintu belakang)Sudah! Sudah! Berhenti pidato!274. KAMILNaaah! Pidato! Saya ingat lagi sekarang.Pidato.Zaman-zaman sebelum filsafat Sokrates, atau professor RadenHidayat menyebutnya dengan istilah “Zaman Kata-kata BungaBerduri”.Boleh, boleh saja disebut Zaman Retorika, tapi saya cenderungmenyebutnya dengan istilah sendiri sesuai semangat kemandirianProfessor Djojodiguno. Sumber kekuatan pada kata! Kata Mereka!Padahal sumber kekuatan hidup ada di sini! Di jantung!275. JUKIBukan di kaki, den Kamil?276. KAMILKaki itu sebenarnya tidak perlu lagi kalau orang sudah tinggiilmunya.Kau percaya bahwa saya setiap malam pergi ke Mekah?Sukarsaya jelaskan.Kau masih kotor.Ini ilmu-ilmu zaman dulu.Mau bukti?Saya bisa membelah meja ini! (Siap dengan pukulan karate)

Page 34: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

53

277. JUKIJangan den, sayang mejanya278. KAMILMemang tidak perlu.Sifat ilmu itu tidak merusak.Tapi kalau yangmemiliki tidak kuat jiwanya, bisa jadi sinting. Hati-hati memilih kiayi

Lewat Kamil, Arifin berpesan bahwa kekuatan hidup manusia

bersumber dari hati manusia yang berfungsi sebagai penyempurna akalnya.

Pernyataan yang adalah bantahan atas pemahaman Jumena bahwa manusia

hidup berdasarkan akal pikiran dan tubuh “yang jernih bersemangat lagu

kerja”. Temuan-temuan di atas akan dikaji lebih lanjut pada bagian

pembahasan.

D. Pembahasan

D.1 Relevansi Kritik Sosial dalam Drama Sumur Tanpa Dasar denganKondisi Sosial-Ekonomi-Politik Indonesia

Dramawan sangat peka terhadap berbagai persoalan yang melingkupi

masyarakat di sekitarnya.Mengingat bahwakarya drama itu sendiri bukanlah

sesuatu yang jatuh begitu saja dari langit, melainkan melalui proses hubungan

erat antara dramawan, drama itu sendiri, dan masyarakat sekitarnya.

Hal demikianlah yang dilakukan oleh Arifin dalam Sumur Tanpa

Dasar. Drama ini ditulis Arifin sebagai hasil pembacaannya terhadap

lingkungannya pada tahun 1964, dimana pada masa itu Indonesia berada pada

masa pemerintahan Orde Lama yang dipimpin oleh presiden Soekarno (1945-

1966). Untuk menyelisik lingkungan yang disaksikan oleh Arifin, maka

dianggap perlu untuk menyertakan dalam pembahasan ini tinjauan singkat

Page 35: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

54

tentang kondisi sosial, ekonomi dan politik Indonesia tahun 60an, berikut

relevansinya dengan kondisi Indonesia masa kini.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Binaga (STIE Binaga) pada Mei 2010, pada masa itu kondisi

ekonomi Indonesia mengalami kesulitan ditandai dengan inflasi atau naiknya

harga barang-barang di pasaran tanpa diimbangi dengan meningkatnya

kwalitas barang-barang tersebut,dan hal ini terjadi terus menerus.Hasil

penelitian tersebut bahkan mencatat bahwa Presiden Soekarno, seperti

kebanyakan pemimpin-pemimpin Negara Dunia Ketiga di zamannya

memberikan perhatian hanya pada isu-isu politik dan mengabaikan masalah

ekonomi.

Pemerintahan Indonesia pada saat itu lebih didominasi dengan konflik

politik daripada perhatian terhadap masalah ekonomi.Konflik kepentingan

antara kaum borjuis, militer, PKI, partai politik keagamaan serta kelompok-

kelompok nasionalis lainnya tidak dapat dihindari.Aksi-aksi militer untuk

memadamkan pemberontakan di daerah yang banyak memakan anggaran

pemerintah, propaganda politik seperti pemberontakan Irian barat, konfrontasi

dengan Malaysia hingga pembangunan proyek-proyek mercusuar,

menimbulkan defisit bagi negara yang semakin parah.

Kebutuhan anggaran pemerintah untuk proyek-proyek politiksemakin

meningkat akibat isu konfrontasi yang terus dilakukan dengan Malaysia

(1962-1966), menurut Unit Khusus Museum Bank Indonesia: Sejarah Bank

Indonesia: Moneter Periode 1959-1966,untuk membiayai kebutuhan perang

Page 36: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

55

saat itu, pemerintah melalui Bank Indonesia menempuh kebijakan utang luar

negeri. Selain itu, dana pinjaman luar negeri tersebut digunakan untuk

membiayai proyek-proyek mercusuar, seperti Games of the New Emerging

Forces(Ganefo) dan Conference of the Emerging Forces (Conefo).

Kondisi sosial menjadi tidak lebih baik dengan semakin kontrasnya

kedudukan antara kaya dan miskin yang semakin menajam. Selain itu jumlah

konsumsi barang mewah di Jakarta juga makin meningkat, penggunaan mobil

makin menajam pada saat dimana transportasi umum semakin memburuk

dengan serius yang mengindikasikan adanya kesenjangan itu.

Barang-barang impor masuk dan beredar dengan bebas di Indonesia

dikarenakan kebijakan pemerintah dan juga masyarakat yang mulai

terpengaruh dengan gaya hidup barat menyebabkan menurunnya kebutuhan

terhadap barang buatan dalam negeri. Hal ini pun menimbulkan masalah baru

lagi, pabrik-pabrik banyak yang mengalami kerugian dan harus melakukan

pengikisan terhadap para pekerja. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran

di Indonesia saat itu menjadi meningkat.

Hiruk pikuk perpolitikan dan masalah pengangguran tersebut

menimbulkan konflik-konflik sosial dan menyebabkan masalah sosial yang

baru. Seakan penderitaan selama tiga setengah abad dijajah Belanda belumlah

cukup, bangsa Indonesia masih juga harus merasakan lebarnya jarak antara

yang miskin dan kaya hingga menyebabkan kecemburuan sosial dan menjadi

celah bagi pelaku-pelaku politik.

Page 37: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

56

Pesatnya perkembangan pendidikan ala Barat yang hanya bisa

dirasakan para keluarga kaya merupakan salah satu contoh betapa lebarnya

jaraktersebut. Hal ini sudah merupakan warisan Belanda sebagai bagian dari

Trias Politika Van Deventer, dimana sekolah telah dibagi berdasarkan kelas

yaitu kelas satu untuk kaum bangsawan atau kaum borjuis dan kelas dua

untuk golongan rakyat biasa (Suwito dan Darmawan, 2012:1).

Pembedaan ini kemudian melahirkan gerakan-gerakan perlawanan

dengan berbagai latar belakang pemikiran.Salah satunya adalah Partai

Komunis Indonesia atau PKI, partai berlambang palu arit ini merupakan

partai kontroversial beraliran kiri yang berkiblat di Rusia.Kondisi sosial

ekonomi dan politik Indonesia yang carut marut pada tahun 1950an ikut

menentukan perkembangan pengaruh PKI, sehingga dapat tumbuh subur.

Kondisi perpolitikan yang semrawut inilah yang nampaknya memicu

proses kreatif Arifin dalam menulis naskah ini. Sebab disadari atau tidak,

naskah drama sebagai karya sastra, seberapa besar pun sang penulis

menggunakan imajinya, naskah tersebut tetaplah merupakan cerminan dari

lingkungan atau tempat hidup sang penulis. Dengan dituliskannya naskah ini,

maka kita bisa melihat bahwa Arifin telah bersedia berbagi apa yang dilihat di

masanya kepada generasi sekarang mengenai kondisi Indonesia di tahun

1960an. Melihat kembali sisi lain dari Indonesia kita, yang setiap 17 Agustus

kita rayakan hari kemerdekaannya, atau setiap 10 November kita mengingat

pahlawan-pahlawannya. Menyadari bersama bahwa kemerdekaan dan

pahlawan adalah dua hal yang juga berasosiasi dengan kesemrawutan kondisi

Page 38: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

57

politik, yang dengan itu pulalah maka adalah benar kata Bung Karno bahwa:

perjuangan sebenarnya bukan pada saat Indonesia memukul mundur Belanda

atau Jepang, tapi justru pada saat dimana bangsa sendirilah yang mesti kita

lawan.

Tokoh Jumena sudah cukup mewakili pemikiran ini, bahwa

keserakahanlah yang telah meliputi masyarakat kelas atas Indonesia untuk

mengisi kemerdekaan yang saat itu sudah berumur dua dekade, yang

kemudian harus ditukar dengan kesenjangan sosial, kemiskinan dan tuntutan-

tuntutan dari golongan yang merasa terabaikan.

Apa yang dilihat oleh Arifin sekitar 50 tahun lalu, ternyata masih

terlihat juga oleh kita sekarang. Diakui atau tidak, masyarakat Indonesia masa

sekarang masih menggeluti kesenjangan serupa. Konflik sosial dengan

berbagai motif masih saja bermunculan. Isu terorisme, tuduhan dan

penghakiman terhadap masyarakat yang memiliki keyakinan tertentu,

perusahaan luar negeri yang jadi parasit, sidang kasus korupsi yang tak

berujung, nilai tukar rupiah yang lemah, kenaikan harga bahan bakar minyak

yang tidak diimbangi dengan kebijakan yang sepadan, penembakan terhadap

pihak kepolisian, sampai dualisme liga sepakbola saja jadi masalah. Hal-hal

besar ini berasosiasi dengan terlalu sibuknya kita dengan politik dan menjadi

lupa bahwa masih banyak masyarakat miskin.Fakta ini menunjukkan bahwa

tidaklah mudah menyatukan visi bangsa Indonesia yang benar-benar plural ini.

Di tengah kesemrawutan seperti ini, beberapa kalimat menghibur

masih dapat terdengar di Indonesia kita. Kalimat-kalimat tentang betapa

Page 39: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

58

beruntungnya kita menjadi pribumi di tanah yang kaya dan memberikan kita

kemudahan dan keberkatan hingga “tongkat kayu dan batu (pun) jadi

tanaman”.

Arifin menggambarkan tokoh Jumena yang berangkat dari ketiadaan,

menggunakan akalnya sebisanya, berusaha untuk keluar dari kemiskinan dan

oleh karena itu Jumena beranggapan bahwa adalah hal penting untuk menjaga

segala yang telah ia usahakan tidaklah lepas dari genggaman. Masyarakat

kelas atas sebagaimana dijelaskan di atas, coba dirangkum Arifin ke tokoh

Jumena. Jika diperhatikan dengan saksama, perwujudan tokoh Jumena

tidaklah hanya berhenti pada penciptaan tokoh yang mewakili masyarakat

kelas atas di masa naskah ini dituliskan. Keputusan untuk memilih

menuhankan akal, menjadi serakah dan ketidakpercayaan terhadap orang lain

ternyata masih relevan dengan Indonesia masa kini.

Perubahan besar yang dialami oleh Jumena, perlu diakui merupakan

hal yang tidak mudah. Usaha keras untuk keluar dari kondisi tidak punya

menjadi punya apa saja harus dilaluinya selama bertahun-tahun. Di sisi lain,

setelah mendapatkan itu semua, Jumena malah menemui masalah-masalah

baru.

Tidaklah sulit menemukan tokoh-tokoh serupa dalam kehidupan ber-

Indonesia sekarang. Jika kita periksa kembali pemberitaan-pemberitaan di

berbagai media, kita akan menemukan banyak Jumena disana. Pembahasan

mengenai hal ini akan dijelaskan pada bagian berikut.

Page 40: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

59

D.2 Jumena sebagai Representasi Manusia “Tanpa Dasar”

Sumur (yang) Tanpa Dasaryang dimaksudkan Arifin dalam naskah ini

merupakan potret kehidupan manusia kelas atas di tahun 1960an yang

digambarkan melalui tokoh utama Jumena Martawangsa. Tokoh yang oleh

Arifin diciptakan sebagai orang yang lebih percaya pada pikiran dan dirinya

sendiri.Sumur Tanpa Dasar juga menggambarkan tentang kehidupan sosial di

dalam keluarga Jumena yang penuh konflik, dan juga bahwa kebanyakan dari

mereka berlomba-lomba untuk memenuhi ambisi pribadi untuk meraup

kekayaan sebanyak-banyaknya.

Pandangan Arifin tentang ambisi memperkaya dirisendiri

sebagaimana yang terjadi pada masa itu, masih relevan jikadikaitkan dengan

masa kini. Salah satu contoh konkrit adalah terungkapnya kasus korupsi pajak

di tahun 2010 yang dilakukan oleh Gayus Tambunan, pegawai negeri

golongan IIIA di Dirjen Pajak Jakartayang semestinya dengan masa jabatan 0

sampai 10 tahun hanya beroleh gaji berkisar antara Rp 1.655.800 sampai Rp

1.869.300 per bulan. Seperti yang dilansir Viva News pada Selasa 23 Maret

2010, pihak kepolisian dikejutkan dengan ditemukannya uang sejumlah Rp.

25 miliar di rekening Bank Panin milik Gayus dan beberapa transaksi

mencurigakan dari beberapa perusahaan ke rekening Gayus.

Arifin juga membicarakan masalah kesewenang-wenangan penguasa

kepada bawahannya, seperti halnya antara Jumena, pemilik pabrik yang

mengacuhkan permintaan para pekerjanya yang menuntut kenaikan upah

Page 41: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

60

kerja. Jumena menganggap telah menggaji para pekerjanya dengan layak,

bahkan setengah kali lebih besar dibandingkan gaji di pabrik lain.

Pada bagian ini Arifin menaruh perhatiannya terhadap kehidupan

kaum buruh di Indonesia. Sejak masa penjajahan Belanda, kapitalisme di

Indonesia telah merajalela. Untuk mengerjakan bahan-bahan mentah,

imperialisme Belanda mendirikan pabrik-pabrik, membangun pelabuhan-

pelabuhan dan jalan-jalan kereta-api.Tetapisemuanya itu semata-mata

bukanlah untuk memajukan Indonesia, melainkan untuk mengintensifkan

penghisapan kolonial terhadap rakyat Indonesia.

Tidak berhenti sampai disitu, saat ini pun kapitalisme tetap

bermunculan di Indonesia dalam wujudnya yang berbeda. Zaman sekarang

banyak kepala-kepala daerah yang dipercaya rakyat tetapi ujung-ujungnya

menjadi pesakitan, menyebabkan nepotisme merajalela. Didirikannya dinasti

oleh penguasa-penguasa di Indonesia saat ini merupakan salah satu bentuk

dari nepotisme tersebut. Dengan terbukanya akses terhadap pemberitaan

media massa, bukanlah hal yang aneh lagi jika masyarakat menyaksikan

kepala daerahnya tiba-tiba diciduk oleh KPK atau sekadar terlibat dalam

dugaan kasus suap, korupsi atau nepotisme. Apa yang menimpa Ratu Atut

Chosiyah, gubernur Banten, sudah cukup menjadi contoh konkrit untuk

perihal ini. Menurut berita yang dimuat Kabar24.com Jakarta tertanggal 12

Oktober 2013, dinasti Ratu Atut kuasai hulu dan hilir bisnis dan politik

Banten, dan proyeknya mencapai ratusan, tepatnya 175 proyek. Selain itu

juga Atut telah berhasil membangun dinasti politik di Banten yang

Page 42: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

61

melibatkan sejumlah anggota keluarganya yang menduduki jabatan politis di

Provinsi, Kabupaten maupun Kota di Banten bahkan sampai ke tingkat pusat.

Kembali ke Sumur Tanpa Dasar, Arifin juga memasukkan dalam

drama ini kritik terhadap kondisi lingkungan ibu kota yang sangat kental

dengan suasana politik. Tokoh Jumena memilih hijrah ke kota kecil, dengan

harapan akan terbebas dari hal-hal demikian, tapi apa yang didapatinya

setelah pindah ternyata tidak jauh berbeda. Pada kenyataannya baik di kota

besar maupun dikota kecil pun politik telah menyebar luas.

Masalah degradasi moral dan agama pun terdapat dalam drama ini,

dapat dilihat pada sikap Jumena yang menganggap pembangunan masjid dan

rumah penampungan untuk anak jalanan merupakan suatu pemborosan.

Jumena yang selama puluhan tahun bekerja keras keluar dari jeratan

kemiskinan,hingga akhirnya hidup mapan berpendapat bahwa kedua rencana

tersebut hanya akan membuat orang-orang menjadi malas untuk bekerja.

Mereka hanya akan menjadi manusia-manusia yang malas dan selalu

mengharapkan bantuan, tanpa mau berusaha sendiri.

Arifin sepertinya menciptakan tokoh Jumena yang serakah yang dapat

membingungkan.Bahwa pendapatnya ada benarnya juga.Jika masyarakat

terlalu banyak mengharapkan bantuan, jadilah mereka pemalas. Fakta-fakta

seperti pemberian subsidi beras miskin atau raskin berujung pada aksi rebutan

beras. Sebaliknya, jatah orang miskin justru diselewengkan hingga

menambah ketimpangan sosial.Sebagai contoh konkrit, menurut Pusat Telaah

dan Informasi Regional (Pattiro), pada tahun 2004 realisasi beras yang

Page 43: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

62

dianggarkan pemerintah sejumlah 4000 ton tidak sampai ke masyarakat, hal

ini terus meningkat selama 6 tahun hingga mencapai 100 kali lipat. Pattiro

menemukan tidak terdapatnya informasi yang jelas tentang berapa banyak

jumlah beras yang masuk di tiap desa sasaran dan satuan kerja yang bertugas

mendistribusikan beras tersebut tidak menunjukkan daftar pendistribusian

kepada pelaksana distribusi.(Tempo.co, Jakarta, 6 Maret 2012)

Fakta-fakta lain tentang hal serupa tidaklah sulit ditemukan, misalnya

orang miskin berdesak-desakan rebutan zakat atau daging kurban hingga

benar-benar memakan korban. Keserakahan yang digambarkan Arifin lewat

Jumena memiliki keterkaitan dengan ketimpangan sosial tersebut, dimana

kata “miskin” dan “kaya” benar-benar dikontraskan. Seakan-akan Indonesia

kita membuka kesempatan seluas-luasnya bagi si kaya untuk bertambah kaya

dan si miskin meratapi kemiskinannya. Bahwa penyelewengan-

penyelewengan adalah rahasia kita bersama yang sudah terlanjur menjamur

dan sulit diberantas.

Selain Jumena, terdapat juga tokoh-tokoh lain yang mewakili sifat-

sifat buruk manusia, seperti Markaba yang merupakan penggambaran watak

jahat dan tokoh Lodod sebagai perlambangan kebodohan. Selain itu, ada juga

tokoh Kamil yang sinting, berperawakan kurus kering dan selalu

berpenampilan seperti kaum terpelajar.Kamil selalu berpidato tentang

manfaat ilmu, mulai dari ilmu kebatinan, ilmu kejiwaan hingga ilmu

pengetahuan. Melalui tokoh Kamil, Arifin menyampaikan kritiknya tentang

manusia yang memiliki ilmu pengetahuan akan tetapi tidak dapat

Page 44: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

63

memanfaatkannya dengan baik dan benar. Ilmu pengetahuan disalahgunakan

untuk kepentingan individu, dan tidak jarang pula dimanfaatkan untuk

menindas orang lain. Sepertinya manusia Indonesia saat ini, pergi belajar,

menjadi pintar adalah semata untuk membodohi orang lain.

Jumena-Jumena baru yang mengandalkan akal telah banyak

terlahir.Krisis moral masa kini banyak terjadi. Masyarakat Indonesia tentulah

belum lupa dengan peristiwa 26 Agustus 2012 silam, dimana masyarakat

penganut ajaran Islam Syiah di Sampang, Madura mesti menyaksikan

pemukiman mereka dibakar oleh masyarakat Islam lain di sekitar mereka

(bbc.co.uk, 1 Agustus 2013). Berikutnya, jemaat Huria Kristen Batak

Protestan (HKBP) Filadelfia, Bekasi mesti melaksanakan kebaktian natal di

kantor Polsek Tambun, Bekasi, karena dihakimi massa dengan melempari

mereka dengan telur busuk, air seni dan air selokan. (voaindonesia.com, 24

Desember 2012). Penghakiman sepihak oleh masyarakat terhadap penganut

kepercayaan tertentu seperti dicontohkan di atas, justru mencerminkan tidak

adanya toleransi beragama.

Pada akhirnya, dalam Sumur Tanpa Dasarnampak bahwa Arifin

sebagai pengarang tidak memihak pada tokoh-tokoh didalam dramanya. Hal

ini terbukti di akhir cerita dikisahkan bahwa Euis, Juki, Markaba dan Lodod

lari meninggalkan Jumena dan hartanya. Jumena mengikuti jejak ayahnya,

dan Sabarudin tidak jelas keberadaanya di akhir cerita.

Dengan demikian, inti kritik sosial yang ingin disampaikan Arifin

melalui karya dramanya ini diantaranya adalah hiruk pikuk perpolitikan di

Page 45: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sinopsis Drama …eprints.ung.ac.id/897/9/2013-2-88209-341408002-bab4-04012014014028.pdf · dilanjutkan dengan konflik yaitu terjadinya kerumitan

64

suatu daerah menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar. Perhatian

satu arah tersebut tidak diimbangi dengan usaha untuk memakmurkan rakyat,

sehingga kesenjangan antara kaya dan miskin semakin terjadi.Kurang

tersedianya lapangan pekerjaanpun menimbulkan pengangguran di berbagai

tempat. Di lain pihak pemberian jabatan kepada keluarga dekat hingga

terciptanya dinasti-dinasti semakin menambah maraknya nepotisme di tanah

air.

Dalam Sumur Tanpa Dasar, Arifin beranalogi bahwa air yang berasal

dari sumur yang biasanya merupakan sumber kehidupan sehari-hari

masyarakat, tempat yang biasanya digunakan untuk mandi, mencuci pakaian

dan perlengkapan dapur, bahkan dimasak untuk dijadikan air minum, akan

berubah menjadi menakutkan apabila sudah tidak berdasar. Sumur tersebut

akan menjadi sumber malapetaka, menjadi gelap dan mengerikan, dan akan

menjadi tidak jelas darimana airnya berasal, apakah masih bisa dimanfaatkan

layaknya sumur yang biasanya berdasar.

Pada akhirnya Arifin beranggapan bahwa keinginan manusia dalam

kehidupan ini sama halnya dengan sumur tanpa dasar itu, adalah sesuatu yang

tak pernah ada ujungnya. Ambisi untuk meraup keuntungan tak ada habisnya,

semakin mereka ingin hidup lebih baik, makin serakahlah mereka.