Teknologi pangan

3
Teknologi pangan adalah aplikasi dari ilmu pangan untuk sortasi, pengawetan, pemrosesan, pengemasan, distribusi, hingga penggunaan bahan pangan yang aman dan bernutrisi. Teknologi pangan sebagai inti industri sekunder peternakan berperan memanfaatkan hasil ternak dengan menekan kehilangan (loss) sejak panen dan transformasi bahan mentah menjadi produk pangan olahan. Berdasarkan ilmu pengetahuan aplikasi teknologi pangan dimulai oleh Louis Pasteur ketika melakukan percobaan untuk mencegah kerusakan akibat mikroba pada fasilitas fermentasi anggur setelah melakukan penelitian terhadap anggur yang terinfeksi. Teknologi pangan dapat dimulai dari lapangan atau sawah, kalau diambil sebagai contoh padi. Ladang atau tegalan untuk umbi- umbian dan kacang-kacangan. Serta, teknologi pangan sangat erat hubungannya dengan terjaminnya mutu hasil. Teknologi yang baik akan memperkecil kehilangan atau susut saat pengolahan. Pada setiap tingkat pengolahan hendaknya dibarengi dengan kendali mutu, atau ”quality control” sehingga terjamin bahwa hasil sesuai dengan mutu yang diharapkan. Contoh, peranan teknologi pangan adalah pemanfaatan mikroorganisme sebagai salah satu upaya untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia itu merupakan sebagian kecil contoh pemanfaatannya. Karena, karena pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang pemenuhannya menjadi hak azasi setiap rakyat Indonesia, sebagaimana yang di jelaskan dalam UU No. 7 Tahun 1996 tentang pangan dengan aneka ragam sumber bahan pangan baik nabati maupun hewani guna pemenuhan kebutuhan gizi untuk kesehatan masyarakat. Umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai pangan pokok, yaitu sebagai sumber karbohidrat, sehingga ketergantungan pada beras semakin besar. dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam proses pengolahan produk pangan tersebut. Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain. Proses pembuatan pangan yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi, seperti keju, yoghurt, dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Jadi, Pada masa mendatang diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan

description

pangan dan teknologi

Transcript of Teknologi pangan

Teknologi pangan adalah aplikasi dari ilmu pangan untuk sortasi, pengawetan, pemrosesan, pengemasan, distribusi, hingga penggunaan bahan pangan yang aman dan bernutrisi. Teknologi pangan sebagai inti industri sekunder peternakan berperan memanfaatkan hasil ternak dengan menekan kehilangan (loss) sejak panen dan transformasi bahan mentah menjadi produk pangan olahan.

Berdasarkan ilmu pengetahuan aplikasi teknologi pangan dimulai oleh Louis Pasteur ketika melakukan percobaanuntuk mencegah kerusakan akibat mikroba pada fasilitas fermentasi anggur setelah melakukan penelitian terhadap anggur yang terinfeksi.

Teknologi pangan dapat dimulai dari lapangan atau sawah, kalau diambil sebagai contoh padi. Ladang atau tegalan untuk umbi-umbian dan kacang-kacangan. Serta, teknologi pangan sangat erat hubungannya dengan terjaminnya mutu hasil. Teknologi yang baik akan memperkecil kehilangan atau susut saat pengolahan. Pada setiap tingkat pengolahan hendaknya dibarengi dengan kendali mutu, atau quality control sehingga terjamin bahwa hasil sesuai dengan mutu yang diharapkan.Contoh, peranan teknologi pangan adalah pemanfaatan mikroorganisme sebagai salah satu upaya untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia itu merupakan sebagian kecil contoh pemanfaatannya. Karena, karena pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang pemenuhannya menjadi hak azasi setiap rakyat Indonesia, sebagaimana yang di jelaskan dalam UU No. 7 Tahun 1996 tentang pangan dengan aneka ragam sumber bahan pangan baik nabati maupun hewani guna pemenuhan kebutuhan gizi untuk kesehatan masyarakat.

Umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai pangan pokok, yaitu sebagai sumber karbohidrat, sehingga ketergantungan pada beras semakin besar. dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam proses pengolahan produk pangan tersebut. Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain.

Proses pembuatan pangan yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi, seperti keju, yoghurt, dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Jadi, Pada masa mendatang diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup mikroorganisme juga akan sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi pembuatan makanan

Teknologi pangan adalah aplikasi dari ilmu pangan untuk sortasi, pengawetan, pemrosesan, pengemasan, distribusi, hingga penggunaan bahan pangan yang aman dan bernutrisi. Teknologi pangan sebagai inti industri sekunder peternakan berperan memanfaatkan hasil ternak dengan menekan kehilangan (loss) sejak panen dan transformasi bahan mentah menjadi produk pangan olahan.Berdasarkan ilmu pengetahuan aplikasi teknologi pangan dimulai oleh Louis Pasteur ketika melakukan percobaanuntuk mencegah kerusakan akibat mikroba pada fasilitas fermentasi anggur setelah melakukan penelitian terhadap anggur yang terinfeksi.Teknologi pangan dapat dimulai dari lapangan atau sawah, kalau diambil sebagai contoh padi. Ladang atau tegalan untuk umbi-umbian dan kacang-kacangan. Serta, teknologi pangan sangat erat hubungannya dengan terjaminnya mutu hasil. Teknologi yang baik akan memperkecil kehilangan atau susut saat pengolahan. Pada setiap tingkat pengolahan hendaknya dibarengi dengan kendali mutu, atau quality control sehingga terjamin bahwa hasil sesuai dengan mutu yang diharapkan.Contoh, peranan teknologi pangan adalah pemanfaatan mikroorganisme sebagai salah satu upaya untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia itu merupakan sebagian kecil contoh pemanfaatannya. Karena, karena pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang pemenuhannya menjadi hak azasi setiap rakyat Indonesia, sebagaimana yang di jelaskan dalam UU No. 7 Tahun 1996 tentang pangan dengan aneka ragam sumber bahan pangan baik nabati maupun hewani guna pemenuhan kebutuhan gizi untuk kesehatan masyarakat.Umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai pangan pokok, yaitu sebagai sumber karbohidrat, sehingga ketergantungan pada beras semakin besar. dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam proses pengolahan produk pangan tersebut. Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain.Proses pembuatan pangan yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi, seperti keju, yoghurt, dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Jadi, Pada masa mendatang diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup mikroorganisme juga akan sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi pembuatan makanan.

Dampak Teknologi panganTerhadap LingkunganTeknologisecara umum berarti keseluruhan peralatan dan prosedur yang terus mengalami penyempurnaan, baik di lihat dari segi pencapaian tujuan maupun proses pelaksanaannya. Teknologi sebagai budidaya manusia dalam beradaptasi dengan alam sesuai dengan maksud dan tujuan manusia penggunanya. Alhasil teknologi adalah ide-ide manusia dalam mempermudah aktifitas pencapaian tujuan.Aktifitas manusia yang dinamik dan cenderung berkembang tanpa batas sangat mempengaruhi keadaan lingkungan hidup. Industri yang mengalami laju pertumbuhan relatif cepat merupakan bagian dari teknologi. Teknologi industri sebagai teknologi yang modern memiliki andil besar dalam proses perubahan panas bumi (GlobalWarming).http://books.google.co.id/books?id=o-DiIdD4MlkC&pg=PA11&lpg=PA11&dq=dasar+dasar+pengujian&source=bl&ots=OQwF1DHAe9&sig=vB_ZuTK4GRcvR3Mpwj3R5W2sSWo&hl=en&sa=X&ei=2A5_VOKUMJedugSlv4KwAw&ved=0CCAQ6AEwATgK#v=onepage&q=dasar%20dasar%20pengujian&f=false