TEKNO-I

76
TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT ROBERT TUNGADI, S.SI, M.SI, APT

description

jdcnuiabcabcjkabcjwhdegvuywhfiwjghweb

Transcript of TEKNO-I

Page 1: TEKNO-I

TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT

ROBERT TUNGADI, S.SI, M.SI, APT

Page 2: TEKNO-I

TABLET INTERNAL, PARENTRAL, EKSTERNAL

TABLET KUNYAH :Tablet kunyah lembut segera hancur ketika

dikunyah atau dibiarkan melarut dalam mulut, menghasilkan dasar seperti krim dari manitol yang berasa dan berwarna khusus. Tablet ini diperlukan dalam formula tablet untuk anak2 dan biasanya digunakan dalam tablet multivitamin. Penggunaan lain dari tablet ini untuk pemberian antasida dan antibiotika

* Sediaan ini memiliki rasa aromatik yang menyenangkan, tidak mengandung bahan penghancur dan lebih disukai pasien yg mempunyai kesulitan dalam menelan tablet.

• Tablet ini dibuat secara kompresi (tekanan)

Page 3: TEKNO-I

TABLET ORAL

Meliputi tablet hisap, tablet sublingual, tablet bukal.

Tablet hisap digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi rongga mulut dan ruang rahang.

Sebagai bahan obatnya didominasi oleh antiseptik, desinfektansia, anestetika lokal dan ekspektoransia.

Page 4: TEKNO-I

TABLET BUKAL

Tablet yang disisipkan di pipi dan dibawah lidah biasanya berbentuk datar, tablet oral yang direncanakan larut dalam kantung pipi atau dibawah lidah untuk diabsorpsi melalui mukosa oral.

Tempat aplikasi didalam kantung pipi atau diruang gusi dan bibir

Dalam hal ini, hormon steroid, alkaloid, vitamin yg tdk dapat diberikan secara parenteral.

Cara ini berguna untuk penyerapan obat yang dirusak oleh cairan lambung dan sedikit sekali diabsorpsi oleh saluran pencernaan.

Page 5: TEKNO-I

TABLET SUBLINGUAL

Mengandung bahan obat yang akan rusak atau diinaktivasi dalam saluran pencernaan sehingga berhasil diresorpsi melalui selaput lendir dibawah lidah.

Pelepasan bahan aktif yang lambat (20-70 menit)

Dikhususkan hormon misalnya metiltestosteron, estradiol, progesteron.

Dalam beberapa hal khusus tablet sublingual hrs dpt hancur secara cepat jika mengandung bahan obat (nitrogliserin, eritroltetranitrat) yang bereaksi dalam pengobatan angina pektoris atau asma.

Page 6: TEKNO-I

TABLET SUBLINGUAL

Bentuknya sebaiknya kecil, tidak memiliki sisi-sisi tajam dan menunjukkan permukaan yang datar, sehingga iritasi selaput lendir dan rangsangan aliran air liur dapat dihindari.

Tablet berbentuk lensa dengan luas permukaan yang lebih besar, memungkinkan kontak yang baik dengan selaput lendir mulut akan berpengaruh positif pada resorpsi.

Page 7: TEKNO-I

TABLET PARANTERAL

Termasuk kedalam tablet parenteral adalah tablet injeksi dan tablet implantasi yang harus dijamin pembuatannya secara steril dan bebas pirogen.

Tablet injeksi untuk membuat larutan injeksi yang jernih da steril.

Hanya diperbolehkan mengandung bahan aktif dan bahan pembantu yang larut dalam air

Sebagai bahan pembantu digunakan glukosa, laktosa, sakarosa, sorbitol dan natrium klorida.

Page 8: TEKNO-I

TABLET IMPLANTASI

Digunakan melalui pembedahan dibawah kulit Merupakan preparat depo dengan cara

dimasukkan kedalam organismus. Jika aplikasi peroral tdk mungkin dilakukan akibat

perusakan atau kecilnya resorpsi bahan obat. Sebagai preparat depo, terutama untuk hormon

(misalnya penghambat ovulasi), prostaglandin, antibiotika, kecepatan pelepasannya dapat dicapai melalui tekanan pencetakan yang tinggi atau melalui leburan bersama zat aktif dengan bahan pembantu.

Contohnya lemak terhidrogenasi atau polietilenglikol 7000.

Page 9: TEKNO-I

TABLET LARUT Mengandung bahan obat untuk pemakaian luar dan

melarutkannya menggunakan air sehingga menghasilkan larutan dengan konsentrasi tertentu.

Contoh larutan antiseptik untuk obat kumur atau kompres atau desinfeksi.

Contoh lain : tablet yg mengandung perak klorida atau p-diklorsulfamiloasambenzoat (Halazone) yg didaerah tropik digunakan untuk membebaskan air minum dari cemaran kuman.

Jadi tablet ini dituntut kelarutannya harus sempurna. Yang sering digunakan adalah natrium klorida,

laktosa, sebagai bahan pelincir asam borat dan polietilenglikol 4000-7000. Sebagai cairan penggranul adalah alkohol atau campuran alkohol-air.

Page 10: TEKNO-I

TABLET VAGINAL

Mengandung bahan obat yang dapat mempengaruhi selaput lendir vaginal secara lokal.

Dikehendaki pelarutan yang lambat, oleh karena itu formulasi obatnya sama tablet hisap.

Digunakan bahan pembantu yang larut baik seperti glukosa, laktosa dan asam borat

Harga pH harus berada pada pH asam untuk mencegah terjadinya gangguan pada flora vaginal

Talk sbg bahan pelincir tidak disarankan karena bahaya pembentukan granuloma talkum.

Tablet vaginal dengan kehancuran mendadak (tablet efervesent) digunakan untuk zat yg mengandung anti kontrasepsi.

Page 11: TEKNO-I

TABLET EFFERVESCENT

Yaitu tablet berbuih dibuat dengan cara kompresi granul yang mengandung garam effervescent atau bahan lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air.

Dalam perdagangan tablet analgetik yang dibuat alkalis sering dibuat berbuih untuk mendorong lebih cepat hancur dan melarutnya tablet ketika ditambahkan kedalam air atau minuman yang berair.

Page 12: TEKNO-I

TABLET HIPODERMIK

Yaitu tablet untuk dimasukkan dibawah kulit, merupakan tablet triturat yang digunakan para dokter untuk membuat larutan parenteral secara mendadak.

Dokter melarutkan sejumlah tablet dalam pelarut sesuai, dijaga sediaan ini dalam keadaan steril semampu dia lakukan dan membentuk larutan injeksi.

Tetapi kesukarannya adalah mengusahakan sterilitas dan tersedianya obat dalam jumlah besar, dalam bentuk yang dapat disuntikkan.

Page 13: TEKNO-I

EVALUASI TABLET

Ketebalan tabletUntuk mendapatkan tablet yang seragam tebalnya

selama produksi dan diantara produksi untuk formula yang sama harus dilakukan pengawasan supaya volume bahan yang diisikan dan tekanan yang diberikan tetap sama.

• Tablet diukur dengan memakai jangka lengkung selama proses produksi supaya ketebalannya sudah sam.

• Harus ditekankan disini karena tekanan yang diberikan mempengaruhi bukan saja ketebalan tetapi kekerasan tablet.

• Penyesuaian tekanan terutama diberikan untuk menjaga kelembekan atau kekerasan dari tablet.

Page 14: TEKNO-I

KEKOMPAKAN TEKUKAN DAN TEKANAN

Percobaan tiga jari. Cara ini merupakan sampling yang plg sederhana.

Tablet diletakkan bantalan jari telunjuk dengan jari tengah yang sedikit direnggangkan

Kemudian dilakukan tekanan yang semakin tinggi menggunakan bgn dalam ibu jari sampai table t patah.

Kekompakan tekanan adalah besarnya tahanan sebuah tablet terhadap gaya yang bekerja diametris pada saat tablet pecah.

Page 15: TEKNO-I

UJI KEKERASAN TABLET

Umumnya semakin besar tekanan semakin keras tablet yang dihasilkan meskipun sifat granul juga menentukan kekerasan tablet.

Tablet tertentu spt lozenges untuk diisap dan tablet bukal untuk larut perlahan2 dengan sengaja dibuat keras

Sejumlah tester pengukur kekerasan tablet dipakai untuk mengukur tingkat kekuatan yang dibutuhkan untuk memecahkan tablet. (dlm kg)

Dalam bidang industri kekuatan tekanan minimum untuk tablet adalah 4 kg.

Page 16: TEKNO-I

UJI KEKERASAN TABLET

Alat untuk menentukan kekerasan tablet ialah memakai sebuah friabilator.

Alat ini menetapkan friabilitas tablet (tendensi untuk pecah) dengan cara : melepaskan tablet berputar dan jatuh dalam alat penggulir berputar.

Tablet ditimbang sebelum dan sesudah sejumlah sekian kali putaran maka berat yang hilang pun dihitung.

Ketahanan terhadap kehilangan berat, menunjukkan tablet tersebut untuk bertahan terhadap goresan ringan / kerusakan dalam penanganan, pengemasan dan pengapalan.

Page 17: TEKNO-I

UJI KEKERASAN TABLET

Alat uji tablet Erweka untuk menggulirkan tablet dan menggambarkan kekerasan tablet.

Tablet ditimbang dan ditempatkan dalam drum fleksiglas dimana penggulir yang melengkung ditempelkan. Bila motor dihidupkan dengan mengatur waktu, tablet bergulir dan jatuh. Jika jatuh bebas dalam drum akan mengakibatkan tablet rusak atau cacat, tablet2 tsb dianggap tidak tahan pada pengapalan tanpa mengalami kerusakan motor membuat putaran 20 rpm. Sesudah tablet diuji, tablet2 tersebut dipindahkan dan ditimbang lagi. Perbedaan berat selama waktu tertentu menunjukkan laju terjadinya lecet / cacat.

Page 18: TEKNO-I

UJI FRIABILITAS (KEAUSAN)

Keausan dinyatakan sebagai masa seluruh partikel yang dilepaskan dari tablet akibat adanya beban penguji mekanis.

Keausan dinyatakan dalam persen yang mengacu kepada masa tablet awal sebelum pengujian.

Percobaan jatuhan :Percobaan yang paling sederhana adalah

percobaan jatuhan, dimana sebuah tablet dibiarkan jatuh dari ketinggian 1 m keatas sebuah dasar kayu. Dalam hal ini, tablet akan pecah dan membelah. Percobaan ini hanya percobaan kualitatif.

Page 19: TEKNO-I

UJI KEAUSAN

Percobaan Guncangan :Sebuah tabung tablet dengan garis tengah

yang sesuai dengan garis tengah tablet yang diuji, diisi separuhnya dengan tablet (dihilangkan debunya, ditimbang tepat) dan dipasang stabil kearah panjang mesin pengguncang untuk gerak guncangannya. Mesin kemudian mengguncangkan tabung tersebut selama waktu tertentu dan tablet setelah dihilangkan debunya dengan cermat ditimbang. Perbedaan massanya menyatakan besarnya keausan.

Page 20: TEKNO-I

UJI WAKTU HANCUR Supaya tablet mudah diabsorpsi pada saluran pencernaan

maka tablet harus hancur dan melepaskan obatnya kedalam cairan tubuh untuk dilarutkan

Daya hancur penting untuk tablet yang mengandung bahan obat spt antidiare dan antasida.

Semua tablet dlm USP harus melalui pengujian daya hancur secara resmi yang dilaksanakan in vitro dengan alat uji khusus.

Secara singkat alat ini terdiri dari rak keranjang yang dipasang berisi 6 pipa gelas yang ujungnya terbuka, diikat secara vertikal diatas latar belakang dari kawat stainless yang berupa ayakan dengan ukuran mesh No.10.

Selama waktu pengujian, tablet diletakkan pada pipa terbuka dalam keranjang tadi, dengan memakai alat mesin, keranjang ini diturunkan dalam cairan pencelup dengan frekuensi 29-32 kali turun naik per menit.

Page 21: TEKNO-I

UJI WAKTU HANCUR Layar kawat dipertahankan selalu berada dibawah permukaan cairan. Untuk tablet yang tidak bersalut, tablet bukal, sublingual

menggunakan air yang dijaga pada suhu 37oC berfungsi sebagai cairan pencelup.

Menurut monogram, tablet bukal harus melebur dalam waktu 4 jam dan tablet sublingual dan tablet yg tidak disalut ditetapkan biasanya 30 menit tetapi dapat berbeda dari kurang lebih 2 menit untuk tablet nitrogliserin.

Untuk tablet bersalut yang datar, mula2 merendam dalam air pada suhu kamar selama 5 menit, memungkinkan terlepasnya lapisan luar penyalut yang larut dalam air.

Kemudian tablet tersebut, dicelupkan kedalam cairan lambung buatan pada 37oC selama 30 menit dan apabila tidak hancur, tablet ini harus diuji dengan menggunakan cairan usus buatan juga pada suhu 37oC selama waktu yang ditetapkan dalam monogram.

Dalam tiap kasus diatas, jika 1 atau 2 dari tablet tdk hancur secara sempurna, maka pengjian diulang dengan 12 tablet dan sekurangnya 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sepenuhnya supaya memenuhi standar.

Page 22: TEKNO-I

DISOLUSI TABLET Dalam USP cara pengujian disolusi tablet dan kapsul

dinyatakan dalam masing2 monografi obat. Alat untuk menguji karakteristik disolusi dan sediaan

padat kapsul atau tablet terdiri dari :1. Motor pengaduk dengan kecepatan yang dapat diubah 2. Keranjang baja stainless berbentuk silinder atau

dayung untuk ditempelkan ke ujung batang pengaduk.3. Bejana dari gelas atau bahan lain inert dan transparan

dengan volume 1000 ml, bertutup sesuai dengan ditengah2nya ada tempat untuk menemplkan pengaduk dan ada lubang tempat masuk pada 3 tempat, dua untuk memindahkan contoh dan satu untuk menempatkan termometer

4. Penangas air yang sesuai untuk menjaga suhu pada media disolusi dalam bejana.

Page 23: TEKNO-I

LANJUTAN

Pada tiap pengujian, volume dr media disolusi ditempatkan dalam bejana dan dibiarkan mencapai suhu 37oC ± 0,5oC

1 tablet atau 1 kapsul yang diuji dicelupkan kedalam bejana atau ditempatkan dalam keranjang dan pengaduk diputar dengan kecepatan tertentu sesuai monografi.

Pada waktu2 tertentu contoh dari media diambil untuk analisis kimia dari bagian obat yang terlarut.

Tablet dan kapsul harus memenuhi persyaratan spt yang terdapat dalam monografi untuk kecepatan disolusi.

Page 24: TEKNO-I

TABLET SALUT

Sebuah tablet salut terdiri dari sebuah inti granulat yang diselimuti lapisan homogen dan umumnya berwarna.

Pada hakekatnya sgb inti digunakan tablet dan butir granulat. Hanya inti semacam ini yang cocok untuk penyalutan yang memiliki stabilitas fisika yang baik.

Dilain pihak tetap menjamin kehancuran tablet yang baik.

Ukuran akan meningkat akibat lapisan penyalut gula.

Ukuran harus dipertahankan dalam batas tertentu agar tdk mempersulit penggunaannya (massa inti < 0,5 g)

Page 25: TEKNO-I

LANJUTAN

Yang paling diutamakan inti mampu bergulir dengan baik dalam panci, oleh karena itu tdk boleh mempunyai bidang datar

Yang sangat cocok sbg inti tablet bersalut adalah bentuk bundar telur atau bundar bikonveks atau oval bikonveks dengan tinggi sisi yang rendah

Jenis tablet yang berbentk cembung atau dasar kelengkungannya tidak memiliki sisi yang tajam sehingga mudah bergulir didalam panci penyalut dan sedikit yang mengalami keausan.

Page 26: TEKNO-I

TABLET SALUT

Tablet bersalut gula dan tablet bersalut selaput

Keuntungan tablet salut :1. Menutupi rasa atau bau yang tidak enak2. Melindungi obat terhadap pengaruh luar3. Menguatkan daya tahan terhadap pengaruh

beban mekanis4. Melindungi obat terhadap inaktivasi atau

perusakan asam lambung 5. Melindungi pasien dari pengaruh obat yang

mengiritasi

Page 27: TEKNO-I

PENYALUTAN DENGAN GULA

Penyalutan : penyelimutan inti dengan banyak lapisan gula.

Cara ini diilhami oleh industri manisan dan sampai kini digunakan untuk membuat tablet bersalut farmasi

Pada cara ini, sejumlah besar lapisan gula dicampurkan berturut-turut kepermukaan inti sampai terbentuk tebal lapisan yang beratnya kira-kira 30-40% dari massa tablet salut jadi.

Proses ini sangat banyak menghabiskan waktu Untuk membuat 1 batch tablet bersalut,

dibutuhkan waktu beberapa hari sampai 1 minggu.

Page 28: TEKNO-I

LANJUTAN

Dapat dibedakan antara penyalutan dingin dimana sirup penyalut diberikan dlm keadaan dingin (suhu kamar)

Sebaliknya dengan cara lain adalah penyalutan panas atau penyalutan hangat dimana sirup yang digunakan, dihangatkan pada suhu 60oC

Penyalutan tablet dengan gula dapat dibagi dalam beberapa tahap sbb :

1. Dibuat tahan air dan diberi lak (bila perlu) 2. Diberi dasar penyalut3. Penghalusan atau pembundaran4. Finishing dan pemberian warna (bila perlu)5. Pemolesan

Page 29: TEKNO-I

PANCI PENYALUT

Penyelimutan inti dengan lapsian gula berlangsung didalam panci penyalut yang berbeda-beda dimensinya

Jika panci kecil yg digunakan untuk bagian pengembangan dan produksi kecil hanya mempunyai garis tengah sekitar 30-50 cm, maka dalam industri pada umumnya digunakan panci bergaris tengah 100-120 cm.

Umumnya terbuat dari tembaga dan berlapis timah putih

Panci umumnya berputar berlawanan arah jarum jam pada sebuah sumbu miring dimana sudut kemiringan dapat diatur.

Page 30: TEKNO-I

LANJUTAN

Kecepatan putaran panci dapat diatur Panci penyalut sebaiknya dapat ditutup dan

dapat dihangatkan Panci yang lebih besar umumnya memiliki

alat penghisap debu Sebelum panci penyalut dimuati dengan inti

dimana jumlah inti setara dengan ukuran panci (panci diisikan 2/3-nya)

Bidang dalam panci terlebih dahulu dilapisi dengan lapisan gula, untuk mengurangi licinnya dinding panci dan menjamin inti berguliran.

Page 31: TEKNO-I

PROSES PENYALUTAN

Dikelompokkan menjadi 5 bagian yaitu penutupan, pelapisan, pewarnaan, pelicinan, pengkilapan.

1. Penutupan Inti memperoleh lapisan pelindung yg meninggikan

kekompakan mekanisnya, mencegah infiltrasi lembab kedalam dan mengisolasi lapisan berikutnya terhadap infiltrasi warna dan rasa yang jelek dari inti serta membundarkan sisinya.

Inti yang diletakkan dalam panci penyalut dihangatkan kemudian sirup penutup dituangkan kepadanya sehingga inti yang berguliran mulai berlekatan. Akhirnya kedalam sistem tersebut ditaburi bubuk penutup sedemikian lama sampai dapat bergulir bebas kembali.

Page 32: TEKNO-I

LANJUTAN Pengeringannya dilakukan dengan udara hangat

setelah inti bersalut dikeluarkan dari panci Kemudian bubuk yang berlebihan diayak dan bongkah

patahan serta kembar dua (inti yang melekat bersamaan) dihilangkan.

Lapisan penutup berikutnya dibuat dengan cara yang sama.

Lapisan baru boleh diletakkan jika bagian dalam dan luar inti telah kering

Sirup penutup : digunakan sirup gula (50-60%) dengan sedikit tambahan kandungan seperti gom arab, silisium oksida terdispersi tinggi, NaCMC, dan gelatin

Bubuk penutup : campuran dari talk, bubuk gula, kalsium karbonat, silisiumdioksida terdispersi tinggi

Page 33: TEKNO-I

2. PELAPISAN Ini merupakan proses sebenarnya dari penyalutan Dalam tahap ini dilakukan cara yang sama spt pada

tahap penutupan, dimana sirup pelapis ditambahkan secara bergantian dengan bubuk pelapis pada inti yang bergulir dan akhirnya dikeringkan.

Proses ini dilakukan sedemikian lama sampai masa lapisan tablet bersalut mencapai 30-50% berat inti.

Jumlah lapisan yang dibuat berbeda seringkali 40 lapis shg harus diperhatikan bhw sirup pelapis tidak boleh terlalu banyak digunakan tetapi disiramkan tipis pada inti

Pengeringan yang menyeluruh dari inti melalui udara hangat atau sinar IR sebelum membuat lapisan baru merupakan langkah yang sangat penting

Page 34: TEKNO-I

LANJUTAN Sirup pelapis : umumnya digunakan sirup sakarosa

yang dicampur dgn beberapa persen silisiumdioksida terdispersi tinggi, NaCMC, pati dan lain2.

3. Pewarnaan • Pada umumnya pewarnaan dilakukan bersamaan

dengan pelapisan• 1-3% bahan pewarna dilarutkan kedalam sirup

pelapisan• Untuk memperoleh nada warna yang homogen sering

kali menyulitkan• Syaratnya adalah proses pelapisan dengan warna baru

dimulai jika permukaan tablet telah licin sempurna.• Jika hal ini tdk tjd maka tidak akan diperoleh

homogenitas nada warna melainkan keburaman.

Page 35: TEKNO-I

PEWARNAAN

Untuk mencegahnya, tablet bersalut selama fase pelapisan dituangi sirup pelicin.

Diperhatikan partikel debu yg dpt mengakibatkan bercak pada permukaan.

Selama pewarnaan tablet bersalut seringkali diharuskan penambahan bubuk, untuk menjamin terbentuknya nada warna yang homogen

Pewarna umunya digunakan bahan pewarna larut air

Dimulai dengan konsentrasi bahan pewarna yang paling rendah dan meningkat lapisan demi lapisan.

Page 36: TEKNO-I

PEWARNAAN

Daya pewarna yang homogen kini diperoleh dengan menggunakan pewarna pigmen yang memiliki gaya pelindung yang lbh besar.

Pigmen adalah bahan pewarna anorganik yaitu titanium dioksida, kalsium karbonat, oker merah dan oker kuning, umbra) atau organik yang umumnya adalah senyawa sintesis tak larut air.

Termasuk kedalam pigmen organik sintesis adalah lak pewarna yang dibuat melalui pengendapan bhn pewarna sintetis larut air dengan bahan pengendap (garam logam atau senyawa organik)sehingga sifatnya berubah menjadi tak larut air.

Page 37: TEKNO-I

LANJUTAN

Sbg bahan pensuspensi sirup pelapis disarankan penggunaan polivinilpirolidon dan turuna selulosa dan karotinoida sbg bahan pewarna tablet bersalut.

4. Pelicinan• Jika selama fase pelapisan dan fase

pewarnaan terjadi pelicinan permukaan tablet salut secara baik maka melalui tahap pelicinan tablet bersalut dapat disiapkan untuk tahap pengkilapan.

• Dinding sebelah dalam panci pada tahap ini tdk boleh kasar.

• Proses pencucian kadang2 diperlukan.

Page 38: TEKNO-I

PELICINAN Tablet bersalut dilicinkan (3-5 lapisan) dengan

menambahkan sirup yang cocok tanpa menggunakan panas dan pembentukan inti berdebu dalam setiap saat dicegah.

Prinsip pelicinan terletak pada penguapan air scara lambat setelah pelapisan dari lapisan sirup dilakukan dan gula yang menghamblur kemudian pada permukaan tablet salut menghasilkan lapisan yang mengkilap

Inti-inti dibiarkan bergulir sampai permukaan rata dan sambil berputar ditambah sejumlah kecil sirup kedalamnya.

Akhirnya tablet bersalut dibiarkan digosok rata pada panci tertutup selama 10-30 menit. Pada 10 menit selanjutnya dilakukan pelicinan dalam panci terbuka sehingga akhirnya diperoleh penampilan yang mengkilap.

Page 39: TEKNO-I

LANJUTAN Sirup pelicin : komposisinya sama dengan sirup

penutup dengan penambahan gluksoa (10-15%)5. Pengkilapan• Setelah diperoleh pelicinan sempurna tablet bersalut

melalui proses akhir akan tampak cemerlang• Diindustri digunakan tong pengkilap khusus (dari

kain kanvas atau wadah dengan kain laken) • Untuk fase pengkilapan tanpa penggunaan panas,

tablet bersalut harus mempunyai sisa lembab• Proses pengkilapan dilakukan dengan cara

menuangkan larutan atau emulsi pengkilap dalam jumlah kecil kepermukaan tablet bersalut

• Kadang2 dinding sebelah dalam panci dilumuri dengan larutan pengkilap.

Page 40: TEKNO-I

LANJUTAN

Malam pengkilap : malam karnauba atau campuran dari malam lebah, lemak coklat, seresin dan parafin

Larutan pengkilap : malam karnauba, malam lebah dilarutkan dalam pelarut organik

Emulsi pengkilap : emulsi lemak dengan talk Talk pengkilap : campuran lemak pengkilap

yang mengandung talk dalam bentuk serbuk PENGENDAPANBahan obat yg terkandung didalam inti,

mempunyai sifat yang bertentangan dengan proses penyalutan tablet memakai gula

Page 41: TEKNO-I

LANJUTAN

Oleh karena itu, bahan yang peka terhadap cahaya, lembab, dan oksidasi misalnya dapat membengkak, mengalami perusakan kimia.

Bahan pahit atau pewarna larut air kadang mampu bergerak keluar dan menyebabkan tablet bersalut menjadi berbintik2, buruk rupa dan berasa pahit.

Sebagai selimut pelindung dpt digunakan larutan sirlak alkohol yang mengandung pelunak misalnya minyak jarak, monooleat, propilenglikol

Page 42: TEKNO-I

PERISTIWA FISIKA PADA SAAT PENYALUTAN TABLET

Perhitungan jumlah sirup optimal

Penambahan sirup yg berlebih menyebabkan terjadinya kohesi tablet satu sama lain secara ireversibel sehingga terbentuk struktur kembar dua

Pada dosis sirup yang tepat, energi kinetik dari massa tablet salut yg berputar cukup besar untuk mengatasi stadium lekatan yang kritis.

Pelekatan disebabkan oleh menguapnya cairan (peniupan dingin atau hangat) dimana gula akan menghablur

Jalur gerak dan penuangan sirup dipengaruhi oleh : bentuk panci, jumlah tablet bersalut, kelembaban tablet bersalut, kecepatan perputaran panci dan kemiringan panci.

Page 43: TEKNO-I

CACAT TABLET BERSALUT

Retak karena adanya infiltrasi lembab kedalam inti yg menyebabkan pembengkakan bahan penghancur sehingga mengakibatkan hancurnya tablet bersalut

Kegagalan pewarnaan (perbedaan warna, buramnya pewarnaan)

Jika terjadi kegagalan dpt dilakukan pencucian seluruh atau sebagian.

Sebagai cairan pencuci dapat digunakan etanol mutlak, isopropanol atau metanol yang dicampur dengan air, sampai lapisan yang gagal terlarut.

Pada akhirnya inti diguncang pada sebuah ayakan kemudian dikeringkan dengan udara hangat.

Page 44: TEKNO-I

PENYALUTAN CEPAT

Penyalutan gula secara konvensional menghabiskan waktu

Untuk penyalutan cepat digunakan emulsi penyalut yang terdiri dari sakarosa, pati gandum, NaCMC dan air yang umumnya mengandung penambahan bahan pewarna

Dalam 1 prosedur kerja pembuatan tablet bersalut diperlukan waktu kira2 4-5 jam

Penyingkatan waktu penyalutan tablet dapat dihasilkan melalui penggunaan cairan pelapis yang cepat mengering melalui penambahan pigmen berwarna tak larut air yang disuspensikan dalam sirup pelapis

Page 45: TEKNO-I

PENYALUTAN LAPIS TIPIS

Perbedaan salut gula dan salut tipis :- Menghabiskan banyak waktu - Material inti mengalami peningkatan masa

dan volume yang banyak (tingginya biaya pengemasan dan pengangkutan)

- Banyak tenaga yang dibutuhkan untuk menyelimuti inti tablet

- Membuthkan teknik keterampilan yg tinggi- Kriteria penting dalam lapis tipis adalah

waktu pembuatannya singkat.

Page 46: TEKNO-I

TABLET BERSALUT SELAPUT

Proses penyalutan dengan selaput dimana tablet akan disalut oleh selaput seperti bahan plastik yang tipis, telah dikembangkan untuk menghasilkan tablet bersalut pada dasarnya berat, ukuran, dan bentuknya sama dengan tablet kompresi asalnya.

Penyalutan ini cukup tipis untuk menampakkan suatu monogram yang diukirkan pada tablet dgn punch tablet

Tablet bersalut selaput lebih tahan terhadap kerusakan akibat goresan daripada tablet bersalut gula dan diberi warna agar lebih baik dan menarik.

Page 47: TEKNO-I

LARUTAN SELAPUT PENYALUT DAPAT MENGHASILKAN PENYALUTAN PADA TABLET MENGANDUNG JENIS BAHAN :

Pembentukan selaput yang mampu menghasilkan lapisan tipis yang halus, dpt diproduksi kembali dibawah kondisi penyalutan biasa. Contoh selulosa asetat ftalat

Bahan logam campuran memungkinkan kelarutan dalam air atau permeabilitas air kedalam selaput dpt ditembus oleh cairan tubuh

Plasticizer untuk mendapatkan fleksibilitas dan elastisitas dari penyalutan yang berarti memperpanjang umur tablet. Contoh minyak jarak

Surfaktan untuk meningkatkan daya penyebaran film selama penggunaannya. Contohnya derivat polioksietilen sorbitan.

Page 48: TEKNO-I

LANJUTAN

Opaquant dan pewarna, membuat penampilan tablet menjadi manis dan khas. Contoh opaquant dan titan dioksida serta pewarna FDC.

Pemanis, perasa, dan pengharum untuk meningkatkan diterimanya tablet oleh pasien. Contoh sakarin dan vanili

Pengkilap, memungkinkan berkilaunya tablet tanpa memisahkan dari pekerjaan pengkilapan contoh lilin tawon

Pelarut yang mudah menguap memungkinkan penyebaran komponen lain disekitar tablet sambil mempercepat penguapan. Agar pekerjaan lebih efektif dan lebih cepat. Contoh campuran alkohol aseton

Page 49: TEKNO-I

LANJUTAN

Tablet disalut film dengan menyemprotkan larutan penyalut film pada tablet dalam bejana penyalutan biasa.

Pelarut yang menguap membantu film melekat secepatnya pada permukaan tablet

Menggunakan pelarut dengan dasar berair. Masalahnya penguapannya yang lambat dari

pelarut berair dibandingkan pelarut film organik yg mudah menguap.

Yang dijual pertama kali adalah bahan dasar air, dispersi penyalut koloid disebut AQUA COAT dan mengandung 30% pseudolateks etil selulosa.

Page 50: TEKNO-I

SALUT ENTERIK

Tablet salut yg tahan cairan lambung tetapi larut didalam usus halus (enteric coated tablet) memiliki salutan yg tdk dirusak oleh cairan lambung yang bersifat asam tetapi didlm usus halus yg lingkungan asam lemah, netral relatif cepat hancur atau larut.

Atas dasar prinsip ini maka tablet salut enterik dibuat jika :

Terjadi inaktivasi didalam lambung (antibiotik, enzim, preparat organ)

Bahan obat dpt merangsang selaput lendir lambung shg tjd mual atau muntah (turunan asam salisilat senyawa arsen, perak raksa, besi, bismuth, fosfor, sulfonamida)

Page 51: TEKNO-I

SALUT ENTERIK Diharapkan konsentrasi obat yang tinggi didalam

usus misalnya untuk pengobatan lokal (obat cacing, antiseptik)

Diharapkan kerja yang diperlambat Diharapkan konsentrasi yg optimal didalam

duodenum dan jejenum melalui pelepasan jumlah obat total.

Sediaan obat salut enterik sebaiknya digunakan 30 menit ac.

MATERIAL PENYALUT 1. SIRLAK : damar alami yg berasal dari hewan dan

tidak merupakan bahan yang homogen melainkan bhn poliester dari alkohol yg berlainan dengan asam hidroksikarboksilat misalnya asam aleuritat (asam trihidroksipalmitat)

Page 52: TEKNO-I

LANJUTAN

2. Selulosaftalat (SAF)Syarat SAF sbg material penyalut tahan cairan

lambung dan larut diusus halus adalah kira2 separuh dari tiga gugus hidroksil bebas pada setiap satuan glukosa dari mol selulosa terasetilasi

3. Polimer asam metakrilat dan ester asam matakrilat

Sebagai bahan pelarut digunakan aseton dan isopropanol dan sbg pembuat lunak turunan asam ftalat.

Page 53: TEKNO-I

TEKNIK PENYALUTAN DARI BENTUK KECIL

A. Penyalutan dalam panci Menggunakan cara semburan dimana

penyembur ini bekerja dgn tekanan masa yg tinggi yg ditimbulkan oleh udara bertekanan

• Dalam industri, ada 3 tahap pengerjaan :1. Dalam jarak yg telah ditetapkan

disemprotkan sejumlah tertentu suspensi penyalut

2. Guliran inti-inti dikendalikan3. Pengeringan dengan udara hangat diatur

dari sebuah meja pengendali terpusat

Page 54: TEKNO-I

B. CARA PIPA DAN BILAH TERBENAM Pencegahan kabut semburan dan penggunaan udara

pengering secara rasional Waktu penyalutan lebih singkat. Dapat digunakan panci penyalut biasa tanpa perlengkapan

teknis yang lain Ditengah2 masa inti yang berputar didalam sebuah panci

penyalut, dibenamkan sebuah pipa yg bgn bawahnya dilengkungkan dgn bgn lubangnya berlawanan dengan arah putaran panci.

Pipa tsb sbg suplier udara pengering yg menyebabkan terbentuknya ruang rongga bebas inti yg disalut

Suspensi atau larutan pelapis disemprotkan secara kontinyu dgn menggunkan lubang penyembur yg terdapat dalam mulut pipa

Inti yg berbatasan dgn ruang rongga akan tersembur dan pancaran udara hangat dibgn dlam daerah semburan secara cepat dikeringkan

Page 55: TEKNO-I

C. CARA ACCELA-COTA

Suatu produksi memerlukan waktu pengeringan hanya 50% dibandingkan waktu yg dibutuhkan sistem panci konvensional

Pada alat ini, udara melintasi bidang bergerak yg berlubang-lubang dari sebuah panci silindris yg berputar vertikal dan dilengkapi dgn peralatan sembur.

Dengan alat semacam itu dan melalui sudut pencampur yg bergerak kontinyu, bet tablet yg diperoleh dpt diambil

Dengan menggunakan ventilator udara keluar dpt diperoleh pembebasan debu yg optimal

Page 56: TEKNO-I

D. CARA SUSPENSI UDARA (LAPISAN BERPUSING)

Dikenal sbg proses Wurster spt nama pengembangannya

Digunakna untuk menyalut granul,serbuk, atau tablet

Benda yg akan disalut dimasukkan dalam silinder yg vertikal dan didukung oleh kolom udara masuk dari bgn bawah silinder

Dalam arus udara benda yang akan disalut bergelindingan secara vertikal dan horisontal.

Begitu larutan bahan penyalut masuk dalam sistem ini, dgn cepat larutan tersebut ikut bergerak menyalut benda2 tadi dalam waktu kurang dari 1 jam dgn bantuan hembusan udara hangat yg dilepaskan kedalam ruangan.

Page 57: TEKNO-I

KAPSUL Kapsul adalah bentukan, yang memiliki bodi

berongga elastis dan ukuran yg berbeda serta mengandung sejumlah bahan obat padat

Kapsul pati masih tercantum dalam farmakope namun peranannya saat ini hampir tidak ada

Kapsul pati merupakan silinder tertutup satu muka atau mangkuk kecil (gt 15-25 mm, tinggi kira2 10 mm)

Pada umumnya terdiri dari pati dan tepung gandum dan digunakan untuk mewadahi bahan obat berbetuk serbuk

Kapsul gelatin yang plg byk digunakan Mempunyai banyak keunggulan dibanding dengan

obat lain spt tablet dan tablet bersalut

Page 58: TEKNO-I

LANJUTAN Kapsul gelatin tidak berbau dan tidak berasa dan mudah

digunakan Oleh karena pada saat terbasahi air liur segera diikuti daya

bengkak dan daya larut airnya. Bahan obat yg peka terhadap oksidasi dan cahaya,

termolabil dan higroskopis tidak diracik menjadi sediaan obat lain, melainkan dikapsulkan tanpa menggunakan panas.

Pengisian kedlm kapsul khusus disarankan jika bahan obat memiliki rasa tidak enak (misalnya kloramfenikol) atau bau tidak enak

Kapsul yang disimpan dalam lingkungan kering menunjukkan daya tahan dan kemantapan penyimpanan yg baik dan dgn teknologi modern, pembuatannya lebih mudah dan lebih cepat serta ketepatan dosis yg lebih tinggi dibandingkan dengan tablet dan tablet bersalut.

Page 59: TEKNO-I

KAPSUL

Gelatin secara fisiologi netral, larut dalam air dan larutannya dalam air pd konsentrasi tinggi dpt berubah bentuk jika dipanaskan

Sbg material awal untuk kapsul digunakan gelatin tulang atau gelatin kulit sapi muda

Kapsul tanpa bhn pembuat lunak menghasilkan konsistensi yg lebih keras disebut kapsul keras gelatin

Jika masa gelatin mengandung pembuat lunak (gliserol, sorbitol, polietilenglikol) disebut kapsul lunak gelatin (misalnya gelatin 35% gliserol 65%)

Page 60: TEKNO-I

KAPSUL KERAS GELATIN Pembuatan kapsul kosong- Kapsul tongkat bulat panjang adalah bodi berongga

terdiri dari 2 buah paro bodi yg mempunyai bentuk bundar menyerupai bola, yg merupakan bagian atas dan bagian bawah serta dapat disisipkan satu kedalam lainnya

- Pembuatan kapsul kosong berlangsung dalam skala industri

- Cara pencelupan :- Menggunakan mesin otomatis penuh, yg dilengkapi

seratus ribu tongkat logam dari baja bebas karat yg disebut sbg pembentuk, galangan, dan secara paralel menghasilkan bagian atas dan bagian bawah kapsul

- Pada galangan terdpt sederet susunan tongkat yg diatur dengan ketelitian tinggi.

Page 61: TEKNO-I

LANJUTAN Beberapa deret galangan dicelupkan bersama

kedalam penangas gelatin yang suhunya diatur dgn kecepatan tertentu kembali ditarik keluar.

Suplai udara hangat memungkinkan perolehan sisa lembab kira2 10%

Kapsul kasar akhirnya ditarik dari galangan dan dipotong dengan pisau berputar sepanjang yg dibutuhkan

Bagian atas dan bagian bawah kapsul akhirnya didekatkan kemudian disisipkan bersama dan dilemparkan sbg kapsul kosong

Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kelunakan, nada warna dsb.

Kapasitas produksi mesin kira2 40.000 potong kapsul/jam (1 juta dalam 24 Jam)

Page 62: TEKNO-I

BAHAN YANG DIISIKAN Cocok untuk menyimpan zat padat Dosis seragam hrs memiliki keseragaman ukuran

partikel dan mengalir yang baik Tidak cocok untuk cairan spt bahan emulsi atau

alkohol PENGISIAN DAN PENUTUPAN• Untuk mengisi dan menutup kapsul telah tersedia

alat dengan variasi dimensi berbeda.• Pengkapsulan di apotek lebih menguntungkan

daripada pembuatan serbuk, pil atau tablet maupun untuk industri skala besar

• Pendosisan bahan obat berbentuk serbuk atau granulat berlangsung melalui penyapuan brulang-ulang dengan tangan

Page 63: TEKNO-I

LANJUTAN Dipasaran banyak ditemukan mesin pengisi kapsul dan

mesin penutup. Tahapan kerja seperti pengisian, penutupan, dan

pengeluaran sering berlangsung berdasarkan prinsip jalan berputar.

Kapasitas maksimal per jam tergantung dari jenis mesin dan ukuran kapsul diantara 2000 dan 180.000 kapsul

Pengendapan kapsul dilakukan dengan melembabkan sisi tutup dengan air setelah penyatuan bagian kapsul atau membuat pita tipis dengan jalan menyemprotkan larutan kolodium atau pelekat pada lokasi penyatuan.

Stabilitas kapsul gelatin terletak pada kelembaban udara relatif 40-50% dan disimpan dalam wadah tertutup baik pada suhu yg tidak melebihi 25oC

Kelembaban udara yang tinggi dapat menyebabkan kapsul meleleh dan sebaliknya suhu rendah menjadi keras

Page 64: TEKNO-I

KAPSUL LUNAK GELATIN

Cara pengerjaan berlangsung dalam satu jalur Perkembangan sangat pesat shg penggunaan

kapsul gelatin sangat luas pemakaiannya Dapat menghasilkan kapsul dan variasi ukuran

dan bentuk yang berbeda. Kapsul lunak gelatin rektal menghasilkan

ketersediaan hayati yang jauh lebih besar daripada supositoria berdosis sama dengna masa dasar lipofil

Dalam kapsul lunak gelatin bahan yang diisikan berupa cairan atau semipadat.

Contohnya minyak lemak, hidrokarbon cair, dan minyak atsiri.

Page 65: TEKNO-I

LANJUTAN Zat yg tidak larut dalam cairan penyangga berminyak

dapat dkapsulkan dalam bentuk tersuspensi atau teremulsi.

Yang dpat diisikan secara langsung adalah minyak yang mengandung vit A seperti levertran, larutan dari vit A,D,E,K dalam minyak netral dan larutan dari hormon

Bahan obat padat harus dilarutkan atau disuspensikan dalam suatu cairan penyangga yang cocok, umumnya minyak lemak atau bantuan bahan pengental diracik menjadi pasta sehingga partikel2 padat tidak lagi mengendap.

Campuran yg masih dapat mengalir baik, sebelum diisikan secara masinel, dihomogenkan dulu, biasanya ditambahkan bahan pelarut hidrofil spt polietilenglikol

Page 66: TEKNO-I

PEMBUATAN

1. Cara tetesan / cara Globex• Bekerja secara otomatis penuh.• Bahan lipofil yg diisikan didesak keluar, menetes

dari sebuah penetes• Secara bersamaan, mengalir larutan gelatin

hangat dari sebuah penetes pipa bulat bermantel kedalam cairan pendingin (parafin cair suhu 4oC)

• Dimana saat membeku bahan yang diisikan membentuk cangkang kapsul tanpa sambungan

• Sehingga dihasilkan kapsul bundar yang tdk mengandung udara didalamnya

• Kapsul ini masih mengalami pengolahan spt proses pencucian dan pengeringan

Page 67: TEKNO-I

2. CARA CETAKAN Cara Accogel dilakukan dengan menggunakan kondisi

hampa udara melalui kanal yang terdapat dalam dasar silinder pejal pencetak yang menyebabkan pembentukan palung didalam pita gelatin dan digunakan untuk menyimpan bahan yang diisikan

Setelah pengepresan pita gelatin kedua dengan menggunakan silinder pejal pencetak kedua, kapsul ditutup.

Setelah kondisi hampa udara ditiadakan, separo kapsul bagian bawahnya akan terangkat, sedangkan bagian atas yang dipres akan memuai sehingga kedua bagian kapsul mempunyai bentuk yang serupa.

Yang menonjol dari cara ini adalah tidak hanya cairan dan bahan pasta saja yg dpt diisikan melainkan juga bahan yg berbentuk serbuk yang sebelumnya dipadatkan dulu melalui alat tambahan.

Page 68: TEKNO-I

3. CARA SCHERER Menggunakan mesin modern yang memungkinkan

proses pembuatan kapsul dan pengisiannya berada dalam 1 jalur kerja.

Dapat menghasilkan 100.000 kapsul / jam Kapsul menunjukkan sambungan sentral kearah

panjang dan diisi dalam kondisi bebas udara. Kapasitas ruangnya sebesar 0,08-30 ml Mesin ini bekerja menurut prinsip berikut : Diantara 2 silinder pejal pencetak yang berputar

berlawanan, pita-pita gelatin bergerak melewatinya tanpa henti (40% gelatin, 30% gliserol, 30% air)

Silinder pejal mencetak bentuk kapsul dari pita gelatin

Page 69: TEKNO-I

LANJUTAN Secara bersamaan bahan yang diisikan disemprotkan

diantara kedua lembaran pencetak dan sisi2nya direkatkan satu sama lain dengan menggunakan kerja panas

Kapsul yang selesai, didesak keluar, didinginkan dan setelah dicuci dengan pelarut organik lalu dikeringkan dalam udara hangat dengan 30% kelembaban udara relatif pada suhu 20oC

Kapsul dapat dibuat dengan satu atau dua warna Oleh karena itu, serbuk kering dalam hal ini tidak dpt

dikapsulkan. Maka sebelum pengisiannya kedalam kapsul harus diracik dulu dalam cairan medium penyangga netral menjadi suspensi atau pasta.

Larutan yang akan diisikan sebaiknya diproses lebih dahulu menjadi emulsi A/M.

Page 70: TEKNO-I

PENYELIMUTAN KAPSUL Kapsul gelatin (keras dan lunak) dapat bersifat tahan cairan

lambung Diperoleh dengan uap formaldehid atau melalui penyemburan

larutan formaldehid alkoholik Disarankan untuk melakukan penyalutan dengan lapisan tahan

cairan lambung menggunkaan material dan teknik penyalutan. Lebih sederhana, Jika bahan kandungan kapsul yang disalut

daripada menyalut kapsulnya sendiri Kapsul dibuat dengan pelepasan bahan aktif termodifikasi,

dimana bahan yang diisikan atau cangkang kapsul dibentuk sedemikian rupa melalui tambahan atau cara pembuatan khusus, sehingga kecepatan atau tempat pelepasannya berubah

Kadang2 kapsul melalui silikonisasi mempnyai daya pelindung terhadap kelembaban udara contohnya bawang putih yang dimasukkan kedalam kapsul dapat berpenetrasi melalui dinding kapsul.

Page 71: TEKNO-I

PENGUJIAN Dilakukan terhadap penyimpangan masa (keseragaman

dari berat) dan kehancuran. Pengujian daya hancur dpat dibandingkan dengan daya

hancur tablet Pada umumnya berlangsung dalam air atau larutan

pepsin asam HCl suhu 37oC (pada kapsul yang digunakan untuk rektal atau vaginal, dalam air)

Waktu hancur yang dituntut dalam farmakope berbeda-beda, umumnya 15 atau 30 menit

Kapsul tahan cairan lambung didalam waktu 120 menit pada cairan penguji asam tidak boleh melepaskan zat aktifnya.

Tetapi hancur dalam cairan penguji alkali (netral) yang digunakan misalnya disyaratkan dalam waktu 90 menit (dalam farmakope ditemuo waktu hancur lebih rendah atau tinggi misalnya 60 menit atau 3 jam)

Page 72: TEKNO-I

KAPSUL MIKRO

Pengkapsulan mikro diartikan penyalutan tetesan cairan terdistribusi halus atau partikel padat dengan gelatin, polimer alam atau sintetis menjadi kapsul mikro bergaris tengah 1-5000 mikrometer.

Ukuran butir dari kapsul mikro tergantung dari cara pembuatannya tetapi seragam.

Ketebalan dinding kapsul dikendalikan dan beratnya 2-30% dari massa kapsul.

Kapsul mikro biasanya dibuat melalui koaservasi Koaservasi : pemisahan koloid tersolvatasi kuat

menjadi dua fase cair, yang satu mengandung banyak koloid dan yang lainnya sedikit

Page 73: TEKNO-I

LANJUTAN Koaservasi merupakan proses pelepasan muatan, dimana

partikel tidak mengalami dehidrasi sempurna Selama dalam bentuk sol, partikel terhidratasi memiliki

muatan elektrik yang akan hilang pada saat koaservasi akan tetapi tetap terhidratasi

Dimana partikel akan saling merapat secara lebih kuat dan dalam kondisi tertentu sebagian partikel akan kehilangan pembungkus solvatnya.

Dgn demikian dihasilkan koloid kaya koservat denga partikel yang berdesakan rapat, dimana pembungkus solvat menjamin keadaan agregat cair tetap terjaga.

Melalui pengendapan makromolekul koloid terlarut dengan bantuan makromolekul dari senyawa lain yang ada dalam larutan (sol gelatin muatan +, sol gom arab muatan -) akan terbentuk tetesan, yang membungkus partikel serbuk tersuspensi.

Page 74: TEKNO-I

LANJUTAN Melalui penurunan suhu, pembungkus tadi akan mengeras

sehingga kapsul mikro yang terbentuk dapat dipisahkan dari cairannya.

Adapun yang perlu diperhatikan pada proses koaservasi yaitu konsentrasi, suhu, harga pH, penambahan elektrolit, viskositas dan tegangan permukaan

CARA PENGKAPSULAN MIKRO• Pelepasan bahan obat dari kapsul mikro melalui beberapa

cara : 1. Melalui tekanan yang akan merobek dinding kapsul dan

kandungannya dibebaskan2. Melalui panas yang meleburkan dinding kapsul atau

pembentukan tekanan berlebih dibagian dalam kapsul3. Melalui difusi melewati dinding kapsul4. Melalui melarutnya dinding dalam lingkungan air5. Melalui perusakan secara enzimatis

Page 75: TEKNO-I

LANJUTAN Kapsul mikro dpt dibuat melalui proses penyalutan secara

fisika mekanis menurut cara Wurster. Partikel bhn padat yg berada dalam bet berpusing dilapisi

material penyalut dalam bentuk terlarut dengan menggunakan penyemprot dan aliran udara hangat membantu mempercepat proses penguapan bahan pelarut

Partikel cair atau padat didesak dengan menggunakan gaya sentrifugal melalui lubang kecil sebuah silinder disebut lapisan tipis material penyalutan dan secara kontinyu diperbarui melalui larutan yang mengalir berikutnya

Dengan demikian partikel morebek zt dari material dinding dan dari sobekan tersebut partikel akan tersalut

Bahan obat cair (misalnya minyak atsiri, minyak jarak, minyak ikan, metil salisilat) daapt dikapsulkan dengan cara ini.

Page 76: TEKNO-I

SUPOSITORIA

Menurut Voigt, supositoria adalah sediaan berbentuk silindris, kerucut, berdosis dan berbentuk mantap yang ditetapkan untuk dimasukkan kedalam rektum.

Sediaan ini melebur pada suhu rendah atau larut dalam lingkungan berair.

Untuk orang dewasa supositoria memiliki masa 2 g atau untuk anak2 1 g.

PERSYARATAN :