Tekben

7
BAB II ISI 2.1 Deskripsi Terung Terung ialah herba yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40 – 150 cm tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10 -20 cm dan panjangnya 5 – 10 cm lebarnya. Jenis – jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm dengan daun melebihi 30 cm dan 15 cm panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunga putih hingga ungu, dengan mahkota bunga yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam. Dari segi botani buah yang yang dikelaskan sebagai berikut memiliki banyak biji yang kecil dan lembut. Buahnya mampunyai berbagai warna terutama ungu, hijau, dan putih. 2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Terong 1. Syarat Iklim Ada beberapaunsur yang harus diperhatikan dalam pertmbuhan tanaman terung yaitu ketinggian tempat, intenstas cahaya, temperature dan kelembaban. Tanaman terung dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi, adapun adapun ketinggian yang sesuai untuk tanaman ini 1 – 1200 mdpl. Suhu yang tepat untuk pertumbuhan tanaman terung adalah antara 220 – 300 0 C.

description

ok

Transcript of Tekben

Page 1: Tekben

BAB II

ISI

2.1 Deskripsi Terung

Terung ialah herba yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga

40 – 150 cm tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10 -20 cm dan

panjangnya 5 – 10 cm lebarnya. Jenis – jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga

setinggi 225 cm dengan daun melebihi 30 cm dan 15 cm panjangnya.

Batangnya biasanya berduri. Warna bunga putih hingga ungu, dengan mahkota bunga

yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan

diameter kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.

Dari segi botani buah yang yang dikelaskan sebagai berikut memiliki banyak biji yang kecil

dan lembut. Buahnya mampunyai berbagai warna terutama ungu, hijau, dan putih.

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Terong

1. Syarat Iklim

Ada beberapaunsur yang harus diperhatikan dalam pertmbuhan tanaman terung

yaitu ketinggian tempat, intenstas cahaya, temperature dan kelembaban. Tanaman

terung dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi, adapun adapun

ketinggian yang sesuai untuk tanaman ini 1 – 1200 mdpl. Suhu yang tepat untuk

pertumbuhan tanaman terung adalah antara 220 – 3000C. waktu yang tepat untuk

menanam terung adalah pada saat cuaca panas dan iklimnya kering, tepatnya pada

awal musim kemarau (Maret-April).

Pada suhu di atas 320C pembngaan dan pembuahan terung akan mengalami

gangguan berupa bunga dan buah berguguran. Pada temperatur yang rendah tanaman

juga akan mengalami gangguan karena pada suhu yang rendah tanaman akan

berkembang lambat, demikian jugamasa pembentukan buah dan panennya pun juga

akan lambat. Untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal, intensitas cahaya

merupakan factor yang penting. Pada batas normal intensitas cahaya akan banyak

memberikan pengaruh, terutama pada pembentukan warna buah. Sedangkan pada

tempa yang kurag cahaya matahari pertumbuhan terung akan kurus dantidak

produktif.

Page 2: Tekben

2. Syarat Tanah

Jenis tanah yang cocok untuk tanaman terung adalah jenis tanah berpasir yang

mendapatkan penambahan bahan pupuk organic sehingga suhu sedikit agak panas,

subur, aerasi, dan draenasenyakarena tanaman tidak tahan terhadap genangan air serta

pada pH antara 6,8 – 7,3. Pada tanah yang pHnya kurang dari 5 (tanah yang bereaksi

madam) perlu dilakukan pengapuran.

Waktu pengapuran dilakukan sekitar 14 hari sebelum tanam, caranya kapur

ditaburkan diatas tanah yang telah di olah, kemudiah dicampur rata dengan tanah

sambil diadakan pencangkulan kembali. Kapur akan lebih cepat bereaksi dengan

tanah apabila ada hujan ataupun diairi (disiram). (Mashudi, 2007)

2.3 Sejarah dan Persyaratan Lahan

Untuk menghasilkan benih bersertifikat dipersyaratkan agar pada musim sebelumnya

lahan tidak ditanami tomat. Lahan harus bersih dari tanaman volunteer dan juga gulma. Lebih

baik lagi jika lahan dibiahkan maksimal selama 6 bulan.

2.4 Isolasi

Meskipun bersifat dapat menyerbuk sendiri namun peluang untuk menyerbuk silang

juga besar. sehingga diperlukan isolasi jarak 45 m dan isolasi waktu 45 hari.

2.5 Penanaman

Penanaman biasanya dilakukan secara langsung dengan beberapa butir perlubang.

Jarak tanam yang digunakan adalah 60 x 70 cm. Lubang tanam dibuat 1 minggu sebelum

tanam serta diisi pupuk kandang sebanyak 12 ton/ha. Siram lubang tanam yang akan ditanami

sampai cukup basah dan lembab.

Pemupukan dilakukan pada 15 hst dengan pupuk urea sebanyak 75 kg/ha dan pupuk

SP 36, kemudian pada umur 35 hari dengan pupuk urea dengan dosis 75 kg/ha dan pupuk

KCL 75 kg/ha terakhir pemupukan dilakukan pada 45 hst dengan pupuk urea dan KCl

sebanyan masing – masing 75 kg/ha. Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari lubang batang

tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per tanamansecara tugal atau larikan ditutup

tanah dan disiram atau pupuk dicampur dengan air sebanyak 3,5 gram per liter air, kocorkan

larutan pupuk sebanyak 250 cc per tanaman. Pengairan dilakukan rutin tiap hari, terutama

Page 3: Tekben

pada awal fase pertumbuhan dan cuaca kering, dapat juga dengan di leb. (Modul Produksi

benih, 2012)

2.6 Roguing

Pertanaman hendaknya diperiksa dari of type (tipe simpang) yang dijumpai harus

dicabut dan dibuang sedini mungkin. Tipe simpang yang dijumpai setelah berbunga, polong

atau benih yang terbentuk harus dicabut dan dibuang.

2.7 Pemeliharaan

Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama

penyakit dan penyulaman maksimal umur 15 hari. Rumput liar dan gulma sekitar tanaman

disiangi dan dicabut. Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60 – 75 hari setelah

tanam. Pangkas tunas – tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga

pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas tunas baru dan bunga yang lebih

produktif tumbuh. (Modul Produksi benih, 2012)

2.8 Pemanenan

Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3 – 4 bulan tergantung dari jenis vareitas.

Ciri – ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda. Waktu yang

tepat untuk memanen adalah pagi atau sore hari. Cara panen dipetik bersama tangkainya

dengan tangan atau alat tajam. Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin setiap 3 – 7 hari

sekali dengan cara memilih buah yang siap dipetik. (Modul Produksi benih, 2012)

2.9 Pengolahan Benih Terung

Buah yang dipanen disimpan selama 3 - 4 hari sampai menjadi lunak. Hal ini digunakan agar

benih masak secara penuh. 1/3 bagian atas buah yang tidak menyimpan benih dipotong.

Dalam persiapan fermentasi dan ekstraksi lapisan luar dikupas, kemudian daging dengan biji

dipotong hingga berukuran tipis dan kecil. Benih diekstrak dengan memotong,atau

menggunakan mesin ekstrak mekanik untuk produksi skala besar.

Page 4: Tekben

Setelah ekstraksi, benih dicuci dan dibersihkan dengan air tambahan dalam sebuah media.

Benih terung merupakan benih ortodoks, saat pengeringan bisa dilakukan dengan mesin

maupun tanpa mesin. Tanpa mesin, dilakukan dengan cara membuang lendirnya terlebih

dahulu. Selanjutnya benih yang telah bersih dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3

hari. Benih diratakan dengan tangan setiap 2-3 kali dalam sehari, kemudian lakukan

pengeringan secara seragam. Benih akan mengering ketika tingkat kelembapan menjadi 8%

(Chen, N.C. 2001).

Pengeringan menggunakan mesin dehydrator elektrik membutuhkan waktu antara 10 dan 12

jam. Waktu pengeringan bervariasi tergantung tingkat kelembapan benih dan sering atau

tidaknya penggunaan mesin dehydrator. Selain dehydrator, pengeringan dengan oven

konvensional bisa dua kali lebih lama tergantung jumlah sirkulasi air( Andress, E.A. and J.A.

Harrison. 1999). kemudian penyimpanan, setiap benih memiliki batas yang mempengaruhi

seperti tingkat maksimal kelembapan, dan daya tahan benih. Tingkat maksimum kelembapan

untuk benih terung dalam penyimpanan tertutup adalah 6% (USDA Federal Seed Act, 1976).

Page 5: Tekben
Page 6: Tekben

DAFTAR PUSTAKA

Andress, E.A. and J.A. Harrison. 1999. So Easy to Preserve. Fourth edition. Cooperative

Extension Service/The University of Georgia. Athens, GA. 344 pp. Diakses melalui

http://www.google.com/eggplant-seed. Tanggal akses 26/09/2010.

Anonymous, 2012.Modul Poduksi Benih Lapang.FP UB:Malang. Diakses pada Tanggal

23/02/2014

Chen, N.C. 2001. Eggplant seed production. AVRDC International Cooperators’ Guide.

Asian Vegetable Research and Development Center, Shanhua, Taiwan. Diakses melalui

http://www.google.com/eggplant-seed. Tanggal akses 26/09/2010.

USDA Federal Seed Act, 1976. Dalam makalah SEED PROCESSING AND STORAGE.

Diakses melalui http://www.google.com/processing-eggplant-seed. Tanggal akses

26/09/2010.

Mashudi, 2007.Budidaya Terung.AzkaPress:Jakarta