Tekben
-
Upload
elvrado-wega-s -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of Tekben
BAB II
ISI
2.1 Deskripsi Terung
Terung ialah herba yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga
40 – 150 cm tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10 -20 cm dan
panjangnya 5 – 10 cm lebarnya. Jenis – jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga
setinggi 225 cm dengan daun melebihi 30 cm dan 15 cm panjangnya.
Batangnya biasanya berduri. Warna bunga putih hingga ungu, dengan mahkota bunga
yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan
diameter kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Dari segi botani buah yang yang dikelaskan sebagai berikut memiliki banyak biji yang kecil
dan lembut. Buahnya mampunyai berbagai warna terutama ungu, hijau, dan putih.
2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Terong
1. Syarat Iklim
Ada beberapaunsur yang harus diperhatikan dalam pertmbuhan tanaman terung
yaitu ketinggian tempat, intenstas cahaya, temperature dan kelembaban. Tanaman
terung dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi, adapun adapun
ketinggian yang sesuai untuk tanaman ini 1 – 1200 mdpl. Suhu yang tepat untuk
pertumbuhan tanaman terung adalah antara 220 – 3000C. waktu yang tepat untuk
menanam terung adalah pada saat cuaca panas dan iklimnya kering, tepatnya pada
awal musim kemarau (Maret-April).
Pada suhu di atas 320C pembngaan dan pembuahan terung akan mengalami
gangguan berupa bunga dan buah berguguran. Pada temperatur yang rendah tanaman
juga akan mengalami gangguan karena pada suhu yang rendah tanaman akan
berkembang lambat, demikian jugamasa pembentukan buah dan panennya pun juga
akan lambat. Untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal, intensitas cahaya
merupakan factor yang penting. Pada batas normal intensitas cahaya akan banyak
memberikan pengaruh, terutama pada pembentukan warna buah. Sedangkan pada
tempa yang kurag cahaya matahari pertumbuhan terung akan kurus dantidak
produktif.
2. Syarat Tanah
Jenis tanah yang cocok untuk tanaman terung adalah jenis tanah berpasir yang
mendapatkan penambahan bahan pupuk organic sehingga suhu sedikit agak panas,
subur, aerasi, dan draenasenyakarena tanaman tidak tahan terhadap genangan air serta
pada pH antara 6,8 – 7,3. Pada tanah yang pHnya kurang dari 5 (tanah yang bereaksi
madam) perlu dilakukan pengapuran.
Waktu pengapuran dilakukan sekitar 14 hari sebelum tanam, caranya kapur
ditaburkan diatas tanah yang telah di olah, kemudiah dicampur rata dengan tanah
sambil diadakan pencangkulan kembali. Kapur akan lebih cepat bereaksi dengan
tanah apabila ada hujan ataupun diairi (disiram). (Mashudi, 2007)
2.3 Sejarah dan Persyaratan Lahan
Untuk menghasilkan benih bersertifikat dipersyaratkan agar pada musim sebelumnya
lahan tidak ditanami tomat. Lahan harus bersih dari tanaman volunteer dan juga gulma. Lebih
baik lagi jika lahan dibiahkan maksimal selama 6 bulan.
2.4 Isolasi
Meskipun bersifat dapat menyerbuk sendiri namun peluang untuk menyerbuk silang
juga besar. sehingga diperlukan isolasi jarak 45 m dan isolasi waktu 45 hari.
2.5 Penanaman
Penanaman biasanya dilakukan secara langsung dengan beberapa butir perlubang.
Jarak tanam yang digunakan adalah 60 x 70 cm. Lubang tanam dibuat 1 minggu sebelum
tanam serta diisi pupuk kandang sebanyak 12 ton/ha. Siram lubang tanam yang akan ditanami
sampai cukup basah dan lembab.
Pemupukan dilakukan pada 15 hst dengan pupuk urea sebanyak 75 kg/ha dan pupuk
SP 36, kemudian pada umur 35 hari dengan pupuk urea dengan dosis 75 kg/ha dan pupuk
KCL 75 kg/ha terakhir pemupukan dilakukan pada 45 hst dengan pupuk urea dan KCl
sebanyan masing – masing 75 kg/ha. Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari lubang batang
tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per tanamansecara tugal atau larikan ditutup
tanah dan disiram atau pupuk dicampur dengan air sebanyak 3,5 gram per liter air, kocorkan
larutan pupuk sebanyak 250 cc per tanaman. Pengairan dilakukan rutin tiap hari, terutama
pada awal fase pertumbuhan dan cuaca kering, dapat juga dengan di leb. (Modul Produksi
benih, 2012)
2.6 Roguing
Pertanaman hendaknya diperiksa dari of type (tipe simpang) yang dijumpai harus
dicabut dan dibuang sedini mungkin. Tipe simpang yang dijumpai setelah berbunga, polong
atau benih yang terbentuk harus dicabut dan dibuang.
2.7 Pemeliharaan
Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama
penyakit dan penyulaman maksimal umur 15 hari. Rumput liar dan gulma sekitar tanaman
disiangi dan dicabut. Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60 – 75 hari setelah
tanam. Pangkas tunas – tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga
pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas tunas baru dan bunga yang lebih
produktif tumbuh. (Modul Produksi benih, 2012)
2.8 Pemanenan
Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3 – 4 bulan tergantung dari jenis vareitas.
Ciri – ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda. Waktu yang
tepat untuk memanen adalah pagi atau sore hari. Cara panen dipetik bersama tangkainya
dengan tangan atau alat tajam. Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin setiap 3 – 7 hari
sekali dengan cara memilih buah yang siap dipetik. (Modul Produksi benih, 2012)
2.9 Pengolahan Benih Terung
Buah yang dipanen disimpan selama 3 - 4 hari sampai menjadi lunak. Hal ini digunakan agar
benih masak secara penuh. 1/3 bagian atas buah yang tidak menyimpan benih dipotong.
Dalam persiapan fermentasi dan ekstraksi lapisan luar dikupas, kemudian daging dengan biji
dipotong hingga berukuran tipis dan kecil. Benih diekstrak dengan memotong,atau
menggunakan mesin ekstrak mekanik untuk produksi skala besar.
Setelah ekstraksi, benih dicuci dan dibersihkan dengan air tambahan dalam sebuah media.
Benih terung merupakan benih ortodoks, saat pengeringan bisa dilakukan dengan mesin
maupun tanpa mesin. Tanpa mesin, dilakukan dengan cara membuang lendirnya terlebih
dahulu. Selanjutnya benih yang telah bersih dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3
hari. Benih diratakan dengan tangan setiap 2-3 kali dalam sehari, kemudian lakukan
pengeringan secara seragam. Benih akan mengering ketika tingkat kelembapan menjadi 8%
(Chen, N.C. 2001).
Pengeringan menggunakan mesin dehydrator elektrik membutuhkan waktu antara 10 dan 12
jam. Waktu pengeringan bervariasi tergantung tingkat kelembapan benih dan sering atau
tidaknya penggunaan mesin dehydrator. Selain dehydrator, pengeringan dengan oven
konvensional bisa dua kali lebih lama tergantung jumlah sirkulasi air( Andress, E.A. and J.A.
Harrison. 1999). kemudian penyimpanan, setiap benih memiliki batas yang mempengaruhi
seperti tingkat maksimal kelembapan, dan daya tahan benih. Tingkat maksimum kelembapan
untuk benih terung dalam penyimpanan tertutup adalah 6% (USDA Federal Seed Act, 1976).
DAFTAR PUSTAKA
Andress, E.A. and J.A. Harrison. 1999. So Easy to Preserve. Fourth edition. Cooperative
Extension Service/The University of Georgia. Athens, GA. 344 pp. Diakses melalui
http://www.google.com/eggplant-seed. Tanggal akses 26/09/2010.
Anonymous, 2012.Modul Poduksi Benih Lapang.FP UB:Malang. Diakses pada Tanggal
23/02/2014
Chen, N.C. 2001. Eggplant seed production. AVRDC International Cooperators’ Guide.
Asian Vegetable Research and Development Center, Shanhua, Taiwan. Diakses melalui
http://www.google.com/eggplant-seed. Tanggal akses 26/09/2010.
USDA Federal Seed Act, 1976. Dalam makalah SEED PROCESSING AND STORAGE.
Diakses melalui http://www.google.com/processing-eggplant-seed. Tanggal akses
26/09/2010.
Mashudi, 2007.Budidaya Terung.AzkaPress:Jakarta