Data Laporan Tekben Aklimatisasi B2

10
4. Hasil Dan Pembahasan 4.1 Hasil Kelompok Vinalisa (Kelompok 3) No Pengamatan ke- HST Dokumentasi Kondisi Tanaman 1 Pertama 2 HST Hidup 2 Kedua 6 HST Hidup 3 Ketiga 14 HST Hidup 4 Keempat 21 HST Hidup Keterangan: Planlet hidup. akar tumbuh memanjang tetapi sedikit kurus, daun ada yang mati satu tetapi tumbuh 2 daun baru

description

akaksm

Transcript of Data Laporan Tekben Aklimatisasi B2

4. Hasil Dan Pembahasan4.1 Hasil Kelompok Vinalisa (Kelompok 3)NoPengamatan ke-HSTDokumentasiKondisi Tanaman

1Pertama2 HSTHidup

2Kedua6 HSTHidup

3Ketiga14 HSTHidup

4Keempat21 HSTHidupKeterangan:Planlet hidup. akar tumbuh memanjang tetapi sedikit kurus, daun ada yang mati satu tetapi tumbuh 2 daun baru

Kelompok Evi (lupa kelompok berapa)NoPengamatan ke-HSTDokumentasiKondisi Tanaman

1Pertama2 HSTHidup

2Kedua6 HSTHidup

3Ketiga14 HSTHidup

4Keempat21 HSTHidup

Kelompok Yulita (Lupa kelompok berapa)NoPengamatan ke-HSTDokumentasiKondisi Tanaman

1Pertama2 HSTHidup

2Kedua6 HSTHidup

3Ketiga14 HSTHidup

4Keempat21 HSTHidup

Kelompoknya Princess (Kelompok 4)Pengamatan ke-HSTDokumentasiKondisi Tanaman

Pertama2 HSTHidup

Kedua6 HSTHidup

Ketiga14 HSTHidup

Keempat21 HSTHidup

4.2 Pembahasan Berdasarkan tabel pengamtan, dapat dibahas bahwa planlet anggrek Dendrobium sp yang diaklimatisasi pada media tanam sabut kelapa yang telah disterilkan oleh air panas dan dibeikan fungsida, Pada semua perlakuan, yaitu hari kedua 25 %, hari ke 6 50%, hari ke 14 75 % dan hari ke 21 dibuka, planlet anggrek semuanyan hidup. Kelompok 3, Planlet hidup dengan akar tumbuh memanjang tetapi sedikit kurus, daun ada yang mati satu tetapi tumbuh 2 daun baru. Sedangkan untuk kelompok lain semua planlet hidup, semua planlet tidak membentuk tunas hanya mengalami pertumbuhan tinggi. Faktor yang menyebabkan planlet dapat tetap hidup salah satunya adalah media tumbuh dan teknik penanaman. Media tumbuh dan teknik penanaman merupakan faktor penting dalam proses aklimatisasi. Media tanam harus mampu menyediakan hara yang cukup bagi planlet. Media tanam yang digunakan pada saat praktikum adalah media tanam sabut kelapa, dimana media tanam ini mampu mengikat air dengan baik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Suradinata et al. 2012), menayatakan media campuran arang kayu dan serabut kelapa adalah media yang paling baik untuk aklimatisasi anggrek Dendrobium sp. karena memiliki porositas air yang tinggi. Selain itu, menurut (Gunawan, 2007) menyatakan bahwa serabut kelapa merupakan media yang mampu mengikat air dan banyak mengandung unsur kalium yang dapat mempengaruhi sistem enzim pada proses fotosintesis dan translokasi karbohidrat serta mengatur membuka dan menutupnya stomataBerdasarkan pengamatan yang dilakukan tanaman yang dilakukan, tanaman anggrek berdasarkan kondisi fisiknya pada proses aklimatisasi ini sangat kritis dan cepat mengalami layu dan menyebabkan kematian. Menurut Limarni et al. (2008) Tanaman hasil kutur in vitro memiliki stomata yang lebih terbuka dan respon stomata yang lebih lambat terhadap kehilangan air serta lapisan lilin kutikula yang kurang berkembang. Lapisan kutikula yang tipis mengakibatkan tanaman akan kehilangan air dalam jumlah cukup besar melalui evaporasi kutikula pada saat tanaman dipindahkan pada kondisi in vivo. Stomata tidak berfungsi dengan sempurna sehingga menyebabkan terjadinya cekaman air. Defisit air dapat mempengaruhi laju fotosintesis, pada keadaan laju transpirasi yang tinggi, daun akan mengalami layu sementara dan stomata menutup. Dalam keadaan tersebut penyerapan CO2 ke dalam daun akan menurun dan laju fotosintesis menurun (Zulkarnain, 2009). Keadaan seperti ini yang sering menyebabkan tanaman dalam proses aklimatisasi memiliki keberhasilan yang rendah dan persentase hidup yang rendah. Maka dari itu dibutuhkan media yang mampu mengikat air untuk memenuhi kebutuhan tanaman anggrek terhadap air. Pengaruh faktor luar merupakan faktor utama serta pendukung dalam menentukan keberhasilan aklimatisasi diantaranya adalah intensitas cahaya, suhu, air dan kelembaban. Hal ini sejalan dengan pendapat Salisbury dan Ross (Salisbury dan Ross, 1995) yang menyatakan bahwa apabila cahaya yang diberikan pada tanaman dalam jumlah yang optimum maka akan menyebabkan terbukanya stomata dan ini memungkinkan unsur hara bagi tanaman terpenuhi. Diketahui bahwa intensitas cahaya yang diperlukan untuk aklimatisasi berkisar antara 40 50%, sehingga dibutuhkan pelindung seperti paranet untuk menaungi dan melindungi tanaman anggrek yang diaklimatisasi dari sinar matahari langsung. Fak

5. KesimpulanDaftar Pustaka (jurnal dilampirkan yaitu abstrak dan bagian yang dikutip)Laporan ditulis tangan dimulai langsung dari bab 4 hasil dan pembahasan.Selamat mengerjakan teman2.