TDR MENTAH

download TDR MENTAH

of 12

Transcript of TDR MENTAH

PENGERTIAN DAN KLASIFIKASISebuah relay penundaan waktu digunakan untuk menyediakan mekanisme untuk mengubah perangkat atau mematikan setelah jumlah waktu yang telah ditentukan. Misalnya, untuk menghindari kerusakan pada peralatan dan / atau memastikan operasi yang aman dari peralatan tertentu karena gangguan listrik, relay waktu delay digunakan untuk memastikan stabilisasi peralatan dengan memberikan masa tunggu setelah pemulihan kekuasaan durasi lebih dari beberapa kritis interval waktu untuk mencegah pasokan langsung dari tegangan operasi yang relatif tinggi untuk peralatan. Waktu tunda relay menggunakan berbagai komponen termasuk perangkat solid-state, elektromekanis, termal, dan pneumatik untuk mendirikan sebuah periode penundaan. Waktu tunda relay dapat dioperasikan dalam dua mode, "pada keterlambatan" dan "penundaan off." Dalam mode "pada keterlambatan", penundaan waktu dalam penggerak satu set kontak saklar terjadi setelah energization elektromagnet terkait. Dalam modus "off penundaan", waktu tunda terjadi pada energization de-elektromagnet, sehingga kembalinya aksi tertunda kontak saklar ke keadaan normal mereka, baik normal terbuka atau biasanya tertutup, tertinggal gerakan elektromagnet.

Kontaktor Timer (Time Delay Relay) Kontaktor timer adalah kontaktor yang digunakan sebagai relai penunda waktu yang fungsinya untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol kerangkaian tertentu yang bekerja secara otomatis. Misal dari star ke delta secara otomatisTDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lainlain.

PRINSIP KERJA DAN FUNGSINYAPrinsipnya sama saja dengan kontaktor, hanya saja memiliki waktu tunda operasi. Kontaktor timer ini memiliki kontak NO dan juga kontak NC, seperti pada magnetik kontaktor, hanya bekerjanya berdasarkan delay waktu yang telah ditentukan. Biasanya kontaktor timer ini disebut timer/TDR.

Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.

Prinsipnya kerjanya adalah rangkaian pembuat magnet untuk menggerakkan penutup dan pembuka saklar internal didalamnya. Yang membedakannya dari kedua peralatan

tersebut adalah kekuatan saklar internalnya dalam menghubungkan besaran arus listrik yang melaluinya. Pemahaman sederhananya adalah bila kita memberikan arus listrik pada coil relay atau kontaktor, maka saklar internalnya juga akan terhubung. Selain itu juga ada saklar internalnya yang terputus. Hal tersebut sama persis pada kerja tombol push button, hanya berbeda pada kekuatan untuk menekan tombolnya. Klik disini untuk mempelajari Tombol Saklar internal inilah yang disebut sebagai kontak NO (Normally Open= Bila coil contactor atau relay dalam keadaan tak terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi terbuka atau tak terhubung) dan kontak NC (Normally Close= Sebaliknya dengan Normally Open). Seperti dijelaskan pada gambar dibawah ini.

Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (Push Button) dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan Kontaktor dapat di analogikan juga sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga listrik pada beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan NC juga terdapat 3 buah kontak NO utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor tersebut. Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan seterusnya. Seperti pada gambar dibawah ini.

gambar kontak internal pada Kontaktor

gambar kontak internal pada relay Penyambungan sederhana rangkaian kontaktor:

Perhatikan bagaimana lampu akan menyala ketika switch saklar dihubungkan ke sumber listrik. Mengapa begitu repot menggunakan kontaktor untuk menyalakan sebuah lampu bohlam? Mengapa rangkain ini menggunakan dua buah sumber listrik yang berbeda?

Itulah

yang

disebut

Rangkain

Pengendali

dan

Rangkain

Utama.

Time Delay Relay (Timer) dan Thermal Over Load Relay (Tripper) Sebagaimana yang telah diterangkan diatas, maka pada kedua komponen ini Timer dan Tripper juga mempunyai kontak NO dan NC. Dan yang membedakannya hanya pada kondisi pengaktifannya saja.

Kontak NO dan NC pada Timer (Time Delay Relay) akan bekerja ketika timer diberi ketetapan waktunya, ketetapan waktu ini dapat kita tentukan pada potensiometer yang terdapat pada timer itu sendiri. Misalnya ketika kita telah menetapkan 10 detik, maka kontak NO dan NC akan bekerja 10 detik setelah kita menghubungkan timer dengan sumber arus listrik. Perhatikan gambar Timer di bawah ini.

Sedikit berbeda dengan kontak NO dan NC yang terdapat di Timer, padaTripper (Thermal Over Load Relay) kontak NO dan NC nya bekerja karena mendapat daya tekan dari bimetal trip yang terdapat di dalamnya. Bimetal Trip ini akan melengkung apabila resistance wire dilewati arus lebih besar dari nominalnya dan menekan lengan kontak, sehingga kontak NC berubah menjadi kontak NO. Kegunaan NO dan NC

Setelah paham bagaimana kerja kontak NO dan NC yang terdapat pada peralatan tersebut diatas, maka saya sarankan untuk mempelajari bagaimana kontak NO NC tersebut digunakan semaksimal mungkin untuk sebuah rangkaian pengendali pada rangkaian utama.

MACAM MACAM

TDR dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Timer ini bekerja dari normalnya dengan tunda waktu sesuai dengan setting yang diberikan. Untuk NO, setelah koil dari kontaktor diberi daya, kontak NO masih tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari terbuka (off) menjadi tertutup (on) dan akan tetap tertutup selama kontaktor mendapat catu daya. Jika catu daya diputus, maka kontaktor akan kembali terbuka. Untuk NC, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NC masih tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup (off) menjadi terbuka (on) dan akan tetap terbuka selama relay mendapat catu daya. Jika catu daya diputus, maka relay akan kembali tertutup.

TDR dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)

Timer ini bekerjanya berkebalikan dengan timer On Delay, saat kontaktor magnit mendapat tegangan dan aktif, maka kontak akan langsung aktif juga, namun setelah tegangan hilang dan kontaktor magnit tidak aktif, maka kontak yang aktif tadi akan menjadi tidak aktif setelah waktu yang ditentukan. Untuk NO, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NO akan berubah status menjadi tertutup dan akan tetap tertutup selama koil diberi catu. Saat catu daya diputus, kontak akan tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup menjadi terbuka. Untuk NC, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NC akan berubah status menjadi terbuka dan akan tetap terbuka selama koil diberi catu. Saat catu daya diputus, kontak akan tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari terbuka menjadi tertutup.

Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan induksi motor dan menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor akan bekerja bila motor mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan memarik serta menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan besarnya pengisisan kapasitor. Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan (Coil) dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC.

Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO. Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR type H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya.

Timer Elektronik Timer elektronik lebih akurat dan dapat diulang kerjanya lebih cepat dibandingkan dengan timer mekanik, harganya juga lebih murah. Pada umumnya timer elektronik memerlukan catu 24 hingga 48 VDC atau untuk jenis AC memerlukan catu 24 hingga 240 VAC. Timer elektronik terbuat dari bahan semi-konduktor dan dapat diatur waktu pensaklaran dari 0.05 detik hingga 60 jam dengan tingkat akurasi 5%, dan reliabilitas. Sedangkan relay multifungsi elektronik dasarnya adalah relay yang dikontrol dengan mikroprosesor, yang dapat menghasilkan fungsi pewaktu 10 fungsi atau bahkan lebih banyak, dengan variasi pilihan on delay atau off-delay lebih banyak, serta beberapa pilihan pulsa pada outputnya.

Macam-Macam Kontaktor Timer (Timer Mekanik) 1. Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay). 2. Kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay). 3. Kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati. 4. Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu. Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay) Timer ini bekerja dari normalnya dengan tunda waktu sesuai dengan setting yang diberikan. Untuk NO, setelah koil dari kontaktor diberi daya, kontak NO masih tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status

dari terbuka (off) menjadi tertutup (on) dan akan tetap tertutup selama kontaktor mendapat catu daya. Jika catu daya diputus, maka kontaktor akan kembali terbuka. Untuk NC, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NC masih tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup (off) menjadi terbuka (on) dan akan tetap terbuka selama relay mendapat catu daya. Jika catu daya diputus, maka relay akan kembali tertutup. Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay) Timer ini bekerjanya berkebalikan dengan timer On Delay, saat kontaktor magnit mendapat tegangan dan aktif, maka kontak akan langsung aktif juga, namun setelah tegangan hilang dan kontaktor magnit tidak aktif, maka kontak yang aktif tadi akan menjadi tidak aktif setelah waktu yang ditentukan. Untuk NO, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NO akan berubah status menjadi tertutup dan akan tetap tertutup selama koil diberi catu. Saat catu daya diputus, kontak akan tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup menjadi terbuka. Untuk NC, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NC akan berubah status menjadi terbuka dan akan tetap terbuka selama koil diberi catu. Saat catu daya diputus, kontak akan tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari terbuka menjadi tertutup. Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati Timer ini bekerjanya merupakan gabungan dari On delay dan Off Delay. Untuk NO, setelah koil dari kontaktor diberi daya, kontak NO masih tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari terbuka (off) menjadi tertutup (on) dan akan tetap tertutup selama kontaktor mendapat catu daya. Jika catu daya diputus, maka kontak kontaktor akan tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup menjadi terbuka seperti kondisi awal. Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu, misalnya 1 Hz. Bila kontaktor magnit aktif, maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas/hidup-mati secara periodik/kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif. Timer jenis ini biasanya digunakan untuk menyalakan lampu kedap-kedip sebagai suatu indikasi. Misalkan untuk lampu announciator pada saat gangguan di gardu induk, lampu tersebut akan kedap-kedip secara terus menerus dan hanya akan mati apabila dilakukan reset.

RANGKAIAN DALAM TDR

PartsPart Total Qty. R1 R2 C1 C2 1 1 1 1 Description 1 Meg Pot 10 K 1/4 Watt Resistor 10uf 25V Electrolytic Capacitor 0.01uf Ceramic Disc Capacitor 1N914 Diodes 555 Timer IC 9V Relay 1A 120V SPST Switch Board, Wire, Socket For U1 Substitutions

D1,D 2 2 U1 1

RELA 1 Y S1 1

MISC 1

Notes1. R1 adjusts the on time. 2. You can use a different capacitor for C1 to change the maximum on time. 3. S1 is used to activate the timing cycle. S1 can be replaced by a NPN transistor so that the circuit may be triggered by a computer, other circuit, etc.

4. Sakelar tunda merupakan rangkaian sakelar yang bekerja dengan menggunakan waktu tunda tertentu . Waktu tunda ini bisa di setel sesuai keinginan misalnya 1 menit , 5 menit sampai 1 jam . Rangkaian sakelar tunda ini boleh di bilang serba guna dalam penggunaanya misalnya untuk memadamkan lampu , penerapan lainnya adalah sebanyak kemampuan fantasi kita . tapi yang perlu diperhatikan adalah kemampuan pembebanan relay karena relay ini punya type berbeda dan kemampuan pembebanan maksimumnya juga beda. Sekarang mari kita perhatikan gambar skema rangkaianya di bawah ini : 5.

6. 7. 8. Skema sakelar tunda serba guna

9. 10. Skema PSU 11.12. Download Skema Full : File size : 147 Kb 13. 14. Rangkaian saklar tunda serba guna ini terdiri dari tiga blok yaitu : pencatu daya, pencacah, dan rangkaian logika. Catu daya menggunakan IC 7805 yang menghasilkan keluaran 5 Volt stabil dan satu lagi keluaran 12 Volt untuk mencatu Relay. Pencacah menggunakan sebuah IC 1 , dua resistor dan satu kondensator. R1 , R2 dan C5 untuk menentukan frequensi osilator yang sudah terintegrasi di dalam IC 1 . IC 1 dikemudikan

dari masukan reset , kalau di sini ada logika 1 maka semua keluaranya adalah 0 dan pencacah dalam kondisi 0 . Jika isyarat di masukan reset menjadi 0 maka pencacah mulai bekerja . Penjelasan kerja IC 1 tidak perlu dijelaskan karena terlalu panjang . Yang kita perlukan adalah bahwa dengan di tekannya satu tombol S1 pencacah mulai bekerja , bersamaan dengan itu harus ada relay yang di tarik dan menyalakan lampu dan relay ini harus jatuh kembali kalau keluaran pencacah yang terpilih sudah menjadi 1 . Pekerjaan rangkaian logika dilakukan oleh rangkaian flip flop yang di kerjakan oleh N2 dan N3 . Jika kita ingin lampu tetap menyala secara terus menerus maka sakelar S2 di tutup . Titik TP di gunakan untuk pengujian saja waktu tundanya 3,5 detik.R1, R2 = 470 K R3,R5,R6 = 10 K R4 = 1 M C1, C2 = 10 nF C3 = 470 uF / 16 v C4 = 100nF C5 = 470 nF Q1 = BC 547B D1 = 1N4148 IC1 = 4060 IC2 = N1- N3 = 4093. IC3 = 78L05 S1 = Sakelar tekan satu kutub.