Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

31
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelapa Sawit Minyak sawit berasal dari buah pohon kelapa sawit (Elaeis guineensis), suatu spesies tropis yang berasal dari Afrika Barat, namun kini tumbuh sebagai hibrida di banyak belahan dunia, termasuk Asia Tenggara dan Amerika Tengah. Minyak sawit menjadi minyak pangan yang paling banyak diperdagangkan secara internasional pada tahun 2007. Minyak yang relative murah ini digunakan untuk berbagai tujuan. Permintaan dunia akan minyak sawit telah melonjak dalam dua dasawarsa terakhir, pertama karena penggunaannya dalam bahan makanan, sabun, dan produk-produk konsumen lainnya, dan belakangan ini sebagai bahan baku mentah bahan bakar nabati. Naiknya tingkat kemakmuran di India dan Cina, kedua Negara importir terbesar di dunia, akan

description

teori ini saya buat, jika ada kesalahan mohon maaf, karna saya ngutip dari beberapa sumber

Transcript of Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

Page 1: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kelapa Sawit

Minyak sawit berasal dari buah pohon kelapa sawit (Elaeis guineensis),

suatu spesies tropis yang berasal dari Afrika Barat, namun kini tumbuh sebagai

hibrida di banyak belahan dunia, termasuk Asia Tenggara dan Amerika Tengah.

Minyak sawit menjadi minyak pangan yang paling banyak diperdagangkan

secara internasional pada tahun 2007. Minyak yang relative murah ini digunakan

untuk berbagai tujuan. Permintaan dunia akan minyak sawit telah melonjak

dalam dua dasawarsa terakhir, pertama karena penggunaannya dalam bahan

makanan, sabun, dan produk-produk konsumen lainnya, dan belakangan ini

sebagai bahan baku mentah bahan bakar nabati. Naiknya tingkat kemakmuran di

India dan Cina, kedua Negara importir terbesar di dunia, akan menambah

permintaan akan minyak sawit dan minyak sayur yang dapat dimakan lainnya

untuk berbagai kegunaan. Buah sawit adalah sumber bahan baku CPO (Crude

Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil). CPO dihasilkan dari daging buah sawit,

sedangkan PKO dihasilkan dari inti buahnya

Kelapa sawit (Elaeis Guineesis) saat ini telah berkembang pesat di Asia

Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia, justru bukan di Afrika Barat atau

Amerika yang dianggap sebagai daerah asalnya.

Page 2: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

Kelapa sawit sebagai salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai

peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Selain sebagai

salah satu penghasil devisa Negara, kelapa sawit juga bersifat padat karya (labour

intensive) sehingga banyak menyerap tenaga kerja. (Seri Budidaya Kelapa

Sawit).

Potensi komoditi kelapa sawit Indonesia dilihat dari sisi komparatif

sebenarnya memiliki prospek yang baik, karena iklim serta cuaca Indonesia yang

cocok untuk budidaya kelapa sawit. Menurut data FAO (2012) luas tanaman

menghasilkan di Indonesia menduduki peringkat pertama terluas di dunia dengan

luas 6,5 juta hektar. Dengan memiliki luas tanaman yang terluas di dunia,

Indonesia terus melakukan pengembangan perkebunan kelapa sawit dikarenakan:

1. Kebutuhan minyak nabati dunia cukup besar dan akan terus meningkat,

sebagai akibat jumlah penduduk maupun tingkat konsumsi per kapita yang

masih rendah.

2. Di antara berbagai jenis tanaman penghasil minyak nabati, kelapa sawit

tanaman dengan potensi produksi minyak tertinggi.

3. Semakin berkembangnya jenis-jenis industri hulu pabrik kelapa sawit maupun

industry hilir oleokimia dan oleomakanan (oleochemical dan oleofoods),

hingga industri konversi minyak sawit sebagai bahan bakar biodiesel.

Bagian – bagian kelapa sawit :

1. Pericarp, yaitu daging buah yang tersusun dari kulit luar (exocarp) sebagai

pelindung daging buah (mesocarp).

Page 3: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

2. Biji, yaitu bagian dari kulit luar berupa tempurung (cangkang) yang disebut

sebagai lapisan endocarp. Didalam cangkang terdapat inti sawit (kernel).

Ada pun jenis – jenis kelapa sawit adalah, antara lain :

1. Dura

a. Tidak mempunyai serat yang mengelilingi cangkang

b. Tidak ada lingkaran serabut pada bagian luar tempurung

c. Daging buah relatif tipis yaitu 35 – 50 % buah

d. Kernel besar dengan kandungan minyak rendah

e. Ketebalan cangkang 2 – 5 mm

2. Pisipera

a. Tidak memiliki cangkang, dimana tempat yang seharusnya ditumbuhi

cangkang hanya ditemui serat – srerat di sekeliling inti

b. Pada umumnya mempunyai inti yang sangat kecil

c. Daging biji sangat tipis

d. Daging buah lebih tebal dari jenis dura

3. Tenera

a. Mempunyai ketebalan cangkang sekitar 2 – 3 mm dan cangkang dikelilingi

oleh serat – serat

b. Tempurung yang tipis

c. Terdapat liingkaran serabut disekeliling tempurung

d. Tandan buah lebih banyak tetapi ukurannya relatif kecil

e. Merupakan hasil penyilangan antara dura dan pisifera

Page 4: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

Tabel 2.1. Kriteria Kematangan Buah berdasarkan warna kulit

Varietas Warna KulitDura Tidak TeraturPisipera Kunig kemerahan dan diujun warna berwarna kehitamanTenera Merah jingga dan baian ujung terdapat warna hitam

Sumber : H. Syamsuddin Sopyan BA (1996)

Tanaman kelapa sawit mulai mrnghasilkan pada umur 24 – 30 bulan. Buah

yang pertama keluar masih dinyatakan dengan buah pasir artinya belum dapat

diolah dalam pabrik karena masih mengandung minyak terendah.

B. Minyak Kelapa Sawit

Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan

minyak adalah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari daging

buah (crude palm oil) dan minyak dari inti kelapa sawit (palm kernel oil).

Minyak sawit dan minyak inti sawit digolongkan dalam lipida. Lipida adalah

suatu kelompok senyawa heterogen yang berhubungan dengan asam lemak,

termasuk biomolekul yang tidak larut atau larut sebagian dalam air, larut didalam

pelarut organic (non polar) seperti eter, kholoform dan lain – lain. Lemak dan

minyak terdiri dari trigliserida campuran, yang merupakan ester dari gliserol dan

asam lemak rantai panjang. Minyak nabati terdapat dalam buah – buahan, kacang

– kacangan, biji – bijian akar tanaman dan sayur – sayuran. Lemak tersebut

menghasilkan tiga molekul asam lemak rantai panjang dan satu molekul gliserol.

Page 5: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

Trigliserida dapat berwujud padat atau cair, dan hal inni tergantung dari

komposisi asam lemak yang menyusunnya. Sebagaian besar minyak nabati

berbentuk cair karena mengandung sejumlah asam lemak tidak jenuh, yaitu asam

oleat, linoleat atau asam liinolenat dengan titik cair rendah.

Sifat fisika kimia minyak kelapa sawit meliputi warna bau, berat jenis, titik

cair dan sebagainya. Adapun penjelasannya sifat fisika kimia minyak kelapa

sawit adalah sebagai berikut :

1. Warna minyak

Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisah oleh

adanya proses pemucatan, karena asam – asam lemak tidak berwarna. Warna

orange atau kuning disebabkan adanya pigmen karoten yang larut dalam

minyak.

2. Bau minyak

Bau pada minyak terdapat secara alami, juga terjadi akibat adanya asam

– asam lemak berantai pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau

khas minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh beta ionone.

3. Berat jenis

Berat jenis kelapa sawit pada suhu kamar adalah 0,9

4. Titik cair

Titik cair minyak kelapa sawit berada pada kisasran suhu karena minyak

kelapa sawit terdiri dari beberapa macam asam lemak yang mempunyai titik

cair yang berbeda – beda.

Page 6: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

C. Proses Penolahan Minyak Kelapa Sawit

1. Proses Pengolahan

Pengolahan TBS di PKS dimaksudkan untuk memperoleh minyak sawit

dari daging buah (Mesocarp) dan Inti sawit (Kernel) dari biji (Nut). Untuk

mendapat mutu minyak yang baik yaitu bermula dari lapangan, sedangkan

proses pengolahan hanya dapat menigkatkan kualitas dan menekan sekecil

mungkin kehilangan (losses) selama proses serta tidak dapat memproduksi

minyak lebih dari apa yang dikandung TBS. (Fauzi, Y., 2008).

Mutu dan Rendemen hasil olah sangat dipengaruhi oleh fraksi panen

(derajat kematangan), kegiatan pengutipan brondolan dan perlakuan

terhadap TBS. Perlakuan TBS mulai dari panen, pengangkutan dan

pengolahan akan menentukan kuantitas dan kualitas minyak yang dihasilkan.

PKS Sei Mangkei memiliki dua line dimana line I berkapasitas olah 30 Ton

TBS/jam dan line II berkapasitas olah 45 Ton TBS/jam.

a. Stasiun Penerimaan Buah

1) Jembatan Timbang (Weigh Bridge)

Setiap Truk yang mengangkut TBS ditimbang terlebih dahulu

di jembatan timbang untuk memperoleh berat isi kotor (bruto) dan

sesudah dibongkar/kosong (tarra). Selisih antara bruto dengan tarra

adalah jumlah bersih (netto) TBS yang diterima di PKS.

2) Sortasi TBS

Page 7: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

Sortasi TBS dilakukan di lantai Loading Ramp. Mutu hasil olah

sangat dipengaruhi oleh mutu tandan dan mutu panen. Sortasi TBS

sebagai alat untuk menilai mutu panen dari pihak Kebun yang

mengolah buah dengan menentukan satu Truk/lebih yang dianggap

mewakili setiap Afdeling/Kebun pengirim. Untuk pengiriman TBS

dari pihak ke III, maka sortasi dilakukan terhadap semua Truk.

Untuk pengiriman TBS dari pihak ke III, maka sortasi dilakukan

terhadap semua Truk. Sebelum dibongkar diambil sekitar 40

brondolan, fungsinya untuk mengetahui apakah buah termasuk jenis

Dura atau Tenera. Untuk TBS dari pihak ke III, buah yang ditolak

adalah buah mentah (fraksi 00 dan fraksi 0), buah Dura (bila

komposisinya > 15%), dan buah yang beratnya < 10 Kg. Sortasi

buah dilaksanakan sesuai dengan kriteria panen yang terbagi atas

beberapa fraksi.

Tabel 3.1 Kriteria Kematangan TBS

Fraksi Derajat kematangan Buah luar membrondol Komposisi panen ideal

00 Sangat mentah Tidak ada Tidak boleh ada

0 Mentah 0 - 12,5% Tidak boleh ada

1 Kurang matang 12,5 - 25% Max. 20%

2&3 Matang 25 - 75% Min. 68%

4&5 Lewat matang75 - 100% dan buah dalam ikut membrondol

Max. 12%

Sumber : PTPN III PKS Sei Mangkei

3) Loading Ramp

Page 8: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

Selesai ditimbang TBS dibawa ke lantai Loading Ramp dan

dituang ke tiap pintu (bays) Loading Ramp. TBS yang akan

diproses dimasukkan ke Lori yang berkapasitas 3,5 Ton TBS

dengan cara membuka pintu yang diatur dengan system pintu

hidrolik. Lantai Loading Ramp dibuat dengan kemiringan 450 dan

berkisi-kisi sehingga saat pembongkaran TBS dari Truk maupun

pemasukan TBS ke Lori, sebagian besar kotoran tersaring melalui

kisi-kisi tersebut. (Fauzi, Y., 2008). PKS Sei Mangkei memiliki 2

Unit Loading Ramp, yaitu Loading Ramp I dan II yang saling

berhadapan. Masing-masing Loading Ramp memiliki 10 pintu.

4) Lori TBS dan Sistem Transfer

Lori merupakan tempat untuk merebus TBS. Jumlah Lori yang

mencukupi merupakan persyaratan yang harus dipenuhi agar

kapasitas rebusan tercapai. Lori yang dipergunakan adalah ukuran

berat 2,5 Ton dengan kapasitas 3,5 ton dan 15 ton. Lori yang

mengalami masalah pada bagian seksinya dapat menyebabkan

terjadinya Lori anjlok, akibatnya akan mengganggu kelancaran

proses produksi. Pemeliharaan terhadap roda Lori secara rutin

merupakan faktor penting dalam mengantisipasi terjadinya Lori

anjlok.

Page 9: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

b. Stasiun Perebusan (Sterilizer)

Sterilizer adalah bejana uap bertekanan yang digunakan untuk

merebusTBS dengan uap (steam). Steam yang digunakan adalah uap

kering (saturatedsteam) dengan tekanan 2,8 - 3,0 Kg/cm2 dan

temperature135 s/d 140 oC serta siklus merebus selama 90 s/d 100 menit

yang diinjeksi dari BPV untuk mencapai suatu kondisi tertentu pada

buah yang dapat digunakan untuk pencapaian tujuan proses berikutnya.

Tahapan yang biasa dilakukan dalam perebusan tiga puncak, antara

lain :

1) Persiapan sterilisasi

Setelah Lori dimasukkan ke dalam Sterilizer, pintu ditutup,

kemudian kraninlet steam, exhaust, dan kondensat ditutup.

2) Deaerasi/pembuangan udara

Inlet steam dan kran kondensat dibuka untuk membuang udara

yang ada didalam Sterilizer selama ± 2 menit.

3) Puncak I

Kran kondensat dan exhaust ditutup kemudian inlet steam

dibuka sampaimencapai tekanan 2,3 Kg/cm2. Setelah tekanan

tercapai, kran inlet steamditutup sedangkan kran kondensat dibuka

hingga tekanan mencapai 0 Kg/cm2 yang memerlukan waktu selama

±13 menit.

4) Puncak II

Page 10: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

Kran kondensat ditutup dan kran inlet steam dibuka hingga

mencapai tekanan 2,5 Kg/cm2. Setelah mencapai tekanan 2,5

Kg/cm2 kran inlet steamditutup sedangkan kran kondensat dibuka

hingga mencapai tekanan 0 Kg/cm2 yang berlangsung selama ± 14

menit.

5) Puncak III

Kran kondensat ditutup dan kran inlet steam dibuka hingga

mencapai tekanan 3,0 Kg/cm2yang memerlukan waktu selama ±14

menit. Setelah mencapai tekanan tersebut, semua kran ditutup

danditahan (holding time) selama 45 - 55 menit. Selama proses

holding time dilakukan pembuangan kondensat sebanyak 3x dengan

membuka kran kondensat sampai tekanan mencapai 2,7 Kg/cm2.

Setelah proses holding time selesai kran kondensat dibuka kembali

hingga mencapaitekanan 0 Kg/cm2.

6) Pengeluaran Lori

Pintu Sterilizer dibuka dan Lori dikeluarkan dengan

menggunakan bantuanCapstan dan tali manila. Selama melakukan

perebusan, dipersiapkan lori yang telah di isi TBS di belakang

rebusan, sehingga begitu perebusan selesai dan lori ditarik keluar ,

maka lori yang telah terisi dapat langsung dimasukkan (digandeng)

ke dalam rebusan.

Waktu Perebusan 90-100 menit, yaitu terdiri dari:

Page 11: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

Deaerasi = 2 menit

Pemasukan uap dan pembuangan = 27 menit

pada puncak I dan II

Penahanan tekanan 2,8 – 3,0 Kg/cm2 = 55 menit

Pembuangan uap akhir = 7 menit

= 91 menit

c. Stasiun Penebah (Thresher)

1) Hoisting Crane

Hoisting Crane adalah alat untuk mengangkat dan menurunkan

Lori sertamenuangkan isi Lori ke Auto Feeder. PKS Sei Mangkei

memiliki 2 Unit HoistingCrane.Yang harus diperhatikan dalam

pengoperasian Hoisting Crane, antara lainpengangkatan lori,

penuangan ke Auto Feederdan peletakan kembali lori ke rel.

2) Bunch Feeder

Bunch Feeder berfungsi sebagai tempat pengumpan Auto

Feeder yang menghantarkan buah masuk ke Stripper Drum agar

proses pemipilan berjalan sempurna. Kapasitas Bunch Feeder ± 30

Ton TBS/jam, sedangkan daya hantar Auto Feeder dengan

kecepatan putaran 6 rpm. Ketebalan lapisan buah pada Bunch

Feeder sebaiknya 20 - 30 cm (yaitu sekitar 2 - 3 Lori).

Penumpukan buah yang terlalu banyak pada Bunch Feeder

Page 12: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

mengakibatkan lossis pada tandan kosong meningkat dan kesulitan

pengontrolan pengumpanan buah ke Stasiun Thresher. Bunch

Feeder yang digunakan pada PKS Sei Mangkei adalah Automatic

Feeder..

3) Thresher

Thresher berfungsi untuk memisahkan brondolan dari

janjangannya dengan cara mengangkat dan membanting serta

mendorong janjang kosong ke Empty Bunch Conveyor dan

brondolan akan jatuh melalui kisi-kisi ke Thresher. PKS Sei

Mangkei menggunakan 2 Unit Thresher, sedangkan yang 1 Unit

Thresher sebagai cadangan.

4) Empty Bunch Conveyor

Janjangan kosong akan terdorong keluar dari Thresher menuju

ke Empty Bunch Conveyor,untuk selanjutnya dibawa ke Bunch

Crusher sebagai penampungan sebelum dibawa ke lapangan.

Janjangan kosong dapat digunakan sebagai mulsa (pupuk) di Kebun

dan bahan bakar untuk Power Plant.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

a) Baut-baut pengikat scrap terikat kuat

b) Adakan penyetelan rantai apabila kendor

c) Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap

minggu.

Page 13: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

5) Bottom Cross Fruit Conveyor

Brondolan yang telah lepas dari janjangannya keluar dari

Thresher melalui kisi-kisi, kemudian masuk Conveyor Under

Thresher (di bawah Thresher) untuk dibawa atau diantar ke Bottom

Cross Fruit Conveyor. Dari Bottom Cross Fruit Conveyor

diteruskan ke Fruit Elevator (timba-timba buah).

6) Fruit Elevator

Fruit Elevator atau adalah alat untuk mengangkut buah/

berondolan dari bottom Cross Fruit Conveyor (ularan silang bawah)

ke Top Cross Conveyor (ularan silang atas), untuk kemudian

dibawa ke Distribution Conveyor (ularan pembagi).

7) Top Fruit Cross Conveyor dan Fruit Distributing Conveyor

Fruit Distributing Conveyor berfungsi penghantar brondolan

dari Top Fruit Cross Conveyor sekaligus mendistribusikan

brondolan ke dalam Digester yang dioperasikan.

d. Stasiun Kempa (Pressing Station)

Stasiun kempa adalah stasiun pertama dimulainya pengambilan

minyak dari buah dengan jalan melumat dan mengempa. Pada Stasiun

ini terjadi pemisahan daging buah (Mesocarp) dengan biji(Nut) dan

proses pengambilan minyak kasar dari daging buah.

1) Digester

Page 14: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

Digester adalah ketel tegak yang mempunyai dinding rangkap,

as pemutar yang dilengkapi dengan pisau-pisau pengaduk (volume

3,2-3,5 m3). Jumlah pisau pengaduk dalam 1 Unit Digester ada 6

tingkat yang terdiri dari 5 tingkat pisau pengaduk yang bertingkat

dan 1 pasang pisau pelempar atau buang yang berada pada bagian

bawah. Letak pisau-pisau ini dibuat bersilangan antara pasangan

yang satu dengan yang lain agar daya adukan cukup besar dan

sempurna. Untuk startup awal Digester diisi ± ¾ kemudian diputar

selama 20 - 25 menit selanjutnya line press dibuka.

2) Screw Press

Screw Press berfungsi untuk mengeluarkan minyak dari daging

buah dengan cara pengepresan. Feeding dari Digester dialirkan ke

Screw Press melalui Chute.Tekanan kempa diatur oleh 2 buah

konus (Cones), daging buah diperas sehingga melalui lubang-

lubang seicher minyak dipisahkan dari serabut dan biji.

Tekanan Cones yang rendah mengakibatkan losses minyak

pada fibre tinggi,tetapi persentase biji pecah kecil dan ampas yang

dihasilkan basah sehingga mengganggu proses kerja Boiler.

Sebaliknya, tekanan Cones yang terlalu tinggi mengakibatkan

persentase biji pecah tinggi tetapi losses minyak pada fibre rendah.

e. Stasiun Pemurnian Minyak (Klarifikasi)

Page 15: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

Minyak kasar (crude oil) yang keluar dari Screw Press masih

mengandung kotoran, pasir, cairan dan benda kasar lainnya. Oleh karena

itu harus dilakukan pemurnian untuk mengurangi kandungan yang tidak

sesuai ketentuan norma.Stasiun pemurnian minyak berfungsi untuk

memisahkan minyak dengan kotoran serta unsur yang mengurangi

kualitas minyak dan mengupayakan agar kehilangan minyak seminimal

mungkin. Proses pemisahan ini dimaksudkan untuk memisahkan

minyak, air dan kotoran, seperti pasir dan lumpur dengan sistem

sentrifius dan pengendapan.

Stasiun pemurnian adalah tempat pemurnian minyak dan pemisahan

minyak dari lumpur atau benda padatan serta pengurangan kadar air.

Stasiun pemurnian terdiri dari beberapa proses, antara lain :

1) Sand Trap Tank

Sand Trap Tank berfungsi untuk menangkap pasir. Adanya

pasir mempengaruhi proses kerja di High Speed Separator, karena

dapat merusak nozzle dan piringan (disk).

Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Sand Trap

Tank, antara lain :

a) Temperatur

Temperatur pada Sand Trap Tank harus mencapai 90 - 95

oC dengan memakai steam injection, karena kalau terlalu dingin

pada saat dilakukan blow down, maka NOS yang dikeluarkan

Page 16: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

akan terlihat sangat kental dan masih banyak mengandung

minyak.

b) Blow down

Dilakukan minimal setiap 4 jam sekali dan pada saat blow

down harus diperhatikan jangan sampai minyak terikut bersama

NOS. PKS Sei Mangkei menggunakan 1 Unit Sand Trap Tank,

kapasitas 10 m3, yang ujungnya berbentuk konus . Di dalam

Sand Trap Tank terdapat sekat/buffle yang fungsinya untuk

mengarahkan aliran minyak kasar ke dasar tangki sehingga

memungkinkan pasir yang terdapat pada minyak kasar

mengendap.

2) Vibro Separator (Saringan Getar)

Alat ini berfungsi untuk menyaring crude oil dari serabut yang

dapat mengganggu proses pemisahan minyak. Getaran dari Vibro

Separator dikontrol melalui penyetelan pada bandul/pemberat yang

diikat pada elektromotor. Getaran yang kurang dapat menyebabkan

pemisahan minyak dengan sludge tidak effektif. Kontrol kebersihan

Vibro Separator harus dilakukan secara rutin, agar padatan yang

terbuang dari hasil penyaringan Vibrating Screen tidak menumpuk.

PKS Sei Mangkei memiliki 2 Unit Vibro Separator setelah Sand

Trap Tank.

Page 17: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

3) Tanki Minyak Kasar (Crude Oil Tank)

Tangki Crude Oil (COT) merupakan tangki penampung minyak

kasar yang berasal dari Oil Gutter (Talang minyak mentah). Hasil

saringan Vibro Separator..

4) Vertical Clarifier Tank

Vertical Clarifier Tank (VCT) berfungsi untuk memisahkan

minyak, air, dan NOS secara gravitasi atau berdasarkan perbedaan

berat jenis. Panas yang diberikan menyebabkan

viskositas/kekentalan menurun dan perbedaan berat jenis larutan

semakin besar, sehingga terjadi pemisahan larutan dimana lapisan

minyak naik ke atas (Bj < 1 Kg/cm2), sludge di tengah (Bj = 1

Kg/cm2), serta pasir dan kotoran lainnya (Bj > 1 Kg/cm2) di bagian

bawah.

Minyak hasil pemisahan secara gravitasi pada VCT dialirkan ke

dalam Oil Tank, sedangkan sludge dialirkan ke dalam Sludge Tank

melalui Vibro Separator. Untuk mendapatkan kandungan NOS

pada under flow seminimal mungkin maka harus dilakukan blow

down secara rutin, yaitu setiap 4 jam sekali atau disesuaikan dengan

kondisi.

5) Oil Tank

Oil Tank berfungsi untuk pengendapan kotoran dan sebagai

tempat penampungan sebelum minyak masuk ke Oil Purifier. Di

Page 18: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

dalam Oil Tank minyak dipanaskan dengan pipa spiral yang di aliri

Uap (Steam coil)untuk mendapatkan suhu ≥90oC.Kebersihan tangki

harus dijaga karena akan mempengaruhi mutu kadar kotoran dalam

minyak, yaitu dengan cara melakukan blow down secara rutin setiap

4 jam sekali atau disesuaikan dengan kondisi. Oil Tank berfungsi

untuk pengendapan kotoran dan sebagai bak penampungan sebelum

minyak masuk ke Oil Purifier.

6) Oil Purifier

Oil Purifier berfungsi untuk mengurangi kadar kotoran dan air

dalam minyak denganmenggunakan prinsip pemisahan berdasarkan

perbedaan berat jenis dan gaya sentrifugal vertical dengan

kecepatan putaran ±7500 rpm, maka kotoran dan air yang berat

jenisnya lebih besar dari minyak akan berada pada bagianluar.

Minyak yang berada di bagian tengah dialirkan ke Vacum

Dryer,sedangkan kotoran dan air dikeluarkan dari Oil Purifier

setiap 1 jam sekali dengan sistem back wash/self cleaning. Oil

Purifier yang digunakan pada PKS Sei Mangkei adalah jenis Alva

Laval type PAPX 307 SGD-116 berjumlah 3 Unit. Pada unit ini air

hanya berfungsi sebagai pencuci alat.

7) Float Tank

Minyak yang telah dimurnikan secara otomatis di Oil Purifier,

dipompakan ke Float Tank yang berfungsi untuk menjaga

Page 19: Teori Minyak Kelapa Sawit Mentah

pengumpanan Vacum Dryer agar tetap vacum sehingga dapat

bekerja optimal.

8) Vacum Dryer

Vacuum Dryer berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam

minyak produksi. Ujung pipa yang masuk ke dalam Vacuum Dryer

dibuat sempit berbentuk nozzle-nozzle sehingga, minyak tersedot

dan mengabut di dalam Vacuum Dryer. Temperatur minyak dibuat

90 - 95 oC supaya kadar air cepat menguap dan uap air tersebut akan

terhisap oleh Vacuum Pump selanjutnya terdorong keluar ke Hot

Well Water Tank. Tekanan Vacuum Dryer ±760 mmHg dengan cara

penguapan hampa. Minyak yang telah bersih selanjutnya

dipompakan ke Storage Tank.( Pahan, I., 2008).

9) Penimbunan Minyak (Oil Storage)

Oil Storage berfungsi untuk menyimpan sementara minyak

produksi yangdihasilkan sebelum dikirim ke pihak/tempat lain.

Minyak dalam tangki inidipanaskan melalui pipa spiral agar suhu

tetap terjaga 40 – 60°C gunamenghindari kenaikan asam lemak

bebas. (Tim Penulis, P. S., 1993).