Tbc Pada Anak Word

8
TBC PADA ANAK Definisi Penyakit akibat infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis yang bersifat sistemik sehingga dapat mengenai hampir semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer. Faktor Risiko Infeksi TB: kontak TB positif, daerah endemis, kemiskinan, lingkungan yang tidak sehat (higiene dan sanitasi tidak baik) Sakit TB: faktor usia (anak berusia ≤ 5 tahun memiliki risiko lebih tinggi; terkait imunitas yang belum sempurna), malnutrisi, kondisi immunocompromised (HIV, keganasan, transplantasi organ, pengobatan imunosupresi), serta sosio- konomi rendah dan lingkungan padat. Anamnesis Gejala umum dari penyakit TB pada anak tidak khas. Nafsu makan kurang BB sulit naik, menetap, atau malah turun (kemungkinan masalah gizi sebagai penyebab harus disingkirkan dulu dengan cara tata laksana yang adekuat selama minimal 1 bulan) Demam subfebris berkepanjangan (etiologi demam kronik yang lain perlu disingkirkan dahulu, seperti infeksi saluran kemih (ISK), tifus atau malaria) Pembesaran kelenjar superfisial di daerah leher, aksila, inguinal, atau tempat lain

description

tb anak

Transcript of Tbc Pada Anak Word

Page 1: Tbc Pada Anak Word

TBC PADA ANAK

Definisi

Penyakit akibat infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis yang bersifat sistemik sehingga dapat mengenai hampir semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer.

Faktor Risiko

• Infeksi TB: kontak TB positif, daerah endemis, kemiskinan, lingkungan yang tidak sehat (higiene dan sanitasi tidak baik)

• Sakit TB: faktor usia (anak berusia ≤ 5 tahun memiliki risiko lebih tinggi; terkait imunitas yang belum sempurna), malnutrisi, kondisi immunocompromised (HIV, keganasan, transplantasi organ, pengobatan imunosupresi), serta sosio-konomi rendah dan lingkungan padat.

Anamnesis

Gejala umum dari penyakit TB pada anak tidak khas.

• Nafsu makan kurang

• BB sulit naik, menetap, atau malah turun (kemungkinan masalah gizi sebagai penyebab harus disingkirkan dulu dengan cara tata laksana yang adekuat selama minimal 1 bulan)

• Demam subfebris berkepanjangan (etiologi demam kronik yang lain perlu disingkirkan dahulu, seperti infeksi saluran kemih (ISK), tifus atau malaria)

• Pembesaran kelenjar superfisial di daerah leher, aksila, inguinal, atau tempat lain

• Keluhan respiratorik berupa batuk kronik lebih dari 3 minggu atau nyeri dada

• Gejala gastroentestinal seperti diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan baku atau perut membesar karena cairan atau teraba massa dalam perut

Keluhan spesifik organ dapat terjadi bila TB mengenai organ ekstrapulmonal, seperti:

• Benjolan di punggung (gibbus), sulit membungkuk, pincang, atau pembengkakan sendi

• Bila mengenai susunan saraf pusat (SSP), dapat terjadi gejala iritabel, leher kaku, muntah-muntah, dan kesadaran menurun

• Gambaran kelainan kulit yang khas yaitu skrofuloderma

Page 2: Tbc Pada Anak Word

• Limfadenopati multipel di daerah colli, aksila, atau inguinal

• Lesi flikten di mata

Pemeriksaan Fisik:

Pada sebagian besar kasus TB, tidak dijumpai kelainan fisis yang khas.

1. Antropometri : gizi kuarang dengan grafik berat badan dan tinggi badan pada posisi di daerah bawah atau di bawah PS.

2. Suhu subfebris dapat ditemukan pada sebagian pasien.

Kelainan pada pemeriksaan fisik baru dijumpai TB mengenai organ tertentu

1. TB vetebra : gibbus, kifosis, pararesis, atau paraplegia.

2. TB Koksae atau TB genu : jalan pincang, nyeri pada pangkal paha atau lutut

3. Pembesaran KGB multipel, tidak nyeri tekan, dan konfluens ( saling menyatu)

4. Meningitis TB : Kaku kuduk dan tanda rangsang menigeal lain.

5. skrofuloderma : ulkus dengan skinbridge biasanya terjadi di daerah leher, aksila, atau inguinal.

6. Konjungtivitis filiktenularis yaitu bintik putih di limbus kornea yang sangat nyeri.

Pemeriksaan Penunjang

• Uji Tuberkulin

• Foto toraks antero-posterior (AP) dan lateral kanan

• Pemeriksaan mikrobiologik dari bahan bilasan lambung atau sputum

• Pemeriksaan patologi dilakukan dari biopsi kelenjar, kulit atau jaringan lain yang dicurigai TB

• Pemeriksaan serologi

• Funduskopi perlu dilakukan pada TB milier dan meningitis TB

• Fungsi lumbal

• Foto tulang dan pungsi pleura

Page 3: Tbc Pada Anak Word
Page 4: Tbc Pada Anak Word

*Gambaran sugestif TB,berupa: pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal dengan/tanpa infiltrat; konsolidasi segmental / lobar; klasifikasi dengan infiltrat; atelektasis; tuberkuloma. Gambaran milier tidak dihitung dalam skor karena diperlakukan secara khusus.

Tata Laksana Medikamentosa

Terapi TB terdiri dari dua fase, yaitu:

Fase intensif : 3-5 OAT selama dua bulan awal

Fase lanjutan dengan paduan 2 OAT ( INH- Rimfapisin) hingga 6-12 bulan

Fase anak , obat TB diberikan secara harian baik pada waktu itensif maupun fase lanjutan.

• TB paru : INH , rimfampisin, dan pirazinamid dan pirazinamid hingga genap 6 bulan terapi (2HRZ- 4HR)

Page 5: Tbc Pada Anak Word

• TB paru berat (milier, destroyed lung)dan TB ekstra paru: 4-5 OAT selama 2 bulan fase Intensif, dilanjutkan dengan INH dan rifampisin hingga genap 9-12 bulan terapi

• TB kelenjar superfisial; terapinya sama dengan TB paru

• TB milier dan efusi pleura TB diberikan prednison 1-2 mg/kgBB/hari selama 2 minggu, kemudian dosis diturunkan bertahap (tappering off) selama 2 minggu sehingga total waktu pemberian 1 bulan.

*Menurut WHO, IUATLD, dan ERS, dosis INH 5 mg/kgBB adekuat dan aman

** Jika INH dipadu dengan rifampisin, dosis INH tidak lebih dari 10 mg/kgBB dan rifampisin 15 mg / kgBB

Komplikasi

Hepatotoksisitas (hepatitis imbas obat):

• Umumnya terjadi pada fase intensif

Page 6: Tbc Pada Anak Word

• Umumnya muncul pada kombinasi pemberian OAT dengan obat lain yang bersifat hepatotoksik (misalnya parasetamol, fenobarbital, dan asam valporat)

• Pada kasus yang dicurigai adanya gangguan fungsi hepar, dilakukan pemeriksaan serum transminase pada awal pemberian OAT dan dipantau setiap 2 minggu selama fase intensif

• Jika terjadi ikterus, OAT dihentikan

• Pemberian OAT dimulai kembali dengan dosis terendah jika ikterus sudah hilang dan kadar transaminase <3 kali batas atas normal

Daftar Pustaka:

• Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit penerbit World Health Organization (WHO).