(Tbc Dalam Kehamilan) New

download (Tbc Dalam Kehamilan) New

of 30

Transcript of (Tbc Dalam Kehamilan) New

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    1/30

    TUBERKULOSIS PADA KEHAMILAN

    I. PENDAHULUAN

    Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang masih menjadi

    permasalahan di dunia kesehatan hingga saat ini. Worl Health Organization

    (WHO) melaporkan dalam Global Tuberculosis Report 2013, pada tahun 2012

    diperkirakan ada 8,6 juta kasus insiden TB di dunia, setara dengan 122 kasus per

    100.000 penduduk. ebagian besar terjadi di !sia ("8#) dan !$rika (2%#),

    proporsi lebih ke&il terjadi di daerah 'editerania Timur (8#), ropa (#) dan!merika (*#). +ndonesia merupakan negara dengan pasien TB terbanyak ke di

    dunia setelah +ndia, -ina dan !$rika elatan.1,2

    Tuberkulosis tidak hanya menyumbang proporsi yang signi$ikan dalam

    beban penyakit global, juga merupakan kontributor yang signi$ikan untuk

    kematian ibu, merupakan salah satu penyakit dari tiga penyebab utama kematian

    di kalangan anita usia 1" " tahun. !ngka insiden TB pada kehamilan tidak

    tersedia di banyak negara karena banyak $aktor peran&u. /amun demikian,

    diperkirakan baha kejadian TB pada anita hamil akan sama tingginya pada

    populasi umum, dengan kejadian mungkin lebih tinggi di negara berkembang.*

    ada tahun 2011 +ndonesia (dengan 0,*80," juta kasus) menempati

    urutan keempat setelah +ndia, -ina, !$rika elatan. +ndonesia belum mempunyai

    data prealensi TB pada perempuan hamil. i poliklinik tuberkulosis ersatuan

    emberantasan Tuberkulosis +ndonesia (T+) tahun 2006 dan 200% terdapat 0,2#

    perempuan hamil yang mengidap TB. !ngka tersebut sebanding dengan

    prealensi TB pada masyarakat umum. 3ntuk itu diasumsikan baha penyebaran

    TB pada perempuan hamil minimal tidak berbeda dengan sebaran di kalangan

    masyarakat. 4leh karena itu usaha penapisan seharusnya dapat dilakukan pada

    populasi perempuan hamil mengingat risiko yang lebih tinggi yang akan didapat

    oleh ibu dan janin.1,

    ada perempuan hamil TB memberi pengaruh pada kehamilan dan janin

    terkait dengan keterlambatan pengobatan. 5ebih dari 0# perempuan hamil

    dengan TB akti$ mun&ul dari populasi perempuan hamil dengan in$eksi

    tuberkulosis yang tidak diobati. 'ortalitas perinatal pada perempuan hamil yang

    1

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    2/30

    menderita TB enam kali lebih tinggi jika dibandingkan kontrol dengan insidens

    prematuritas dan berat badan lahir rendah meningkat dua kali lipat. iagnosis dan

    pengobatan yang terlambat berhubungan dengan meningkatnya morbiditas ibu

    empat kali lebih tinggi.

    II. DEFINISI

    Tuberkulosis merupakan penyakit in$eksi yang menular dan dapat

    menyerang berbagai organ dalam tubuh, dan terutama menyerang paru. +n$eksi

    ini disebabkan olehMcobacteriu! tuberculosis. Tuberkulosis dalam kehamilan

    merupakan tuberkulosis yang dijumpai dalam masa kehamilan.

    III. EPIDEMIOLOGI

    Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia demikian juga

    tuberkulosis pada kehamilan. 'enurut Worl" Health Organization (WHO),

    insidens TB pada tahun 2008 adalah , juta dan *,6 juta di antaranya mengin$eksi

    anita. TB merupakan salah satu penyebab terbesar kematian pada anita, yaitu

    sekitar %00.000 kematian setiap tahun, dan sepertiga dari kematian tersebut terjadi

    pada anita usia subur. uatu penelitian lain yang dilakukan di 37 pada tahun

    2008, insidens TB pada kehamilan adalah ,2 per 100.000 kehamilan.",6

    realensi TB berariasi di berbagai negara. realensi TB dalam

    kehamilan di +ndonesia menurut surei nasional tahun 200 adalah 11100.000

    penduduk dan dalam kehamilan prealensi tuberkulosis berariasi antara 0,*%

    1,6#.%

    IV. ETIOLOGI

    enyebab dari penyakit tuberkulosis adalahMcobacteriu! tuberculosis,

    yang mempunyai karakteristik mikrobiologi yaitu kuman berbentuk batang

    dengan dengan ukuran panjang 19m dan tebal 0,*0,69m yang bersi$ataerob,

    tidak membentuk spora, non motil,parasit intraseluler yang merupakan salah satu

    dari lima anggotaM# tuberculosis&omple:, di mana yang lain adalah;M#$o%is,

    2

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    3/30

    M#&lcerans, M#'ricanu!, danM#Microti, akan tetapiM#tuberculosisadalah yang

    bersi$at patogen pada manusia.*,8,

    ebagian besar dinding kuman terdiri atas asam lemak (lipid), kemudian

    peptidoglikan dan arabinomannan. 5ipid inilah yang membuat kuman lebih tahan

    terhadap asam (asam alkohol) sehingga disebut bakteri tahan asam (BT!) dan ia

    juga lebih tahan terhadap gangguan kima dan $isis. 7uman dapat bertahan hidup

    pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahuntahun

    dalam lemari es) hal ini terjadi karena kuman berada dalam si$at "or!ant. ari

    si$at "or!ant ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan penyakit

    tuberkulosis menjadi akti$ lagi.8

    i dalam jaringan, kuman hidup sebagai parasit intraselular yakni dalam

    sitoplasma makro$ag. 'akro$ag yang semula mem$agositasi malah kmudian

    disenanginya karena banyak mengandung lipid.8

    i$at lain kuman ini adalah aerob. i$at ini menunjukkan baha kuman

    lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. alam hal ini

    tekanan oksigen pada bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit

    tuberkulosis.8

    V. PATOFISIOLOGI

    Tuberkulosis dapat menyerang hampir semua organ tubuh, tetapi yang

    biasa diserang adalah paru (kurang lebih 80#). ada pasien pengidap

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    4/30

    etelah inhalasi dan sampai di paru, nukleus droplet akan memasuki

    &abang&abang bronkus dan berimplantasi pada bronkiolus respiratorik dan

    aleolus, maka terjadi reaksi dari tubuh, terjadi proses $agositosis oleh makro$ag

    paru, terjadi reaksi granulomatous. uatu basil tuberkel yang telah terinhalasi

    akan dapat menentukan in$eksi paru atau tidak, tergantung baik pada irulensi

    bakteri maupun dari kemampuan mikrobisidal makro$ag aleolar yang

    memakannya. ?ika basil mampu bertahan hidup dari pertahanan tubuh aal, maka

    bakteri ini akan bermultiplikasi dalam makro$ag aleolus. Basil tuberkel akan

    bertumbuh se&ara lambat, membagi diri dalam 2"*2 jam dalam makro$ag.

    Mcobacteriu! tuberculosis tidak memiliki endotoksin maupun eksotoksin@

    sehingga tidak terjadi respon imun immediate (aal) terhadap in$eksi. 4rganisme

    ini akan bertumbuh dan aktu 212 minggu, sampai men&apai jumlah tertentu

    yang mampu untuk memi&u respon imun yang dapat dideteksi dengan adanya

    reaksisin testtuberkulin. Basil TB ini tetap berada dalam kondisi dorman dalam

    Ahons $o&us ini untuk aktu yang lama, dan suatu saat dapat berubah menjadi

    reakti$.*,,8

    ada pasien dengan imunitas selular yang utuh, kumpulan sel T yang telah

    terakti$asi dan makro$ag akan membentuk granuloma yang kemudian

    menimbulkan pembentukan Ahons $o&us yang membatasi multiplikasi dan

    penyebaran kuman tubersulosis dalam organisme. !ntibodi yang melaan M#

    Tuberculosis akan terbentuk tapi tidak tampak protekti$. 4rganisme &enderung

    untuk terlokalisasi di tengah granuloma, yang seringkali akan nekrotik. 3ntuk

    sebagian besar indiidu dengan $ungsi imun yang normal, proli$erasi M#Tuberculosisberhenti begitu imunitas selular berkembang, meskipun demikian,

    sejumlah ke&il basilus hidup mungkin saja masih akan ada di dalam granuloma.*,

    'eskipun kompleks primer kadangkadang dapat terlihat pada

    pemeriksaan radiologi toraks, mayoritas in$eksi tuberkulosis pulmo se&ara klinik

    dan radiologi tidak tampak. ebagian besar, hasil sin test tuberkulin positi$

    merupakan satusatunya indikasi baha M# Tuberculosis telah berkembang.

    +ndiidu dengan in$eksi tuberkulosis laten tapi bukan penyakit akti$ tidak

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    5/30

    in$eksius, sehingga tidak dapat menularkan kuman. iperkirakan kurang lebih

    10# indiidu dengan in$eksi tuberkulosis dan tidak mendapat terapi pen&egahan

    akan berkembang menjadi tuberkulosis akti$. 7emampuan host untuk merespon

    organisme akan berkurang dengan adanya penyakit seperti silikosis, ', dan

    penyakit yang berhubungan dengan immunosupresi, misalnya in$eksi

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    6/30

    umber penularan penyakit tuber&ulosis adalah penderita TB BT! positi$.

    ada aktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam

    bentuk "roplet nuclei (per&ikan dahak). ekali batuk dapat menghasilkan sekitar

    *000 per&ikan darah. 3mumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana per&ikan

    dahak berada dalam aktu yang lama. =entilasi dapat mengurangi jumlah

    per&ikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. er&ikan

    dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. aya

    penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari

    parunya. 'akin tinggi derajat kepositi$an hasil pemeriksaan dahak, makin

    menular pasien tersebut.10

    Caktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh

    konsentrasi per&ikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut. 4rang

    dapat terin$eksi bila droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernapasan. elama

    kuman TB masuk kedalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut

    dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah,

    sistem saluran lin$e,saluran napas, atau penyebaran langsung kebagianbagian

    tubuh lainnya. Desiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan per&ikan

    dahak. asien TB paru dengan BT! positi$ memberikan kemungkinan risiko

    penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BT! negati$. Caktor yang

    mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi penderita TB adalah daya tahan

    tubuh yang rendah@ diantaranya karena gi>i buruk atau

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    7/30

    Gambar 1. Faktor Riiko K!"a#ia$ TB1%

    VII. EFEK KEHAMILAN TERHADAP TB

    eneliti dari >aman

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    8/30

    dengan penyakit juga mungkin tertutupi oleh kenaikan berat badan normal pada

    kehamilan. *,

    VIII. EFEK TB TERHADAP KEHAMILAN

    $ek TB terhadap kehamilan dipengaruhi oleh berbagai $aktor, umur

    kehamilan saat didiagnosis TB, adanya penyebaran ekstrapulmoner, koin$eksi

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    9/30

    TB yang &epat merupakan suatu hal yang penting.TB masih menjadi penyebab

    morbiditas dan mortalitas maternal yang signi$ikan, terutama dalam konteks ko

    in$eksi

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    10/30

    Tuberkulosis kongenital mungkin sulit dibedakan dengan in$eksi neonatus

    atau in$eksi kongenital dengan gejala yang mirip pada umur dua sampai tiga

    minggu. Aejalagejalanya adalah hepatospleno!egal, repirator "istress,

    demam, dan lim$adenopati. !bnormalitas radiologi dapat terlihat namun se&ara

    umum terlihat pada penyakit TB latent. iagnosis tuberkulosis neonatus

    ditegakkan dengan kriteria diagnosis -antell et al, yaitu adanya kompleks

    granuloma kaseseosa pada biopsi hepar perkutaneus saat kelahiran, plasenta yang

    terin$eksi, atau tuberkulosis traktus genital maternal, dan lesi saat minggu pertama

    kehidupan. 7emungkinan transmisi setelah kelahiran harus disingkirkan dengan

    menelaah semua riaayat kontak termasuk kontak dengan tenaga medis dan

    penjenguk. ebanyak setengah dari neonatus dengan tuberkulosis kongenital

    meninggal dunia.*,

    &. KLASIFIKASI

    7lasi$ikasi berdasarkan organ tubuh (anatomi&al site) yang terkena;10

    1. Tuberkulosis paru. Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang

    jaringan (parenkim) paru. tidak termasuk pleura (selaput paru) dan

    kelenjar pada hilus.

    2. Tuberkulosis ekstra paru. Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain

    selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung (peri&ardium),

    kelenjar lym$e, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran ken&ing, alat

    kelamin, dan lainlain. asien dengan TB paru dan TB ekstraparu

    diklasi$ikasikan sebagai TB paru

    7lasi$ikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis, keadan ini

    terutama ditujukan pada TB aru;

    1. Tuberkulosis paru BT! positi$.

    ekurangkurangnya 2 dari * spesimen dahak hasilnya BT!

    positi$.

    1 spesimen dahak hasilnya BT! positi$ dan $oto toraks dada

    menunjukkan gambaran tuberkulosis.

    10

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    11/30

    1 spesimen dahak hasilnya BT! positi$ dan biakan kuman TB

    positi$. 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positi$ setelah * spesimen dahak

    pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BT! negati$ dan tidak ada

    perbaikan setelah pemberian antibiotika non 4!T.

    2. Tuberkulosis paru BT! negati$

    7asus yang tidak memenuhi de$inisi pada TB paru BT! positi$. 7riteria

    diagnostik TB paru BT! negati$ harus meliputi;

    aling tidak * spesimen dahak hasilnya BT! negatie Coto toraks abnormal sesuai dengan gambaran tuberkulosis.

    Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non 4!T, bagi

    pasien dengan

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    12/30

    !dalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positi$ atau

    kembali menjadi positi$ pada bulan kelima atau lebih selama

    pengobatan.

    *. 7asus indahan (Trans$er +n)

    !dalah pasien yang dipindahkan keregister lain untuk melanjutkan

    pengobatannya.

    . 7asus lain;

    !dalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas, seperti yang

    tidak diketahui riayat pengobatan sebelumnya,

    pernah diobati tetapi tidak diketahui hasil pengobatannya,

    kembali diobati dengan BT! negatie.

    &I. MANIFESTASI KLINIS

    Aejala klinik tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala

    lokal dan gejala sistemik, bila organ yang terkena adalah paru maka gejala lokal

    ialah gejala respiratorik (gejala lokal sesuai organ yang terlibat).

    %,8,12

    1. Aejala respiratorik

    batuk kurang lebih 2 minggu

    batuk darah

    sesak napas

    nyeri dada

    Aejala respiratorik ini sangat berariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai

    gejala yang &ukup berat tergantung dari luas lesi. 7adang pasien terdiagnosis pada

    saat !e"ical chec up. Bila bronkus belum terlibat dalam proses penyakit, maka

    pasien mungkin tidak ada gejala batuk. Batuk yang pertama terjadi karena iritasi

    bronkus, dan selanjutnya batuk diperlukan untuk membuang dahak ke luar. Aejala

    utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2* minggu atau lebih. Batuk

    dapat diikuti dengan gejala tambahan seperti dahak ber&ampur darah, sesak napas

    atau rasa nyeri dada, badan lemas, penurunan na$su makan, penurunan berat

    badan, badan kurang enak FmalaiseG, berkeringat malam hari tanpa kegiatan $isik

    dandemammeriang lebih dari satu bulan. Aejala diatas dapat juga dijumpai pada

    12

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    13/30

    penyakit paru selain TB, seperti bronkiektasis, bronkitis kronis, asma dan kanker

    paru.%8,12

    2. Aejala sistemik

    emam

    Aejala sistemik lain; malaise, keringat malam, anoreksia, berat badan

    menurun

    *. Aejala tuberkulosis ekstra paru

    Aejala tuberkulosis ekstra paru tergantung dari organ yang terlibat,

    misalnya pada lim$adenitis tuberkulosa akan terjadi pembesaran yang lambat dan

    tidak nyeri dari kelenjar getah bening, pada meningitis tuberkulosa akan terlihat

    gejala meningitis, sementara pada pleuritis tuberkulosa terdapat gejala sesak napas

    H kadang nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat &airan.%,8,12

    ada pemeriksaan $isik kelainan yang akan dijumpai tergantung dari

    organ yang terlibat. ada tuberkulosis paru, kelainan yang didapat tergantung luas

    kelainan struktur paru. ada permulaan (aal) perkembangan penyakit umumnya

    tidak (atau sulit sekali) menemukan kelainan. 7elainan paru pada umumnya

    terletak di daerah lobus superior terutama daerah apeks dan segmen posterior (1

    H 2) , serta daerah apeks lobus in$erior (6). ada pemeriksaan jasmani dapat

    ditemukan antara lain suara napas bronkial, am$orik, suara napas melemah, ronki

    basah, tandatanda penarikan paru, dia$ragma H mediastinum.%,8,12

    3ntuk mendiagnosis kondisi tersebut, riayat paparan terhadap indiidu

    dengan batuk kronis atau berkunjung ke daerah endemik tuberkulosis harus

    diperoleh. Diayat gejala, mirip dengan gejala yang dialami oleh anita tidakhamil. erhatian harus ditingkatkan mengingat gejala pada ibu hamil tidak

    spesi$ik, yaitu keringat di malam hari, demam di malam hari, batuk darah,

    penurunan berat badan yang progresi$, dan batuk kronis selama lebih dari tiga

    minggu. Tahap penting dalam membuat diagnosis pada kehamilan yaitu untuk

    mengidenti$ikasi $aktor risiko untuk in$eksi TB dan gejalagejala in$eksi.%,8,12

    &II. PEMERIKSAAN PENUN'ANG

    1*

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    14/30

    1. Tes Tine

    Tes ini menggunakan beberapa jarum yang sudah di&elupkan pada

    bakteri TB yang sudah dimurnikan, disebut dengan old tuber&ulin (4T).

    7ulit ditusuk dengan jarum tersebut dan reaksi dianalisa 8%2 jam

    kemudian. /amun tes ini tidak lagi popular ke&uali untuk uji penyaring

    pada populasi yang besar.

    2. Tes 'antou:

    +njeksi intradermal deriat protein yang sudah dimurnikan

    sebanyak 0.1 m5 (" tuber&ulin units), dan reaksi kulit dianalisis 8%2 jam

    akan timbul reaksi berupa indurasi kemerahan yang terdiri dari in$iltrat

    lim$osit yakni reaksi persenyaaan antara antibodi seluler dan antigen

    tuberkulin. Banyak sedikitnya reaksi persenyaaan antibodi seluler dan

    antigen tuberkulin dipengaruhi oleh antibodi humoral, pada ibu hamil

    makin besar pengaruh antibodi humoral, makin ke&il indurasi yang

    ditimbulkan.

    *. emeriksaan dahak mikroskopis (BT!)

    emeriksaan dahak ber$ungsi untuk menegakkan diagnosis,

    menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan.

    emeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan

    mengumpulkan * spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua hari

    kunjungan yang berurutan berupa eaktuagieaktu ();10

    (seaktu); dahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang

    berkunjung pertama kali. ada saat pulang, suspek membaa

    sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak pagi pada hari

    kedua.

    (agi); dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua,

    segera setelah bangun tidur. ot dahak dibaa dan diserahkan

    sendiri kepada petugas di Casyankes.

    (seaktu); dahak dikumpulkan di Casyankes pada hari kedua,

    saat menyerahkan dahak pagi.

    . Coto thoraks

    1

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    15/30

    ada pemeriksaan $oto thoraks ditemukan gambaran in$iltrasi,

    kaitas, dan lim$adenopati mediastinum. emeriksaan radiologik harus

    memakasi pelindung timah pada abdomen, sehingga bahaya radiasi dapat

    diminimalisasi. ada trimester + hindari pemeriksaan $oto thoraks karena

    e$ek radiasi yang sedikit pun masih berdampak negati$ pada selsel muda

    janin.%

    &III. DIAGNOSIS TB PADA KEHAMILAN

    iagnosis TB- pada kehamilan sama dengan TB- tanpa kehamilan.

    iagnosis mungkin terlambat ditegakkan karena mani$estasi klinis yang tidak

    khas, tertutup oleh gejalagejala pada kehamilan. Aood et al melaporkan baha

    dari 2% anita hamil dengan pemeriksaan biakan sputum yang positi$, didapatkan

    %# gejala batuk, 1# penurunan berat badan, *0# demam, malaise dan lelah,

    1# batuk darah dan 20# tanpa gejala. 4leh karena itu perlu dilakukan penapisan

    pada perempuan hamil dengan risiko tinggi terkena TB- melalui pemeriksaan

    antenatal. emeriksaan yang dianjurkan adalah uji tuberkulin, sputum BT! dan

    pemeriksaan biakan.",%,8

    1"

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    16/30

    Gambar (. A)*r #ia+$oi TB1%

    &IV. PENATALAKSANAAN

    ebelum kehamilan perlu diberi konseling mengenai pengaruh kehamilan

    dan TB-, serta pengobatan. !danya TB tidak merupakan indikasi untuk

    melakukan abortus. engobatan TB dengan isonia>id, ri$ampi&in, etambutol dan

    pira>inamid tidak merupakan kontraindikasi pada kehamilan. engobatan TB

    dengan aminoglikosida (streptomisin) merupakan kontraindikasi pada kehamilan

    karena dapat menyebabkan ototoksik pada janin.%

    engobatan TB dalam kehamilan menurut rekomendasi Eid, ri$ampi&in, etambutol, dan

    pira>inamid selama 6 bulan. -ara pengobatan sama dengan tidak hamil. apat

    16

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    17/30

    juga diberikan * regimen kombinasi, isonia>id, ri$ampi&in, etambutol selama

    bulan. !ngka kesembuhan 0# pada pengobatan selama 6 bulan "irectl

    obser%e" therap (4T) pada in$eksi baru.%

    aat persalinan mungkin diperlukan oksigen yang adekuat dan &ara

    persalinan sesuai indikasi obstetrik. emakaian masker dan ruangan isolasi

    diperlukan untuk men&egah penularan.%

    Tab!) 1. La$+ka, -!$a$+a$a$ TB -a#a k!,ami)a$

    ebelum kehamilan 7onseling mengenai pengaruh kehamilan dan TB

    serta pengobatan

    emeriksaan penyaring tuberkulosis pada populasi

    risiko tinggi

    erbaikan keadaan umum (gi>i, anemia)

    elama kehamilan Tuberkulosis bukan merupakan indikasi untuk

    melakukan pengguguran kandungan

    engobatan dengan regimen kombinasi dapat

    segera dimulai begitu diagnosis ditegakkan

    'ntenatal care dilakukan seperti biasa, dianjurkan

    pasien datang paling aal atau paling akhir untuk

    men&egah penularan pada orang di sekitarnya

    aat persalinan ersalinan dapat berlangsung seperti biasa.

    enderita diberi masker untuk menutupi hidung dan

    mulutnya agar tidak terjadi penyebaran kuman

    disekitarnya

    emberian oksigen adekuat

    Tindakan pen&egahan in$eksi (keaspadaan

    uniersal)

    kstraksi akum$orseps bila ada indikasi obstetrik

    ebaiknya persalinan dilakukan di ruang isolasi,

    &egah perdarahan pas&apersalinan dengan

    1%

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    18/30

    uterotonika

    as&a persalinan 4bserasi 68 jam kemudian penderita dapat

    langsung dipulangkan. Bila tidak mungkin untuk

    dipulangkan, penderita harus diraat di ruang

    isolasi.

    eraatan bayi harus dipisahkan dari ibunya

    sampai tidak terlihat tanda proses akti$ lagi

    (dibuktikan dengan pemeriksaan sputum sebanyak

    * kali dengan hasil selalu negati$)

    emberian !+ tidak merupakan kontraindikasi

    meskipun ibu mendapatkan 4!T

    ro$ilaksis neonatus dengan isonia>id 10mgkghari

    dan aksinasi B-A

    Tatalaksana 4!T yang diberikan dibagi atas 2 golongan;12

    4bat lini pertama (irst line).

    Iang merupakan 4!T lini pertama adalah Di$ampisin (D), +sonia>id

    (+/

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    19/30

    D 812 10 10 600 *00 "0 600 -

    +/< 6 " 10 *00 1"0 *00 "0 !

    J! 20*0 2" *" %"0 1000 1"00 na

    'B 1"20 1" *0 %"0 1000 1"00 !

    1"18 1" 1" 1000 esu

    ai

    BB

    %"0 1000 N

    R!+im!$ -!$+obata$ /m!to#! DOTS0

    engobatan TB memerlukan aktu sekurangkurangnya 6 bulan agar

    dapat men&egah perkembangan resistensi obat, oleh karena itu E

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    20/30

    ++

    7ambuh, dahak positi$@ pengobatan

    gagal@ pengobatan setelah terputus

    2

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    21/30

    dihentikan selama 2* hari dan dilakukan kultur sputum untuk uji kepekaan, obat

    dilanjutkan memakai $ase lanjutan, yaitu "

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    22/30

    penderita TB- BT! positi$ 7ambuh

    penderita TB- BT! positi$ Aagal

    penderita TB- berobat setelah lalai (treatment a$ter de$ault) yang kembali

    dengan BT! positi$.

    Tab!) 7. Doi *$t*k kat!+ori (4 (/HR5E0S 6 1/HR5E0 6 7/HR0E

    *. 4!T sisipan; 1(

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    23/30

    sehingga menekan proses aal pembentukan rantai dalam sintesa D/!.

    Bekerja di intra dan ekstra sel. ada konsentrasi 0,00" 0,2 mgl akan

    menghambat pertumbuhan M# tuberculosis se&ara in itro. 4bat ini juga

    menghambat beberapaMcobacteriu! atipikal,bakteri gram negati$ dan gram

    positi$. e&ara in %itro, ri$ampisin dapat meningkatkan aktiitas streptomisin

    dan isonia>id terhadap M# tuberculosis dan juga mempunyai mekanismepost

    antibiotic eect terhadap bakteri gram negatie. 4bat ini menimbulkan arna

    orange sampai merah bata pada urin, salia, $eses, sputum, air mata dan

    keringat. =olume distribusi 1 5kg BB, ikatan protein plasma 6080#, aktu

    paruh 16 jam dan akan memanjang bila terdapat gangguan $ungsi hepar.

    apat meleati barier plasenta dan dapat dijumpai konsentrasi rendah di !+.

    Di$ampisin meleati plasenta dengan kadar yang sama dengan ibu. ada akhir

    trismester ke* rasio konsentrasi pada tali pusat dan ibu besarnya 0,12 0,**.

    $ek samping yang berat tetapi jarang terjadi adalah sindrom respirasi,

    purpura, anemia hemolitik yang akut, syok dan gagal ginjal. $ek samping

    ringan sering terjadi pada saat pemberian berkala dan dapat sembuh sendiri

    atau hanya memerlukan pengobatan simtomatik. $ek samping pada bayi baru

    lahir juga didapatkan he!orrhagic "isease o the ne*born sehingga

    dianjurkan pemberian pro$ilaksis itamin 7."

    +sonia>id (+/

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    24/30

    kesemutan, nyeri otot atau gangguan kesadaran. $ek ini dapat dikurangi

    dengan pemberian piridoksin (dengan dosis "10 mg per hari atau dengan

    itamin B kompleks). $ek samping pada bayi baru lahir dilaporkan adanya

    perdarahan (he!!orrhagic "isease o the ne*born) sehingga dianjurkan

    pemberian pro$ilaksis itamin 7 sebelum kelahiran."

    tambutol ('B)

    'erupakan inhibitor arabinosl transerases (+,++,+++). 'rabinosl

    transerase terlibat dalam reaksi polimerisasi arabinoglcan, yang merupakan

    unsur esensial dari dinding selMcobacteriu!. !$initas terhadap arabinosl

    transerase +++ lebih kuat dibandingkan lainnya. 'rabinosl transerase

    digunakan untuk menjadikan 'B-!B operon. id. +nio, sukar

    men&iptakan resistensi terhadap etambutol dan timbulnya lambat. Desistensi

    bakteri terhadap etambutol terjadi akibat mutasi embB, emb! dan emb-, kode

    untuk arabinosl transerase. Desistensi ini timbul bila etambutol diberikan

    tunggal. ada pemberian oral sekitar %"80# etambutol diserap di saluran

    2

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    25/30

    &erna. 'akanan tidak mempengaruhi absorpsi obat. 7adar pun&ak plasma

    di&apai dalam aktu 2 jam setelah pemberian. osis tunggal 2" mgkg BB

    menghasilkan kadar plasma sekitar 2" Pgml dalam 2 jam, kurang dari 1 Pg

    dalam 2 jam. 'asa paruh eliminasinya * jam dan dapat memanjang sampai

    8 jam pada pasien dengan gangguan $ungsi ginjal. tambutol se&ara bebas

    meleati plasenta dengan &ord to maternal serum ratio adalah 0,%". enelitian

    pada kelin&i terdapat e$ek mono$talmia sedangkan pada tikus terjadi

    penurunan kesuburan. Datarata mal$ormasi yang dilaporkan pada 6*8 bayi

    yang dilahirkan oleh ibu yang mendapat etambutol selama kehamilan adalah

    2,2#. e&ara teori etambutol menyebabkan kemungkinan toksisitas pada

    mata. inamid (J!)

    !dalah suatu produk, yang memerlukan konersi en>im

    pira>inamidase (dihasilkan oleh mikobakterial tertentu) menjadi bentuk akti$

    asam pira>inoat, masuk ke dalam sitoplasma M# tuberculosis se&ara di$usi

    pasi$, mengalami konersi oleh en>im nikotinamidasepira>inamidase menjadi

    bentuk akti$ asam pira>inoat (4!). J! lebih akti$ terhadap basil tuberkel

    semidorman karena sistem pompa re$luks yang lemah dibandingkan dengan

    basil sedang bertumbuh &epat, di mana pompa re$luks lebih akti$. eradangan

    akut akan menurunkan p< akibat produksi asam laktat oleh selsel in$lamasi,

    hal ini menguntungkan aktiitas J!. Berkurangnya peradangan akan

    meningkatkan p< lingkungan basil tuberkel yang berakibat pada peningkatan

    konsentrasi hambat minimal J!. 7uman dalam keadaan dorman tidak dapat

    dipengaruhi karena pada saat itu ambilan J! tidak terjadi. Banyak penelitian

    menyatakan daya sterilisasi obat ini dalam makro$ag, dengan konsentrasi Q

    20Rgml menghambat basil tuber&ulosis intraseluler. $ek bakteriostatik atau

    bakterisidal terhadap M# tuberculosis tergantung dosis (konsentrasi J!),

    serta lamanya paparan terhadap makro$ag yang terin$eksi M# tuberculosis.

    ada berbagai studi dan laporan tidak ditemukan e$ek teratogenik yang

    2"

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    26/30

    bermakna pada hean dan mal$ormasi janin pada pasien yang telah diterapi.

    enggunaan J! pada anita hamil telah direkomendasikan oleh

    +nternational &nion 'gainst Tuberculosis an" ung -isease se&ara rutin,

    namun di !merika dilarang karena tidak adanya data yang adekuat mengenai

    e$ek teratogeniknya. $ek samping utama dari penggunaan obat ini adalah

    hepatitis, juga dapat terjadi nyeri sendi dan kadangkadang dapat

    menyebabkan serangan arthritis gout yang kemungkinan disebabkan

    berkurangnya ekskresi dan penimbunan asam urat. emberian intermiten

    dapat mengurangi kejadian tersebut. $ek samping lain adalah anoreksia,

    mual, muntah, disuri, demam dan reaksi hipersensitiitas."

    treptomisin

    'eleati plasenta dengan &epat sampai ke sirkulasi janin dan &airan

    amnion serta men&apai kadar kurang dari "0# dibandingkan kadar ibu. $ek

    samping yang dilaporkan dari berbagai studi pada hean yaitu ototoksik. Tuli

    kongenital telah dilaporkan terjadi pada bayi yang terpajan selama dalam

    kandungan, alaupun tidak ada hubungan yang pasti tentang mekanisme

    ototoksik dengan pajanan selama kehamilan. ada negara berkembang

    dianjurkan tidak menggunakan streptomisin selama kehamilan."

    7anamisin

    'erupakan obat lini kedua dan merupakan ariasi dari aminoglikosida,

    mempunyai e$ek samping yang sama dengan streptomisin dan sebaiknya tidak

    digunakan pada kehamilan ke&uali pada 'D. tionamid mempunyai

    penetrasi yang baik ke semua jaringan termasuk &airan serebrospinal.

    tionamid dinyatakan potensial bersi$at teratogenik dan sebaiknya dihindari

    penggunaan pada kehamilan ke&uali jika dibutuhkan pada kasus 'DTB.

    $ek samping lainnya seperti hepatitis, neuritis opti& dan neuritis peri$er.

    osis 0," 1 gramhari dalam dosis terbagi."

    CluoroKuinolones (-ipro$lo:a&in, Aati$lo:a&in, 'o:i$lo:i&in and

    /or$lo:a&in).

    26

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    27/30

    Tidak terbukti meningkatkan kejadian kelahiran abnormal dalam

    penggunaannya. !kan tetapi pada per&obaan menggunakan binatang dengan

    &ipro$lo:a&in dilaporkan adanya risiko kerusakan dari articular cartilage dan

    subse.uent /u%enile arthritis dengan penggunaan jangka pendek serta

    diperkirakan terjadi kerusakan dari sendi pada penggunaan jangka panjang.

    4leh karena itu harus benarbenar dipertimbangkan dalam penggunaannya."

    !mo:y&illin-laulani& !&id,

    Belum terbukti adanya e$ek teratogenik pada per&obaan binatang.

    !mo:y&illin&laulani& a&id biasa dipakai pada kehamilan trimester akhir

    sebagai pro$ilaksis pada anita dengan prolonged rupture o$ membranes tanpa

    adanya laporan yang merugikan, akan tetapi tidak banyak laporan pada

    penggunaan trimester pertama kehamilan. '!ocillincla%ulanic aci"

    memiliki peran ke&il pada pengobatan anita hamil dengan 'DTB dan

    tidak &ukup tersedia alternati$nya."

    7apreomisin

    'erupakan obat lini kedua yang diberikan se&ara intramuskular.

    7apreomisin se&ara umum merupakan kontraindikasi untuk ibu hamil, hanya

    digunakan dengan pertimbangan benarbenar terhadap risiko dan

    kegunaannya. Biasanya obat ini digunakan untuk 'DTB * kali seminggu.

    4bat ini dilaporkan bersi$at teratogenik pada per&obaan menggunakan tikus

    yang hamil."

    -y&loserine

    4bat ini tidak terbukti bersi$at teratogenik pada per&obaan

    menggunakan tikus, akan tetapi tidak &ukup bukti dari studi pada manusia

    utnutk kon$irmasi keamanan obat ini untuk anita hamil. 4leh karena itu

    harus benarbenar dipertimbangkan penggunaannya."

    ara!minosali&yli& !&id (!)

    ilaporkan belum &ukup bukti keamanannya pada pemakaian untuk

    kehamilan baik studi pada manusia maupun pada binatang.

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    28/30

    dibandingkan 4!T lain. 4leh karena itu harus benarbenar dipertimbangkan

    penggunaannya."

    !mika&in

    4bat yang tergolong aminogly&osides, yang mana semua obat

    golongan ini berpotensi menimbulkan nephrotoksitas dan ototoksitas pada

    $etus dan penggunaannya tidak direkomendasikan pada anita hamil. 4leh

    karena itu penggunaan obat ini pada kehamilan seharusnya merupakan pilihan

    akhir setelah benarbenar mempertimbangkan untung ruginya "

    &V. KOMPLIKASI

    7omplikasi pada penderita tuberkulosis antara lain hemoptisis berat

    (perdarahan dari saluran napas baah) yang dapat mengakibatkan kematian

    karena syok hipoolemik atau tersumbatnya jalan napas, kolaps dari lobus akibat

    retraksi bron&hial, bronkie&tasis dan $ibrosis pada paru, pneumotoraks spontan;

    kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru, penyebaran in$eksi ke organ lain

    seperti otak, tulang, persendian, ginjal dan sebagainya, insu$isiensi 7ardio

    ulmoner (-ardio ulmonary +nsu$$i&ien&y). 7omplikasi obstetrik yang

    dilaporkan adalah abortus spontan, uterus yang ke&il, peningkatan berat badan

    hamil yang tidak optimal. 5ainnya adalah lahir prematur, berat badan lahir rendah,

    dan meningkatnya mortalitas neonatus.*,,11

    Tuberkulosis kongenital merupakan komplikasi yang jarang terjadi pada

    in$eksi tuberkulosis in utero yang merupakan akibat penyebaran hematogen

    maternal. Tuberkulosis kongenital sulit didiagnosis karena gejalanya mirip in$eksi

    neonatal dan kongenital lainnya. Aejala biasanya mun&ul pada 2* minggu

    pas&apartus. Aejalanya berupa hepatosplenomegali, "istress pernapasan, demam

    dan $oto toraks biasanya abnormal.*,

    &VI. PROGNOSIS

    28

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    29/30

    Tuberkulosis tidak mempengaruhi kehamilan dan kehamilan tidak

    mempengaruhi mani$estasi klinis dan progresiitas penyakit bila diterapi dengan

    regimen yang tepat dan adekuat. emberian regimen yang tepat dan adekuat ini

    akan memperbaiki kualitas hidup ibu, mengurangi e$ek samping obatobat

    tuberkulosis terhadap janin dan men&egah in$eksi yang terjadi pada bayi yang

    baru lahir.*,

    iagnosis yang telat merupakan $aktor independen dimana akan

    meningkatkan morbiditas sebanyak empat kali lipat, dan kelahiran premature

    meningkat sebanyak sembilan kali lipat. rognosis pada anita hamil sama

    dengan prognosis anita yang tidak hamil. *,

    DAFTAR PUSTAKA

    2

  • 8/11/2019 (Tbc Dalam Kehamilan) New

    30/30

    1. edoman /asional elayanan 7edokteran Tata 5aksana Tuberkulosis.

    ?akarta. 7ementerian 7esehatan D+. 201*.

    2. Global Tuberculosis Report201*. Worl" Health Organization.201*.

    *. 5oto, '.4, !oole. Tuberculosis in regnanc.ournal o regnanc.

    /igeria. 2012.

    . 5ukito C. Tuberkulosis pada 7ehamilan. ?akarta. C73nika !tma ?aya.

    2012.

    ". 'eiyanti. enatalaksanaan Tuberkulosis pada 7ehamilan. ?akarta.

    3niersa 'edi&ina. 200%.

    6. 'nyani. Tuberculosis in regnanc# 4outh 'rica# $OG. 2011.%. ai$uddin, !B, dkk. +lmu 7ebidanan. ?akarta. T Bina ustaka arono

    rairohardjo. 2010.