Tb Relaps Dengan Paraparese Inferior Et Causa Spondilitis Tuberkulosa
-
Upload
endang-susilowati-n -
Category
Documents
-
view
229 -
download
3
description
Transcript of Tb Relaps Dengan Paraparese Inferior Et Causa Spondilitis Tuberkulosa
Presentasi Kasus
Presentasi Kasus
REHABILITASI MEDIKSEORANG PEREMPUAN, 29 TAHUN DENGAN SUSPEK PARAPLEGI INFERIOR,TB PARU KASUS BARU, KLINIS B20 DAN ANEMIA
Oleh :Endang Susilowati NingsihG99141080
Pembimbing :dr. Yunita Fatmawati, Sp.KFR
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN REHABILITASI MEDIKFAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA2015
STATUS PENDERITA
I. ANAMNESISA. Identitas PasienNama : Tn. SUmur: 41 tahunJenis kelamin: Laki-lakiAgama : IslamPekerjaan: wiraswastaAlamat : Jalan Mangga II, Boyolali Status: MenikahTanggal Masuk : 31 Desember 2008Tanggal Periksa: 14 Januari 2009No CM : 931248B. Keluhan Utama: Nyeri punggung C. Riwayat Penyakit SekarangPasien mengeluh nyeri di daerah punggung hingga pinggang. Rasa nyeri dirasakan terus-menerus hingga pasien tidak bisa duduk. Sakit ini dirasakan sejak 2 minggu lalu. Rasa sakit sukar dinyatakan lokasinya, kaki pasien juga menjadi agak lemah bila diangkat dan terkadang kesemutan, pasien lebih nyaman bila dalam posisi tidur di atas matras yang lunak, jika tidur di atas matras keras, akan terasa sakit yang hebat. Dua minggu terakhir ini pasien sering meriang di malam hari. Pasien saat ini juga mengeluh sesak. Sesak dirasakan sejak 2 bulan yang lalu, pasien pernah menderita tuberkulosa paru yang diobati selama 6 bulan (desember 2007- mei 2008) di puskesmas Boyolali dan dinyatakan sembuh oleh pihak puskesmas. Keluhan sesak nafas saat bernafas berkurang dengan perubahan posisi miring. Batuk positif, dahak negatif, nafsu makan baik, keringat malam positif, nyeri dada positif.
D. Riwayat Penyakit DahuluRiwayat Tensi Tinggi: disangkalRiwayat Sakit Gula: disangkal Riwayat Penyakit Jantung:disangkalRiwayat Alergi obat/ makanan: disangkal Riwayat Asma: disangkalRiwayat Mondok: disangkalRiwayat OAT: ( + ) tahun 2007E. Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat Tensi Tinggi: disangkalRiwayat Sakit Gula: disangkalRiwayat Penyakit Jantung: disangkalRiwayat Alergi obat/ makanan: disangkal Riwayat Asma: disangkal
F. Riwayat Kebiasaan dan GiziPenderita makan tiga kali sehari dengan sepiring nasi dan lauk pauk berupa daging, tahu, tempe, telur, dan sayur.Riwayat merokok: disangkalRiwayat mengonsumsi alkohol: disangkalRiwayat olahraga: disangkalG. Riwayat Sosial EkonomiPenderita adalah seorang wiraswasta dengan seorang istri dan 4 anak. Pasien tinggal bersama istrinya di rumah yang oleh pasien dinyatakan sederhana. Pasien dirawat dengan program Jamkesmas.
II. PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 14 Januari 2009A. Status GeneralisKeadaan umum sakit sedang, Compos Mentis E4V5M6, gizi kesan cukup, BB=50 kg ; TB = 160cm (IMT = 50/1,62 = 19,5 )(Normal)B. Tanda VitalTekanan darah : 140/90 mmHgNadi : 80x/ menit, isi cukup, irama teratur, simetrisRespirasi : 28x/menit, irama teratur, tipe thoracoabdominal Suhu : 36,5 0C per aksilerC. KulitWarna kuning langsat, pucat (-), ikterik (-), petechie (-), venectasi (-), spider naevi (-), striae (-), hiperpigmentasi (-), hipopigmentasi (-)D. KepalaBentuk mesocephal, kedudukan kepala simetris, luka (-), rambut hitam, tidak mudah rontok, tidak mudah dicabut, atrofi otot (-).E. MataConjunctiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya langsung dan tak langsung (+/+), pupil isokor (3 mm/ 3mm), oedem palpebra (-/-), sekret (-/-)F. HidungNafas cuping hidung (-), deformitas (-), darah (-/-), sekret (-/-)G. TelingaDeformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-)H. MulutBibir kering (-), sianosis (-), lidah kotor (-),lidah simetris, lidah tremor (-), stomatitis (-), mukosa pucat (-), gusi berdarah (-).
I. LeherSimetris, trakea di tengah, step off (-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak membesar, nyeri tekan (-), benjolan (-)J. Thoraksa. Simetris, retraksi ( + )b. JantungInspeksi : Ictus Cordis tidak tampakPalpasi : Ictus Cordis tidak kuat angkatPerkusi : konfigurasi jantung kesan tidak melebarAuskultasi: Bunyi jantung I dan II intensitas normal, reguler,bising (-)c. ParuInspeksi : pengembangan dada kanan = kiriPalpasi : fremitus raba kanan = kiriPerkusi : sonor seluruh lapang paruAuskultasi : suara dasar vesikuler ( + / + ), Ronkhi Basah Kasar ( - / - ), Ronkhi Basah Halus ( - / - ), Wheezing (-/ -)K. TrunkInspeksi : deformitas (-), skoliosis (-), kifosis (-), lordosis(-)Palpasi : massa (-), nyeri tekan (+), oedem (-)Perkusi : nyeri ketok kostovertebra (-)L. AbdomenInspeksi : dinding perut sama dengan dinding dadaAuskultasi : peristaltik (+) normalPerkusi: tympani, pekak beralih ( - )Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak terabaM. Ekstremitas Oedem Akral dingin--
--
--
--
N. Status PsikiatriDeskripsi Umum1. Penampilan : Laki-laki, tampak sesuai umur, perawatan diri baik2. Kesadaran : Kuantitatif: compos mentis Kualitatif : baik3. Perilaku dan Aktivitas Motorik : normoaktif 4. Pembicaraan : koheren, menjawab pertanyaan dengan cepat 5. Sikap Terhadap Pemeriksa : Kooperatif, kontak mata cukup
Afek dan Mood Afek: Appropiate Mood: normalGangguan Persepsi Halusinasi (-) Ilusi (-)Proses Pikir Bentuk: realistik Isi : waham (-) Arus : koherenSensorium dan Kognitif Daya Konsentrasi : baik Orientasi : Orang : baik Waktu : baik Tempat : baik Daya Ingat: Jangka pendek : baik Jangka panjang : baikDaya Nilai : Daya nilai realitas dan sosial baik Insight: BaikTaraf Dapat Dipercaya: Dapat dipercaya
O. Status NeurologisKesadaran: GCS E4V5M6Fungsi Luhur: dalam batas normalFungsi Vegetatif : dalam batas normalFungsi Sensorik Rasa EkseteroseptikLenganTungkaiSuhu( + / + )( + / + )LenganTungkaiNyeri( + / + )( + / + )Rabaan ( + / + )( + / + ) Rasa PropioseptikLenganTungkaiRasa Getar( + / + )( + / + )Rasa Posisi( + / + )( + / + )Rasa Nyeri Tekan( + / + )( + / + )Rasa Nyeri Tusukan( + / + )( + / + ) Rasa KortikalStereognosis:normalBarognosis:normalPengenalan 2 titik:normalFungsi Motorik dan Reflek : Kekuatan Tonus R.Fisiologis R.patologis55NN +2 +2 -- 22NN +1 +1--
P. Range of Motion (ROM)NECK
ROM PasifROM Aktif
Fleksi0-7000-700
Ekstensi0-4000-400
Lateral bending kanan0-6000-400
Lateral bending kiri0-6000-400
Rotasi kanan0-9000-900
Rotasi kiri0-9000-900
Ekstremitas SuperiorDextraSinistra
aktifPasifaktifpasif
ShoulderFleksi0-18000-18000-18000-1800
Ekstensi0-3000-3000-3000-300
Abduksi0-15000-15000-15000-1500
Adduksi0-7500-15000-15000-1500
External Rotasi0-9000-9000-9000-900
Internal Rotasi0-9000-9000-9000-900
ElbowFleksi0-13500-13500-13500-1350
Ekstensi1500150015001500
Pronasi0-9000-9000-9000-900
Supinasi0-9000-9000-9000-900
WristFleksi0-5000-5000-5000-500
Ekstensi0-7000-7000-7000-600
Ulnar deviasi0-3000-3000-3000-300
Radius deviasi0-3000-3000-3000-300
FingerMCP I fleksi 0-9000-9000-9000-900
MCP II-IV fleksi0-9000-9000-9000-900
DIP II-V fleksi0-9000-9000-9000-900
PIP II-V fleksi0-9000-9000-9000-900
MCP I ekstensi0-3000-3000-3000-300
TRUNKROM aktifROM pasif
FleksiSde (nyeri)Sde (nyeri)
EkstensiSde (nyeri)Sde (nyeri)
RotasiSde (nyeri)Sde (nyeri)
Ekstremitas InferiorDextraSinistra
aktifPasifaktifPasif
HipFleksi0-1000-1000-1000-100
Ekstensi0-200-200-200-20
Abduksi0-300-300-300-30
Adduksi0-300-300-300-30
Eksorotasi0-600-600-600-60
Endorotasi0-600-600-600-60
KneeFleksi0-1200-1200-1200-120
Ekstensi120-150120-150120-150120-150
AnkleDorsofleksi0-400-400-400-40
Plantarfleksi0-400-400-400-40
Kesimpulan: ada keterbatasan ROM pada trunk dan ekstremitas inferior karena nyeriB. Manual Muscle Testing (MMT)N E C K
Fleksor M. Sternocleidomastoideus5
Ekstensor5
TRUNK
FleksorM. Rectus Abdominis3
EkstensorThoracic group3
Lumbal group3
RotatorM. Obliquus Externus Abdominis3
Pelvic ElevationM. Quadratus Lumbaris3
Ekstremitas SuperiorDextraSinistra
ShoulderFleksorM Deltoideus anterior55
M Biseps55
EkstensorM Deltoideus anterior55
M Teres mayor55
AbduktorM Deltoideus55
M Biceps55
AdduktorM Lattissimus dorsi55
M Pectoralis mayor55
Internal RotasiM Lattissimus dorsi 55
M Pectoralis mayor55
Eksternal RotasiM Teres mayor55
M Infra supinatus55
ElbowFleksorM Biceps55
M Brachialis55
EkstensorM Triceps55
SupinatorM Supinator55
PronatorM Pronator teres55
WristFleksorM Fleksor carpi radialis55
EkstensorM Ekstensor digitorum55
AbduktorM Ekstensor carpi radialis55
AdduktorM ekstensor carpi ulnaris55
FingerFleksorM Fleksor digitorum55
EkstensorM Ekstensor digitorum55
Ekstremitas inferiorDextraSinistra
HipFleksorM Psoas mayor33
EkstensorM Gluteus maksimus33
AbduktorM Gluteus medius33
AdduktorM Adduktor longus33
KneeFleksorHarmstring muscle33
EkstensorQuadriceps femoris33
AnkleFleksorM Tibialis33
EkstensorM Soleus33
III. PEMERIKSAAN PENUNJANGA. Laboratorium Darah31/12/20087/01/2009SatuanRujukan
Hb1115,1g/dl13.5-18.0
HCT344740-54
RBC3,985,39106/l4.6-6.2
WBC64,8103/l4,5-11
AT190147103/l150-440
GDA
GDS-mg/dL80-140
Ureum5551mg/dL10-50
Kreatinin1,31,4mg/dL0,7-1,3
Asam urat--mg/dl3.4 -7.0
Na--mmol/ L136-146
K--mmol/ L3,5-5,1
Cl--mmol/ L98-106
Ca--mmol/ L1.00-1.20
Prot. total13,3-g/dl6.6-8.7
Alb2,0-g/dl3.5-5.0
Glob10,3-g/dl0.6-5.2
Bil. Tot0,5-mg/dl0-1.10
Bil. Direk0,4-mg/dl0-0.25
Bil. Indirek0,1-mg/dl0-0.75
SGOT-25U/L0-38
SGPT-31U/L0-41
Kolest. Total---mg/dl50-200
HDL-L---mg/dl41-67
LDL-L---mg/dl0-130
Trigliserid---mg/dl50-150
Glukosa puasa---mg/dl78 110
Glukosa 2jam pp---mg/dl80 140
B. Pemeriksaan Lab. Mikrobiologi ( 3 Januari 2009)Sediaan : sputumBTA tidak terlihat
C. Foto Rontgen dada ( 1 Januari 2009)Foto thorax serial dari pasien ini terjadi perburukan dari foto setelah pengobatan TB tuntas pada Mei 2008 dengan foto tanggal 1 Januari yakni terlihat gambaran infiltrat di bagian apeks kanan sekaligus terlihat gambaran fibrotik di basal paru kanan.Cor dalam batas normal
ASSESSMENTTB relaps dengan paraparese inferior et causa spondilitis TB
IV. DAFTAR MASALAHMasalah Medis: TB Relaps Paraparese Inferior et causa spondilitis Problem Rehabilitasi Medik1. Fisioterapi: nyeri punggung, kelemahan ekstremitas inferior, sesak nafas2. Speech Terapi: Tidak ada3. Okupasi Terapi : Gangguan dalam melakukan aktivitas harian4. Sosiomedik : Memerlukan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari5. Ortesa-protesa: Tidak ada6. Psikologi :Beban pikiran karena kesulitan melakukan aktivitas sehari hari
V. PENATALAKSANAANTerapi Non Medikamentosa1. Bed rest total2. Diet nasi TKTPTerapi Medikamentosa1. Infus RL 16 tpm2. Injeksi ceftazidime 1 g/12 jam3. Injeksi ranitidin 1 amp/12 jam4. OBH syr 3xCI5. Ambroxol tab 3x30 mg6. Vit B.complex 1x17. Na diklofenak 2x50 mg8. R/H/Z/E
Terapi Rehabilitasi Medik1. Fisioterapia) ROM exerciseuntuk mencegah kontraktur sendi, biasanya 10-15 kali gerakan dalam sehari untuk setiap bidang gerakb) Strengthening exerciseuntuk mencegah kelemahan dan atrofi otot, diberikan dengan beban diatas 35% dari kemampuan ototc) Breathing exerciseuntuk membantu pengembangan paru dan distribusi udara ke seluruh bagian paru agar menjadi lebih baikd) Prevensi ulkus dekubitusproper positioning dengan mengatur posisi yang tepat dan mengubah posisi tiap 2 jam selama terjaga dan 4 jam selama tidur.
2. Terapi Wicaratidak dilakukan3. Terapi Okupasi latihan dalam melakukan aktivitas sehari-hari4. Sosiomedik edukasi keluarga untuk merawat dan membantu penderita5. Orthesa ProtesaMenggunakan korset biasa dengan tujuan membantu pergerakan suatu sendi dan membantu fungsi otot yang lemah 6. Psikologi Memberikan support mental dan psikoterapi pada pasien dan keluarga juga memberi dorongan pada pasien agar mau berobat dan melakukan terapi secara teratur
IMPAIRMENT, DISABILITAS, HANDICAPImpairment : paraparese inferior, sesakDisabilitas: penurunan fungsi anggota gerak bawahHandicap : keterbatasan melakukan sosialisasi
VI. PLANNINGPlanning diagnostik : CT scan, Pemeriksaan BTA 3x, foto thorax ulang 5 hari post antibiotikPlanning Edukasi :-Penjelasan penyakit dan komplikasi yang bisa terjadi Penjelasan tujuan pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan Edukasi untuk home exercise dan ketaatan untuk melakukan terapiPlanning Monitoring: -Evaluasi hasil terapi.
VII. TUJUAN1. Mengurangi kecacatan, ketidakmampuan yang dialami.2. Mengembalikan penderita pada tingkat aktivitas normalnya3. Membantu pemulihan penderita sehingga mampu mandiri dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.4. Mencegah terjadinya komplikasi yang dapat memperburuk keadaan penderita.
VIII. PROGNOSISAd vitam : dubiaAd sanam: dubia Ad fungsionam : dubia