Kasus TB Relaps
-
Upload
frc-hario-fanacha -
Category
Documents
-
view
53 -
download
4
Transcript of Kasus TB Relaps
Presentasi Kasus TB Relaps
Pembimbing:dra. Khemasili Kosala, Apt.
Adhitya Angga Kharisma 06.55398.00341.09
Dewi Ayu Puspitasari `0808015014
Astri Nova 0808015015
M. Azhadi Rahmadani 0808015018
Rina Zubaidah 0808015020
Identitas pasien: • Nama : Tn. AW• Usia : 55 tahun• Alamat : Santan Ilir RT. 002 Marang Kayu• Status : Kawin• Pekerjaan : -• Agama : Islam• Tanggal MRS : 6 Juli 2012
Anamnesis (Subyektif)• Keluhan Utama :
Sesak napas• Riwayat Penyakit Sekarang:
Sesak dirasakan sejak 7 bulan yang lalu. Keluhan lain yang dialami adalah batuk mulai dua bulan yang lalu dan badan panas dingin mulai setengah bulan yang lalu. Selama 1 bulan terakhir berat badan pasien turun menjadi 40 kg dan tidak nafsu makan. Pasien sering keringat dingin pada malam hari. Pasien juga mengalami ambeien yang harus dimasukkan dengan jari, buang air besar tidak lancar dan berdarah. Sejak 1 bulan yang lalu pasien mengalami gatal-gatal seluruh tubuh, terdapat bentol-bentol kecil berwarna merah.
• Riwayat Penyakit Dahulu :Pasien memiliki riwayat pengobatan OAT.
• Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada
Pemeriksaan Fisik (Obyektif)• Keadaan Umum : Baik• GCS : 15• Vital Sign : TD 140/100, N = 88X/menit, RR 22X/menit, T 36,8 °C• Kepala/Leher : Normal, anemis (-)• Thorax : • Pulmo : Simetris, Vesikular, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-) • Cor : S1S2 tunggal, regular• Abdomen: flat, soefl, H/L/G tidak teraba, NT abdomen (-), timpani,
BU (+) kesan normal.• Ekstremitas : Akral hangat, edema (-).
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 10,7 > 12
Hct 28,9 36 - 48
RBC 4,01 juta 4 – 5,5 juta
Hitung WBC Shift to the left
WBC 11.700 5000 – 10.000
Lym 1900 1000 – 5000
Mid 1000 100 – 1000
Gra 8700 2000 - 8000
HGB 10,3 12 – 16
MCV 72,1 82 – 92
MCH 25,7 27 – 36
MCHC 35,6 32 – 36
RDW 17,1 10 – 16
Plt 250.000 200.000 - 400.000
GDS 40 60 - 150
Asam urat 4,6 2,5 – 7
Ureum 20,4 10 – 40
Kreatinin 0,6 0,5 – 1,5
Hasil Lab:
SGPT17 < 25
SGOT10 < 32
Bilirubin total0,6 0 – 1
Bilirubin direk0,3 0 – 0,25
Bilirubin indirek0,3 0 – 0,75
Protein total7,0 6,6 – 8,7
Albumin3,0 3,2 – 4,5
Globulin4,0 2,3 – 3,5
Kolesterol 184 150 – 220
Natrium138 135 – 155
Kalium3,5 3,6 – 5,5
Chloride102 95 – 108
• Diagnosa (Assessment)TB Paru Relaps
• Terapi
– IVFD RL : D5% = 2 : 1, 20 tpm– Co-Amoxiclav 500 mg, 3x1 tablet– Ambroxol 3x1 tablet– Paracetamol 3x1 tablet– FDC 1x3 tablet– Inj. Ranitidin 2x1 ampul– Inj. Streptomisin 1x500 mg– Antasida sirup 3xC1
Waktu Observasi Tindakan / terapi
7 Juli 2012 S: sesak (+), menggigil (+), demam
(+)
O: CM; TD = 140/100, N = 88x/mnt,
RR = 28x/mnt, T= 38ºC, lain-lain
normal.
A: TB Paru Relaps
IVFD RL : D5% = 2 : 1, 20 tpm
Co-Amoxiclav 500 mg 3x1
tablet
Ambroxol 3x1 tablet
Paracetamol 3x1 tablet
Cek DL, HDL, BTA 3x
9 Juli 2012 S: sesak (+), demam (-), batuk
berdahak (+), mual (+)
O: CM; TD = 100/70, N = 84x/mnt,
RR = 24x/mnt, T= 36,5ºC, lain-lain
normal.
A: TB Paru Relaps
IVFD RL : D5% = 2 : 1, 20 tpm
Co-Amoxiclav 500 mg 3x1
tablet
Ambroxol 3x1 tablet
Paracetamol 3x1 tablet
FDC 1x3 tablet
Inj. Ranitidin 2x1 ampul
Inj. Streptomisin 1x500 mg
Antasida sirup 3xC1
Cek GDS
Follow Up:
10 Juli 2012 S: sesak (+) ↓, demam (-), mual (+),
muntah jika minum obat (+).
O: CM; TD = 100/60, N = 80x/mnt, RR =
24x/mnt, T= 36,5ºC, lain-lain normal.
A: TB Paru Relaps
IVFD RL : D5% = 2 : 1, 20 tpm
Co-Amoxiclav 500 mg 3x1 tablet
Ambroxol 3x1 tablet
Paracetamol 3x1 tablet
FDC 1x3 tablet
Inj. Ranitidin 2x1 ampul
Antasida sirup 3xC1
11 Juli 2012 S: Mual jika minum obat (+), demam (-),
sesak (-)
O: CM; TD = 90/60, N = 88x/mnt, RR =
24x/mnt, T= 36,5ºC, lain-lain normal.
A: TB Paru Relaps
IVFD RL : D5% = 2 : 1, 20 tpm
Co-Amoxiclav 500 mg 3x1 tablet
Ambroxol 3x1 tablet
Paracetamol 3x1 tablet
FDC 1x3 tablet
Inj. Ranitidin 2x1 ampul
Antasida sirup 3xC1
Besok bisa KRS
Masalah yang akan dibahas• Penggunaan obat-obatan pada kasus ini
berdasarkan diagnosis• Rasionalisasi pengobatan pada kasus ini• Interaksi dan efek samping obat-obat yang
digunakan
BAB IIIPEMBAHASAN DAN DISKUSI
Teori Kasus
Hasil Pemeriksaan Sputum BTA tanggal 7 Juli
2012
Dinyatakan TB bila:
Semua suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam
waktu 2 hari, yaitu sewaktu - pagi - sewaktu (SPS).
Diagnosis TB Paru pada orang dewasa ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB (BTA). Pada program TB nasional, penemuan BTA melalui pemeriksaan dahak mikroskopis merupakan diagnosis utama.
BTA I (-) sewaktu
BTA II (+2) pagi
BTA III (+2) sewaktu
Pasien ini didiagnosa TB Paru Relaps yang berdasarkan pada pemeriksaan sputum BTA
• Penatalaksaan pasien ini meliputi:• Edukasi
Edukasi yang terpenting adalah perubahan gaya hidup (life style) yang meliputi perubahan pola makan dan aktivitas fisik atau olahraga.
• Diet• Exercise
– Frekuensi : jumlah olahraga perminggu sebaiknya dilakukan dengan teratur 3 – 5 kali per minggu
– Intensitas : ringan dan sedang– Durasi : 30-60 menit
Terapi Farmakologis
• Ringer LaktatNo Teori kasus rasional
Ya tidak1 Indikasi: mengembalikan
keseimbangan elektrolit pada keadaan dehidrasi dan syok hipovolemik
sebagai terapi rumatan √
2 Kontraindikasi: hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, asidosis laktat.
tidak ada kontraindikasi pada pasien
√
3 Dosis : sesuai dengan kondisi penderita
diberikan 20 tpm yang akan habis dalam waktu 8 jam
√
4 Efek samping: edema jaringan pada penggunaan dengan volume yang besar, biasanya pada paru-paru hiperkloremia dan asidosis metabolic
-√
• ParacetamolNo Teori kasus rasional
Ya tidak1 Indikasi: Sebagai
antipiretik, analgesic, Serta menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi
sebagai terapi terhadap Demam
√
2Kontraindikasi: gangguan
fungsi hati dan ginjal
tidak ada kontraindikasi pada pasien
√
3 Dosis : 500mg untuk orang dewasa 3x1tab
3 x 1 tab √
4 Efek samping: reaksi pada kulit dan alergi, hematologi, mual, muntah, nekrosis tubular ginjal.
-√
• AmbroksolNo Teori kasus rasional
Ya tidak1 Indikasi: penyakit saluran
pernafasan akut dan kronik yang disertai dengan sekresi bronkus yang abnormal, terutama pada bronkitis kronik eksaserbasi, asthmatic bronchitis dan bronchial asthma.
sebagai terapi terhadap batuk berdahak.
√
2 Kontraindikasi: belum diketahui
tidak ada kontraindikasi pada pasien
√
3 Dosis : dewasa 30 mg 3x 1 tab
3 x 1 tab √
4 Efek samping: depresi sumsum tulang, anemia aplasti, sindrom Gray pada bayi, gangguan GI, neuritis perifer & optik.
-√
• Ranitidin
No Teori kasus rasional
Ya tidak1 Indikasi: tukak lambung
dan tukak duodenum, refluks, esofagitis, dyspepsia edisi kronis, kondisi lain dimana pengurangan asam lambung akan bermanfaat.
sebagai terapi terhadap mual dan muntah akibat efek samping obat fdc
√
2 Kontraindikasi: Gangguan hepar dan ginjal.
tidak ada kontraindikasi pada pasien
√
3 Dosis : dewasa 50 mg diencerkan sampai 20 ml diberikan selama tidak kurang dari 2 menit. Dapat diulang dalam 6-8 jam
2x1 ampul
injeksi
√
4 Efek samping: Diare, jarang menimbulkan konstipasi, sakit kepala yang biasanya berat.
-√
• AntasidaNo Teori kasus rasional
Ya tidak1 Indikasi: dispepsia sebagai terapi terhadap
mual muntah akibat efek samping fdc
√
2 Kontraindikasi: hipofosfatemia
tidak ada kontraindikasi pada pasien
√
3 Dosis : dewasa 1 sendok makan diberikan 3x1
Antasida sirup
3xC1
√
4 Efek samping: Diare -
• Co AmoksiklavNo Teori kasus rasional
Ya tidak1 Indikasi: infeksi saluran
kemih, otitis media, sinusitis, bronkitis kronis
sebagai terapi antibiotik √
2 Kontraindikasi: Hipersensitivitas terhadap penisillin
tidak ada kontraindikasi pada pasien
√
3 Dosis : per oral dewasa 250-500 mg tiap 8 jam
500 mg 3x1 tablet √
4 Efek samping: Mual, diare, ruam
√
• StreptomycinNo Teori kasus rasional
Ya tidak1 Indikasi: terbatas pada
tuberculosa terutama pada kasus tb yg resisten obat
sebagai terapi terhadap tb relaps
√
2 Kontraindikasi: Mystenia gravis, wanita hamil, pemberian berbarengan dengan obat diuretik,
Tidak ditemukan kontraindikasi pada pasien
√
3 Dosis : im 15-40 mg /kgbb/hari. Maksimal 1 gram
1x500 mg √
4 Efek samping: ototoksisitas
√
• FDCNo Teori kasus rasional
Ya tidak1 Indikasi: untuk pengobatan
tbsebagai terapi terhadap tb
√
2 Kontraindikasi: ibu hamil, menyusui
Tidak ditemukan kontraindikasi pada pasien
√
3 Dosis : usia 50-70 tahun 1x 4 tablet
1x 3 tab √
4 Efek samping: mual,muntah
√
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
• Penggunaan RL dilihat dari Indikasi (rasional), dosis (rasional), Pemakaian (rasional), tepat pasien & keamanan atau efek samping (rasional).
• Pemberian Paracetamol dilihat dari indikasi (rasional), dosis (rasional), Pemakaian (rasional), tepat pasien & keamanan atau efek samping (rasional).
• Penggunaan Ambroxol dilihat dari Indikasi (rasional), dosis (rasional), Pemakaian (rasional), tepat pasien & keamanan atau efek samping (rasional).
• Penggunaan Ranitidin dilihat dari Indikasi (tidak rasional), dosis (rasional), Pemakaian (rasional), tepat pasien & keamanan atau efek samping (rasional).
• Penggunaan Antasida dilihat dari Indikasi (tidak rasional), dosis ( tidak rasional) karena tidak memenuhi dosis yang tepat, Pemakaian (rasional), tepat pasien & keamanan atau efek samping (rasional).
• Penggunaan Co Amoksiclav dilihat dari Indikasi (rasional), dosis (rasional), Pemakaian (rasional), tepat pasien & keamanan atau efek samping (rasional).
• Penggunaan Streptomycin dilihat dari Indikasi (rasional), dosis (rasional), Pemakaian (rasional), tepat pasien & keamanan atau efek samping (rasional).
• Penggunaan FDC dilihat dari Indikasi (rasional), dosis (rasional) karena tidak memenuhi dosis yang tepat, Pemakaian (rasional), tepat pasien & keamanan atau efek samping (rasional).
• SaranPemberian obat harus sesuai indikasi,
cara pemakaian, dan interaksi dengan obat lain jika pasien menggunakan lebih dari satu obat