Tb Pada Anak

25

description

ppt

Transcript of Tb Pada Anak

  • PenularanDroplet infeksius dari batuk atau bersin penderita TBPenularan umumnya dari dewasa ke dewasa, atau anakPenularan anak, ke anak jarang terjadiRumah yang sempit, kurang ventilasi dan cahaya matahari meningkatkan infeksi TB pada keluarga

  • Faktor penularanUmur pasienStatus imunitasVirulensi

  • AnamnesisRiwayat keluarga TB atau batuk kronik, atau pernah TB atau batuk kronik.Keluhan orang tua tentang anak : batuk, keringat, berat badan kurang, demam hilang timbul, anoreksia, jalan timpang, benjolan.Lamanya gejala

  • Pemeriksaan fisikInspeksi limfadenitis, skrofuloderma, keadaan gizi, pola pernafasan, gibbus, ulkus, pembengkakan tulang / sendi.

    Palpasi limfadenitis, nyeri, hepatomegali, splenomegali

    Perkusi pekak pada paru

    Auskultasi mengi (bukan asma), dll.

  • Pemeriksaan penunjangUji tuberkulin Menyuntikan reagen 0,1ml PPD RT-23 2 TU, atau PPD S 5TU intrakutan di volar lengan bawah dibaca 48 72 jam setelah penyuntikanUkur indurasi (penonjolan), bukan eritema (kemerahan) dengan alat pengukur.

  • Uji tuberkulin positifInfeksi TBInfeksi TB laten (tanpa sakit)Infeksi TB dan sakit TBTB yang telah sembuh

  • Uji Tuberkulin NegatifBukan infeksi TBMasa inkubasiAnergi (akibat penurunan sistem imun oleh berbagai keadaan)

  • Pembacaan hasil uji tuberkulinUkuran indurasi< 5mm tes negatif5 9 mm ragu ragu >10 mm tes positif infeksi TB>5 mm pada keadaan imunosupresi infeksi TB

  • Pemeriksaan radiologisTidak khasFoto thorax normal tidak dapat menyingkirkan diagnosis TBGambaran sugestif TB (AP Lateral) :Pembesaran kelenjar hilus / paratrakeal dengan / tanpa infiltratKonsolidasi segmental / lobarMilierKalsifikasi dengan infiltratAtelektasisKavitasEfusi pleuratuberkuloma

  • Pemeriksaan mikrobiologiDiagnosis kerja biasanya dibuat berdasarkan gambaran klinis, uji tuberkulin, dan radiologis paru.Diagnosis pasti ditegakkan bila ditemukan BTA baik dengan pemeriksaan mikroskopis maupun kulturBilasan lambung 3 hari berturut turut, minimal 3 hari dan dilakukan pemeriksaan mikroskopisBiakan / kultur memerlukan waktu 6 8 minggu

  • Penegakan diagnosis ( skoring IDAI)

  • Penegakan diagnosis ( skoring IDAI)Catatan : Diagnosis dengan sistem scoring ditegakkan oleh dokter Batuk dimasukkan dalam skor setelah disingkarkan penyebab batuk kronik lainnya seperti asma, sinusitis, dan lain-lain. Jika dijumpai skrofuloderma ( TB pada kelenjar dan kulit ), pasien dapat langsung didiagnosis tuberkulosis.Didiagnosis TB anak ditegakkan bila jumlah skor 6, ( skor maksimal 13 )

  • EtiologiMycobacterium tuberculosaBatang Tahan AsamAerob obligatCord factor (trehalosa dimikolat) faktor virulensiTahan asam, kekeringanPeka terhadap sinar UV, panas, alkohol, formaldehide, glutaraldehide

  • Patogenesis

  • Diagnosis bandingMalariaInfeksi parasit oleh plasmodium (famili plasmodidale) menyerang eritrosit Ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah.Gambaran karakteristik demam periodik, anemia dan splenomegali.Keluhan prodromal dapat terjadi sebelum terjadinya demam berupa kelesuan, malaise, sakit kepala, sakit belakang, merasa dingin di punggung, nyeri sendi dan tulang, demam ringan , anoreksia, perut tak enak, diare ringan.

  • Demam TifoidDisebabkan oleh bakteri Salmonella, khususnya Salmonella Typhi. Mikroorganisme yang tertelan masuk ke dalam sistem limfatik dan aliran darah dari usus halus sehingga terjadi demam tinggi, rose spots pada kulit, konstipasi, bradikardi dan kemungkinan perdarahan usus disertai perforasi.Demam : meningkat perlahan-lahan dan terutama pada sore dan malam hari.

  • Pertusis

    Bordetella pertussis atau Hemophilus pertussis, adenovirus tipe 1,2,3 dan 5Mempunyai masa tunas 7-14 hariStadium kataralis(Lamanya 1-2 minggu)Stadium spasmodik(Lamanya 2-4 minggu)Stadium konvalensi (Lamanya kira-kira 2 minggu sampai sembuh).

  • Terapi Saat ini paduan obat yang baku untuk sebagian besar kasus TB anak adalah paduan rifampisin, INH dan pirazinamid.pada fase intensif (2 bulan) diberikan rifampisin, INH dan pirazinamid. Fase lanjutan (4 bulan) hanya diberikan rifampisin dan INHpada keadaan TB berat (TB pulmonal maupun ekstrapulmonal) pada fase intensif diberikan rifampisin, INH, pirazinamid dan etambutol (2 bulan) dan fase lanjutan (10 bulan) diberi rifampisin dan INH.

  • Dosis

  • Terapi non medika mentosaPendekatan DOTS ( Directly Observed Treatment Shortcourse ) Cari dan obati sumber penularanEdukasi pasien tentang penyakit TB

  • PencegahanImunisasi BCGKemoprofilaksis isoniazid dengan dosis 5-10 mg/kgBB/hari dengan dosis tunggal

  • KomplikasiJika pengobatan tidak adekuat, terlambat diobati atau sistem imun rendah TB primer (paru) bisa menginfeksi kelenjar limfe, tulang dan organ organ tubuh lainnya secara hematogen.

  • PrognosisPengobatan yang adekuat disertai sistem imun dan gizi yang baik membuat prognosis yang baik.