TB MDR

download TB MDR

of 3

description

Respiratory

Transcript of TB MDR

Definisi

Definisi

TB dengan resistensi ganda dimana basil M. tuberculosis resisten terhadap Rifampisin dan Isoniazid, dengn atau tanpa OAT lainnya.

TB resistensi ganda dapat berupa resistensi primer dan resistensi sekunder. Resistensi primer yaitu resistensi yang terjadi pada pasien yang tidak pernah mendapat OAT sebelumnya. Resistensi primer ini dijumpai khususnya pada pasien-pasien dengan positif HIV. Sedangkan resistensi sekunder yaitu resistensi yang didapat selama terapi pada orang yang sebelumnya sensitif obat.1Etiologi

5 penyebab terjadinya TB-MDR :2Pemberian terapi TB yang tidak adekuat akan menyebabkan mutan resisten. Hal ini amat ditakuti karena dapat terjadi resisten terhadap OAT lini pertama.

Masa infeksius yang terlalu panjang akibat keterlambatan diagnosis akan menyebabkan penyebaran galur resistensi obat. Penyebaran ini tidak hanya pada pasien di rumah sakit tetapi juga pada petugas rumah sakit, asrama, penjara dan keluarga pasien.

Pasien dengan TB-MDR diterapi dengan OAT jangka pendek tidak akan sembuh dan akan menyebarkan kuman. Pengobatan TB-MDR sulit diobati serta memerlukan pengobatan jangka panjang dengan biaya mahal.

Pasien dengan OAT yang resisten terhadap kuman M. Tuberculosis yang mendapat pengobatan jangka pendek dengan monoterapi akan menyebabkan bertambah banyak OAT yang resisten. Hal ini menyebabkan seleksi mutasi resisten karena penambahan obat yang tidak multipel dan tidak efektif.HIV akan mempercepat terjadinya terinfeksi TB menjadi sakit TB dan akan memperpanjang peride infeksius.Patofisiologi

Multidrug resistant Tuberculosis (TB MDR) adalah TB yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis (M. tuberculosis) yang resisten in vitro terhadap Isoniazid (H) dan Rifampisin (R) dengan atau tanpa resisten obat lainnya. Terdapat 2 jenis kasus resistensi obat yaitu kasus baru dan kasus telah diobati sebelumnya. Kasus baru resisten obat TB yaitu terdapatnya galur M. tuberculosis resisten pada pasien baru didiagnosis TB dan sebelumnya tidak pernah diobati dengan obat antituberkulosis (OAT) atau durasi terapi kurang 1 bulan. Pasien ini terinfeksi galur M. Tuberculosis yang telah resisten obat disebut dengan resistensi primer. Kasus resisten OAT yang telah diobati sebelumnya yaitu terdapatnya galur M. Tuberculosis pada pasien selama mendapatkan terapi TB sedikitnya 1 bulan. Kasus ini awalnya terinfeksi galur M. Tuberculosis yang masih sensitif obat tetapi selama perjalanan terapi, timbul resistensi obat atau disebut dengan resistensi sekunder (acquired).

Secara mikrobiologi resistensi disebabkan oleh mutasi genetik dan hal ini membuat obat tidak efektif melawan basil mutan. Mutasi terjadi spontan dan berdiri sendiri menghasilkan resistensi OAT. Sewaktu terapi OAT diberikan, galur M. tuberculosis wild type tidak terpajan. Diantara populasi M. tuberculosis wild type ditemukan sebagian kecil mutasi resisten OAT. Resisten lebih 1 OAT jarang disebabkan genetik dan biasanya merupakan hasil penggunaan obat yang tidak adekuat. Sebelum penggunaan OAT sebaiknya dipastikan M. Tuberculosis sensitif terhadap OAT yang akan diberikan. Sewaktu penggunaan OAT sebelumnya individu telah terinfeksi dalam jumlah besar populasi M. Tuberculosis berisi organisme resisten obat. Populasi galur M. Tuberculosis mutan dalam jumlah kecil dapat dengan mudah diobati. Terapi TB yang tidak adekuat menyebabkan proliferasi dan meningkatkan populasi galur resisten obat. Kemoterapi jangka pendek pasien resistensi obat menyebabkan galur lebih resisten.3Daftar Pustaka:

1.Standard Pelayanan Medik Paru. Edisi pertama. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia cabang Jakarta; 2011

2.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ed 3 Balai Penerbit FKUI; 2001

3. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ed IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006.

3.