Tatanama Alkohol

10
Tatanama Alkohol Edited by m fariz wafaul Ahyar Pembuat asli : Hadi Poerwono – Achmad Syahrani Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Pustaka: T.W. Graham Solomons, ORGANIC CHEMISTRY, 5th Ed., 1992 1

description

Tatanama Alkohol. Edited by m fariz wafaul Ahyar Pembuat asli : Hadi Poerwono – Achmad Syahrani Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Pustaka: T.W. Graham Solomons, ORGANIC CHEMISTRY , 5th Ed., 1992. Struktur Eter. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Tatanama Alkohol

Page 1: Tatanama Alkohol

Tatanama Alkohol

• Edited by m fariz wafaul Ahyar

• Pembuat asli : Hadi Poerwono – Achmad Syahrani

• Fakultas Farmasi

• Universitas Airlangga

• Pustaka:

• T.W. Graham Solomons, ORGANIC CHEMISTRY, 5th Ed., 1992

1

Page 2: Tatanama Alkohol

2

Struktur Eter

• Eter berbeda dari alkohol, dimana atom oksigen dari suatu eter terikat pada dua atom karbon. Gugus hidrokarbon dapat berupa alkil, alkenil, vinil, atau aril.

• Eter memiliki rumus umum R-O-R atau R-O-R’ dimana R’ adalah gugus alkil yang berbeda dari gugus R.

• Eter = air dimana kedua atom hidrogen diganti dengan gugus alkil.

Page 3: Tatanama Alkohol

3

C O C

Gugus fungsionalsuatu eter

R

O

R

O1100

Dimetil eterRumus umum suatu eter

CH3

CH3

atau

R’

O

R

CH2H2C

O

Etilen oksida

O

Tetrahidrofuran(THF)

ETER SIKLIK

Page 4: Tatanama Alkohol

4

TATANAMA ALKOHOL

• Dalam Tatanama Substitutif IUPAC, suatu nama harus mengandung empat karakter : lokant, awalan, senyawa induk, dan suatu akhiran.

CH3CH2CHCH2CH2CH2OH

CH3

4-Metil-1-heksanol

lokant awalan lokant induk akhiran

Page 5: Tatanama Alkohol

5

• Lokant 4 menunjukkan bahwa substituen gugus metil, yang merupakan awalan, terikat pada senyawa induk di posisi C-4.

• Senyawa induk mengandung enam atom karbon dan tidak ada ikatan rangkap, jadi induknya adalah heksana.

• Dan karena merupakan suatu alkohol, maka memiliki akhiran -ol.

• Lokant 1 menunjukkan bahwa C-1 mengikat gugus hidroksil.

Page 6: Tatanama Alkohol

6

• Secara umum, penomoran pada rantai karbon selalu dimulai dari bagian akhir yang lebih dekat dengan gugus yang mendapat nama sebagai suatu akhiran.

• Prosedur berikut harus diikuti untuk memberi nama alkohol sesuai tatanama substitutif IUPAC:

1 Pilih rantai karbon utuh yang terpanjang dimana gugus hidroksil terikat langsung. Ganti nama dari alkana sesuai rantai karbon tersebut dengan menghapus huruf a terakhir dan tambahkan akhiran ol.

Page 7: Tatanama Alkohol

7

2 Nomori rantai karbon utuh yang terpanjang sedemikian sehingga atom karbon yang mengikat gugus hidroksil memiliki nomor terkecil. Tandai posisi gugus hidroksil dengan menggunakan nomor tersebut sebagai lokant. Tandai posisi gugus-gugus lain (sebagai awalan) dengan menggunakan nomor yang sesuai dengan posisi masing-masing sepanjang rantai karbon sebagai lokant.

Page 8: Tatanama Alkohol

8

CH3CH2CH2OH

1-Propanol

CH3CHCH2CH3

OH

2-Butanol

CH3CHCH2CH2CH2OH

CH3

4-Metil-1-pentanol

ClCH2CH2CH2OH

3-Kloro-1-propanolCH3CHCH2CCH3

OH

CH3

CH3

4,4-Dimetil-2-pentanol

1 2 3 4 5

5 4 3 2 11 2 3 4

3 2 1

3 2 1

Page 9: Tatanama Alkohol

9

• Alkohol sederhana sering dinamai dengan nama radikofungsional umum yang juga telah disetujui oleh IUPAC.

• Beberapa contoh alkohol sederhana adalah sebagai berikut ini:

CH3CH2CH2OH

Propil alkohol

CH3CH2CH2CH2OH

Butil alkohol

CH3CH2CHCH3

OHsec-Butil alkohol

Page 10: Tatanama Alkohol

10

C OH

CH3

CH3

H3C

tert-Butil alkohol

CH3CHCH2OH

Isobutil alkohol

CH3

CH3

CH3

CH3CCH2OH

Neopentil alkohol

CH2 CH2

OH OHEtilen glikol

1,2-Etanadiol

CH2

OH OHPropilen glikol

1,2-Propanadiol

CH3CH CH2CH2CH2

OH OHTrimetilen glikol1,3-Propanadiol

• Alkohol yang mengandung dua gugus hidroksil umumnya diberi nama glikol.

• Dalam sistem substitutif IUPAC alkohol tersebut dinamai sebagai diol.