rumus kimia dan tatanama

24
RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

Transcript of rumus kimia dan tatanama

Page 1: rumus kimia dan tatanama

RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

Page 2: rumus kimia dan tatanama

Tata Nama Senyawa Kimia

Setiap hari selalu ditemukan senyawa baru, baik hasil sintesis dilaboratorium maupun hasil isolasi dari bahan alam. Jika senyawa baruyang ditemukan sederhana, namanya disesuaikan dengan aturan, tetapijika senyawa itu kompleks, biasanya didasarkan pada asal bahan ataudihubungkan dengan sifat senyawanya. Penamaan senyawa diatur olehIUPAC berdasarkan hasil kesepakatan para ilmuwan sedunia, bertujuanagar nama senyawa di seluruh negara sama.Terdapat dua kelompok besarsenyawa, yaitu senyawa anorganik dan senyawa organik.

Page 3: rumus kimia dan tatanama

Tata Nama Senyawa AnorganikSenyawa anorganik adalah golongan senyawa yang tersusun dariunsur-unsur yang tidak mengandung atom karbon organik. Umumnyasenyawa anorganik relatif sederhana dan dikelompokkan ke dalamsenyawa biner dan senyawa poliatom.

Tata Nama Senyawa OrganikSenyawa organik adalah senyawa yang mengandung atom karbon,kecuali CO, CO2, CN, dan ion CO3

2– tergolong senyawa anorganik.Senyawa organik diklasifikasikan ke dalam senyawa hidrokarbon danturunan hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya terdiri atas atom karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon digolongkan ke dalam alkana, alkena, dan alkuna.

Page 4: rumus kimia dan tatanama

Rumus Kimia

Semua senyawa dituliskan menggunakan lambang yang menunjukkan jenis dan komposisi unsur penyusunnya. Lambang senyawa seperti itu dinamakan rumus kimia atau formula.Rumus kimia didefinisikan sebagai rumus suatu zat yang menggunakan lambang dan jumlah atom-atom unsur penyusun senyawa. Dalam rumus kimia, bilangan yang menyatakan jumlah unsur ditulis dalam bentuk indeks bawah (tikalas) setelah lambang unsurnya.

Page 5: rumus kimia dan tatanama

Rumus Empirik dan Rumus Molekul

Untuk menentukan rumus molekul suatu senyawa dilakukan dalamdua tahap. Tahap pertama, menentukan unsur-unsur yang terkandungdalam senyawa dan komposisinya. Temuan yang diperoleh dinamakanrumus empirik. Tahap kedua, menentukan massa molekul relatifnya.

Rumus empirik adalah rumus paling sederhana dari suatu molekul,yang hanya menunjukkan jenis dan perbandingan terkecil dari unsuryang menyusun senyawa itu.

Page 6: rumus kimia dan tatanama

Rumus Kimia

Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Rumus kimia terdiri dari rumus molekul dan rumus empiris.

1. Rumus Molekul

Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah atom dalam tiap molekul zat. Hanya unsur dan senyawa yang mempunyai rumus molekul.

Contoh:- Rumus molekul air adalah H2O Artinya tiap molekul air terdiri dari 2 atom hidrogen (H) dan 1 atom

oksigen (O).- Rumus molekul gas hidrogen adalah H2. Artinya tiap molekul gas hidrogen terdiri dari 2 atom hidrogen (H).- Rumus molekul glukosa C6H12O6 yang berarti dalam satu molekul

glukosa terdapat 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.

Page 7: rumus kimia dan tatanama

2. Rumus Empiris

Rumus empiris menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom dalam senyawa yang bersangkutan

Page 8: rumus kimia dan tatanama

Contoh:

a.        Natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+ dan ion Cl– dengan perbandingan 1 : 1. Rumus kimia natrium klorida NaCl.b.      Kalsium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Ca2+ dan ion Cl– dengan perbandingan 2 : 1. Rumus kimia kalsium klorida CaCl2.

Pada kondisi kamar, sebagian unsur-unsur ada yang membentuk molekul-molekul. Rumus kimia unsur-unsur semacam ini tidak digambarkan hanya dengan lambang unsurnya, melainkan unsur beserta jumlah atom yang membentuk molekul unsur tersebut.

Contoh:Rumus kimia gas oksigen yaitu O2, berarti rumus kimia gas oksigen terdiri atas molekul-molekul oksigen yang dibangun oleh dua atom oksigen.

Rumus kimia fosfor yaitu P4, berarti rumus kimia unsur fosfor terdiri atas molekul-molekul fosfor yang tiap molekulnya dibentuk dari empat buah atom fosfor.

Page 9: rumus kimia dan tatanama

Semua senyawa mempunyai rumus empiris. Senyawa molekul mempunyai rumus molekul selain rumus empiris. Pada banyak senyawa, rumus molekul sama dengan rumus empirisnya. Senyawa ion hanya mempunyai rumus empiris. Jadi, semua senyawa yang mempunyai rumus molekul, pasti memiliki rumus empiris. Namun, senyawa yang memiliki rumus empiris, belum tentu mempunyai rumus molekul.

Contoh:

Page 10: rumus kimia dan tatanama

Tatanama Senyawa

Nama ilmiah suatu unsur mempunyai asal-usul yang bermacam-macam. Ada yang didasarkan pada warna unsur seperti klorin (chloros = hijau), atau pada salah satu sifat dari unsur yang bersangkutan seperti fosfor (phosphorus = bercahaya) atau nama seorang ilmuwan yang sangat berjasa seperti einsteinium (untuk albert einstein). Untuk mencegah timbulnya perdebatan mengenai nama dan lambang unsur-unsur baru, Persatuan Kimia Murni dan Kimia Terapan (International Union Of Pure and Applied Chemistry = IUPAC) menetapkan aturan penamaan dan pemberian lambang untuk unsur-unsur temuan baru sebagai berikut.

1. Nama berakhir dengan ium, baik untuk unsur logam maupun nonlogam.2. Nama itu didasarkan pada nomor atom unsur, yaitu rangkaian akar katayang menyatakan nomor atomnya.0 = nil 4 = quad 7 = sept1 = un 5 = pent 8 = okt2 = bi 6= hex 9 = enn3 = tri

Page 11: rumus kimia dan tatanama

Lambang unsur (tanda atom) terdiri atas tiga huruf yakni rangkaian huruf awal dari akar yang menyatakan nomor atom unsur tersebut.Contoh:

a. Unsur nomor atom 1071 0 7Un nil sept + iumNama : Unnilseptium Lambang : Uns

b. Unsur nomor atom 1051 0 5un nil pent + iumNama : Unnilpentium Lambang : Unp

Namun, aturan penamaan IUPAC jarang digunakan.

Page 12: rumus kimia dan tatanama

Bilangan Oksidasi

Aturan sederhana yang berlaku untuk menentukan bilangan oksidasi suatu senyawa adalah sebagai berikut :

1. Bilangan oksidasi H = +12. Bilangan oksidasi O = -23. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion tunggal sama dengan muatannya.

Contoh:

- bilangan oksidasi Al dalam Al3+ = 3+- bilangan oksidasi S dalam S2- = 2-

Page 13: rumus kimia dan tatanama

4. Jumlah total bilangan oksidasi unsur dalam suatu ion poliaton sama dengan muatan ion tersebut.

Contoh:

Berapa bilangan oksidasi C dalam CO32-?

CO32-?

Biloks C + 3 . biloks O = total muatanBiloks C + 3 . (-2) = -2Biloks C + (-6) = -2Biloks C = -2 + 6Biloks C = 4

5. Jumlah bilangan oksidasi unsur dalam senyawa adalan nol.6. Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif.

Page 14: rumus kimia dan tatanama

Tata Nama Senyawa BinerSenyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua macam unsurPenamaan senyawa ini didasarkan pada namaunsur pembentuknya yang ditulis secara berurutan sesuai penulisan rumus kimia (lambang senyawa) dan akhiran dari unsur keduanya diganti -ida.

Ada beberapa sistem penamaan yang didasarkan pada rumus kimia senyawa.

Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, sepertiNO, NO2, dan N2O4, penambahan kata 'ida' tidak cukup sebab akan muncul senyawa dengan nama yang sama. Untuk kasus ini, nama senyawa ditambah dengan kata mono-(satu), di-(dua), tri-(tiga), atau tetra-(empat) yang menunjukkan jumlah unsur.

Page 15: rumus kimia dan tatanama

Tatanama Senyawa BinerSenyawa biner adalah senyawa yang hanya terbentuk dari dua

macam unsur yang berbeda (terdiri atas unsur logam dan nonlogam). Unsur yang berada di depan disebut sesuai dengan nama unsur

tersebut. - Unsur yang berada di belakang disebut sesuai dengan nama unsur tersebut dengan menambahkan akhiran -ida. - Jumlah atom unsur disebut dengan menggunakan angka Latin (jika diperlukan).

Contoh:NO : nitrogen monoksidaNO2 : nitrogen dioksidaAlCl : aluminium kloridaFeCl3 : besi(III) kloridaSnO : timah(II) oksidaPada senyawa biner tersebut di atas, unsur logam sebagai kation (ion positif)dan unsur nonlogam sebagai anion (ion negatif).

Page 16: rumus kimia dan tatanama

Tatanama

1. Tatanama senyawa biner dari dua jenis non-logam.

a. Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut, ditulis di depan:

B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br – Cl – O – F

Contoh:- NH3 (bukan H3N)- HCl (bukan ClH)- H2O (bukan OH2)- P2O5 (bukan O5P2)b. Nama senyawa biner dari dua jenis nonlogam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran –ida, pada unsur yang kedua.

Contoh:

- HCl = hidrogen klorida- H2S = hidrogen sulfida

Page 17: rumus kimia dan tatanama

Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani:

1 = mono 6 = heksa2 = di 7 = hepta3 = tri 8 = okta4 = tetra 9 = nona5 = penta 10 = deka

Contoh:

- CO2 = karbon dioksida- NO = nitrogen monoksida- NO2 = nitrogen dioksida- N2O5 = dinitrogen pentaoksida- CS2 = karbon disulfida- CCl4 = karbon tetraklorida

Page 18: rumus kimia dan tatanama

2. Tatanama senyawa biner dari unsur logam dan unsur non-logam

a. Unsur logam ditulis di depan.Contoh: NaCl (bukan ClNa)

b. Nama senyawa biner dari logam dan nonlogam adalah rangkaian nama logam (di depan) dan nama nonlogam dengan akhiran –ida.Contoh:- CaCl2 = kalsium klorida- NaCl = natrium klorida

Jika unsur logam mempunyai lebih dari satu jenis bilangan oksidasi, senyawa – senyawanya di bedakan dengan menyebutkan bilangan oksidasinya, yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi di belakang nama unsur logam itu.

Contoh:

- FeCl2 = besi (II) klorida- FeCl3 = besi (III) klorida- SnO = timah (II) oksida- SnO2 = timah (IV) oksida

Page 19: rumus kimia dan tatanama
Page 20: rumus kimia dan tatanama
Page 21: rumus kimia dan tatanama

Apabila ion positif dan ion negatif bergabung membentuk senyawa, jumlah muatannya harus nol. Sebagai contoh:

ion Fe3+ apabila bergabung dengan ion S2– akan membentuk senyawa dengan rumus kimia Fe2S3, sebab untuk menjadikan netral setiap tiga ion S2– yang mempunyai muatan –2 memerlukan 2 buah ion Fe3+ yang bermuatan +3,

ion Al3+ apabila bergabung dengan ion Cl- akan membentuk senyawa dengan rumus kimia AlCl3 = Aluminium klorida, sebab untuk menjadikan netral setiap satu ion Al3+ yang bermuatan +3 memerlukan tiga ion Cl– yang bermuatan –1.

Page 22: rumus kimia dan tatanama

3. Tatanama asam, basa dan garam

a. Tatanama asamAsam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan H+.

Contoh:

- HCl = asam klorida- H2CO3 = asam karbonat- H2SO4 = asam sulfat- HNO3 = asam nitrat- CH3COOH = asam asetat

b. Tatanama basa

Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan OH-.

Contoh:

- NaOH = natrium hidroksida- Ca(OH)2 = kalsium hidroksida- Al(OH)3 = aluminium hidroksida

Page 23: rumus kimia dan tatanama

c. Tatanama garam

Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion asam.

Page 24: rumus kimia dan tatanama