Tatanama Senyawa Dan Persamaan Reaksi Sederhana
-
Upload
dianiswari -
Category
Documents
-
view
531 -
download
3
description
Transcript of Tatanama Senyawa Dan Persamaan Reaksi Sederhana
Nama logam
NaCl = Natrium KloridaNama bukan logam + ida
A. Tatanama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana
Kamu sudah mengenal garam dapur sebelum mempelajari kimia, bukan? Tetapi,
tahukah kamu bahwa garam dapur merupakan senyawa kimia yang terdiri dari unsur natrium
dan klorida. Berdasarkan komponen penyusunnya, mungkin kamu dapa menduga bentuk
rumus kimianya. Rumus kimia garam dapur ialah NaCl dan disebut juga senyawa natrium
klorida
Bagaimana aramu untuk mengenal nama-nama senyawa berdasarkan komponen
penyusunnya? Apakah semua senyawa yang telah ditemukan memiliki nama khusus?
Salah satu lembaga internasional dalam bidang tatanama senyawa berdasarkan
IUPAC yang berdiri dibawah bimbingan UNESCO telah menyusun suatu aturan. Aturan
tersebut digunakan secara beragam diseluruh negara. Berikut ini akan dibahas mengenai
persamaan senyawa biner dan poliatomik.
1. Tatanama Senyawa Biner dan Poliatomik
a. Senyawa biner
Nama suatu senyawa pada umumnya menunjukkan komposisi atom-atom
yang menyusun senyawa tersebut.
Senyawa biner adalah senyawa kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur.
Unsur yang terbentuk tersebut dapat terdiri dari unsur logam dan bukan logam
atau keseluruhannya merupakan unsur bukan logam.
1. Bila senyawa biner terdiri dari unsur logam dan bukan logam, penamaan
senyawanya sebagai berikut.
a. Nama unsur logam disebutkan lebih dahulu, kemudian diikuti nama unsur
bukan logam yang diakhiri dengan akhiran ida.
Perhatikan contoh berikut!
Nama logam
MgBr2 = Magnesium Bromida
Nama bukan logam + ida
Contoh yang lainnya sebagai berikut.
LiCl = Litium klorida; CaC2 = Kalsium karbida;
Na2O = Natrium oksida; CaO = Kalsium oksida;
RbI = Rubidium iodida; BaO = Barium oksida;
K2O = Kalium oksida; Al2O3 = Aluminium oksida.
b. Untuk unsur logam yang mempunyai biloks (bilangan oksidasi) lebih dari
satu jenis maka harga biloks dituliskan dengan angka Romawi dan nama unsur
logam dengan bahasa Indonesia.
Bilangan oksidasi suatu unsur dalam persenyawaan sama dengan banyaknya
muatan listrik unsur tersebut dalam persenyaaan.
Contoh dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini!
Tabel 2.1 Tatanama beberapa senyawa dengan biloks unsur lebih dari satu
jenis
Unsur Biloks Senyawa Nama senyawa
Fe +2 FeCl2 Besi(II) klorida
FeO Besi(II) oksida
+3 FeBr3 Besi(III) bromida
Fe2O3 Besi(III) oksida
Cu +1 Cul Tembaga(I) iodida
Cu2O Tembaga(I) oksida
+2 CuCl2 Tembaga(II) klorida
CuO Tembaga(II) oksida
Berdasarkan Tabel 2.1, kamu dapat melihat bahwa senyawa yang
terbentuk merupakan senyawa yan berikatan ion. Kamu sudah mempelajari
tentang ikatan ion pada Bab 1. Jika kamu lupa, ingat dan buka kembali
pelajaran Bab 1.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa ikatan ion terbentuk dari atom yang
bermuatan positif dan atom bermuatan negatif yang melakukan serah terima
elektron.
Contohnya sebagai berikut.
(1) Kalsium klorida (CaCl2)terbentuk dari ion Ca2+ (ion positif) dan Cl- (ion
negatif)
(2) Magnesium oksida (MgO) terbentuk dari ion Mg2+ (ion positif) dan O2-
(ion negatif).
Secara sederhana penulisan rumus kimia yang berikatan ion dengan adanya
serah terima elektron dapat dirumuskan sebagai berikut.
c. Selain itu, penamaan unsur logam yang memiliki biloks lebih dari satu jenis
dapat juga dituliskan sebagai berikut.
(1) Unsur logam yang memiliki biloks besar ditulis dengan akhiran i.
(2) Unsur logam yang memiliki biloks kecil ditulis dengan akhiran o.
Contohnya ialah
Cu+ = Kupro;
Cu2+ = Kupri;
Fe2+ = Ferro;
Fe3+ = Ferri;
CO2+ = Kobalto;
CO3+ = Kobalti;
Cr2+ = Kromo;
Cr3+ = Kromi;
Sn2+ = Stano;
Sn4+ = Stani;
Pb2+ = Plumbo;
Pb4+ = Plumbi.
Bagaimana penamaan senyawa biner yang terdiri dari unsur bukan logam?
2. Bila senyawa biner terdiri dari unsur bukan logam dan bukan logam, penamaan,
senyawanya sebagai berikut.
a) Untuk unsur bukan logam yang memiliki biloks hanya satu jenis tidak
dituliskan dengan angka Romawi. Misalnya , H2O = Hidrogen oksida dan
H2S = Hidrogen sulfida.
b) Untuk unsur bukan logam yang biloksnya lebih dari satu jenis dapat ditulis
dengan angka romawi.
Perhatikan contoh berikut pada Tabel 2.2!
AxBy Ay+ + Bx-
Tabel 2.2 Tatanama beberapa senyawa dengan biloks unsur lebih dari satu
jenis
Unsur Biloks Senyawa Nama senyawa
N +1
+2
+3
+4
+5
N2O
NO
N2O3
NO2
N2O5
Nitrogen (I) oksida
Nitrogen (II) oksida
Nitrogen (III) oksida
Nitrogen (IV) oksida
Nitrogen (V) oksida
S +4
+6
SO2
SO3
Belerang (IV) oksida
Belerang (VI) oksida
=
Berdasarkan Tabel 2.2, kamu dapat mengetahui bahwa senyawa yang terbentuk merupakan
senyawa yang berikatan kovalen. Coba, kamu buka pelajaran Bab 1 untuk mengingat lagi
tentang ikatan kovalen.
a) Penamaan dengan menyebutkan jumlah atom yang diikat dan diberi awalan sebagai
berikut.
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
Contohnya ialah
N2O = dinitrogen monoksida N2O5 = dinitrogen pentaoksida
NO = nitrogen monoksida CCl4 = karbon tetraklorida
N2O3 = dinitrogen trioksida SO3 = belerang trioksida
NO2 = nitrogen dioksida
Pahami KimiaPerhatikan contoh berikut ini!
a) Tuliskan rumus kimia untuk senyawa berikut!
1. Natrium oksida 1. Tembaga (II) klorida
2. Kalsium sulfida
Jawab
1. Natrium oksida terdiri dari ion Na+ dan ion O2- sehingga rumus
kimianya ialah Na2O.
2. Kalsium sulfide terdiri dari ion Ca2+ dan S2- sehingga rumusu kimianya
adalah CaS.
3. Tembaga (II) klorida terdiri dari ion Cu2+ dan Cl- sehingga rumus
kimianya adalah CuCl2.
b) Berilah nama yang sesuai untuk senyawa berikut.
1) MgCl2 3) Ba3N2
2) PbI4
Jawab
1) MgCl2 = Magnesium klorida
2) PbI4 = Plumbi iodida atau Tembaga (IV) iodida
3) Ba3N2 = Barium nitrida
b) Penamaan khusus untuk senyawa CH4 dan NH3. Pada kedua senyawa tersebut biloks
hidrogen berharga positif tapi tidak ditulis di awal.
Penulisan : CH4 bukan H4C
NH3 bukan H3N
Penamaan: CH4 = metana bukan karbon tetrahidrida
NH3 = amoniak bukan nitrogen trihidrida
Penulisan dan penamaan ini dimungkinkan karena kedua senyawa tersebut mempunyai
biloks berharga positif, tetapi tidak menghasilkan ion H+.
Pahami KimiaPerhatikan contoh berikut ini!
a) Berilah nama yang sesuai untuk senyawa berikut!
1) SO2 3) P2O5
2) SO3
Jawab
1) Belerang dioksida 3) Difosfor pentaoksida
2) Belerang trioksida
b) Tuliskan rumus kiamia untuk senyawa berikut!
1) Fosfor trifluorida 3) Hidrogen iodida
2) Dihidrogen monoksida
Jawab
1) Fosfor trifluorida = PF3 3) Hidrogen iodida = HI
2) Dihidrogen monoksida = H2O
Untuk mengetahui pemahamanmu mengenai bahan kajian yanga telah diajarkan, jawab
pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Berikan nama untuk senyawa berikut!
a) CF4 c) FeO
b) K2S
Jawab
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Tuliskan rumus kimia untuk senyawa berikut!
a) Nitrogen dioksida d) Dinitrogen tetraoksida
b) Fosfor triklorida e) Aluminium sulfida
c) Belerang heksafluorida
Jawab
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
b. Senyawa PoliatomikSenyawa poliatomik merupakan senyawa yang berasal dari ion – ion poliatomik. Ion
poliatomik adalah ion yang terdiri dari dua atau lebih atom – atom yang terikat bersama –
sama membentuk ion.
Untuk memahami ion poliatomik, perhatikan Tabel 2.3 berikut!
Simbol Nama ion Simbol Nama ion Simbol Nama ion
NH4+ Amonium ClO- Hipoklorit SO4
2- Sulfat
OH - Hidroksida ClO2- Klorit CrO42- Kromat
CN- Sianida ClO3- Klorat Cr2O72- Dikromat
NO2- Nitrit ClO4- Perklorat PO3
3- Fosfit
NO3- Nitrat CO3
2+ Karbonat PO43- Fosfat
MnO4- Permanganat S2O3
2- Tiosulfat AsO33- Arsenit
IO3- Iodat C2O4
2- Oksalat AsO43- Arsenat
BrO3- Bromat SO3
2- Sulfit
Penamaan senyawa poliatomik sama seperti penamaan senyawa biner.
Perhatikan contoh berikut!
Nama Kation
NH4NO3 = Amonium nitrat
Nama anion
Nama Kation
K2SO4 = Kalium sulfat
Nama anion
Senyawa poliatomik juga dapat dijumpai pada senyawa asam dan basa.
1. Senyawa Asam
Pada umumnya, senyawa asam adalah senyawa yang mengandung ion
hidrogen (H+). Ada dua bentuk senyawa asam, yaitu senyawa asam yang tidak
mengadung oksigen dan senyawa asam yang mengandung oksigen.
Penamaan asam yang tidak mengandung oksigen dengan cara menyebutkan
asam yang menggantikan nama hidrogen kemudian diikuti nama atom yang berikatan
dengan hidrogen dan diakhiri ida.
Contoh HF = asam flourida
HCl = asam klorida
HBr = asam bromida
H2S = asam sulfide
Senyawa asam yang mengandung oksigen terbentuk dari reaksi oksida asam
dengan air.
Contoh SO2 + H2O H2SO3
SO3 + H2O H2SO4
N2O3 + H2O 2 HNO2
N2O5 + H2O 2 HNO3
Penamaaan asam sesuai dengan atom yang terikat. Jika asam yang
mengandung oksigen ada 2 jenis, maka atom yang terikat dengan biloks besar diberi
akhiran at dan biloks yang kecil diberi akhiran it. Perhatikan Tabel 2.4 berikut ini!
Atom terikat Oksida asam Senyawa asam Nama senyawa asam
S ( sulfur ) SO2 ( biloks S = +4 ) H2SO3 Asam sulfit
S ( sulfur ) SO3 ( biloks S = +6 ) H2SO4 Asam sulfat
N ( nitrogen ) N2O3 ( biloks N = +3 ) HNO2 Asam nitrit
N ( nitrogen ) N2O5 ( biloks N = +5 ) HNO3 Asam nitrat
P ( fosfor ) P2O3 ( biloks P = +3 ) H3PO3 Asam fosfit
P (fosfor ) P2O5 ( biloks P = +5 ) H3PO4 Asam fosfat
2. Senyawa Basa
Senyawa basa, pada umumnya mengandung ion hidroksida (OH-). Penamaan
senyawa basa lebih mudah dengan menyebutkan nama atom yang terikat pada ion
OH- dan diikuti dengan akhiran hidroksida.
Tabel 2.5 tatanama beberapa senyawa basa
Nama oksida basa Nama senyawa basa
Na2O = Natrium oksida NaOH = Natrium hidroksida
K2O = Kalsium oksida KOH = Kalium hidroksida
CaO = Kalsium oksida Ca(OH)2 = Kalsium hidroksida
BaO = Barium oksida Ba(OH)2 = Barium hidroksida
Al2O3 = Aluminium oksaida Al(OH)3 = Aluminium hidroksida
Untuk penulisan rumus kimia, perhatikan masing-masing muatan yang terkandung dalam ionnya.
Perhatikan contoh berikut!
Kalsium fosfat
berasal dari ion Ca2+
berasal dari ion PO43-
Sehingga penulisan rumus kimianya ialah CA3(PO4)2
Barium Sulfat
berasal dari ion Ba2+
berasal dari ino SO42-
Sehingga penulisan rumus kimianya Ba2(SO4)2 ditulis BaSO4
Tembaga(I) kromat
berasal dari ion Cu+
berasal dari ion CrO42-
Sehingga penulisan rumus kimianya adalah Cu2CrO4
Umumnya senyawa organik banyak mengandung unsure karbon dan unsure yang
lainnya dalam jumlah yang tidak banyak, seperti unsur hidrogen, oksigen, nitrogen, belereng,
dan fosfor.
Berikut ini merupakan contoh beberapa senyawa organik sederhana yang sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel 2.6 beberapa senyawa organik sederhana
Rumus kimia Nama senyawa Nama senyawa yang sering
dikenal
Kegunaan
CH4 Metana Gas alam Bahan bakar
C3H8 Propana Terdapat dalam LPG Bahan bakar
C8H18 Oktana Terdapat dalam bensin Bahan bakar
C2H2 Etuna Gas karbit Pengelasan
CH3COOH Asam asetat Asam cuka Penyedap masakan
C6H12O6 Glukosa Gula Pemanis
Kamu akan mempelajari senyawa organik lebih lanjut pada bahan kajian berikutnya.
Agar kamu lebih mengerti mengenai penamaan senyawa poliatomik, jawab pertanyaan yang diberikan berikut secara singkat dan jelas sesuai dengan kemampuanmu.
1) Berikan nama untuk senyawa berikut!a) Mg(OH)2 c) MgSO4
b) (NH4)2CO3
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2) Tuliskan rumus kimia untuk senyawa berikut!a) Kalium permanganat c) Barium nitritb) Kalsium hipoklorit
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
→
Kajian Lengkapi tabel berikut dengan benar secara mandiri!
Kesimpulan Tidak seimbang
1) Berikan nama untuk senyawa berikut!a) Mg(OH)2 c) MgSO4
b) (NH4)2CO3
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2) Tuliskan rumus kimia untuk senyawa berikut!a) Kalium permanganat c) Barium nitritb) Kalsium hipoklorit
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Reaktan
2 atom litium
2 atom oksigen
Produk
4 atom litium
2 atom oksigen Persamaan 2Li + O2 → 2Li2O
Reaktan
Reaktan
Produk
Produk
Kesimpulan
Persamaan 2K + 2H2O →2KOH + 2H2
Kesimpulan
Kimia
2. Persamaan Reaksi Sederhana
Para ahli Kimia menuliskan sebuah reaksi kimia dengan menggunakan persamaan
rreaksi. Apakah persamaan reaksi itu? Bagaimana cara menuliskan persamaan reaksi?
Untuk menjawabnya, simak uraian berikut:
a. Aturan penulisan persamaan reaksi
Kajian Lengkapi tabel berikut dengan benar secara mandiri!
Berikut ini merupakan beberapa singkatan senyawa yang perlu diketahui
Acac = asetilasetonato EDTA = etilendiamintertraasetat
Ox = oksalato(2-) Phen = 1,10-fenantrolin
En = etilendiamin Tren = 2,2,2-triaminotrietilamin
Dien = dietilendiamin Trien = trietilentetramin
Bipy = 2,2-bipiridin Hdmg = dimetilglioksimato (1-)
Py = piridin Pn = propilendiamin
Reaktan Produk
Persamaan P4 + 5O2→ 2 P2O5
Kesimpulan
Persamaan 4Al + 2O2 →2 Al2O3
Persamaan reaksi adalah persamaan yang menunjukkan koefisien untuk reaksi untuk zat-
zat yang bereaksi sama dengan koefisien reaksi untuk zat hasil reaksi. Zat-zat yang bereaksi
disebut pereakasi (rekstan) di tulis di sebelah kiri, sedangkan zat hasil reaksi disebut hasil
reaksi (produk) ditulis di sebelah kanan. Perubahan zat dari pereaksi ke hasil reaksi ditulis
dengan arah panah ke kanan.
Perhatikan contoh berikut!
1) Besi direaksikan dengan oksigen menghasilkan karat besi.
Besi + Oksigen Karat Besi
Fe + O2 Fe2O3
Apabila reaksi tersebut dilengkapi dengan wujud zatnya, penulisan persamaan reaksinya
sebagai berikut:
Fe (padat) + O2 (gas) Fe2O3 (padat)
Fe (s) + O2 (g) Fe2O3 (s)
Untuk menggunakan perbandingan zat pereaksi dan zat hasilreaksi ditunjukkan dengan
koefisien reaksi yaitu angka bulat yang dituliskan di depan lambing unsure atau molekul.
Perhatikan contoh berikut!
4Fe (s) + 3O2 (g) 2Fe2O3 (s)
Simpulan yang diperoleh berdasarkan persamaan reaksi tersebut adalah sebagai berikut:
a) Zat yang bereaksi (reaktan) ialah besi (Fe) dan oksigen (O2) dan zat hasil reaksi (produk)
ialah karat besi (Fe2O3).
b) Wujud zat untuk besi (Fe) ialah padat ditulis Fe(s).
Wujud zat untuk oksigen (O2) ialah gas ditulis O2(g).
Wujud zat untuk karat besi (Fe2O3) ialah padat ditulis Fe2O3.
c) Tanda (panah) menunjukkan arah reaksi ke kanan.
d) Angka 4, 3, dan 2 merupakan koefisien reaksi menunjukkan perbandingan zat yang
bereaksi dan hasil reaksi. Berdasarkan koefisien reaksi dapat diartikan bahwa 4 atom Fe
bereaksi dengan 3 molekul O2 sehingga terbentuk 2 molekul Fe2O3.
Untuk wujud zat penulisannya dapat disingkat sebagai berikut:
a) Padat atau solid disingkat (s)
b) Cair atau liquid disingkat (l)
c) Gas disingkat (g)
d) Larut di dalam air atau aqua disingkat (aq)
Terdapat beberapa hal yang harus diingat pada persamaan reaksi:
a) Pada persamaan reaksi, jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi sama.
b) Umumnya, unsure-unsur zat berwujud gas membentuk molekl diatomik.
Misalnya: H2, O2, N2, F2, Cl2, dan Br2
c) Umumnya, unsure-unsur berwujud padat merupakan atom tunggal. Misalnya: Fe, Cu,
Ag, Na, dan Al.
d) Dalam menyetarakan suatu reaksi, rumus kimia tidak boleh berubah. Tetapi,
diperbolehkan menuliskan anggota di depan rumus kimia sebagai koefisien reaksi.
Secar umum, langkah-langkah peyetaraan persamaan reaksi ialah sebagai berikut:
1) Menuliskan persamaan reaksi yang belum setara sesuai rumus kimia antara zat yang
bereaksidan zat hasil reaksi secara benar.
2) Memberikan koefisien reaksi untuk setiap rumus kimia pada persamaan reaksi sehingga
menjadi reaksi yang setara (jumlah atom di ruas kiri sama dengan jumlah atom di
sebelah kanan).
3) Menuliskan wujud zat untuk masing-masing pereaksi dan hasil reaksi.
Selanjutnya langkah-langkah tersebut dapat diterapkan untuk contoh ersamaan reaksi
sederhana berikut:
1) Pada waktu kamu menyalakan kompor gas, kamua akan mengamati bahwa terjadi reaksi
antara CH4 dan gas O2 menghasilkan gas CO2 dan uap H2O.
a) Langkah pertama
Tuliskan reaksi kimia tersebut dalam dalam persamaan reaksi yang belum setara.
CH4 + O2 CO2 + H2O
b) Langkah kedua
Perhatikan jumlah atom di ruas kiri dan kanan dalam persamaan reaksi tersebut.
CH4 + O2 CO2 + H2O
Ruas Kiri Ruas Kanan
Jumlah atom C = 1 Jumlah atom C = 1
H = 4 H = 4
O = 2 O = 4
Kemudian, semakin banyak jumlah atom H dengan menuliskan angka 2 di depan
senyawa H2O
CH4 + O2 CO2 + 2 H2O
Perhatikan kembali jumlah atom pada kedua ruas.
Ruas Kiri Ruas Kanan
Jumlah atom C = 1 Jumlah atom C = 1
H = 4 H = 4
O = 2 O = 4
Setelah itu lihat jumlah atom yang belum setara pada kedua ruas. Ternyata atom O
memiliki jumlah atom yang tidak sama pada kedua ruas. Semakin jumlah atom O
dengan menuliskan angka 2 di depan molekul O2.
CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O
Perhatikan kembali jumlah atom pada kedua ruas.
Ruas Kiri Ruas Kanan
Jumlah atom C = 1 Jumlah atom C = 1
H = 4 H = 4
O = 4 O = 4
Bila dilihat persamaan reaksinny, jumlah atom pada ruas kiri sama dengan
jumlahatom pada ruas kanan. Jadi, persamaan reaksi tersebut telah setara.
c) Langkah ketiga
Menuliskan wujud zat pada persamaan reaksi tersebut.
CH4 (g) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (g)
Pahami Kimia
Perhatikan contoh berikut ini!
a. Tuliskan persamaan reaksi untuk gas nitrogen yang bereaksi dengan gas hydrogen
menghasilkan gas amoniak!
Jawab
a) Langkah pertama
N2 + H2 NH3
Pahami Kimia
Perhatikan contoh berikut ini!
a. Tuliskan persamaan reaksi untuk gas nitrogen yang bereaksi dengan gas hydrogen
menghasilkan gas amoniak!
Jawab
a) Langkah pertama
N2 + H2 NH3
Perhatikan kembali jumlah atom pada kedua ruas.
Ruas Kiri Ruas Kanan
Jumlah atom N = 2 Jumlah atom N = 1
H = 2 H = 3
Ternyata, atom H memiliki jumlah atom yang tidak sama pada kedua ruas.
Semakin jumlah atom H dengan menuliskan angka 3 di depan molekul H2.
N2 + 3 H2 2 NH3
Perhatikan kembali atom pada kedua ruas.
Ruas Kiri Ruas Kanan
Jumlah atom N = 2 Jumlah atom N = 2
H = 6 H = 6
Persamaan reaksi tersebut telah setara.
c) Langkah ketiga
Menuliskan wujud zat pada persamaan reaksi tersebut.
N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)
b. Jelaskan persamaan reaksi tersebut!
1) 4 NH3 (g) + 3 O2 (g) 2 N2 (g) + 6 H2O (l)
2) 2 Al (s) + 6 HCl (aq) 2 AlCl3 (aq) + 3 H2 (g)
Jawab
Pahami Kimia
Perhatikan contoh berikut ini!
a. Setarakan reaksi berikut!
C6H12O6 + O2 CO2 + H2O
Jawab
Langkah pertama
Samakan jumlah atom C : C6H12O6 + O2 6 CO2 + H2O
Langkah kedua
Samakan jumlah atom H : C6H12O6 + O2 6 CO2 + 6 H2O
Langkah ketiga
samakan jumlah atom O : C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O
b. Menyetarakan reaksi yang rumit
Perhatikan kembali jumlah atom pada kedua ruas.
Ruas Kiri Ruas Kanan
Jumlah atom N = 2 Jumlah atom N = 1
H = 2 H = 3
Ternyata, atom H memiliki jumlah atom yang tidak sama pada kedua ruas.
Semakin jumlah atom H dengan menuliskan angka 3 di depan molekul H2.
N2 + 3 H2 2 NH3
Perhatikan kembali atom pada kedua ruas.
Ruas Kiri Ruas Kanan
Jumlah atom N = 2 Jumlah atom N = 2
H = 6 H = 6
Persamaan reaksi tersebut telah setara.
c) Langkah ketiga
Menuliskan wujud zat pada persamaan reaksi tersebut.
N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)
b. Jelaskan persamaan reaksi tersebut!
1) 4 NH3 (g) + 3 O2 (g) 2 N2 (g) + 6 H2O (l)
2) 2 Al (s) + 6 HCl (aq) 2 AlCl3 (aq) + 3 H2 (g)
Jawab
Untuk menyelesaikan persamaan reaksi yang rumit digunakan suatu
persamaan eliminasi dan subtitusi menggunakan pemisalan masing-masing koefisien
dengan huruf.
Perhatikan contoh dalam sajian Pahami Kimia berikut !
Pahami KimiaPerhatikan contoh berikut ini!
1) Setarakan reaksi berikut Pb(NO3)2 PbO + NO2 + O2
Jawab
a) Misalkan masing-masing koefisien dengan huruf.
a Pb(NO3)2 b PbO + c NO2 + d O2
ruas kiri = ruas kanan
jumlah atom Pb : a = b ………………. (1)
N : 2 a = c ………………. (2)
O : 6 a =b + 2 c + 2 d ………………. (3)
b) Misalkan salah satu huruf dengan angka, misalkan huruf a = 1
b = a
b = 1
c = 2 a
= 2 x 1
= 2
c) Untuk mencari harga d maka harga a, b, dan c dimasukkan ke dalam
persamaan (3).
6 a = b + 2 c + 2 d
(6 x 1) = 1 + (2 x 2) + 2 d
6 = 1 + 4 + 2 d
6 = 5 + 2 d
6 – 5 = 2 d
d = 12
diperoleh harga koefisien a = 1, b = 1, c = 2, dan d = 12
1 Pb(NO3)2 1 PbO + 2 NO2 + 12
O2
d) Agar tidak ada pecahan maka dikalikan 2 sehingga reaksinya seperti berikut.
2 Pb(NO3)2 2 PbO + 4 NO2 + O2
2) Setarakan reaksi Br2 + KOH KBr + KBrO3 + H2O
jawab
a) Misalkan masing-masing koefisien dengan huruf.
a Br2 + b KOH c KBr + d KBrO3 + e H2O
ruas kiri = ruas kanan
jumlah atom Br : 2 a = c + d ………………. (1)
K : b = c + d ………………. (2)
O : b = 3 d + e ………………. (3)
H : b = 2 e ………………. (4)
b) Misalkan salah satu huruf dengan angka, misalkan huruf e = 1
Harga e = 1
b = 2 e
= 2 x 1 = 2
Dari persamaan (3) b = 3 d + e
2 = 3 d + 1
2 – 1 = 3 d
d = 13
Dari persamaan (2) b = c + d
2 = c + 13
c = - 13
= 53
Dari persamaan (1) 2 a = c + d
2 a = 53
+ 13
a = 1
Diperoleh harga a = 1, b = 2, c = 53
, d = 13
, dan e = 1
Agar tidak ada pecahan maka dikalikan 3 sehingga reaksinya seperti
berikut
3 Br2 + 6 KOH 5 KBr + KBrO3 + 3 H2O
Latihan 8
Uji Kimia
Setarakan dan lengkapi persamaan reaksi berikut !
1. H2 + Cl2 . . . HCl
Hydrogen + . . . Hydrogen klorida
2. . . . + Cu + O2 . . . CuO
Tembaga + Oksigen . . .
3. N2 + . . . H2 . . . NH3
Nitrogen + Hydrogen . . . + NH3
4. . . . K + O2 . . . K2O
Kalium + Oksigen . . .
5. . . . Na + H2O . . . NaOH + H2
Natrium + Air Natrium hidroksida + . . .
6. Mg + . . . HNO3 Mg(NO3)2 + H2
Magnesium + Asam nitrat . . . + Hidrogen
7. Fe2O3 + . . . Al Al2O3 + Fe
Besi (III) oksida + Aluminium . . . + Besi
8. . . . KOH + H2SO4 K2SO4 + . . . H2O
. . . + Asam sulfat Kalium sulfat + Air
KIMIA ORGANIK
TATANAMA SENYAWA DAN
PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
1. NI NENGAH DIAN ISWARI (E1M012044)
2. FADLYLATUM MARDLIYAH (E1M012019)
3. HABIBULLAH (E1M012022)
4. NILA ANGGRENI (E1M012045)
5. RIDA FITRIA (E1M012056)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013