Task Presentation Proteomics

11
PROTEOMICS AS THE COMPARATIVE TOOLS RELATED AQUACULTURE ENVIRONMENT Oleh Kelompok : IV Anggota : - Eko Priwandari - Laelatun Nadifah - M. Safrudin Rizka Halala - Sumino

description

Proteomics presentation

Transcript of Task Presentation Proteomics

PROTEOMICS

PROTEOMICS As The Comparative Tools Related Aquaculture EnvironmentOleh Kelompok: IVAnggota: - Eko Priwandari - Laelatun Nadifah - M. Safrudin Rizka Halala - Sumino

introduction what is proteomics?Proteomic adalah ilmu yang mempelajari sifatprotein (tingkat ekspresi, interaksi, modifikasi setelah translasi dan lainnya) dalam skala besar untuk memperoleh pandangan jelas dan terintegrasi sebagai contoh untuk mengetahui proses yang menyebabkan penyakit, meneliti proses-proses dalam sel, networkingpada skala protein.Teknologi ini adalah kombinasi dari elektroforesis 2D polyacrilamide gel dengan spektrometer. Ditunjang oleh teknologi komputer untuk mengolah data danbioinformatika, teknologi ini menjadi metoda yang cepat dan sensitif untuk mengetahui karakterisasi protein. Kesimpulannya teknologi ini bisamengidentifikasi protein yang dapat berperan untuk penemuan obat, theurapeutics dan lainnya.Metode dasar yang digunakan dalam proteomik1. Pemisahan ProteinAlat pemisahan yang baik terdiri dari 2D gel elektroforesis, yang diciptakan pada tahun 1970.2D-E adalah suatu teknik analisis protein dengan melakukan pemisahan protein menggunakan dua dimensi. Teknik ini sering digunakan untuk studi proteomika (analisis molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen dalam sel).2. Analisis ProteinAnalisis ini memungkinkan kita untuk memastikan keberadaan suatu protein dan mengukur kuantitas protein tersebut secara langsung.Identifikasi level protein secara kuantitatif dapat diamati melalui profil protein yang berhasil diperoleh dari hasil ekstrasi protein. Profil protein tersebut juga menggambarkan pola ekspresi pada level protein sehingga memungkinkan kita untuk menganalisis perbedaan ekspresi dari karakter-karakter yang berlawanan, contohnya perbedaan ekspresi protein antara ikan sehat dan ikan terserang penyakit.3. Interaksi ProteinKebanyakan protein bekerja dengan protein lain untuk menghasilkan suatu fungsi biologis, misalnya pada jalur transduksi sinyal. Banyak protein lain dari kompleks multiprotein besar berperan pada tugas spesifik, misal :Ribosom sintesis proteinProteasom degradasi protein

genomikMasing-masing sel memiliki satu set lengkap instruksi tentang bagaimana membuat sel-sel, Instruksi ini disebut genome. Genome sendiri adalah keseluruhan informasi bahan genetik atau material yang diwariskan dari tetuanya kepada keturunannya yang ada pada suatu organisme dan disebut Genomik.Perkembangan Proteomik dan GenomikSejak awal abad ke-21, dunia kedokteran telah mengalami banyak revolusi, khususnya pada aspek epidemiologi molekular. Salah satu penemuan yang menjadi tonggak kemajuan ilmu medis adalah genomik. Genomik merupakan salah satu teknik biologi molekular yang dikembangkan dari teori ekspresi, regulasi, dan struktur gen dalam tubuh.Awal genomika dimulai tahun 1977 dengan penelitian sekuensing DNA pertama kali oleh Fred Sanger, Walter Gilbert, dan Allan Maxam yang bekerja secara terpisah. Tim Sanger berhasil melakukan sekuensing seluruh genom Bakteriofag -X174.Seiring berjalannya waktu, genomik dirasa masih kurang mampu menjawab proses kompleks dalam tubuh yang terdiri atas kurang lebih 100.000 gen.Oleh karena itu, muncullah istilah proteomik yang secara khusus mempelajari tentang struktur dan fungsi protein. Penelitian yang dilakukan oleh Akhter J dkk pada tahun 2009 menyebutkan bahwa proteomik sangat bermanfaat dalam kedokteran klinis untuk uji diagnostik dan prognosis, identifikasi target terapeutik, serta terapi penyakit tertentu.Peran proteomik tidak berhenti hanya pada tahap diagnosis penyakit, tetapi juga berlanjut hingga tahap terapi. Proteomik dapat memprediksi efikasi obat dan juga menjelaskan beberapa masalah teraupetik lainnya seperti resistensi obat.Pada beberapa kasus, permasalahan resistensi obat kadang disertai mekanisme yang tidak jelas. Akan tetapi, melalui proteomik kini data mengenai genetik dan protein dari berbagai mikroorganisme telah tersedia dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui mekanisme resistensi terhadap obat.Selain itu, data mikroorganisme tersebut juga bisa dijadikan acuan dalam mengidentifikasi agen-agen baru yang mungkin bisa mengatasi resistensi.

TERIMAKASIH