TASK 8 JARKOM
-
Upload
dwi-kurnia-putra -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
description
Transcript of TASK 8 JARKOM
-
NAMA : DWI KURNIA PUTRA | NIM :09011181320019
SOAL 1 :
1. Cari article dari https://www.brighttalk.com, dengan memasukan
keyword tertentu TENTANG : 1) protocol, 2) standard, 3) unified, 4) network
performance .
2. Cantumkan urlnya, judul webinarnya .
3. Lakukan analisa dari webinar yang kalian lihat, lalu resume dalam sebuah
narasi cerita .
SOAL 2 :
1. Cari article dari http://spectrum.ieee.org/telecom, lalu typing keyword
tertentu pada field search 1) protocol, 2) OSI, 3) IP address, 4) routing,
2. Cantumkan urlnya, judul webinarnya.
3. Lakukan analisa dari WEBINARS nya, lalu resume dalam sebuah
narasi cerita
JAW
AB :
SOAL
1 :
NETWROK PERFORMANCE
Requiring Performance: Why You Need Dependable Wi-Fi for BYOD
https://www.brighttalk.com/webcast/509/73719?utm_campaign=webcasts-
search- results-
feed&utm_content=network+performance&utm_source=brighttalk-
portal&utm_medium=web&utm_term=
BYOD (Bring Your Own Device) merupakan sebuah kebijakan perusahaan /
organisasi dimana karyawan dari perusahaan menggunakan devicenya dalam
menyelesaikan hal perusahaan . Tentunya dalam hal ini , diperlukan koneksi
jaringan yang baik di dalam sebuah perusahaan untuk menerapkan BYOD .
Untuk itu Xirrus sebagai utilitas untuk jaringan wifi memberikan solusi agar
jaringan wifi di perusahaan berkualitas . Xirrus memberikan kinerja , keamanan
-
NAMA : DWI KURNIA PUTRA | NIM :09011181320019
dan upgradibility pada jaringan wifi dengan xirrus wireless array platform yaitu
wireless controller , modular access points dan directional antenna system .
SOAL 2
ROUTING
System Routes Internet Traffic Around Countries You Don't Trust
http://spectrum.ieee.org/tech-talk/telecom/internet/system-routes-internet-
traffic- around-undesired-countries
Setiap kali seseorang mengirimkan permintaan situs web atau email, paket data
internet melintasi dunia dapat bertabrakan dengan sensor data atau modifikasi
di negara-negara tertentu, seperti China. Sebuah sistem baru menyediakan
cara bagi pengguna internet untuk rute data mereka di sekitar negara-negara
tertentu "terlarang" dan memberikan bukti apakah routing berhasil, penemu
mengungkapkan pekan lalu.
Sistem Alibi Routing bergantung pada jaringan peer-to-peer untuk
menyampaikan paket data sekitar negara terlarang ditentukan dalam perjalanan
mereka ke tujuan akhir. Dalam kasus ini, "rekan-rekan" adalah pengguna
Internet lainnya menjalankan software Alibi Routing. Sistem ini memberikan
bukti sukses atau gagal routing dengan menghitung apakah paket itu di lokasi
geografis tertentu cukup jauh dari negara-negara yang tidak diinginkan
sehingga data tidak bisa melewati.
Sebagian besar pengguna internet biasanya tidak memiliki banyak kontrol atas
jalur data internet mereka bepergian. Yang dapat membuktikan bermasalah
karena router di bagian-bagian tertentu dari dunia akan memodifikasi data
melewati dan efektif menyensor konten. Pada tahun 2012, peneliti menunjukkan
bahwa Domain Name System (DNS) permintaan melewati Cina menjalani risiko
yang sama sensor permintaan sebagai mirip berasal dari penduduk Cina.
Perangkat lunak Alibi Routing memberikan bukti jalur data dengan
menggunakan pengukuran round-trip kali dan koordinat GPS dari router.
Its "alibi" sistem memilih relay jauh cukup dari zona terlarang yang ditentukan
pengguna bahwa data akan menjalani lag terlihat jika bepergian melalui kedua
relay dan zona terlarang.
Peneliti menguji Alibi Routing dengan jaringan simulasi 20.000 peserta. Mereka
juga memilih negara dilarang seperti Cina, Jepang ,, Korea Utara, Arab Saudi,
Suriah, Amerika Serikat dan lain-lain.
Sukses dalam menemukan "alibi" rute sebagian bergantung pada
bagaimana tengah zona terlarang yang ditentukan adalah routing Internet. Tapi
-
NAMA : DWI KURNIA PUTRA | NIM :09011181320019
simulasi disarankan sistem dapat menemukan rute yang aman lebih dari 85
persen dari waktu. Tim berharap untuk publik melepaskan Alibi Routing sebagai
plug-in browser Internet pada akhir 2015.
Sistem seperti itu dapat segera dikerahkan tanpa memerlukan "infrastruktur
kunci publik (PKI) atau modifikasi protokol routing yang ada atau beralih
hardware; tidak memerlukan jam disinkronkan; dan tidak memerlukan akses ke
informasi tentang mendasari routing yang topologi internet, "tulis para peneliti
dalam makalah konferensi mereka. Yang dibutuhkan adalah pengguna internet
individu untuk menggunakan perangkat lunak.