Tantangan Standarisasi Upah Nasional -...

24
Tantangan Standarisasi Upah Nasional Disampaikan dalam Diskusi Publik Nasional Penguatan Jaminan Nasional dalam mememenuhi Kebutuhan Hidup Layak ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Diselenggarakan oleh ELKAPE & Pusat Kajian Jaminan Sosial Program Pascasarjana Universitas Indonesia Hotel Grand Cempaka – Jakarta, 1 Maret 2017 Drs.Soeprayitno.MBA.,MSc.,Ph.D Ketua Komite Tetap Hubungan Industrial KADIN Indonesia

Transcript of Tantangan Standarisasi Upah Nasional -...

Page 1: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

Tantangan Standarisasi Upah Nasional

Disampaikan dalam Diskusi Publik Nasional

Penguatan Jaminan Nasional dalam mememenuhi Kebutuhan Hidup Layak ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Diselenggarakan oleh ELKAPE & Pusat Kajian Jaminan Sosial Program

Pascasarjana Universitas Indonesia

Hotel Grand Cempaka – Jakarta, 1 Maret 2017

Drs.Soeprayitno.MBA.,MSc.,Ph.D Ketua Komite Tetap Hubungan Industrial KADIN Indonesia

Page 2: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

RESIKO PASAR KERJA & PENURUNAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PEKERJA

DISPARITAS UPAH DAN BEBAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

STANDARISASI UPAH & BENEFIT

Page 3: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

Resiko Pasar kerja

&

Penurunan tingkat kesejahteraan Pekerja

• Apabila pekerja tidak dilindungi resiko-resiko ini

berpotensi menurunkan tingkat kesejahteraan

pekerja dan keluarganya.

• Resiko pasar kerja (labour market risks) yang utama adalah :

1. Resiko usia lanjut (old-age risks)

2. Resiko kesehatan (health risks)

3. Resiko kehilangan pekerjaan (unemployment risks)

4. Resiko penurunan upah riil (declining wage risks)

Page 4: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

• Tujuan dari kebijakan perlindungan pekerja adalah untuk

meminimalkan dampak negatif dari berbagai resiko pasar

kerja terhadap kesejahteraan pekerja dan keluarganya.

• Kebijakan perlindungan pekerja dapat dikelompokkan ke dalam pengaturan hubungan pekerjaan (employment

relations) dan penyediaan jaminan sosial (social security)

• Pencegahan dan Pengembangan (Kesehatan, keluarga berencana, pendidikan, kepemudaan, bantuan hukum, keagamaan, organisasi kemasyarakatan) = Social Service.

• Pemulihan dan Penyembuhan (bantuan bencana alam, lanjut usia, penyandang cacat) = Social Assistance

• Pembinaan (perbaikan gizi, perumahan, lingkungan, air bersih, transmigrasi, perekonomian, masyarakat suku terasing) = Social Infra Structure

• Perlindungan Ketenagakerjaan (melindungi segala resiko yang berkenaan dengan bidang ketenagakerjaan) = Social Insurance.

Perlindungan atas Resiko Sosio Ekonomi Tenaga Kerja

Page 5: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

DESAIN PROGRAM ILO, Social Protection Floor Initiative, 2010

Perlu ada desain program perlindungan sosial untuk masing-masing kelompok penduduk, bagi

yang menerima bantuan maupun yang mampu memberikan kontribusi iuran.

THE FLOOR: Four Essential Guarantees

Access to Essential Health Care for All

Income Security children

Assistance Unemployed and Poor

Income Security Elderly and

Disabled

MANDATORY SOCIAL INSURANCE Social Security Benefits of Guaranteed Levels for Contributors

Working People

VOLUNTARY INSURANCE Top-up Benefit Levels

Means Tested

Mandatory

Voluntary

Pri

nsi

p P

rog

resi

vit

as

Bantuan Sosial

Asuransi Sosial/ Employer’s Liability

Komersial

MEKANISME PROGRAM SIFAT KEPESERTAAN

Page 6: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

Beban Penyakit Katastropik

Sebanyak Rp.16,9 Triliun atau 29,67% Beban Jaminan Kesehatan terserap

untuk membiayai penyakit Katastropik, yang terdiri dari :

1. Penyakit Jantung (13%) 2. Gagal Ginjal Kronik (7%)

3. Kanker (5%) 4. Stroke (2%)

5. Thalasemia (1%) 6. Haemofilia (0,2%)

7. Leukemia (0,3%)

Non Katastropik70,33%

Katastropik29,67%

Sumber : Transaksional pelkes (aplikasi BOA) 31 Desember 2015

Page 7: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

7

Public Health and Pension Spending versus Population Aging

Spending as a percentage of GDP

Percentage of population over 60 years old

0 5 10 15 20 25

0

5

10

15

20

Spending on health and pension

Spending on health

U.K.

Poland

Sweden

Austria

Czechoslovakia

Iceland

Australia

Cyprus

Switzerland

Japan

Brazil Trinidad & Tobago

ChinaJamaica

IndonesiaS. Korea

Swaziland

Zambia

Canada

New Zealand

Page 8: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

DISPARITAS UPAH DAN BEBAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

Page 9: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

PERBEDAAN KEPENTINGAN SOSIAL & EKONOMI

PENGUSAHA DAN PEKERJA

Karyawan

•PERFOR

MANCE

•WEALTH

•SUSTAIN

PENGUSAHA

JOB SECURITY

INCOME SECURITY

SOCIAL SECURITY

KEPASTIAN KEAMANAN

KEPASTIAN HUKUM

KEPASTIAN USAHA

Page 10: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

KOMPONEN UPAH

UPAH POKOK

BERFUNGSI EKONOMIS

TUNJANGAN BERFUNGSI

SOSIAL & INSENTIF

GAJI DASAR YG

DITETAPKAN UNTUK

MELAKSANANKAN SATU

JABATAN ATAU PEKERJAAN

TERTENTU PADA

GOLONGAN / PANGKAT

DAN MASA KERJA

TERTENTU

BENEFIT KARENA JABATAN

BENEFIT SOSIAL

BENEFIT KELANGKAAN

BENEFIT PRODUKTIFITAS

BENEFIT “X” FACTOR

HERMAN-SPMI

Page 11: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

Hak-Produksi

Hak-ReProduksi

Hak-Proteksi

RELEVANSI SOCIAL SECURITY DALAM KAPITALISASI SDM

Page 12: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

PENILAIAN BEBAN KERJA (menurut

Christensen,1991.Encyclopaedia of Occupational Health and

Safety.ILO Geneva.

Beban kerja

Konsumsi 02 l/mnt

ventilasi paru l/mnt

Suhu rectal

Denyut jantung

ringan 0,5-1,0 11-20 37,5 75-100

sedang 1,0-1,5 20-31 37,5-38 100-125

berat 1,5-2,0 31-43 38-38,5 125-150

Sangat berat

2,0-2,5 43-56 38,5-39 150-175

Sgt berat sekali

2,5-4,0 60-100 >39 >175

KERJA L (55KG) W (47 KG)

RINGAN 2400 KKAL 1900 KKAL

SEDANG 2800 KKAL 2200 KKAL

BERAT 3900 KKAL 3100 KKAL

Page 13: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

Sistem pengupahan yang

sederhana dimaksudkan

untuk memudahkan

pengelolaan. Suatu sistem

pengupahan yang canggih

& kompleks, jika dalam

pelaksanaannya

rumit/susah & mahal, akan

mengurangi

efektivitasnya.

Dalam menyusun sistem

pengupahan harus

mempertimbangkan

kemampuan keuangan

perusahaan. Sistem

pengupahan yang bagus

akan tetapi tidak

terjangkau oleh

perusahaan akan menjadi

bumerang.

Yang dimaksud dengan legal

adalah tidak bertentangan

dengan peraturan perundangan

yang berlaku di negara dimana

di negara manapun Pemerintah

selalu ikut campur tangan

dalam masalah pengupahan

dengan mengeluarkan UU

&peraturan pelaksanaannya.

Hal ini dilakukan sebagai

proteksi terhadap tenaga kerja

Sederhana (Administratively Efficient)

Terjangkau (Affordable)

Legal (Defensible)

Sistem Pengupahan yang “Ideal”

Dimengerti oleh

Pekerja/Buruh (Understandable)

Menunjang Keberhasilan Perusahaan

(Goal oriented)

Adil

Page 14: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

SISTEM IMBAL JASA DI PERUSAHAAN SAAT INI

UPAH PER JAM

SATUAN WAKTU

UPAH PER HARI

UPAH PER BULAN

UPAH PER MINGGU

SATUAN PRODUK

BENTUK UANG

( UNIT HASIL )

BENTUK PRODUK

(BAGI HASIL )

Page 15: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

Komparasi Upah Minimum

INDONESIA Terendah: NTT=Rp 1.425.000 (USD 104.16*) Tertinggi: Karawang= Rp 3.330.505 (USD 243.46*)

PHILIPPINE USD 165.92 – USD 230.44

MALAYSIA USD 185.81 – USD 209.03

VIETNAM USD 94.48 – USD 136.23

MYANMAR USD 81.16

LAO PDR USD 107.64

Sumber: Data Nasional Wages & Productivity Comission Philippines per tanggal 29 Des 2015 * Kurs US$ 1= Rp 13.580

Page 16: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

Ilustrasi Biaya Upah

Misal rata-rata upah pekerja saat ini Rp 1 juta, dengan iuran JKK terendah 0.24% kenaikan upah rata-rata per tahun:

Kenaikan upah 14% x 1 juta = 140.000

Kenaikan jamsos & cadangan pesangon = (10.24%+8%) x (1 jt + 140.000) = 207.936

Jadi total kenaikan = 140.000 + 207.936 = 347.936 atau 34.79%

Jadi secara riil Pemberi Kerja harus mencadangkan kenaikan biaya ketenagakerjaan 34.79% setiap tahun

Page 17: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

Beban Jaminan Sosial dan Beban Lainnya

Jaminan Sosial Pemberi Kerja (%) Pekerja (%)

Jaminan Kesehatan 4 1

Jaminan Kematian 0.3 -

Jaminan Kec. Kerja 0.24-1.74 -

Jaminan Hari Tua 3.7 2

Jaminan Pensiun 2 1

Total Jamsos 10.24-11.74 4

Rata-rata kenaikan upah minimum dan sundulannya per tahun dalam 5 tahun terakhir

Cadangan Pesangon UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan PSAK 24/2004 (Pernyataan Standar Akutansi Keuangan)

Total beban ketenagakerjaan diluar lembur, tunjangan, insentif dan bonus

14 %

8 %

30.24 – 31.74 %

Page 18: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

KENDALA STANDARISASI UPAH & BENEFIT

Page 19: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

BEBERAPA Tantangan pengupahan

1. APA SAJA turunan produk hukum YANG DITUNGGU PASCA

TERBITNYA PP 78/2015? 2. BAGAIMANA ROADMAP BAGI PROPINSI YANG KENAIKAN UMP DIBAWAH

PP 78/2015 ?? 3. Perlukah UPAH MINIMUM SEKTORAL UNTUK Kabupaten & Kota di

Kalimantan Tengah? JIKA YA...BAGAIMANA DAMPAKNYA JIKA DITERAPKAN UPAH MINIMUM SEKTORAL TERHADAP DAYA SAING INDUSTRI DAN TENAGA KERJA DIBANDING PROPINSI LAIN?

4. APAKAH PERUSAHAAN MEMILIKI KEMAMPUAN DALAM MENERAPKAN STRUKTUR DAN SKALA UPAH ?( SIAP INFRASTRUKTUR, SIAP TENAGA TEKNIS, SIAP FINANSIAL )

5. Bagaimana struktur upah yang cocok BAGI sektor UKM, ekonomi kreatif serta Generasi Y?

6. Berapa Batas usia kerja & Pensiun? 7. dll

Page 20: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

THR

Permenaker

Uang Servis

Bonus

Upah Sektoral

Sanksi Administratif

Struktur Skala Upah

Peranan Dewan Pengupahan Daerah

Formula UM

Dialog BIPARTIT

APA SAJA TURUNAN produk hukum KETENAGAKERJAAN YANG DIPERLUKAN PASCA TERBITNYA PP 78 /2015?

Page 21: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

PASAL 27 UU NO. 11 TAHUN 1992 tentang DANA PENSIUN

Usia pensiun normal wajib ditetapkan dalam

peraturan Dana Pensiun dan tidak boleh

melebihi usia yang ditetapkan oleh Menteri

yang membidangi masalah ketenagakerjaan.

Peserta yang pensiun pada usia pensiun

normal atau setelahnya, berhak atas

manfaat pensiun yang dihitung

berdasarkan rumus pensiun yang berlaku

bagi kepesertaannya sampai saat pensiun.

Usia pensiun normal bagi peserta

ditetapkan 55 (lima puluh lima)

tahun, dalam hal pekerja tetap

dipekerjakan oleh Pengusaha setelah

mencapai usia 55 (lima puluh lima)

tahun, maka batas usia pensiun

maksimum ditetapkan 60 (enam

puluh) tahun.

PERMENAKER NO. PER-02/MEN/1995

KONTROVERSI USIA PENSIUN DAN BATAS USIA KERJA

Page 22: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

Besaran Imbalan PHK sesuai

UU 13/2003 Ketenagakerjaan

BESARAN IMBALAN PHK, DALAM BULAN GAJI & BESARAN % IURAN GAJI

Katagori PHK 1 th 4 th 7 th 10 th 15 th 20 th 25 th 30 th

2 ,3 bln 13,8 bln 23,0 bln 29,9 bln 32,2 bln 36,8 bln 43,7 bln 43,7 bln

18,4% 27,6% 25,8% 23,4% 16,6% 14,0% 13,2% 11,2%

1,2 bln 6,9 bln 11,5 bln 15,0 bln 16,1 bln 18,4 bln 21,9 bln 21,9 bln

9,2% 13,8% 12,9% 11,7% 8,3% 7,0% 6,6% 5,6%

- 2,3 bln 3,5 bln 4,6 bln 5,8 bln 8,1 bln 11,5 bln 11,5 bln

- 4,6% 3,9% 3,6% 3,0% 3,1% 3,5% 2,9%

- 0,3 bln 0,5 bln 0,6 bln 0,8 bln 1,1 bln 1,5 bln 1,5 bln

- 0,6% 0,6% 0,5% 0,4% 0,4% 0,4% 0,4%

Mengundurkan Diri - - - - - - - -

Cacat Tetap (2,2,15%)

Meninggal, Pensiun, Efisiensi, PHK

Perubahan Status P. (2,1,15%)

2,3 bln 11,5 bln 32,2 bln

18,4% 23,0% 22,0% 19,7% 13,7% 11,0% 9,8% 8,3%

19,6 bln

Pailit, Salah Ringan, Mundur

Perubahan Status P (1,1,15%)

Ditahan (0,1,15%)

Salah Berat (0,0,15% PMK)

32,2 bln25,3 bln 26,5 bln 28,8 bln

Tertinggi & Sangat tinggi

Page 23: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

Apabila terjadi unfunded terhadap BPJS sebagai penyelenggara jaminan pensiun nasional maka

antisipasi yang kemungkinan dapat dilakukan:

• Menaikkan tingkat iuran. Unfunded yang terjadi akibat perbedaan antara asumsi dan

kenyataannya akan berakibat disesuaikannya perhitungan kewajiban. Akibatnya iuran akan

meningkat. Untuk itu maka unfunded liability yang terjadi dapat di-funded-kan dengan

meningkatkan iuran program. Hal ini memiliki potensi ditentang oleh pemberi kerja dan

pekerja.

• Besarnya manfaat disesuaikan. Penyesuaian iuran dengan menurunkan tingkat manfaat

juga dapat dilakukan. Meskipun cara ini merupakan salah satu pilihan namun dalam

prakteknya, pilihan ini tidak populer dijalankan karena adanya resistensi dari pekerja

• Perpanjangan usia pensiun. Dengan perrpanjangan usia pensiun maka akumulasi iuran

dapat ditingkatkan dan pembayaran manfaat pensiun diperpanjang. Namun langkah ini hanya

bersifat menunda terjadinya unfunded dan memiliki potensi ditentang oleh pekerja usia

produktif karena karirnya akan terhambat dan pemberi kerja karena mengkhawatirkan

turunnya produktivitas.

• Pelunasan Unfunded Liability. Pelunasan unfunded merupakan setoran kepada

penyelenggara untuk meningkatkan aset sehingga terjadi kesetaraan dengan kewajiban. Dalam

hal program pensiun nasional yang diselenggarakan oleh BPJS maka posisi penyetor unfunded

ini (diharapkan) adalah pemerintah. Dengan pilihan ini maka dapat dikatakan bahwa program

pensiun manfaat pasti berpotensi mengganggu fiskal negara.

Bila Terjadi Unfunded

Page 24: Tantangan Standarisasi Upah Nasional - cheps.or.idcheps.or.id/wp-content/uploads/2017/03/DJSN-Pak-Pri_TANTANGAN... · Cadangan Pesangon 8 %UU 13/2003 sesuai perhitungan aktuaris dan

MY EMAIL :

[email protected]

[email protected]

WA: 0877 888 900 98

“ SEJAHTERA MERUPAKAN HAK SEKALIGUS

MERUPAKAN KEWAJIBAN KARYAWAN”