tambahan makrosomia

5

Click here to load reader

description

tambahan makrosomia

Transcript of tambahan makrosomia

Page 1: tambahan makrosomia

perdarahan pasca persalinan, hipotermi, asfiksia bayi baru lahir

CPD sefalopelvik disporporsi (tidak seimbang kepala panggul)

asfiksia --> kepala sudah lahir tetapi bagian lain macet

etiologi : DM, keturunan, gizi selama kehamilan (kelebihan nutrisi) : pemeriksaan antenatal

menentukan berat janin :

1. janin besar diketahui setelah tidak ada kemajuan persalinan pada panggul normal & his kuat

2. pemeriksaan CPD +/-

3. USG

etiologi

1. ibu DM, jika fungsi plasenta dan tali pusat baik --> meningkatkan risiko bayi untuk tumbuh melebihi ukuran rata-rata

2. genetik

obesitas / overweight ayah ibu dapat menurun pada bayi

3. riwayat melahirkan bayi besar

ibu yg sudah melahirkan makrosomia, kemungkinan berulang

4. kecukupan gizi

asupan gizi berlebih --> bayi lahir diatas berat rata2 --> pola makan tidak seimbang / berlebihan juga mempengaruhi

5. multigravida

kecenderungan berat badan anak kedua dst lebih besar

manifestasi klinis

Page 2: tambahan makrosomia

saat hamil :

uterus lebih besar dari biasanya --> tidak sesuai usia gestasi

tinggi fundus pada kehamilan aterm lebih dari 40 cm

taksiran berat badan janin diatas 4000 gram

pada bayi baru lahir

BB diatas 4000

badan besar dan kulit kemerahan

organ internal membesar

lemak tubuh banyak

patofisiologi

hiperglikemia ibu --> hiperglikemia & hiperinsulinisme janin

timbunan lemak subkutan janin & glikogen hati bertambah

pertambahan ukuran dan berat seluruh organ

hematopoesis ekstramedularis (khususnya dari hepar) menyebabkan pertambahan berat badan

umumnya dari ibu DM A, B, C. insulin : hormon pertumbuhan primer untuk perkembangan intrauterin

janin memproduksi insulin --> penyimpanan glikogen dan lemak berlebih --> makrosomia

disarankan persalinan dini sebelum aterm (38 minggu) --> induksi persalinan

komplikasi ibu

robekan jalan lahir

perdarahan

partus lama

Page 3: tambahan makrosomia

komplikasi bayi

distosia bahu --> kepala lahir, bahu nyangkut

asfiksia --> akibat tindakan untuk melahirkan bahu

wajah kemerahan : plethonic

fraktur klavikula --> akibat tindakan melahirkan bahu

risiko kematian :

1. hipoglikemi

ibu DM --> transfer glukosa berlebih pada janin --> insulin meningkat. saat jalur plasenta terputus --> transfer glukosa berhenti --> respon insulin masih tinggi --> hipoglikemi --> kejang --> hipoksia cerebri --> gangguan SSP

hipoglikemi : GDS < 30 mg/dl

2. hipokalsemia terjadi pada 50% bayi dari ibu DM

beratnya hipokalsemi berhub dengan beratnya DM ibu

th hipoglikemia

glukosa 5% oral + ASI

infus IV glukosa 4-8 mg/ kgBB/menit

hipoglikemia dengan gejala : dextrose 10% 2-4 ml/kg BB IV selama 2-3 menit

th hipokalsemi

kalsium glukonat 10% sebanyak 0.2-.0.5 ml/kg BB IV

IMT

Page 4: tambahan makrosomia

IMT : < 18,5 (Underweight)

IMT : 18,5 s/d < 23 (Healthy Weight)

IMT : 23 s/d < 25 (Overweight)

IMT : 25 s/d < 30 (Obese Class I)

IMT : >= 30 (Obese Class II)

kenapa perlu vitamin K

bayi baru lahir relative kurang vitamin K cadangan vit K dari ibu terbatas ASI mengandung vitamin K dalam kadar rendah

mencegah perdarahan akibat defisiensi vitamin K

perdarahan kulit, hidung, mata, sal cerna : muntah, kulit pucat, perdarahan melalui bekas suntikan

paling serius : perdarahan otak, sakit kepala, muntah tiba2, ubun2 besar, kejang, penurunan kesadaran

pemberian : IM dan oral

oral 2 mg diberikan 3 x : baru lahir, 7 hari, 4 – 8 minggu

Bagaimana agar berat badan giant baby ini tidak “kebablasan”?Berat badan giant baby harus dikontrol secara ketat. Pertambahan BB tidak boleh lebih dari 1 kg/bulan dalam tiga bulan pertama setelah kelahiran. Tiga bulan selanjutnya, maksimal penambahan BB-nya 600 gr. Tiga bulan selanjutnya berkurang lagi, setiap bulannya tidak boleh lebih dari 300-400 gram.Target tersebut dapat tercapai bila sang ibu memberikan ASI. Tetapi jika memberikankan formula, lakukanlah ASI mix. Maksudnya, siang si kecil diberi susu formula sesuai dengan takaran yang dianjurkan dokter. Malam harinya, biarkan si kecil menetek. Tak jadi masalah jika ASI tidak keluar.Apa lagi yang perlu diperhatikan dalam merawat bayi besar ini?Risiko lain dari giant baby adalah respons imunologinya terlalu hebat, sehingga kalau bayi terkena demam berdarah (DB), risiko krisisnya lebih tinggi daripada bayi yang respons imunologinya normal. Karena itu bayi harus dijaga betul kesehatannya agar jangan sampai terkena penyakit-penyakit akibat bakteri, kuman, virus, dan sebagainya. Bayi besar juga rentan mengidap diabetes mellitus (DM). Karena pada bayi “raksasa”, lemak-lemak dalam tubuhnya membuat resistensi insulin. Efeknya, tubuh bayi tidak mampu mengolah gula yang masuk ke dalam tubuh dari makanan atau minuman. Akhirnya, gula di dalam darah akan meningkat. Dalam jangka panjang, bila BB-nya dibiarkan terus bertambah tak terkendali, saat masuk usia produktif kemungkinan akan mengidap penyakit stroke, jantung, dan hiperkolesterol, cukup besar.