tambahan anatomi

8
ANATOMI DAN FISIOLOGI Anatomi Leher Leher merupakan bagian dari tubuh manusia yang terletak diantara thoraks dan caput. Batas disebelah cranial adalah basis mandibula dan suatu garis yang ditarik dari angulus mandibula menuju ke processu mastoideus, linea nuchae suprema sampai ke protuberantia occipitali eksterna. Batas kaudal dari ventral ke dorsal dibentuk oleh jugularis sterni, klavicula, acromion dan suatu garis lurus yang menghubungkan kedua acromia. Anatomi Kelenjar Getah Bening Pembesaran KGB dapat dibedakan menjadi pembesaran KGB lokal (limfadenopati lokalisata) dan pembesaran KGB umum (limfadenopati generalisata). Limfadenopati lokalisata didefinisikan sebagai pembesaran KGB hanya pada satu daerah saja, sedangkan

description

ss

Transcript of tambahan anatomi

Page 1: tambahan anatomi

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Anatomi Leher

Leher merupakan bagian dari tubuh manusia yang terletak diantara thoraks dan caput. Batas

disebelah cranial adalah basis mandibula dan suatu garis yang ditarik dari angulus mandibula

menuju ke processu mastoideus, linea nuchae suprema sampai ke protuberantia occipitali

eksterna. Batas kaudal dari ventral ke dorsal dibentuk oleh jugularis sterni, klavicula, acromion

dan suatu garis lurus yang menghubungkan kedua acromia.

Anatomi Kelenjar Getah Bening

Pembesaran KGB dapat dibedakan menjadi pembesaran KGB lokal (limfadenopati

lokalisata) dan pembesaran KGB umum (limfadenopati generalisata). Limfadenopati lokalisata

didefinisikan sebagai pembesaran KGB hanya pada satu daerah saja, sedangkan limfadenopati

generalisata apabila pembesaran KGB pada dua atau lebih daerah yang berjauhan dan simetris.

Ada sekitar 300 KGB di daerah kepala dan leher, gambaran lokasi terdapatnya KGB pada daerah

kepala dan leher adalah sebagai berikut:

Page 2: tambahan anatomi

Secara anatomi aliran getah bening aferen masuk ke dalam KGB melalui simpai (kapsul)

dan membawa cairan getah bening dari jaringan sekitarnya dan aliran getah bening eferen keluar

dari KGB melalui hilus. Cairan getah bening masuk kedalam kelenjar melalui lobang-lobang di

simpai. Di dalam kelenjar, cairan getah bening mengalir dibawah simpai di dalam ruangan yang

disebut sinus perifer yang dilapisi oleh sel endotel.

Jaringan ikat trabekula terentang melalui sinus-sinus yang menghubungkan simpai

dengan kerangka retikuler dari bagian dalam kelenjar dan merupakan alur untuk pembuluh darah

dan syaraf.

Dari bagian pinggir cairan getah bening menyusup kedalam sinus penetrating yang juga

dilapisi sel endotel. Pada waktu cairan getah bening di dalam sinus penetrating melalui hilus,

sinus ini menempati ruangan yang lebih luas dan disebut sinus meduleri. Dari hilus cairan ini

selanjutnya menuju aliran getah bening eferen. Pada dasarnya limfosit mempunyai dua bentuk,

yang berasal dari sel T (thymus) dan sel B (bursa) atau sumsum tulang. Fungsi dari limfosit B

Page 3: tambahan anatomi

dan sel-sel turunanya seperti sel plasma, imunoglobulin, yang berhubungan dengan humoral

immunity, sedangkan T limfosit berperan terutama pada cell-mediated immunity.

Terdapat tiga daerah pada KGB yang berbeda: korteks, medula, parakorteks, ketiganya

berlokasinya antara kapsul dan hilus. Korteks dan medula merupakan daerah yang mengandung

sel B, sedangkan daerah parakorteks mengandung sel T. Dalam korteks banyak mengandung

nodul limfatik (folikel), pada masa postnatal, biasanya berisi germinal center. Akibatnya terjadi

stimulasi antigen, sel B didalam germinal centers berubah menjadi sel yang besar, inti bulat dan

anak inti menonjol. Yang sebelumnya dikenal sebagai sel retikulum, sel-selnya besar yang

ditunjukan oleh Lukes dan Collins (1974) sebagai sel noncleaved besar, dan sel noncleaved

kecil. Sel noncleaved yang besar berperan pada limphopoiesis atau berubah menjadi

immunoblas, diluar germinal center, dan berkembang didalam sel plasma.

Fungsi Kelenjar Getah Bening

Fungsi utama KGB adalah sebagai penyaring (filtrasi) dari berbagai mikroorganisme

asing dan partikel-partikel akibat hasil dari degradasi sel-sel atau metabolism

Anatomi Kelenjar tiroid

Tiroid berarti organ berbentuk perisai segi empat. Kelenjar tiroid merupakan organ yang

bentuknya seperti kupu-kupu dan terletak pada leher bagian bawah di sebelah anterior trakea.

Kelenjar ini merupakan kelenjar endokrin yang paling banyak vaskularisasinya, dibungkus oleh

kapsula yang berasal dari lamina pretracheal fascia profunda. Kapsula ini melekatkan tiroid ke

laring dan trakea. Kelenjar ini terdiri atas dua buah lobus lateral yang dihubungkan oleh suatu

jembatan jaringan isthmus tiroid yang tipis dibawah kartilago krikoidea di leher, dan

kadangkadang terdapat lobus piramidalis yang muncul dari isthmus di depan laring. Kelenjar

tiroid terletak di leher depan setentang vertebra cervicalis 5 sampai thoracalis 1, terdiri dari lobus

kiri dan kanan yang dihubungkan oleh isthmus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pear, dengan

apeks di atas sejauh linea oblique lamina cartilage thyroidea, dengan basis di bawah cincin trakea

5 atau 6.Kelenjar tiroid mempunyai panjang ± 5 cm, lebar 3 cm, dan dalam keadaan normal

Page 4: tambahan anatomi

kelenjar tiroid pada orang dewasa beratnya antara 10 sampai 20 gram. Aliran darah kedalam

tiroid per gram jaringan kelenjar sangat tinggi (± 5 ml/menit/gram tiroid).

Tiroid terdiri dari nodula-nodula yang tersusun dari folikel-folikel kecil yang dipisahkan

satu dengan lainnya oleh suatu jaringan ikat. Setiap folikel dibatasi oleh epitel kubus dan diisi

oleh bahan proteinaseosa berwarna merah muda yang disebut koloid. Sel-sel epitel folikel

merupakan tempat sintesis hormon tiroid dan mengaktifkan pelepasannya dalam sirkulasi. Zat

koloid, triglobulin, merupakan tempat hormon tiroid disintesis dan pada akhirnya disimpan. Dua

hormon tiroid utama yang dihasilkan oleh folikel-folikel adalah tiroksin (T4) dan triiodotironin

(T3). Sel pensekresi hormon lain dalam kelenjar tiroid yaitu sel parafolikular yang terdapat pada

dasar folikel dan berhubungan dengan membran folikel, sel ini mensekresi hormon kalsitonin,

suatu hormon yang dapat merendahkan kadar kalsium serum dan dengan demikian ikut berperan

dalam pengaturan homeostasis kalsium.6,7 Tiroksin (T4) mengandung empat atom yodium dan

triiodotironin (T3) mengandung tiga atom yodium. T4 disekresi dalam jumlah lebih banyak

dibandingkan dengan T3, tetapi apabila dibandingkan milligram per milligram, T3 merupakan

hormon yang lebih aktif daripada T4.

Page 5: tambahan anatomi

Vaskularisasi kelenjar tiroid

Vaskularisasi kelenjar tyroid berasal dari Arteri {a.} Tiroidea Superior (cabang dari

a.Karotis Eksterna) dan a. Tyroidea Inferior (cabang a. Subklavia). Setiap folikel lymfoid

diselubungi oleh jala-jala kapiler, dan jala-jala limfatik, sedangkan sistem venanya berasal dari

pleksus perifolikular (Nodus Lymfatikus {nl} tyroid berhubungan secara bebas dengan pleksus

trakhealis yang kemudian ke arah nodus prelaring yang tepat di atas istmus, dan ke

nl.Pretrakhealis dan nl. Paratrakhealis, sebagian lagi bermuara ke nl. Brakhiosefalika dan ada

yang langsung ke duktus thoraksikus. Hubungan ini penting untuk menduga penyebaran

keganasan.

Fungsi kelenjar tiroid

Fungsi utama hormon tiroid T3 dan T4 adalah mengendalikan aktivitas metabolik seluler.

Kedua hormon ini bekerja sebagai alat pacu umum dengan mempercepat proses metabolisme.

Efeknya pada kecepatan metabolisme sering ditimbulkan oleh peningkatan kadar enzim-enzim

spesifik yang turut berperan dalam konsumsi oksigen, dan oleh perubahan sifat responsif

jaringan terhadap hormon yang lain. Hormon tiroid mempengaruhi replikasi sel dan sangat

penting bagi perkembangan otak. Adanya hormon tiroid dalam jumlah yang adekuat juga

diperlukan untuk pertumbuhan normal. Melalui efeknya yang luas terhadap metabolisme seluler,

Page 6: tambahan anatomi

hormon tiroid mempengaruhi setiap sistem organ yang penting. Kelenjar tiroid berfungsi untuk

mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan agar optimal sehingga mereka

berfungsi normal. Hormon tiroid merangsang konsumsi O2 pada sebagian besar sel di tubuh,

membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan penting untuk pertumbuhan dan

pematangan normal.

Hormon-hormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan dan

metabolisme energi. Efek-efek ini bersifat genomic, melalui pengaturan ekspresi gen, dan yang

tidak bersifat genomic, melalui efek langsung pada sitosol sel, membran sel, dan mitokondria.

Hormon tiroid juga merangsang pertumbuhan somatis dan berperan dalam perkembangan normal

sistem saraf pusat.Hormon ini tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan

perlambatan perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya tahan tubuh terhadap dingin,

serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan kecebolan (dwarfisme). Sebaliknya, sekresi

tiroid yang berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus, gelisah, takikardia, tremor, dan

kelebihan pembentukan panas