Tamba Han

4
Dalam satu golongan, dari Fluor sampai Iod, jari-jari atom meningkat. Akibatnya, interaksi antar atom semakin kuat, sehingga titik didih dan titik leleh pun meningkat. Dalam keadaan standar (tekanan 1 atm dan temperatur 25°C), Fluor adalah gas berwarna kekuningan, Klor adalah gas berwarna hijau pucat, Brom adalah cairan berwarna merah kecoklatan, dan Iod adalah padatan berwarna ungu-hitam. Energi ionisasi menurun dalam satu golongan , demikian halnya keelektronegatifan dan potensial standar reduksi (E° red ). Ini berarti, Flour paling mudah tereduksi (oksidator kuat), sedangkan Iod paling sulit tereduksi (oksidator lemah). Beberapa keistimewaan unsur Fluor yang tidak dimiliki unsur Halogen lainnya adalah sebagai berikut : 1. Fluor adalah unsur yang paling reaktif dalam Golongan Halogen. Hal ini terjadi akibat energi ikatan F-F yang relatif rendah (150,6 kJ/mol) dibandingkan energi ikatan Cl-Cl (242,7 kJ/mol) maupun Br-Br (192,5 kJ/mol). Sebagai tambahan, ukuran atom F yang kecil menyebabkan munculnya tolakan yang cukup kuat antar lone pair F-F, sehingga ikatan F-F tidak stabil dan mudah putus. Hal ini tidak terjadi pada ikatan Cl-Cl maupun Br-Br sehingga keduanya relatif stabil dibandingkan ikatan F-F. 2. Senyawa Hidrogen Fluorida (HF) memiliki titik didih tertinggi akibat adanya ikatan Hidrogen. Sementara senyawa halida lainnya (HCl, HBr, dan HI) memiliki titik didih yang relatif rendah. 3. Hidrogen Fluorida (HF) adalah asam lemah, sedangkan asam halida lainnya (HCl, HBr, dan HI) adalah asam kuat. Astatin yang sering digunakan sebagai perunut adalah Astatin-211 dan karakteristiknya menyerupai iodin, sebagai perunut kelenjar tiroid. Astatin memiliki sekitar 30 isotop, diantaranya Astatin-218 yang bisa ditemukan di dalam mineral uranium, Astatin-215 dan Astatin-219 bisa ditemukan di dalam campuran aktinium, dan Astatin alami yang memiliki waktu paro terlama ialah Astatin-219 dengan waktunya selama 56 detik,

description

hhhjghg

Transcript of Tamba Han

Page 1: Tamba Han

Dalam satu golongan, dari Fluor sampai Iod, jari-jari atom meningkat. Akibatnya, interaksi antar atom semakin kuat, sehingga titik didih dan titik leleh pun meningkat. Dalam keadaan standar (tekanan 1 atm dan temperatur 25°C), Fluor adalah gas berwarna kekuningan, Klor adalah gas berwarna hijau  pucat, Brom adalah cairan berwarna merah kecoklatan, dan Iod adalah padatan berwarna ungu-hitam. Energi ionisasi menurun dalam satu golongan , demikian halnya keelektronegatifan dan potensial standar reduksi (E°red). Ini berarti, Flour paling mudah tereduksi (oksidator kuat), sedangkan Iod paling sulit tereduksi (oksidator lemah).

Beberapa keistimewaan unsur Fluor yang tidak dimiliki unsur Halogen lainnya adalah sebagai berikut :

1. Fluor adalah unsur yang paling reaktif dalam Golongan Halogen. Hal ini terjadi akibat energi ikatan F-F yang relatif rendah (150,6 kJ/mol) dibandingkan energi ikatan Cl-Cl (242,7 kJ/mol) maupun Br-Br (192,5 kJ/mol). Sebagai tambahan, ukuran atom F yang kecil menyebabkan munculnya tolakan yang cukup kuat antar lone pair F-F, sehingga ikatan F-F tidak stabil dan mudah putus. Hal ini tidak terjadi pada ikatan Cl-Cl maupun Br-Br sehingga keduanya relatif stabil dibandingkan ikatan F-F.

2. Senyawa Hidrogen Fluorida (HF) memiliki titik didih tertinggi akibat adanya ikatan Hidrogen. Sementara senyawa halida lainnya (HCl, HBr, dan HI) memiliki titik didih yang relatif rendah.

3. Hidrogen Fluorida (HF) adalah asam lemah, sedangkan asam halida lainnya (HCl, HBr, dan HI) adalah asam kuat.

Astatin yang sering digunakan sebagai perunut adalah Astatin-211 dan karakteristiknya menyerupai iodin, sebagai perunut kelenjar tiroid. Astatin memiliki sekitar 30 isotop, diantaranya Astatin-218 yang bisa ditemukan di dalam mineral uranium, Astatin-215 dan Astatin-219 bisa ditemukan di dalam campuran aktinium, dan Astatin alami yang memiliki waktu paro terlama ialah Astatin-219 dengan waktunya selama 56 detik, Astatin-213 adalah Astatin yang memiliki waktu paro paling sedikit, yaitu 125 nanosekon.

Sejarah

Pada tahun 1940 di University of California, Dale R. Corson,  Kenneth Ross MacKenzie,  dan Emilio Segre pertama kali mensintesis/membentuk Astatin dengan membombardir Bismuth dengan partikel alfa di dalam cyclotron. Pada percobaan tersebut diketahui bahwa zat itu (Astatin) bersifat sangat radioaktif dan berdasarkan sifat-sifatnya yang lebih cenderung ke unsur halogen (hampir mirip dengan iodin). Beberapa tahun sebelum Dale Corson dkk. mensintesis Astatin, ternyata ada ilmuwan bernama Fred Allison dari Alabama Polytechnic Institute mengklaim bahwa zat tersebut namanya Alabamine (Ab). Fred tidak mensintesisnya, namun ia menelusuri keberadaan zat tersebut, dan ternyata..sebelum Fred Allison pun ada ilmuwan

Page 2: Tamba Han

terdahulu yang telah memprediksi keberadaan zat tersebut (astatin), yaitu bapak pembuat tabel periodik kita, Dmitri Mendeleev. Bapak Dmitri Mendeleev memprediksi bahwa dalam unsur halogen terdapat suatu zat yang terletak dibawah Iodin, dan beliau sementara menamainya sebagai eka-iodine.

Dale Corson, Kenneth Mackenzie, dan Emilio Segre setelah mengetahui bahwa Alabamine yang mereka sintesis tersebut ternyata sangat tidak stabil, maka mereka meREKLAIM nama zat tersebut untuk yang kedua kalinya dengan sebutan ASTATIN,  yang dalam bahasa yunaninya berasal dari kata astatos yang artinya ‘unstable’ alias tidak stabil.

Ternyata eh ternyata.. di belahan dunia yang lainnya ketika Dale Corson sibuk mensintesis astatin, ternyata ada para ilmuwan dari India dan Swiss yang ikut-ikutan mengKLAIM zat halogen terakhir tersebut. Dari India, kimiawan bernama Rajendraral De mengklaim bahwa zat halogen terakhir tersebut bernama Dakin, sedangkan kimiawan dari Swiss bernama Walter Minder mengkalim bahwa zat tersebut namanya Anglohelvetium.

- AgBr sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi dan sinar X. Dalam Prosesnya, senyawa akan tereduksi menjadi Ag dan Halogen dimana Ag akan menghitamkan kertas.

- Senyawa bromin digunakan pada pestisida, obat-obatan dan dalam pembuatan plastik dan tekstil tahan api.

Page 3: Tamba Han

- Etilenbromida (C2H4Br2) dicampurkan ke bensin bertimbal untuk mengikat timbal (Pb) agar tidak melekat pada mesin.