Silabus HAN FH Unpar

54
AWY/Silabus HAN FH Silabus Silabus Hukum Administrasi Hukum Administrasi Negara Negara Oleh: Oleh: Asep Warlan Yusuf Asep Warlan Yusuf

description

Mata kuliah han

Transcript of Silabus HAN FH Unpar

  • AWY/Silabus HAN FHSilabus Hukum Administrasi Negara

    Oleh:Asep Warlan Yusuf

  • AWY/Silabus HAN FH Pokok-pokok BahasanPengertian dan Ruang LingkupFungsi HANHAN Umum dan HAN Khusus Sumber HukumProduk hukumOrganisasi pemerintahanPokok-pokok Pengaturan Otonomi DaerahPerbuatan PemerintahanDasar keabsahan pemerintahanFreies Ermessen

  • AWY/Silabus HAN FHAsas-asas Umum Pemerintahan yang BaikDetournemen de pouvoir dan willekeurAlasan GugatanPenyelesaian Sengketa AdministrasiSanksi Administrasi

  • AWY/Silabus HAN FHPeristilahanHTUNHTPHANHA (I)

    BestuursrechtAdministratiefrechtDroit AdministratifAdministrative LawVerwaltungsrecht

  • AWY/Silabus HAN FHPengertianA.M DonnerVan PoeljeP. de HaanH.D van Wijk/Willem KonijnenbeltA.D BelinfanteOppenheim & Van VollenhovenSjahran Basah dan Philipus M. HadjonE. Utrecht

  • AWY/Silabus HAN FHIntisari Pengertian HANHAN merupakan bagian dari hukum publik;HAN merupakan cabang dari HTN dalam arti luas (staatsrecht in ruime zin);berkenaan dengan kekuasaan eksekutif; Penyelenggaraan fungsi pemerintahan;Mengatur organ pemerintah, jabatan publik, beserta dengan tugas dan fungsinya;Mengatur hubungan antara pemerintah dan warga negara.

  • AWY/Silabus HAN FHFungsi HANUnsur/ciri Negara Hukum (rechtsstaat, rule of law) dengan mengacu pada pendapat a.l Immanuel Kant, F.J Stahl, AV Dicey, Shceltema, Philipus. M. Hadjon.Negara Kesejahteraan (welvaartsstaat)Negara Hukum DemokratisMengatur penggunaan kekuasaanAsas legalitas

  • AWY/Silabus HAN FH Pemerintah terikat pada hukum Jaminan perlindungan HAM Menguji keabsahan perbuatan pemerintaham Good Governance Good Government Governance

  • AWY/Silabus HAN FHRuang LingkupKonsep sturen berkaitan dengan penggunaan kekuasaan dan bagaimana pembagiannya di antara organ-organ pemerintah.Perbuatan PemerintahanAturan-aturan hukum yang mengatur penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahanHubungan hukum istimewa dan penyelenggaraan fungsi khususHubungan hukum (rechtsbetrekking) antara Pemerintah dengan warga negara

  • AWY/Silabus HAN FHHubungan antara HAN dan HTNBadan pemerintah tanpa kaidah-kidah HTN akan lumpuh dan badan pemerintah tanpa kaidah HAN akan bebas dan dapat sewenang-wenang (Oppenheim dan Van Vollenhoven)HAN merupakan perpanjangan dari HTN (J.B.J.M ten Berge)HAN merupakan hukum sekunder dari HTN (J.B.J.M ten Berge)

  • AWY/Silabus HAN FHHubungan antara HAN dan HTNHAN dan HTN bagaikan koin dengan dua sisi, dapat dibedakan namun tak dapat dipisahkan. (Bahsan Mustafa)Perbedaan antara HAN dan HTN tidak prinsipil, melainkan berdasarkan doelmatige arbeidsverdeling (tujuan membagi pekerjaan) akibat perkembangan sejarah (Kranenburg).Tidak mungkin untuk menarik garis batas yang tegas antara dua jenis hukum ini (WF Prins)

  • AWY/Silabus HAN FHHubungan antara HAN dan HTNHTN dalam arti sempit (Staatssrecht in enge zin) adalah sama dengan Hukum Konstitusi (Constitutioneelrecht), sedangakan HAN meruapakan HTN dalam arti luas (staatsrecht in ruime zin). HTN tanpa bantuan HAN tidak dapat dipahami (niet te begrijpen), begitu pula sebaliknya (FAM Stroink dan J.G Steenbeek).

  • AWY/Silabus HAN FHPEMBAGIAN HANHukum Administrasi Umum (algemeen deel) Hukum Administrasi Khusus (bijzonder deel)

    HAN HeteronomHAN Otonom

  • AWY/Silabus HAN FHCiri HAN UmumBersifat fundamentalPrinsip-prinsip umum dan Pokok-pokok penyelenggaraan pemerintahanBersumber dari HAN heteronomRelatif berlaku jangka panjangMenyangkut lintas bidang/sektor Dimungkinkan untuk dilakukan kodifikasi

  • AWY/Silabus HAN FHCiri HAN KhususBersifat teknis operasionalDaya berlaku jangka pendek atau ad.hocBerkenaan dengan satu sektor/bidang tertentuRelatif cepat berubahBersumber dari HAN otonom

  • AWY/Silabus HAN FHSumber Hukum Administrasi

    Sumber Hukum Materil Sumber Hukum Formil

  • AWY/Silabus HAN FHPerbuatan Pemerintahan (Bestuurs handeling):Perbuatan Nyata (feitelijke handelingen)

    Perbuatan Hukum (recht handelingen):Perbutan Hukum PerdataPerbuatan Hukum Publik:Hukum Publik Bersegi SatuHukum Publik Bersegi Dua

  • AWY/Silabus HAN FHDasar Keabsahan Perbuatan Hukum PemerintahanRechtmatigheid (sah secara/berdasar hukum)Wetmatigheid (sah secara/berdasar undang-undang)Doelmatigheid en doeltraffenheid (sah secara/berdasar tujuan yang efektif dan efisien)Discretie (asas kebebasan bertindak dari penguasa/pemerintah)

  • AWY/Silabus HAN FH Susunan Pemerintahan Nasional Daerah Hubungan Antar Susunan Pemerintahan: Pusat Provinsi Kab/Kota

  • AWY/Silabus HAN FHProduk Hukum Algemene Verbidende Voorschriften (Peraturan perundang-undangan) besluit van algemene strekking (keputusan yang isinya bersifat mengatur/umum) Beschikking (Keputusan yang besifat penetapan) Beleidsregel (Aturan kebijakan)Beleidsoveenkomst (perjanjian kebijakan)

  • AWY/Silabus HAN FHTeori Beschikking (Keputusan TUN):Pengertian BeschikkingCiri-ciri BeschikkingMacam BeschikkingCorak Beschikking

  • AWY/Silabus HAN FHMacam-macam beschikkingBeschikking dalam rangka larangan/perintahBeschikking yang menyediakan sejumlah uangBeschikking yang membebankan suatu kewajiban keuanganBeschikking yang memberikan kedudukanBeschikking penyitaan

  • AWY/Silabus HAN FHCorak/sifat BeschikkingBeschikking yang bebas dan terikatBeschikking yang memberi keuntungan dan yang memberi bebanBeschikking yang seketika berakhir dan yang lama berjalan terusBeschikking bersifat perorangan dan yang bersifat kebendaan

  • AWY/Silabus HAN FHKonsesiLisensiIzinDispensasi

  • AWY/Silabus HAN FHHUKUM PERIZINAN

  • AWY/Silabus HAN FHTujuan PerizinanMengkonkretkan norma umum pada perbuatan hukum tertentu;Mengatur pada perbuatan individual;Memberikan perlindungan hukum;Melindungan kepentingan umum, barang publik, benda cagar budaya, dan lingkungan hidup.

  • AWY/Silabus HAN FHRasionalitas IzinNilai NormaKelayakan teknisEfisiensi

  • AWY/Silabus HAN FHSistem PerizinanSistem TerpaduSistem BerantaiSistem Mandiri/Otonom

  • AWY/Silabus HAN FHPERISTILAHANIzin

    Ijin VergunningPermitLicense

    Mogen, mogelijkheid instemmen, goedvinden;Allow, to be allowed tomay

  • AWY/Silabus HAN FHPengertian IzinSuatu Keputusan TUN yang diberikan kepada seseorang atau badan usaha/badan hukum perdata (korporasi) untuk melakukan perbuatan hukum tertentu yang pada dasarnya dilarang oleh hukum administrasi, sehingga perbutannya tersebut menjadi sah/legal.

  • AWY/Silabus HAN FHUnsur IzinInstrumen pemerintahan;Yuridis preventif;Sarana hukum administrasi;Pengendalian (sturen) prilaku masyarakat.

  • AWY/Silabus HAN FHAsas Legalitas PerizinanTujuan: menyeleksi orang dan/atau badan privat;mencegah kerugian, bahaya dan gangguan;melindungi benda/sumber daya;mengatur dan menentukan hubungan hukum.

  • AWY/Silabus HAN FHWewenang: SumberAtribusiDelegasiMandat Alokasi wewenangStruktur dan manajemen

  • AWY/Silabus HAN FHSubstansi:LaranganKewajibanPerintah Prosedur: administratif yuridis teknis manajerialPengawasanSanksi

  • AWY/Silabus HAN FHPersyaratan Kompetensi dan kapasitas Pemberi IzinDimilikinya kemampuan merumuskan persyaratan izin;Adanya kemampuan untuk melakukan verifikasi, pengujian, dan penilaian terhadap persyaratan yang diajukan pemohon izin;Melakukan pengawasan secara efektif;Kemampuan untuk mengenakan sanksi kepada setiap pelanggaran izin.

  • AWY/Silabus HAN FH Aturan Kebijakan (Beleidsregel/Policy Rule):

    PengertianFungsiSifat Jenis Ruang Lingkup/Materi Muatan

  • AWY/Silabus HAN FHAsas Kebebasan bertindak (Freies Ermessen/discretionary Power:

    PengertianCiri/karakteristikSifatBentuk

  • AWY/Silabus HAN FHFreies Ermessen/discretionary power/pouvoirdiscretionnaire (Asas kebebasan bertindak bagi Pejabat TUN) : adalah suatu tindakan/perbuatan administrasi yang bebas menilai dan bebas mempertimbangkan terhadap situasi/persoalan yang penting dan timbul secara tiba-tiba/mendadak. Administrasi negara terpaksa bertindak cepat untuk membuat penyelesaian, namun keputusan-keputusan yang diambil untuk menyelesaikan masalah-masalah itu harus dapat dipertanggungjawabkan, baik secara hukum maupun moral.

  • AWY/Silabus HAN FHJadi karateristik freies Ermessen itu antara lain adalah :

    pada dasarnya pejabat TUN (administrasi negara) itu tidak boleh menolak untuk mengambil suatu keputusan (beleid/policy) walaupun tidak ada peraturannya;adanya kebebasan/keleluasaan dalam batas tertentu bagi administrasi negara yang dimungkinkan oleh hukum untuk bertindak atas inisiatif sendiri;

  • AWY/Silabus HAN FHadanya persoalan penting dan mendesak untuk segera diselesaikan;harus dipertimbangkan kelayakan dan kesesuaian secara adil demi kepentingan umum serta dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum.

  • AWY/Silabus HAN FHDe tournemen de pouvoir (abuse of power) dan Willekeur (arbitrary)PengertianCiriSifatAkibat

  • AWY/Silabus HAN FHUltra vires/abuse of power/detournement de pouvoir/abus de droitadalah tindakan yang merupakan kebalikan dari dari tindakan freies Ermessen, yakni suatu tindakan dari administrasi negara (pejabat TUN) yang bertentangan dengan hukum, dan dipergunakan pula untuk tujuan yang bertentangan dengan atau menyimpang sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Dengan perkataan lain ultra vires ini melanggar asas legalitas dan dapat dikualifikasi sebagai perbuatan penyelahgunaan wewenang.

  • AWY/Silabus HAN FHCiri-ciri Ultra Vires/de tournement de pouvoir/abuse of power :

    Bahwa suatu tindakan pejabat/badan administrasi negara akan menjadi tidak sah apabila : mengabaikan persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam prosedurnya;suatu tindakan bukan menjadi wewenang pejabat atau badan adminsitrasi negara yang bersangkutan;suatu tindakan dilarang oleh peraturan untuk dilakukan.

  • AWY/Silabus HAN FHbahwa ada kemungkinan penggunaan wewenang yang salah oleh pejabat/badan adiministrasi negara (di luar wewenangnya atau sudah tidak berwenang lagi), hal ini dapat terjadi karena misalnya pejabat/badan TUN yang mendapatkan delegasi wewenang, padahal peraturan umum tidak membolehkan adanya pendelegasian wewenang itu. Dapat pula terjadi, wewenangnya itu sudah dicabut atau dialihkan kepada yang lain.Bahwa ada kemungkinan tindakan pejabat/badan administrasi itu memang merupakan wewenangnya, namun dalam penggunaannya melampaui wewenang yang ada padanya; atau penggunaannya itu tidak sesuai menurut hukum;

  • AWY/Silabus HAN FHBahwa tindakan pejabat/badan TUN itu ternyata dilakukan dengan tujuan yang salah atau keliru, dengan alasan-alasan yang tidak logis dan secara substansial tidak dipertimbangkan dengan cukup rasional dan relevan. Dengan perkataan lain bahwa terjadi pelanggaran hukum atau pun berada di luar hukum yang berlaku dan kepatutan dalam masyarakat. Dengan demikian, berdasarkan hukum dan moral, perwujudan dari tindakannya itu adalah tidak sah dan tidak layak bagi kemanusiaan.

  • AWY/Silabus HAN FHPenyelesaian Sengketa AdministrasiUpaya Administrasi: - Keberatan - Banding Administrasi

    Gugatan ke PTUN

  • AWY/Silabus HAN FHLembaga Pengawasan OmbudsmanKPKKPPUKPUMedia Massa

  • AWY/Silabus HAN FHSumber WewenangAtribusiDelegasiMandat

  • AWY/Silabus HAN FHAsas-asas Umum Pemerintahan yang BaikAsas PersamaanAsas KepercayaanAsas Kepastian HukumAsas KecermatanAsas larangan penyalahgunaan wewenang dan sewenang-wenang

  • AWY/Silabus HAN FHSanksi Administrasi:

    Pembatalan/pencabutan keputusan TUNBestuursdwangDwangsomDenda

  • AWY/Silabus HAN FHJenis-jenis sanksipenolakan izin;penundaan izin; pembekuan izin;pembatalan izin;pencabutan izin;audit wajib;peringatan dan atau teguran;

  • AWY/Silabus HAN FHpenutupan sementara usaha/kegiatan;uang jaminan;melakukan perbuatan tertentu yang diperintahkan; paksaan pemerintahan;uang paksa;pembayaran sejumlah uang tertentu;denda administrasi;disinsentif.

  • AWY/Silabus HAN FHSelf Regulation (-consulting-negotiating- agreeing-settling)Disincentives (economical instrument)Civil PenaltiesMandatory AuditCriminal PenaltiesLicense SuspensionLicense Withdrawal

    Enforcement Pyramide(Prof. John Braithwaite, 1993)

  • AWY/Silabus HAN FHTerima Kasih

    *4. Dibandingkan dengan negara dalam keadaan diam (HTN). HTN tanpa Han akan sewenang2, sementara Han tanpa HTN seperti tanpa kewenangan.

    Han: 1) bagaimana menggunakan kewenangannya, 2) apa perbuatan 3) penyelenggaraan fungsi2 pemerintahan 4) hubungan hukum istimewa pd fungsi2 yg khusus*FungsiMengaturKesempatan bagi lembaga kehakiman u menguji keabsahan perbuatan pemerintah*4. Hubungan hukum istimewa dan penyelenggaraan fungsi khusus: menggunakan tindakan-tindakan hukum khusus yng hanya dapat dimiliki oleh pemerintah . Misalnya pembongkaran, pengenaan KTP5. Kontrol masy kepada pemerintah. Akses partisipasi masy.*Kenapa ada pemisahan han spt itu: 1) sebab han dinamis, cepat berubah. Banyak sekali produk-produk han keluar 2) banyak lembaga/insansi/pejabat yang memproduksi kaidah-kaidah han 3)kompleksitas masalahnya, bahkan untuk beberapa hal kaidah-kaidah han sporadis/banyak dan rumit. Individu dilekatkan kaidah han sejak lahir (akte kelahiran). Oleh karena kompleksitasnya untuk memudahkannya maka ada pembagian han umum dan han khususCrince Le roy: 1)sepanjang negara menyatakan bahwa negara kesejahteraan, maka sepanjang itu pula campur tangan negara kepada warganya semakin mendalam, semakin meluas. Misalnya, untuk satu individu dilekatkan berbagai dokumen pemerintah spt akta, ktp, paspor dsb. 2) Sepanjang untuk alasan kesejahteraan negara bisa mengatur warganya. 3)Harus melalui hukum, tidak boleh sewenang-wenangFounding fathers: hukum yang boleh ikut campur urusan warga negara adalah 1) hukum yang dibentuk secara demokratis (aspiratif, partisipatif, mengakomodir kepentingan masya) 2) hukum yang menghormati ham 3)ditujukan bagi kesejahteraan rakyat.

    *Yang dipelajari di bangku kuliah, lebih dominan han umum.Han heteronom (dibuat di luar dirinya yang menjalankannya-parlemen): dibentuk oleh lembaga non eksekutif. *Materil: isi /materi/substansi hukum, yi pemikiran, rasa, keyakinan masyarakat tentang apa yang seharusnya menjadi isi hukum. Sumber materil ini juga dianggap sebagi sumber penyebab adanya hukum (welbron). Objek studi non hukum, co uu kesehatan, definisi sehat itu berasal ilmu lain, misalnya biologi-- yg bukan ilmu hukum. Jadi sumber hukum materil dikaji oleh ahli ilmu lainFormil: yang telah terumuskan normanya baik tertulis maupun tdk tertulis yang berlaku dan mengikat masyarakat. Dianggap sebagai sumber pengenal adanya hukum

    Yang lebih diutamakan sumber hukum tertulis karena1) kejelasanya 2) tingkat keotentikannya 3) lebih mudah dilihat hierarkinya 4) lebih mudah dilihat waktunya kapan diterbitkan 5) lebih menjamin tingkat kepastian hukumnya 6) lebih jelas mekanisme penegakan hukumnya

    Kriteria pembentukannya 1) baik prosesnya 2) baik normanya 3) baik tehnik perancangannya 4) baik implementasinya 5) baik penegakan hukumnya.Baik proses: aspiratif, akomodatif, partisipatif, kolaboratif-bekerjasama dengan masyarakatBiak norma: tdk bertentangan, tdk gap, konsisten, tdk multi tafsir, lengakap, utuh, jelas pasti dapat mengubah keadaan kpd lbh baikbaik tehnik perancangan: menggunakan bhs hukum yang benar, struktur norma, arsitektur normaBaik imlementasinya; perlu diimplementasi karen baik u masyarakat dan mudah diimplementasikanBaik ditegakan: mudah dibuktikan, dst

    Apa dampak/implikasi/apa yg ingin dicapai oleh kaidah adm:1)keabsahan a) keabsahan hukum b)keabsahan scr uu c) keabsahan dr segi tujuan manfaat yg efektif dan efisien d)keabsahan dari segi diskresi 2) implikasi fungsi a)fungsi normatif b) fungsi jaminan c) fungsi instrumen , 3)implikasi hubungan 4)implikasi pertanggungjawaban*Pemerintah merupakan subjek hukum: pengemban hak dan kewajiban Terdiri dari dua 1)Subjek hukum asli: kodrati dan melekat dengan sendirinya tanpa diberikan oleh hukum, yaitu manusia dari waktu lahir misalnya langsung mendapat waris dan 2) subjek hukum buatan, ada 2 a)subjek hukum privat (PT, CV) b) subjek hukum publik (negara, pemerintahanbaik dalam arti luas termasuk diluar eksekutif dan dalam arti sempit yi eksekutif)Pembahasan dipersempit, hanya perbuatan hukum pemerintahan dalam arti eksekutifPerbuatan hukum pemerintahan dibagi dua: 1) perbuatan nyata, adalah bukan peristiwa hukum dan tidak ada akibat hukum sehingga tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban hukum namun ada kaitannya dengan hukum ketika ditetapkan sanksi bestuursdwang, contoh pembuatan jalan, pemasangan lampu (secara fisik, bukan misalnya secara legalitas tata ruang). Atau ada kasus ketika pemerintah harus memberikan sanksi pembongkaran. Hal adalah bukan peristiwa hukum namun ada kaitan dengan hukum karena perbuatan pemerintah tersebut dalam rangka sanksi paksaan pemerintah (tetap saja tapi bukan perbuatan hukum pembongkarannya tsbt) 2) perbuatan hukum adalh peristiwa hukum yang menimbulkan hukum dan dapat dimintakan pertanggungjawaban hukum. Sementara peristiwa hukum ada a) peristiwa hukum perdata dan b) peristiwa hukum publik. Peristiwa hukum publik ada duab1) peristiw hukum publik bersegi satu b2) peristiwa hukum publik bersegi dua.

    *

    Susunan pemerintahan eksekutifPresidenMenteri: uu 38/2009, perpres 102MenkoMenteri cluster I: menteri dalam negeri, luar negeri, pertahanan (menteri triumvirat)---yg mutlak hs ada apabila pres sakit atau mangkat. Ada di UUD45Menteri cluster II: ursan pemerintahan pokok, bersifat pelyanan kepada masyarakat sehingga dia hs ada (dahulu dinamakan departeman)Menteri cluster III: tergantung kondisi 5 tahun mendatang, apakah ada hal yang penting, sifatnya mendukung, sifatnya penterjemahan RPJM (juga terkait dg kampanye presiden)Karena ketiganya dibedakan maka perangkat birokrasinya dibedakan. Misalnya di cluster II dirjen, sekjen, irjen (eselon IA) dan eselon II-nya ada direktor, kasubid eselon III. Sementara di cluster III, di bawah menteri adalah deputiJabatan fungsional tidak bereselon

    Dasar hukum PP 41/2007Pada level daerahGubernurSekertaris daerah (sekda/sekwilda), eselon I BEselon II A, dinas, badanKasubdinas eselon III

    Bupati/walikotaSekda kabupaten/kota, eselon IIADinas, badan, Eselon II B*