Tam

3
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era kompetisi saat ini keberadaan perpustakaan sebagai sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang jasa layanan informasi sangat berpengaruh. Pesatnya perkembangan jasa layanan informasi yang menggunakan teknologi informasi menuntut lembaga perpustakaan untuk dapat terus bertahan atau survive dan mampu bersaing. Pemilihan sistem informasi perpustakaan menjadi sebuah pertimbangan bagi perpustakaan dalam menghadapi globalisasi informasi dan perkembangan teknologi informasi. Untuk dapat memiliki daya saing yang tinggi maka diperlukan peningkatan kualitas layanan informasi di perpustakaan. Perpustakaan harus dapat menentukan sistem informasi yang diinginkan dengan baik dan mampu diterima penggunanya. Perpustakaan seharusnya tidak lagi berorientasi pada pengelolaan bahan pustaka saja tetapi lebih dari itu, yaitu berorientasi pada penggunanya (User Oriented). Penggunaan sistem informasi merupakan salah satu bentuk evaluasi terhadap sistem informasi. Evaluasi menjadi penting agar calon pengguna sistem informasi yakin bahwa sistem informasi mampu memenuhi kebutuhan individu dan perpustakaan dalam meningkatkan kinerjanya. Studi penggunaan sistem informasi ini juga penting agar dapat diketahui bagaimana sebenarnya penerimaan pengguna terhadap sistem informasi yang digunakan di perpustakaan. Ada banyak model yang dikembangkan oleh para peneliti untuk mengukur penerimaan sistem informasi oleh pengguna, salah satunya adalah Technology Acceptance Model (TAM). Model TAM dikembangkan oleh Davis (1989) yang mengadaptasi model TRA (Theory of Reasoned Action). Perbedaan mendasar antara TRA dan TAM adalah penempatan sikap-sikap dari TRA, dimana TAM memperkenalkan dua variabel kunci, yaitu perceived usefulness (kebermanfaatan) dan perceived ease of use (kemudahan) yang memiliki relevancy pusat untuk memprediksi sikap penerimaan pengguna (Acceptance of IT) terhadap teknologi Universitas Sumatera Utara

description

Technology Acceptance Model

Transcript of Tam

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Di era kompetisi saat ini keberadaan perpustakaan sebagai sebuah lembaga

    yang bergerak dalam bidang jasa layanan informasi sangat berpengaruh. Pesatnya

    perkembangan jasa layanan informasi yang menggunakan teknologi informasi

    menuntut lembaga perpustakaan untuk dapat terus bertahan atau survive dan

    mampu bersaing. Pemilihan sistem informasi perpustakaan menjadi sebuah

    pertimbangan bagi perpustakaan dalam menghadapi globalisasi informasi dan

    perkembangan teknologi informasi. Untuk dapat memiliki daya saing yang tinggi

    maka diperlukan peningkatan kualitas layanan informasi di perpustakaan.

    Perpustakaan harus dapat menentukan sistem informasi yang diinginkan

    dengan baik dan mampu diterima penggunanya. Perpustakaan seharusnya tidak

    lagi berorientasi pada pengelolaan bahan pustaka saja tetapi lebih dari itu, yaitu

    berorientasi pada penggunanya (User Oriented). Penggunaan sistem informasi

    merupakan salah satu bentuk evaluasi terhadap sistem informasi. Evaluasi

    menjadi penting agar calon pengguna sistem informasi yakin bahwa sistem

    informasi mampu memenuhi kebutuhan individu dan perpustakaan dalam

    meningkatkan kinerjanya. Studi penggunaan sistem informasi ini juga penting

    agar dapat diketahui bagaimana sebenarnya penerimaan pengguna terhadap sistem

    informasi yang digunakan di perpustakaan.

    Ada banyak model yang dikembangkan oleh para peneliti untuk mengukur

    penerimaan sistem informasi oleh pengguna, salah satunya adalah Technology

    Acceptance Model (TAM). Model TAM dikembangkan oleh Davis (1989) yang

    mengadaptasi model TRA (Theory of Reasoned Action). Perbedaan mendasar

    antara TRA dan TAM adalah penempatan sikap-sikap dari TRA, dimana TAM

    memperkenalkan dua variabel kunci, yaitu perceived usefulness (kebermanfaatan)

    dan perceived ease of use (kemudahan) yang memiliki relevancy pusat untuk

    memprediksi sikap penerimaan pengguna (Acceptance of IT) terhadap teknologi

    Universitas Sumatera Utara

  • 2

    komputer. Davis (1989) dalam 2 penelitian yang melibatkan 152 pengguna dan 4

    buah aplikasi program menemukan adanya dua variabel penting yang menentukan

    penerimaan terhadap teknologi informasi yakni kebermanfaatan dan kemudahan.

    Selain itu Davis (1989) menemukan bahwa faktor kebermanfaatan secara

    signifikan berhubungan dengan penggunaan sistem saat ini dan mampu

    memprediksi penggunaan yang akan datang. Faktor kebermanfaatan disini

    didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang meyakini bahwa penggunaan

    teknologi/sistem tertentu akan meningkatkan kinerja. Sementara kemudahan

    diartikan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem

    informasi adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya

    untuk bisa menggunakannya. Salah satu penelitian yang menggunakan model

    TAM di bidang perpustakaan dilakukan oleh Surachman (2008) penelitian

    dilakukan terhadap sistem informasi perpustakaan di lingkungan UGM, kemudian

    Imam Yuadi melakukan penelitian menggunakan model TAM terhadap

    Perpustakaan Digital.

    Perpustakaan STIP-AP merupakan salah satu fasilitas Perguruan Tinggi,

    yang berfungsi sebagai lembaga penyedia informasi, seperti laporan, artikel jurnal

    atau bahkan buku teks. Untuk meningkatkan belajar mahasiswa, perpustakaan

    STIP-AP berusaha memberikan layanan terbaik sehingga dapat memberikan

    kepuasan bagi seluruh sivitas akademik.

    Perpustakaan STIP-AP telah menerapkan teknologi informasi pada

    pelayanannya, sehingga Perpustakaaan STIP-AP telah mendapat sertifikat ISO

    1402 berdasarkan lembaga. Namun dari pengamatan awal penulis belum

    sepenuhnya digunakan, layanan penelusuran (OPAC) tidak digunakan oleh

    pengguna, pengguna langsung menuju ke rak untuk mencari buku yang mereka

    butuhkan. Perpustakaan STIP-AP hanya menyediakan satu komputer saja yang

    digunakan sebagai alat penelusuran koleksi dan tidak menyediakan perangkat

    komputer untuk melakukan pencarian informasi di internet. Tetapi perpustakaan

    menyediakan hotspot (WIFI) fasilitas ini hanya dapat digunakan oleh pengguna

    yang menggunakan laptop dan harus terlebih dahulu mendaftarkan diri untuk

    mendapatkan password sesuai identitas pengguna. Penulis merasa pemanfaatan

    Universitas Sumatera Utara

  • 3

    WIFI itu terbatas. Mengapa pelayanan belum digunakan sesuai dengan aplikasi

    yang telah disediakan, untuk mengatasi permasalahan ini sistem informasi di

    STIP-AP perlu di evaluasi. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan

    menggunakan TAM (Technology Acceptance Model). Sehingga penggunaan

    keseluruhan dapat diketahui. Berdasarkan latar belakang di atas penulis mencoba

    meneliti masalah Evaluasi Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu

    Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIP-AP) Medan.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang

    menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penerimaan

    pengguna terhadap sistem informasi Perpustakaan STIP-AP Medan?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan pengguna terhadap

    sistem informasi Perpustakaan STIP-AP Medan.

    1.4 Manfat Penelitian

    Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

    1. Perpustakaan STIP-AP Medan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

    masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan

    2. Peneliti, agar dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

    3. Penulis, untuk menambah wawasan dan pemahaman penulis mengenai

    evaluasi penggunaan sistem informasi pada Perpustakaan.

    1.5 Ruang Lingkup

    Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya membahas tentang evaluasi

    sistem informasi dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM).

    Sistem informasi dalam hal ini adalah sistem informasi yang terdapat pada

    perpustakaan STIP-AP Medan yang digunakan langsung oleh pengguna yaitu

    fasilitas penelusuran (OPAC) dan fasilitas jaringan hotspot (WIFI).

    Universitas Sumatera Utara