TAK Halusianasi (Rev Kel 3)
-
Upload
noor-rizky-adhitya -
Category
Documents
-
view
11 -
download
1
description
Transcript of TAK Halusianasi (Rev Kel 3)
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKPada Klien dengan : Halusinasi
Dosen Pengampu : Murjani, S.Kep, MM
Disusun Oleh : Kelompok 3
Semester IV
Adi Wiranata 201414401110002
Aminatul Muslimah 201414401110006
Biro Abida 201414401110013
Desti Merica Aryumi 201414401110017
Noor Rizky Adhitya 201414401110064
Nor Aina Jannah 201414401110066
Rita Hastuti 201414401110079
YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI
AKADEMI KEPERAWATAN INTAN MARTAPURA
TAHUN AJARAN 2015/2016
A. Pengertian
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi
adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan
sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada.
Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indera tanpa
adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan
dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh/baik (Stuart dan
Sundenn, 1998).
Halusinasi adalah ketidak mampuan klien untuk menilai dan berespon
terhadap realita. Klien tidak dapat membedakan rangsangan internal dan
eksternal dan tidak dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan. Tidak
mampu berespon secara akurat sehingga tampat perilaku yang sukar
dimengerti dan mungkin menakutkan. Dapat diambil kesimpulan bahwa
halusinasi merupakan respon seseorang terdapat rangsangan yang tidak nyata
(Stuart dan Sundeen, 1998).
B. Tujuan
Depkes RI (1997) mengemukakan tujuan terapi aktivitas kelompok secara
rinci pada klien halusinasi sebagai berikut:
Tujuan umum :
1. Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulasi kepadanya.
2. Klien mampu menguji kenyataan yaitu memperoleh pemahaman dan cara
membedakan sesuatu yang nyata dan khayalan.
3. Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya
Tujuan khusus :
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi.
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.
C. Karakteristik Klien
Terapi aktivitas kelompok jenis ini digunakan pada klien dengan gangguan
persepsi / sensori : Halusinasi
D. Masalah Keperawatan
Masalah keperawatan yang ada, yakni klien belum tahu bagaimana cara
mengontrol halusinasinya, klien menunjukkan perilaku menarik diri,
hubungan interpersonal dan komunikasi kurang sebagai dampak dari
timbulnya halusinasi.
E. Kriteria Evaluasi
Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa tenang, ada kontak mata,
mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau
duduk berdampingan dengan perawat, dan mau mengutarakan masalah yang
dihadapi.
F. Pengorganisasian TAK
1. Terapis
Peran dan fungsi :
a. Leader :
1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
2) Merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengembangkan
jalannya terapi aktivitas kelompok
3) Membuka acara terapi aktivitas kelompok
4) Memimpin diskusi kelompok
5) Memberikan informasi
6) Menutup acara
b. Co Leader :
1) Mendampingi leader
2) Mengambil posisi leader jika pasif
3) Mengarahkan kembali posisi peminpin kepada
leader
4) Menjadi motivator
c. Fasilitator :
1) Membantu dan menjelaskan tugas yang harus
dilakukan klien sebagai anggota kelompok
2) Membantu mempersiapkan klien dan sarana yang
menunjang ketika kegiatan kelompok berlangsung
3) Memberikan motivasi kepada klien untuk tetap aktif
dalam melaksanakan terapi aktivitas kelompok
d. Observer :
1) Mengobservasi persiapan pelaksanaan terapi
aktivitas kelompok
2) Mencatat semua aktivitas terapi aktivitas kelompok
3) Mengevaluasi hasil kegiatan terapi aktivitas
kelompok
2. Seleksi klien :
Jumlah anggota adalah 6 orang
3. Nama klien yang ikut :
a. Ny. D
b. Ny. A
c. Ny. R
d. Tn. B
e. Tn. W
f. Tn. S
4. Waktu
a. Hari /tanggal : Rabu, 26 maret 2016
b. Waktu : Pukul 16.30 s/d 17.00 WIB
(fase orientasi 5 menit, Fase kerja 20 menit, fase
terminasi 5 menit, total 30 tmenit)
5. Tempat : Ruang Berry RSJ Mawar
6. Alat dan media :Buku catatan dan pulpen
7. Metoda :
a. Diskusi dan Tanya jawab
b. Bermain peran / simulasi
8. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Tuangan nyaman dan tenang
c. Tempat dan denah
Keterangan:
L : Leader
CL : Co Leader
LOCL
K
KF
F
F : Fasilitator
K : Klien
O : Observer
G. Proses TAK
1. Fase orientasi (10 menit)
a. Salam teurapetik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien
b. Evaluasi dan validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu,
situasi dan perasaan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu latihan salah satu cara
mengontrol halusinasi.
2) Menjelaskan aturan main:
a) Membacakan peraturan
b) Lama kegiatan 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Tahap kerja (20 menit)
a. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran.
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
d. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu: “Pergi
jangan ganggu saya!”, “Saya tidak butuh kamu. Saya mau ngobrol
dengan teman saya ….”.
e. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi, sampai semua peserta mendapat giliran.
f. Terapis memberikan pujian dan mengajak klien tepuk tangan saat
setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.
3. Tahap terminasi (10 menit)
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti terapi
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan terapi aktivitas kelompok yang akan dating
2) Menyepakati waktu dan tempat
H. Antisipasi masalah
Masalah yang mungkin timbul dalam TAK ini antara lain :
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
Intervensi :
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan
perawat atau klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
Intervensi :
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
Intervensi :
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan
kepada klien yang telah dipilih.
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang
mungkin didikuti oleh klien tersebut.
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk
dengan tidak memberi pesan pada kegiatan ini.
I. Evaluasi Hasil Akhir
Evaluasi dilakukan saat proses terapi aktivitas kelompok berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien
sesuai tujuan terapi kelompok. Untuk terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi : halusinasi, kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi
halusinasi dengan menghardik. Format evaluasi sebagai berikut:
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemampuan menghardik halusinasi
No Aspek yang dinilai Nama Klien
1.
2.
3.
4.
Menyebutkan cara yang selama ini
digunakan untuk mengatasi halusinasi
Menyebutkan cara mengatasi halusinasi
yaitu dengan menghardik
Memperagakan menghardik halusinasi
Mengikuti kegiatan sampai selesai
Petunjuk:
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama
panggilan klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan
memberi tanda jika ditemukan pada klien atau tanda jika tidak
ditemukan
J. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dinilai klien saat terapi pada catatan
proses keperawatan tiap-tiap klien.