TAK Halusianasi (Rev Kel 3)

13
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Pada Klien dengan : Halusinasi Dosen Pengampu : Murjani, S.Kep, MM Disusun Oleh : Kelompok 3 Semester IV Adi Wiranata 201414401110002 Aminatul Muslimah 201414401110006 Biro Abida 201414401110013 Desti Merica Aryumi 201414401110017 Noor Rizky Adhitya 201414401110064 Nor Aina Jannah 201414401110066 Rita Hastuti 201414401110079

description

tak halusinasi

Transcript of TAK Halusianasi (Rev Kel 3)

Page 1: TAK Halusianasi (Rev Kel 3)

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKPada Klien dengan : Halusinasi

Dosen Pengampu : Murjani, S.Kep, MM

Disusun Oleh : Kelompok 3

Semester IV

Adi Wiranata 201414401110002

Aminatul Muslimah 201414401110006

Biro Abida 201414401110013

Desti Merica Aryumi 201414401110017

Noor Rizky Adhitya 201414401110064

Nor Aina Jannah 201414401110066

Rita Hastuti 201414401110079

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI

AKADEMI KEPERAWATAN INTAN MARTAPURA

TAHUN AJARAN 2015/2016

Page 2: TAK Halusianasi (Rev Kel 3)

A. Pengertian

Gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah

keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi

adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan

sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,

pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang

sebetulnya tidak ada.

Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indera tanpa

adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan

dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh/baik (Stuart dan

Sundenn, 1998).

Halusinasi adalah ketidak mampuan klien untuk menilai dan berespon

terhadap realita. Klien tidak dapat membedakan rangsangan internal dan

eksternal dan tidak dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan. Tidak

mampu berespon secara akurat sehingga tampat perilaku yang sukar

dimengerti dan mungkin menakutkan. Dapat diambil kesimpulan bahwa

halusinasi merupakan respon seseorang terdapat rangsangan yang tidak nyata

(Stuart dan Sundeen, 1998).

B. Tujuan

Depkes RI (1997) mengemukakan tujuan terapi aktivitas kelompok secara

rinci pada klien halusinasi sebagai berikut:

Tujuan umum :

1. Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang

diakibatkan oleh paparan stimulasi kepadanya.

2. Klien mampu menguji kenyataan yaitu memperoleh pemahaman dan cara

membedakan sesuatu yang nyata dan khayalan.

3. Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya

Tujuan khusus :

1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi

halusinasi.

Page 3: TAK Halusianasi (Rev Kel 3)

2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi

3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.

C. Karakteristik Klien

Terapi aktivitas kelompok jenis ini digunakan pada klien dengan gangguan

persepsi / sensori : Halusinasi

D. Masalah Keperawatan

Masalah keperawatan yang ada, yakni klien belum tahu bagaimana cara

mengontrol halusinasinya, klien menunjukkan perilaku menarik diri,

hubungan interpersonal dan komunikasi kurang sebagai dampak dari

timbulnya halusinasi.

E. Kriteria Evaluasi

Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa tenang, ada kontak mata,

mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau

duduk berdampingan dengan perawat, dan mau mengutarakan masalah yang

dihadapi.

F. Pengorganisasian TAK

1. Terapis

Peran dan fungsi :

a. Leader :

1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok

2) Merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengembangkan

jalannya terapi aktivitas kelompok

3) Membuka acara terapi aktivitas kelompok

4) Memimpin diskusi kelompok

5) Memberikan informasi

6) Menutup acara

Page 4: TAK Halusianasi (Rev Kel 3)

b. Co Leader :

1) Mendampingi leader

2) Mengambil posisi leader jika pasif

3) Mengarahkan kembali posisi peminpin kepada

leader

4) Menjadi motivator

c. Fasilitator :

1) Membantu dan menjelaskan tugas yang harus

dilakukan klien sebagai anggota kelompok

2) Membantu mempersiapkan klien dan sarana yang

menunjang ketika kegiatan kelompok berlangsung

3) Memberikan motivasi kepada klien untuk tetap aktif

dalam melaksanakan terapi aktivitas kelompok

d. Observer :

1) Mengobservasi persiapan pelaksanaan terapi

aktivitas kelompok

2) Mencatat semua aktivitas terapi aktivitas kelompok

3) Mengevaluasi hasil kegiatan terapi aktivitas

kelompok

2. Seleksi klien :

Jumlah anggota adalah 6 orang

3. Nama klien yang ikut :

a. Ny. D

b. Ny. A

c. Ny. R

d. Tn. B

e. Tn. W

f. Tn. S

Page 5: TAK Halusianasi (Rev Kel 3)

4. Waktu

a. Hari /tanggal : Rabu, 26 maret 2016

b. Waktu : Pukul 16.30 s/d 17.00 WIB

(fase orientasi 5 menit, Fase kerja 20 menit, fase

terminasi 5 menit, total 30 tmenit)

5. Tempat : Ruang Berry RSJ Mawar

6. Alat dan media :Buku catatan dan pulpen

7. Metoda :

a. Diskusi dan Tanya jawab

b. Bermain peran / simulasi

8. Setting

a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

b. Tuangan nyaman dan tenang

c. Tempat dan denah

Keterangan:

L : Leader

CL : Co Leader

LOCL

K

KF

F

Page 6: TAK Halusianasi (Rev Kel 3)

F : Fasilitator

K : Klien

O : Observer

G. Proses TAK

1. Fase orientasi (10 menit)

a. Salam teurapetik

1) Salam dari terapis kepada klien

2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis

3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien

b. Evaluasi dan validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini

2) Menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu,

situasi dan perasaan

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu latihan salah satu cara

mengontrol halusinasi.

2) Menjelaskan aturan main:

a) Membacakan peraturan

b) Lama kegiatan 45 menit

c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

2. Tahap kerja (20 menit)

a. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat

mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua

klien mendapat giliran.

b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita

c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik

halusinasi saat halusinasi muncul.

Page 7: TAK Halusianasi (Rev Kel 3)

d. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu: “Pergi

jangan ganggu saya!”, “Saya tidak butuh kamu. Saya mau ngobrol

dengan teman saya ….”.

e. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara

menghardik halusinasi, sampai semua peserta mendapat giliran.

f. Terapis memberikan pujian dan mengajak klien tepuk tangan saat

setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.

3. Tahap terminasi (10 menit)

a. Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah

mengikuti terapi

2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan

kelompok

b. Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah

dipelajari jika halusinasi muncul

c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan terapi aktivitas kelompok yang akan dating

2) Menyepakati waktu dan tempat

H. Antisipasi masalah

Masalah yang mungkin timbul dalam TAK ini antara lain :

1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas

Intervensi :

a. Memanggil klien

b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan

perawat atau klien lain

2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin

Page 8: TAK Halusianasi (Rev Kel 3)

Intervensi :

a. Panggil nama klien

b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan

3. Bila klien lain ingin ikut

Intervensi :

a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan

kepada klien yang telah dipilih.

b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang

mungkin didikuti oleh klien tersebut.

c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk

dengan tidak memberi pesan pada kegiatan ini.

I. Evaluasi Hasil Akhir

Evaluasi dilakukan saat proses terapi aktivitas kelompok berlangsung,

khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien

sesuai tujuan terapi kelompok. Untuk terapi aktivitas kelompok stimulasi

persepsi : halusinasi, kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi

halusinasi dengan menghardik. Format evaluasi sebagai berikut:

Stimulasi Persepsi : Halusinasi

Kemampuan menghardik halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama Klien

Page 9: TAK Halusianasi (Rev Kel 3)

1.

2.

3.

4.

Menyebutkan cara yang selama ini

digunakan untuk mengatasi halusinasi

Menyebutkan cara mengatasi halusinasi

yaitu dengan menghardik

Memperagakan menghardik halusinasi

Mengikuti kegiatan sampai selesai

Petunjuk:

1. Dibawah judul nama klien, tulis nama

panggilan klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok

2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan

memberi tanda jika ditemukan pada klien atau tanda jika tidak

ditemukan

J. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dinilai klien saat terapi pada catatan

proses keperawatan tiap-tiap klien.