Tahapan Dan Contoh Form TNA

60
http://humancapitaljournal.com/panduan-menyusun-training-need- analysis-tna/ ANALISA KEBUTUHAN PELATIHAN Analisa kebutuhan pelatihan atau lebih dikenal dengan nama Training Need Analysis (TNA) adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang muncul di tempat kerja. TNA juga dilakukan untuk menentukan apakah pelatihan yang diberikan kepada karyawan sesuai atau tidak. TNA menjadi langkah pertama yang dilakukan sebuah organisasi untuk melakukan perubahan. Hal ini disebabkan TNA mencoba mendefinisikan kesenjangan atau gap yang terjadi saat ini terkait dengan kinerja individu dan tuntutan organisasi. Anda dapat mengumpulkan beberapa informasi berdasarkan tiga hal yaitu masalah performance atau kinerja, antisipasi adanya sistem, tugas, atau teknologi baru, serta adanya keinginan organisasi untuk mendapatkan keuntungan dari berbagai peluang atau kesempatan. Ketiga hal tersebut merupakan titik awal untuk membuat perubahan. Perlu diingat, perubahan akan menimbulkan resistensi dari karyawan yang enggan melakukan pelatihan. Kendala lain, karyawan tidak dapat mentransfer keterampilan atau pelatihan yang baru diperoleh di tempat kerja. TNA seringkali mengungkap kebutuhan yang sesuai dan tepat sasaran. Kendati training tidak selalu merupakan cara terbaik untuk menutup celah tertentu antara tujuan organisasi dengan kinerja karyawan yang sesungguhnya, namun TNA diharapkan dapat melihat semua permasalahan dan mencari solusi sebanyak mungkin sebelum diputuskan solusi yang terbaik. Ketika

description

Training

Transcript of Tahapan Dan Contoh Form TNA

Page 1: Tahapan Dan Contoh Form TNA

http://humancapitaljournal.com/panduan-menyusun-training-need-analysis-tna/

ANALISA KEBUTUHAN PELATIHAN

Analisa kebutuhan pelatihan atau lebih dikenal dengan nama Training Need Analysis (TNA) adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang muncul di tempat kerja.

TNA juga dilakukan untuk menentukan apakah pelatihan yang diberikan kepada karyawan sesuai atau tidak.

TNA menjadi langkah pertama yang dilakukan sebuah organisasi untuk melakukan perubahan. Hal ini disebabkan TNA mencoba mendefinisikan kesenjangan atau gap yang terjadi saat ini terkait dengan kinerja individu dan tuntutan organisasi. Anda dapat mengumpulkan beberapa informasi berdasarkan tiga hal yaitu masalah performance atau kinerja, antisipasi adanya sistem, tugas, atau teknologi baru, serta adanya keinginan organisasi untuk mendapatkan keuntungan dari berbagai peluang atau kesempatan. Ketiga hal tersebut merupakan titik awal untuk membuat perubahan.

Perlu diingat, perubahan akan menimbulkan resistensi dari karyawan yang enggan melakukan pelatihan. Kendala lain, karyawan tidak dapat mentransfer keterampilan atau pelatihan yang baru diperoleh di tempat kerja. TNA seringkali mengungkap kebutuhan yang sesuai dan tepat sasaran. Kendati training tidak selalu merupakan cara terbaik untuk menutup celah tertentu antara tujuan organisasi dengan kinerja karyawan yang sesungguhnya, namun TNA diharapkan dapat melihat semua permasalahan dan mencari solusi sebanyak mungkin sebelum diputuskan solusi yang terbaik. Ketika dilakukan dengan benar, TNA menjadi investasi yang bijak bagi organisasi. Ini dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga.

Kebutuhan pelatihan setiap karyawan akan berbeda berdasarkan latar belakang karyawan, untuk dilatih, dan status mereka saat ini dalam organisasi. Pada dasarnya, seorang kandidat untuk pelatihan dapat berasal dari karyawan baru dan karyawan lama. Anda bisa mempertahankan dan ‘meng-upgrade’ karyawan lama. Karyawan lama perlu mendapatkan tantangan baru dan bisa memberikan kontribusi yang signifikan.

Ada beberapa metode praktis yang bisa Anda gunakan untuk mengumpulkan data terhadap kinerja karyawan.

Pengamatan

Dalam pendekatan ini, kinerja karyawan itu sendiri adalah sumber informasi Anda. Anda bisa mengevaluasi kinerja karyawan. Buatlah catatan untuk mengingatkan Anda tentang apa yang

Page 2: Tahapan Dan Contoh Form TNA

harus dicari dan diperlukan dari evaluasi tersebut. Tujuan evaluasi adalah untuk mengidentifikasi baik untuk membangun kekuatan dan mengatasi kekurangan si karyawan.

Wawancara

Wawancara diperlukan jika kebutuhan pelatihan sudah sangat mendesak. Tujuan utama dari wawancara yaitu Anda bisa memastikan data yang Anda terima sama dengan data yang Anda terima dari berbagai sumber. Anda tentu tidak ingin mendapatkan informasi setengah-setengah tentang seseorang. Wawancara memungkinkan Anda untuk bertemu langsung dengan karyawan dan mendiskusikan kesan-kesan karyawan terhadap kinerja mereka sendiri.

Kuesioner

Anda bisa membuat kuesioner sendiri dengan menuliskan semua pertanyaan yang ingin Anda ketahui tentang karyawan. Kirimkan kuesioner kepada mereka dan tunggu tanggapan mereka.

Job Description

Sebelum membuat deskripsi pekerjaan, analisa dahulu pekerjaan yang harus dilakukan. Analisis setiap jabatan termasuk semua tanggung jawab pekerjaan yang relevan. Setelah tahap analisis pekerjaan selesai, buatlah uraian pekerjaan dan analisa kebutuhan sehingga memudahkan Anda untuk mengukur jarak antara kemampuan karyawan yang dimiliki sekarang dengan keterampilan yang harus dimiliki karyawan berdasarkan keinginan organisasi.

Analisis Kesulitan dan Problem Solving

Anda perlu melakukan analisa kesulitan yang kelak akan muncul. Tujuannya agar permasalahan yang ada di karyawan bisa dikurangi melalui pelatihan.

Penilaian (Appraisal Review)

Penilaian diperlukan setelah Anda mendapatkan semua informasi, kebutuhan, dan bagaimana penyelesaiannya. Komentar yang diberikan si karyawan selama wawancara biasanya adalah sesungguhnya sehingga seringkali dapat membantu Anda dalam menetapkan kebutuhan. Umpan balik pada saat penilaian wawancara menjadi berharga karena merupakan informasi yang tepat waktu. Kebutuhan pelatihan bisa saja berbeda dari apa yang diinginkan si karyawan, dan pada sesi penilaian ini memungkinkan supervisor atau manajer untuk mengungkap penyebab kelemahan karyawan dalam kinerja. Kekurangan-kekurangan inilah yang akan digaris bawahi dan ditandai pada pelatihan.

Analisis Kebijakan Organisasi

Kebijakan organisasi akan mempengaruhi jumlah pelatihan yang ditawarkan. Penjelasan tentang berbagai kebijakan harus tercantum dalam program pelatihan.

Page 3: Tahapan Dan Contoh Form TNA

ANGKET DAN SURVEY

Tugas Mata Kuliah:

Analisis Kebutuhan

Pelatihan

Dosen :

Prof. Dr. Abdul

Hasan Saragih,

M.Pd

Dibuat Oleh :

Philip Nababan

Esra Hutabarat

Nikodemo Daeli

Olivia Febi

Harahap

 

Page 4: Tahapan Dan Contoh Form TNA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014

Page 5: Tahapan Dan Contoh Form TNA

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Analisis kebutuhan pelatihan perlu dilakukan sebelum memulai suatu kegiatan pelatihan.

Dari kegiatan ini akan didapatkan desain pelatihan yang sesuai dan tepat sasaran. Berdasarkan

pengalaman umumnya peserta pelatihan langsung diberikan materi tanpa terlebih dahulu

dianalisis kebutuhan pelatihan yang diharapkan. Seringkali hasilnya adalah salah sasaran,

keaktifan peserta maupun capaian yang kurang maksimal dan tidak adanya kesinambungan pasca

pelatihan.

Dalam menganalisis kebutuhan pelatihan tentunya ada teknik-teknik yang dapat

dilakukan untuk menganalisis kebutuhan tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

memperoleh data akurat tentang apakah ada kebutuhan untuk menyelenggarakan pelatihan untuk

memenuhi kekurangan pengetahuan, meningkatkan ketrampilan atau kinerja dan sikap dengan

kadar yang bervariasi.

Dalam menggunakan teknik-teknik dalam TNA diperlukan alat-alat sebagai pengumpul

informasi. Alat-alat TNA tersebut antara lain observasi, interview, kelompok kerja dan angket.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai angket.

1. 2. Rumusan Permasalahan

1. Apa itu angket dan survey?

2. Bagaimana menyusun angket dan survey yang baik?

1. 3. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melihat/membahas mengenai

angket.

Page 6: Tahapan Dan Contoh Form TNA

1. 4. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini antara lain:

-      Sebagai bahan kajian mahasiswa Pasca Sarjana dalam materi kuliah Analisis Kebutuhan

Pelatihan

-      Menjadi masukan dan bahan informasi bagi para pembaca tentang angket.

BAB II

PEMBAHASAN

Kuesioner/ Angket dan Survey

Angket dan survey merupakan salah satu alat dalam TNA. Memberikan kuesioner

(angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dibandingkan

dengan wawancara, angket atau kuesioner tertulis lebih efisien dan praktis, serta memungkinkan

digunakannya sampel yang lebih besar.

Kuesioner/Angket merupakan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang diberikan oleh peneliti

kepada subjek penelitian. Lembar pertanyaan untuk wawancara juga dapat digunakan untuk

membuat angket. Kalau pada wawancara, subjek penelitian menjawab pertanyaan secara lisan

sedangkan pada angket subjek langsun menuliskan jawabannya pada kertas yang telah

disediakan. Kebanyakan angket sudah diberikan pilihan jawaban, jadi subjek tinggal menandai

pilihan jawaban yang diinginkannya.

Angket ada dua jenis:

1. Angket berstruktur, berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban.

Pelaksanaan dan pemberian skor bersifat langsung dan hasilnya pun langsung mengarah

kepada analisis. Kekurangan angket jenis ini, yakni memaksa subjek untuk memilih salah

satu jawaban padahal mungkin saja subjek tidak merasa ada jawapan yang tepat.

2. Angket tak-berstruktur, tidak menyertakan jawaban yang diharapkan. Kelebihan angket

jenis ini yakni memberi responden kebebasan untuk mengungkapkan pendapat dan sikap

mereka. Kelemahannya bahwa informasi yang dihasilkan sulit untuk diproses dan

dianalisis.

Page 7: Tahapan Dan Contoh Form TNA

Keuntungan dari melakukan survey dan membagikan angket:

1.      Biaya lebih murah. Trainer dapat mengumpulkan informasi dari banyak orang tanpa harus

menemui atau menghubungi mereka secara langsung.

2.      Data yang didapatkan lebih riil dan jujur. Subjek penelitian dapat dengan bebas menyampaikan

pendapat.

3.      Responden memiliki waktu yang lebih banyak untuk mempertimbangkan jawaban yang paling

tepat.

4.      Data yang didapatkan dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan.

5.      Lebih mudah untuk dihitung dan dianalisa.

Tantangan dalam menyusun angket

Angket yang baik dapat memberikan data yang tepat untuk dianalisa, sedangkan angket

yang tidak efektif dapat menimbulkan kekacauan.

Tantangan yang paling utama dalam menyusun angket yaitu pertanyaan ataupun

pernyataan yang diajukan dapat dimengerti oleh orang lain secara umum. Harus mampu

menyusun kata-kata yang tepat.

Menyusun Angket

Dalam penyusunan angket, dapat dipertimbangkan hal-hal berikut:

Susunlah instrumen tersebut sedemikian sedemikian rupa sehingga mencerminkan mutu

yang baik.

Usahakan angket sesingkat mungkin, sehingga tidak banyak menyita waktu responden.

Susunlah kalimat pertanyaan dalam angket itu sedemikian rupa sehingga dapat dipahami

oleh setiap responden.

Susunlah pertanyaan pertanyaan dalam angket sehingga dapat menghasilkan jawaban

yang tidak bermakna ganda.

Susunlah pertanyaan dalam angket itu sehingga dapat terhindar dari bias atau prasangka

yang mungkin mempengaruhi jawaban responden.

Pertanyaan-pertanyaan dalam angket hendaknya tidak menyesatkan.

Alternatif jawaban terhadap berbagai pertanyaan dalam angket hendaknya lengkap.

Page 8: Tahapan Dan Contoh Form TNA

Hindarilah pertanyaan-pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa jengah, curiga, atau

permusuhan di pihak responden.

Aturlah pertanyaan-pertanyaan itu menurut urutan psikologis yang benar.

Susunlah pertanyaan-pertanyaan itu sedemikian rupa sehingga jawaban-jawabannya

dapat langsung ditabulasikan dan ditafsirkan.

Langkah-langkah penyusunan angket yang efektif

1.          Tentukan data yang dibutuhkan dan siapa yang akan dijadikan subjek

         Pahami tujuan dari penyebaran angket. Sangat penting untuk mengetahui mengetahui apa tujuan

dari pembuatan angket. Dibawah ini adalah beberapa hal yang harus kita ketahui dalam

menyusun angket

1.      Temukan apa yang menjadi OPTIMAL

2.      Temukan apa yang menjadi AKTUAL

3.      Temukan apa yang menjadi AKIBAT

4.      Temukan apa yang menjadi PENYEBAB

5.      Temukan apa yang menjadi SOLUSI

         Tentukan sampel

Sangat penting untuk dapat menentukan siapa yang akan menerima angket yang telah kita buat.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sumber yang baik. Pertama, kita

harus mengetahui populasi dari apa yang akan kita teliti. Contohnya, populasi dari guru-guru

yang suka merokok, populasi karyawan pabrik mie instan. Akan sangat menghabiskan banyak

waktu dan biaya jika kita memberikan angket kepada seluruh populasi. Akan sangat mudah jika

kita mengambil sampel dari populasi tersebut.

Contoh penarikan sampel dari National Education Assosiaciation:

Populasi Sampel

100

200

500

1000

79

132

217

278

Page 9: Tahapan Dan Contoh Form TNA

3000

8000

15000

341

367

375

         Yakinkan angket tersebut mendapatkan respon dari responden

Beberapa cara yang dapat dilakukan agar angket yang akan kita buat, direspon oleh responden:

1. Buatlah instrument yang berhubungan dengan topic yang menarik untuk responden

2. Tuliskan tujuan dari pengisian angket tersebut dengan jelas.

3. Buatlah angket yang menarik dan tidak membosankan

4. Buatlah angket yang mudah untuk dipahami

5. Yakinkan responden agar mengembalikan angket yang telah diisinya tadi

2.          Susun butir-butir pertanyaan/pernyataan secara efektif

         Isi dari pernyataan/pertanyaan

Tipe 1 : Apa yang dibutuhkan

Tipe 2 : Tanyakan hal-hal yang lebih rinci

Tipe 3 : Sediakan bukti-bukti

Tipe 4 : Tanyakan tentang akibat dan motivasi

Tipe 5 : Tanyakan tentang penyebab dari masalah

Tipe 6 : Tanyakan mengenai responden

Contoh :

Ketika sedang membuat pizza dengan oven baru, manakah yang menjadi kendala dalam

membuatnya?

a.       Mensetting pengatur panas

b.      Menyiapkan panggangannya

c.       Membuat garnish

         Format dari pertanyaan

Format pertanyaan dalam angket ada 2, yaitu format yang sudah diberi pilihan dan format yang

belum diberi pilihan. Pada format yang diberi pilihan, terdapat 3 jenis skala. Yaitu skala nominal,

ordinal dan interval.

Contoh angket yang diberi pilihan

Fasilitas perpustakaan di UNIMED sudah baik.

Page 10: Tahapan Dan Contoh Form TNA

a.       Sangat setuju d. tidak setuju

b.      Setuju e. sangat tidak setuju

c.       Ragu-ragu

Contoh angket yang tidak diberi pilihan

Menurut anda, apakah yang menjadi penyebab menurunnya tingkat kehadiran mahasiswa

Pascasarjana?

         Pemilihan kata untuk pertanyaan

Pilihlah kata-kata yang sudah sering didengar oleh para responden. Sebagai contoh, jika angket

akan diberikan kepada karyawan pabrik, janganlah menggunakan kata-kata yang terlalu ilmiah.

3.          Tuliskan petunjuk dengan benar

Petunjuk dalam sebuah angket sangatlah penting untuk membantu responden dalam menjawab

angket yang telah dibuat.

4.          Buat cover yang menarik

Cover adalah hal pertama yang dilihat dari sebuah angket. Maka dari itulah dalam membuat

angket, cover yang baik haruslah diperhatikan

5.          Terapkan system checklist

Sebelum disebarkan, angket haruslah terlebih dahulu ditelaah dengan system checklist

6.          Validasi angket sebelum disebarkan

Validasi terlebih dahulu angket sebelum disebarkan kepada responden.

Page 11: Tahapan Dan Contoh Form TNA

BAB III

KESIMPULAN

Angket  dalam analisis kebutuhan pelatihan berfungsi sebagai alat pengumpulan data

yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban.

Angket dapat berupa daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis

dana sebagai jalan komunikasi untuk memperoleh data dari sumber data (responden). Suatu

survey dan angket yang disusun dan disebarkan untuk memperoleh informasi dari berbagai

sumber. Daftar pertanyaan dalam angket atau survey dipersiapkan untuk tujuan yang spesifik,

menyalurkan sumber, biasanya nama responden tidak dikenal, hasil pengisian dikembalikan ke

pengirim, dan untuk selanjutnya dianalisis untuk memperoleh informasi tertentu sesuai dengan

tujuan penyusunan angket dan survey.

Keuntungan lain dari angket bahwa angket dapat dikirimkan kepada subjek penelitian

melalui pos. Dan juga angket bisa disebarkan kepada banyak orang pada waktu yang bersamaan.

Kekurangan dari instrumen ini yaitu seringkali pertanyaan-pertanyaan dalam angket

membingungkan dan kurang jelas yang tidak bisa ditanyakan langsung oleh subjek kepada

peneliti.

Beberapa bentuk pertanyaan dari angket meliputi pertanyaan pilihan ganda, benar atau

salah, pencocokan. Dapat juga berupa esai ataupun jawaban singkat.

Page 12: Tahapan Dan Contoh Form TNA

DAFTAR ISI

Fraenkel, Jack & Wallen, Norman. (2008) How to design and evaluate research in education. New

York : McGraw-Hill Publishing Company.

Gall, Meredith., Gall, Joyce & Bobg, Walter. (2003) Educational Research. New York: Longman.

Rosett, Allison dan Joseph W. Arwady. 1989. Training Need Assessment. Educational Technology

Publication. New Jersey.

Tuckman, W. Bruce. (1978) Conducting educational research. New York: Harcourt Brace Jovanovich.

Inc.

Furchan, Arief (2004) Pengantar penelitian dalam pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

https://krisnawan.wordpress.com/2007/07/03/tips-praktis-menyusun-training-need-analysis-tna/

Panduan Praktis Menyusun Training Need Analysis (TNA)Juli 3, 2007 / Krisnawan Putra

5 Votes

Identifikasi Beberkan GAP Focus Intervensi

PengertianMemastikan adanya sejumlah instrumen yang mampu

Memastikan adanya kesenjangan

Memastikan adanya hasil rekomendasi

Page 13: Tahapan Dan Contoh Form TNA

menemukan gap dalam permasalahan kinerja

antara kemampuan yang ditunjukkan dibanding tuntutan yang seharusnya, yang intervensi penyelesaiannya berada dalam wilayah training yaitu Knowledge, Skill, Attitude (KSA) karyawan

training yang spesifik, logis, reasonable

ContohWawancara, survey, kuisioner, FGD

Training diselenggarakan bukan sekadar memenuhi pesanan, program, atau target kerja

Rekomendasi tidak didasarkan atas pertimbangan ‘kayaknya- lazimnya-cocoknya’

Langkah Kerja Pelajari bahan-bahan/literatur yang terkait dengan modul pelatihan yang akan diselenggarakan (bahan dapat dipejari dari buku/internet)

Buatlah survey/angket/kuisioner dari literatur tersebut

Susun list/daftar pertanyaan yang bertujuan mempertajam materi pembahasan, sebelum diskusi TNA dengan Narasumber diadakan

Dari hasil survey/diskusi diperoleh sejumlah informasi yang sangat beragam

Buat analisa kebutuhan pelatihan dengan berpedoman pada hal-hal sbb:

Temukan pokok-pokok yg mjd akar persoalannya, kemudian susun menjadi dua klasifikasi:

Klasifikasi I: Gambarkan gap antara apa yang dituntut dengan apa yang ditunjukkan

Setelah menemukan pokok-pokok persoalan yang dapat diintervensi melalui training, kemudian klasifikasikan berdasarkan sasaran training dalam ranah Knowledge, Skill, Attitude

Page 14: Tahapan Dan Contoh Form TNA

(intervensi dgn training),

Klasifikasi II: Gambarkan persoalan-persoalan yang berkait dengan hal-hal di luar training (gaji, ketidakpuasan, tempat kerja, peralatan dll)

http://keluargasanitarian.blogspot.com/2010/11/instrumen-training-need-assesment-tna.html

instrumen training need assesment (TNA) sanitarian pengelola sampah di RS

ini merupakan contoh draft instrumen(belum final)

INSTRUMEN TRAINING NEED ASSESMENT

PELATIHAN TEKNIS SANITARIAN DI RUMAH SAKIT

Pengelola Sampah

Form. 1 Wawancara

Rumah Sakit : ___________________________________

Nama : ___________________________________

Jabatan : ___________________________________

Pendidikan terakhir : ___________________________________

Lama Bekerja : ___________________________________

Tanggal : ___________________________________

Pewawancara : ___________________________________

1. Jelaskan, apa yang biasa anda kerjakan sehari-hari?

Page 15: Tahapan Dan Contoh Form TNA

2. Menurut saudara, bagaimana syarat penampungan/pewadahan sampah medis dan non medis yang memenuhi syarat?

Sampah medis:Sampah non medis:

3. Menurut saudara, bagaimana syarat alat angkut untuk mengangkut sampah medis dan non medis yang memenuhi syarat?

Sampah medis:Sampah non medis:

4. Alat pelindung diri (APD) apa saja yang biasa saudara/petugas pakai ketika menangani sampah?

5. Menurut saudara, bagaimanakah tempat pembuangan sementara untuk sampah medis dan non medis yang memenuhi syarat?

Sampah medis:Sampah non medis:

6. Untuk pemusnahan sampah medis apakah saudara melaksanakan pembakaran sendiri atau melalui pihak ke 3 ?

(Apabila melaksanakan pembakaran sendiri lanjut ke pertanyaan 8)

Sendiri Pihak ke 3

7. Bagaimana sistem pengawasan terhadap pihak ke 3 dalam melaksanakan pembakaran sampah?

8. Jelaskan bagaimana biasanya saudara mengoperasikan Incenerator ?

9. Jelaskan,bagaimana biasanya saudara melakukan pemeliharaan berkala terhadap incenerator?

10. Apakah saudara membuat laporan secara berkala ?

Ya Tidak

11. Jelaskan bagaimana biasanya saudara melaporkan kegiatan yang telah saudara lakukan?

Page 16: Tahapan Dan Contoh Form TNA

12. Kendala dan hambatan apa yang saudara temukan dalam melaksanakan tugas sehari-hari?

13. Menurut anda, adakah kelemahan dari diri anda dalam melaksanakan tugas?

(Apabila tidak ada lanjut ke pertanyaan 17

Ada Tidak ada

14. Bila ada sebutkan?

15. Pelatihan apa yang saudara perlukan untuk menanggulangi kelamahan dan menunjang pekerjaan saudara sehari-hari?

Training Needs Analysis/TNA

ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT (Training Needs Analysis/TNA)Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan program pendidikan dan

pelatihan (diklat) proram BERMUTU, maka salah satu prasyarat yang perlu

dipedomani adalah melakukan prinsip-prinsip diklat dengan menerapkan

pendekatan sistem melalui penerapan manajemen diklat yang efektif dan efisien,

mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penyelenggaraan, pembiayaan sampai

kepada monitoring dan evaluasi.

Sebagai tahap awal dalam perencanaan diklat adalah melakukan analisis

kebutuhan diklat (Training Needs Analysis) dengan mengidentifikasi dan mengukur

adanya kesenjangan kemampuan yang secara nyata dikuasai anggota kelompok

kerja dan pemangku kepentingan bidang pendidikan. Hasil dari analisis kebutuhan

diklat tersebut selanjutnya menjadi acuan dalam menyusun desain program diklat

dalam implementasi program BERMUTU mulai dari penetapan tujuan pelatihan,

Page 17: Tahapan Dan Contoh Form TNA

penetapan kurikulum/silabi, penetapan metode, penetapan peserta dan tenaga

pengajar, strategi, evaluasi, maupun sarana dan prasana yang diperlukan. Dengan

demikian dapat diharapkan program diklat yang diselenggarakan benar-benar

merupakan proses transformasi untuk mengembangkan guru/ kepala

sekolah/pengawas sekolah  menjadi profesional, memiliki pengetahuan, sikap atau

nilai – etika guru berikut keahlian yang diperlukan dalam meningkatkan kinerja

guru/kepala sekolah/pengawas sekolah. Untuk itu kegiatan evaluasi terhadap

program, diklat menjadi penting untuk dilakukan sehingga dapat diketahui proses

ketercapaian dan hasil tujuan/pelaksanaan sebuah program diklat. Hasil evaluasi

tersebut selanjutnya dapat menjadi umpan balik dalam penyusunan rencana

program diklat program BERMUTU selanjutnya. 

Di lain pihak, pada saat ini umumnya kegiatan analisis kebutuhan diklat dilakukan

melalui perkiraan dan mengacu pada perencanaan diklat sebelumnya, sehingga

perencanaan diklat yang dilakukan masih sekedar berorientasi untuk menghabiskan

DBL. Sedangkan kegiatan evaluasi diklat yang dilaksanakan hanya evaluasi proses

yang dilakukan selama diklat berlangsung, sehingga terkesan hanya bersifat

formalitas.  Belum optimalnya penerapan manajemen program BERMUTU yang

efektif dan efisien  tersebut disebabkan kurangnya koordinasi para pengelola

program BERMUTU tentang manajemen diklat sehingga berbagai kegiatan dalam

on-service hanya terfokus pada aspek penyelenggaraannya.

Kegiatan analisis kebutuhan diklat dan kegiatan evaluasi belum optimal. Di samping

itu pelaksana pengelola diklat program BERMUTU masih belum saling mendukung,

kurangnya koordinasi antar kelompok kerja dalam pengelolaan diklat,  dan alokasi

anggaran yang terserap sepenuhnya pada aspek penyelenggaraan.  Oleh karena

itu, untuk mewujudkan penerapan program BERMUTU sangat dibutuhkan kegiatan

TNA sebagai wadah untuk mengidentifikasi dan menentukan kebutuhan Diklat 

sesuai dengan kebutuhan individu, kelompok kerja, kecamatan, dan

kabupaten/kota. Konsekuensi logisnya  adalah perlunya pengembangan pengelola

program BERMUTU sehingga masing-masing  tahap dalam implementasinya

terangkum secara ilmiah yang diikuti  dengan ketersediaan  fasilitator yang

memadai, peningkatan kemampuan para penyusun  program di masing- masing

kelompok kerja, serta alokasi  DBL yang proporsional untuk masing-masing

kegiatan Diklat dalam implementasi program BERMUTU.

Page 18: Tahapan Dan Contoh Form TNA

Training Need Analysis adalah suatu investigasi sistematik mengenai

ketidaksesuaian kinerja untuk menggambarkan kesenjangan, menetapkan

mengapa itu terjadi, dan memutuskan apakah diklat merupakan solusi potensial. 

Training Need Analysis merupakan penentuan perbedaan antara keadaan yang

nyata (actual condition) (what is) dan kondisi yang diinginkan (what should be)

dalam kinerja sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau kelompok

organisasi dalam pengertian, pengetahuan, keterampilan dan sikap.  Proses TNA  

berisikan langkah-langkah sebagai berikut: (1) mengidentifikasi dan

menggambarkan kesenjangan pelaksanaan pekerjaan; (2) menentukan sebab-

sebab kesenjangan; (3) mengidentifikasi kesenjangan pelaksanaan kerja yang

didasarkan kepada kurangnya pengetahuan dan keterampilan; (4) menentukan

apakah diklat adalah solusi yang memungkinkan; (5) rekomendasi solusi; dan (6)

menggambarkan tentang peran atau pelaksanaan tugas.

Fungsi khusus dari TNA adalah menganalisis kesenjangan lingkungan pelaksanaan

pekerjaan yang mencakup: (1) lingkungan fisik ; (2) sistem balikan; (3) faktor

motivasi/insentif;  dan (4) desain pekerjaan/organisasi serta tingkat keterampilan

dan pengetahuan di antara guru/ kepala sekolah/ pengawas sekolah.   Beberapa

contoh pertanyaan untuk melakukan analisis kesenjangan di antaranya adalah

kinerja apa yang mengalami kesenjangan :

Apakah input PBM?

Apakah output PBM?

Apakah kompetensi guru/ kepala sekolah/ pengawas sekolah?

Melakukan penelitian kesenjangan pada umumnya berisikan tentang cara

menentukan secara tepat apa kesenjangan itu, yaitu dengan melakukan investigasi

melalui  wawancara, observasi dan studi dokumen terhadap obyek sumber data

yang menyediakan adanya bukti dan sifat kesenjangan, serta subyek sumber data

yang memberikan pengertian, termasuk wawancara, kuesioner, dan kritikal

insiden.  Data dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap outcome kinerja dan

catatan hasil kerja, sumber data meliputi :  output pekerjaan yang nyata, bukti-

bukti PBM, keluhan stakeholder ( siswa, teman sejawat, kepala sekolah, pengawas

Page 19: Tahapan Dan Contoh Form TNA

sekolah, orang tua siswa dan Dinas Pendidikan ), presensi, dan catatan kuantitatif

lainnya tentang pelaksanaan PBM.   

Penelitian terhadap penyebab kesenjangan dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut: (1) menentukan sebab-sebab utama adanya kesenjangan kompetensi guru/

kepala sekolah/ pengawas sekolah, (2) menguji setiap dan semua dokumen sebab-

sebab kesenjangan  kompetensi guru/ kepala sekolah/ pengawas sekolah, (3) tujuan

sekolah, (4) metode dan prosedur , (5) uraian pekerjaan/tugas,  (6) sistem

dokumentasi , dan (7) keluhan dari lapangan serta studi tentang kopetensi

guru/kepala sekolah/ pengawas sekolah.   

III. PENGELOLAAN TNAA. Persiapan TNA

Persiapan kegiatan untuk TNA dimulai dengan penyiapan instrumen. Hal lain yang harus dipersiapkan

juga adalah sasaran yang akan mengikuti kegiatan TNA, petugas yang akan memfasilitasi kegiatan TNA,

waktu pengisian instrumen, tempat pengisian instrumen dan tatacara pengisian instrumen yang telah

disiapkan.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk pengembangan keterampilan dan pembiasaan pengambilan keputusan

berdasarkan kriteria ilmiah, yaitu melakukan analisis kesenjangan kompetensi dari kompetensi ideal

(sesuai dengan peraturan dan standar kompetensi yang berlaku) terhadap kompetensi yang dikuasai

saat ini.

Instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

FORMAT TRAINING NEEDS ASESSMENT

UNTUK petugas TU MTs Sunan Ampel (INDIVIDUAL)

Page 20: Tahapan Dan Contoh Form TNA

Nama                            : Fasolasido

Besar Sampel               : 5

Lokasi                           : Sunan Ampel Rejomulyo

Tanggal Pengisian        : …..

NO Kompetensi*

Tingkat Pengusaan Materi (%)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

1 Ketrampilan Mengoperasionalkn Komputer

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12 `

13

14

Keterangan: 

Sesuai dengan subkompetensi dalam Permendiknas  16, 13 dan 12 atau Peraturan Menteri terbaru serta petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Dirjen terkait

……………..,tanggal......................

Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah Ybs.

Page 21: Tahapan Dan Contoh Form TNA

 (.................................)

B. Pengumpulan DataPengisian instrument dilakukan dengan cara memberikan tanda cek/check list (v)

pada kolom tingkat penguasaan materi (%) masing-masing subkompetensi. 

Langkah kerja selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Semua anggota kelompok kerja berkumpul, tujuannya adalah untuk mengetahui

tentang permasalahan yang terjadi pada kelompok kerja dan ingin mengetahui

mengapa TNA diperlukan.

2. Bagikan lembar instrumen Format TNA 01 kepada masing-masing anggota

kelompok kerja.

3. Lakukan pengisian instrumen dengan cara memberikan tanda cek/ check list (V)

terhadap prediksi tingkat penguasaan materi pada setiap subkompetensi

guru/kepala sekolah/ pangawas sekolah sesuai dengan standar kompetensi guru

(Permendikas nomor 16 tahun 2007), kepala sekolah (Permendikas Nomor 13 Tahun

2007) dan pengawas sekolah (Permendiknas Nomor 12 tahun 2007).  Instrumen

harus diisi secara jujur dan obyektif.

4. Lakukan review terhadap pengisian instrumen minimal oleh 1 (satu) anggota lain

yang masih termasuk dalam anggota kelompok kerja  tersebut.

5. Lakukan survei terhadap beberapa sampel hasil pengisian instrumen untuk

memastikan bahwa semua anggota mempunyai pemahaman yang sama terhadap

tingkat penguasaan materi kompetensi.

6. Kumpulkan semua instrumen FORMAT TNA 01.

C. Pengolahan, Analisis, dan Interpretasi DataPengolahan, analisis dan interpretasi data dilakukan melalui langkah kerja berikut:

1. Kumpulkan semua instrumen yang telah diisi.

2. Lakukan rekapitulasi penilaian (assessment) terhadap semua data hasil Training

Need Assesment guru/kepala sekolah/ pengawas sekolah menjadi TNA (Training

Need Analysis) seperti yang tercantum dalam Format TNA 01,02 dan 03. 

3. Hitunglah nilai total dan rata-ratanya.

Page 22: Tahapan Dan Contoh Form TNA

1. Lakukan klasifikasi nilai setiap sub kompetensi guru/kepala sekolah/pengawas

sekolah dengan interpretasi katagori data sebagai berikut:

No Kategori Mata Diklat

% Rata-Rata

Penguasaan

Peserta

1 Must Know         :  Harus Diketahui 0 – 40

2 Should Know      : Sebaiknya Diketahui 41 – 79

3 Nice to Know : Ada Baiknya Diketahui 80 – 100

Contoh hasil pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan interpretasi

data.

Format: TNA 01

Contoh hasil pengisian instrumen FORMAT TRAINING NEEDS ASESSMENT

UNTUK GURU (INDIVIDUAL)

Nama Guru              : DoremiNomor Sampel         : 12Lokasi                     : KKG Kuntum MekarTanggal Pengisian    : 22 Juni 2010

No Kompetensi GuruTingkat Penguasaan Materi (%)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

1 Menguasai Karakteristik peserta didik √

2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

3 Pengembangan kurikulum √

4 Kegiatan pembelajaran yang mendidik √

5 Pengembangan potensi peserta didik √

6 Komunikasi dengan peserta didik √

7 Penilaian dan evaluasi √

8 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional

Page 23: Tahapan Dan Contoh Form TNA

9 Menunjukkan pribadi  yang dewasa dan teladan

10 Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru

11 Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif

V

12 Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik dan masyarakat

V

13 Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

v

14 Meningkatkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif

v

............, tanggal:.....................Guru Ybs.

(.........................................)Format: TNA02

Contoh hasil rekapitulasi instrumen TNA 01FORMAT TRAINING NEEDS ASESSMENTREKAPITULASI PENGUASAAN MATERI

UNTUK KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH

Nama Diklat             : Kompetensi GuruJumlah Sampel                    :  40Lokasi                                 :  Papua BaratTanggal Penyebaran :  22 Juli 2010

No Kompetensi Guru

Tingkat Penguasaan Materi (%) Total

(%)

Rata2

(%)0 10 20 3

0

40 5

0

6

0

70 8

0

9

0

10

0

1 Menguasai Karakteristik peserta didik

10

10 20

30x10+40x10+ 60x20/40

47.5

2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

48

3 Pengembangan kurikulum 46

4 Kegiatan pembelajaran yang mendidik

64

5 Pengembangan potensi peserta didik

66

6 Komunikasi dengan peserta didik

68

Page 24: Tahapan Dan Contoh Form TNA

7 Penilaian dan evaluasi 55

8 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional

70

9 Menunjukkan pribadi  yang dewasa dan teladan

65

10 Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru

70

11 Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif

72

12 Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik dan masyarakat

72

13 Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

58

14 Meningkatkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif

54

Total TOTAL 14 SUB KOMP

Rata-Rata NILAI TOTAL/14

................, tanggal: .......................  Kep. Sek. / Pengawas Ybs.

 (..............................................)

Format: TNA 03

Contoh hasil pengisian format TNA 03

FORMAT REKAPITULASI TRAINING NEEDS ASESSMENT

Nama Diklat                   : Jumlah Sampel              :Lokasi                           :Tanggal Direkap                        :

No Kompetensi

Tingkat Penguasaan

Rata-Rata (%)

Kategori Kebutuhan

Diklat Jumlah Peserta

1 Menguasai karakteristik peserta 36 MK 40

Page 25: Tahapan Dan Contoh Form TNA

didik

2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

48 SK 40

3 Pengembangan kurikulum 46 SK 40

4 Kegiatan pembelajaran yang mendidik

64 SK 40

5 Pengembangan potensi peserta didik

66 SK 40

6 Komunikasi dengan peserta didik 68 SK 40

7 Penilaian dan evaluasi 72 SK 40

8 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional

72 SK 40

9 Menunjukkan pribadi  yang dewasa dan teladan

58 SK 40

10 Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru

54 SK 40

11 Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif

80 NK 40

12 Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik dan masyarakat

70 SK 40

13 Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

70 SK 40

14 Meningkatkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif

80 NK 40

............., tanggal:.............................

Kep. Sek. / Pengawas Ybs.

(....................................................)

Page 26: Tahapan Dan Contoh Form TNA

LAPORANHASIL ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

( TRAINING NEED ANALYSIS )

KELOMPOK KERJA GURUGUGUS TAMPOMAS

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KECAMATAN PAGEDONGAN

KABUPATEN BANJARNEGARAJAWA TENGAH

Page 27: Tahapan Dan Contoh Form TNA

2012

 

 

LAPORANHASIL ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

( TRAINING NEED ANALYSIS )

GUGUS TAMPOMAS

UPT DINDIKPORA KECAMATAN PAGEDONGAN

KABUPATEN BANJARNEGARA

TAHUN 2012

Ketua : SUPARNOBendahara : KOESWATISekretaris : SUMINOAlamat Sekretariat : SD Negeri 1 GentansariJl. Raya Gentansari Km. 09 . Pagedongan – Banjarnegara

Pagedongan ,2 April 2012

KetuaKKG Gugus Tampomas

( SUPARNO )

SekretarisKKG Gugus Tampomas

( SUMINO,S.Pd.SD )

Page 28: Tahapan Dan Contoh Form TNA

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................iDaftar isi ...........................................................................................................................iiDaftar Lampiran ...............................................................................................................iii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................1B. Tujuan ...................................................................................................................3

II. PELAKSANAAN TNA

A. Tempat dan Waktu................................................................................................7B. Alat dan Bahan....................................................................................................12C. Prosedur TNA......................................................................................................15D. Pemecahan Masalah ..........................................................................................16

III. HASIL DAN PEMBAHASAN TNA

A. Hasil TNA.............................................................................................................17B. Temuan ,Pembahasan,dan Alternatif Pemecahan Masalah................................22

IV. PROGRAM TINDAK LANJUTA.   Struktur Program Kegiatan KKG Program BERMUTU Tahun 2012

V. PENUTUP

Page 29: Tahapan Dan Contoh Form TNA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Format TNA 01

Lampiran 2 : Format TNA 02

Lampiran 3 : Format TNA 03

Lampiran 4 : Format TNA 04

Lampiran 5 : Rekapitulasi Perkiraan Bobot Waktu

Page 30: Tahapan Dan Contoh Form TNA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah Indonesia, saat ini melalui Departemen Pendidikan telah

mengeluarkan Undang – undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen,.Undang – undang tersebut berimplikasi terhadap peningkatan kompetensi guru

melalui uji sertifikasi dan peningkatan kualifikasi pendidikan guru.

Untuk peningkatan kualifikasi guru maka Pemerintah melaksanakan Program

BERMUTU (Better Education throug Reformed Management and Universal Teacher

Upgrading). Dengan melalui Program BERMUTU diharapkan dapat menciptakan

proses sertifikasi,peningkatan kualifikasi guru serta pengembangan profesional guru

secara berkelanjutan.

Indikator keberhasilan Program BERMUTU di tingkat Kelompok Kerja Guru adalah,

(1) pengembangan kurikulum dan Silabus (2) Pengembangan Rencana Program

Pembelajaran, (3) pelaksanaan kajian kritis dan pendalaman terhadap materi

pembelajaran,(4) mengembangkan analisis butir soa dan bank soal,(5) Pelaksanaan

Penelitiaan Tindakan Kelas (PTK) (6) Penulisan jurnal belajar, (&) pemantauan kualitas

Page 31: Tahapan Dan Contoh Form TNA

guru, (8) pemetaan kompetensi guru melalui evaluasi kinerja guru,hasil kegiatan dari

kelompok kerja guru adalah berupa;

-       Kurikulum,Silabus dan RPP

-       Lembar Kerja Siswa

-       Lembar Kerja Guru

-       Analisis butir soal dan bank soal

-       Laporan PTK

-       Jurnal belajar

-       Model pembelajaran

-       Portofolio dan hasil kerja kajian kritis

-       Peta kompetensi guru

Agar keberhasilan pencapaian indikator ditingkat kelompok kerja khususnya di

kelompok KKG Gugus tampomas dapat tercapai dengan maksimal maka perlu

diadakan “Analisis Kebutuhan Diklat” yang nantinya akan digunakan untuk menentukan

mata diklat yang benar – benar dibutuhkan oleh anggota KKG Gugus Tampomas

Langkah awal dalam pelaksanaan diklat adalah melakukan Analisis Kebutuhan

Diklat. Selanjutnya hasil dari Analisis Kebutuhan Diklat akan digunakan untuk

menyusun program diklat yang akan dilaksanakan agar kegiatan lebih terarah dan

sesuai dengan kebutuhan anggota.

B.    Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai adalah agar guru dapat melakukan analisis kebutuhan

diklat melalui metode yang ilmiah,mudah, dan tepat

Tujuan yang hendak dicapai adalah:

1. Guru mampu mlakukan persiapan TNA.

2. Guru mampu mengumpulkan data TNA.

3. Guru mampu mengidentifikasi dan menganalisis kesenjamgan Diklat.

4. Guru mampu menggambarkan kebuuhan materi Diklat

5. Guru mampu mengalokasikan waktu per mata Diklat.

Page 32: Tahapan Dan Contoh Form TNA

6. Guru mampu menyusun strategi dan metode penyajian materi pelajaran sesuia dengan

tingkat kebutuhan peserta.

7. Guru mampu menyusun kebutuhan Diklat di kelompok kerja da sekolah masing-masing.

BAB II

PELAKSANAAN TNA

A. Tempat dan Waktu

Analisis Kebutuhan Diklat KKG Gugus Tampomas dilaksanakan bertempat di SD

INTI yaitu SD Negeri 1 Gentansari,yang dilaksanakan pada hari sabtu,tanggal 24 Maret

2012,yang diikuti oleh seluruh anggota KKG Gugus Tampomas sejumlah 42 orang.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan berupa instrumen Format Training Need Analysis ,sebagai

berikut :.

Format: TNA01

FORMAT TRAINING NEEDS ASESSMENTUNTUK GURU (INDIVIDUAL)

Page 33: Tahapan Dan Contoh Form TNA

Nama Guru :

Nomer Sampel :

Lokasi : KKG Gugus Tampomas

Tanggal Pengisian : 24 Maret 2012

No Mata TataranTingkat Penguasaan Materi (%)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

1 KTSP/SILABUS/RPP

2MODEL PEMBELAJARAN

3 PENILAIAN/

4 TIK

5 PTK

6 KAJIAN KRITIS

7 LESSON STUDY

8 MEDIA PEMBELAJARAN

9 KOMPETENSI GURU

10PENDALAMAN MATERI MATA PELAJARAN(MODUL P4TK)

11 LEARNING JOURNAL

12PENYUSUNAN BUTIR SOAL DAN ANALISIS BUTIR SOAL

Pagedongan, 24 Maret 2012 Guru Yang bersangkutan

(.................................)

Page 34: Tahapan Dan Contoh Form TNA

FORMAT: TNA 02

REKAPITULASI PENGUASAAN MATERIUNTUK KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH

Nama Diklat :

Jumlah Sampel :

Lokasi :

Tanggal Penyebaran :

No Mata TataranTingkat Penguasaan Materi (%) Total

(%)Rata-

rata (%)0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

1 KTSP/SILABUS/RPP

Page 35: Tahapan Dan Contoh Form TNA

2MODEL PEMBELAJARAN

3 PENILAIAN/

4 TIK

5 PTK

6 KAJIAN KRITIS

7 LESSON STUDY

8MEDIA PEMBELAJARAN

9 KOMPETENSI GURU

10PENDALAMAN MATERI MATA PELAJARAN(MODUL P4TK)

11 LEARNING JOURNAL

12PENYUSUNAN BUTIR SOAL DAN ANALISIS BUTIR SOAL

FORMAT : TNA 03

FORMAT REKAPITULASI

Pagedongan,,……………………2012Ketua Kelompok

KKG Gugus Tampomas

(SUPARNO,S.Pd)

Page 36: Tahapan Dan Contoh Form TNA

TRAINING NEEDS ASESSMENT

Nama Kelompok : KKG Gugus TampomasJumlah Anggota : 42Kecamatan/Kabupaten

: Pagedongan/Banjarnegara

Provinsi : Jawa Tengah

No Mata Tataran

Tingkat Penguasaan

Rata-Rata (%)

Kategori Kebutuhan

Diklat

Jumlah Peserta

1 KTSP/SILABUS/RPP

2 MODEL PEMBELAJARAN

3 PENILAIAN/

4 TIK

5 PTK

6 KAJIAN KRITIS

7 LESSON STUDY

8 MEDIA PEMBELAJARAN

9 KOMPETENSI GURU

10PENDALAMAN MATERI MATA PELAJARAN(MODUL P4TK)

11 LEARNING JOURNAL

12PENYUSUNAN BUTIR SOAL DAN ANALISIS BUTIR SOAL

Pagedongan,,……………………2012Ketua Kelompok

KKG Gugus Tampomas

(SUPARNO,S.Pd)

Page 37: Tahapan Dan Contoh Form TNA

C. Prosedur TNA

Pengisian Intrumen TNA dilakukan dengan cara memberi tanda

Check list (v) pada kolom tingkat penguasaan materi masing-masing sub komponen.

Prosedur pelaksanaan TNA

Persiapan TNA 

Pengumpulan Data

Pengolahan,analisis dan Interprestasi Data 

Page 38: Tahapan Dan Contoh Form TNA

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN TNA

A. Hasil TNA

Hasil kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat berupa Intrumen yang telah di isi oleh

masing-masing anggota KKG Gugus Tampomas,yang diolah menjadi kebutuhan Mata

Diklat pada kegiatan KKG berikutnya.Data hasil Analisis Kebutuhan Diklat terlampir.

B. Temuan, Pembahasan, dan Alternatif Pemecahan Masalah.

Berdasarkan Intrumen Individu Analisis Kebutuhan Diklat yang telah diperoleh

dari masing-masing anggota KKG Gugus Tampomas,maka Pengurus KKG Gugus

Tampomas melakukan analisis terhadap Format TNA 03 dengan demikian ditemukan

mata Diklat dengan kategori MK (Must Know) dan SK (Should Know) yang berarti mata

diklat tersebut merupakan kebutuhan Kelompok KKG Gugus Tampomas.

Berdasarkan temuan dari Format 03 (terlampir),pengurus merekapitulasi hasil

temuan untuk menentukan perkiraan bobot waktu (Format TNA 04,terlampir) setiap

komponen,yang dapat digunakan untuk penyusunan program Diklat.

Page 39: Tahapan Dan Contoh Form TNA

BAB IV

PROGRAM TINDAK LANJUT

Program tindak lanjut dari Kelompok KKG Gugus Tampomas tersusunnya Draf

Struktur Program Diklat,sebagai berikut :

STRUKTUR PROGRAM DIKLAT GURU SDKELOMPOK KKG

GUGUS TAMPOMASPola 90 Jp

No Mata Tataran Alokasi Waktu

1 KTSP/SILABUS/RPP 7

2 MODEL PEMBELAJARAN 7

3 PENILAIAN/EVALUASI 7

4 TIK 13

Page 40: Tahapan Dan Contoh Form TNA

5 PTK 9

6 KAJIAN KRITIS 7

7 LESSON STUDY 7

8 MEDIA PEMBELAJARAN 7

9 KOMPETENSI GURU 7

10PENDALAMAN MATERI MATA PELAJARAN(MODUL P4TK) 7

11 LEARNING JOURNAL 5

12 PENYUSUNAN BUTIR SOAL DAN ANALISIS BUTIR SOAL 7

BAB V

PENUTUP

DAFTAR LAMPIRAN :

Lampiran 1 : Format TNA 01

Format: TNA01

FORMAT TRAINING NEEDS ASESSMENTUNTUK GURU (INDIVIDUAL)

Nama Guru : Nomer Sampel : Lokasi : KKG Gugus TampomasTanggal Pengisian : 24 Maret 2012

No Mata TataranTingkat Penguasaan Materi (%)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Page 41: Tahapan Dan Contoh Form TNA

1 KTSP/SILABUS/RPP

2MODEL PEMBELAJARAN

3 PENILAIAN/

4 TIK

5 PTK

6 KAJIAN KRITIS

7 LESSON STUDY

8 MEDIA PEMBELAJARAN

9 KOMPETENSI GURU

10PENDALAMAN MATERI MATA PELAJARAN(MODUL P4TK)

11 LEARNING JOURNAL

12PENYUSUNAN BUTIR SOAL DAN ANALISIS BUTIR SOAL

Pagedongan, 24 Maret 2012 Guru Yang bersangkutan

(..............................)

Page 42: Tahapan Dan Contoh Form TNA

Lampiran 2 : Format TNA 02

FORMAT : TNA 02FORMAT TRAINING NEEDS ASESSMENTREKAPITULASI PENGUASAAN MATERI

Jumlah Sampel : 42Lokasi : KKG Gugus TampomasTanggal Penyebaran : 31 Maret 2012

N

oKompetensi

Tingkat PenguasaanTotal

(x)

Rata-rata

(%)1

0 20

3

0 40

5

0 60 70

8

0 90

10

0

1 KTSP / Silabus 8 23 7 4 3010 71,66667

2 Model Pembelajaran 5 34 2 1 2510 59,7619

3 Penilaian dan evaluasi 2 2 32 4 2 3140 74,7619

4 TIK 8 24 3 5 2 1890 45

5 PTK 4 15 16 7 2200 52,38095

6 Kajian Kritis 5 29 6 2 2330 55,47619

7 Lesson Study 34 4 4 3060 72,85714

8 Media Pembelajaran 2 5 24 11 2980 70,95238

9 Kompetensi Guru 5 21 16 3050 72,61905

10 Pendalaman Materi Mata

Pelajaran2 3 4 17 16 3360 80

11 Learning Journal 30 8 4 3100 73,80952

12 Penyusunan Butir Soal

dan Analisis Butir Soal7 20 10 5 2650 63,09524

Total :

2773,3

366,03175

Rata - rata :

198,09

54,716553

Page 43: Tahapan Dan Contoh Form TNA

Lampiran 3 : Format TNA 03

FORMAT : TNA 03FORMAT REKAPITULASI

TRAINING NEEDS ASESSMENT

Nama Kelompok : KKG Gugus TampomasJumlah Anggota : 42Kecamatan/Kabupaten

: Pagedongan/Banjarnegara

Provinsi : Jawa Tengah

No Mata Tataran

Tingkat

Penguasaan

Rata – rata

(%)

Kategori

Kebutuhan

Diklat

Jumlah

Peserta

1. KTSP/SILABUS/RPP 71 SK 42

2. MODEL PEMBELAJARAN 59 NK 42

3. PENILAIAN/ 74 SK 42

4. TIK 45 NK 42

5. PTK 52 NK 42

6. KAJIAN KRITIS 55 NK 42

7. LESSON STUDY 72 SK 42

8. MEDIA PEMBELAJARAN 70 SK 42

9. KOMPETENSI GURU 72 SK 42

10

.

PENDALAMAN MATERI MATA

PELAJARAN (MODUL P4TK)80 SK 42

11 LEARNING JOURNAL 73 SK 42

Pagedongan,,………………2012Ketua KKG

Gugus Tampomas

(SUPARNO)

Page 44: Tahapan Dan Contoh Form TNA

No Mata Tataran

Tingkat

Penguasaan

Rata – rata

(%)

Kategori

Kebutuhan

Diklat

Jumlah

Peserta

12

.

PENYUSUNAN BUTIR SOAL DAN

ANALISIS BUTIR SOAL63 NK 42

Lampiran 4 : Format TNA 04

FORMAT : TNA 04FORMAT REKAPITULASI KEBUTUHAN DIKLAT

TRAINING NEEDS ASESSMENT DAN PERKIRAAN REKAPITULASI DISTRIBUSI BOBOT WAKTU

Nama Diklat : Penilaian dan EvaluasiNama Kelompok : KKG Gugus TampomasJumlah Anggota : 42Kecamatan/Kabupaten

: Pagedongan/Banjarnegara

Provinsi : Jawa Tengah

No Mata Tataran

Tingkat Penguasaan Rata – rata

(%)

KategoriWaktu

Bobot Waktu

1. KTSP/SILABUS/RPP 71 SK 3

2. MODEL PEMBELAJARAN 59 NK 3

3. PENILAIAN/ 74 SK 3

4. TIK 45 NK 6

5. PTK 52 NK 4

Pagedongan,,31 Maret 2012Ketua Kelompok

KKG Gugus Tampomas

( SUPARNO )

Page 45: Tahapan Dan Contoh Form TNA

No Mata Tataran

Tingkat Penguasaan Rata – rata

(%)

KategoriWaktu

Bobot Waktu

6. KAJIAN KRITIS 55 NK 3

7. LESSON STUDY 72 SK 3

8. MEDIA PEMBELAJARAN 70 SK 3

9. KOMPETENSI GURU 72 SK 3

10. PENDALAMAN MATERI MATA

PELAJARAN (MODUL P4TK)80 SK 3

11. LEARNING JOURNAL 73 SK 2

12. PENYUSUNAN BUTIR SOAL DAN

ANALISIS BUTIR SOAL63 NK 3

Lampiran 5 : Rekapitulasi Perkiraan Bobot Waktu

PENENTUAN ALOKASI WAKTU UNTUK PENYUSUNAN STRUKTUR PROGRAM DIKLAT

Nama Diklat : Penilaian dan EvaluasiNama Kelompok : KKG Gugus TampomasJumlah Anggota : 42Kecamatan/Kabupaten : Pagedongan/BanjarnegaraProvinsi : Jawa Tengah

No Mata Tataran

Tingkat Penguasaan Rata – rata

(%)

KategoriWaktu

Bobot Waktu

Alokasi Waktu dalam

Struktur Program

Perkiraan pertemuan dalam kel

kerja

1. KTSP/SILABUS/RPP 71 SK 33x64/39=4.9

21

Pagedongan,,31 Maret 2012Ketua Kelompok

KKG Gugus Tampomas

( SUPARNO )

Page 46: Tahapan Dan Contoh Form TNA

No Mata Tataran

Tingkat Penguasaan Rata – rata

(%)

KategoriWaktu

Bobot Waktu

Alokasi Waktu dalam

Struktur Program

Perkiraan pertemuan dalam kel

kerja

2. MODEL

PEMBELAJARAN59 NK 3

3x64/39=4.92

2

3. PENILAIAN/EVALUASI 74 SK 3 2x64/39=9.8 1

4. TIK 45 NK 66x64/39=4.9

22

5. PTK 52 NK 44x64/39=4.9

22

6. KAJIAN KRITIS 55 NK 33x64/39=4.9

21

7. LESSON STUDY 72 SK 33x64/39=4.9

21

8. MEDIA

PEMBELAJARAN70 SK 3

3x64/39=4.92

1

9. KOMPETENSI GURU 72 SK 33x64/39=4.9

21

10.

PENDALAMAN MATERI

MATA

PELAJARAN (MODUL

P4TK)

80 SK 33x64/39=4.9

2

1

11. LEARNING JOURNAL 73 SK 22x64/39=4.9

21

12. PENYUSUNAN BUTIR

SOAL DAN ANALISIS

BUTIR SOAL

63 NK 33x64/39=4.9

2

2

Total 39 64 Jam16

Pertemuan

Pagedongan,,31 Maret 2012

Ketua Kelompok KKG Gugus Tampomas

( SUPARNO )

Page 47: Tahapan Dan Contoh Form TNA

PERKIRAAN ALOKASI WAKTU DIKLATUNTUK SETIAP KOMPETENSI

Nama Diklat : Penilaian dan EvaluasiNama Kelompok : KKG Gugus TampomasJumlah Anggota : 42Kecamatan/Kabupaten : Pagedongan/BanjarnegaraProvinsi : Jawa Tengah

No Kompetensi

Tingkat Penguasaan Rata – rata

(%)

KategoriWaktu

Bobot Waktu

Alokasi Waktu dalam

Struktur Program

1. KTSP/SILABUS/RPP 71 SK 3 7

2. MODEL

PEMBELAJARAN59 NK 3 7

3. PENILAIAN/ 74 SK 3 7

4. TIK 45 NK 6 13

5. PTK 52 NK 4 9

6. KAJIAN KRITIS 55 NK 3 7

7. LESSON STUDY 72 SK 3 7

8. MEDIA

PEMBELAJARAN70 SK 3 7

9. KOMPETENSI GURU 72 SK 3 7

10.PENDALAMAN MATERI

MATA

PELAJARAN (MODUL

P4TK)

80 SK 3 7

11. LEARNING JOURNAL 73 SK 2 5

12. PENYUSUNAN BUTIR

SOAL DAN ANALISIS

BUTIR SOAL

63 NK 3 7

Pagedongan, 31 Maret 2012Ketua Kelompok

KKG Gugus Tampomas

( SUPARNO )

Page 48: Tahapan Dan Contoh Form TNA