Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

16

description

 

Transcript of Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

Page 1: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM
Page 2: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

2

xxvi / september oktober 2014

Kalau diingat-ingat lagi bagaimana perjuangan kami untuk menerbitkan tabloid INTR-O kali ini pastinya san-gat menguras otak, tenaga

dan bahkan kesetiakawanan. Bagi mereka yang berada diluar lingkup organisasi kami tidak akan pernah mengerti bagaimana susahnya untuk menuliskan berita-berita yang kami garap dengan berbagai permasalahn-nya. Memang disetiap aksi pasti selalu ada reaksi dan permasalahan yang ka-dang tidak sesuai dengan keinginan kita, dan itu semua tidak terlepas dari pihak redaksi maupun perusahaan, menyusahkan memang, tapi begitu-lah hukum alam, bagi yang berhasil melewatinya akan menjadi sukses dan bagi yang gagal justru akan menjadi useless. Saya sebagai Pimpinan Redaksi di periode 2013/2014 san-gat bangga dengan tim saya. Dalam pikiran saya mengatakan “ternyata mereka bisa, ternyata meraka mampu, dan ternyata mereka teamwork yang saya inginkan”. Learning by doing. Yaa, satu kalimat pegangan saya yang diser-tai dengan pengharapan kehidupan organisasi yang lebih baik lagi untuk INTR-O kedepannya. Dibantu dengan anggota-anggota baru yang memang

sudah sejak awal mempunyai pas-sion dibidang jurnalistik, menjadikan INTR-O terbitan ini semakin termodi-fikasi baik dari segi isi maupun tampi-lan. Diterbitan kali ini yang me-mang bersamaan dengan masuknya mahasiswa baru, jadi kami lebih men-yuguhkan berita-berita yang segmen-tasinya memang untuk mahasiswa. Selain itu, pilihan berita yang kami suguhkan juga tidak merujuk ke arah yang negatif dan bertentangan den-gan perilaku mahasiswa dan sekitarn-ya. Walaupun sempat terken-dala dengan berbagai masalah yang muncul baik dari redaksi maupun pe-rusahaan, dan permasalahan tersebut hampir menghilangkan semangat kami untuk mengadakan penerbitan, tetapi dengan dukungan, semangat dan motivasi yang diberikan oleh pihak-pihak yang berada dibelakang INTR-O terutama alumni, menjadikan kami untuk kembali mengumpulkan sisa-sisa semangat kami yang kemu-dian disatukan dan dikemas lagi se-hingga terciptalah ide-ide baru yang kemudian membuat tabloid INTR-O edisi XXVI terbit untuk periode bulan September/Oktober. Terimakasih saya ucapkan untuk kerja keras anggota INTR-O.

Learning By Doing

DAKSI

By Galoeh MSTRONIBy : Berkati

Page 3: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

3

xxvi / september oktober 2014

Learning By DoingBy Galoeh MS

Dunia kampus pastinya tidak pernah luput dari segala macam pember-itaan, entah itu berita positif maupun negatif. Hal ini berguna untuk mengawal pergerakan kampus agar tetap pada jalur yang seharusnya. Berbagai macam lembaga dan komunitas pers mahasiswa dibentuk dan dijalankan oleh civitas akademika, baik itu dalam bentuk media

cetak maupun media elektronik. Lembaga dan Komunitas seperti ini dianggap mampu membawa perubahan untuk kampus. Salah satunya adalah yang akan kita tanya-tanya berikut ini, yaitu Dinamika Kampus. Dinamika Kampus adalah sebuah Komunitas Penyiaran Publik Maha-siswa (KPPM) yang dimiliki oleh FISIP UNLAM Banjarmasin. “Dinamika kampus adalah wujud kerjasama FISIP UNLAM Banjarmasin dengan LPP RRI Banjarmasin di bidang penyiaran. Dinamika kampus sudah lebih dari 1 tahun mengembangkan minat dan bakat mahasiswa khususnya, mahasiswa Ilmu Komunikasi di bidang Broadcasting.” tutur Fahrianoor, S.IP, M.Si selaku pembina KPPM Dinamika Kampus. Dan juga kita telah mewawancarai salah satu perwakilan dari Dinamika Kampus, yaitu Budi Roni Wijaya. Mari kita simak wawancaranya.

Dinamika kampus adalah sebuah tempat pembelajaran dunia penyiaran radio untuk mahasiswa, apa saja yang dilakukan komunitas ini ?

“Didalam komunitas ini kami, setiap minggunya, tepatnya pada setaip hari kamis pukul 16.00-17.00 WITA rutin melakukan siaran yang bertemakan dunia kampus, tentunya dengan narasumber yang berkompetensi di setiap tema. Jadi setiap minggunya kami akan membentuk sebuah tim. Di dalam tim tersebut akan ada announcer (Penyiar), Re-porter, dan Pengarah Acara (PA), yang semuanya diisi oleh mahasiswa-mahasiswi. Semuanya harus saling bekerja sama untuk menciptakan kualitas siaran yang baik”

Didalam tim tersebut akan ada masing masing kru yang bertugas, bisa dijelaskan bagaimana deskripsi pekerjaan masing-masing kru?

“Kesuksesan siaran setiap minggunya tentunya tergantung bagaimana Penga-rah Acara bisa mengatur dan menentukan rundown, tema, dan mencari narasumber yang berkompeten. Jadi, tugas Pengarah Acara (PA) adalah menentukan segala sesuatunya. Lalu, setelah tema dan narasumber disiapkan dengan baik, maka tugas dilanjutkan oleh announc-er (Penyiar) untuk menyajikan nya ke publik. Durasi siaran biasanya kurang lebih 50 menit. Di saat siaran, akan ada reporter yang melaporkan dari lapangan, yang meliput kegiatan-kegiatan kampus. Pengarah Acara berperan penting dalam menyesuaikan dengan rundown yang sudah dibuat.”

Komunitas ini kan pada dasarnya adalah bentuk kerja sama Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNLAM Banjarmasin dengan LPP RRI Banjarmasin, apakah menutup kemungkinan untuk mahasiswa-mahasiswi dari prodi, fakultas, maupun universitas lain dapat bergabung?

“Memang pada awalnya adalah bentuk kerja sama dari kedua pihak tersebut, na-mun kami sudah mengubah kebijakan bahwasanya setiap mahasiswa-mahasiswi yang ada di

K a -limantan Selatan, khususnya Kota Banjarmasin, sangat diharapkan sekali untuk bisa bergabung di komunitas ini. Saat ini, didalam Dinamika Kampus, selain dari FISIP UNLAM, juga ada rekan-rekan dari IAIN ANTASARI Banjarmasin & STIKES Muham-madiyah Banjarmasin. Jadi kami sangat terbuka untuk seluruh mahasiswa-mahasiswi dari berbagai kampus yang ada.”

Tentunya bakalan banyak banget nih civitas akademika yang pengen berpartisipasi di ko-munitas ini namun belum tau caranya. Jadi, sistem rekrutmen nya bagaimana? apakah ada syarat dan ketentuan?

“Sama seperti lembaga atau komunitas penyiaran lainnya, kami juga mempunyai penilaian tersendiri terhadap siapa saja yang ingin masuk ke komunitas ini. Jadi, nantinya akan ada penyaringan berupa tes kemampuan berbicara layaknya menjadi seorang an-nouncer maupun reporter, apabila ada yang terbaik atau mendekati dari keinginan, itulah yang kami masukkan menjadi kru kami. Syarat dan ketentuan nya mahasiswa baru maupun yang lama bisa masuk, dan tentunya punya minat dan bakat dalam bidang broadcasting.”

Selain bergerak di bidang broadcasting apa saja hal yang dilakukan Dinamika Kampus? Dan adakah rencana untuk mengembangkan komunitas ini lebih baik ke depannya?

“Sampai satu tahun berdirinya kami, cuma berfokus pada bidang broadcasting. Tapi kami mempunyai rencana agar Dinamika Kampus bisa menjadi wadah untuk mem-berikan literasi media kepada masyarakat, khususnya civitas akademika yang ada. Dan kami akan terus memperbesar jaringan untuk anggota atau kru kami. Jadi kami harap sekali lagi teman-teman dari kampus lain bisa berpartispasi dalam komunitas ini”.

By : Donny

KOMUNITASINTRO

INTRO

DINAMIKAKAMPUS

Page 4: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

4

xxvi / september oktober 2014

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari, nampaknya nama itu akan segera hilang dan digantikan dengan Universitas Islam Negeri (UIN). IAIN yang mentrasformasikan diri menjadi UIN sudah banyak terutama di

daerah Jawa dan Sumatera serta di Sulawesi. Na-mun, miris ketika mengetahui ternyata di Pulau Kalimantan yang merupakan salah satu pulau yang diakui banyak memberikan sumbangsinya kepada negeri ini bahkan belum ada satu IAIN pun yang sudah berubah menjadi UIN. Belum adanya IAIN yang menyatakan diri berubah menjadi UIN di daerah kalimantan ini menjadi-kan perasaan ketidakadilan terhadap daerah-daerah lain yang sudah berdiri di atas nama UIN, padahal dalam sektor kualitas dan sumber daya Kalimantan juga tidak dapat sebelah mata. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari memiliki alasan tersendiri mengapa harus mentrasformasikan dirinya menjadi Uni-versitas Islam Negeri (UIN), alasan sederhana yakni menginginkan adanya keselarasaan, kes-eimbangan serta keadilan dalam sistem pendidi-kan di Indonesia ini. Alasan kedua, adalah alasan yang mendesak kampus ini untuk segera meng-ganti nama menjadi UIN, yaitu untuk mengem-bangkan kualitas sumber daya manusia yang ada di kalimantan selatan. Alasan ketiga yang kami dapatkan dari wakil rektor IAIN Antasari DR. H. Mujiburrahman, MA yang ditemui di kampus IAIN Antasari yaitu adanya integrasi ilmu yang ada di Indonesia. “UIN ini sebenarnya adalah konsekuensi dari integrasi ilmu antara pendidi-kan keagamaan dan pendidikan modern yang berasal dari barat. Jadi kami tidak ingin ilmu itu

dipisah-pisahkan, sehingga nantinya akan ter-cipta integrasi ilmu yang dinamis”, Tambah pak mujib.

Berbagai tanggapan, dari yang pro dan kontra, berdatangan dari mahasiswa dan mahasiswi kampus IAIN Antasari ini, salah satu yang pro adalah Syarkani, “Kalau menurut saya dengan adanya perubahan ini sih bagus, karena orang-orang kebanyakan membedakan suatu perguruan tinggi hanya dari nama, jadi dengan perubahan ini mudah-mudahan IAIN (yang akan menjadi UIN) ini bisa lebih berkembang dan maju, tentunya dibarengi dengan peningkatan pembelajaran dan pembangunan yang dilakuan IAIN”, ujar Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah IAIN Banjarmasin ini. Berbeda dengan syarkani, Siti Khadijah mempunyai pen-dapat yang berbeda. “Dengan adanya peruba-han ini, tentunya akan terjadi pembedaan alokasi mahasiswa, jadi nantinya akan ada fakultas yang di Banjarmasin dan di Banjarbaru, Ini menurut saya memberatkan ”, ujarnya. Kesiapan IAIN Antasari untuk men-transformasikan diri menjadi UIN dianggap sudah sangat siap, dilihat dari pembangunan yang cukup pesat dilakukan oleh IAIN Antasari dan sudah terpenuhinya syarat untuk menjadi sebuah universitas, namun masih terkendala persetujuan dari pihak pusat untuk diresmikan menjadi UIN. Ketika ditanya kapan target penyelesa-ian perubahan nama ini, DR. H. Mujiburrahman, MA mengatakan “Lebih cepat lebih baik”, ujarn-ya.

TRANSFORMASI IAIN ANTASARI MENJADI UIN

Oleh Eche & Donny

KABAR KAMPUS

Politeknik Hasnur, jika dibandingkan dengan beberapa kam-pus lain merupakan perguruan tinggiyang masih hijau di Banjarmasin. Kampus yang dinaungi Hasnur Centre ini ter-letak di Jl. Adhyaksa No. 7-8 Lantai 2 Komplek Kayutangi Permai Banjarmasin. Lokasi kampus ini hanya untuk se-

mentara karena Politeknik Hasnur akan pindah ke gedung kampus permanen yang rencananya di bangun di sebelah Global Islamic Boarding School (GIBS) di Desa Sungai Lumbah, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala tepatnya di pinggir jalan Trans Kalimantan. Sebenarnya Politeknik Hasnur sudah direncanakan dibangun sejak tahun 2010, kemudian baru terealisasi pada tahun 2012. Politeknik Hasnur berdiri tepatnya pada tanggal 11 Juni 2012. Didirikan oleh H.A Sulaiman HB melalui rapat dari yayasan Hasnur Centre. Karena Hasnur Centre merupakan yayasan yang menaungi pendidikan. Hasnur Centre sendiri menangani 2 institusi pendidikan, yang per-tama SMA Global Islamic Boarding School dan Politeknik Hasnur. Untuk sementara ini, Politeknik Hasnur terdiri dari 3 program studi yaitu; Teknik Otomotif, Teknik Informatika, dan Budidaya Tanaman Perkebunan. Sedangkan untuk UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) su-dah memiliki beberapa UKM, seperti di bidang olahraga ada Futsal dan Basket, untuk di bidang kesenian ada Teater dan paduan suara. Untuk pemilihan Presiden BEM, Politeknik Hasnur membi-asakan mahasiswanya untuk berdemokrasi. Dengan metode yang kurang lebih sama seperti pemilihan Presiden Indonesia, Para calon Presiden BEM diharuskan untuk berdebat antar pasangan, berkam-panye, dan mengikuti pemilu untuk menentukan siapa Presiden BEM di Politeknik Hasnur selanjutnya. ”Sedangkan dari segi kurikulum, Politeknik Hasnur me-miliki kurikulum yang menyesuaikan dengan pemerintah. Setiap Semesternya, Mahasiswa mengenal Sistem Paket, dalam satu se-mester mahasiswa sudah ditetapkan akan mengambil 22 SKS. Jika ada nilai yang belum mencukupi, maka akan berlaku sistem Remidi yang akan dilaksanakan di semester itu juga,” ujar Dedy Wicak-sono. Mahasiswa yang menjabat sebagai Ketua BEM Politeknik Hasnur ini menambahkan “Untuk kedepannya, Politeknik Hasnur ingin mengembangkan infrastruktur, penambahan lab-lab, dan ada pengembangan di sektor perkebunan,” ujarnya. Untuk meningkatkan kualitas dan mempermudah lulu-sannya mencari pekerjaan, Politeknik Hasnur sudah banyak beker-jasama dengan beberapa perusahaan salah satunya seperti Mitra Hino. Ketika lulus nanti juga dapat bekerja di Radio Gold, Media Kalimantan, Duta TV, dan banyak lagi. Politeknik Hasnur juga me-miliki kerjasama dengan Bank BNI. Hebatnya, Politeknik Hasnur juga menjalin kerjasama dengan Jepang di bidang Otomatif, un-tuk kedepannya akan menyusul kerjasama di bidang informatika dan perkebunan. Kelebihan belajar di Politeknik Hasnur adalah lebih mengutamakan praktik daripada mempelajari teori, dengan perbandingan 60% praktik 40% teori, karena dengan praktek kita dapat menemukan teori-teori baru karena jika hanya mempelajari teori belum tentu bisa praktik di lapangan,” ujar Dedy. “Sedangkan kekurangan belajar di Politeknik Hasnur, dikarenakan masih baru, jadi masih terdapat kekurangan dari segi infrastruktur,” tambahnya. “ Dengan kehadiran Politeknik Hasnur, diharapkan dapat mem-berikan opsi lebih untuk para calon mahasiswa untuk belajar dan dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas agar dapat bermanfaat di dunia kerja kelak,” ujar Dedy di akhir wawancara.

KAMPUS BARU, SEJUTA POTENSIby : Andre

Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian yang memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang. Di indo-nesia universitas dalam pendidikan meru-pakan salah satu bentuk pergurutan tinggi

selain akademi, institut, politeknik, dan sekolah tinggi. Universitas terdiri dari sejumlah fakultas yang menyel-anggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi pada sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni. Salah satu Pergu-ruan Tinggi Nasional ada-lah Universi-tas Lambung M a n g k u r a t yang berada di provinsi K a l i m a n t a n Selatan. Uni-versitas Lam-bung Mangku-rat atau yang dikenal dengan nama Unlam terdiri dari 11 fakultas, salah satu fakultas yang ada adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) mulanya bernama Fakultas Ekonomi(FE, atau yang biasa dikenal dengan sebutan FEKON). Perubahan tersebut terjadi di pertengahan tahun 2014 ini. Perubahan nama tersebut juga diikuti oleh perubahan nama pembantu yang se-lama ini dipakai untuk pembantu dekan menjadi wakil dekan. “Dengan perubahan nama Fakultas Ekonomi menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini berarti secara substansi proses belajar mengajar itu sudah semakin terspesialisasi karena fakultas Ekonomi itu sendiri sebe-narnya dalam ilmu ekonomi itu sangat luas.” Ujar Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr.Syaiful Hifni.Drs.Ec.M.Si,AK,CA. Masih menurut beliau bahwa kalau manaje-men dan accounting sekarang berada dibawah pa-yung Fakultas Ekonomi sebelum berubah menjadi FEB itu adalah suatu kebijakan keilmuan yang merupakan skop perusahaan. Dengan adanya tambahan bisnis be-

rarti ada hubungan langsung (relasi) dari suatu sistem bahwa bisnis itu mewakili manajemen dan accounting. Bisnis itu artinya bagaimana aktivitas pengelolaan dan accounting itu adalah bahasa bisnis melalui informasi yang dihasilkan oleh sistem accounting jadi semakin jelas bahwa mahasiswa yang belajar disana semakin tersaingi secara formil. Secara global, sebagian besar perguruan

tinggi yang ada konteks ekonomi um-umnya ada B u s s i n e s s Depar tment . Khusus untuk m a h a s i s w a bisnis itu bi-asanya uni-versitas mem-bawahi disiplin ilmu, sedan-gkan fakultas ekonomi itu disertai den-gan bisnis, jadi bukan persoa-lan ekonomi nasional yang dibahas oleh jurusan seiring

pembangunan, itu ada aktivitas spesifik mengenai bis-nis itu sendiri. “Bisnis itu kan luas, bisa company dengan company, bisa investor dengan company, bisa seller dengan buyer, bisa debetur dengan kreditur. Jadi ini memperjelas kepada posisi yang lebih formil.” Tam-bahnya. Sehingga kalau pertemuan mahasiswa se-Indonesia itu semakin jelas bahwa manajemen dan accounting itu berada dalam satu fakultas yang men-gayomi keilmuan mahasiswa. Keilmuan ataupun keter-ampilan mahasiswa dalam sebuah bidang. Di sisi lain salah satu mahasiswa FEB, Gina mengaku sangat senang. “Aku seneng banget akhirnya FE berubah nama menjadi FEB. Jadi bisa menaikkan gengsi di mata nasional” ujarnya dalam sebuah wawan-caar singkat. Menurutnya memang dari segi fasilitas yang ada, FE sudah siap menjadi FEB dan akan bersaing dengan FEB di Perguruan Tinggi lainnya.

By : Alwi & Molly

KEMAHASISWAAN DALAM NAMA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Page 5: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

5

xxvi / september oktober 2014

Elizabeth (7) baru saja selesai mandi saat Tim INTR-O mampir ke Rumah Singgah Anak Kanker. Ia Nampak tidak sabar untuk segera bermain dengan teman-temannya. Gadis kecil yang mengidap Leukimia ini telah memasuki bulan ke-11 berada di Rumah Sing-gah, selama itu pula ia menjalani rangkaian pengobatan di Rumah Sakit Ulin. Rumah Singgah Anak Kanker yang bertempat di Kampung Melayu Darat ini meru-

pakan tempat singgah anak-anak yang mengidap penyakit kanker selama mereka menjalani pengobatan di Rumah Sakit Ulin. Tidak hanya anak pengidap kanker, namun juga pengidap tumor, penyakit jantung, atau penyakit lainnya yang membutuhkan pengobatan lanjutan se-cara rutin dan lama. Awal berdirinya rumah singgah ini bermula dari anak dari teman Ibu Santi Mukhlis, sang pendiri rumah singgah, yang menderita penyakit kanker. Beliau sering menjenguknya ke-tika anak tersebut sedang dirawat di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. Karena rasa iba terhadap anak itu beliau menyewa sebuah rumah yang saat ini dijadikan rumah singgah. Selain Rumah Singgah yang berada di Kampung Melayu Darat, ada pula Rumah Singgah yang ada di Komplek Bunyamin. Berbeda dengan rumah singgah di Kampung Mel-ayu Darat, rumah singgah yang satu ini merupakan milik Rumah Singgah Anak Kanker sendiri, tidak lagi menyewa. Ketika ada waktu senggang dan anak-anak cukup fit untuk berpergian, mereka akan diajak bermain ke rumah singgah di Komplek Bunyamin. Rencananya tempat tersebut akan digunakan saat pengunjung terlalu banyak untuk tinggal atau rumah singgah telah habis masa sewanya. Selama 3 tahun berdiri, telah banyak anak-anak kanker yang tinggal sementara di rumah ini. Kebanyakan dari mereka adalah pasien dari luar daerah yang akan menghabiskan tenaga dan biaya jika harus pulang-pergi dari domisilinya ke Banjarmasin. Peduli, yaitu satu kata yang cocok buat tindakan seperti ini. Indonesia identik dengan masyarakatnya yang melekat dengan sikap dengan sopan santun, ramah tamah dan mem-punyai rasa kepedulian yang tinggi. Akan tetapi dengan bergesernya kebudayaan, rasanya sikap kepeduliaan kita sudah mulai berkurang. Sebagai pemuda Indonesia kita haruslah tetap mempertahankan dan meningkatkan rasa kepedulian kita terhadap sesama, seperti halnya Ibu Santi Mukhlis yang bersedia untuk memberikan tempat tinggal kepada anak-anak yang mem-punyai kekurangan khususnya dari segi kesehatan mereka. Bukan hanya tempat tinggal tetapi juga fasilitas dan kasih sayang layaknya ibu kandung anak-anak penderita kanker tersebut.

Lebih Memilih Rumah Singgah Ibunda Elizabeth, Hetty, mengaku sangat terbantu dengan adanya Rumah Singgah. Ibu asal Palangka Raya ini berpendapat bahwa tinggal sementara di rumah singgah akan menghemat waktu, tenaga, dan pengeluarannya. “Kalau mencari penginapan atau menyewa rumah kan biaya lagi, padahal harus menebus obat. Kalau di rumah sakit juga biaya banyak, apa-apa beli,” ujarnya.

Berbeda jika me- milih ru-mah singgah, di sini tidak dipungut biaya menginap. Fasilitas yang disediakan juga cukup, bahkan ada mobil yang khusus disiapkan untuk mengantar-jemput anak yang akan berobat di Rumah Sakit Ulin. Selain itu, anak juga lebih merasa nyaman karena bisa bermain bersama teman-temannya dibanding menghabiskan waktu sendirian di rumah sakit. Terkadang ada beberapa relawan atau yayasan berkunjung untuk menghibur mereka. Para wali juga dapat menggunakan dapur Rumah Singgah untuk memasak makanan, kemudian dibawa ke rumah sakit. Rumah Singgah Anak Kanker selalu berusaha membantu semaksimal mungkin setiap anak yang singgah. Saat menunggu jadwal pengobatan lanjutan, anak kanker dan walinya akan dijamin tempat tinggal di rumah singgah, makan juga ditanggung. Jika ada obat yang tidak terdaftar di Bantuan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) dan harus ditebus, dengan memperlihatkan kwitansinya, Rumah Singgah akan mengganti uang tersebut. “Bahkan seandainya bisa kita bantu sampai donor sumsum tulang belakang, kita bantu,” ujar Rusdiana, selaku salah satu pengurus dari Rumah Singgah Anak Kanker. Banyaknya pasien dari luar Banjarmasin, ternyata berawal dari rekomendasi para dokter atau staff Rumah Sakit Ulin. Pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Ulin biasanya akan diinformasikan mengenai keberadaan Rumah Singgah Anak Kanker, agar saat pengobatan pasien dan keluarga tidak lelah menempuh perjalanan yang jauh. “Sebelum ini, kita (pihak Rumah Singgah Anak Kanker dan RSUD Ulin) sudah men-gadakan rapat. Pihak RSUD sendiri sangat setuju dan mendukung adanya Rumah Singgah ini,” kata Rusdiana menerangkan.

Masalah Pendanaan Karena bersifat swasta, Rumah Singgah Anak Kanker lebih mengandalkan bantuan atau donasi dari para donatur. Perhatian pemerintah terhadap badan ini terbilang kurang. Rusdiana menceritakan memang dulu pernah ada bantuan dari Pemerintah. Saat itu bantuan datang bersamaan dengan acara Hari Kanker Anak yang diadakan oleh Rumah Sing-gah Anak Kanker, akhirnya bantuan tersebut habis untuk mendanai jalannya acara saja dan tidak sempat dialirkan ke bagian lain.Sampai sekarangpun Rumah Singgah Anak Kanker terus membuka pintu terhadap donatur atau relawan yang ingin memberi bantuan kepada anak-anak pengidap kanker di sana. Walau-pun hanya sedikit namun bantuan tersebut sangat berarti bagi mereka. Terutama bagi para anak kanker yang berada dalam kondisi ekonomi bawah, menengah ke bawah, dan mereka yang berasal dari luar Banjarmasin atau Kalsel. “Harapan kita, semoga ke depannya, Rumah Singgah Anak Kanker ini bisa semakin banyak membantu anak-anak lainnya. Semoga kita semua bisa memenuhi kebutuhan mereka, kalau bisa sampai mereka sembuh,” harap Rusdiana.

By Dina & Aci

BUDAYARumah Singgah Anak Kanker :

Bantu Mereka Tersenyum

MAU KAWIN MUDA? KENALI RESIKONYA

Pernahkan kalian melihat dan mendengar dilingkun-gan kalian ada sepasang kekasih yang menikah di usia dini? Bahkan sahabat atau kerabat kalian sendiri yang menikah di usia dini? Pasti sebagian besar kalian per-nah mengalaminya. Menikah di usia dini bisa disebab-

kan oleh berbagai hal, di antaranya memang atas dasar saling suka, faktor ekonomi, tradisi atau kebudayaan disekitar tempat tinggalnya, kurangnya ilmu pengetahuan, bahkan ‘kecelakaan’ pada sepasang kekasih tersebut.Pada masa sekarang ini, dikalangan masyarakat tingkat ekono-mi rendah, orang tua terkadang ingin cepat-cepat menikahkan anaknya. Hal ini dikarenakan semakin mahalnya biaya hidup dan biaya pendidikan. Agar dapat mengurangi beban hidup, terutama bagi para orang tua yang memiliki anak perempuan, mereka pun ingin cepat menikahkan anak mereka, dengan menikahkan anak mereka berarti biaya hidup anak mereka tersebut akan di tanggung oleh si suami asalkan si suami sudah memiliki mata pencaha-rian sendiri. Jika belum memiliki pekerjaan justru akan menambah beban hidup keluarga.Pasangan yang menikah di usia dini juga bisa disebabkan karena sudah saling mencintai. Benih-benih cinta yang sudah mereka bina sudah tumbuh semakin membesar sehingga membuat mereka ingin cepat-cepat menikah. Ada pula di antara mereka yang sudah dijodohkan oleh orang tua masing-masing, sehingga sulit bagi mereka sebagai anak untuk menolak keinginan orang tuanya.Di berbagai belahan dunia, menikah muda juga merupa-kan tradisi. Contohnya di Yaman, mengutip dari artikel di National Geographic Indonesia, Di abad 21 fenomena pernikahan gadis belia yang masih di bawah umur masih banyak terjadi di negara berkembang. Menurut data dari Per-satuan Bangsa-Bangsa (PBB), satu dari sembilan anak perem-puan di negara berkembang, menikah di usia yang masih ter-golong muda yakni 15 tahun.Jika tidak ada perubahan terhadap tradisi ini, diperkirakan pada tahun 2020, ada 14,2 juta gadis belia akan menjadi pen-gantin perempuan tiap tahunnya. Pernikahan biasanya atas dasar paksaan dari anggota keluarga atau memang keadaan. Gadis-gadis belia ini mengorbankan fisik dan emosional yang dapat menghancurkan hidup ketika telah menjalani pernika-han di usia dini. Stephanie Sinclair adalah seorang fotografer

yang mencoba mendokumentasikan berbagai momen perni-kahan gadis belia dari seluruh dunia dalam satu dekade. Be-liau pernah bertemu dan memotret gadis cilik yang masih lugu bernama Tahani yang berusia delapan tahun. Saat berusia enam tahun ia menikah dengan suaminya yang berusia 25 ta-hun di Hajjah, Yaman. Stephanie juga pernah bertemu dengan gadis Yaman lain, Nujoud Ali. Karena keberaniannya, ia men-dapat bantuan dari pengacara perempuan, Shada Nasser. Nu-joud akhirnya bercerai dengan suaminya saat usianya masih sepuluh tahun --hanya beberapa bulan setelah pernikahannya. Gadis-gadis yang menikah di usia terlalu dini seperti di Yaman harus merelakan waktu bermain dan belajar yang seharusnya

mereka dapatkan.Faktor kecelakaan atau yang dikenal dengan istilah Marriage By Acident juga merupakan salah satu faktor pernikahan di usia dini. Pasangan yang menikah karena “kecelakaan” atau hamil sebelum ada ikatan yang sah dimata agama dan hukum, pada nantinya akan berujung untuk melakukan pernikahan usia muda karena ada suatu paksaan yaitu untuk menutupi aib yang terlanjur terjadi bukan atas dasar pentingnya pernikahan.Jika dilihat dari segi kesehatan, diusia semuda itu bahkan or-gan reproduksi merekapun belum sepenuhnya siap dan ma-tang, hal ini justru dapat menimbulkan dampak buruk bagi

kesehatan mereka sendiri ke depannya dan bahkan kalaupun memiliki keturunan nantinya besar kemungkinan akan mem-punyai keturunan yang “kurang sempurna”. Menikah di usia muda juga memiliki berbagai resiko lainnya. Mengutip pernyataan dari Dr. Adhyatma MPH – menteri kese-hatan RI Kabinet Pembangunan V, “Salah satu penemuan yang konsisten dan yang dinilai cukup kuat adalah bahwa kemung-kinan terjadinya kanker rahim serviks (kanker leher rahim wan-ita) pada perkawinan usia dini lebih besar daripada mereka yang menikah pada usia lebih tua. Wanita yang menikah se-belum usia 20 tahun mempunyai resiko kira-kira dua kali lipat akan mengalami kanker serviks dibandingkan dengan wanita

yang menikah pada umur yang lebih tua”.Selain memiliki resiko kanker, menikah di usia muda juga memiliki resiko perceraian yang lebih besar dibandingkan dengan pasangan yang menikah di usia di atas 20 tahun. Hal ini dikarenakan tingkat emosi yang masih labil dan kurangnya pengalaman satu sama lain untuk mengatasi permasalahan yang biasa terjadi didalam rumah tangga pada umumnya, sehing-ga emosi yang tidak stabil tersebut tidak jarang akan memicu banyaknya pertengkaran diantara mereka nantinya. Seperti yang kita ketahui bahwa kedewasaan seseorang tidak dapat diukur dengan usia saja, ban-yak faktor seseorang mencapai taraf dewasa secara mental yaitu keluarga, pergaulan, dan pendidikan. Se-makin dewasa seseorang maka akan semakin mampu pula seseorang untuk mengimbangi emosionalitasnya dengan orang lain. Mereka yang senang bertengkar cenderung masih kekanak-kanakan dan belum mampu mengendalikan emosi.

Menikah di usia muda juga tidak selamanya menimbulkan efek negatif. Menikah di usia muda juga memiliki dampak positif. Di antaranya dapat menjauhkan seseorang dari perbuatan zina, dan mengajarkan mereka yang menikah arti tanggung jawab terhadap keluarga. Tetapi tetap saja dibutuhkan kesia-pan fisik, mental, dan juga masalah financial untuk mengambil keputusan “vital” seperti ini, terlebih lagi kita juga harus lebih mempertimbangkan efek negatif dan positifnya bagi diri kita sendiri, orang lain dan bahkan keturunan kita pada nantinya.

INTROby : Andre

Page 6: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

6

xxvi / september oktober 2014

GASI

Judul ini memang hampir mirip dengan tulisan di terbitan INTR-O sebelumnya. Sete-lah pemilihan Rektor Unlam yang baru beberapa bulan yang lalu, judul ini memang dibuat dengan tujuan melanjutkan berita sebelumnya dengan isi yang memuat ten-tang Pimpinan Universitas yang baru. Seperti biasanya, sesuatu yang baru apalagi yang bersangkutan dengan suatu lem-

baga tentunya diharapkan mampu untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik, entah itu kinerjanya, prestasinya, pengrealisasian program kerjanya, bahkan perubahan se-cara intern maupun secara ekstern. Begitu juga dengan pimpinan baru Unlam, banyak pihak yang akan menitipkan harapan agar terciptanya suatu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang mempunyai kredibelitas yang tinggi yang didalamnya mampu mencetak Sumber Daya Ma-nusia yang mampu bersaing, baik di lingkup antar perguruan tinggi, nasional dan bahkan internasional. Pergantian pimpinan merupakan sesuatu yang sudah lumrah di suatu Universitas, tetapi hal itu akan menjadi luar biasa jika orang baru yang terpilih tersebut merupakan orang yang tepat, orang yang memang benar-benar berkompeten dan mempunyai kualitas diri yang baik, dan orang yang benar-benar “gila” berinovatif, kreatif, dan pekerja keras. Setelah melewati beberapa proses untuk menjadi seorang pimpinan universitas, maka terpilihlah Prof. Sutarto Hadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Pembantu Rektor IV di Unlam. Tentu saja nama ini diharapkan mampu membawa Unlam ke arah yang lebih baik dan mampu bersaing dengan PTN lainnya yang ada di Indonesia. Beberapa waktu lalu tim INTR-O berkesem- patan menemui dan mewawancarai pimpi- nan Unlam yang baru tersebut terkait terpilihnya beliau, “menduduki posisi ini sebernarnya bukan-lah ambisi saya secara pribadi, melainkan dukungan dari orang- orang yang sadar akan potensi saya untuk membawa gerbang Unlam ke arah peru- bahan yang lebih baik”, papar sang Profe- sor. Seperti yang kita ketahui, menjadi seorang pemimpin bukanlah hanya sekedar kita mengucapkan “mampu” untuk mem- impin, melainkan kita memang dituntut untuk bisa menjadi kepala suatu tubuh, yang dis- ana merupakan tem-pat bermukimnya otak yang menjadi sistem utama untuk mengatur segalanya. Dari hasil wawancara itu juga kami mendapatkan informasi mengenai beberapa prioritas utama dan hal-hal yang menjadi sasaran strategis oleh rektor baru Unlam, yang pertama yaitu meningkatkan kualitas dan relevansi, kedua perluasan akses, ketiga mening-katkan daya saing internasional, dan yang keempat adalah memanajemen tata kelola. Meningkatkan kualitas dan relevansi, hal ini mengenai menjurus ke sektor pen-didikan dan pengajaran, meningkatkan kualitas pembelajaran dan penelitian yang bertujuan untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing, paling tidak di tingkat re-gional. “Di kantong saya tersedia hampir setengah triliun rupiah tepatnya 497 milyar

yang akan di-gunakan untuk p e m b a n g u -nan dan per-luasan akses di Unlam”, pa-par Prof. Hadi. A n g g a r a n pembangunan dan perluasan akses tersebut akan diguna-kan untuk dana pembangunan dua belas ge-dung baru di Unlam, antara lain untuk p e m b a n g u -nan di Fakultas Hukum, Fisip, Fakultas Ekonomi, FKIP, laboratorium, perpustakaan, sport center, pusat kegiatan mahasiswa atau student activity center, gedung teater, auditurium, dan beberapa gedung penunjang kegiatan akademik lainnya. Meningkatkan daya saing internasional, hal ini sangat penting karena pada tahun 2015 nanti akan Indonesia mulai memasuki Asian Comunity, diharapkan pada nantinya lu-lusan Unlam tidak hanya bekerja di Indonesia, tetapi mampu bersaing di level Internasional. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya suatu program yang bertujuan untuk meningkat-kan kemampuan bahasa asing yang nantinya akan menjadi modal di ruang lingkung kerja para lulusan Unlam. Tata kelola, merupakan program yang berhubungan dengan pemanajemenan ber-bagai bidang di Unlam, antara lain bidang keuangan, SDM, lingkungan, dll. Tata kelola ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan perkuliahan yang kondusif sehingga mampu menciptakan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing. “Semua perencanaan tersebut tentu akan bisa terlaksana apabila kita mampu un-tuk memilih orang-orang yang akan mendampingi kita, yang mempunyai sifat kolektif dan teamwork dengan orang-orang yang memang benar-benar mempunyai integritas, kerja keras, jujur dan amanah”, seruan pimpinan Unlam yang baru menutup akhir wawancara dengan tim INTR-O. Setelah ditawarkan ageda perubahan Unlam untuk empat tahun kedepan tentunya akan semakin banyak pihak yang mempunyai harapan yang sama, yaitu terealisasikannya semua rencana dan semua program kerja yang telah dirancang dan disiapkan tersebut. Se-hingga prioritas yang telah disusun diawal kepemimpinan bukan hanya sekedar basa basi, melainkan aksi dari pimpinan Unlam baru. Kami semua menunggu “aksi gila” anda Pak!

Sejak beberapa bulan ini ada pe-mandangan berbeda saat memasuki Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin. Hal berbeda tersebut dikarenakan adanya proses renovasi

dan pembangunan gerbang utama dari Uni-versitas Lambung Mangkurat. Proses pem-bangunan sendiri sudah dimulai sekitarbulan Mei 2014.Pembangunan gerbang utama Un-lam yang berada di jalan Brigjend H. Hasan Basry ini sendiri ditargetkan akan selesai pada akhir bulan Agustus 2014. Peletakan batu pertama pemban-gunan gerbang Unlam dilakukan oleh Wakil Menteri pendidikan dan kebudayaan Repub-lik Indonesia, Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, MS, bersama dengan rektor Universitas Lambung Mangkuratterdahulu, Prof. Dr. Ir. H. Muham-mad Ruslan, MS, dan juga ketua ikatan kelu-arga alumni Universitas Lambung Mangkurat, Gt. (P) H. Rusdi Effendi AR. Acara peletakan batu pertama ini dilakukan pada tanggal 28 september 2013. Dengan adanya peletakan batu pertama maka dimulai lah proses pem-bangun gerbang baru yang akan mengubah wajah depan kampus Unlam. Desain pembangunan gerbang kam-pus ini lebih menonjolkan filosofi bahwa Uni-versitas Lambung Mangkurat adalah sebuah

lembaga ilmu, pusat pengembangan dan pendistribusian ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan juga budaya. Dengan diberi gaya ar-sitektur banjar karena Universitas Banjarmasin sendiri sangat erat kaitannya dengan adanya kebudayaan Banjar, bahkan letak Universitas berhadapan dengan Taman Budaya. Gerbang Unlam juga nantinya akan dihiasi dengan or-namen dan relief-relief yang menggambarkan nilai-nilai mengenai perjuangan kemerdekaan Indonesia. Agar dapat menonjolkanbahwa Universitas Lambung Mangkurat sebagai Uni-versitas yang menampilkan kecintaan pada banua, nusa dan bangsa. Menurut bapak Drs. H.Ary Achdyani, selaku perwakilan dari rektorat mengungka-pkan bahwa anggaran dana pembangunan gerbang seluruhnya berasal dari hasil sum-bangan alumni (Dalam hal ini IKA) dan juga kontribusi dari donatur (dewan penyatuan Unlam).Biaya pembangunan gerbang unlam sendiri diperkirakan mencapai kisaran tu-juh ratus lima puluh juta rupiah. Bapak Ary juga mengungkapkan tidak ada kendala be-sar yang terjadi selama proses pembangunan gerbang berlangsung. Proses pembangunan tergolong lancar dan diharapkan dapat sele-sai saat penerimaan mahasiswa baru nanti.

By : Helda & Maulia Putri

Dua periode angkatan sudah atau terhitung dari tahun angkatan 2013 yang lalu Universitas Lam-bung Mangkurat mulai menera-pkan sistem Uang Kuliah Tunggal

atau yang biasa disebut dengan UKT. Seiring dengan dikeluarkannya surat edaran dari Dikti No.97/E/KU/2013 tenang Uang Kuliah Tunggal yang berisi permintaan Dirjen Dikti kepada Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk mrnghapus uang pangkal dan melaksanakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru program S1 reguler mulai tahun akademik 2013/2014. Tetapi sampai sekarang ini per-masalahan UKT masih membuat bingung mahasiswanya, apalagi untuk masalah fasilitas yang didapatkan pada saat perkulia-han, dan suara-suara tersebut kebanyakan muncul dari mahasiswa yang UKTnya be-rada digolongan 4 dan 5. Kebanyakan dari mereka merasa kurang puas dengan fasilitas yang didapatkan dikampus, padahal mereka telah membayar uang semester yang tinggi. Pemikiran mereka yang seper-ti itu sebenarnya merupakan akibat dari kurangnya pemahaman tentang paradigma pembayaran SPP atau uang semesteran. Seperti yang kita ketahui selama ini bahwa UKT merupakan subsidi silang dan terbagi menjadi 5 golongan (Golongan 1, Golongan 2, Golongan 3, Golongan 4 dan Golongan 5). Bahasa mudahnya, orang yang mampu yang termasuk digolongan 4 dan 5 meng-subsidi orang yang tidak mampu yang ter-masuk digolongan 1 dan 2. Subsidi silang ini bertujuan agar adanya kesetaraan pendidi-kan antara golongan yang mampu dengan golongan yang kurang mampu khususnya untuk perguruan tinggi. Ketika mahasiswa yang berada di UKT golongan 4 dan 5 mengeluhkan

masalah fasilitas, itu merupakan permasala-han mentalitas yang harus dibenahi. “Mere-ka yang membayar tinggi dan mengeluh-kan tentang fasilitas, berarti mereka kurang memahami tentang paradigma SPP dengan sistem UKT, dibutuhkan tiga orang digolon-gan 4 untuk membantu satu orang digolon-gan 1”, papar Prof. Dr. H. Jumadi MPd selaku Pembantu Rektor II Unlam. Beliau juga men-yampaikan bahwa dengan adanya sistem UKT ini, Unlam bukannya mendapat untung tetapi justru mengalami kerugian cash flow ( uang pendapatan untuk diregulasikan) sebesar 23 milyar. Karena yang seharusnya mahasiswa baru membayar uang gedung diawal perkuliahan, tetapi dengan adanya UKT justru harus menunggu empat tahun untuk dapat menutupi pembayaran uang gedung secara keseluruhan. “Per semester akan mengalami pemasukan yang “flat”, bagaimana saya bisa membangun? Kalau bisa menolak sistem ini ya menolak, tetapi ini sudah menjadi kebijakan dari pemerin-tah bahwa orang mampu diharapkan bisa mensubsidi silang orang-orang yang kurang mampu. Selain itu saya takutnya kalau kebi-jakan ini diteruskan, justru akan ada penu-runan dari PTN sehingga tidak bisa opera-sional”, sambung beliau. Jadi sebagai mahasiswa yang khu-susnya termasuk digolongan 4 dan 5 jangan negative thinking dulu ya, masalah fasilitas sebenarnya juga sedang diusahakan oleh Rektor Unlam yang baru. Semoga saja PR nya terlaksana ditahun kepemimpinan beli-au. Mengingat kutipan kata-kata Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, MSc tempo lalu, “ dikantong saya tersedia hampir setengah triliun rupiah tepatnya 497 milyar yang akan digunakan untuk pembangunan dan perluasan akses di Unlam”.

By Galoeh M S

UKT TINGGI, FASILITAS MINIM. ADILKAH?

Foto : Rahman

AKAN “SEGILA” APAKAH PEMIMPIN UNLAM YANG BARU

By : Galoeh M S & Donny

Pembangunan Gerbang UtamaUnlam

Foto : Rahman

“DI KANTONG SAYA TER-SEDIA HAMPIR SETEN-GAH TRILIUN RUPIAH TEPATNYA 497 MILYAR

YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK PEMBANGUNAN DAN PERLUASAN AKSES

DI UNLAM”

Page 7: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

7

xxvi / september oktober 2014

Pergantian tahun ajaran ditandai dengan masuknya mahasiswa baru ke dalam lingkungan kampus. Ada banyak tahap yang harus dilalui mahasiswa baruatau yang biasa kita singkat dengan maba

untuk dapat duduk di bangku kuliah. Mulai dari tahap registrasi dan administrasi lainnya sampai ospek. Ospek atau orientasi dan pengenalan kampus memiliki cukup banyak nama. Ada yang menyebutnya OKK (Orientasi Kehidupan Kampus), P2B (Program Persiapan Belajar), PK2MU (Pengenalan Kehidupan Kam-pus Mahasiswa Baru Universitas), dan lain seba-gainya. Namun apapun namanya, kegiatan rutin ini selalu menuai banyak pro dan kontra dalam pelaksanaannya. Kegiatan ospek sendiri merupakan suatu kegiatan yang memperkenalkan maha-siswa baru tentang kehidupan kampus yang akan dijalaninya. Pengenalan ini meli-puti seluk beluk kampus, sistem be-lajar di perguruan tinggi, sampai pen-genalan dosen dan pejabat kampus. Kegiatan ospek ke-mudian juga dapat menjadi sarana ma-hasiswa baru untuk saling berkenalan dengan teman-te-man baru. N a m u n kegiatan ospek ini banyak pula dino-dai oleh isi kegiatan yang kurang mendidik dan menjurus pada kekerasan oleh senior. Kontra semakin banyak ketika orang-orang berang-gapan bahwa kegiatan ospek hanya diisi dengan tugas-tu-gas yang dirasa memberatkan si mahasiswa baru. Cara-cara ini dianggap berlawanan dengan cap kaum intelektual yang diberikan kepada mahasiswa. Belum lagi biaya yang diperlu-kan untuk mempersiapkan perlengkapan ospek yang dirasa memberatkan. “Ospek merupakan orientasi pengenalan dunia kampus baik lingkungan, perkuliahan dan bagaimana men-jadi mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa baru idealnya menda-patkan pengetahuan tentang apa dan bagaimana menjadi seorang mahasiswa serta mengetahui hak dan kewajibannya sebagai mahasiswa,” kata Andi Tenri Sompa, S.IP, M.Si, salah seorang dosen pengajar prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Un-lam. Lebih lanjut, beliau memaparkan bahwa kekerasan yang ada dalam kegiatan ospek bagaimanapun akan mem-bawa efek negatif bagi mahasiswa baru. Kadang banyak yang menganggap bahwa kekerasan mencerminkan ket-egasan, padahal kedua hal ini adalah hal yang berbeda. Kekerasan yang dilakukan dalam ospek tidak akan memberi-kan nilai positif pada pembangunan mental mahasiswa baru. Sebaliknya, yang muncul adalah rasa ingin balas dendam dan berbagai efek yang disebabkan oleh perbedaan cara pandang masing-masing individu. “Sehingga tujuan awal in-gin membentuk pribadi yang disiplin dan mental yang kuat tidak tepat sasaran,” tambahnya. Tidak hanya kekerasan, ada pula kegiatan ospek yang mewajibkan maba untuk mengenakan atribut tertentu atau membawa barang-barang sesuai instruksi yang diberi-kan. Kegiatan semacam ini juga kurang jelas apa tujuannya. Bahkan bagi sebagian orang, hal ini sangat merepotkan dan memberatkan. Budi Kristanto, yang juga seorang dosen prodi Ilmu Pemerintahan menilai bahwa suruhan kepada maba untuk membawa atribut dan perlengkapan setiap hari selama masa ospek ini bukan hal yang perlu. “Apa hubungannya dengan kehidupan kampus? Tujuan kehidupan di kampus kan agar mereka lebih kritis dan berani berargumen,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa sebaiknya kegiatan ospek diisi dengan agenda diskusi antar mahasiswa. Sehingga si-kap kritis yang dituntut dari seorang mahasiswa akan tum-buh lebih awal. Selain diskusi juga bisa menerapkan kegiatan lainnya seperti demonstrasi atau bakti sosial. Agenda-agen-da semacam ini lebih mampu mengasah kepekaan sosial dalam diri mahasiswa. Dengan kepekaan sosialnya itu, di-harapkan julukan mahasiswa sebagai “Agent of Change” da-pat benar-benar direalisasikan. Selain itu, kegiatan ospek dapat dipakai sebagai wadah belajar mengenai bagaimana perkuliahan berjalan. Agenda yang dilakukan bisa dalam bentuk tugas penulisan paper, pengetahuan mengenai bagaimana etika dengan dosen, dan etika di dalam kampus. Atau bagi mahasiswa baru yang berasal dari luar Banjarmasin, ospek bisa dijadikan sarana memperluas wawasan mereka tentang kota ini seh-ingga mereka tidak asing lagi dengan kota yang sementara akan menjadi tempat tinggal mereka. Dengan demikian, makna kegiatan ospek akan dirasakan langsung manfaatnya dan berpotensi besar dalam membangun mental dan sikap

kritis seorang mahasiswa. Salah satu panitia ospek pun turut bicara mengenai agenda ospek ini. Rara, ketua pelaksana ospek Akademi Farmasi ISFI, mengungkapkan bahwa ospek yang baik adalah ospek yang dapat membangun mental positif dalam diri pesertanya. Misalnya dengan menyelipkan seminar-seminar atau game-game yang bermakna mempererat kekompakan peserta. “Kita juga ajak maba untuk dekat dengan orang-orang seki-tarnya, tidak mengenal junior atau senior,” tambahnya.

Makna dari Atribut Lain kampus, lain pula ospeknya. Ungkapan ini sangat cocok jika kita memperhatikan kegiatan ospek di masing-masing kampus. Di Unlam sendiri, setiap fakultas memiliki ‘gaya-gaya’ tersendiri dalam meng-ospek maha-siswa barunya, baik dari agenda ataupun atribut yang wajib dipakai oleh maba selama ospek berlangsung. Sebagai contoh dari P2B (sebutan ospek di Un-lam) tahun 2013 lalu, masing-masing fakultas menetapkan atribut yang berbeda, dari warna sampai bentuknya. Maba di FKIP memakai toga berwarna ungu yang terbuat dari kar-dus lengkap dengan name tag yang berisi biodata mereka. Hampir setiap hari mereka disuruh memecahkan teka-teki yang jawabannya adalah benda yang wajib mereka bawa keesokan harinya. Di FH, mahasiswa baru diwajibkan me-makai seragam sekolah yang dihiasi dengan pita-pita. Di FISIP, para maba diwajibkan memakai tas karung, name tag, serta tali sepatu berbeda warna, dan berbagai cara lainnya di fakultas berbeda. Sekilas memang penampakan yang ada selama ospek tidak jauh berbeda dengan MOS di SMP atau SMA. Padahal di sini, mereka tidak lagi menyandang gelar siswa, tapi seorang mahasiswa, bagian dari masyarakat yang dielu-elukan sebagai kaum intelektual yang membawa perubahan. Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Hendra, salah satu ketua pelaksana P2B Unlam, khususnya FISIP, angkat bi-cara. Ia menjelaskan bahwa setiap atribut atau perlengkapan yang diwajibkan kepada maba memiliki arti sendiri. Pertama dari papan nama, ini berguna sebagai tanda pengenal bagi seorang maba. Jika maba malu untuk berkenalan, mereka dapat melihat papan nama temannya untuk mengetahui namanya. Selain itu maba juga diminta menuliskan tujuan dan cita-citanya di papan nama terse-but, hal ini bertujuan agar mereka mengerti dengan tujuan mereka serta konsisten dengan apa yang mereka cita-cit-akan. “Adapula cap dari ketua RT yang harus ada di papan nama, ini bertujuan sebagai sarana interaksi dan sosialisasi mereka dengan apatur maupun masyarakat sekitar,” ujar Hendra. Maba di FISIP pada tahun 2013 lalu juga diwajib-kan untuk mengenakan tas yang terbuat dari karung dan tali sepatu dengan warna berbeda. Menurut Hendra, dengan memakai tas karung itu diharapkan ada kesetaraan di antara maba. Tidak ada yang memakai tas mahal, bagus, murah, atau jelek, semuanya sama. Kemudian kewajiban bagi maba memakai tali sepatu berbeda ini bertujuan untuk memudah-kan panitia mengawasi maba. Misalnya saat mereka sholat di masjid, dengan melihat sebatu-sepatu yang talinya ber-beda, panitia bisa mengetahui siapa saja yang belum selesai

beribadah dan menunggunya selesai.

Kegiatan Lainnya Di samping atribut yang memiliki arti dan tujuan sendiri, beberapa kegiatan juga memiliki makna untuk para maba. Di antaranya datang tepat waktu di pagi hari dan me-minta tanda tangan senior sampai pejabat kampus. Selain memudayakan untuk tepat waktu, datang di pagi hari juga akan memperlancar kegiatan yang akan dilak-sanakan sehingga tidak molor. Hukuman yang diberlakukan kepada yang terlambat juga dapat mendidik maba untuk bertanggungjawab apabila ia melanggar peraturan yang telah disepakati. Asalkan hukuman yang diberikan oleh sen-iornya tidak mengandung unsur kekerasan. Selain kewajiban untuk datang tepat waktu, sering juga ada kegiatan mengumpulkan tanda tangan senior, dos-en, bahkan sampai pegawai akademik dan pejabat kampus. Memang terkesan merepotkan, namun kegiatan ini tidak ke-luar dari arti ospek itu sendiri, yaitu memperkenalkan kam-pus kepada maba. Dengan mengumpulkan tandatangan para sen-ior, maba diberikan kesempatan untuk bersosialisasi den-gan kakak-kakak tingkatnya. Maba bisa berkenalan dengan mereka dan mungkin akan membangun relasi baru di antara keduanya. Biasanya, ada beberapa manfaat yang didapatkan maba jika ia bisa akrab dengan kakak-kakak tingkatnya, di antaranya yaitu bisa meminjam buku-buku terkait perkulia-han, berdiskusi tentang hal sekitar kampus, dan memberikan saran tentang perkuliahan. Sama halnya dengan meminta tandatangan dosen, pegawai akademik, dan pejabat kampus. Maba diberikan kesempatan untuk mengenal mereka tidak hanya sekedar nama, tapi bertemu secara langsung. Jika sudah kuliah, kita tentu akan berurusan dengan perangkat atau pejabat yang ada di kampus, jadi jangan sampai kita tidak mengetahui masing-masing posisi mereka dan kebingungan mau menu-ju ke mana saat diminta mengurus sesuatu. Kegiatan ospek yang bermakna dan maknanya diketahui serta dapat dirasakan langsung oleh peserta akan memberikan kesan tersendiri bagi para maba. Apabila pe-serta mengerti makna dari kegiatan yang mereka laksana-kan, pastinya usaha panitia dalam menyelenggaran ospek pun tidak sia-sia. Dengan demikian tujuan ospek untuk memperkenalkan dunia kampus, sebagai dunia yang belum pernah dijajaki oleh para maba dapat tercapai.

Ospek : Harus Positif!Oleh : Ratna dan Dina

GASI

By Galoeh M S

Page 8: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

8

xxvi / september oktober 2014

Banyaknya masalah yang dihadapi Indonesia saat ini bukan menjadi alasan kamu untuk berdiam diri. Banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk memper-baiki dan merawat negeri untuk bisa lebih baik lagi. Bukan cuma menunggu pemerintah untuk melaku-

kan sebuah perubahan. Perubahan bisa datang dari siapa saja, tergantung mau atau tidaknya orang itu melakukannya. Ada kabar baik dari Indonesia dalam beberapa ta-hun terakhir. Ternyata, banyak yang mencoba optimis untuk melanjutkan semangat memperbaiki dan merawat negeri dengan cara menggagas Gerakan Sosial atau yang lebih ngetren disebut dengan Social Movement. Apa sih itu Social Movement?, social movement adalah upaya yang dilakukan sekumpulan orang yang mem-punyai idealisme yang sama untuk mencapai tujuan bersa-ma pula. Jika kita bicara sejarah, pada awalnya social move-ment ini muncul dan tumbuh pada pertengahan abad ke 18 di Inggris. Pada saat itu, John Wilkes, sebagai tokoh politik sekaligus editor surat kabar “The North Briton” menggagas sebuah gerakan sebagai wadah aspirasi kepada pemerinta-han Inggris pada saat itu, paling banyak isu yang dibahas adalah kebijakan ekonomi dan juga politik. Tentunya hal ini tidak berjalan dengan mudah, aksi yang dilakukan wilkes pada saat itu tentunya tidak bisa diterima oleh pemerinta-han Inggris. Akhirnya ia ditangkap karena aksinya tersebut. Dan ia dikenal sebagai pengembang gerakan sosial hingga dikenal sampai saat ini. Di Indonesia sendiri, social movement mulai tum-buh dan berkembang sejak tahun pertengahan tahun 1900. Mahasiswa berperan penting sebagai penggagas social movement pada saat itu, hal itu dibuktikan dengan peru-bahan-perubahan yang dilakukan mereka. Contohnya ketika pergantian presiden Indonesia yang kedua Soeharto kepada presiden Indonesia yang ketiga, B.J Habibie, tidak lepas dari campur tangan mahasiswa pada saat itu, mereka berkumpul, menyatukan suara dan gagasan untuk perubahan yang lebih baik. Di era reformasi hari ini, social movement berubah dari yang dulunya bersifat radikal menjadi lebih santai. Tapi tujuan mereka tetap sama, bisa saja mendukung, mengkam-panyekan, atau menolak sebuah isu-isu yang berkembang di masyarakat, khususnya isu sosial dan politik. Biar kamu lebih ngerti sama apa itu social move-ment, INTR-O pada edisi kali ini akan membahas secara singkat 5 social movement yang lagi happening di Indonesia saat ini.

IndonesiaMengajar

Disaat Indonesia kekurangan stok pengajar di daerah-daerah yang terpencil, Gerakan Indonesia Mengajar melalui inisiatif Anies Baswedan, seorang rektor universitas paramadina, dan juga aktivis pendidikan ini hadir sebagai solusi untuk memecahkan masalah kekurangan tenaga pen-gajar tersebut. Tentunya, pengajar disini adalah pengajar muda yang berkualitas yang mempunyai passion di bidang pendidikan. Setiap pengajar yang dikirim ke daerah akan diberi jatah satu tahun untuk mengabdi di daerah di mana mereka akan ditempatkan. Dan tidak jarang, daerah yang akan mereka tempati belum tersedia air yang bersih, listrik

yang belum merata pembagiannya, apalagi untuk berharap adanya sinyal provider yang kamu butuhkan setiap hari untuk berkomunikasi lewat layanan panggilan suara, sms, maupun social media. Tapi, tentunya hal tersebut tidaklah mengurangi niat mereka untuk mengajar. Sampai saat ini In-donesia Mengajar sudah menghasilkan 9 angkatan. Tertarik untuk turun tangan membenahi pendidikan di Indonesia le-wat social movement ini? Kamu bisa mengakses info lebih lanjut di website yang sudah kami berikan.

Save Street Child Masih dalam bidang pendidikan, Save Street Child (SSC) melalui Shei Latifah sebagai penggagasnya bergerak untuk menyelamatkan anak-anak jalanan yang pada dasarn-ya mempunyai hak yang sama seperti anak-anak yang lain-nya yaitu, pendidikan yang layak. Gerakan ini sudah bergerak di 17 kota di Indone-sia, yang antara lain Surabaya, Bandung, Jogjakarta, Medan, Makassar, Manado, Palembang, Padang, Madura, Jember, Blitar, Depok, Pasuruan, Malang, Semarang, Solo dan Mo-jokerto. Gerakan ini memberikan kelas-kelas gratis pada adik-adik yang termarjinalkan di kota tersebut. Tentunya, SSC diisi pula oleh pengajar yang punya dedikasi tinggi ter-hadap pendidikan, sama seperti Indonesia Mengajar, namun bedanya terletak pada sasaran gerakan ini, jika Indonesia Mengajar membantu memenuhi kekurangan pengajar di daerah terpencil, SSC membantu adik-adik marjinal di kota-kota yang belum mendapat haknya untuk mendapat pen-didikan yang lebih baik.

Indonesia Berkebun

Hidup di perkotaan memang nyaman, segala kebu-tuhan dan keinginan dapat terpenuhi dengan baik. Namun, ada satu kekurangan yang hampir dimiliki oleh setiap kota, yaitu Lahan hijau. Pernah terbayang tidak ketika kamu lagi jalan-jalan di kota, disamping jalan kamu melihat lahan-lahan hijau yang tumbuh subur dengan buah-buah seperti di pedesaan? Ridwan Kamil, walikota Bandung yang sekaligus penggagas gerakan Indonesia Berkebun ini mengatakan bahwa Index of happiness atau tingkat kebahagiaan masyarakat disebuah daerah bisa meningkat ketika melihat lahan hijau ada diten-gah perkotaan. Dengan metode urban farming, gerakan ini memanfaatkan lahan non produktif yang ada di kota, dan mencoba merubahnya menjadi lahan yang produktif yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Saat ini mereka sudah tersebar di 30 kota di In-donesia. Banjarmasin juga ada,lho! Jika terus berekspansi, gerakan ini bisa membuat kota-kota di Indonesia lebih hi-jau, lebih nyaman untuk ditinggali, dan tingkat kebahagiaan masyarakat menjadi meningkat. Banyak penghargaan yang diterima gerakan ini. Dan yang terakhir Indonesia berkebun lolos ke babak fi-nal World Summit Youth Award 2014, sebuah kontes yang menghimpun gerakan-gerakan yang diinisasi oleh pemuda-pemudi di seluruh dunia.

Earth HourIndonesia

Gerakan ini awalnya berasal dari kegiatan yang di-lakukan World Wide Fund For Nature (WWF) secara global. Pernah ada ajakan dari teman kamu buat ngematiin lampu dirumah kamu selama satu jam? Itu adalah kampanye yang dilakukan Earth Hour Indonesia untuk bikin kamu sadar akan perubahan iklim yang terjadi di muka bumi akibat pemaka-ian energi yang berlebih. kegiatan pemadaman lampu ini dilakukan selama satu jam pada tanggal 28 maret, tepatnya pada pukul 20.00. Di Indonesia, Earth Hour Indonesia bukan cuma mengajak untuk matiin lampu pada tanggal yang telah di-tentukan, mereka sudah banyak melakukan aksi-aksi di bi-dang lingkungan. Banyak pihak yang mengapresiasi gerakan ini.

Bicara desa “Kita muda, kita peduli, kita beraksi” begitulah tag-line dari gerakan ini. Mereka bergerak dalam pemberdayaan masyarakat desa, dengan mengajak para pemuda yang aktif. Mereka punya 2 program dalam memberdayakan masyarakat desa, yang pertama adalah program online, yaitu melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui sosial media. Yang kedua program offline, ini kebalikan dari program online, yaitu mereka akan langsung turun ke desa untuk melakukan pendekatan.

Buku UntukPapua (BUP)

Buku Untuk Papua (BUP) hadir sebagai harapan di daerah-daerah terpencil di papua untuk mendapatkan pengetahuan. Gerakan ini bertujuan untuk menyalurkan buku-buku ke daerah-daerah tertentu di Papua. Dikutip dari website BUP : “Pimpinan Toko Buku Gramedia Cabang Kota Jayapura, Yakobus M mengungkap-kan, bahwa penjualan buku di Papua termasuk yang paling mahal di Indonesia. Hal ini karena ekspedisi atau jasa pen-giriman yang sangat mahal. Bahkan jasa pengiriman terka-dang lebih mahal dibanding dengan harga buku itu sendiri. Ini adalah alasan untuk membuat gerakan ini karena kurangnya distribusi buku ke daerah-daearah di Papua. Saat ini, BUP sudah mempunyai drop off (tempat penitipan) buku yang akan disalurkan di beberapa kota. Kamu bisa mengontak mereka untuk mengetahui apakah di kota kamu ada drop off atau tidak.

Itu tadi, beberapa social movement yang bisa IN-TR-O jelaskan ke kamu. Dari beberapa social movement diatas, kita bisa belajar bahwa banyak sekali cara untuk memberikan kontri-busi kepada lingkungan kita. Jadi jangan pernah bermalas-malasan. Lakukanlah kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi orang lain.

CERMINAN

By : Donny

INTR-O

Page 9: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

9

xxvi / september oktober 2014

PESONAPrestasi :Delegasi Pekan Kreativitas Mahasiswa – Gagasan Tertulis (2014)

2nd Winner Indonesian Student Entrepre-neurship Award (2014)

3nd Winner IMARC Liga Medika Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2014)

Finalis Karya Tulis Ilmiah Scientific Atmos-phere 7 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (2014)

Ashoka Young Changemaker (2013)

Pendanaan Pekan Kreativitas Mahasiswa – Kewirausahaan (2013)

9th Place Gadjah Mada Indonesian Medical Olympiad (2013)

9th Place Indonesian Medical Olumpiad Neurology (2013)

Panitia Terbaik Rapat Kerja Nasional BEM S1 (2012)

Peserta Teraktif Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa ISMKI Wilayah III (2012)

Kali ini INTRO-Pesona diisi oleh salah satu mahasiswa dari Fakultas Ke-dokteran (FK) Unlam Banjarmasin. Cowok yang biasa disapa Reza ini

mempunyai segudang prestasi khususnya dibidang akademik. Bahkan bukan hanya prestasi yang telah ditorehnya, banyak juga karya ilmiah yang telah dihasilkan, antara lain Pengembangan Strip Test Monoclonal Antibody Untuk Mendeteksi Antigen LipL32 dan OmpL1L.interrogans Sebagai Metode Diagnosa Leptospirosis Pada Fase Awal Penyakit (2014), Pengem-bangan Lipoprotein dan Outer Membrane Protein Vaccine Sebagai Tindakan Preventif Penyakit Leptospirosis (2014), dan masih banyak lagi. Sehubungan dengan pergantian Rektor Baru Unlam, inilah tanggapan salah satu mahasiswa berprestasi Unlam yang beberapa waktu lalu diliput oleh tim INTR-O. Meskipun isu masalah pemilihan Rektor kurang terdengar di FK, cowok berkaca-mata ini masih mempunyai harapan yang sama untuk kehidupan Unlam ke depan-nya, antara lain dari segi infrastruktur kam-pus yang masih sangat memprihatinkan. Seperti yang kita ketahui di Kalimantan Se-latan terdapat banyak perusahaan, bukan hanya tambang batu bara, sehingga hara-pannya agar Unlam juga dapat meman-faatkan dana CSR dengan sebaik mungkin untuk menunjang infrastruktur yang ada. “Coba kita mencontoh ke Universitas Andalas, di sana mereka

menggunakan dana CSR dengan sebaik mungkin. Bayangkan, bangunan sekretari-at Ormawa yang mereka punya ukurannya sama besar dengan bangunan Rektorat kita”, ucapnya. Harapan lainnya yaitu agar Unlam dapat mengejar ketertinggalan dari Universitas lain yang mempunyai usia tidak beda jauh dengan Unlam. Selain itu, Re-pository. Apakah Unlam sudah mempunyai repository? Sebenarnya ada, tetapi aktifit-asnya sangat-sangatlah minim. “Publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh civitas Unlam sangat banyak disetiap tahunnya, tetapi yang dipublish di repository sangatlah sedikit. Padahal kita tahu, bahwa salah satu penilaian agar suatu universitas dikatakan sebagai universitas top dilihat dari reposi-tory yang dimilikinya”, sambungnya den-gan nada yang serius. Reza juga mempu-nyai harapan utnuk pihak Universitas atau Fakultas yang juga harus dapat menggiring gagasan-gagasan yang sudah dibuat oleh mahasiswa, yang dimana setiap gagasan tersebut diharapkan bisa menuju sektor riil (entrepreneurship, riset, pengabdian masyarakat). “Dengan demikian, prestasi-prestasi yang jauh lebih besar seperti HRH Prince of Wales Young Sustainability Entre-preneur, AusAID Indonesian Social Innova-tor Awards, Wirausaha Muda Mandiri, In-donesia MDGs Awards, Anugerah Seputar Indonesia, Ashoka Young Changemaker, dan yang lainnya juga bisa kita peroleh”, tutupnya mengakhiri wawancara dengan tin INTR-O.

Prestasi Tinggat Nasional

Juara 1 Kumite -60 SBY Cup di JakartaJuara 2 Kumite -60 Kejurnas Inkai di Bali

Perwakilan Unlam di Pekan Olahraga Mahasiswa di Solo

Tingkat Provinsi

Juara 2 Kumite Beregu PORPROV Kalimantan Selatan di Banjarbaru (2013)Juara 1 Kumite -60 kg Seleksi INKAI se-Kalimantan Selatan di Batulicin (2010)

Juara 2 Kumite -60 kg KEJURPROV Kalimantan Selatan di KotabaruJuara 3 Kata Perorangan Tingkat Kabupaten Tanah Bumbu (2007)Juara 1 Kata Beregu Tingkat Kabupaten Tanah Bumbu di Batulicin

Juara 1 O2SN Tingkat Kabupaten Tanah Bumbu di BatulicinJuara 3 Kumite -60 kg Kejuaraan Karate Terbuka Kalimantan Selatan di Kotabaru (2008)

Nama : Mohammad Reza Pahlevi

Tempat, tanggal lahir : Tasikmalaya, 26 Juli 1992

E-mail : [email protected]

Kejar Ketertinggalan

UNLAM

By : Galoeh M S

M. Amin Kurniadi

Selain mahasiswa yang berprestasi di bidang akademik, kali ini tim INTR-O juga meminta tang-gapan masalah pergantian Pimpinan Unlam yang baru dari salah satu mahasiswa berprestasi dibi-dang olahraga. Amin, begitu dia sering disapa. Mahasiswa Adm.Bisnis Fisip Unlam ini mempun-yai harapan yang cukup simpel untuk kehidupan Unlam kedepannya. Berlatar belakang mahasiswa yang berprestasi di bidang olahraga, Amin mem-punyai harapan untuk kepemimpinan Unlam yang baru agar nantinya mampu memberikan perhatian lagi terhadap mahasiswa yang ber-prestasi dibidang olahraga yang sifatnya dapat mengharumkan nama Universitas atau Perguruan Tinggi di tingkat nasional. “Semoga saja setelah pergantian pimpi-nan Unlam nantinya Unit Kerja Mahasiswa (UKM) beladiri yang ada di Unlam lebih di apresiasi dan lebih didukung lagi untuk mengikuti setiap pertandingan, terlebih lagi sarana dan prasarana latihan dan pertandingan”, ucapnya berharap. Harapan lainnya dari Amin yaitu semoga Unlam mampu menjadi tuan rumah untuk even karate tingkat nasional. Unlam mempunyai mahasiswa yang jumlahnya ribuan, anggaplah Unlam mam-pu memfasilitasi ratusan mahasiswa berprestas-inya, tentu saja hal ini akan menjadi salah satu tolak ukur Perguruan Tinggi Negeri yang akan mampu diperhitungkan di tingkat nasional.

Pada tanggal 16 Juni 2014 lalu, Universitas Lam-bung Mangkurat telah menyelenggarakan Pilrek (Pemilihan Rektor) untuk memimpin Unlam yang baru dan akan mem-bawa sebuah perubahan untuk meningkatkan kualitas Uni-versitas Lambung Mangkurat. Terkait hal itu, INTR-O mel-

akukan wawancara kepada salah satu mahasiswi Program Studi S-1 Psikologi Fakultas Kedokteran Unlam yang juga memenangi gelar sebagai Galuh Banjarbaru 2014 ini tertarik untuk menanggapi tentang Rektor yang baru. “ tentang pemimpin yang baru tentunya jadi udara segar bagi seluruh pengurus Unlam termasuk mahasiswa Unlam dan mendengar tentang pemimpin baru tentunya jadi banyak harapan-harapan yang muncul dikepala kita dan membanyangkan bagaimana kinerja beliau untuk memaju-kan kampus kita tercinta ini. Karena untuk menjadi sorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, tidak semua orang dapat menempatinya. Menurut saya pemimpin yang baik yang kehidupannya berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.” Ujarnya. Seperti yang ia katakan tentang Rektor terpilih yang baru pasti akan membawa kepada suatu perubahan dan memberikan harapan-harapan positif untuk kemajuan

Unlam. Cewek yang terpilih menjadi Galuh Banjarbaru ini berharap “Harapannya semoga beliau ini mampu mengem-ban tanggung jawab dengan baik dan mempergunakan ke-percayaan dari orang-orang yang mendukung beliau dengan sebaik-baiknya pula. Karena tidak seperti para politikus yang banyak sekali janji manis telah membuai jutaan hati rakyat Indonesia namun pada akhirnya para politikus yang diper-caya masyarakat malah tersangkut berbagai permasalahan korupsi. Selain itu harapan kedepannya adalah semoga Un-lam semakin makmur dan terhormat, dengan kerjasama se-luruh masyarakat Unlam serta dipimpin oleh pemimpin yang baik dapat membawa Unlam dapat lebih dikenal masyarakat luas tidak hanya di Kalimantan bahkan sampai ke seluruh In-donesia.” Ucapnya. Semoga Rektor Unlam baru yang terpilih ini dapat membawa nama Universitas menjadi lebih baik lagi

Besty Ronna istiqomah

PROFILNama : Besty Ronna istiqomah ( FK Unlam Prodi S-1 Psikologi )Nama Panggilan : BestyTTL : Banjarmasin, 16 November 1995 Anak ke-2 dari 3 bersaudaraNama Ayah : Rembes RobbinsyahNama Ibu : Nildawati DanielPrestasi : - Galuh Banjarbaru 2014 - Runner up 2 Duta Psikologi Unlam

~ Harapan Sang Bidadari ~ TEKAD BESAR

By : Berkati

By : Hega

INTR-O

Page 10: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

10

xxvi / september oktober 2014

Bagi mahasiswa baru dari luar daerah ataupun tidak, ada banyak hal yang perlu kalian persiapkan untuk menjalani masa perkuliahan. Banyaknya buku yang harus dibeli, fasilitas internet untuk mencari bahan tugas, atau buat anak kos pastinya yang perlu tempat makan murah. Di Banjarmasin sudah tersedia spot-spot yang akan membantu kalian memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Pada edisi ini, INTR-O akan mem-

berikan sedikit info mengenai beberapa tempat yang pas dikunjungi untuk membeli buku, berburu hotspot, dan tempat makan. Tentu dengan harga yang ramah di kantong.

Most Wanted Spot for THE FRESHMAN!

By : Aci

TAINMENT

Mahasiswa adalah agen peruba-han. Semboyan ini nampaknya tidak berubah sejak dulu. Na-mun untuk menciptakan pe-rubahan itu, mahasiswa harus

menempa dirinya terlebih dahulu. Dari be-lajar dengan rajin untuk meraih kecerdasan hard skill, sampai mengasah soft skill lewat organisasi.Tidak sedikit mahasiswa yang mengabai-kan kecerdasan soft skill-nya karena lebih mementingkan nilai akademis yang tinggi dibanding berorganisasi. Hal ini sebenarnya tidak salah, namun perlu diperhatikan pula bahwa pengalaman yang didapat selama berorganisasi adalah bekal berharga. Pen-galaman juga akan menjadi tolak ukur ke-mampuan ketika kita ingin memasuki dunia kerja, di samping ijazah dengan nilai di atas rata-rata. Dalam organisasi, mahasiswa akan belajar hal-hal yang mungkin tidak akan di-dapatkan dalam kelas. Mahasiswa juga da-pat memperkuat sikap kepemimpinan dan kemandirian dalam dirinya. Selain itu, ban-yaknya orang-orang yang baru ditemui akan memperluas jaringan pertemanan maha-siswa. Kemampuan komunikasinya dengan orang lain juga akan lebih baik dari mereka yang tidak mengikuti organisasi. Mahasiswa yang berorganisasi juga akan menemukan skill baru yang sebelumnya tidak ia miliki. Misalnya, yang tadinya sulit bicara di depan orang banyak jadi bisa, bahkan sampai berpi-dato dan berdebat. Organisasi juga dapat menjadi wa-dah simulasi bagaimana dunia kerja kelak. Banyaknya tekanan dan masalah yang di-hadapi suatu organisasi akan melatih mental anggota di dalamnya untuk jeli memecahkan suatu masalah. Sehingga ketika memasuki

dunia kerja tidak lagi ‘kaget’ dengan masalah-masalah yang berdatangan karena telah ter-biasa menghadapinya. Tidak hanya masalah mental, or-ganisasi juga mengajarkan praktek langsung. Misalnya bagi mahasiswa yang bercita-cita menjadi seorang wartawan, dengan mengi-kuti LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) maka akan belajar tentang kepenulisan, teknik mencari berita sampai menerbitkan sebuah media. Atau bagi mahasiswa yang ingin men-jadi seorang Dai, ia dapat mengikuti LDK (Lembaga Dakwah Kampus) untuk belajar dan mempraktekkan bagaimana cara berdak-wah di lingkungan kampus.

Rumah di Kampus Kampus telah mewadahi mahasiswa untuk terjun dalam organisasi kampus atau yang lebih akrab disebut UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Di Universitas Lambung Man-gkurat sendiri ada banyak UKM, baik di ling-kungan universitas dan fakultas, baik dalam bidang seni, konseling, religi, koperasi, pers, sampai bela diri. Setiap mahasiswa diberikan ke-bebasan untuk menuangkan kreatifitasnya dalam UKM yang ia jalani. Kadang malah jika sudah merasa cocok dengan UKM-nya, ada mahasiswa yang menganggap bahwa UKM yang ia ikuti adalah rumah keduanya. Seperti yang diungapkan Hariansyah, anggota UKM Koperasi Mahasiswa (Kopma) Unlam.“Kopma ini sudah seperti rumah sendiri,” un-gkap Hariansyah atau yang lebih akrab disa-pa Hari, ketika ditemui tim INTR-O di Sekre-tariat Kopma Unlam (28/6). Lebih lanjut Hari menceritakan pen-galamannya selama menjadi anggota Kopma Unlam. Menurutnya, ada 2 aspek yang ia pela-jari di Kopma, yang pertama adalah organ-

isasi dan yang kedua adalah kewirausahaan. Kedua aspek ini sangat penting bagi Hari secara pribadi karena ia merasa sangat me-merlukannya. Aspek organisasi membuatnya mampu memanajemen waktu, memperluas pergaulan, serta menambah pengetahuan di luar kelas. Sedangkan aspek kewirausahaan, menurut Hari, membuatnya lebih memahami bagaimana menjadi pribadi yang mandiri dan menjadi wirausaha sendiri merupakan cita-citanya. “Kalau kita belajar berwirausaha, kita bisa turut membuka lapangan kerja saat kita lulus nanti,” ujar Hari. Ia pun menambahkan bahwa di Kopma ia memiliki teman-teman yang bisa diajak diskusi sehingga rasanya ada yang kurang ketika tidak berkumpul-kumpul di sekretariat Kopma. “Selalu ada panggilan buat datang kemari,” tambahnya. Karena waktu yang dihabiskan ber-sama cukup panjang, kadang sesama ang-gota juga memiliki keterikatan tersendiri. Hal ini diakui oleh Fenny Risnanda, mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi yang sekarang men-jadi UKM kesenian di FISIP Unlam, Sanggar Seni Demokrat (SSD). “Serunya di SSD itu aku bisa dapat keluarga baru,” ujarnya. Ia mengaku banyak belajar mengenai seni sejak bergabung den-gan UKM tersebut. Karena baru pertama kali mengikuti kegiatan seperti ini, Fenny merasa banyak sekali mendapat pembelajaran baru dan teman-teman baru yang dianggapnya sudah seperti keluarga. “Aku dapat pelajaran seni itu sifatnya bebas, tapi kita bisa belajar dari kebebasan itu. Kita juga melakukan hal-hal seru, tapi dari hal tersebut kita bisa sambil belajar,” tambahnya semangat.

Temukan Passion Ada beberapa mahasiswa mencoba

mengikuti organisasi atau UKM, tapi malah berhenti di tengah jalan dengan berbagai ala-san. Salah satu alasannya adalah kehilangan minat pada kegiatan yang dijalaninya. Jika kita menyerah semudah itu pada suatu kegiatan, apalagi itu adalah kegiatan berorganisasi, otomatis kita akan kehilangan banyak kesempatan untuk men-dapatkan pengalaman, teman-teman baru, bahkan mungkin melewatkan prestasi yang bisa kita dapatkan. Sebaliknya, dengan me-neruskan kegiatan berorganisasi, kita akan melihat banyak hal baru yang belum pernah kita rasakan. Hal itu akan lebih menyenang-kan khususnya bila menyangkut minat dan bakat kita. Sebelum mencari tahu organisasi atau UKM yang ingin kita ikuti, ada baiknya kita melihat ke dalam diri kita terlebih da-hulu. Tanyakan pada diri sendiri apa minat, hobi, bakat, dan tujuan kita. Minat dalam tulis-menulis, wirausaha, kesenian, dan lain-nya, kita harus menentukan lebih condong ke arah mana. Setelah mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut barulah kita menelusuri UKM atau organisasi apa yang kiranya dapat menunjang minat dan tujuan kita tersebut. Berorganisasi atau mengikuti UKM dapat menjadi wadah berbagi pengalaman dan pembelajaran yang bagus bagi maha-siswa. Namun kiranya perlu diingat jangan sampai kegiatan di luar kelas itu menggang-gu kewajiban utama sebagai seorang maha-siswa, yaitu belajar dengan rajin. Oleh karena itu, kegiatan di luar kampus harus diimbangi dengan kemampuan seorang mahasiswa dalam manajemen waktu, khususnya kapan ia harus belajar dan kapan ia harus berorgan-isasi.

UKM-ku Rumah Baruku

By : Dina

Flash Lounge

Mungkin ada sebagian yang sudah mengetahui tempat yang satu ini. Flash Longe sendiri merupakan salah satu lokasi berinternet ria hasil kerjasama Unlam dengan Telkomsel yang berada di kawasan Unlam Banjarmasin, lebih tepatnya berada di Perpustakaan Pusat Un-lam. Di sini kita tidak hanya mendapatkan akses internet cepat tapi juga tempat yang nyaman untuk belajar atau diskusi. Tempat ini dilengkapi dengan ruangan yang ber-AC, meja untuk bela-jar, sampai dispenser untuk yang merasa haus saat di ruangan.

Toko buku murah

Kalian tentunya pernah ke toko buku, bukan? Yang kalian sering kunjungi ke-banyakan pasti toko yang berkelas seperti Gramedia atau pun yang lainnya. Di Ban-jarmasin sendiri ada bermacam toko buku, dari yang harganya bersahabat dan penuh diskon, sampai yang harganya berkelas. Untuk buku-buku yang menunjang perkuliahan, tentunya kita menginginkan buku bagus dan tentu saja harganya terjangkau, jadi kita bisa membeli beberapa buku sekaligus. Beberapa toko buku dengan harga murah dapat ditemui di sekitar jalan Sultan Hasanudin Banjarmasin. Contohnya Toko buku Merdeka dan Toko Buku Mawaddah, kedua toko ini berada di jalan tersebut dan sering kali dida-tangi pembeli dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum untuk berburu buku. Jadi, jika kalian ingin membeli buku atau menginginkan buku yang sama tetapi harga lebih murah, datang saja ke kawasan jalan ini.

Perpustakaan

Tidak semua orang bisa mendapatkan buku yang di-inginkan dengan cara membeli, tidak semua orang mempu-nyai uang untuk itu. Itulah guna perpustakaan, perpustakaan menyediakan berbagai macam buku yang bisa kalian pinjam dan kalian baca. Selain berada di area sekolah atau di kampus-kampus kalian, di Banjarmasin sendiri terdapat dua perpus-takaan daerah yang bisa dibilang cukup besar dan luas. Yaitu yang terletak di jalan A. Yani Km 6,4 No. 6 Banjarmasin dan di Jalan Pierre Tandean Banjarmasin. Kalian nantinya bisa mem-baca buku di sana atau membawanya pulang untuk dipinjam dan dibaca dirumah. Dengan catatan jika kalian ingin mem-injam dan membawa buku itu pulang, kalian harus menjadi member atau anggota di perpustakaan daerah tersebut. Selain kalian bisa membaca dan meminjam buku, fasilitas yang disediakan di perpustakaan daerah ini juga cukup lengkap, seperti free internet dan hotspot area, locker, ruang baca, ruang audio visual, ruang story telling, ruang internet, Aula, kantin, mushola dan juga toilet umum.

Wifi Corner

Tempat yang terletak di seberang Poltabes Banjar-masin Jalan A. Yani km 3,5 ini dulunya digunakan sebagai halte angkutan umum (angkot). Tetapi karena mulai jarang dimanfaatkan dan digunakan sebagai halte, akhirnya ‘disu-lap’ oleh PT Telkom menjadi wifi.id corner atau wifi corner. Pada sore atau malam hari tempat ini biasanya diman-faatkan oleh anak-anak muda sebagai tempat nongkrong sambil menggunakan fasilitas yang ada dengan laptopnya masing-masing. Bagi kalian yang mencari internet dengan suasana yang berbeda, wifi.id corner ini adalah pilihan yang tepat!

Tempat Makan / Warung makan

Kawasan yang banyak terdapat dere-tan warung makan, ada di jalan Cendana Kayutangi. Di sini terdapat beraneka ragam makanan yang dapat kalian pilih. Khususnya bagi kalian yang berdomisili atau nge-kost di wilayah Kayutangi dan sekitarnya. Harga-harga yang ditawarkan pun cukup beragam, ada yang murah sampai yang mahal. Selain itu porsinya pun juga cukup banyak, dan yang paling penting rasanya tidak kalah enak den-gan rumah makan berkelas sekalipun. Jadi buat yang ngekost atau sekedar cari tempat makan buat berkumpul dengan teman-teman, silahkan mampir ke warung-warung makan yang tersedia daerah ini.

Page 11: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

11

xxvi / september oktober 2014

By : Dina

Apakah kalian tahu kalau beasiswa itu banyak sekali jenisnya? Tidak hanya satu dan sama. Beasiswa yang terdapat di dalam negeri ini cukup banyak. Tolak ukurnya mulai dari bidang akademik sampai ekstrakurikuler. Hal ini membuat kita harus menyiapkan diri sekompetitif mungkin untuk mendapatkan beasiswa di antara banyaknya orang yang menghendakinya.

Kemudian, Universitas sendiri umumnya memiliki penawaran beasiswa secara man-diri. Beasiswa kampus ini ada yang dibuka untuk perkuliahan baru, tapi juga banyak yang ditawarkan kepada mahasiswa yang sedang studi. Variasi beasiswa, seperti program yang ditawarkan, jenjang kuliah, hingga jumlah beasiswa merupakan kebijakan tersendiri setiap universitas. Penawaran ini bisa dilihat di situs Universitas masing-masing. Lalu, di Universitas Lambung Mangkurat ini apa saja beasiswa yang ditawarkan? Mari kita simak berikut ini;

1. Beasiswa Bidik Misi

Nah, diantara kalian pasti sudah tahu beasiswa yang satu ini kan? Ini adalah salah satu beasiswa Kemdikbud yang ditujukan bagi siswa kurang mampu agar bisa melanjutkan pendidikan di perguruaan tinggi. Beasiswa Bidik Misi ini dibuka awal Maret untuk jalur un-dangan, berikutnya awal Mei untuk jalur SNMPTN. Selain itu, perguruan tinggi juga menye-diakan seleksi secara mandiri.

2. Beasiswa Yayasan

Beasiswa yayasan ini umumnya diberikan oleh perusahaan besar yang sudah bek-erjasama dengan sejumlah perguruan tinggi. Peluang beasiswa ini bisa Anda dapatkan den-gan menghubungi pihak yayasan yang biasa memberi donor. Jadi, cukup tanyakan atau cari tahu yayasan mana yang biasa memberikan beasiswa di kampus Anda. Lalu beasiswa yayasan apa yang terdapat di kampus kita? Diantaranya seperti:

• Beasiswa Yayasan Supersemar

Beasiswa yang diberikan kepada pelajar dan mahasiswa, bertjuan untuk membantu meringankan beban di dalam mengatasi biaya pendidikan formal agar beasiswan (siswa/mahasiswa penerima beasiswa) terhindar dari ancaman putus sekolah.

• Beasiswa Yayasan Salim Group

Kurang lebih sama seperti beasiswa yayasan supersemar. Membantu meringankan beban di dalam biaya pendidikan.

3. Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)

Beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi dan setidaknya me-miliki IPK minimal 3,00 dari semester dua sampai tujuh dan tentu saja aktif kuliah.

4. Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM)

Kurang lebih sama seperti beasiswa PPA, perbedaannya hanya siapa penerima bea-siswa dan minimal IPK-nya. Beasiswa BBM ini diberikan kepada mahasiswa yang kurang mampu, persyaratan minal IPK-nya adalah 2,50 dan aktif kuliah. Oh ya, penerima beasiswa PPA-BBM inilah yang paling banyak diantara lainnya.

5. Beasiswa PT. Bank Mandiri

Banyaknya generasi muda yang memiliki kemampuan akademik tinggi namun tidak dapat melanjutkan pendidikannya karena keterbatasan ekonomi. Hal tersebut menjadi tujuan untuk PT. Bank Mandiri memberikan beasiswa ini. Dengan IPK minimal 3,00 dan pe-lamar beasiswa tidak lebih dari semester dua untuk jenjang pendidikan S1.

6. Beasiswa Bank Indonesia

Beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa yang telah me nyelesaikan se-mester empat dan telah menempuh 60 SKS, memilik IPK minimal 3,00.

7. Beasiswa PT. Djarum

Melalui programnya Djarum Beasiswa Plus, beasiswa satu ini rutin digulirkan. Sasa-rannya adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1yang memiliki prestasi tinggi pada semester empat, dapat mempertahan IPK minimal 3,00 hingga akhir semester empat dan aktif mengikuti organisasi di dalam kampus maupun di luar kampus.Berlaku bagi Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta di seluruh Indonesia dan sudah berjalan sejak tahun 1984.

Bagaimana menurut kalian setelah mengetahui beasiswa itu tidak hanya satu? Menginginkannya? Seperti yang sudah di sebutkan, bahwa kalian harus menyiapkan diri sekompetitif mungkin dalam bidang akademik maupun yang lainnya. Oh ya, dan jangan lupakalian tidak dapat menerima beasiswa lebih dari satu dan persyaratan masing-masing. Itulah beberapa beasiswa yang terdapat di kampus kita dan untuk mendapatkan info lebih lanjut, kalian dapat mengunjungi bagian kemahasiswaan.

MENGENAL JENIS BEASISWA

Wirausaha, kata tersebut identik dengan seorang pebisnis yang telah mem-punyai usaha sendiri atau bahkan orang kreatif yang telah melahirkan lapa-ngan pekerjaan sendiri dan mungkin akan menyerap tenaga kerja yang tentunya akan membawa dampak positif bagi orang lain. Wirausaha juga salah satu bidang pekerjaan yang tidak semua orang bisa menjalaninya,

dibutuhkan mental wirausaha yang kuat untuk menjalankan pekerjaan di bidang ini. Banyak orang yang mencoba untuk memasuki dunia wirausaha, dari orang-orang yang mempunyai profesi pegawai negeri sipil (PNS), karyawan, orang pensiunan bahkan sampai mahasiswa, tetapi jarang sekali bisa mempertahankan dan mengembangkannya. What’s wrong? Apakah memang profesi ini sangat sakral, atau memang benar-benar dibutuhkan mental yang siap naik turun, atau bahkan kurangnya pondasi pengalaman yang didapatkan? Wirausaha bu-kanlah profesi yang hanya bermodalkan nakad dan modal saja, melainkan perlu adanya per-encanaan yang matang, disiplin pengalaman, dan mental yang benar-benar “tahan banting”.Ngomomg-ngomong masalah wirausaha dan mahasiswa, baru-baru ini di Fakultas Ilmu So-sial dan Ilmu Politik telah dibuka Klinik Wirausaha, yaitu suatu tempat yang berperan sebagai tempat untuk berkonsultasi berbagai macam masalah kewirausahaan sekaligus untuk me-wadahi dan membekali para mahasiswa untuk memulai wirausaha, membuat business plan dan menyiapkan mahasiswa untuk berwirausaha nantinya. Klinik yang baru diresmikan sejak 2013 ini memang terbilang masih sangat muda untuk menjadi suatu wadah konsultasi masalah kewirausahaan, namun klinik ini telah mem-punyai lembaga yang siap untuk memback up dan memberikan ilmu-ilmu dibidang wirau-saha. Selain itu, terbentuknya klinik ini juga merupakan salah satu gagasan dari seorang dosen berpengalaman yang merupakan dosen program studi bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sendiri. “Klinik ini saya cetuskan karena saya juga sebagai dosen kewirausahaan tidak ingin ilmu tersebut selesai setelah perkuliahan berakhir, jadi saya adakan klinik ini agar mahasiswa tetap bisa mengembangkan kewirausahaan yang telah diajarkan, sehingga bisnis tersebut bisa tetap berlanjut”, jelas Pak Irwansyah yang juga merupakan mencetus klinik wirausaha tersebut. Beliau begitu antusias mengelola klinik wirausaha ini, karena beliau sendiri ingin menciptakan agar mahasiswa Unlam terutama mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik bisa mempunyai wirausaha yang mampu bersaing nantinya. Mengingat usianya yang masih sangat muda, klinik wirausaha ini direncanakan akan mempunyai kegiatan rutin, seperti bazaar yang fungsinya diharapkan mampu untuk menghimpun seluruh mahasiswa di Fisip khususnya Program studi bisnis dan untuk mem-bangun motivasi usaha. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap usaha yang akan dilakukan tentunya mem-punyai resiko dan hasil yang mungkin tidak sesuai dengan harapan kita, tetapi kita harus bisa secepatnya bangkit dan anggap saja itu merupakan suatu terapi mental yang menggem-bleng kita agar lebih disiplin lagi ketika akan menjalani profesi wirausaha ini. “Sebaiknya setiap perencaan haruslah matang dan harus ada guiden juga”, sambung Pak Irwansyah. Pernyataan tersebut tentu saja sangat benar, karena setiap perencanaan pastinya selalu ada resiko, tapi dengan adanya plan dan guiden maka resiko-resiko tersebut akan terukur

sehingga kita akan dapat mengantisipasi dan menyelesaikan masalah tersebut.Adapun beberapa tips berwirausaha yang diberikan oleh Pak Irwansyah. Antara lain :

Awali dari bisnis yang berhubungan dengan hobi atau kesenangan, karena sesuatu yang berhubungan dengan hobi kita justru akan menciptakan rasa ingin terus menjalankannya.

Mulai dari hal-hal kecil, bisnis kecil-kecilan yang tidak dilihat dari segi keuntungan. Hal ini akan membantu kita untuk melatih mental.

Terus membangun jaringan, termasuk juga tetap menjaga pelanggan-pelanggan usaha kita.

Yang terakhir, tetap menjaga motivasi. Teruslah jaga motivasi agar usaha yang kita jalankan tidak akan menurun.

So, untuk para mahasiswa yang mempunyai passion dibidang wirausaha jangan khawatir untuk memulai impian kalian sebagai seorang wirausahawan, karena apa yang kita mulai tentu akan mempengaruhi apa yang akan kita dapatkan nantinya. Karena disetiap ada kemauan pasti ada jalan.

KLINIK WIRA USAHA FISIP UNLAM<

JENDELA

Foto : Berkati

By : Galoeh

By : Endah

Page 12: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

12

xxvi / september oktober 2014

JENDELA

Masih ingat ketika di bangku se-kolah dulu guru kamu menje-laskan tentang ASEAN? Tentu masih ingat, kan? Atau sudah

lupa? Kalo lupa, yuk flashback lagi. Jadi, ASEAN adalah sebuah himpunan nega-ra-negara di Asia Tenggara yang diben-tuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Tujuannya untuk mempererat hubungan masing-masing negara dalam hal kerjasama internasional. Dan, perlu kamu tau Indonesia adalah salah satu penggagas dibentuknya himpunan ini. Akhir-akhir ini, sedang hangat diperbincangkan tentang akan diben-tuknya ASEAN Community yang akan mulai direncanakan berjalan pada ta-hun 2020 namun karena sangat darurat, pembentukan ASEAN Community akan dimajukan ke tahun 2015. Hal ini dila-tarbelakangi oleh cita-cita masyarakat ASEAN untuk memfokuskan kerjasama internasional dalam 3 Pilar,yaitu Politik dan Keamanan, Ekonomi, dan Sosial Bu-daya. Negara-negara anggota ASEAN akan saling bersatu dalam menangani 3 bidang itu. Jadi, apabila terjadi sebuah permasalahan di negara ini, maka negara yang lain akan ikut menangani, karena mereka sudah dalam satu komunitas.Un-tuk lebih jelasnya, kita bahas satu persatu 3 Pilar yang sudah disebutkan diatas.

Asean Political Security Community Pernahkah kalian punya keingi-nan negara yang kalian tempati punya hubungan baik dengan negara tetangga? Ketika ada bencana alam yang menimpa negara kita, negara tetangga kita akan menolong ? Permasalahan politik di neg-eri kita yang rumit akan diatasbersama ? Atau masalah terorisme yang sekarang lagi banyak terjadi di negara ASEAN bisa teratasi? ASEAN Political Security Com-munity ini tugasnya untuk menyelesaikan itu semua. Tujuan utama komunitas ini untuk memberikan rasa aman dan damai

ketika kita hidup dalam negara kita.

ASEAN Economic Community 2015 Pernah terbayang ketika kamu punya bisnis, misalnya bisnis gorengan dan produk kamu bisa sampai ke negara Singapore, Thailand, Vietnam, dan ne-gara ASEAN lainnya? kemungkinan hal itu akan terjadi ketika ASEAN Economic Community ini sudah dijalankan. Komu-nitas ini bertujuan untuk meningkatkan kestabilan ekonomi dengan cara mem-buka pasar bebas di kawasan ASEAN. Ini merupakan sebuah peluang dan sebuah tantangan untuk pelaku bisnis, mereka mau tidak mau harus meningkatkan kual-itas produk mereka agar dapat bersaing dengan produk dari negara ASEAN yang lain.

ASEAN Socio and Cultural Community Jika dua komunitas diatas mem-bahas permalasahan yang cukup rumit. Komunitas yang satu ini membahas dan mempunyai tujuan yang sederhana, yaitu memperbaiki tatanan sosial budaya di negara ASEAN. Misalnya mempererat hubungan antar negara, jadi masing-masing harus saling menghormati. kita semua bersaudara, dalam ASEAN Com-munity.

Nah, itu tadi penjelasan singkat dari 3 pilar yang akan dijalankan pada ASEAN Community 2015 nanti. Tentu-nya, setiap negara yang tergabung harus mempersiapkan dan menyambut hal ini dengan matang dan sebaik-baiknya. Kita jangan mau kalah dengan benua Eropa yang sudah punya UNI Eropa sebagai ko-munitas. ASEAN juga harus punya komu-nitas, dan sebentar lagi, dalam beberapa bulan lagi itu semua akan terwujud. Se-buah peluang dan sebuah tantangan untuk masing-masing negara anggota ASEAN, khususnya negara kita tercinta, Indonesia.

ASEAN COMMUNITY 2015Sebuah Peluang, Sebuah Tantangan

By : Donny

Salah satu fasili-tas yang disedi-akan oleh Fakul-tas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unlam adalah lapangan basket. Lapangan yang berada tepat disamping gedung FISIP Unlam ini dapat berfungsi sebagai sarana olahraga, sep-erti basket, futsal, dan lainnya. Selain itu juga kerap digunakan sebagai tempat mengadakan be-berapa event kampus. Awalnya keberadaan lapangan basket ini sangat berguna karena disertai dengan lengkapnya fasilitas pendukung sepert lampu, kursi, serta kondisi lapangan yang baik. Na-mun seiring berjalannya waktu, lapangan basket mulai menunjukkan kerusakan baik yang disebabkan oleh faktor usia, maupun yang disebabkan tangan usil penggunanya. Mereka yang menggunakan lapangan basket FISIP ini, bukan hanya mahasiswa yang berasal dari FISIP dan Unlam, terkadang juga disewa beberapa brand untuk promosi di kampus. Belakangan juga ada beberapa klub dari luar FISIP yang menumpang latihan di sana. Lapangan basket dengan fasilitas memadai ini sempat disewakan. Menurut Ardy, mahasiswa prodi Ilmu Administrasi Publik yang sempat menangani masalah penyewaan lapangan, tarif perbulannya adalah Rp 250.000. Uang hasil sewa kemudian diserahkan ke-pada fakultas untuk dikelola. Namun, hingga sekarang Ardy mengakui bahwa belum ada perbaikan yang signifikan pada kondisi lapangan. “Kadang malah kita (Ardy dan beberapa klub basket yang menyewa) yang patungan buat memperbaiki beberapa bagian lapangan supaya tetap layak,” tuturnya. Beberapa bagian yang sempat diperbaiki adalah lampu yang sudah tidak bisa menyala dan ring basket yang sempat patah. Perbaikan kecil seperti yang telah disebutkan bisa dibilang tidak bertahan lama dan berpotensi rusak kembali jika tidak diperbaiki secara total. Mahasiswa yang tengah menyelesaikan skripsinya ini juga mengatakan bahwa biaya sewa hanya dikenakan bagi mereka yang bermain di malam hari. Sedangkan yang memakai lapangan di pagi, siang, maupun sore hari, tidak dikenakan biaya. Hal ini disebab-kan tidak adanya pengamanan lapangan itu sendiri. Gerbang tidak digembok dan pagar sudah bolong di beberapa bagian sehingga mudah dimasuki oleh siapa saja. Hal serupa juga disampaikan oleh ketua BPOK FISIP Unlam, Putu, ketika dimintai keterangan mengenai hal ini. Ia sangat menyayangkan fasilitas kampus dibiarkan terbeng-kalai dan kurang koordinasi dari pihak fakultas. BPOK sebagai UKM FISIP yang begerak dibidang olahraga tentunya membutuhkan lapangan untuk latihan rutin. Mengenai per-baikan dari kampus, Putu menyebutkan bahwa tidak ada perbaikan pada perlengkapan yang ada. Putu juga menyebutkan bahwa BPOK yang bergelut di bidang olahraga bah-kan tidak mengetahui data-data penyewaan. Padahal mereka siap membantu mengenai masalah lapangan basket ini jika diperlukan. Karena ini juga berkaitan dengan kegiatan ru-tin mereka, yaitu berlatih dan mengasah kemampuannya di bidang olahraga. Orang-orang kebanyakan juga menganggap bahwa permasalahan berkaitan dengan lapangan basket, otomatis akan berkaitan pula dengan BPOK. “Kita juga mau membantu dan mengharapkan dukungan dari fakultas juga untuk terus berkarya di BPOK,” tambahnya. “Kalau perbaikan, dulu kita sempat kerja sama dengan salah satu perusahaan rokok. Bikin garis lapangan,” ujarnya ketika disinggung mengenai perbaikan apa saja yang sempat dirasakan. Perbaikan lapangan tersebut merupakan hasil kerja sama dengan salah satu perusahaan rokok yang kebetulan menyewa pada saat itu untuk mengadakan suatu event promosi. Berbagai keluhan dan kritik mengenai lapangan basket FISIP datang dari berbagai pihak. Padahal jika dikelola dan dirawat dengan baik, lapangan tersebut dapat menjadi sebuah investasi jangka panjang yang dimiliki oleh FISIP. Namun dengan kondisinya yang sekarang ini, kerusakan yang lebih besar bisa terjadi kapan saja. Semakin banyak kerusa-kan, semakin banyak pula biaya yang dikeluarkan saat hendak memperbaikinya. Ketika dikonfirmasi oleh Tim INTR-O kepada Pembantu Dekan II yang bertugas menangani fasilitas dan perlengkapan kampus, Drs. Rasyidi, MM, beliau membenarkan hal-hal yang telah disampaikan di atas. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya pihak FISIP telah menyadari hal tersebut dan sudah mencoba membuat sebuah solusi agar lapangan basket dapat digunakan selayaknya. Pihak FISIP telah membuat desain dan mengajukan proposal kerja sama dengan beberapa perusahaan atau instansi. “Proposal sudah ada yang menerima. Salah satu instansi, Bank Kasel, setuju mem-bantu 30% dari biayanya,” ujar Rasyidi ketika ditemui di ruangannya (22/08). Selanjutnya pihak FISIP masih menunggu satu perusahaan, PT Djarum, untuk membantu sisanya. Peru-sahaan tersebut sudah sempat datang ke FISIP untuk mengecek kondisi lapangan. Namun sampai berita ini diturunkan, belum ada keputusan dari pihak tersebut.

Rasyidi juga mengatakan belum ada anggaran dari fakultas untuk memperbaiki lapangan basket, dan masih menunggu kepastian dari perusahaan yang disebutkan di atas. Untuk tahun-tahun berikutnya masih dirancang apakan akan ada alokasi anggaran PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) untuk perbaikan rutin atau tidak. Pengalokasian anggaran tersebut memang tidak bisa dilakukan dengan mudah. Terlebih karena sistem keuangan ‘satu pintu’ yang baru terbilang sulit untuk mendapatkan dana tambahan dari pusat. Setiap penge-luaran harus memakai uang fakultas, baru nota untuk mengganti uang tersebut diserahkan kepada universitas. Pihak universitas akan menyerahkan kepada bagian kas negara, barulah uang tersebut akan bisa diganti. Itupun tidak bisa satu-dua bulan cair, harus menunggu dalam ketidakpastian.

Mengenai penyewaan lapangan, ia menganggap untuk sementara memang tidak bisa menerapkan biaya sewa. Sejak lapangan basket itu rusak parah, pihak fakultas membebaskan biaya sewa, dari waktu sore sampai malam. Karena jika ingin menyewa-kan tempat, tentunya harus ada fasilitas yang ditawarkan. Walau begitu kadang masih ada yang menyewa dengan biaya yang tidak seberapa karena tidak enak memakai tem-pat selama sehari penuh. Masalah pihak-pihak terkait yang ikut andil dalam penyewaan lapangan terse-but, Pembantu Dekan II membenarkan bahwa pihak fakultas meminta salah satu maha-siswa FISIP, bukan UKM BPOK. “Kalau berkaitan dengan UKM, nanti bisa didiskusikan lagi dengan PD III yang menangani kemahasiswaan,” ujarnya. Sampai sekarang, lapangan basket masih menunggu gilirannya untuk diper-baiki. Selama penantian itu, banyak sekali tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab, malah semakin memperburuk kerusakannya. Ada pula yang membantu mem-perbaiki sedikit demi sedikit agar lapangan basket tetap menjadi tempat layak untuk bermain atau berlatih.

Lapangan FISIP MenungguBy : Dina dan Moly

INTR-o GASI

Page 13: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

13

xxvi / september oktober 2014

Setiap institusi pendidikan, tentunya memiliki sarana dan prasarana untuk men-unjang kegiatan belajar, salah satunya perpustakaan. Entah itu di tingkat SD, SMP, SMA atau Universitas, tentunya sebagian besar sudah memiliki perpus-takaan. Menurut Undang- Undang Republik Indonesia Nomer 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Pasal 3, Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pen-

didikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Ada juga istilah yang mengatakan bahwa perpustakaan ada-lah “Jendela Dunia”. Universitas Lambung Mangkurat sendiri juga mempunyai UPT Perpustakaan.

Berdiri bersama didirikannya Universitas Lambung Mangkurat pada tanggal 21 Sep-tember 1958. Perpustakaan ini mengalami banyak perpindahan lokasi dari yang semula berada di Jalan Lambung Mangkurat, berpindah ke Gedung Persatuan Wanita (yang sekarang ini menjadi Taman Maskot), dan terakhir ditempatkan di lingkungan kampus UNLAM, tepatnya berada di belakang gedung Rektorat Universitas Lambung Mangku-rat Banjarmasin. Pada perkembangan nya sampai saat ini, UPT Perpustakaan UNLAM masih kurang mendapat perhatian lebih dari pusat. Hal ini dibenarkan oleh Nasrullah, Koor-dinator Pelayanan UPT Perpustakaan UNLAM. “Selama ini, perpustakaan kurang men-dapat tempat dari pusat. Perpustakaan seakan di-kirikan” Tegas beliau ketika diwawan-carai beberapa waktu yang laluKondisi UPT Perpustakaan UNLAM saat ini masih dalam status : “Perlu dibenahi”. Hal ini terlihat dari sarana dan prasarana didalam perpustakaan yang belum memadai. Seperti mesin genset yang tidak disediakan di Perpustakaan ke-tika terjadi pemadaman lampu. Hal ini tentunya akan menyulitkan orang-orang yang akan meminjam buku karena layanan peminjaman menggunakan komputer untuk mel-

akukan pendataan. Dari segi bangunan, UPT Perpustakaan UNLAM juga perlu dibenahi. Ada beberapa lantai yang sudah tua dan biasanya tiba-tiba melebur dan dapat mem-bahayakan mahasiswa yang ada disana. Beliau berharap dengan pergantian rektor UNLAM Periode 2014/2018 dibawah pimpinan Prof.Dr.Sutarto Hadi, M.Sc ini dapat memperhatikan perpustakaan lebih baik lagi. “Ya, semoga pimpinan universitas yang baru dapat lebih memperhatikan perpustakaan. Karena, selama ini, di pimpinan sebelumnya kita kurang mendapatkan perhatian yang cukup” Tambah beliau ketika ditanya harapan kedepan tentang perpus-takaan pusat UNLAM Banjarmasin.

Sementara itu, INTR-O juga mengunjungi rektor terpilih di UNLAM peri-ode 2014/2018, Prof. Dr.Sutarto Hadi, M.Sc. Beliau mengatakan di dalam kepem-impinan beliau mendatang akan membenahi UNLAM lebih baik lagi. “Saat ini ada Rp.497.000.000.000,00,- di dalam “kantong” saya untuk membenahi UNLAM yang didapatkan dari pengajuan proposal ke Islamic Development Bank.” Ucap beliau. Be-liau juga menambahkan banyak gedung-gedung baru akan dibangun di dalam masa pimpinan nya. Seorang pustakawan pernah berkata, “Peradaban suatu bangsa, dapat dilihat dari perpustakaannya”. Jadi, jika perpustakaan nya dapat diperhatikan dengan baik, maka bangsa itu akan maju. Sedangkan jika tidak terawat dengan baik, maka sebalikn-ya, bangsa itu akan tertinggal. Akankah nasib UPT Perpustakaan Pusat UNLAM dapat mengalami perubahan? Kita tunggu saja.

Transisi Pimpinan, SinyalBaikkah Untuk Perpustakaan?

SPEKSI

Jika jawabanmu kebanyakan AKamu Superman! Walaupun kamu dicap cu-lun, tapi sebenarnya kamu memiliki kekua-tan super yang hebat. Kamu juga punya rasa kasih sayang yang sangat besar kepada orang tuamu. Walaupun atasanmu dalam pekerjaan adalah orang yang tidak begitu kamu sukai, tapi kamu tetap melakukan pekerjaanmu sebagai reporter dengan baik.

Jika jawabanmu kebanyakan BKamu adalah si manusia laba-laba alias Spi-derman! Kamu sepertinya agak sulit meng-hilangkan kebiasaan jam karet. Mungkin sudah saatnya mengurutkan apa saja yang menjadi prioritasmu. Kamu adalah tipe pekerja keras dan tidak mengharapkan yang muluk-muluk.

Jika jawabanmu kebanyakan CKamu adalah Batman! Orang-orang kagum dengan kebijaksanaanmu. Harta yang ber-lebih tidak membuatmu tinggi hati, tapi justru muncul niat untuk membantu sesa-ma. Musuh Batman adalah Joker, ia senang mengolok-olok superhero berpakaian serba hitam ini. Kamu harus meniru sikap Batman yang tidak menghiraukan olokan Joker dan terus membela kebenaran.

Jika jawabanmu kebanyakan DKamu adalah Ironman! Dikelilingi banyak wanita sepertinya sudah biasa untukmu. Kemampuan mengutak-atik benda ele-ktronik membuatmu sering belajar atau menemukan hal baru. Dengan pekerjaan impianmu di masa depan sepertinya akan muncul banyak saingan. Namun meskipun memiliki kecukupan, jangan menjadi priba-di yang sombong.

Jika jawabanmu kebanyakan EKamu adalah Thor! Sosok dewa petir adalah dirimu yang sebenarnya. Kamu dan saudar-amu adalah sahabat sekaligus rival. Mung-kin sebaiknya kalian harus lebih banyak berkomunikasi agar dapat menjadi lebih dekat. Berolahraga dan menjadi atlet da-pat membantumu membentuk tubuh yang berotot seperti Thor dalam versi layar lebar.

Siapa tahu kamuseorang Superhero!

Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata ‘superhero’? pasti tidak jauh dari seseorang dengan kekuatan super, badan kekar, dan kemampuan luar biasa, bukan? Superhero memang digambarkan demikian, lengkap dengan atribut, la-wan, hingga latar belakang keluarga yang tidak biasa. Tapi jangan salah! Jika kamu menengok lebih dalam mengenai dirimu sendiri, mungkin kamu akan menemukan

karakter superhero yang mirip denganmu. Cek kuis di bawah ini!

1. Kata orang kamu itu…a. Culunb. Jam karetc. Bijaksanad. Playboye. Tegas

2. Pekerjaan impianmu di masa depan…a. Reporter TVb. Jurnalis koranc. Detektifd. CEO kayae. Atlet

3. Apa yang kamu lakukan ketika ada waktu senggang?a. Jalan bareng pasanganb. Kerja sambilanc. Baca beritad. Ngutak-atik alat elektronike. Berkumpul bersama keluarga

4. Orang yang paling dekat denganmu adalah…a. Orang tuab. Bibi dan pamanc. Pembantud. Pacare. Saudara

5. Bagaimana rumah impianmu nanti?a. Rumah sederhana di desab. Apartemen sederhanac. Rumah mewahd. Rumah merangkap kantore. Rumah yang semuanya terbuat dari sususan bebatuan

6. Orang yang tidak kamu sukai ada lah…a. Bosmub. Orang yang dulu jadi sahabatmuc. Orang yang sering mengolok-olokmud. Saingane. Saudaramu

7. Tubuh kamu…a. Saya tinggi proporsionalb. Pendekc. Tinggi kekard. Tinggi dan kuruse. Bahu lebar dan berisi

By : Donny

By Berkati & Dina

Foto : Rahman

Page 14: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

Persyaratan Pencalonan Pasangan Ketua dan Wakil KetuaBEM Universitas Lambung Mangkurat

1. Persyaratan Umum :A. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.B. Terdaftar sebagai mahasiswa Unlam.C. Berkepribadian baik dan bertanggung jawab.D. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap KM UnlamE. Warga Negara Indonesia.F. Mengakui Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 sebagai dasar negara.

2. Persyaratan Khusus :A. Untuk calon Ketua BEM universitas minimal menempuh pendidikan selama 5 semester dan untuk calon Wakil BEM Universitas minimal telah menempuh pendidikan selama 3 semester Universitas Lambung MangkuratB. Tidak sedang menjalani proses hukum.C. Bersedia untuk dipilih.D. Bersedia untuk menunda kelulusannya sampai dengan berakhirnya periode kepenguru san.E. Tidak sedang menjadi ketua Organisasi di Internal UNLAM.F. Berpengalaman dalam ber-Organisasi.

3. Pemenuhan persyaratan :A. Mahasiswa jenjang S1 dan DIII, yang dibuktikan dengan fotokopi KRM (Kartu Registrasi Mahasiswa) bolak-balik dan KRS (Kartu Rencana Studi) terbaru.B. Transkrip Nilai dari Fakultas.C. Fotocopy KTP sebanyak 2 lembar, foto berpasangan ukuran 3X4 berwarna sebanyak 2 lembar beserta soft copy.D. Melampirkan surat pernyataan sedang tidak menjalani proses hukum untuk tiap pasan gan.E. Melampirkan surat pernyataan bersedia untuk dipilih dan penundaan kelulusan.F. Melampirkan surat pernyataan tidak sedang menjadi ketua organisasi lain di internal Un lam.G. Melampirkan surat pernyataan mengakui Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 sebagai dasar negara.H. Daftar Riwayat hidup dan lampiran pengalaman organisasi.

Persyaratan Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan MahasiswaUniversitas Lambung Mangkurat

1. Persyaratan Umum :A) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.B) Terdaftar sebagai mahasiswa Unlam.C) Berkepribadian baik dan bertanggung jawab.D) Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap KM UnlamE) Warga Negara Indonesia.F) Mengakui Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 sebagai dasar negara.

2. Persyaratan Khusus.A) Untuk calon anggota DPM Universitas minimal telah menempuh pendidikan selama 2 semester di Universitas Lambung Mangkurat.B) Tidak sedang menjalani proses hukum.C) Bersedia untuk dipilih menjadi perwakilan di daerah pemilihannya / fakultasnya masing- masing.D) Bersedia untuk menunda kelulusannya sampai dengan berakhirnya periode kepenguru san.E) Berpengalaman dalam ber-Organisasi.

3. Pemenuhan persyaratan :A) Mahasiswa jenjang S1 dan DIII, yang dibuktikan dengan fotokopi KRM (Kartu Registrasi Mahasiswa) bolak-balik dan KRS (Kartu Rencana Studi) terbaru.B) Transkrip Nilai dari Fakultas.C) Fotocopy KTP sebanyak 2 lembar, foto ukuran 3X4 berwarna sebanyak 2 lembar beserta soft copy.D) Melampirkan surat pernyataan sedang tidak menjalani proses hukum untuk tiap bakal calon.E) Melampirkan surat pernyataan bersedia untuk dipilih dan penundaan kelulusan.F) Melampirkan surat pernyataan mengakui Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 sebagai dasar negara.G) Daftar Riwayat hidup dan lampiran pengalaman organisasi.

14

xxvi / september oktober 2014

Bukan Saatnya LagiMenjadi Pegawai

By : Helda, Eche, Aci

Generasi penerus bangsa ini ada-lah para pemuda dan pemudi. Bukan hanya sekedar mitos ataupun retorika belaka melain-kan fakta sejarah. Kini saatnya

para pemuda berkarya dan mewujudkan cita-cita bangsa, salah satunya mense-jahterakan bangsa ini dengan cara berbuat yang terbaik untuk perekonomian bangsa. Himpunan Pengusaha Muda Indo-nesia (HIPMI) terbentuk sejak tahun 1972, HIPMI merupakan salah satu wadah atau tempat yang memfasilitasi berkumpulnya para pengusaha muda yang memiliki badan usaha. Sampai sekarang himpunan ini su-dah memiliki anggota mencapai ribuan pengusaha, berkisar dari usia 17 tahun sampai usia 40 tahun. Terbentuknya himpu-nan ini bertujuan untuk dapat memberikan pemikiran-pemikiran strategis dan reko-mendasi bagi perkembangan dunia usaha kedepannya. “Himpunan ini bisa menjadi wadah bagi para pengusaha muda untuk saling bertukar pikiran, sharing, konsultasi sesama pengusaha, terlebih bagi mereka yang baru memulai usahanya, serta sebagai fasilitator untuk memperluasnetworking atau jarin-gan usaha,” ujar Gusti Ervin Wardhana, SE yang menjabat sebagai ketua HIPMI Kalim-antan Selatan. Selain hal itu, bergabungnya atau berkumpulnya para pengusaha di HIPMI ini juga dapat membantu para pengusaha agar tidak dipandang sebelah mata.Dengan kata lain dilihat jelas sebagai pengusaha yang berkualitas yang memiliki badan usaha yang resmi. Serta bukan dilihat hanya seba-gai pengusaha yang abal-abal atau cuman pengusaha yang main-main saja. Ketua HIPMI Kalimantan Selatan juga memberikan kiat-kiat menjadi pengu-saha yang sukses. Pertama,Berjuang tanpa kenal lelah, nekad. Kedua, Pandai melihat peluang. Ketiga, Perbanyak Networking. Gusti sendiri sudah berkecimpung didunia usaha sejak tahun 2003.Dari usaha kontrak-

tor pengadaan barang dan jasa, percetakan, hingga mencoba peruntungan di bidang pertambangan. “Menjadi pengusaha itu berarti siap untuk bangkrut,” begitu kalimat yang sering terdengar dari mulutorang-orang jika disinggung tentang pengusaha. Bagi seorang Gusti,bangkrut merupakan suatu

konsekuensi yang harus dihadapi oleh se-tiap pengusaha. Dia dan semua pengusaha pasti pernah merasakan itu.“Jika ingin men-jadi pengusaha yang kita harus nekad,” ujar ketua HIPMI Kal-Sel yang dihubungi via tel-pon ini. Generasi muda sekarang lebih tertarik dan terpanggil untuk berpangku kepada profesi sebagi pegawai, yang nam-pak profesional. Padahal menjadi seorang pegawai bukan satu-satunya profesi yang meyakinkan. Harapan dari ketua HIPMI Ka-limantan Selatan terhadap generasi muda khususnya Kalimantan Selatan, “Janganlah terlalu bermimpi menjadi seorang pegawai, tapi liriklah bidang usaha.Karena suatu daerah maupun negara akan makmur dan sejahtera jika jumlah pengusahanya dia-tas 10% dari jumlah penduduk.Sedangkan sekarang di wilayah kita masih jauh dari angka itu.Oleh karena itu, untuk mening-katkan daerah kita sendiri kita harus me-miliki banyak pengusaha,” ujarnya menutup wawancara.

SUDAH SIAPKAHPEMILU UNLAM ?

JENDELA

Komisi Pemilihan Umum Maha-siswa (KPUM) Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dalam beberapa waktu terakhir sedang mempersiapkan Pemilihan Umum

Mahasiswa. Pemilihan yang akan dilaksana-kan pada pertengahan Oktober 2014 ini, diadakan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden BEM KM dan DPM UNLAM. Ketika ditanya mengenai kesiapan diselenggarakannya Pemilihan Umum Ma-hasiswa kali ini, Fatan Fahriadi Oscha, selaku ketua KPUM UNLAM Banjarmasin menga-takan sudah siap untuk kegiatan tahunan ini. “In shaa Allah, terkait persiapan Pemilu Mahasiswa Unlam, alhamdulillah sudah siap saja”, Ujar Fatan ketika dikunjungi sesudah Rapat Besar KPUM UNLAM Banjarmasin. Pemilu Mahasiswa yang rencana awalnya akan diadakan pada bulan Juni 2014 kali ini diundur menjadi bulan Oktober terkait usulan rektorat untuk penyelangga-ran kegiatan ini. “Jadi, hasil kongres maha-siswa pada bulan April yang lalu, mereko-mendasikan kepada KPUM UNLAM untuk menyelenggarakan Pemilu Mahasiswa pada bulan Juni, namun karena rektorat men-gusulkan dilaksanakan pada akhir tahun.” Kata Fatan. Usulan ini dikarenakan Rektorat menginginkan penyeragaman pergantian

periode di seluruh organsisasi yang ada di UNLAM. Penyeragaman dilakukan karena memudahkan rektorat untuk mengeluarkan anggaran diseluruh organisasi. Pada Pemilu Mahasiswa UNLAM tahun ini, selain melakukan pemilihan terha-dap ketua dan wakil BEM Universitas peri-ode mendatang, kegiatan ini juga diadakan pemilihan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UNLAM. Pemilihan ini akan terbagi menjadi daerah-daerah pemilihan (dapil) dari masing-masing fakultas. Didalam DPM memiliki kursi sebanyak tiga puluh buah yang berasal dari masing-masing fakultas. Jadi setiap fakultas, memiliki jatah seban-yak tiga kursi untuk maju menjadi pengurus DPM UNLAM periode selanjutnya. Tata cara pemilihan pada Pemilu Mahasiswa UNLAM tahun ini menggunkan sistem pencoblosan. Anggaran Pemilu Mahasiswa UN-LAM tahun ini berasal dana hibah gubernur yang sampai saat ini belum cair. Akhirnya, karena kegiatan ini penting maka Rektorat UNLAM meminjamkan dana untuk penye-lenggaraan kegiatan ini. Jadi dengan adanya kegiatan ini, KPUM UNLAM berharap kalian bisa meng-gunakan hak suara dengan bijak karena suara kalian akan menentukan masa depan UNLAM kedepannya.

Page 15: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM

15

xxvi / september oktober 2014

TIPS

Pernah gak sih suatu hari di pertengahan bulan, pas ngecek dompet eh ternyata hanya tersisa beberapa lembar uang seribu perak, kemudian cek ATM eh ternyata uang bulanan belum dikirim orang tua. Padahal, baru pertengahan bulan dan kamu bingung bagaimana mengelola keuangan yang mulai menipis itu. Kamu pun merasa bahwa uang kiriman serasa tidak cukup untuk digu-

nakan selama sebulan, dan akhirnya minta uang tambahan sama orang tua.Kejadian diatas banyak terjadi di kalangan mahasiswa, apal-agi untuk mereka yang sedang merantau alias kuliah dikota yang terpisah dengan orang tua. Kejadian diatas dikarenakan kita kurang disiplin dalam mengatur keuangan. Oleh karena itu, di rubrik INTRO-Tips kali ini kami bakal membagikan tips untuk kalian bagaimana mengelola keuangan yang baik di kalangan mahasiswa. Apa aja? Yuk simak!

1. Bedakan antara Kebutuhan dan Keinginan Kamu wajib membedakan dua kata ini, walaupun agak mempunyai kesamaan, dua kata ini sangat berbeda jauh. Jika kamu sedang punya uang yang pas-pasan, hal per-tama yang harus dipenuhi adalah kebutuhan, lalu setelah ter-penuhi baru keinginan bisa dijalankan. Misalnya, saat uang kamu sedang pas-pasan dan hanya cukup untuk biaya ma-kan saja, tapi tiba-tiba teman kamu mengirim pesan ke kamu, mau ngajak untuk hangout sama teman-teman yang lain. Pastinya akan menghabiskan uang yang cukup banyak di dompet kamu. Pilihannya antara dua, kamu bisa beli makan atau mau hura-hura sesaat. Nah, kamu harus bisa memprioritaskan yang mana yang lebih penting dan yang tentunya tidak merugikan kamu kan? Di kasus seperti ini dilarang keras untuk memakai alasan “merasa tidak enak dengan teman” yaa.

2. Biasakan Menabung! Menabung selama jadi mahasiswa? Memang Bisa? Pasti bisa, ketika kamu punya niat yang kuat untuk menjalankannya. Menabung adalah salah satu cara investasi paling mudah yang bisa kamu lakukan. Jika kamu tidak mempunyai tabungan di bank, kamu juga bisa memakai celengan sebagai alternatif.

Untuk mempermudah kebiasaan menabung, pakailah prinspip “Save first, then use!”. Apa itu ? Simpan dulu, baru dipakai, kira kira begitulah pengertiannya. Ketika kamu baru men-dapat pemasukkan keuangan dari orang tua atau pekerjaan yang kamu jalani ketika sedang kuliah, simpan 10%-20% untuk kamu simpan sebagai investasi kamu kedepannya. Jangan

langsung dipakai, nanti bisa lupa jika kita harus menabung. Sekedar info nih guys, orang-orang Chiness aja mempunyai kebiasaan “save 60%, use 40%”. So, masih merasa kebanya-kan ketika harus menyimpan 10%-20% uangmu?

3. Catat arus keuangan! Dengan mencatat arus keuangan, kamu bisa men-gontrol bagaimana pemasukkan dan pengeluaran. Pencata-tan seperti ini ibarat rem yang akan menghentikan kamu, ketika pengeluaran kamu sudah melebihi pemasukkan. Un-tuk mencatat arus keuangan caranya cukup mudah, dengan memakai selembar kertas pun jadi atau dengan mengguna-kan catatan harian yang biasa kamu gunakan untuk men-catat berbagai macam hal yang kamu anggap penting. Arus keuangan terbagi menjadi 2 buah kolom, kolom pemasukkan dan pengeluaran. Usahakan, catatan ini diletakkan di tempat yang biasanya kamu lewati atau kamu lihat sehingga kamu akan terus ingat bagaimana catatan keuangan kamu.

4. Batasi pengeluaran sehari-hari Agar 3 poin sebelum nya bisa terlaksana dengan baik, kamu harus membatasi pengeluaran keseharian kamu. Misalnya kamu membatasi uang keseharian Rp.30.000,- maka jangan sampai berlebih daripada itu. Tentukan yang mana yang harus dipenuhi terlebih da-hulu.

Naah, itulah sedikit tips yang mengenai menejemen keuangan ala mahasiswa. Walaupun sedikit, tetapi ini merupakan inti diantara tips-tips pengelolaan keuangan lho. Selamat mencoba guys!

MANAJEMEN KEUANGAN “MAHASISWA“By : Donny

Materi mengenai hak dan kewajiban telah kita terima dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi dalam mata pelajaran Pendidikan Ke-warganegaraan. Sejak dini manusia telah diperkenalkan kedua aspek ini baik secara

lisan maupun tertulis. Namun dari segi penerapannya, dua hal tersebut jarang sekali berimbang. Bahkan dalam lingkungan kecil seperti keluarga, ke-seimbangan antara hak dan kewajiban sangat jarang ditemui. Misalnya saja, seorang anak yang selalu meminta uang jajan berlebih, namun tidak belajar dengan maksimal. Akibatnya hasil yang didapat tidak maksimal dan akan ada pihak yang merasa dirugikan. Tak jauh berbeda dengan hubungan antara masyarakat dan pemerintah. Hak dan kewajiban adalah masalah yang sangat sensitif jika sudah menyinggung pada masalah kenegaraan. Rakyat dan pemerintah saling tunjuk-menunjuk siapa yang tidak diberi hak dan siapa yang tidak melaksanakan kewajibannya. Keduanya pun cenderung men-yatakan telah melaksanakan kewajibannya, walaupun bukti dari pernyataan itu tetap kembali pada diri masing-masing pihak. Kecenderungan yang terjadi di masyarakat adalah menunggu hak-haknya dulu dipenuhi, barulah ia melaksana-kan kewajibannya. Mindset yang salah ini membuat sistem tidak berjalan sebagaimana mestinya. Banyak yang dirugikan karena saling lempar siapa yang harus melaksanakan haknya terlebih dahulu. Kewajiban terus ditunda pelaksanaanya. Hal ini menyebabkan masalah-masalah baru terus bermunculan. Mana yang harus dilakukan duluan antara hak dan kewajiban pada dasarnya sama seperti pertanyaan mana yang lebih dulu antara telur dan ayam. Kita tidak bisa me-nentukan mana yang lebih dulu. Keduanya sa-ma-sama penting dan harus terpenuhi, Tudingan dari rakyat adalah pemerintah belum memenuhi haknya. Janji-janji lewat program pemerintah dirasa belum ada realisasinya. Misalnya, program pendidikan Wajib Belajar 9 tahun yang menyatakan

setiap anak berhak mendapatkan pendidikan dari jenjang se-kolah dasar hingga sekolah menegah pertama. Program ini bahkan telah berkembang menjadi Wajib Belajar 12 tahun, ditambah dengan sekolah menengah atas selama 3 tahun. Namun dilihat dari segi pelaksanaannya, masih banyak anak-anak Indonesia yang tidak mengecap pendidikan formal. Ini kemudian dapat menjadi alasan rakyat tidak memenuhi kewajibannya. Pajak yang harusnya dibayar tepat waktu, malah lambat. Kemudian berimbas pada proyek-proyek pembangunan di daerah, sampai penyediaan sa-rana prasa- rana. Sep-erti domino, m a s a l a h satu kemudian m e n i m p a masalah lain- nya. P a d a h a l apabila kedua belah pihak m e l a k s a n a - kan hak dan kewajiban d e n g a n s e i m b a n g , k o n d i s i yang panas akan dapat d i m i n i m a l i - sir bahkan d i h i n d a r i . Hubungan kondusif dan timbal balik yang bersifat positif juga akan terbina dengan baik. Namun diperlukan juga pemikiran terbuka menge-nai hak dan kewajiban. Khususnya dalam meminta hak ketika kewajiban telah dilaksanakan. Terkadang hak tidak dipenuhi karena berbagai faktor. Dari kelalaian, faktor teknis, sampai adanya pihak-pihak yang memang sengaja menyelewengkan hak orang lain.Sebagai contoh, dalam dunia kampus, masalah hak dan ke-wajiban juga salah satu tema yang tak habis untuk dibahas. Mahasiswa sering mengeluh tentang pihak kampus yang kurang dalam hal penyediaan fasilitas dan kurang memper-hatikan kreativitas serta prestasi akademik maupun non aka-demik yang mereka raih. Perlu adanya pemikiran yang terbuka mengapa

pihak kampus sampai hati melakukannya. Apakah mereka yang belum melakukan kewajiban mereka sebagai maha-siswa, yaitu membayar SPP? Jika mereka merasa telah me-menuhi kewajiban tersebut, maka perlu diselidiki kembali apakah uang yang mereka setorkan seharusnya mampu me-maksimalkan fasilitas yang ada. Mungkin saja pihak kampus justru sedang kebingungan karena saking banyaknya penge-luaran sehingga ada beberapa poin yang terlupa. Atau ma-hasiswa juga dapat meminta pihak kampus agar memberikan transparansi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman, seka-ligus memperkecil adanya tindak korupsi dan berbagai jenis penyelewengan dana lainnya. Sebagai mahasiswa yang dielukan sebagai agen pe-rubahan, kita harus memiliki pemikiran yang kritis dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan. Hanya karena tidak dipenuhi haknya, langsung menuduh korupsi dan lain-nya tanpa bukti atau penyelidikan adalah tindakan yang tidak bijak. Justru akan berbalik menyerang diri sendiri. Pihak kampus sendiri juga tidak perlu terbakar emosi karena pernyataan menuduh dari pihak mahasiswa. Mahasiswa memiliki hak untuk mengetahui apa yang ter-jadi dengan fasilitas pendukung belajar di kampus. Dengan bertindak terbuka, maka akan meminimalisir gesekan-gese-kan tidak perlu antara pihak kampus dan mahasiswa. Kegia-tan belajar-mengajar pun dapat berlangsung lebih kondusif. Tidak hanya masalah kampus, berbagai masalah di sekitar kita yang berkaitan dengan hak dan kewajiban juga dapat dihindari dengan keterbukaan pikiran serta kesadaran diri. Selain itu, keterbukaan dan kesadaran juga akan melatih pikiran serta sikap kita agar lebih kritis dalam bermasyarakat. Mulai sekarang kita harus bisa membagi mana hak dan kewajiban kita. Di mana pun posisi kita, berusahalah untuk tidak meraung-raung meminta hak tanpa melakukan kewajiban. Kalaupun ternyata hak kita tidak juga dipenuhi walau telah melaksanakan kewajiban, mintalah dengan pe-nuh etika. Dengan kita melalaikan kewajiban, kita turut me-nyumbang masalah baru untuk lingkungan kita.

Imbangi Hak dan KewajibanOleh : Dina

INTR-O SPEKSI

Page 16: Tabloid INTR-O LMP FISIP UNLAM