LAPORAN PENGAMATAN MANGKURAT BANJARBARU PROVINSI ... fileLaporan ini berisi tentang jumlah dan jenis...

22
LAPORAN PENGAMATAN EKOLOGI TUMBUHAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Oleh: Abdullah Deny Fakhriza Ferdi Ikhfazanoor M. Syamsudin Noor Nor Arifah Fitriana Novia Novariani PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ILMU KEHUTANAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2016

Transcript of LAPORAN PENGAMATAN MANGKURAT BANJARBARU PROVINSI ... fileLaporan ini berisi tentang jumlah dan jenis...

LAPORAN PENGAMATAN

EKOLOGI TUMBUHAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Oleh:

Abdullah

Deny Fakhriza

Ferdi Ikhfazanoor

M. Syamsudin Noor

Nor Arifah Fitriana

Novia Novariani

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI ILMU KEHUTANAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2016

i

PRAKATA

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan ke khadirat Allah SWT. yang

mana atas berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya akhirnya tim penulis dapat

menyelesaikan penyusunan laporan praktik pengamatan di Lingkungan Kampus

Unlam Banjarbaru.

Laporan ini berisi tentang jumlah dan jenis vegetasi yang ada di lingkungan

Unlam Banjarbaru yang mana untuk lingkungan Unlam sekitar Mesjid Al Baythar,

Warung Bambu, dan Fakultas Pertanian Unlam ditemukan sebanyak 18 jenis

tumbuhan yang terdiri atas jenis pohon penghasil buah, tumbuhan hias, dan peneduh.

Vegetasi yang memiliki keterkaitan sebagai habitat bagi satwa burung dan tupai.

Terjadi rantai makan yang sederhana (singkat) yang terjadi di ekosistem lingkungan

Unlam Banjarbaru.

Dalam penulisan ini tentunya banyak terdapat kekurangan yang luput dari mata

para tim penulis, maka dari kami mengharapkan sekali adanya suatu saran atau kritik

yang bersifat konstruktif untuk menjadikan laporan ini menjadi lebih baik.

Akhirnya, kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi

kita semua. Wassalam

Banjarbaru, 18 Januari 2016

Tim Penulis.

ii

DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 3

II. METODE PENGAMATAN ................................................................ 4

A. Waktu dan Tempat ........................................................................ 4

B. Objek Pengamatan ......................................................................... 4

C. Alat Pengamatan ............................................................................ 4

D. Cara Pengamatan ........................................................................... 4

III. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 6

A. Jenis Tumbuhan di Lingkungan Unlam ........................................ 6

B. Rantau Makanan Vegetasi yang Terjadi di Lingkungan Unlam . 10

C. Vegetasi Sebagai Habitat Satwa di Lingkungan Unlam ............... 11

D. Manfaat Lain Vegetasi di Lingkungan Unlam .............................. 12

IV. PENUTUP ............................................................................................ 16

A. Kesimpulan ..................................................................................... 16

B. Saran ............................................................................................... 16

iii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Jenis tumbuhan yang ditemukan di lokasi pengamatan .................................. 6

2. Jenis tumbuhan dan manfaat yang diberikan untuk lingkungan

kampus Unlam .............................................................................................. 12

iv

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Palm Raja yang digunakan sebagai tanaman hias di lingkungan

Unlam Banjarbaru .........................................................................................

8

2. Jati (Tectona grandis) di halaman Mesjid Al Baythar Unlam

Banjarbaru ....................................................................................................

9

3. Rantai makanan yang terjadi di lingkungan Unlam........................................ 10

4. Pohon ketapi sebagai tempat berteduh dan parkir kendaraan

bermotor .......................................................................................................

13

5. Pohon trembesi (Samanea saman) yang biasa digunakan untuk

parkir kendaraan bermotor ............................................................................

14

6. Pohon Belimbing yang digunakan untuk parkir kendaraan

bermotor di halaman Mesjid Al Baythar ........................................................

14

7. Kelapa sawit ditanam di sekitar Fakultas Pertanian Unlam ............................ 15

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekologi merupakan ilmu yang tentang lingkungan. Dalam hal ini ekologi

berperan sebagai sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang segala hal-hal yang

terjadi di lingkungan mulai dari satu jenis hewan atau tumbuhan (individu) sampai

pada kumpulan banyak jenis hewan dan tumbuhan yang tinggal dalam suatu kawasan

yang mana saling terjadi interaksi baik sesama makhluk hidup (hewan dan tumbuhan;

biotic) maupun interaksi antara hewan dan tumbuhan tersebut dengan lingkungan

(abiotik).

Ekologi hutan merupakan ilmu yang mempelajari lingkungan hutan. Dalam

ekologi hutan ini dipelajari berbagai hal seperti populasi, habitat, relung, rantai

makanan, komunitas, interaksi makhluk hidup dan hal lainnya yang terjadi di dalam

lingkungan (kawasan hutan) tersebut.

Kawasan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) merupakan salah satu

kawasan yang menjadi habitat beberapa spesies tumbuhan ataupun hewan. Adanya

tumbuhan (vegetasi) yang ada di kawasan Unlam ada yang sengaja ditanam seperti

jenis-jenis Mahoni (Sweitenia mahagoni), Kiara Payung (Fillicium decipiens),

Trembesi (Samanea saman) dan jenis-jenis tumbuhan lainnya, selain itu juga ada

beberapa jenis tumbuhan lain yang tumbuh secara alami di kawasan Unlam seperti

Akasia (Acacia sp), semak belukar, dan lain-lain. Selain hal tersebut di kawasan

Unlam ini juga menjadi habitat beberapa jenis satwa yang melakukan aktivitas

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 2

kehidupan dengan menggunakan beberapa jenis tumbuhan yang ada sebagai habitat

atau sumber makanan untuk satwa tersebut.

Sudah diketahui bahwa setiap jenis tumbuhan ataupun satwa dalam

kehidupannya memerlukan makan untuk keberlangsungan hidup mereka. Dalam

makanan ini akan terbentuk sebuah rantai makanan yang saling berkaitan di antara

makhluk hidup tersebut (tumbuhan dan satwa), rantai makanan ini merupakan proses

terjadinya makan dan dimakan di antara sesama makhluk hidup tersebut. Dalam

rantai makan ini yang berperan sebagai produsen adalah tumbuhan.

Tumbuhan tidak hanya berfungsi sebagai produsen (sumber makanan) awal

bagi konsumen tingkat pertama, tetapi juga memiliki peran penting lainnya bagi

makhluk hidup seperti penyedia oksigen, penyerap karbon, penahan erosi, dan lain-

lain.

Hal-hal tersebut di atas juga tentunya juga dimiliki oleh vegetasi yang ada di

sekitar kawasan Unlam. Sehingga berangkat dari hal tersebut muncul beberapa

pertanyaan seperti; apa saja vegetasi yang berada di kawasan Unlam? Bagaimana

rantai makanan yang terjadi? Apa saja manfaat yang dihasilkan oleh tumbuhan

terhadap satwa yang berada di kawasan Unlam? Apa manfaat lain yang diberikan

tumbuhan yang berada di kawasan Unlam selain untuk satwa?.

Berangkat dari pertanyaan diatas, maka dilakukanlah pengamatan di kawasan

Unlam untuk menjawab hal-hal tersebut diatas.

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 3

B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dilaksanakannya praktik pengamatan ini adalah:

1. Menginventarisasi jumlah dan jenis tanaman yang tumbuh di lingkungan

Unlam

2. Menganalisis rantai makanan yang terjadi di lingkup vegetasi yang ada di

lingkungan unlam

3. Menganalisis hubungan vegetasi yang ada dengan habitat satwa

4. Menganalisis peran lain yang dimiliki vegetasi selain sebagai habitat satwa.

Adapun manfaat yang diharapkan dari pengamatan ini adalah didapatnya

informasi tentang jenis-jenis vegetasi yang ada di lingkungan Unlam dan

keterkaitannya dengan satwa-satwa serta manfaat lain yang diberikan oleh vegetasi

tersebut.

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 4

METODE PENGAMATAN

A. Waktu dan Tempat

Pengamatan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 Januari 2016 bertempat di

lingkungan Unlam Banjarbaru dengan konsentrasi seitar Mesjid Al Baythar, Warung

Makan Bambu dan Fakultas Pertanin Unlam.

B. Objek Pengamatan

Objek dalam pengamatan ini adalah jenis-jenis tumbuhan dengan diameter 7,5

cm yang tumbuh di sekitar mesjid Al Baythar, Warung Makan Bambu dan Fakultas

Pertanian Unlam.

C. Alat Pengamatan

Alat yang digunakan dalam pengamatan ini adalah:

1. Alat tulis kantor (ATK), yang digunakan untuk mendata segala jenis tanaman

yang tumbuh di lokasi pengamatan

2. Kamera, yang digunakan untuk dokumentasi pengamatan.

D. Cara Pengamatan

Pengambilan data pengamatan dilakukan dengan cara transek, yakni berjalan

menyusuri lokasi pengamatan. Untuk pendataan jenis-jenis pohon dilakukan dengan

cara sensus, yakni mencatat dan menghitung secara keseluruhan jenis-jenis tanaman

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 5

dengan diameter 7,5 cm yang tumbuh pada lokasi pengamatan. Untuk pengamatan

manfaat vegetasi baik untuk habitat satwa atau manfaat lainnya dilakukan dengan

observasi (pengamatan) langsung di lokasi pengamatan.

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 6

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jenis Tumbuhan di Lingkungan Unlam

Jenis tumbuhan yang tumbuh di lingkungan Unlam (Mesjid Al Baythar,

Warung Bambu, dan Fakultas Pertanian) seperti yang terlihat pada tabel 1. Dari tabel

1 terlihat bahwa Karet (Hivea brasiliensis) merupakan jenis tanaman yang paling

banyak ditemukan di sekitar lokasi pengamatan, yang disusul dengan Mahoni daun

kecil (Swietenia mahagoni) dan Kiara Payung (Fillicium decipiens).

Tabel 1. Jenis tumbuhan yang ditemukan di lokasi pengamatan

No. Jenis Tumbuhan Nama Ilmiah Jumlah Individu

1. Mahoni daun kecil Swietenia mahagoni 14

2. Ketapi Sandroricum koatjape 7

3. Jati Tectona grandis 1

4. Belimbing Averrhoa carambola 4

5. Trembesi Samanea saman 4

6. Kiara Payung Fillicium decipiens 8

7. Mangga Mangifera indica 3

8. Sukun Artocarpus communis 1

9. Jengkol 1

10. Cemara Casuarina sp 6

11. Lamtoro Luecaena leucocephala 2

12. Gedondong 1

13 Karet Hivea brasielinsis 40*

14. Kelapa Sawit Eriogiosum rubiginosum 6

15. Angsana 7

16. Palm Raja Roystonea regia 24

17. Jambu Psidium guajava 2

18. Rambutan Nephelium lappaceum 1

Jumlah individu 132

Sumber data: Hasil pengamatan

Keterangan: *dalam bentuk kumpulan (populasi) yang begitu rapat, jadi data yang didapat belum jelas,

kemungkinan melebihi 40 batang.

Tabel 1 diatas terlihat bahwa dari hasil pengamatan yang dilakukan ditemukan

sebanyak 132 individu dari 18 jenis tumbuhan yang ditemukan di lokasi pengamatan.

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 7

Jumlah individu terbanyak adalah jenis karet yang mana ditemukan sebanyak 40 jenis

individu yang terhitung, dan kemungkinan besar lebih dari jumlah tersebut karena

perhitungan terkendala dengan terulangnya perhitungan akibat pertumbuhan karet

yang begitu rapat di lokasi pengamatan, karena pengamatan hanya dilakukan dengan

cara menghitung secara langsung, bukan seperti pelaksanaan inventarisasi yang

sesungguhnya yang menggunakan penandaan terhadap tumbuhan yang sudah

dilakukan pendataan. Populasi Karet ini tepatnya di sekitar kawasan warung makan

bambu unlam (di belakang warung atau pinggir jalan masuk area rumah kawasan

kuliner bambu). Dari informasi yang didapat dari penjual yang ada di sana, bahwa

karet tersebut dulunya adalah bibit-bibit karet yang ditumpuk dibiarkan di sana, lama

kelamaan karena tidak dilakukan pemindahan untuk ditanam di tempat lain akhirnya

karet-karet tersebut tumbuh dengan sendirinya dengan jarak yang tidak menentu.

Dilihat dari kondisi karet-karet yang ada disana, terlihat pertumbuhannya sehat dan

bahkan beberapa ada yang tumbuh dengan tinggi lebih dari 10 meter dengan diameter

lumayan besar. Karet dulunya merupakan jenis tanaman perkebunan dan sekarang

juga sudah diklaim sebagai salah satu jenis tanaman kehutanan. Karet ini memiliki

berbagai manfaat baik untuk kayu bakar, dan manfaat yang paling berperan untuk

penunjang ekonomi berupa hasil getah (lateks) dari karet tersebut. Karena memiliki

getah yang bisa dimanfaatkan, sehingga karet ini untuk wilayah hulu sungai sering

juga disebut dengan “gatah”.

Dari 18 jenis tumbuhan yang ditemukan pada lokasi penelitian sebanayak 8

jenis merupakan tumbuhan yang memberikan manfaat berupa buah, seperti Ketapi,

Belimbing, Mangga, Sukun, Jengkol, Gedondong, Jambu dan Rambutan. Tujuh

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 8

jenis tumbuhan tersebut di lokasi pengamatan merupakan jenis tumbuhan yang secara

sengaja ditanam, namun Gedondong diduga tumbuh secara alami. Gedondong

ditemukan hanya 1 batang, yang mana lokasi pertumbuhannya berada di pinggir jalan

di antara Mesjid Al-Baythar dengan Warung Makan Bambu, diduga gedondong ini

tumbuh karena adanya biji yang terlempar di lokasi tersebut. Berbeda dengan jenis-

jenis yang lain, mereka tumbuh dengan jarak yang teratur. Seperti jambu, ketapi,

terlihat tumbuh dengan teratur. Kebanyakan untuk tumbuhan penghasil buah ditanam

di lingkungan Fakultas Pertanian.

Gambar 1. Palm Raja yang digunakan sebagai tanaman hias di lingkungan Unlam

Banjarbaru

Palm raja yang banyak ditemukan pada lokasi pengamatan ditanam secara

sengaja dengan tujuan untuk tanaman hias. Terlihat Palm-palm yang ditemukan di

lokasi penelitian sudah memiliki diameter yang besar dan tinggi (gambar 1). Namun

jika dibiarkan tanpa perhatian, Palm raja ini bisa membahayakan untuk aktivitas

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 9

civitas akademika ataupun fasilitas kampus karena rawan tumbang dengan kondisi

batang yang mudah lapuk apalagi jika tumbuhan tersebut sudah mati pucuk (tidak

hidup lagi). Palm-palm ini ditemukan ditanam di pinggir jalan dan di halaman

kampus Fakultas Pertanian, begitu juga di lingkungan kampus lainnya. Jati yang

dikenal sebagai tanaman kehutanan yang hanya bisa tumbuh di pulau Jawa juga

ditemukan di lokasi pengamatan (halaman Mesjid Al-Baythar) yang tumbuh dengan

baik. Terlihat jati tersebut memiliki diameter yang lumayan besar dengan tinggi

mencapai 10 meter.

Gambar 2. Jati (Tectona grandis) di halaman Mesjid Al Baythar Unlam Banjarbaru

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 10

B. Rantai Makanan Vegetasi yang terjadi di Lingkungan Unlam

Melihat dari kondisi lokasi pengamatan (lingkungan Unlam) proses rantai

makanan yang terjadi tidak terlalu panjang, mungkin hal bisa saja kita sebut dengan

rantai makanan yang sederhana. Dari gambar 3 di bawah dapat terlihat bahwa rantai

makanan yang terjadi begitu cepat, hanya sedikit yang terlibat dalam rantai makanan

tersebut dimulai dari sinar matahari sumber energy sampai pada tupai atau burung

sebagai konsumen pertama (herbivora), maka setelah itu rantai makanan sudah

terputus sampai pada decomposer (pengurai).

Gambar 3. Rantai makanan yang terjadi di lingkungan Unlam

Terlihat dari gambar 3 di atas, energy dari matahari digunakan oleh tumbuhan

yang memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses

dimana tumbuhan merubah CO2 da H2O dengan bantuan sinar cahaya matahari

menjadi karbohidrata dan O2 (Oksigen). Selanjutnya segala yang tersedia dalam

Energi

(Matahari)

Tumbuhan

(Produsen) Tupai/burung

(Konsumen I)

Dekomposer (Pengurai)

Manusia

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 11

tumbuhan seperti karbohidrat dan yang lainnya, akan dikonsumsi oleh konsumen I

(herbivora). Di lingkungan unlam yang menjadi herbivore (konsumen I) pada

pengamatan hanya ada burung dan tupai (satwa) juga manusia. Selanjutnya setelah

herbivore (tupai dan burung) dan manusia tidak ada lagi konsumen tingkat II yakni

satwa pemakan daging (karnivora), sehingga aliran rantai makanan terhenti. Setelah

konsumen pertama mati, maka langsung diuraikan oleh decomposer.

Bukan hal aneh kenapa rantai makanan di lingkungan Unlam begitu pendek,

karena lingkungan Unlam sendiri merupakan suatu ekosistem seperti hutan yang

terdapat berbagai jenis tumbuhan dan satwa yang liar yang bisa saling makan, tapi

lingkungan merupakan sebuah ekosistem social (lingkungan social) yang terdiri atas

masyarakat manusia dalam hal ini civitas akademika Unlam.

C. Vegetasi Sebagai Habitat Satwa di Lingkungan Unlam

Hasil pengamatan di lokasi terlihat bahwa beberapa tumbuhan menjadi habitat

beberapa satwa yang ada di lingkungan Unlam. Satwa yang menggunakan vegetasi

di lingkungan Unlam terdiri atas Tupai dan Burung. Burung-burung yang biasa

menggunakan vegetasi di lingkungan Unlam dari hasil pengamatan terdiri atas jenis

burung gereja, burung kutilang, dan burung-burung lain yang tidak teridentifikasi

jenisnya.

Burung-burung yang ada tidak hanya menggunakan vegetasi yang ada di

lingkungan Unlam, namun ada juga sebagian yang menggunakan vegetasi tersebut

sebagai makanan mereka. Jenis vegetasi yang menjadi makanan bagi burung adalah

jambu, dan beberapa jenis tumbuhan lain. Selain burung juga ada tupai yang

memanfaatkan buah-buahan yang ada di sekitar Unlam sebagai makanannya, tupai

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 12

biasanya memakan buah-buahan ketapi yang banyak terdapat di sekitar kampus

Fakultas Pertanian Unlam.

D. Manfaat Lain Vegetasi di Lingkungan Unlam

Segala jenis tumbuhan yang ada muka bumi ini semuanya memiliki manfaat

baik itu untuk makhluk hidup (satwa dan manusia serta tumbuhan) juga bermanfaat

untuk lingkungan. Manfaat untuk makhluk hidup, tumbuhan bisa menghasilkan

oksigen untuk kebutuhan bernapas makhluk hidup, sumber makanan, sumber papan,

sumber obat-obatan, dan manfaat lainnya. Dari segi lingkungan tumbuhan bisa

berperan sebagai pencegah erosi, penyimpan air (reservoir), pengatur hidrologi, dan

lain-lain.

Vegetasi yang ada di lingkungan Unlam selain berperan sebagai habitat untuk

satwa yang ada disana, juga memberikan manfaat yang bermacam-macam seperti

terlihat pada tabel 2. Belimbing dan pohon ketapi yang berada di halaman Mesjid Al-

Baythar memberikan manfaat yang banyak, mereka selain sebagai tumbuhan

penghasil buah dan oksigen juga memberikan manfaat sebagai peneduh dan tempat

parkir kendaraan bermotor yang datang beribadah ke Mesjid Al Baythar.

Tabel 2. Jenis tumbuhan dan manfaat yang diberikan untuk lingkungan Kampus

Unlam

No. Jenis Tumbuhan Manfaat

1. Mahoni daun kecil

2. Ketapi Buah, Oksigen, Peneduh*

3. Jati Oksigen, Peneduh*

4. Belimbing Buah, Oksigen, Peneduh*

5. Trembesi Oksigen, Peneduh*

6. Kiara Payung Tanaman Hias

7. Mangga Buah

8. Sukun Buah

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 13

9. Jengkol Buah

10. Cemara Peneduh

11. Lamtoro Peneduh

12. Gedondong Buah

13 Karet -

14. Kelapa Sawit Tanaman Hias

15. Angsana Peneduh

16. Palm Raja Tanaman Hias

17. Jambu Buah

18. Rambutan Buah

Di halaman Mesjid Al-Baythar beberapa jenis tumbuhan digunakan sebagai

tempat berteduh atau sebagai tempat untuk memarkir kendaraan bermotor

pengunjung yang ingin melaksanakan shalat di Mesjid. Jenis-jenis yang digunakan

sebagai peneduh memang memiliki tajuk yang lebar sehingga dapat menjadi tempat

santai berteduh ataupun sebagai parkir kendaraan bermotor (gambar 3). Jenis-jenis

tersebut seperti Jati, Trembesi, Ketapi dan Belimbing.

Gambar 4. Pohon Ketapi sebagai tempat berteduh dan parkir kendaraan bermotor

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 14

Gambar 5. Pohon Trembesi (Samanea saman) yang biasa digunakan untuk parkir

kendaraan bermotor

Gambar 6. Pohon Belimbing yang digunakan untuk parkir kendaraan bermotor di

halaman Mesjid Al Baythar

Selain berfungsi sebaga peneduh dan tempat parkir, beberapa jenis tumbuhan

yang lain juga ditanam sebagai penghias kampus Unlam seperti Kelapa sawit yang

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 15

banyak tumbuh di sekitar kampus pertanian Unlam, selain itu masih ada jenis lain

seperti Palm dan Kiara Payung.

Gambar 7. Kelapa Sawit yang ditanam di sekitar Fakultas Pertanian Unlam

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 16

IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan di lingkungan Unlam

adalah:

1. Terdapat sebanyak 132 batang (individu) dari 18 jenis tumbuhan yang berada

di lingkungan Unlam (Mesjid Al Baythar, Warung Bambu, dan Fakultas

Pertanian)

2. Rantai makanan yang terjadi di lingkungan Unlam berlangsung secara

sederhana (singkat) yakni dari perubahan energy matahari – tumbuhan –

konsumen I (herbivora) – pengurai (decomposer)

3. Vegetasi yang ada di lingkungan hanya digunakan oleh satwa burung dan

tupai sebagai habitat, selain itu juga memanfaatkan beberapa jenis vegetasi

berbuah sebagai sumber makanan mereka

4. Manfaat lain vegetasi yang ada di lingkungan Unlam sebagai peneduh, tempat

parkir, sumber oksigen, dan estetika (keindahan) atau tanaman hias.

B. Saran

Kepada pengurus kampus dalam hal coordinator Unlam Banjarbaru untuk

memperhatikan tumbuhan-tumbuhan yang sudah besar dan menjulang tinggi seperti

pohon palm, mahoni, dan trembesi. Jika tumbuhan tersebut sudah dalam keadaan tua,

hendaknya dilakukan penebangan lebih awal agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan seperti adanya pohon yang roboh tiba-tiba ketika angin bertiup kencang

Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 17

atau adanya dahan-dahan yang jatuh akibat pelapukan karena usia dari tumbuhan itu

sendiri.