tabel kelarutan
-
Upload
dhytaanggrasari -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of tabel kelarutan
-
7/23/2019 tabel kelarutan
1/8
b. Pengertian Kelarutan
Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam
larutan jenuh pada temperature tertentu dan secara kualitatif didefinisikan sebagai
interaksi spontan dari dua atau lebih zat membentuk dispersi molekul homogen. (8)
Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 20 0
dan kecuali dinyatakan lain menunjukkan baha ! bagian bobot zat padat atau ! bagian
"olume zat cair larut dalam bagian sebagai berikut (!) #
$stilah kelarutan %umlah bagian pelarut diperlukanuntukmelarutkan ! bagian zat
&angat mudah larut
'udah larut
arut
gak sukar larut
&ukar larut
&angat sukar larut
Praktis tidak larut
Kurang dari !
! sampai !0
!0 sampai *0
*0 sampai !00
!00 sampai !000
!000 sampai !0000
lebih dari !0000
c.
Larutan sebagai termodinamika stabil
+eberapa tipe aglomerasi sebagai flokulasi dan agregasi yang diambil sebagai
ukuran dalam kecenderungan sistem untuk mencapai keadaan termodinamika lebih stabil.
Peningkatan kerja (,) atau energi bebas permukaan , menyebabkan pemecahan dari
padatan ini. Partikel yang lebih kecil dan akibatnya meningkatkan daerah total permukaan
yang diberikan oleh#
, - &. (!)
dimana & adalah tegangan antar muka antara medium cair dan partikel padat. alam
mencapai keadaan yang stabil/ sistem cenderung mengurangi energi bebas permukaan/
dimana keseimbangan dicapai ketika , - 0. Kondisi ini dapat dicapai/ sebagaimana yang
-
7/23/2019 tabel kelarutan
2/8
tampak pada persamaan/ dengan mengurangi tegangan antar muka atau dapat dicapai
dengan mengurangi luas permukaan. (8)
ntuk mencapai pelarut dan zat terlarut menjadi larutan/ seharusnya disertai dengan
penurunan energi bebas system. ,ungsi energi bebeas pada tekanan dan temperature
konstan ditandai dengan simbol 1/ lalu untuk pelaruit yang melarutkan zat terlarut/ 1
harus negatif. Kemampuan dari system untuk melakukan kerja dikurangi selama
pembentukan larutan. Perubahan energi bebas untuk bahan proses diberikan dengan
persamaan #
1 - 3 4 5&
imana# 3 - perubahan entalpi (panas)/ yang merupakan ukuran energi term al
yang tersimpan
5 - temperature absolute
& - Perubahan entalpi. 6ntropi merupakan ukuran kekacauan dan
dihubungkan pada jumlah konfigurasi yang mungkin dan
peraturan struktur dalam sebuah system
Kelarutan adalah proses persamaan dan criteria proses untuk mencapai dan menjaga titik
ekuilibrum yang mana perubahan energi bebas dari proses menjadi 0. Pada titik jenuh/ 3 -
5&. (*)
d. Mekanisme Kelarutan
Solvasi dan hidrasi# %ika garam ionik dilarutkan/ misalnya dalam air/ terjadi pemisahan
dari kation dan anion. 1aram yang mengikuti orientasi molekul pelarut. 7rientasi molekul
pelarut disekitar ion dalam larutan. Prosesnya disebut sol"asi (hidrasi jika terlarut dalam
air)/ ini hanya mungkin terjadi jika pelarutnya sangat polar. +agaimanapun dipol4dipol
ditarik dan ditahan oleh ion4ion solut larutan. Pelarut juga harus memiliki kemampuan
untuk menjaga agar ion4ion bermuatan yang tersol"asi tetap terpisah/ dengan energi
minimal.
-
7/23/2019 tabel kelarutan
3/8
9airan polar seperti air dapat menunjukkan aksi pelarut oleh kemampuannya
memutuskan ikatan ko"alen dalam zat terlarut dan kemudian terjadi ionisasi zat terlarut.
$on4ion yang dihasilkan dari reaksi pendahuluan dengan pemutusan ikatan ko"alen
selanjutnya dipertahankan dalam larutan dengan mekanisme yang sama dengan garam4
garam ionik. 9ontoh 3idrogen klorida dilarutkan dalam air.
39l : 327 3*7:: 9l4
'ekanisme lain dari cairan polar sebagai pelarut adalah termasuk saat pelarut dan zat
terlarut mampu bergabung dengan membentuk ikatan hidrogen. &ebagai contoh
kelarutan alkohol dengan berat molekul rendah dalam air/ digambarkan kemampuan dari
molekul alkohol menjadi kompleks air4alkohol.
Kelarutan eter/ aldehid/ keton/ asam4asam anhidrat dalam air dan dalam pelarut polar
lainnya/ juga sebagian besar dapat terjadi karena pembentukan kompleks asosiasi
antara zat terlarut dan pelarut dengan adanya ikatan hidrogen.
ksi pelarut dari cairan non polar melibatkan suatu makanisme yang berbeda4beda
karena tidak mampu membentuk dipol yang menyebabkan tarik menarik antara ion4ion
dari garam ionik atau memutuskan ikatan ko"alen untuk menghasilkan senyaa ionik
atau membentuyk kompleks asosiasi dengan zat terlarut / cairan nonpolar tidak mampu
melarutkan senyaa polar . Pada umumnya hanya dapat melarutkan bahan4bahan non
polar lainnya yang ikatan antar molekulnya lemah. +iasanya hanya melibatkan gaya
dipol terinduksi.(;)
e. Keuntungan dan Kerugian Sediaan Larutan
(< # !2
-
7/23/2019 tabel kelarutan
4/8
%umlah pelarut dan cairkentalnya (fluiditas) larutan memberikan bentuk pengobatan
yang kurang praktis dibaa dibandingkan dengan sediaan kering atau pekat/ seperti
serbuk atau tablet.
da kemungkinan peningkatan kerusakan karena reaksi kimia terjadi paling cepat
dalam larutan.
(* #
-
7/23/2019 tabel kelarutan
5/8
7bat padat memiliki kecepatan disolusi yang lambat/ sedang larutan aksinya lebih
cepat sebagai obat terlarut dan siap diabsorpsi setelah diberikan.
Kerugian#
ebih besar kemungkinannya untuk mengalami degradasi dan berinteraksi antara
unsur4unsurnya dibanding dengan sediaan padat. 'empunyai rasa obat yang tidak menyenangkan dimana larutan oral sulit untuk diberi
p?engaroma.
f. Komposisi Larutan
!. 9airan pembaaPembaa adalah media yang terdiri dari bahan obat yang dilarutkan atau
didispersikan untuk cairan obat terbagi atas# air/ air aromatik.2. +ahan obat*. +ahan tambahan;. Penstabil arna. Pengaet8. PengaromaA. Pengatur p3 (*)
$$.2.2 &irup Bit. +4compleC
a. lasan Pemilihan Dat ktif- 5iamin 39l (Bitamin +!)
%ika ditinjau dari segi farmakologi/ tiamin merupakan salah satu substansi "itamin +
yang paling penting peranannya- =ibofla"in (Bitamin +2)
Pencegahan dan terapi defisiensi "itamin +2 yang sering menyertai pellagra.
-Piridoksin 39l (Bitamin +@)&ebagai koenzim pada metabolisme dari asam amina.
- &ianokobalamin (Bitamin +!2)&ebagai koenszim pada metabolisme asam amina.
b. lasan Pemilihan +entuk &ediaan+entuk sediaan syrup dipilih karena sediaan larutan lebih cepat diabsorbsi dibandingkan
sediaan lain. +entuk sediaan ini sangat sesuai untuk penggunaan pediatrik dan geriatrik.c. lasan Pemilihan +ahan 5ambahan
- sam skorbat (Pengstabil)igunakan untuk menghilangkan endapan yang terbentuk akibat pencampuran tiamin
dan ribofla"in dalam larutan.
-
7/23/2019 tabel kelarutan
6/8
- &orbitol >0E (Pemanis)
5ermasuk pemanis non4gula/ sehingga tidak membahayakan kesehatan gigi. &elain
menutupi rasa bahan obat/ sorbitol juga dapat menimbulkan sensasi dingin yang
dibutuhkan dalam sediaan mouthash. =elatif bersifat inert dan dapat campur dengan
berbagai bahan serta stabil secara fisik. (!0)
- Propilen 1likol (Co-solvent)5elah banyak digunakan sebagai co-solvent dalam berbagai sediaan farmasetik.
Kemampuan melarutkan bahannya lebih baik dibandingkan dengan gliserin. ianggap
bersifat nontoksik. (!0)- 1liserin (Peningkat "iskositas)
'ampu meningkatkan "iskositas pada konsentrasi rendah. +ersifat nontoksik dan
noniritan. (!0)- Perasa %eruk
ntuk tujuan estetika dan penyesuaian peggunaan dengan konsumen pediatrik.- Pearna %ingga
&esuai dengan perasa yang digunakan.- Fa265 (Pengkhelat)
igunakan sebagai pengkhelat/ 65 dapat membentuk larutan air yang stabil
membentuk kompleks (mengkhelat) alkali dan ion4ion logam berat. Pengkhelat
digunakan agar dapat mencegah terjadinya reaksi antara logam pearna botol amber
dengan bahan aktif. (!0)- sam &orbik
'emiliki akti"itas antibakteri dan antifungi dengan spektrum luas. (!0)- sam &itrat
igunakan untuk mencapai p3 yang menjaga stabilitas sediaan.
$$$.*.2 &irup Bit. +4compleks
-Perhitungan osis
5iamin 39l
anak4anak - !4< tahun - 0/< G 0/> mghari
-
-
7/23/2019 tabel kelarutan
7/8
anak4anak - !4< tahun - 0/> G 0/A mghari
-
-
7/23/2019 tabel kelarutan
8/8
sam sorbik - 0/!E C !00 m - 0/! g
sam sitrat - Hs
Huadest - 2@E C !00 m - 2@ m
Per batch
5iamin 39l - (0/! g C @) : !0E - 0/@@ g
=ibofla"in - (2/@; g
Piridoksin 39l - (0/2 g C @) : !0E - !/*2 g
&ianokobalamin - (200 mcg C @) : !0E - !*20 mcg
sam askorbat - (0/0< g C @) : !0E - 0/** g
&orbitol >0E - (2< m C @) : !0E - !@< m
Propilen glikol - (2; m C @) : !0E - !