Tabel Capaian Kegiatan Aktualisasi
Transcript of Tabel Capaian Kegiatan Aktualisasi
TABEL CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
NO KEGIATAN AKTUALISASI CAPAIAN KEGIATAN OUTPUT/ EVIDENCE
1. Melakukan pelayanan DOTS-TB
pada pasien rawat jalan.
Kegiatan pelayanan DOTS TB pada pasien rawat jalan berjalan pada tanggal 7 dan 8
Desember 2015 bertempat di poliklinik. Dengan melaksanakan tahapan kegiatan :
1. Datang ke poliklinik tepat waktu,dengan mengggunakan jas dokter, serta
menyapa perawat yang ada di poliklinik.
2. Memeriksa kelengkapan peralatan yang dibutuhkan.
3. Mencuci tangan yang baik dan benar, serta menggunakan masker.
4. Memanggil dengan ramah pasien sesuai nomor urut dibantu oleh perawat.
5. Mencocokan nama pasien dengan rekam medis, dan kartu kontrol TB02.
6. Menanyakan keluhan pasien dengan ramah dan sopan, memeriksa fisik secara
cermat dan teliti, melakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
7. Memberikan terapi sesuai fase pengobatan pasien TB, dan membuatkan
resepnya dengan cermat sesuai indikasi.
8. Mencatat hasil pemeriksaan di rekam medis dengan cermat dan teliti.
9. Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya, pengobatan, dan edukasi
kesehatan dengan ramah dan sopan.
10. Memberitahukan setiap pasien untuk masuk ke ruangan unit DOTS.
Nilai-nilai dasar yang dapat diaktualisasikan pada kegiatan ini adalah :
Akuntabilitas
Melakukan pelayanan pasien TB di poliklinik dengan disiplin, tanggung jawab,
Dengan melakukan pemeriksaan pasien
TB di poliklinik dengan penuh disiplin,
tanggung jawab, profesional,
melakukan pemeriksaan dengan cermat
dan teliti, didukung oleh pencatatan
yang sesuai standar , maka penderita TB
mendapatkan pelayanan dan
pengobatan yang baik serta teratur,
sehingga pelayanan pada pasien TB
berjalan efektif dan efisien untuk
mencapai kepuasan pelanggan.
Evidence :
- Foto
- Dokumen
profesional serta melakukan pemeriksaan fisik, dan membuat catatan medik dan
resep dengan cermat dan teliti, transparan dalam menjelaskan penyakit dan
pengobatan pasien.
Nasionalisme
Setiap pasien TB mendapatan pelayanan yang sama, tidak diskriminatif, tanpa
membeda-bedakan status dari pasien, serta membangun kerjasama yang baik
dengan petugas yang ada di poliklinik.
Etika Publik
Dengan bersikap ramah, sopan, dan santun pada setiap pasien TB saat melakukan
pelayanan, serta menjawab pertanyaan pasien tentang penyakitnya dengan
respek.
Komitmen Mutu
Pemeriksaan pasien TB dan pengobatan sesuai dengan kompetensi dokter umum.
Mmelakukan pengobatan pasien TB ,pencatatan dan pelaporan yang sesuai
standar yang telah ditentukan.
Anti Korupsi
TIdak menyalahgunakan wewenag sebagai dokter dengan menuliskan resep yang
sesuai dengan pengobatan yang diberikan, tanpa melebih-lebihkan pengobatan
karena ada gratifikasi.
Secara keselurahan baik tahapan kegiatan maupun aktualisasi nilai-niai dasar dapat
dilaksanakan 100%.
2. Melakukan pertolongan pertama
dalam kegawat daruratan di IGD
Pertolongan pertama dalam kegawatdaruratan di IGD berjalan pada tanggal 10 dan
11 Desember 2015 bertempat di poliklinik. Dengan melaksanakan tahapan
kegiatan :
1. Datang tepat sesuai pergantian shift, menggunakan jas dokter, menyapa
perawat , dan mempersiapkan kelengkapan peralatan.
2. Pasien yang datang ke IGD diterima kemudian dibagi berdasarkan tingkat
kegawat daruratannya.
3. Penanganan pada pasien yang dinilai paling dengan tim perawat.
4. Mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan.
5. Menanyakan keluhan pasien kemudian melakukan pemeriksaan fisik, serta
pemeriksaan penunjang.
6. Menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan kepada pasien atau
keluarganya melalui informed consent.
7. Menuliskan semua hasil pemeriksaan di rekam medis pasien.
8. Memberikan terapi dan menulis resep.
9. Pasien yang telah ditangani , diobservasi sampai keadaan lebih stabil,
kemudian dipindahkan ke ICU atau ruang rawat biasa.
Nilai-nilai dasar yang dapat diaktualisasikan pada kegiatan ini adalah :
Akuntabilitas
Melakukan pemeriksaan kepada pasien dengan penuh tanggung jawab,
profesional, cermat dan teliti. Terbuka dalam memberikan penjelasan tentang
penyakit dan tindakan yang akan diberikan kepada pasien atau keluarganya.
Dengan melakukan pertolongan
kegawat daruratan di IGD dengan
profesional, tanggung jawab cepat dan
tanggap, serta melakukan pemeriksaan
dengan cermat dan teliti, maka pasien
gawat darurat dapat segera mendapat
penanganan dan pengobatan yang
tepat.
Nasionalisme
Menerima pasien dengan tidak diskriminatif, dan menentukan penanganan
terlebih dahulu terhadap pasien yang lebih gawat darurat. Membangun kerjasama
dengan perawat sebagai bagian dari tim IGD.
Etika Publik
Memperlakukan pasien dengan ramah, sopan dan santun saat menanyakan
keluhan dan melakukan pemeriksaan fisik, serta berempati pada kondisi pasien.
Komitmen mutu
Penanganan yang cepat dan tanggap terhadap setiap pasien yang datang ke IGD
terutama yang mengalami kegawat daruratan.
Anti Korupsi
Memberikan terapi dan menuliskan resep tanpa dipengaruhi oleh pihak yang
memberikan gratifikasi.
Secara keselurahan baik tahapan kegiatan maupun aktualisasi nilai-niai dasar dapat
dilaksanakan 100%.
3. Melakukan konsultasi dengan
dokter spesialis.
Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis berjalan pada tanggal 10 dan 11
Desember 2015 bertempat di ruang rawat inap. Dengan melaksanakan tahapan
kegiatan :
1. Melengkapi pemeriksaan setiap pasien yang perlu dikonsulkan sebelum
melakukan konsultasi ke dokter spesialis.
2. Melakukan konsultasi dengan sopan, santun dan hormat.
3. Mendampingi dokter spesialis saat memeriksa pasien yang dikonsultasikan.
4. Hasil konsultasi beserta instruksi dari dokter spesialis dicatat di lembar
pemeriksaan dalam rekam medik
5. Melaksanakan instruksi sesuai yang diberikan oleh dokter spesialis,
Nilai-nilai dasar yang didapat pada kegiatan ini :
Akuntabilitas :
Pemeriksaan pada pasien yang akan dikonsultasikan harus dilakukan secara cermat
dan teliti sebelum dilakukan konsultasi, dan mendampingi dokter spesialis sebagai
bagian dari nilai profesional dan tanggung jawab.
Nasionalisme
Setiap pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut harus dilakukan
konsultasi ke dokter spesialis tanpa membeda-bedakan pasien. Dengan
melakukan konsultasi, artinya membangun kerjasama yang baik antara sesama
dokter.
Etika Publik
Konsultasi kepada dokter spesialis dilakukan dengan ramah, sopan dan santun.
Komitmen Mutu
Menyadari keterbatasan kompetensi dokter umum, sehingga harus melakukan
konsultasi ke dokter spesialis yang secara keilmuan lebih tinggi.
Anti Korupsi
Tidak menyalahgunkan wewenang yang diberikan dengan tetap memberikan
terapi dan peresepan sesuai instruksi dari dokter spesialis.
Secara keselurahan baik tahapan kegiatan maupun aktualisasi nilai-niai dasar dapat
dilaksanakan 100%.
4. Melakukan kunjungan / visite
kepada pasien rawat inap.
Visite kepada pasien rawat inap spesialis berjalan pada tanggal 10 dan 11
Desember 2015 bertempat di ruang rawat inap. Dengan melaksanakan tahapan
kegiatan :
1. Dokter penanggung jawab ruangan memeriksa pasien di ruang rawat inap.
2. Mencuci tangan yang baik dan benar, memakai masker sesuai standar ,serta
jas dokter
3. Melakukan kunjungan ke pasien bersama dengan tim perawat.
4. Menyapa pasien,dan menanyakan keluhan.
5. Melihat rekam medik pasien, kemudian melakukan pemeriksaan fisik.
6. Mengevaluasi perkembangan pasien dari pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
lainnya, seperti laboratorium, rontgen.
7. Menginstruksikan kepada perawat tentang terapi selanjutnya .
8. Menjelaskan perkembangan kondisi pasien,dan menjawab pertanyaan pasien
dengan ramah dan respek.
9. Mencatat semua hasil pemeriksaan dan terapi di rekam medis kemudian
membuat resep sesuai dengan indikasi.
Akuntabilitas
Melakukan pelayanan pasien rawat dengan disiplin, tanggung jawab, profesional
serta melakukan pemeriksaan fisik, dan membuat catatan medik dan resep dengan
cermat dan teliti, transparan dalam menjelaskan penyakit dan pengobatan pasien.
Nasionalisme
Setiap pasien TB mendapatan pelayanan yang sama, tidak diskriminatif, tanpa
membeda-bedakan status dari pasien, serta membangun kerjasama yang baik
dengan perawat di ruang rawat inap.
Etika Publik
Dengan bersikap ramah, sopan, dan santun pada setiap pasien saat melakukan
pelayanan, serta menjawab pertanyaan pasien tentang penyakitnya dengan
respek.
Komitmen Mutu
Melakukan pemeriksaan dan penanganan sesuai kompetensi dokter umum.
Anti Korupsi
TIdak menyalahgunakan wewenang sebagai dokter dengan menuliskan resep yang
sesuai dengan pengobatan yang diberikan, tanpa melebih-lebihkan pengobatan
karena ada gratifikasi.
Secara keselurahan baik tahapan kegiatan maupun aktualisasi nilai-niai dasar dapat
dilaksanakan 100%.
5. Membuat catatan medik pasien
rawat inap.
Membuat catatan medik pasien rawat inap berjalan pada tanggal 7 dan 8
Desember 2015 bertempat di ruang rawat inap. Dengan melaksanakan tahapan
Dengan melakukan pencatatan rekam
medik yang cermat dan teliti, disertai
kegiatan :
1. Membuat catatan medik pasien yang masuk ruang rawat inap setelah
melakukan pemeriksaan.
2. Memeriksa identitas rekam medis pasien, sebelum menulis catatan medik.
3. Menuliskan tanggal dan waktu pemeriksaan, serta tanda tangan dengan jelas
di lembar rekam medis.
4. Menulis keluhan, pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis dan terapi.
5. Membuat resume medis setiap pasien pulang atau meninggal.
6. Menjaga kerahasian dari rekam medis.
Nilai-nilai dasar yang didapat pada kegiatan ini :
Akuntabilitas
Menulis catatan medik dengan tanggung jawab, cermat dan teliti dalam menulis
setiap hasil pemeriksaan yang didapat.
Nasionalisme
Semua pasien harus memiliki rekam medik , dan dokter menulis catatan medik
kepada semua pasien yang berada di ruang rawat inap tanpa membeda-bedakan.
Etika Publik
Menjaga kerahasiaan rekam medik, dan tidak menyebarkan informasi tentang
pasien kepada orang lain yang tidak berkepentingan.
Komitmen Mutu
Setiap pasien yang pulang atau meninggal segera dibuat rekam medisnya.
rasa tanggung jawab, maka setiap
pemeriksaan pada tiap pasien dapat
tercatat dengan baik dan teratur di
rekam medis, sehingga memudahkan
dalam melihat riwayat pengobatan
pasien.
Evidence :
- Foto ( terlampir )
Secara keselurahan baik tahapan kegiatan maupun aktualisasi nilai-niai dasar dapat
dilaksanakan 100%.
6. Melakukan PITC ( Provider
Initiated HIV Testing and
Counseling ) kepada pasien
suspek HIV
Kegiatan PITC pasien suspek HIV dilakukan pada tanggal 17 Desember 2015
bertempat di ruang Tulip. Dengan melaksanakan tahapan kegiatan :
1. Mendatangi pasien yang diduga menderita HIV dengan senyum dan sapa.
2. Melakukan, anamnesa dan pemeriksaan fisik dengan cermat dan teliti kepada
setiap pasien yang dicurigai mengidap HIV.
3. Menjelaskan dan menawarkan dengan ramah dan sopan kepada pasien tes
HIV yang akan dilakukan
4. Membuat informed consent untuk dilakukan pemeriksaan HIV.
5. Menuliskan instruksi untuk pemeriksaan rapid test anti HIV di rekam medik
dengan jelas.
6. Sampel darah diambil di laboratorium untuk dilakukan tes yang standar.
7. Menerima hasil pemeriksaan dalam kondisi masih tertutup .
8. Memberikan penjelasan dengan sopan dan respek kepada pasien tentang
penyakitnya , motivasi, serta rencana penanganan selanjutnya kepada pasien.
9. Melakukan koordinasi ke konselor HIV untuk edukasi, dan konseling lebih
lanjut.
Nilai-nilai dasar yang dapat diaktualisasikan pada kegiatan ini yaitu
Akuntabilitas :
Melakukan penawaran kepada setiap pasien suspek HIV untuk melakukan tes
Melakukan PITC dengan tanggung
jawab, serta tidak dsikriminatif dan
respek , maka setiap pasien suspek HIV
bersedia untuk dilakukan pemeriksaan
sehingga dapat segera diketahui
penyakitnya, sehingga akan mendapat
pengobatan dan edukasi kesehatan
yang tepat.
Evidence :
- Foto
- Dokumen
( terlampir )
dengan rasa tanggung jawab, profesional , cermat dan teliti.
Nasionalisme
Memeriksa setiap pasien yang dicurigai menderita HIV tanpa bersikap
diskriminatif, dan melakukan penawaran kepada pasien dengan musyawarah,
sehingga didapatkan persetujuan untuk melakukan tes HIV.
Etika publik
Membina hubungan antara yang baik dengan pasien suspek / penderita HIV
dengan cara bersikap ramah, sopan, dan santun, serta perlunya menjaga
kerahasiaan dari pasien.
Komitmen Mutu
Secara proaktif melakukan pemeriksaan pada pasien yang dicurigai menderita HIV,
dan melakukan tes HIV yang sesuai standar
Secara keselurahan baik tahapan kegiatan maupun aktualisasi nilai-niai dasar dapat
dilaksanakan 100%.
7. Melakukan tindakan pengambilan
sampel cairan paru.
Tindakan pengambilan sampel cairan paru berjalan pada tanggal 17 Desember
2015 bertempat di ruang tindakan. Dengan melaksanakan tahapan kegiatan :
1. Menanyakan keluhan pasien dengan sopan dan santun, melakukan
pemeriksaan fisik , serta melihat hasil rontgen dada dari pasien dengan
cermat dan teliti.
2. Menjelaskan tahap tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.
3. Mencuci tangan yang baik dan benar, kemudian menggunakan sarung tangan
Dengan melakukan pengambilan
sampel dengan cermat dan teliti,serta
sesuai dengan standar, maka akan
didapatkan sampel cairan yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan
laboratorium , sehingga pasien
mendapat penanganan yang tepat.
yang steril.
4. Melakukan tindakan sterilisasi pada pasien.
5. Meminta bantuan perawat dengan sopan, santun untuk mempersiapkan
peralatan yang diperlukan untuk pengambilan cairan.
6. Melakukan tindakan pengambilan sampel cairan dengan cermat dan teliti.
7. Memberi instruksi dengan sopan santun kepada perawat untuk mengirimkan
sampel ke laboratorium.
Secara keselurahan baik tahapan kegiatan maupun aktualisasi nilai-niai dasar dapat
dilaksanakan 100%.
Evidence :
- Foto ( terlampir )
8. Memimpin pertemuan koordinasi
jejaring internal tim DOTS –TB RS
Pertemuan koordinasi jejaring internal tim DOTS TB berjalan pada tanggal 18
Desember 2015 bertempat di ruang rawat inap. Dengan melaksanakan tahapan
kegiatan :
1. Surat undangan disampaikan ke seluruh anggota Tim DOTS.
2. Memulai rapat tepat waktu,kemudian membuka rapat .
3. Melaporkan pencapaian target, dan laporan kegiatan DOTS yang telah
terlaksana di tahun 2015, serta diskusi dengan seluruh anggota tim.
4. Memberikan pengarahan kepada tim dengan, kemudian ditutup dengan doa.
5. Melaporkan hasil notulensi dari pertemuan kepada atasan langsung .
Nilai-nilai dasar yang dapat diaktualisasikan pada kegiatan ini :
Akuntabilitas
Dengan mengadakan pertemuan
koordinasi dengan tanggung jawab, dan
keterbukaan maka seluruh anggota tim
mendapat informasi yang jelas, dan
permasalahan dapat teratasi, sehingga
pelayanan DOTS-TB berjalan dengan
baik dan lancar.
Evidence :
- Foto ( terlampir )
Tanggung jawab sebagai ketua tim DOTS dalam memimpin rapat koordinasi, dan
terbuka dalam memberikan penjelasan .
Nasionalisme
Menerapkan musyawarah untuk mufakat dalam kegiatan diskusi, dan setiap
anggota dapat mengeluarkan pendapat tanpa dibeda-bedakan.
Etika publik
Memimpin rapat, dan memberikan pengarahan dengan sopan dan santun,
melaporkan hasil rapat kepada atasan sebagai bentuk hormat kepada atasan.
Anti korupsi
Terbuka dan jujur dalam melaporkan kegiatan yang sudah berjalan.
Secara keselurahan baik tahapan kegiatan maupun aktualisasi nilai-niai dasar dapat
dilaksanakan 100%.
9. Penggunaan Asma Control Test (
ACT ) untuk pasien asma.
Kegiatan penggunaan ACT pada pasien asma dilaksanakan pada tanggal Desember
bertempat di poliklinik umum, dengan melaksanakan tahapan kegiatan :
1. Melakukan konsultasi penggunaan ACT ke dokter spesialis.
2. Melakukan pencetakan lembar Asthma Control Test ( ACT ) .
3. Datang ke poliklinik tepat waktu, menggunakan jas dokter kemudian
menyapa perawat.
4. Memeriksa kelengkapan peralatan yang diperlukan.
5. Mencuci tangan yang baik dan benar, serta menggunakan masker.
6. Memanggil dengan ramah pasien sesuai nomor urut ke ruang pemeriksaan
Dengan menggunakan ACT pada pasien
asma di poliklinik secara profesional dan
tanggung jawab,serta pemeriksaan yang
cermat dan teliti, maka setiap pasien
asma dapat dinilai sejauh mana
penyakitnya terkontrol, sehingga akan
efisien dan efektif dalam
pengobatannya.
dibantu oleh perawat.
7. Mencocokan nama pasien dengan rekam medis.
8. Menanyakan keluhan pasien dengan ramah dan sopan, memeriksa pasien
secara cermat dan teliti.
9. Menjelaskan cara pengisian ACT kepada pasien asma dengan ramah dan
sopan.
10. Memberikan pengobatan selanjutnya dengan hasil ACT sebagai bahan
pertimbangan, dan menuliskan resepnya.
11. Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya, pengobatan, dan edukasi
kesehatan dengan ramah dan sopan
Nilai-nilai dasar yang dapat diaktualisasikan pada kegiatan ini yaitu :
Akuntabilitas
Dalam melakukan pemeriksaan pasien asma, dan pengisian ACT dilakukan dengan
cermat dan teliti, serta rasa tanggung jawab dan profesional
Nasionalisme
Dengan tidak diskriminatif terhadap pasien yang akan dilakukan pemeriksaan ACT,
sehingga semua pasien asma mengisi ACT.
Etika publik
Menawarkan dan menjelaskan kepada pasien dalam pengisian ACT, serta
menjelaskan penyakit, dan pengobatan yang akan dilakukan dengan sopan, ramah
dan respek.
Komitmen Mutu
Evidence :
- Foto
- Dokumen
( terlampir )
Dengan melakukan inovasi pada pemeriksaan pasien asma dengan ACT akan
menjadikan pengobatan asma yang lebih efektif dan efisien
Anti korupsi
Dengan meresepkan obat sesuai dengan kebutuhan pasien asma berdasarkan hasil
pemeriksaan dan nilai ACT, tanpa melebihkan pemberian obat yang tidak
diperlukan,