Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

19
Syarifudin; Proposal Penelitian 1 Proposal Penelitian PERGERAKAN DAKWAH IMAM RIJALI DI MALUKU (STUDI ETNOGRAFI)

Transcript of Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Page 1: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 1

Proposal Penelitian

PERGERAKAN DAKWAH IMAM RIJALI

DI MALUKU (STUDI ETNOGRAFI)

Page 2: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 2

A. Judul Penelitian; PERGERAKAN DAKWAH IMAM RIJALI DI MALUKU

(Studi Etnografi)

B. Latar Belakang

Banyak sentilan miring yang menyangsikan sosok Imam Rijali apakah ia

pahlawan, cendikiawan atau ulama. Selain itu apakah ia sekedar tokoh biasa

yang tidak memiliki peran apa-apa di Maluku karena beliau tidak termasuk

dalam pahlawan nasional. Predikat lain bahwa Imam Rijali kurang

memberikan warna dalam sejarah peradaban Islam di Nusantara termasuk di

Maluku. Selain itu rekaman jejak intelektual dan perjuangannya sangat minim

kecuali tulisannya tentang hikayat tanah Hitu. Determinasi perjuangnnya

sebagai ulama dan warisan intelektualnya sangat minim ditemukan dalam

sejarah Islam di Nusantara.

Penelitian ini penulis akan melakukan pendekatan dakwah dan

komunikasi sebagai instrumen untuk menelaah, memahami, dan menjelaskan

eksistenasi Imam Rijali di Maluku. Sebagai tokoh Maluku hemat penulis Imam

Rijali penting dan patut untuk diteliti pergerakan dakwahnya di Maluku.

Kajian akademik ini memiliki signifikansi karena ada permasalahan yang

krusial dan pertanyaanya filosofis yang perlu dijawab secara akademik apa

saja gagasan pemikiran Imam Rijali yang layak/pantas dijadikan brand mark

di IAIN Ambon sebagai warna dan karakter civitas akademika dan output

alumni IAIN Ambon yang dijadikan spirit perjuangan dalam membangun

Maluku emas bagi masyarakat multikulral di Maluku.

Penelitian ini berguna bagi ilmuan dan praktisi dakwah dan komunikasi

bagaimana mengetahui idiologi perjuangan dan pergerakan dakwah Imam

Rijali dalam kajian ilmu dakwah dan komunikasi kaitannya dalam

Page 3: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 3

pengembangan akademik di Maluku. Nama Imam Rijali yang telah disepakati

dalam simposium nasional ini telah menjadi sebuah nama di lembaga

Perguruan Tinggi Islam di Maluku yakni IAIN Imam Rijali, sehingga karakter

dan watak perjuangan dakwah dan pemikiran Imam Rijali patut untuk

diketahui setiap alumni IAIN Ambon. Penelitian ini akan mengeksplorasi

pergerakan dakwah Imam Rijali yang akan menjadi brand mark output alumni

sarjana Islam Maluku di Indonesia.

Dalam mengeksplorasi pergerakan dakwah Imam Rijali perlu

dideskripsikan histografi dari Imam Rijali berdasarkan karya ilmiah yang

penulis dapatkan dalam referensi yang telah ditulis baik dalam bentuk artikel,

skripsi, tesis, dan disertasi. Hal ini bertujuan untuk menjelaskan secara

ontologis pergerakan dakwah Imam Rijali di Maluku. Penelitian ini

menggunakan studi etnografi dan hermeneutika Gadamer dalam

mengeksplorasi eksistensi Imam Rijali untuk memahami histografi

pergerakan dakwahnya di Maluku.

Histografi pergerakan, pertumbuhan, dan perkembangan dakwah Imam

Rijali di Maluku ketika di mulai dari abad ke-14 dan 16 Masehi. Beliau adalah

tokoh dan cendikiawan muslim yang paling terkenal dimasanya, ia menulis

hikayat tanah hitu sebagai karya monumental, tokoh tersebut bernama Imam

Rijali.1 Karena tokoh ini dianggap memiliki peran penting strategis dalam

menggerakkan dakwah di Maluku sehingga pilihan beberapa nama ulama

Maluku ketika Perguruan Tinggi Islam di Maluku disepakati nama IAIN Iman

Rijali sementara nama ulama lain seperti perdana Jamilu, Sitania, dan

Pattikawa tidak menjadi pilihan forum saat itu. Penelitian ini tidak bermaksud

1Marwati Joened Poesponegoro dan Nugrohonotosusanto, Sejarah Nasional Indonesia III: Zaman

Pertumbuhan dan Perkembangan Islam di Indonesia (Cet. III; Jakarta: Balai Pustaka, 2008), h. 75

Page 4: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 4

untuk menggugat kesepakatan senat IAIN Ambon tetapi penulis akan

mengeksplorasi apa ide dan gagasan Imam Rijali di untuk dijadikan spirit

perjuangan di Maluku.

Pilihan Imam Rilaji sebagai nama sebuah Perguruan Tinggi apalagi

perguruan tinggi Islam membutuhkan kajian komprehensip apa dan

bagaimana visi dan misi serta metode dakwah Imam Rijali di Maluku sehingga

umat Islam tetap eksis dan bertahan di Maluku dan meyakini Islam sebagai

agama yang dianggap paling benar. Hal ini menunjukkan bahwa metode dan

strategi dakwah memiliki doktrin yang cukup kuat sehingga umat Islam

memiliki pemahaman yang sangat kental sampai saat ini.

Tokoh ini menurut pemahaman ulama lokal seperti Usman Thalib,

Hamadi B Husain dan Nur Tawainellah bahwa ia salah satu turunan dari

perdana Jamilu.2 Walaupun tidak dipungkiri ada tokoh lain seperti perdana

Pattikawa, Pattituri, dan Nyai Mas adalah anak dari Muhammad Taha Bin

Baina Mala, bin Baina Urati Bin Saidina Zainal Abidin Baina Yasirullah Bin

Muhammad Anaqib,3 yang nasabnya dari Ali bin Abi Thalib, dan Fatimah binti

Rasulullah.4

Kondisi ini dalam realitas sosial tampak komunitas Islam dan Kristen

masing-masing menganggap dirinya yang paling benar sehingga dengan

mengucapkan dua kalimat syahadat dan tidak makan babi telah cukup

menjadi orang Islam. Keadaan ini tampak dalam formasi sosial masyarakat

2Usman Thalib, Sejarawan Maluku dari Universitas Pattimura Ambon Cerama Simposium di IAIN Ambon,

19 Desember 2013.

3Manoesama, Trankripsi dari micro film di Bibliotik Universitas Leiden Imam Rijali, diterjemahkan oleh

Istiqamah Mahasiswa S3 IAIN Ambon di Leiden dengan Judul; Hikayat Tanah Hitu pada tanggal 17 Januari di

Leiden.

4Imam Ridjali, Historie Van Hitu: Een Ambonse Geschiedenis Uit devenziende Eeuv diterbitkan di Belanda

Page 5: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 5

Maluku dapat dikenal dengan cepat cukup dengan mengetahui tempat

tinggalnya dan famnya saja orang sudah bisa memastikan ia dari mana asal-

usulnya. Komunitas masyarakat Maluku ketika dipetakan terdapat tiga

komunitas besar yakni; Komunitas Lease, jazirah Leihitu, Jazirah Salahutu,

Lease, Tual, dan Seram. Komunitas yang paling menonjol dalam panggung

politik adalah komunitas dari Lease. Misalnya Lestaluhu dipastikan berasal

dari Tulehu, Latuconsina, Marasabessy, di pastikan dari Lease (Ori), dan

Saparua.

Kurangnya referensi metode dakwah di Maluku sehingga membutuhkan

kajian akademik terhadap naskah-naskah klasik metode dakwah Imam Rijali

yang banyak memengaruhi pemahaman umat Islam di Maluku. Tulisan Iman

Rijali yang berjudul Hikayat Tanah Hitu memberikan banyak informasi

tentang formasi sosial gerakan dakwahnya. Tetapi sedikit yang menelaah

metode dakwah dan idiologi perjuangan Imam Rijali. Ketika saya

mewawancari mantan kepala litbang Makassar Abdul Kadir Masoweang

mengungkapkan bahwa sangat sedikit sekali kajian di Maluku terkait dengan

perkembangan dakwah. Tetapi ketika melakukan simposium nasional yang

dilakukan oleh IAIN Ambon dengan mengundang sejarawan Nusantara

Azyumardi Azra mengungkapkan banyak naskah klasik yang belum dikemas

menjadi kajian akademik tentang ulama lokal perlu diangkat kepermukaan

melalui riset yang mendalam. Hal ini sesuai pandangan Usman Thalib

(sejarawan lokal Maluku) mengungkapkan bahwa sejarah perkembangan

dakwah Imam Rijali juga belum pernah ditelaah secara cermat sehingga kajian

tentangnya sangat signifikan sebagai penambahan khazanah intelektual di

Maluku.

Page 6: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 6

Ada hipotesis penulisa mendasari penelitian ini bahwa kenapa Maluku

menjadi pusat Islam dan memiliki kekayaan seni budaya tetapi sedikit yang

tampak dalam literatur sejarah. Seni qasidah yang perkembangnya cukup

signifikan dalam menggerakkan seni budaya di Maluku khususnya lagu Arab,

tarian nyiru gila, bambu gila, syawat, rawi, dan hadrat yang sering dipentaskan

ketika perayaan maulid Nabi Muhammad saw.5 Dari seni budaya ini

melahirkan asumsi bahwa apakah imam Rijali berdakwah seperti yang

dilakukan oleh para Walisongo yang ada di Pulau Jawa atau ia memiliki

karakteristik seni yang tersendiri dalam berdakwah. Proposal penelitian ini

akan memahami, menjelaskan, dan memberikan kode bahasa sehingga

mendapatkan satu gran model peran Imam Rijali dalam menggerakkan

dakwah di Maluku. Penelitian ini akan menelaah secara sistematis semua

tulisan yang berkaitan dengan metode dakwah Imam Rijali sebagai ulama dan

intelektual masyarakat Maluku di masa itu.

Kerajaan Tanah Hitu adalah sebuah kerajaan Islam yang terletak di Pulau

Ambon, Maluku. Kerajaan ini memiliki masa kejayaan antara 1470-1682

dengan raja pertama yang bergelar Upu Latu Sitania (raja tanya) karena

Kerajaan ini didirikan oleh Empat Perdana yang ingin mencari tahu faedah

baik dan tidak adanya Raja. Kerajaan Tanah Hitu pernah menjadi pusat

perdagangan rempah-rempah dan memainkan peran yang sangat penting di

Maluku, di samping melahirkan intelektual dan para pahlawan pada

zamannya. Beberapa di antara mereka misalnya adalah Imam Ridjali,

Talukabessy, Kakiali dan lainnya yang tidak tertulis di dalam Sejarah Maluku

sekarang, yang beribu Kota Negeri Hitu. Kerajaan ini berdiri sebelum

5R.Z. Leirissa, Nusantara di Abad ke-17 -19 Sejarah Islam Indonesia IV Departemen Kebudayaaan (PN

Balai Pusataka Jakarta, 1984), h. 172, 183, 184.

Page 7: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 7

kedatangan imprialisme barat ke wilayah Nusantara.6 Proposal penelitian ini

akan memberikan paradigma baru bagi ilmu dakwah dan komunikasi

khususnya dalam proses mencerahkan masyarakat melalui pergerakan

dakwah Imam Rijali sebagai intelektual, ulama, dan cendikiawan di kawasan

timur Indonesia.

C. Rumusan Masalah

1. Histografi Perjuangan Dakwah Imam Rijali

2. Bagaimana Pergerakan dakwahnya Imam Rijali di maluku

3. Bagaimana Networking Dakwah Imam Rijali di Indonesia Timur dalam

Membangun Umat di Maluku

D. Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah Pembatasannya 1. Histografi Perjuangan Imam

Rijali Sejarah Pertubuhan, Masa Perkembangan dan puncak kejayaan, dan Masa keruntuhannya

2. Bagaimana Pergerakan dakwahnya Imam Rijali

1. Cara Memahami Al-Quran dan Sunnah 2. Cara menjelaskan Al-Quran dan Sunnah. 3. Cara Membahasakan dan

mengkomunikasinnya di tengah masyarakat.

3. Bagaimana Networking Dakwah Imam Rijali Membangun Umat di Maluku

1. Metode membangun silaturrahmi dan jaringan dengan keluarga.

2. Metode membangun silaturrahmi dan jaringan dengan masyarakat.

3. Metode membangun silaturrahmi dan jaringan pemerintah.

4. Metode membangun silaturrahmi dan jaringan ulama nusantara.

6http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Tanah_Hitu#Sejarah

Page 8: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 8

E. Signifikansi Penelitian

1. Mengungkap sejarah perjuangan dakwah Imam Rijali di Maluku mulai

abad ke 16 khususnya masa pergerakan dakwah Imam Rijali sesuai

referensi yang ada dan realitas sosial yang ada di Maluku. Untuk

mendapatkan episteologi masuknya Islam di maluku yang diajarkan

oleh Imam Rijali sebagai ulama Maluku yang menulis hikayat tanah hitu.

2. Untuk mengungkap gerakan dakwah Imam Rijali, yang sangat

berpengaruh terhadap konstruksi pemahaman agama pada masyarakat

di Maluku. Mendapatkan gambaran metode dakwah Imam Rijali yang

sesuai dengan Islam Maluku.

3. Untuk mengungkap fakta pergerakan dakwah Imam Rijali yang masih

menyangsikan sosok Imam Rijali apakah ia pahlawan, cendikiawan atau

ulama. Selain itu apakah ia sekedar tokoh biasa yang tidak memiliki

peran apa-apa di Maluku karena beliau tidak termasuk dalam pahlawan

nasional. Predikat lain bahwa Imam Rijali kurang memberikan warna

dalam sejarah peradaban Islam di Nusantara termasuk di Maluku. Selain

itu rekaman jejak intelektual dan perjuangannya sangat minim kecuali

tulisannya tentang hikayat tanah Hitu.

4. Akan mengungkap jaringan ulama Indonesia Timur khususnya yang

pernah bersetuhan dengan Imam Rijali. Mendapatkan gambaran

tentang jaringan ulama Indonesia Timur dengan bekerjasama dengan

teman yang ada di Belanda yang kebetulan studi Islam Nusantara di

Universitas Leiden Belanda.

Page 9: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 9

F. Kajian Riset Sebelumnya

Menjelaskan hasil penelitian dan referensi yang pernah mengkaji Imam

Rijali sehingga penting mendeskripsikan tulisan, hasil penelitian, dan buku

yang pernah mengkaji tentang Imam Rijali kaitannya dengan Tema gerakan

dakwah Imam Rijali di Maluku. Berikut ini penelitian yang mengungkit Imam

rijali tetapi tidak mengangkat tema gerakan dakwah Imam Rijali.

1. Penelitian tahun 1987 Karya Monumental Hj. Maryam lestauhu yang

mengkaji sejarah masuknya Islam di Maluku tulisan ini juga menulis

secara umum sehingga kajian tentang Imam Rijali sangat kurang dan

bahkan tidak mengkaji gerakan Dakwah Imam Rijali sebagai ualam

Indonesia Timur yang kurang diungkap secara ilmiah.

2. Penelitian pada tahun 1997 oleh Drs. Saleh Putuhena mantan Rektor

UIN Alauddin makassar dengan judul penelitian Sejarah masuknya

Islam di Maluku, masalah yang diteliti mencakup semua informasi

tentang sejarah masuknya Islam di maluku, penelitian ini tidak fokus

pada pergerakan dakwah Imam Rijali sehingga menurut hemat penulis

penelitian tentang gerakan dakwah Imam Rijali di Maluku masih sangat

penting untuk diketahui oleh praktisi mubalig dan akademisi sejarah

dakwah di Maluku.

3. Hasil penelitian Syarifudin pada tahun 2011 sebagai syarat mencapai

gelar Doktor meneliti topik/tema Teknologi Informasi Dakwah

Muhammadiyah juga tidak menyinggung gerakan dakwah Imam Rijali

tetapi lebih menekankan pada pergerakan dakwah Muhammadiyah di

Maluku.

4. Data di internet yang dengan alamat berikut ini

Alifuruamboness.wordpress.com, Kerajaan Tanah Hitu”,

Page 10: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 10

ttp://alifuruamboness.wordpress.com/ 2011/10/05/kerajaan-tanah-

hitu/> [diakses 2012], Melayuonline.com, “Kerajaan Hitu”, http://

melayuonline. com/ind/history/dig/372/kerajaan-tanah-hitu> [diakses

2012] Rahman Lauhur. “Kerajaan Ama Hitu”, 26 Juni 2012,

<http://rahman-launuru.blogspot.com/2012/06/kerajaan-ama-

hitu.html> [diakses 2012]. Semua tulisan ini tidak menggambarkan

dakwah Imam Rijali sehingga tidak mendapatkan gambaran tentang

idiologi dan peran dakwah Imam Rijali dalam menggerakkan formasi

sosial dakwah di Maluku.

5. Terjemahan Hikayat Tanah hitu yang ada di Wikipedia juga tidak

menjelaskan gerekan dakwah Imam rijali, ia sekedar menjelaskan

secara umum tentang Imam Rijali.

Dari berbagai referensi dan jorunal yang penulis telah telusuri maka

kajian tentangnya dianggap baru dan akan memberikan kontribusi besar

terhadap pergerakan dakwah di Maluku sejak abat ke 16 sampai sekarang ini

tentang peran Dakwah Imam Rijali menanamkan agama pada masyarakat di

Maluku.

G. Kerangka Teori

Dalam menjelaskan tema dan topik masalah yang diangkat dalam

penelitian ini penulis menggunakan teori Dakwah dan Komunikasi khususnya

yang berkaitan dengan Histograi Perjuangan Imam Rijali, Bagaimana

Pergerakan dakwahnya Imam Rijali, Networking Dakwah Imam Rijali dan

bagaimana cara membangun Umat di Maluku.

Page 11: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 11

Menjelaskan suatu masalah dengan menggunakan teori gerakan sosial di

luar teori gerakan yang berbasiskan idiologi Marxist terus berkembang sesuai

respon sosial yang dihadapi. Walaupun teori lama tersebut sudah jarang

digunakan sebagai bahan analisis gerakan sosial, tetapi memiliki sejarah

sendiri dalam gerakan menuntut keadilan.7 Beberapa teori dalam gerakan

sosial adalah sebagai berikut:

1. Teori Gerakan sosial Klasik/Lama

Dalam menjelaskan gerakan dakwah Imam Rijali di Maluku dalam

perspektif teori klasik, Gerakan teori sosial klasik ini merupakan cerminan

dari perjuangan kelas di sekitar proses produksi, dan oleh karenanya gerakan

sosial selalu dipelopori dan berpusat pada kaum buruh. Hal ini berbeda

dengan pergerakan teori pergerakan Imam Rijali yang memperjuangkan

imprealisme budaya global yang dihapi oleh Portugis dan Belanda.8

Paradigma dalam gerakan ini adalah Marxist Theory, sehingga gerakan ini

selalu melibatkan dirinya pada wacana idiologis yang meneriakkan “anti

kapitalisme” yang sering melakukan gerakan revolusi. Dan perjuangan kelas.

Orientasi teori ini menjelaskan pada penggulingan pemerintahan yang

digantikan dengan pemerintahan diktator proletariat. Tetapi dalam konteks

saat ini teori gerakan sosial klasik ini sudah jarang di jumpai di lapangan dan

bahkan nyaris lenyap dari rohnya gerakan dan telah digantikan oleh teori

gerakan sosial baru.

7Hashim bin Musa, (2007) A Brief Commentary On Pantheistic Schoolof Mysticism As Described Inmemahami Karya-Karya Nuruddin Ar-Raniri. Jurnal Filologi Melayu, 15 . pp. 35-43. ISSN 0128-6048

8Mu'jizah, (2007) Duka Cita Sultan Kaimuddin, Buton,Kepada Raja Bone. Jurnal Filologi Melayu, 15 . pp. 89-99. ISSN 0128-6048

Page 12: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 12

2. Teori Gerakan Sosial Baru

Teori gerakan sosial baru adalah gerakan yang lebih berorientasi isu dan

tidak tertarik pada gagasan revolusi. Tampilan dari gerakan sosial baru lebih

bersifat plural, yaitu mulai dari gerakan anti rasisme, anti nuklir, feminisme,

kebebasan sipil dan lain sebagainya. Gerakan sosial tentang korupsi dan

prilaku hedonisme masyarakat moderen. Perlawanan timbul dalam struktur

masyarakat tidak hanya dari gerakan buruh, melainkan dari mereka yang

tidak terlibat secara langsung dalam sistem produksi seperti misalnya,

mahasiswa, kaum urban, kaum menengah dan petani cengkeh. Karena sistem

kapitalisme telah merugikan masyarakat yang berada di luar sistem

produksi.9 Ada beberapa hal yang baru dari gerakan sosial, seperti

berubahnya media hubung antara masyarakat sipil dan negara dan

berubahnya tatanan dan representasi masyarakat kontemporer itu sendiri.

Gerakan sosial baru menaruh konsepsi idiologis mereka pada asumsi

bahwa masyarakat sipil tengah meluruh, ruang sosialnya telah mengalami

penciutan dan digerogoti oleh kemampuan kontrol negara. Dan secara radikal

Gerakan sosial baru mengubah paradigma marxis yang menjelaskan konflik

dan kontradiksi dalam istilah kelas dan konflik kelas. Sehingga gerakan sosial

baru didefenisikan oleh tampilan gerakan yang non kelas serta pusat

perhatian yang non materialistik, dan karena gerakan social baru tidak

ditentukan oleh latar belakang kelas, maka mengabaikan organisasi serikat

buruh industri dan model politik kepartaian, tetapi lebih melibatkan politik

9Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra: Dari Strukturalisme Perspektif

Wacana Naratif (Cet. X; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 132.

Page 13: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 13

akar rumput, aksi-aksi akar rumput.10 Dan berbeda dengan gerakan klasik,

struktur gerakan sosial baru didefenisikan oleh pluralitas cita-cita, tujuan ,

kehendak dan orientasi heterogenitas basis sosial mereka.

Gerakan sosial baru pada umumnya merespon isu-isu yang bersumber

dari masyarakat sipil, dan membidik domain sosial masyarakat sipil

ketimbang perekonomian atau negara, dan membangkitkan isu-isu

sehubungan demoralisasi struktur kehidupan sehari-hari dan memusatkan

perhatian pada bentuk komunikasi dan identitas kolektif.

Jean Cohen ( 1985:669 ) menyatakan Gerakan Sosial Baru membatasi diri

dalam empat pengertian yaitu, (a) aktor-aktor gerakan sosial baru tidak

berjuang demi kembalinya komunitas-komunitas utopia tak terjangkau

dimasa lalu (b) aktornya berjuang untuk otonomi, pluralitas (c) para aktornya

melakukan upaya sadar untuk belajar dari pengalaman masa lalu, untuk

merelatifkan nilai-nilai mereka melalui penalaran, (d) para aktornya

mempertimbangkan keadaan formal negara dan ekonomi pasar.11 Dengan

demikian tujuan dari gerakan sosial baru adalah untuk menata kembali relasi

negara, masyarakat dan perekonomian dan untuk menciptakan ruang publik

yang di dalamnya terdapat wacana demokratis otonomi dan kebebasan

individual.

10

Raymond Boudon and François Bourricaud, British Library Cataloguing in Publication Data Boudon, Raymond, 1934–A critical dictionary of sociology. Sociology Title II. Bourricaud, François III. Hamilton, Peter 301 ISBN 0-203-19956-1 Master e-book ISBN

11Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra: Dari Strukturalisme Perspektif

Wacana Naratif (Cet. X; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 132.

Page 14: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 14

3. Teori Mobilisasi Sumber Daya

Dalam perspektif ini gerakan sosial mensyaratkan sebentuk komunikasi

dan organisasi yang canggih ketimbang terompet teriakan anti kapitalisme.

Dan gerakan sosial muncul akibat dari adanya ketersedian sumber pendukung

gerakan, tersedianya kelompok koalisi, adanya dukungan dana, adanya

tekanan dan upaya pengorganisasian yang efektif, dan juga idiologi. Dan para

teoritisi mobilisasi sumber daya mengawali tesis mereka dengan menolak

penekanan pada peran perasaan dan penderitaan dan kategori-kategori

psikologisasi dalam menjelaskan fenomena gerakan sosial.12 Tetapi teori

mobilisasi sumber daya yang berbasiskan rasionalitas, tetaplah sebuah teori

yang tidak persis dan tidak mencukupi, dan gagal dalam menjelaskan

beberapa ekspresi kuat dari gerakan sosial baru, seperti feminisme,

environmentalism, perdamaian, perlucutan senjata dan gerakan otonomi

lokal.

4. Teori Orientasi Identitas

Teori ini menyuarakan asumsi dasarnya melalui sebuah kritik terhadap

teori yang sudah ada. Dan bersifat non materialistik dan materialisme. Ia

mengurai pertanyaan seputar integrasi dan solidaritas kelompok yang terlibat

aksi kolektif. Teori ini juga menolak upaya yang menekankan model neo-

utilitarian untuk menjelaskan gerakan sosial dan aksi kolektif. Kendatipun

paradigma teori berorientasi identitas beranjak dari pertanyaan tentang

solidaritas dan integrasi, ia tidak bertatap muka dengan pokok-pokok yang

12

Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra: Dari Strukturalisme Perspektif

Wacana Naratif (Cet. X; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 132.

Page 15: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 15

relevan dalam uraian perilaku kolektif.13 Tetapi untuk sementara teori ini

kelihatannya menerima beberapa elemen teori marxis seperti pengertian

perjuangan, mobilisasi, kesadaran, dan solidaritas, tetapi teori ini tetap

menolak reduksionisme dan determininasi tesis materialisme dan konsepsi

yang berhubungan dengan formasi social yang materialistik.

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, studi yang akan digunakan

menggunakan studi etnografi melalui fenomenologi. Kajian fenomenologi

yang dimaksutkan dalam penelitian ini adalah menelaah dan menginvestigasi

artevak dan arkeolog yang berkaitan dengan Imam Rijali yang diketahui oleh

masyarakat Maluku. Selain itu semua data yang diupload di internet juga

dijadikan sebagai kajian fenomenologi.14 Studi etnografi yakni mencatat

semua informasi yang berkaitan dengan gerakan dan perjuangan Imam Rijali

di Maluku. Lokasi penelitian ini di Pulau di Provinsi Maluku di Mulai pada

bulan januari 2014 sampai dengan bulan Desember 2014.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga pola

antara lain; a). Mengumpulkan naskah kuno, b). Naskah kontemporer, dan c).

Wawancara pada masyarakat yang dianggap mengetahui peranan Imam Rijali

13Jean Peaget, Structuralisme Perspekctive (Cet. II; New York Rotalde: Routledge is an imprint of the

Taylor & Francis Group, an informa business), h. 132.

14Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra: Dari Strukturalisme Perspektif

Wacana Naratif (Cet. X; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 132.

Page 16: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 16

di Maluku. Mencari data di internet melalui google yang berkaitan dengan

pergerakan pemikiran Imam Rijali dalam menggerakkan dakwah di Maluku.

a. Teknik mengumpulkan data naskah kuno bekerjasama dengan teman

yang studi di Belanda yang bernama Istiqamah yang studi tentang Islam

Nusantara. Selain itu berkunjung ke Balai Penelitian Makassar untuk

mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan Imam Rijali.

b. Khusus untuk naskah kontemporer penulis searching di internet dan

hasil-hasil penelitian terdahulu yang penulis ambill dengan tidak

melakukan reduksi data tetapi mengumpulkan data sebanyak-banyaknya

sehingga peneitian tentang Imam Rijali bersifat komprehensip

bagaimana pergerakan dakwahnya di tengah Masyarakat.

c. Penelitian ini juga menggunakan data wawancara pada tokoh-tokoh

agama dan orang yang diangga paling Tahu tentang Imam Rijali. Metode

wawancara yang dilakukan menggunakan wawancara teratur, semi

teratur dan wawancara tidak teratur sesuai kondisi narasumber yang

akan diwawancarai untuk menghindari benturan psikologis yang

memungkikan bisa mendapatkan data secara maksimal.

3. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan kamera profesional tipe Canon OES X5 dalam

mendokumentasikan semua data yang dianggap ada kaitannya dengan Imam

Rijali. Kamera Profesional, IPed Apple, Komputer Acer 2, 0 Ghz, Panduan

Wawancara, recorder, dan peta acrh google.

Page 17: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 17

I. Sumber Bacaan/Referensi

Alifuruamboness.wordpress.com, Kerajaan Tanah Hitu”,http://alifuruamboness.wordpress.com /2011/10/05/kerajaan-tanah-hitu/> [diakses 2012]

Melayuonline.com, “Kerajaan Hitu”,

http://melayuonline.com/ind/history/dig/372/kerajaan-tanah-hitu> [diakses 2012]

Rahman Lauhur. “Kerajaan Ama Hitu”, 26 Juni 2012, <http://rahman-

launuru.blogspot.com /2012/06/kerajaan-ama-hitu.html> [diakses 2012]

Zacharias Jozef Manusama, Hikayat tanah hitu : historie en sociale structuur van de Ambonse eilanden in het algemeen en van Uli Hitu in het bijzonder tot het midden der zeventiende eeuvw, 1977

Josep Manusama and Ch F van Fraassen, Historie en sociale structuur van Hitu tot het midden der zeventiende eeuw

Hashim bin Musa, (2007) A Brief Commentary On Pantheistic Schoolof Mysticism As Described Inmemahami Karya-Karya Nuruddin Ar-Raniri. Jurnal Filologi Melayu, 15 . pp. 35-43. ISSN 0128-6048

Jelani Harun, (2007) Kajian Naskhah undang-Undang Perhambaan zaman Kesultanan Melayu. Jurnal Filologi Melayu, 15 . pp. 17-33. ISSN 0128-6048

Mohd Taufik Arridzo Bin Mohd Balwi, (2007) Kaedah Ruwah: Memperkasa Displin filologi Melayu. Jurnal Filologi Melayu, 15 . pp. 45-68. ISSN 0128-6048

Mu'jizah, (2007) Duka Cita Sultan Kaimuddin, Buton,Kepada Raja Bone. Jurnal Filologi Melayu, 15 . pp. 89-99. ISSN 0128-6048

Zamri Arifinmaheram Ahmad, (2007) Kajian Laras Bahasa Dalam Manuskrip idah Al-Albab Li Murid Al-Nikah Bi Al-Sawab. Jurnal Filologi Melayu, 15 . pp. 109-120. ISSN 0128-6048

Bradley, Francis R., (2007) Sheikh Daud Bin Abdullah Al-Fatani'swritings Contained In The Nationallibrary Of Malaysia. Jurnal Filologi Melayu, 15 . pp. 121-141. ISSN 0128-6048

Page 18: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 18

Salmah Ahmad, and Mohd. Syukri Yeoh Abdullah, (2007) Pengarang

Manuskrip Munyat Al-Ptiqaddan Pentahkikan Teksnya. Jurnal Filologi

Melayu, 15 . pp. 70-80. ISSN 0128-6048

Suryadi, (2007) Yang Tersisa Dan Masih Bertahan Daritradisi Pernaskhahan

Minangkabau. Jurnal Filologi Melayu, 15 . pp. 101-107. ISSN 0128-6048

Van Der Putten, Jan, (2007) Hikayat Tanah Hitu: Wasiat Imam Ridjali. Jurnal

Filologi Melayu, 15 . pp. 1-16. ISSN 0128-6048

DESAIN KOMPOSISI

PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

B. Indetifikasi Masalah

C. Rumusan Masalah

D. Definsi eperasional

E. Kajian Sebelumnya

F. Signifikansi Penelitian

G. Metode Penelitian

H. Tujuan dan Kegunaan

BAB II KAJIAN TEORI DAKWAH

A. Ma’ani (Metode Analisis Naskah dan Materi Wawancara) B. Bayani (Metode Menjelaskan naksah dan materi wawancara) C. Badi( Metode Decoding Menjelaskan naksah dan materi wawancara)

BAB IV PEMBAHASAN A. Sejarah Dakwah Imam Rijali

1. Hubungan dengan Masyarakat 2. Hubungan dengan Kesultanan Indonesia Timur 3. Formasi sosial perjuangan Dakwah

Page 19: Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali

Syarifudin; Proposal Penelitian 19

B. Perkembangan Dakwah Imam Rijali 1. Masa Pertumbuhan 2. Masa Perkembangan 3. Masa Kejayaan 4. Masa Keruntuhan

C. Khazanah Dakwah Imam Rijali Terhadap Empat Perdana Hitu 1. Etimologi 2. Awal mula kedatangan 3. Orang Alifuru 4. Periode kedatangan Empat Perdana Hitu 5. Penggabungan Empat Perdana Hitu

D. Peta Dakwah Imam Rijali di Tujuh Negeri 1. Dakwah Interpersonal 2. Dakwah Jama’aj 3. Dakwah Multikultural (Syu’ubiyyah)

E. Sastra Dakwah Imam Rijali 1. Naskah Dakwah Imam Rijali 2. Media Dakwah Imam Rijali 3. Efektivitas Dakwah Imam Rijali

F. Sistem Pemerintahan Imam Rijali 1. Sistem Musyawarah 2. Uji Komptensi Penghulu Negeri 3. Metode Pencegahan Amar Ma’ruf nahimungkar 4. Cita masayrakat Madani Imam Rijali