suspensi makalah

20
Tugas individu MAKALAH PENGEMBANGAN SUSPENSI OLEH NAMA : ANDI NILAN PRATIWI NIM : 70100110015 DOSEN : ISRIANY ISMAIL, S.Si, M.Si, Apt SAMATA-GOWA 2012

Transcript of suspensi makalah

Page 1: suspensi makalah

Tugas individu

MAKALAH PENGEMBANGAN SUSPENSI

OLEH

NAMA : ANDI NILAN PRATIWI

NIM : 70100110015

DOSEN : ISRIANY ISMAIL, S.Si, M.Si, Apt

SAMATA-GOWA2012

Page 2: suspensi makalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pembuatan suatu suspensi, harus mengetahui dengan baik karakteristik

fase terdispersi dan medium dispersinya. Dalam beberapa hal fase terdispersi

mempunyai afinitas terhadap pembawa untuk digunakan dan dengan mudah

”dibasahi” oleh pembawa tersebut selama penambahannya.

Obat yang tidak dipenetrasi dengan mudah oleh pembawa tersebut dan

mempunyai kecenderungan untuk bergabung menjadi satu atau mengambang di atas

pembawa tersebut.

Dalam hal yang terakhir, serbuk mula-mula harus dibasahi dahulu dengan apa

yang disebut ”zat pembasah” agar serbuk tersebut lebih bisa dipenetrasi oleh medium

dispersi. Alkohol, gliserin, dan cairan higroskopis lainnya digunakan sebagai zat

pembasah bila suatu pembawa air akan digunakan sebagai fase dispersi. Bahan-bahan

tersebut berfungsi menggantikan udara dicelah-celah partikel, mendispersikan partikel

tersebut dan kemudian menyebabkan terjadinya penetrasi medium dispersi ke dalam

serbuk.

Dalam pembuatan suspensi skala besar, zat pembasah dicampur dengan

partikel-partikel menggunakan suatu alat seperti penggiling koloid (coloid mill), pada

skala kecil, bahan-bahan tersebut dicampur dengan mortar dan stamper. Begitu serbuk

dibasahi, medium dispersi (yang telah ditambah semua komponen-komponen

formulasi yang larut seperti pewarna, pemberi rasa, dan pengawet) ditambah

sebagian-sebagian ke serbuk tersebut, dan campuran itu dipadu secara merata sebelum

penambahan pembawa berikutnya.

Page 3: suspensi makalah

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Agregat tertutup dan agregat terbuka

2. Peran koloid pelindung

3. Bagaimana mekanisme terbentuknya cake

4. Apa itu jembatan kristal

5. Apakah dalam suatu suspensi air bisa digunakan sebagai pembasah

6. Bagaimana excipient yang tidak larut dengan cairan pembawa

7. Batas kehalusan atau ukuran partikel yang digunakan dalam formulasi suspensi

8. Gaya Van Der Walls

Page 4: suspensi makalah

BAB II

PEMBAHASAN

Suspensi  berasal  dari  bahasa  inggris: suspension, yaitu  sediaan  cair  yang

mengandung partikel  padat  tidak  larut  yang  terdispersi  dalam  fase  cair.

DOM  martin; 937 : proses  penyiapan  sistem  2 fase  yang  homogen  dimana  fase 

terdispersi atau  fase  dalam  adalah  bahan  padat  dan  fase  luar  atau  fase  kontinyu  adalah 

cairan.Scoville’s (298) : sediaan  farmasi  dimana  mengandung  bahan  yang  tidak  larut. 

Dapat  disimpulkan  bahwa, suspensi  adalah  sistem  2  fase  yang  umumnya  tidak 

stabil  secara  energi  dalam  bentuk  padat  halus  berbagi  yang  terdispersi  dalam  cairan,

padatan  atau  gas  yang  berukuran  0 -1  nano  mikron.

Ciri-ciri  suspensi  :

1. Terbentuk  dua  fase  yang  heterogen

2. Berwarna  keruh

3. Mempunyai  diameter  partikel :  > 100  nm

4. Dapat  disaring  dengan  kertas  saring  biasa

5. Akan  memisah  jika  didiamkan

       Komposisi  suspensi  :

   Bahan  pembasah ( mempengaruhi  flokulasi, viskositas, kontrol PH ) dimana  medium

eksternal  biasanya  air ).

   Bahan  pengental / viskositas ( PGA  dan  derivat  selulosa  digunakan  pada  konsentrasi

rendah  0,1 % sebagai  koloid  pelindung  tetapi  pada  konsentrasi  tinggi sebagai  bahan

pengikat  viskositas  dan  menurunkan  laju  pengendapan  dari  partikel  deflokulasi/

menambah  kestabilan suspensi )

   Bahan  ekstamporal ( penggunaan  internal  dan  penampilan  menarik  pada  aliran  contoh :

tragakan  1,25%,  avicel  dan  lain-lain )

Page 5: suspensi makalah

   Bahan  pendapar

   Bahan pengawet

   Korigen : saporis, odoris, coloris

Muatan elektrik yang terbentuk pada permukaan zat padat karena adanya ionisasi

pada permukaan zat padat, adsorbsi molekul surfaktan pada permukaan zat padat, dan

adsorbsi elektrolit yang terlarut pada permukaan zat padat. Lapisan listrik ganda dapat

digambarkan sebagai suatu permukaan padatan yang mengandung ion-ion. Anggaplah bahwa

sejumlah kation diabsorpsi dipermukakan zat padat yang memberikan muatan positif (daerah

aa”). Selanjutnya, anion-anion yang bermuatan negatif akan ditarik menuju ke permukaan

zat padat yang bermuatan positif oleh gaya listrik (daerah bb”). Selanjutnya akan terjadi distribusi

ion-ion ke seluruh sistem sehingga membentuk daerah listrik yang netral pada permukaan

zat padat (daerah cc”).

Page 6: suspensi makalah

Jenis-jenis agregat (Lachman 482-483)

Pertama perlu dicatat agregat jaringan terbuka atau flokula, agregat ini

dikarakteristikkan dengan suatu jaringan terbuka, lunak, dan berserat dari partikel-partikel

yang teragregasi, strukturnya kaku sekali maka agregat –agregat ini mengendap dengan cepat

membentuk sedimen yang tinggi dengan mudah dapat didispersikan kembali, karena partikel-

partikel yang membentuk agregat masing-masing cukup jauh terpisah dengan lainnya untuk

menghindarkan caking.

Catatan kedua, agregat tertutup atau koagula, agregat ini dikarakteristikkan oleh suatu

kemasan kuat yang dihasilkan oleh pengikatan lapisan permukaan. Agregat ini mengendap

perlahan-lahan ke ketinggian sedimen rendah yang mendekati kerapatan sedimen dari suatu

sistem partikel kecil yang terdispersi yang dibicarakan dalam paragraf berikut. Dilihat dari

sifatnya endapan yang tersusun dari agregat tertutup tidak didispersikan kembali. Afinitas

dari lapisan tipis permukaan satu dengan lainnya bertanggung jawab untuk keuletan agregat,

tak hanya dalam agregat cenderung membentuk suatu agregat tunggal besar yang terikat

lapisan, yang sulit untuk terdispersi kembali (jika mungkin). Lapisan tipis permukaan yang

mengakibatkan pembentukan koagula seringkali adalah surfaktan, gas, cairan-cairan yang

tidak saling bercampur dengan air (dalam hal suspensi bukan air).

Selain 2 tipe agregasi yang baru dibicarakan, seseorang harus mengetahui tentang

bentuk teragregasi atau bentuk terdispersi sebagai kesatuan diskret. Seperti digambarkan

dalam gambar, sedimen sedimen dari tipe suspensi ini secara perlahan-lahan (jika

dibandingkan dengan tipe agregat terbuka dan tertutup) mencapai ketinggian sedimen yang

rendah dan karena permukaan partikel berdekatan dengan sedimentasi maka memiliki

potensial tinggi untuk caking, karena mudahnya pembentukan jembatan kristal yang meluas,

yang disebutkan nanti dalam bab ini. Jelaslah bahwa suspensi farmasi harus dapat terdispersi

kembali hanya dengan pengadukan ringan untuk menjaga keseragaman pemberian dosis.

Page 7: suspensi makalah

Pengental dan Pelindung koloid

Berdasarkan perbedaan daya adsorpsi dari fase terdispersi terhadap medium

pendispersinya yang berupa zat cair, koloid dapat dibedakan menjadi dua jenis. Sistem koloid

di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar disebut koloid

liofil. Sedangkan sistem koloid dimana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi

yang relatif kecil disebut koloid liofob.

Koloid liofil bersifat stabil, sedangkan koloid liofob kurang stabil. Koloid liofil

bersifat lebih stabil, sedangkan koloid liofob bersifat kurang stabil. Koloid liofil yang

berfungsi sebagai koloid pelindung.

Koloid liofil dan koloid liofob :

a. Koloid Liofil

Koloid Liofil adalah koloid yang mengadsorbsi cairan, sehingga terbentuk selubung

di sekeliling koloid atau Koloid liofil (suka cairan) adalah koloid dimana terdapat gaya tarik

menarik yang cukup besar antara fase terdispersi dan medium pendispersinya. Contoh: agar-

agar, sol kanji, agar-agar, lem, cat, dispersi kanji, sabun, deterjen, dan protein dalam air.

b. Koloid Liofob

Koloid Liofob adalah koloid yang tidak mengadsorbsi cairan atau Koloid liofob (tidak

suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik menarik yang lemah atau bahkan

tidak ada gaya tarik menarik antara fase terdsipersi dan medium pendispersinya.Agar muatan

koloid stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni

pemurnian medium pendispersi dari elektrolit.contohnya sol belerang, sol emas atau dengan

kata lain dispersi emas, Fe (OH)3, dan belerang dalam air.

Jika medium pendispersi koloid ini adalah air, maka istilah yang digunakan adalah

koloid hidrofil dan koloid hidrofob.

Page 8: suspensi makalah

Gaya tarik menarik koloid hidrofil yang lebih kuat dibandingkan koloid hidrofob

disebabkan oleh keberadaan ikan hidrogen yang terbentuk antara fase terdispersi dan air

(medium pendispersi). Sebagai contoh ikatan hidrogen antara gugus amino (-NH2 atau - NH)

molekul protein dan molekul air, ikatan hidrogen antara gugus -OH molekul kanji dan

molekul air. Ikatan hidrogen ini tidak ditemukan dalam koloid liofob seperti dispersi emas

atau belerang dalam air.

Koloid pelindung atau hidrofilik seperti gelatin, gum (tragakan, Xantin dll) dan

derivat selulosa (Na-CMC, hidroksi profil selulosa, dan hidroksi propil metil selulosa) yang

diserap meningkatkan kekuatan dari bentuk lapisan hidrasi sekeliling partikel yang

tersuspensi melalui ikatan hidrogen dan interaksi molekul . Sejak bahan-bahan ini

mengurangi tegangan antar muka dan tegangan permukaan lebih besar, fungsinya menjadi

sangat baik dengan adanya surfaktan .Banyak bahan-bahan pelindung koloid dalam

konsentrasi rendah (< 0,1 %) dan penambah kekentalan dalam konsentrasi yang relatif tinggi

(> 0,1%).

Caking didefinisikan sebagai pembentukan sedimen yang tidak dapat didispersikan

kembali. Penyebab terbanyak adalah adanya pembentukan jembatan kristal dan koagula

(agregat tertutup). Suspensi tipe dispersi atau deagregasi cenderung segera membentuk cake

disebabkan oleh terbentuknya sediaan yang kompak atau rapat bila suspensi mengendap.

Karena suspensi adalah larutan jenuh substansi tertentu, maka perubahan suhu walaupun

kecil yang terjadi selama self life menyebabkan terjadinya caking dengan cepat melalui

pembentukan jembatan kristal.

Caking dengan cara ini dapat diperkecil dengan mengembangkan sistem suspensi

menjadi agregat terbuka (flokula) yang partikelnya tidak membentuk sedimen yang rapat dan

kaku.

Page 9: suspensi makalah

Caking juga dapat terjadi melalui agregat tertutup atau koagula walaupun mekanisme

tidak terdispersi kembali berbeda karena tidak menyebabkan jembatan kristal. Sedimen

suspensi yang terkoagulasi kuat cenderung membentuk koagula yang besar bila film

permukaan yang ada pada partikel yang terkoagulasi menyebabkan partikel saling melekat

walaupun tidak terjadi pertumbuhan kristal karena adanya film permukaan, tetapi pada

akhirnya sedimen yang terikat oleh film tidak dapat didispersikan kembali. IM

Ada zat padat yang mudah dibasahi dengan cairan dan ada pula yang tidak. Dalam

batasan suspensi air, zat padat dikatakan hidrofilik (liofilik atau suka pelarut, kadang-kadang

disebut liotropik) atau hidrofobik (liofobik). Zat-zat hidrofilik dibasahi dengan mudah oleh

air atau cairan-cairan polar lainnya, zat-zat hidrofilik ini bisa meningkatkan viskositas

suspensi-suspensi air dengan besar.Zat-zaat hidrofobik menolak air, tetapi biasanya dapat

dibasahi oleh cairan-cairan non polar, zat-zat hidrofobik ini biasanya tidak mengubah

viskositas dispersi air. Zat padat hidrofilik biasanya dapat digabung menjadi suspensi tanpa

menggunakan zat pembasah ,tetepi bahan-bahan hidrofobik sangat sukar untuk mendispersi

dan sering kali mengambang pada permukaan cairan karena pembasahan yang buruk dari

partikel , atau adanya kantung-kantung udara yang kecil.

Tehnik farmasi yang seringkali berguna untuk memodifikasi karakteristik-

karakteristik pembasah dari serbuk meliputi penggunaan surfaktan (kadang-kadang dengan

shearing) untuk mengurangi tegangan antar muka padat-cair. Mekanisme aksi surfaktan

diperkirakan meliputi adsorpsi pilihan dari rantai hidrokarbon oleh permukaan hidrofobik,

dengan bahan polar dari surfaktan kemudian diarahkan ke fase air. Bahan-bahan lain yang

dapat digunakan untuk membantu dispersi zat padat hidrofobik adalah polimer-polimer

hidrofilik seperti Na-CMC, dan bahan-bahan hidrofilik tertentu yang tidak larut dalam air

seperti bentonit, aluminium magnesium silikat, dan silika koloid, baik sendiri atau dalam

bentuk kombinasi. Bahan-bahan ini juga mempengaruhi pembentukan viskositas, tergantung

Page 10: suspensi makalah

pada tipe dan konsentrasi spesifik yang digunakan. Zat-zat hidrofilik ini jika digunakan

dalam konsentrasi yang terlalu tinggi, menyebabkan pembentukan gel yang tidak

dikehendaki dan bukannya derajat viskositas atau thiksotropi yang dikehendaki , batasan

terakhir menunjukkan pembentukan struktur seperti gel yang pecah dengan mudah daan

menjadi cair pada pengadukan. Secara rheologis, cairan tersebut dikatakan mempunyai suatu

yield value. Secara sekilas Carless dan Ocran melepaskan bahwa yang mempunyai kerapatan

air harus kira-kira 0,3 dyne cm-3 untuk menunjang partikel-partikel padat yang mempunyai

garis tengah 1,5.

Excipient dalam suspensi banyak yang tidak dapat larut dalam cairan pembawa.

Contohnya bahan pensuspensi seperti derivat selulosa, gom acasia, tragacanth, bentonite

yasng semua merupakan bahan yang tidak dapat larut dalam cairan pembawa. Tetapi perlu

digaris bawahi, bahwa bahan-bahan ini digunakan dengan tujuan hanya untuk meningkatkan

viskositas sediaan. Formulator tidak perlu melarutkan bahan-bahan ini karena jika dilarutkan

maka viskositasnya tetap atau tidak meningkat sebagaimana yang kita inginkan. Viskositas

adalah derajat kekentalan suatu fluida. Nilai viskositas dalam sediaan suspensi sangat perlu

diperhatikan, karena jika nilai viskositasnya baik atau sesuai dengan syarat suatu sediaan

suspensi maka partikel zat dapat terdispersi dalam waktu yang lama atau dengan kata lain laju

pengendapannya berkurang. Kembali pada pembahasan tentang suspending agent, bahan

pensuspensi diharapkan hanya menjerap partikel-partikel air sehingga dapat mengembang

dan membentuk muchilago.

Ukuran Partikel Suspensi

RPS 18th: 1538

Batas terendah dari ukuran partikel mendekati 0,1 µm

Parrot : 344

Ukuran partikel suspensi 1-50 µm

Page 11: suspensi makalah

Scoville : 295

Partikel padat sekecil 1 µm dalam diameter mengandung lebih dari 100 juta molekul

setiapnya.

Gaya Van Der Walls dapat dibagi berdasarkan jenis kepolaran molekulnya, yaitu

1. Interaksi ion - dipol

Interaksi ion - dipol merupakan interaksi (berikatan) / tarik menarik antara ion

dengan molekul polar (dipol). Interaksi ini termasuk jenis interaksi yang relatif cukup

kuat.

Contoh : H+ + H2O → H3O+

Ag+ + NH3 → Ag(NH3)+

Sebagai contoh, NaCl (senyawa ion) dapat larut dalam air (pelarut polar) dan AgBr

(senyawa ion) dapat larut dalam NH3 (pelarut polar).

2. Interaksi dipol - dipol

Interaksi dipol - dipol merupakan interaksi antara sesama molekul polar (dipol).

Interaksi ini terjadi antara ekor dan kepala dimana jika berlawanan kutub maka akan tarik-

menarik dan sebaliknya.

3. Interaksi ion - dipol terinduksi

Interaksi ion - dipol terinduksi merupakan interaksi antara aksi ion dengan dipol

terinduksi. Dipol terinduksi merupakan molekul netral yang menjadi dipol akibat induksi

partikel bermuatan yang berada didekatnya. Partikel penginduksi tersebut dapat berupa ion

atau dipol lain dimana kemampuan menginduksi ion lebih besar daripada kemampuan

menginduksi dipol karena muatan ion yang juga jauh lebih besar. Interaksi ini relatif

lemah karena kepolaran molekul terinduksi relatif kecil daripada dipol permanen.

Contoh : I- + I2 → I3

Page 12: suspensi makalah

4. Interaksi dipol - dipol terinduksi

Molekul dipol dapat membuat molekul netral lain bersifat dipol terinduksi

sehingga terjadi interaksi dipol - dipol terinduksi. Ikatan ini cukup lemah sehingga

prosesnya berlangsung lambat. Contoh : n H2O + Kr→ Kr (H2O)n

5. Interaksi dipol terinduksi - dipol terinduksi

Mekamisme terjadinya interaksi dipol terinduksi - dipol terinduksi :

Pasangan elektron suatu molekul, baik yang bebas maupun yang terikat selalu

bergerak mengelilingi inti elektron yang bergerak dapat mengimbas atau menginduksi

sesaat pada tetangga sehingga molekul tetangga menjadi polar terinduksi sesaat

molekul ini pula dapat menginduksi molekul tetangga lainnya sehingga terbentuk

molekul-molekul dipol sesaat.

Page 13: suspensi makalah

DAFTAR PUSTAKA

Eugene I. Parrott. 1961.Pharmaceutical Technology, College of FarmacyUniversity of Lowa.

Lowa City

Ismail,. Isriany, 2011, Desain bentuk Sediaan Farmasi Larutan, Suspensi, dan Emulsi,

Alauddin University Press, Samata-Gowa

Jenkins, G.L.,et.all, 1957, Scoville, The art of Compounding, The Blakiston Division

Mcgraw Hill Book Company, London

Lachman, Leon. 2008. Teori dan Praktik formulasi Farmasi Industri, jakarta. UI Press