summary magik bab 6-7.doc
-
Upload
arif-furhan -
Category
Documents
-
view
38 -
download
1
description
Transcript of summary magik bab 6-7.doc
Bab 6
Analisis dan Pilihan Strategi
Hakikat Analisis dan Pilihan Strategi
Analisis dan pilihan strategi berusaha menentukan tindakan alternatif yang paling baik
dalam membantu perusahaan mencapai misi dan tujuannya. Strategi, tujuan, dan misi perusahaan
ditambah dengan informasi audit eksternal dan internal, memberikan landasan untuk
menciptakan serta mengevaluasi strategi alternatif yang masuk akal. Strategi alternative
cenderung menggambarkan langkah berjenjang yang membawa perusahaan dari posisinya saat
ini ke posisi masa depan yang diinginkan, kecuali jika perusahaan menghadapi situasi yang
berat. Strategi alternative tidak muncul dari kekosongan, strategi semacam itu berasal dari visi,
misi, tujuan, audit eksternal, dan audit internal perusahaan; strategi ini sejalan dengan, atau
dibangun berdasarkan, strategi masa lalu yang terbukti berhasil.
Proses Menciptakan dan Memilih Strategi
Para penyusun strategi tidak pernah dapat mempertimbangkan seluruh alternatif yang
dapat menguntungkan perusahaan karena akan sangat banyak tindakan yang mungkin dan tak
terbatasnya cara untuk menerapkan tindakan-tindakan tersebut. Oleh karena itu, serangkaian
strategi alternative paling menarik yang bias dikelola harus dikembangkan. Keuntungan,
kerugian, trade-off, biaya dan manfaat strategi-strategi ini harus ditentukan.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi alternatif hendaknya melibatkan banyak
manajer dan karyawan yang sebelumnya merumuskan pernyataan visi dan misi organisasi.
Perwakilan dari setiap departemen dan divisi dalam perusahaan harus diikutsertakan dalam
proses ini. Seluruh partisipan dalam analisis dan pemilihan strategi harus memiliki informasi
audit eksternal dan internal di hadapan mereka. Strategi-strategi alternatif yang diajukan oleh
para partisipan harus dipertimbangkan dan didiskusikan dalam satu atau serangkaian rapat.
Strategi-strategi tersebut hendaknya diperingkat berdasarkan daya tarik masing-masing menurut
semua partisipan. Proses ini akan menghasilkan sebuah daftar prioritas strategi terbaik yang
mencerminkan pemikiran seluruh anggota kelompok.
Sebuah Kerangka Perumusan Strategi yang Komprehensif
Teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan kedalam kerangka
keputusan tiga tahap, yaitu:
1. Tahap Input
Tahap input berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi.
Alat-alat input mendorong para penyusun strategi membuat berbagai keputusan selama
tahap awal proses perumusan strategi. Membuat berbagai keputusan kecil dalam matriks
input menyangkut signifikansi relatif faktor-faktor eksternal dan internal memungkinkan
para penyusun strategi untuk secara lebih efektif mencipatakan serta mengevaluasi strategi
alteranatif. Penilaian intuitif yang baik selalu dibutuhkan dalam menentukan bobot dan
peringkat yang tepat.
2. Tahap pencocokan
Tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi terdiri dari lima teknik yang dapat
digunakan dengan urutan manapun. Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, Matriks
IE, dan Matriks Strategi Besar.
Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT)
Matriks kekuatan – kelemahan – peluang - ancaman (Strenghts – weaknesses –Opportunities
– Threats – SWOT) adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para
manajer mengembangkan empat jenis strategi : strategi SO (Kekuatan-Peluang), strategi
WO (Kelemahan-Peluang), strategi ST (kekuatan-ancaman), dan Strategi WT (kelemahan-
ancaman).
Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan
dari peluang eksternal. Jika sebuah perusahaan memiliki kelemahan besar, maka
perusahaan akan berjuang untu mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara
mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar
muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya
memenfaatkan peluang tersebut.
Strategi ST menggunakan kekuatan sbuah perusahaan untuk menghindari atau
mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi
yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan
eksternal.
Strategi WT merupakan taktif defensif yang diarahkan untuk mengurangi
kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang
menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam
posisi yang membahayakan.
Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE)
Matriks ini merupakan kerangka empat kuadaran yang menunjukkan apakah strategi agresif,
konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling sesuai untuk suatu organisasi tertentu.
Sumbu-sumbu matriks SPACE menunjukkan dua dimensi internal (kekuatan finansial
[financial strength—FS] dan keunggulan kompetitif [competitive advantage—CA]) dan
dua dimensi eksternal (stabilitas lingkungan [environmental stability—ES] dan kekuatan
indusri [industry strength—IS]). Keempat faktor ini kiranya merupakan penentu terpenting dari
posisi strategis keseluruhan suatu organisasi.
Matriks Boston Consulting Group (BCG)
Matriks BCG dan IE secara khusus dirancang untuk membantu upaya-upaya perusahaan
multidivisional dalam merumuskan strategi. Matriks BCG secara grafis menggambarkan perbedaan
antar divisi dalam hal posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Matriks BCG
memungkinkan sebuah organisasi mutidivisional mengelola portofolio bisnisnya dengan cara
mengamati posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari setiap divisi relatif
terhadap semua divisi lain di dalam organisasi.
Matriks Internal-Eksternal (IE)
Matriks IE serupa dengan matriks BCG dalam pengertian bahwa kedua alat tersebut menempatkan
divisi-divisi organisasi dalam sebuah diagram sistematis; itulah alasan mengapa keduanya disebut
“matriks portofolio”. Selain itu, ukuran setiap lingkaran menunjukkan presentase hasil penjualan dari
setiap divisi, sedangkan potongan kuenya menunjukkan presentase hasil laba dari setiap divisi baik
dari matriks BCG maupun matriks IE.
Akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan penting antara matriks BCG dan matriks IE. Pertama,
sumbunya tidak sama. Juga, matriks IE membutuhkan lebih banyak informasi mengenai divisi
daripada matriks BCG. Selain itu, implikasi strategis dari setiap matriks berbeda. Oleh karena alasan
ini, para penyusun strategi di berbagai perusahaan multidivisional seringkali mengembangkan baik
matriks BCG maupun Matriks IE.
Matriks Strategi Besar
Selain matriks SWOT, matriks SPACE, matriks BCG, dan Matriks IE, Matriks Strategi Besar
(Grand Strategy Matrix) telah menjadi sebuah alat yang popular untuk merumuskan strategi
alternatif. Semua organisasi dapat diposisikan di salah satu dari empat kuadran strategi Matriks
Strategi Besar.
3. Tahap Keputusan
Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)
Diluat strategi-strategi pemeringkatan untuk mendapatkan daftar prioritas, hanya ada satu
teknik analitis dalam literatur yang dirancang untuk menentukan daya tarik relatif dari
berbagai tindakan alternatif. Teknik tersebut adalah Matriks Perencanaan Strategis
Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix—QSPM), yang menyusun Tahap 3 dari
kerangka analitis perumusan strategi.
Itu artinya, matriks EFE, matriks IFE, dan Matriks Profil Kompetitif yang menyusun Tahap
1, ditambah dengan matriks SWOT, matriks SPACE, matriks BCG, dan matriks IE yang
menyusun tahap 2, menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun QSPM ( Tahap
3).
Keistimewaan dan Keterbatasan QSPM
Salah satu keistimewaan dari QSPM adalah bahwa rangkaian-rangkaian strateginya dapat
diamati secara berurutan atau bersamaan. Keistimewaan lain dari QSPM adalah mendorong
para penyusun strategi untuk memasukkan faktor-faktor eksternal dan internal yang relevan
kedalam proses keputusan. Mengembangkan QSPM memperkecil kemungkinan bahwa
faktor-faktor utama akan terlewat atau diberi bobot secara berlebihan.
QSPM dapat diadaptasi untuk digunakan oleh organisasi berorientasi laba dan nirlaba yang
besar meupun kecil sehingga bisa diaplikasikan di hampir setiap jenis organisasi. QSPM
dapat sangat membantu proses pemilihan strategi di perusahaan multidivisional karena
banyak faktor utama dan strategi yang dapat dipertimbangkan secara sekaligus. QSPM
bukannya tanpa keterbatasan. Pertama, QSPM selalu membutuhkan penilaian intuitif dan
asumsi yang berdasar. Keterbatasan yang lain adalah QSPM hanya akan baik dan bermanfaat
sepanjang informasi prasyarat dan analisis pencocokan yang menjadi dasarnya.
Aspek-Aspek Budaya dari Pemilihan Strategi
Semua organisasi memiliki budaya. Budaya disini mencakup serangkaian nilai,
keyakinan, sikap, kebiasaan, norma, kepribadian, dan pemujaan bersama yang menggambarkan
sebuah perusahaan. Merupakan hal yang menguntungkan utnuk melihat manajemen strategis dari
prespektif budaya karena keberhasilan seringkali bergantung pada sebarapa besar dukungan yang
diperoleh strategi itu dari budaya sebuah perusahaan. Strategi yang membutuhkan lebih sedikit
perubahan yang luas membutuhkan lebih sedikit perubahan budaya bisa jadi lebih menarik sebab
perusahaan yang luas membutuhkan waktu dan upaya yang sangat besar.
Politik Pemilihan Strategi
Taktik-taktik berikut yang sudah digunakan oleh politikus selama berbad-abad dapat
membantu mereka:
Ekuifinalitas – seringkali dimungkinkan untuk mencapai hasil yang serupa dengan
menggunakan berbagai cara atau jalan yang berbeda.
Memuaskan – mencapai hasil yang memuaskan dengan strategi yang bisa diterima jauh
lebih baik daripada gagal mencapai hasil yang optimal dengan strategi yang tidak bisa
diterima.
Generalisasi – mengubah fokus dari isu-isu yang spesifik ke yang lebih umum bisa
meningkatkan pilihan penyusun strategi untuk memenangkan komitmen organisasional.
Fokus pada isu-isu yang lebih tinggi – dengan membawa suatu isu ke tingkat yang lebih
tinggi banyak kepentingan jangka pendek dapat ditunda guna memfokuskan energi pada
kepentingan jangka panjang.
Menyediakan akses politis pada isu-isu yang penting – menyediakan akses politik
berarti member para penyusun strategi informasi yang dengan cara lain tidak tersedia dan
bermanfaat dalam mengelola perilaku intervensi.
Bab 7
Menerapkan Strategi : Isu-Isu Manajemen dan Operasi
Proses manajemen strategis tidak berakhir ketika perusahaan memutuskan strategi apa
yang akan dijalankan. Harus ada perwujudan pemikiran strategis kedalam tindakan strategis.
Penerapan strategi memengaruhi suatu organisasi dari atas kebawah; penerapan strategi
memengaruhi seluruh area fungsional dan divisional sebuah bisnis.
Hakikat Penerapan Strategis
Perumusan dan penerapan strategi berbeda dalam hal-hal berikut:
Perumusan Strategi Penerapan Strategi
Memosisikan kekuatan sebelum tindakan Mengelola kekuatan selama tindakan
Berfokus pada keefektifan Berfokus pada keefisienan
Merupakan proses intelektual Merupakan proses operasional
Membutuhkan keterampilan intuitif dan analitis
yang bagus
Membutuhkan keterampilan motivasi dan
kepemimpinan yang khusus.
Membutuhkan koordinasi antar beberapa
individu
Membutuhkan koordinasi antar banyak
individu
Tujuan Tahunan
Penetapan tujuan tahunan (establishing annual objectives) merupakan sebuah aktivitas
terdesentralisasi yang secara langsung melibatkan seluruh manajer dalam suatu organisasi.
Tujuan tahunan penting bagi penerapan strategi karena (1) merupakan landasan untuk alokasi
sumber daya; (2) merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi manajer; (3) merupakan
instrumen utama untuk memonitor kemajuan kearah pencapaian tujuan jangka panjang; (4)
menetapakan prioritas organisasional, divisional, dan departemental.
Kebijakan
Secara luas, kebijakan (policy) mengacu pada pedoman, metode, prosedur, aturan,
bentuk, dan praktik administratif spesifik yang ditetapkan untuk mendukung dan mendorong
upaya menuju pencapaian tujuan tersurat. Kebijakan merupakan instrumen untuk penerapan
strategi. Kebijakan menetapkan batas-batas, hambatan, dan limit atas beragam jenis tindakan
administratif yang dapat diambil untuk member penghargaan dan sanksi atas perilaku; kebijakan
mengklarifikasi apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam usaha mencapai tujuan suatu
organisasi,
Alokasi Sumber Daya
Alokasi Sumber Daya (resource allocation) merupakan aktivitas (kegiatan) utama
manajemen yang memungkinkan pelaksanaan strategi. Semua organisasi mempunyai setidak-
tidaknya empat jenis sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan:
sumber daya keuangan, sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya teknologi.
Mengelola Konflik
Konfik (conflict) dapat didefinisikan sebagai perselisihan kedua belah pihak atau lebih
mengenai satu atau beberapa isu / masalah. Menetapkan tujuan tahunan dapat mendorong
munculnya konflik sebab individu memiliki ekspektasi dan persepsi yang berbeda.
Berbagai pendekatan untuk mengelola dan menyelesaikan konflik dapat dikelompokkan
menjadi tiga kategori: penghindaran, defuse, dan konfrontasi. Penghindaran meliputi berbagai
tindakan seperti mengabaikan persoalan dengan harapan bahwa konflik tersebut akan selesai
dengan sendirinya atau secara fisik memisahkan individu-individu (atau kelompok-kelompok)
yang berkonflik. Defusi meliputi sikap yang tida terlalu menekankan perbedaan antar pihak yang
berkonflik tetapi mengutamakan kesamaan dan kepentingan bersama, berkompromi sehingga
tidak ada pihak yan menang atau kalah, mengikuti aturan mayoritas, meminta nasihat dari
otoritas yang lebih tinggi, atau merancang ulang posisi saat ini. Konfrontasi dicontohkan oleh
pertukaran anggota pihak-pihak yang berkonflik sehingga masing-masing bisa member apresiasi
mengenai sudut pandang lain atau pengadaan pertemuan dimana pihak-pihak yang berkonflik
dapat menyampaikan pandangan mereka dan mengolah perbedaan diantara mereka.
Mencocokan Stuktur dengan Strategi
Oleh karena dua alasan utama, perubahan dalam strategi sering kali mengharuskan
adanya perubahan dalam struktur. Pertama, struktur sangat menentukan bagaimana tujuan dan
kebijakan ditetapkan. Alasan utama kedua mengapa perubahan dalam strategi seringkali
mengharuskan adanya perubahan dalam struktur adalah karena struktur mendikte bagaimana
sumber daya akan dialokasikan.
Struktur Fungsional
Struktur yang paling luas digunakan adalah jenis fungsional atau tersentralisasi karena struktur
ini yang paling sederhana dan paling murah dari tujuh alternatif yang ada. Struktur fungsional
mengelompokkan tugas dan aktifitas berdasarkan fungsi bisnis seperti produksi/operasi,
pemasaran, keuangan/akuntansi, penelitian dan pengembangan, dan system informasi
manajemen.
Struktur Divisional
Struktur divisional atau terdesentralisasi merupakan jenis kedua yan lazim digunakan dalam
bisnis di AS. Ketika sebuah organisasi kecil tumbuh, organisasi tersebut menghadapi lebih
banyak kesulitan untuk mengelola berbagai produk dan jasa di pasar yang berbeda. Struktur
divisional dapat diorganisasikan dengan satu dari empat cara berikut:
1. Struktur divisional berdasarkan wilayah geografis – cocok untuk organisasi yang
strateginya perlu disesuaikan agar ‘pas’ dengan kebutuhan dan karakteristik konsumen di
wilayah-wilayah geografis yang berbeda.
2. Struktur divisional berdasarkan produk atau jasa – paling efektif untuk penerapan
strategi manakala produk atau jasa tertentu membutuhkan penekanan khusus.
3. Struktur divisional berdasarkan konsumen – struktur ini memungkinkan sebuah
organisasi untuk melayani secara lebih efektif kebutuhan dari kelompok konsumen yang
telah terdefinisikan dengan jelas.
4. Struktur divisional berdasarkan proses – serupa dengan struktur fungsional, sebab
aktivitas diorganisasikan menurut cara bagaimana pekerjaan dilakukan.
Struktur Unit Bisnis Strategis
Ketika jumlah, ukuran, dan keberagaman divisi di suatu organisasi meningkat, pengendalian dan
pengevaluasian operasi divisional menjadi semakin sulit bagi para penyusun strategi.
Peningkatan dalam jumlah penjualan seringkali tidak diikuti dengan peningkatan serupa dalam
profitabilitas. Rentang kendali menjadi terlalu luas di tingkat-tingkat atas perusahaan.
Struktur Matriks
Struktur matriks adalah yang paling kompleks dari semua rancangan sebab bergantung baik pada
alur otoritas dan komunikasi vertikal maupun horizontal. Struktur matriks bisa mengakibatkan
overhead yang lebih tinggi karena menciptakan lebih banyak posisi manajemen. Kelemahan lain
dari struktur matriks yang ikut berkontribusi terhadap kompletisitasnya adalah adanya jalur
kewenangan ganda, dan hukuman ganda, kepemimpinan ganda, saluran pelaporan ganda, dan
membutuhkan sistem komunikasi yang ekstensif dan efektif.
Beberapa keunggulan struktur matriks adalah bahwa tujuan proyeknya jelas, ada banyak saluran
komunikasi, pekerja dapat melihat hasil kerja mereka secara kasat mata, dan penutupan proyek
yang dapat diselesaikan dengan relatif mudah. Keunggulan lain dari struktur matriks adalah
memfasilitasi penggunaan personel, perlengkapan, dan fasiitas khusus.
Restrukturisasi, Rekayasa Ulang, dan Rekayasa Elektronik
Restrukturisasi
Manfaat utama yang dicari dari restrukturisasi adalah penghematan biaya. Untuk
beberapa perusahaan yang sangat birokratis, restrukturisasi dapat menyelamatkan
perusahaan dari kompetisi dan kekalahan global. Akan tetapi, sisi negatif dari
restrukturisasi adalah menurunnya komitmen, kreatifitas, dan inovasi karyawan.
Rekayasa Ulang
Dalam rekayasa ulang, sebuah perusahaan menggunakan teknologi informasi untuk
meruntuhkan berbagai hambatan fungsional dan membangun suatu sistem kerja yang
didasarkan pada proses bisnis, produk, atau output alih-alih pada fungsi atau input.
Menciptakan Budaya yang Mendukung Strategi
Para penyusun strategi harus berusaha keras untuk melestarikan, menekankan, dan
membangun berdasarkan aspek-aspek budaya yang ada yang mendukung strategi baru yang
diusulkan. Aspek-aspek budaya saat ini yang bertentangan dengan strategi yang diusulkan harus
diidentifikasi dan diubah.
Budaya Meksiko
Meksiko sejak dulu hingga sekarang merupakan sebuah masyarakat otoriter dalam hal
sekolah, gereja, bisnis, dan keluarganya. Pekerja disana mencari pekerja yang penurut,
penuh rasa hormat, dan patuh, alih-alih yang inovatif, kreatif, dan mandiri. Pengusaha
Meksiko bersifat paternalistis, memberikan lebih dari sekadar gaji atau upah bagi para
karyawannya, namun sebagai balasannya mereka mengharapkan kesetiaan.
Budaya Jepang
orang Jepang menaruh perhatian yang besar pada loyalitas kelompok dan consensus,
sebuah konsep yang mereka sebut Wa. Hampir semua aktivitas perusahaan di Jepang
menjunjung Wa diantara para manajer dan karyawannya. Wa meminta seluruh anggota
kelompok setuju dan bekerjasama; hal ini menghasilkan diskusi dan kompromi yang
konstan.
Masalah-masalah Produksi / Operasi Ketika Menerapkan Strategi
Kapabilias, keterbatasan, dan kebijakan produksi/operasi dapat secara signifikan
membantu atau menghambat pencapaian tujuan. Faktor-faktor yang perlu dikaji sebelum
menempatkan fasilitas produksi mencakup ketersediaan sumberdaya utama, tingkat upah buruh
di wilayah tersebut, biaya transportasi yang terkait dengan pengiriman dan penerimaan barang,
lokasi pasar-pasar besar, risiko politik di wilayah atau negara, dan ketersediaan karyawan yang
terlatih. Untuk perusahaan-perusahaan teknologi tinggi, biaya produsi mungkin tidak sepenting
fleksibilitas produksi sebab perubahan produk besar-besaran lumayan sering dibutuhkan.
Masalah-masalah Sumber Daya Manusia Ketika Menerapkan Strategi
Pekerjaan manajer sumber daya manusia (personalia) berubah dengan cepat ketika
perusahaan melakukan perampingan dan reorganisasi. Tanggung jawab strategis manajer sumber
daya manusia mencakup evaluasi kebutuhan dan biaya staf untuk strategi alternatif yang
diusulkan selama tahap perumusan strategi dan pengembangan rencana untuk penerapan straegi
yang efektif. Departemen sumber daya manusia harus mengembangkan insentif kinerja yang
dengan jelas menghubungkan kinerja dan gaji dengan strategi.
Sistem manajemen strategis yang dirancang dengan baik bisa gagal jika tidak ada
perhatian yang memadai pada dimensi sumber daya manusia. Masalah-masalah sumber daya
manusia yang muncul ketika bisnis menerapkan strategi biasanya dapat dilacak pada salah satu
dari tiga penyebab berikut : (1) gangguan struktur social dan politik, (2) kegagalan untuk
memadukan keahlian seseorang dengan tugas-tugas penerapan, dan (3) kurangnya dukungan dari
manajemen puncak pada aktivitas penerapan.
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan (ESOP)
ESOP adalah bentuk kompensasi karyawan yang dikenakan pajak dimana karyawan membeli
saham perusahaan melalui uang pinjaman atau sumbangan tunai. ESOP memampukan karyawan
untuk bekerja selaku pemilik; inilah alasan utama mengapa jumlah ESOP telah tumbuh secara
dramatis menjadi lebih dari 10.000 perusahaan dan mencakup tak kurang dari 10 juta karyawan.
Selain mengurangi keterasingan pekerja dan merangsang kreativitas, ESOP juga menawarkan
manfaat lain bagi perusahaan, seperti penghematan pajak dalam jumlah yang substansial.
Manfaat dari Angkatan Kerja Yang Beragam
1. Memperbaiki budaya perusahaan
2. Memperbaiki semangat kerja karyawan
3. Menghasilkan retensi karyawan yang lebih tinggi
4. Mempermudah rekrutmen karyawan baru
5. Mengurangi keluhan dan tuntutan perkara
6. Meningkatkan kreatifitas
7. Mengurangi konflik interpersonal antar karywan
8. Memampukan organisasi untuk masuk ke pasar yang baru
9. Memperbaiki hubungan dengan klien
10. Meningkatkan produktifitas
11. Memperbaiki bottom line
12. Memaksimalkan identitas merek
13. Mengurangi biaya pelatihan.