summary

71
MAR 20 bank sumut summery BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian modern, sektor perbankan telah dikenal sebagai lembaga keuangan sangat strategis yang mempunyai peran menentukan arah dan perkembangan perekonomian suatu wilayah atau daerah. Fungsi dan peran perbankan dalam pembangunan tersebut tercermin dalam berbagai fungsinya, yang secara umum dikatakan sebagai lembaga keuangan yang dapat menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan efektifnya kebijakan moneter pemerintah dalam rangka mensejahterakan kehidupan ekonomi masyarakat. Analisis teori tentang peranan perbankan dalam perekonomian dalam tatanan model ekonomi standart sudah dikenal berkembang sejak lama. Diantaranya pendekatan modern tentang model pengaruh kredit perbankan dalam perekonomian dikemukakan oleh Bernanke dan Blinder pada tahun 1988 dalam tulisan mereka yang berjudul “Credit, money and aggregate demand”, dalam American Economic Review edisi bulan Mei. Dengan tipe ini ditunjukkan

description

bank

Transcript of summary

MAR

20

bank sumut summery

 BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam perekonomian modern, sektor perbankan telah dikenal sebagai

lembaga keuangan sangat strategis yang mempunyai peran menentukan arah dan

perkembangan perekonomian suatu wilayah atau daerah. Fungsi dan peran

perbankan dalam pembangunan tersebut tercermin dalam berbagai fungsinya,

yang secara umum dikatakan sebagai lembaga keuangan yang dapat menopang

kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan efektifnya kebijakan moneter

pemerintah dalam rangka mensejahterakan kehidupan ekonomi masyarakat.

Analisis teori tentang peranan perbankan dalam perekonomian dalam

tatanan model ekonomi standart sudah dikenal berkembang sejak lama.

Diantaranya pendekatan modern tentang model pengaruh kredit perbankan dalam

perekonomian dikemukakan oleh Bernanke dan Blinder pada tahun 1988 dalam

tulisan mereka yang berjudul “Credit, money and aggregate

demand”, dalam American Economic Review edisi bulan Mei. Dengan tipe ini

ditunjukkan dampak dari perbankan bukan hanya dapat mempengaruhi tingkat

aktivitas perekonomian, tapi juga terhadap perubahan-perubahan pada struktur

produktif perekonomian terutama pengaruhnya bagi perusahaan-perusahaan besar

maupun kecil (usaha mikro-makro) yang dibelanjai dengan kredit perbankan atau

bukan perbankan.

 Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam

hal mendukung pembangunan, karena pembangunan ekonomi di suatu negara

sangat bergantung kepada dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari

sektor perbankan. Bank sebagai agen pembangunan (agent of

depelovement) terutama bagi bank-bank milik pemerintah diharapkan mampu

memelihara kestabilan moneter. Memelihara kestabilan moneter salah satunya

bisa dilakukan dengan mengatur perputaran uang di masyarakat melalui peranan

bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). Fakta menunjukkan

bahwa dewasa ini hampir semua sektor yang berkaitan dengan kegiatan keuangan

membutuhkan jasa bank sehingga peran sebagai perantara keuangan yang dimiliki

oleh bank dengan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana juga akan

menunjang kelancaran aktivitas perekonomian.

Peranan bank yang sangat besar dan penting ini akan dapat benar-benar

terwujud tentunya dengan dukungan pihak-pihak yang terkait dengan bank, tidak

terkecuali individu-individu di masyarakat sebagai calon pengguna jasa bank.  

PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat menjadi PT.

Bank Sumut dan lebih dikenal sebagai Bank Sumut ini adalah salah satu bank

yang berstatus sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam bentuk

Perseroan Terbatas (PT). Meskipun statusnya Bank Pembangunan Daerah untuk

Sumatera Utara bukan berarti Bank Sumut tidak bisa menjalankan kegiatannya di

daerah-daerah lainnya termasuk dipusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta.

PT. Bank Sumut memiliki kantor pusat yang beralamat di

Jl.Imam Bonjol No.18 Medan dan unit cabangnya tersebar diseluruh

wilayah Sumatera dan Jakarta. Tersebarnya unit pelayanan Bank

Sumut ini mengindikasikan bahwa keberadaannya sudah menjadi

sebuah kebutuhan masyarakat terhadap lembaga perbankan.

Peranan Bank Sumut juga diharapkan benar-benar mengemban dan

mewujudkan visi misi pembangunan daerah Sumatera Utara

khususnya. Seperti yang diungkapkan oleh Walikota Tebing Tinggi,

Eddy Syofian, dalam rangka penarikan nomor undian Tabungan

Martabe Bank Sumut Periode-II tahun 2010 di Tebing Tinggi. Dalam

kesempatan tersebut beliau menyatakan bahwa peranan Bank

Sumut untuk pembangunan daerah sangatlah strategis dalam

mendorong roda perekonomian dan pembangunan serta sebagai

salah satu sumber pendapatan daerah dalam meningkatkan taraf

hidup rakyat. Ia menambahkan bahwa banyaknya jumlah penabung

di Bank Sumut Wilayah II (Tebing Tinggi, Lubuk Pakam, Sei

Rampah, Binjai dan Stabat) yang mencapai 108.304 nasabah

dengan uang tabungan senilai Rp 603,307 miliar, tentunya menjadi

kebanggan tersendiri bagi pemerintah daerah, karena cukup

dipercaya karena didukung oleh manajemen yang baik serta

pelayanan prima terhadap nasabahnya

(www.medanbisnisdaily.com).

Penghimpunan dana masyarakat dengan sistem konvensional menjadi

salah satu kegiatan usaha yang dijalankan oleh Bank Sumut. Produk yang

ditawarkan dalam bentuk simpanan yaitu berupa giro, tabungan dan deposito

berjangka seperti umumnya bank lain dengan sistem yang sama, yang

membedakannya adalah produk tabungan yang ditawarkan Bank Sumut lebih

beragam seperti tabungan Simpeda, tabungan Martabe, tabungan Haji Makbul

dan Tabunganku.

Untuk tingkat bunga simpanan yang ditawarkan Bank Sumut

berkisar antara 3 s.d 7,5% dimana bunga tabungan secara progresif

diberikan sebesar 5% s.d 7%, bunga giro sebesar 3% dan bunga

deposito sebesar 7,5%.

Bank Sumut memperhatikan nasabahnya dengan

menerapkan motto pelayanan ‘TERBAIK’ guna menjaga loyalitas

nasabah. Citra pelayanan terbaik yang diusung juga dapat menjadi

promosi tersendiri guna membangun pola pikir dalam mendorong

keputusan masyarakat agar tertarik menjadi calon nasabah baru di

Bank Sumut. Memberikan pelayanan terbaik merupakan statement

budaya perusahaan yang telah diwujudkan dengan menerapkan

standar layanan yang berlaku diseluruh unit Bank Sumut. Jaringan

pelayanan Bank Sumut juga terus bertambah, sampai pada bulan

Mei tahun 2010 sudah mencapai 249 unit pelayanan. Unit pelayanan

yang terus bertambah ini juga dibarengi dengan penerapan sistem

internet yang ditujukan untuk memudahkan akses masyarakat

(www.banksumut.com).

Jaringan pelayanan Bank Sumut yang sedemikian luas diharapkan dapat

dimanfaatkan semua kelompok masyarakat seperti PNS, TNI/POLRI, Pensiunan,

Mahasiswa, dsb. Masing-masing kelompok ini mempunyai karakteristik sendiri-

sendiri. PNS, TNI/ POLRI misalnya mempunyai pendapatan yang relatif tetap dan

tergolong sebagai golongan menengah. Mahasiswa pula merupakan golongan

masyarakat yang berusia muda, memiliki masa depan yang relatif baik serta

jumlah mahasiswa di Sumatera Utara sendiri relatif cukup banyak.

            Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dan pertumbuhan

perekonomian nasional tidak terlepas dari peran serta dunia perbankan, yang

sangat besar memberikan jasa-jasa kepada khalayak Indonesia, mulai dari kredit

usaha kecil menengah ataupun kredit usaha lainya.Bahkan sebagai tempat

penjaminan simpanan oleh masyarakat.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka timbul masalah:

1.      Bagaimana cara Bank SUMUT membesarkan diri sebagai Bank yang dapat

dipercaya?

2.      Apa saja produk yang ditawarkan Bank SUMUT dalam rangka pemangunan

masyarakat daerah?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

                Sebagai negara yang berkembang Indonesia memiliki banyak hambatan dalam

memajukan diri menjadi negara maju. Jumlah penduduk indonesia yang sangat banyak dan

terus bertambah setiap tahunnya membuat persaingan mendapatkan pekerjaan dan harapan

memiliki hidup yang sejahtera bagi seluruh masyarakat indonesia menjadi semakin sulit.

Masyarakat membutuhkan pihak-pihak lain seperti badan-badan usaha milik negara (BUMN)

atau badan-badan usaha milik daerah (BUMD) seperti bank dapat membantu masyarakat

dalam memberikan kredit usaha agar dapat digunakan sebagai modal membuka usaha

(wirausaha) sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran diIndonesia.

                Jika kita lihat saat ini, sektor perekonomian Indonesia saat ini didominasi oleh usaha

kecil dan menengah.Pertumbuhan ekonomi  Indonesia pada tahun tersebut masih

dalam kondisi yang cukup baik, yakni masih dalam keadaan yang positif tidak

seperti Negara-negara lain yang justru sedang krisis, hal ini menandakan bahwa

Indonesia mampu dan bisa bertahan dari imbas runtuhnya perekonomian negara

lain seperti Eropa dan beberapa negara diArab. Setelah diselidiki ternyata

Indonesia bisa bertahan dari krisis adalah karena adanya sektor yang menopang

perekonomian Indonesia yakni sektor UMKM (Usaha MIkro Kecil Menengah.

            Berkembang pesatnya sektor UMKM tidak terlepas dari peran serta

lembaga perbankan di Indonesia.Salah satu Bank yang sangat mendukung

eksistensi dari UMKM itu sendiri adalah Bank Daerah Sumatera Utara (Bank

SUMUT).

            Tidak hanya dalam sektor UMKM, Bank SUMUT sebagai salah satu bank

terbesar milik daerah (BUMD) Bank SUMUT juga berperan dalam pembentukan

dan pembangunan sumberdaya manusia di Indonesia (Sumatera Utara), dapat

dilihat dari perannya terhadap dunia pendidikan Indonesia misalnya keterlibatan

Bank SUMUT dalam mempermudah mahasiswa dalam membayar uang kuliah

seperti Universitas Sumatera Utara (USU).

            Bank SUMUT memiliki kantor cabang yang jumlahnya cukup banyak,

sehingga secara langsung akan menyedot tenaga kerja terdidik dan terampil, hal

ini akan berdampak terhadap berkurangya jumlah pengangguran di Indonesia.

            Bank SUMUT sebagai bank yang berpihak kepada kepentingan

masyarakat yang ditunjuk pemerintah, banyak memberikan sumbangsih langsung

kepada anak didik Indonesia misalnya dalam pemberian beasiswa langsung

kepada anak-anak yang kurang mampu secara financial, bahkan anak-anak yang

memiliki prestasi yang bagus.

BAB III

PEMBAHASAN

1. Sejarah PT.Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank SUMUT)

Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada

tanggal 4 November1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22

dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan call name BPDSU. Pada

tahun 1962 berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun1962

tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat l

Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965. Modal dasar pada saat itu

sebesar Rp. 100 juta dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah Daerah

Tingkat II se Sumatera Utara.

Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan peraturan Daearah

Tingkat I Sumatera Utara No.2 Tahun 1999, bentuk badan dirubah

kembali menjadi perseroan terbatas dengan call name Bank Sumut.

Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum

Nasution SH, dan telah mendapat pengesahan dari mentri

Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C-8224 HT.01.01

TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia

Nomor 54 tanggal 6 juli 1999. Modal dasar pada saat itu ditetapkan

sebesar Rp.400 miliar. Dan karena pertimbangan kebutuhan

proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999

melalui Akta No.31 modal dasar ditingkatkan menjadi miliar.

PT. Bank Sumut merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya di jalan

Imam Bonjol No. 18 Medan. Dalam tahun 2006, Bank telah menambah I kantor

cabang pembantu, 4 kantor kas, 9 unit ATM dan 12 kantor kas yang mengalami

peningkatan status menjadi kantor cabang sedangkan kas mobil dan payment

point tidak berubah sehingga per 31 Desember 2006, Bank telah memiliki 20

kantor cabang konvensional, 21 kantor cabang pembantu, 30 kantor kas, 15 kas

mobil, I payment point, dan 29 unit ATM. Dalam tahun 2004, Bank membuka

Unit Usaha Syariah yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia Cabang

Medan dengan suratnya No. 6/ 142/ DPIP/ Prz/ Mdn tanggal 18 Oktober 2004.

Dalam tahun 2006, Bank juga menambah I cabang pembantu syariah sehingga per

31 Desember 2007, Bank telah memiliki 3 cabang syariah, 20 cabang

konvensional, serta 60 kantor cabang. Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31

Desember 2006 adalah 2995 masing-masing berjumlah 1.218 dan 1.044 orang.

1.      Ruang Lingkup Perusahaan

PT. Bank Sumut adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

perbankan. Produk-produk perbankan yang ditawarkan PT. Bank Sumut hampir

sama dengan produk yang ditawarkan oleh perbankan lainnya yaitu berupa produk

dana dan kredit.

2.       Lokasi perusahaan

PT. Bank Sumut merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya di jalan

Imam Bonjol No. 18 Medan. PT. Bank Sumut juga telah memiliki 3 cabang

syariah, 20 cabang konvensional, serta 60 kantor cabang yang tersebar di

kabupaten-kota di Sumatera utara, termasuk satu kantor cabang di Jakarta pusat.

3.      Visi dan Misi Perusahaan

Visi merupakan gambaran tentang masa depan yang

merangsang orang untuk berfikir, memahami dan menggunakan

energinya untuk merealisasikannya. Visi menimbulkan perasaan

bangga bagi setiap organisasi. Ada pun yang menjadi visi Bank

Sumut adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan

mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah

di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan

daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

Misi adalah serangkaian langkah yang bertujuan untuk

mencapai sasaran jangka pendek organisasi. Misi Bank Sumut

adalah mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara

professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip kepatuhan

(compliance).

4.      Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan memberi karakter khas PT. Bank Sumut

dan menjadi salah satu penentu daya saing perusahaan ke depan.

Budaya perusahaan PT. Bank Sumut adalah memberikan pelayanan

terbaik. Artinya PT. Bank Sumut sangat mengutamakan kepuasan

nasabah dalam menjalankan kegiatannya.

5.      Tujuan Perusahaan

Tujuan Bank Sumut antara lain :

a) Menghasilkan Laba

b) Meningkatkan pertumbuhan daerah diberbagai sektor

c) Meningkatkan taraf hidup rakyat.

PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat menjadi PT.

Bank Sumut dan lebih dikenal sebagai Bank Sumut ini adalah salah satu bank

yang berstatus sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam bentuk

Perseroan Terbatas (PT). Meskipun statusnya Bank Pembangunan Daerah untuk

Sumatera Utara bukan berarti Bank Sumut tidak bisa menjalankan kegiatannya di

daerah-daerah lainnya termasuk dipusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta.

Tersebarnya unit pelayanan Bank Sumut ini mengindikasikan bahwa

keberadaannya sudah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat terhadap lembaga

perbankan. Peranan Bank Sumut juga diharapkan benar-benar mengemban dan

mewujudkan visi misi pembangunan daerah Sumatera Utara khususnya. Seperti

yang diungkapkan oleh Walikota Tebing Tinggi, Eddy Syofian, dalam rangka

penarikan nomor undian Tabungan Martabe Bank Sumut Periode-II tahun 2010 di

Tebing Tinggi. Dalam kesempatan tersebut beliau menyatakan bahwa peranan

Bank Sumut untuk pembangunan daerah sangatlah strategis dalam mendorong

roda perekonomian dan pembangunan serta sebagai salah satu sumber pendapatan

daerah dalam meningkatkan taraf hidup rakyat. Ia menambahkan bahwa

banyaknya jumlah penabung di Bank Sumut Wilayah II (Tebing Tinggi, Lubuk

Pakam, Sei Rampah, Binjai dan Stabat) yang mencapai 108.304 nasabah dengan

uang tabungan senilai Rp 603,307 miliar, tentunya menjadi kebanggan tersendiri

bagi pemerintah daerah, karena cukup dipercaya karena didukung oleh

manajemen yang baik serta pelayanan prima terhadap nasabahnya.

 Fakta ini menunjukkan bahwa dewasa ini hampir semua sektor yang

berkaitan dengan kegiatan keuangan membutuhkan jasa bank, sehingga peran

sebagai perantara keuangan yang dimiliki oleh bank (SUMUT) dengan melakukan

penghimpunan dan penyaluran dana juga akan menunjang kelancaran aktivitas

perekonomian (daerah/negara). Peranan bank yang sangat besar dan penting ini

akan dapat benar-benar terwujud tentunya dengan dukungan pihak-pihak yang

terkait dengan bank, tidak terkecuali individu-individu di masyarakat sebagai

calon pengguna jasa bank.

 Masyarakat berhubungan dengan lembaga perbankan karena adanya

kepercayaan, demikian juga lembaga perbankan terhadap masyarakat. Masyarakat

percaya bahwa perbankan (Bank SUMUT) akan memberikan keuntungan

terhadap nasabahnya baik dalam bentuk materi misalnya bunga maupun non-

materi misalnya keamanan atas barang berharga (dana) yang dititipkan atau

disimpan di bank tersebut. selain kepercayaan, pelayanan yang ramah dan

bersahabat yang diberikan Bank SUMUT kepada para nasabah juga membuat

nasabah semakin percaya dan nyaman untuk melakukan transaksi keuangannya

diBank SUMUT. Dilain pihak, perbankan juga merasa yakin dan percaya bahwa

nasabahnya datang dari kalangan yang mempunyai reputasi dan kredibilitas baik.

Dari hal itu timbullah kepercayaan yang saling berkaitan yaitu saling

mempercayai. Berdasarkan pendapat ini maka tidak berlebihan jika dikatakan

bahwa apabila rasa saling percaya ini terusik akan dapat mempengaruhi sikap dan

tindakan masyarakat maupun bank dalam rangka mewujudkan interaksi keduanya.

2. Usaha Bank SUMUT dalam Menunjukkan Perannya Sebagai Bank

Pembangunan Sumatera Utara

Sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT. Bank

Sumut berfungsi sebagai pengerak dan pendorong laju pembangunan di daerah.

Sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta

sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan

usaha sebagai Bank umum. Bank umum ini dimaksudkan pada undang-undang

nomor 7 tahun 1992, tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998.

1.       Produk PT. Bank Sumut

Produk yang disediakan oleh Bank Sumut dalam melayani

para nasabah adalah sebagai berikut:

1.1  Produk Dana

         Simpanan Giro Manfaat

a.       Dana Anda akan tersimpan dengan aman

b.      Cek / Bilyet Giro Bank Sumut dapat diterima dimana saja

         Tabungan Simpeda

Berhadiah dan diundi 2 x setahun Pajak Undian 25% ditanggung

pemenang.

Tabungan Martabe

Perlindungan asuransi jiwa, Bebas biaya Premi asuransi, Kartu

ATM, Berhadiah dan diundi 2 x setahun

         Tabungan Haji Makbul

Perlindungan Asuransi Jiwa, Bebas biaya Premi asuransi

         Deposito Berjangka

a.       Deposito dapat digunakan sebagai angunan kredit.

b.      Suku bunga bersaing.

c.       Jangka waktu bervariasi,yaitu 1,3,6,12 dan 24 bulan.

         Sertifikat Deposito

a.       Suku bunga bersaing

b.      Dana tersimpan dengan aman

c.       Deposito dapat digunakan sebagai angunan kredit

d.      Dapat diperpanjang otomatis (Automatic Roll Over (ARO)).

2.      Produk Kredit

Produk kredit yang ditawarkan oleh PT. Bank Sumut adalah

sebagai berikut:

  Kredit Umum

  Kredit SPK

  Kredit Pensiunan

  Kredit Angsuran Lainnya Kredit Bendaharawan

  Kredit Peduli Usaha Mikro

  Kredit Program Pemerintah

  Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)

  KPRS Bersubsidi

  Kredit Konstruksi

  Kredit Kepemilikan Sepeda Motor

  Kredit Investasi

  Kredit Sindikasi

  Kredit Modal Kerja

Sebagai bank pembangunan daerah, Bank SUMUT selalu

berupaya untuk meningkatkan perannya sebagaiagent of

development ditengah-tengah masyarakat Sumatera Utara

(khususnya) dan indonesia (umumnya).  Berikut ini akan dijelaskan

beberapa contoh kredit yang diberikan Bank SUMUT kepada

masyarakat (nasabahnya). Jenis kredit tersebut antara lain:

KREDIT SUMUT SEJAHTERA

Kredit Sumut Sejahtera (KPUM SS) adalah kredit yang diberikan melalui

kelompok keuangan yang dibentuk oleh Account Officer (AO) Bank Sumut dalam

suatu kelompok Keuangan Mikro (KKM) yang beranggota 20-30 orang dengan

melakukan edukasi perbankan berupa pembinaan, pelatihan dan konsultasi pada

pertemuan wajib mingguan.

Persyaratan Umum Kredit Sumut Sejahtera (KPUM SS) yaitu:

Seluruh anggota kelompok adalah perempuan.

Anggota Kelompok wajib memiliki usaha produktif.

Anggota kelompok berdomisili didaerah yang sama/berdekatan.

Tidak memiliki pinjaman di Lembaga Keuangan Lainnya.

Kredit Tanpa Agunan dan anggota Kelompok saling Tanggung Renteng.

Suku bunga yang dikenakan 15,60 % Flat p.a. Kredit diberikan bertahap yaitu :

1. Plafond tahap I Rp 500.000 sampai dengan Rp 1.000.000

2. Plafond tahap II > Rp 1.000.000 sampai dengan Rp 2.000.000.

3. Plafond tahap III > Rp 2.000.000 sampai dengan Rp 3.000.000.

4. Plafond tahap IV > Rp 3.000.000 sampai dengan Rp 4.000.000

5. Plafond tahap V > Rp 5.000.000.

Keunggulan Persyaratan dari Kredit Sumut Sejahtera ini adalah sebagai

berikut :

1. Persyaratan mudah.

2. Bunga Ringan.

3. Fasilitas tabungan bebas biaya administrasi dan gratis asuransi jiwa

4. TIDAK REPOT karena angsuran & tabungan akan dijemput petugas bank.

Tidak berbeda dengan kredit lainnya, Kredit Sumut Sejahtera ini juga

bermanfaat Dapat Digunakan sebagai tambahan modal kerja dan kebutuhan

investasi usaha bagi pengusaha kecil/menengah yang membutuhkan tambahan

modal usaha mereka.

KREDIT MIKRO SUMUT SEJAHTERA II

Sama seperti sebelumnya, Kredit Mikro Sumut Sejahtera II ini adalah

kredit yang diberikan Bank Sumut untuk usaha mikro yang memiliki potensi

namun kekurangan modal. Sasaran dari Kredit Mikro Sumut Sejahtera II ini

adalah keinginan Bank Sumut untuk  menambah modal usaha dan

mengembangkan usaha, produk KMSS II adalah solusi tepat dengan proses cepat,

bunga ringan dan agunan flexible ( surat tanah, BPKB kendaraan bermotor,

kios/lapak, dll)

Jenis Kredit Mikro Sumut Sejahtera II ini antara lain :

a)      Kredit Modal Kerja

b)      Kredit Investasi

Syarat-syarat yang harus dilengkapi calon debitur adalah sebagai berikut :

1. Memiliki Usaha di sector pertanian, perdagangan, industry dan usaha – usaha

lainnya.

2. Fotokopi KTP yang masih berlaku.

3. Pasphoto diri dan suami/istri ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar

4. Izin usaha minimal Surat Keterangan Usaha dari Lurah/ Kepala Desa atau Camat.

Dan Persyaratan lainnya.

Keunggulan dari Kredit Mikro Sumut Sejahtera ini antara lain:

1. Bunga ringan hanya 1 % /bulan flat to anuitas.

2. Bebas biaya provisi.

3. Proses cepat.

4. Persyaratan agunan fleksibel.

5. Insentif 2% bagi debitur yang membayar angsuran tepat waktu.

KREDIT PEMILIKAN RUMAH SUMUT SEJAHTERA (KPR SUMUT

SEJAHTERA)

KPR-Sumut Sejahtera adalah solusi kepemilikan rumah pribadi Anda untuk

keperluan pembelian rumah tinggal/apartemen/ruko/rukan yang dijual melalui

developer. Untuk Berbagai Kebutuhan Pembiayaan dapat digunakan untuk

berbagai tujuan baik untuk tempat tinggal atau investasi, dalam kondisi baru

maupun bekas (second). Kredit ini membantu masyarakat untuk memiliki tempat

tinggal. Selain ini Kredit ini juga membantu masyarakat untuk memiliki

kesejahteraan yang merata seperti yang dibahas didalam UUD.

 Keunggulan dari Kredit Kepemilikan Sumut Sejahtera ini antara lain:

1. Angsuran Terjangkau

Suku bunga kredit relatif rendah, dihitung secara anuitas dan diberlakukan

secara floating rate yang akan disesuaikan berdasarkan perkembangan suku bunga

pasar.

2. Keleluasaan Pembiayaan

Jangka waktu pinjaman hingga 15 tahun.

3. Manfaat bagi Anda

Nikmati fasilitas pembiayaan hingga 80% dari nilai jaminan. Uang muka

ringan, mulai dari 20% untuk makin memudahkan Anda meraih rumah impian.

Proses Mudah dan Cepat, Semakin cepat Anda melengkapi semua syarat yang

diperlukan maka akan semakin cepat prosesnya.

4. Mudah dan Aman

Dengan menyediakan dana di rekening Bank Sumut setiap bulannya, pembayaran

angsuran rumah akan dipotong secara otomatis.

Surat kepemilikan dan dokumen-dokumen lainnya rumah Anda tersimpan dengan

aman pada Kami sehingga pada masa kredit selesai dapat langsung Anda bawa

pulang.

Persyaratan yang harus dilengkapi juga sangat mudah, yaitu:

a)      Karyawan tetap / profesional / wiraswasta

b)      Fotocopy Identitas diri pemohon (KTP/SIM/KK/Identitas lainnya)

c)      Fotocopy dokumen jaminan

d)     Slip gaji atau laporan keuangan usaha

e)      Angsuran perbulan maksimal hingga 40% dari penghasilan / gaji.

Bank Sumut Kisaran Salurkan CSR untuk Program RRTLH

(MedanBisnis—Kisaran) Bank Sumut Cabang Kisaran menyatakan tetap komit

membantu masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan ikut serta dalam program

renovasi rumah tak layak huni (RRTLH) yang dilakukan oleh Pemerintah

Kabupaten (Pemkab) Asahan.

Pada tahun 2012, Bank Sumut cabang Kisaran menyisihkan

keuntungannya melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang

digunakan bagi program RRTLH senilai Rp 50 juta. Dana ini digunakan untuk

merenovasi 10 unit rumah. “Melalui dana CSR, kita siap membantu masyarakat

dan pemerintah,” kata Kepala Cabang Bank Sumut Kisaran, Endar Sakti Pane saat

berbincang dengan MedanBisnis, Jumat (21/9) di Bank Sumut setempat.

Bahkan, kata Endar, bila Bank Sumut memiliki keuntungan besar dari

produk yang ditawarkan pihak bank kepada masyarakat, maka dana CSR juga

akan mengalami peningkatan. Sebab melalui rapat umum pemegang saham

(RUPS) kebijakan pembagian keuntungan (laba) perusahaan merupakan kebijakan

riil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena dengan menabung,

melakukan deposito, kredit atau lainnya ke Bank Sumut, masyarakat akan

mendapatkan keuntungan ganda. “Tahun ini Rp 50 juta, kemungkinan tahun

depan Bank Sumut akan lebih besar lagi memberikan dana bantuan untuk

program RRTLH ini. Mamun semua kebijakan ini sebelumnya akan dikoordinasi

kembali, “ cetus Endar.

Mengenai program RRTLH, Endar meyebutkan, bahwa program bedah

rumah tersebut sangat baik, apalagi bertujuan meningkatkan rasa nyaman tinggal

di rumah, dari rumah tak layak menjadi layak, begitu juga untuk meningkatkan

kesehatan penghuni rumah.

“Kita siap membantu program-program pemerintah daerah yang pro rakyat, “

sebut Endar. Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang mengucapkan terima kasih

kepada Bank Sumut yang telah peduli dan berpartisipasi terhadap program

RRTLH Pemkab Asahan. “Kepedulian Bank Sumut tidak diragukan lagi terhadap

masyarakat dan pemerintah daerah, mereka selalu respon apa yang menjadi

program pemerintah,” ucap Taufan saat mencanangkan program RRTLH tersebut

di Desa Sei Kamah, Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan.

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sektor perbankan telah dikenal sebagai lembaga keuangan sangat strategis

yang mempunyai peran menentukan arah dan perkembangan perekonomian suatu

wilayah atau daerah. Fungsi dan peran perbankan dalam pembangunan tersebut

tercermin dalam berbagai fungsinya, yang secara umum dikatakan sebagai

lembaga keuangan yang dapat menopang kekuatan dan kelancaran sistem

pembayaran dan efektifnya kebijakan moneter pemerintah dalam rangka

mensejahterakan kehidupan ekonomi masyarakat. Tak dapat dipungkiri bahwa

pembangunan diIndonesia (Sumatera Utara) tak terlepas dari peran serta bank

dalam mendorong beberapa sektor usaha, diantaranya usaha kecil dalam

meramaikan perekonomian bangsa. Dari Kredit usaha yang diberikan bank (Bank

SUMUT) masyarakat dapat membuka usaha sendiri yang secara tidak langsung

sudah mengurangi jumlah pengangguran dan dapat meningkatkan taraf hidup

masyarakat menjadi lebih baik. Dan  jika taraf hidup masyarakat sudah baik maka

tingkat keamanan daerah juga terkendali karena dengan banyaknya jumlah

masyarakat yang sudah mendapatkan pekerjaan dari melakukan usaha sendiri

maupun bekerja pada orang lain maka secara tidak langsung tingkat kriminalitas

juga akan menurun.

Selain itu bank juga menunjukkan perannya dalam pembangunan dari

program sosial “CSR” yang disisihkan perusahaan untuk kesejahteraan

lingkungan social masyarakat.

B.     Saran

Dengan pencapaian besar yang telah dicapai Bank Sumut saat ini rasanya

tidak ada lagi hal yang bisa dikomentari dari kinerja Bank Sumut ditengah

masyarakat. Namun sebagai masyarakat daerah Sumatera Utara penulis

mengrapkan agar bank sumut mampu mempertahankan pelayanan yang baik pada

nasabah dan semoga CSR yang diberikan dapat teralokasi dengan tepat waktu dan

tepat guna bagi seluruh wilayah pelosok Sumatera Utara agar pembangunan dapat

terlaksana secara merata. Dan semoga Bank Sumut dapat mencapai target sebagai

bank devisa “GO INTERNASIONAL”. 

DAFTAR PUSTAKA

Marzuki. 2006. Efektifitas Peran Perbankan Memberdayakan Sektor Ekonomi

Unggulan.

Mitra Wacana Media, Jakarta

Lubis,Irsyad. 2010. Bank & Lembaga Keuangan Lain. USU press, Medan

            http://banksumut.com/KreditProgram.php

http://banksumut.com/KPR.php

Diposkan 20th March oleh vina asrina  

Bahasa hati1.

MAR

20

bank sumut summery

 BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam perekonomian modern, sektor perbankan telah dikenal sebagai

lembaga keuangan sangat strategis yang mempunyai peran menentukan arah dan

perkembangan perekonomian suatu wilayah atau daerah. Fungsi dan peran

perbankan dalam pembangunan tersebut tercermin dalam berbagai fungsinya,

yang secara umum dikatakan sebagai lembaga keuangan yang dapat menopang

kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan efektifnya kebijakan moneter

pemerintah dalam rangka mensejahterakan kehidupan ekonomi masyarakat.

Analisis teori tentang peranan perbankan dalam perekonomian dalam

tatanan model ekonomi standart sudah dikenal berkembang sejak lama.

Diantaranya pendekatan modern tentang model pengaruh kredit perbankan dalam

perekonomian dikemukakan oleh Bernanke dan Blinder pada tahun 1988 dalam

tulisan mereka yang berjudul “Credit, money and aggregate

demand”, dalam American Economic Review edisi bulan Mei. Dengan tipe ini

ditunjukkan dampak dari perbankan bukan hanya dapat mempengaruhi tingkat

aktivitas perekonomian, tapi juga terhadap perubahan-perubahan pada struktur

produktif perekonomian terutama pengaruhnya bagi perusahaan-perusahaan besar

maupun kecil (usaha mikro-makro) yang dibelanjai dengan kredit perbankan atau

bukan perbankan.

 Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam

hal mendukung pembangunan, karena pembangunan ekonomi di suatu negara

sangat bergantung kepada dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari

sektor perbankan. Bank sebagai agen pembangunan (agent of

depelovement) terutama bagi bank-bank milik pemerintah diharapkan mampu

memelihara kestabilan moneter. Memelihara kestabilan moneter salah satunya

bisa dilakukan dengan mengatur perputaran uang di masyarakat melalui peranan

bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). Fakta menunjukkan

bahwa dewasa ini hampir semua sektor yang berkaitan dengan kegiatan keuangan

membutuhkan jasa bank sehingga peran sebagai perantara keuangan yang dimiliki

oleh bank dengan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana juga akan

menunjang kelancaran aktivitas perekonomian.

Peranan bank yang sangat besar dan penting ini akan dapat benar-benar

terwujud tentunya dengan dukungan pihak-pihak yang terkait dengan bank, tidak

terkecuali individu-individu di masyarakat sebagai calon pengguna jasa bank.  

PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat menjadi PT.

Bank Sumut dan lebih dikenal sebagai Bank Sumut ini adalah salah satu bank

yang berstatus sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam bentuk

Perseroan Terbatas (PT). Meskipun statusnya Bank Pembangunan Daerah untuk

Sumatera Utara bukan berarti Bank Sumut tidak bisa menjalankan kegiatannya di

daerah-daerah lainnya termasuk dipusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta.

PT. Bank Sumut memiliki kantor pusat yang beralamat di

Jl.Imam Bonjol No.18 Medan dan unit cabangnya tersebar diseluruh

wilayah Sumatera dan Jakarta. Tersebarnya unit pelayanan Bank

Sumut ini mengindikasikan bahwa keberadaannya sudah menjadi

sebuah kebutuhan masyarakat terhadap lembaga perbankan.

Peranan Bank Sumut juga diharapkan benar-benar mengemban dan

mewujudkan visi misi pembangunan daerah Sumatera Utara

khususnya. Seperti yang diungkapkan oleh Walikota Tebing Tinggi,

Eddy Syofian, dalam rangka penarikan nomor undian Tabungan

Martabe Bank Sumut Periode-II tahun 2010 di Tebing Tinggi. Dalam

kesempatan tersebut beliau menyatakan bahwa peranan Bank

Sumut untuk pembangunan daerah sangatlah strategis dalam

mendorong roda perekonomian dan pembangunan serta sebagai

salah satu sumber pendapatan daerah dalam meningkatkan taraf

hidup rakyat. Ia menambahkan bahwa banyaknya jumlah penabung

di Bank Sumut Wilayah II (Tebing Tinggi, Lubuk Pakam, Sei

Rampah, Binjai dan Stabat) yang mencapai 108.304 nasabah

dengan uang tabungan senilai Rp 603,307 miliar, tentunya menjadi

kebanggan tersendiri bagi pemerintah daerah, karena cukup

dipercaya karena didukung oleh manajemen yang baik serta

pelayanan prima terhadap nasabahnya

(www.medanbisnisdaily.com).

Penghimpunan dana masyarakat dengan sistem konvensional menjadi

salah satu kegiatan usaha yang dijalankan oleh Bank Sumut. Produk yang

ditawarkan dalam bentuk simpanan yaitu berupa giro, tabungan dan deposito

berjangka seperti umumnya bank lain dengan sistem yang sama, yang

membedakannya adalah produk tabungan yang ditawarkan Bank Sumut lebih

beragam seperti tabungan Simpeda, tabungan Martabe, tabungan Haji Makbul

dan Tabunganku.

Untuk tingkat bunga simpanan yang ditawarkan Bank Sumut

berkisar antara 3 s.d 7,5% dimana bunga tabungan secara progresif

diberikan sebesar 5% s.d 7%, bunga giro sebesar 3% dan bunga

deposito sebesar 7,5%.

Bank Sumut memperhatikan nasabahnya dengan

menerapkan motto pelayanan ‘TERBAIK’ guna menjaga loyalitas

nasabah. Citra pelayanan terbaik yang diusung juga dapat menjadi

promosi tersendiri guna membangun pola pikir dalam mendorong

keputusan masyarakat agar tertarik menjadi calon nasabah baru di

Bank Sumut. Memberikan pelayanan terbaik merupakan statement

budaya perusahaan yang telah diwujudkan dengan menerapkan

standar layanan yang berlaku diseluruh unit Bank Sumut. Jaringan

pelayanan Bank Sumut juga terus bertambah, sampai pada bulan

Mei tahun 2010 sudah mencapai 249 unit pelayanan. Unit pelayanan

yang terus bertambah ini juga dibarengi dengan penerapan sistem

internet yang ditujukan untuk memudahkan akses masyarakat

(www.banksumut.com).

Jaringan pelayanan Bank Sumut yang sedemikian luas diharapkan dapat

dimanfaatkan semua kelompok masyarakat seperti PNS, TNI/POLRI, Pensiunan,

Mahasiswa, dsb. Masing-masing kelompok ini mempunyai karakteristik sendiri-

sendiri. PNS, TNI/ POLRI misalnya mempunyai pendapatan yang relatif tetap dan

tergolong sebagai golongan menengah. Mahasiswa pula merupakan golongan

masyarakat yang berusia muda, memiliki masa depan yang relatif baik serta

jumlah mahasiswa di Sumatera Utara sendiri relatif cukup banyak.

            Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dan pertumbuhan

perekonomian nasional tidak terlepas dari peran serta dunia perbankan, yang

sangat besar memberikan jasa-jasa kepada khalayak Indonesia, mulai dari kredit

usaha kecil menengah ataupun kredit usaha lainya.Bahkan sebagai tempat

penjaminan simpanan oleh masyarakat.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka timbul masalah:

1.      Bagaimana cara Bank SUMUT membesarkan diri sebagai Bank yang dapat

dipercaya?

2.      Apa saja produk yang ditawarkan Bank SUMUT dalam rangka pemangunan

masyarakat daerah?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

                Sebagai negara yang berkembang Indonesia memiliki banyak hambatan dalam

memajukan diri menjadi negara maju. Jumlah penduduk indonesia yang sangat banyak dan

terus bertambah setiap tahunnya membuat persaingan mendapatkan pekerjaan dan harapan

memiliki hidup yang sejahtera bagi seluruh masyarakat indonesia menjadi semakin sulit.

Masyarakat membutuhkan pihak-pihak lain seperti badan-badan usaha milik negara (BUMN)

atau badan-badan usaha milik daerah (BUMD) seperti bank dapat membantu masyarakat

dalam memberikan kredit usaha agar dapat digunakan sebagai modal membuka usaha

(wirausaha) sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran diIndonesia.

                Jika kita lihat saat ini, sektor perekonomian Indonesia saat ini didominasi oleh usaha

kecil dan menengah.Pertumbuhan ekonomi  Indonesia pada tahun tersebut masih

dalam kondisi yang cukup baik, yakni masih dalam keadaan yang positif tidak

seperti Negara-negara lain yang justru sedang krisis, hal ini menandakan bahwa

Indonesia mampu dan bisa bertahan dari imbas runtuhnya perekonomian negara

lain seperti Eropa dan beberapa negara diArab. Setelah diselidiki ternyata

Indonesia bisa bertahan dari krisis adalah karena adanya sektor yang menopang

perekonomian Indonesia yakni sektor UMKM (Usaha MIkro Kecil Menengah.

            Berkembang pesatnya sektor UMKM tidak terlepas dari peran serta

lembaga perbankan di Indonesia.Salah satu Bank yang sangat mendukung

eksistensi dari UMKM itu sendiri adalah Bank Daerah Sumatera Utara (Bank

SUMUT).

            Tidak hanya dalam sektor UMKM, Bank SUMUT sebagai salah satu bank

terbesar milik daerah (BUMD) Bank SUMUT juga berperan dalam pembentukan

dan pembangunan sumberdaya manusia di Indonesia (Sumatera Utara), dapat

dilihat dari perannya terhadap dunia pendidikan Indonesia misalnya keterlibatan

Bank SUMUT dalam mempermudah mahasiswa dalam membayar uang kuliah

seperti Universitas Sumatera Utara (USU).

            Bank SUMUT memiliki kantor cabang yang jumlahnya cukup banyak,

sehingga secara langsung akan menyedot tenaga kerja terdidik dan terampil, hal

ini akan berdampak terhadap berkurangya jumlah pengangguran di Indonesia.

            Bank SUMUT sebagai bank yang berpihak kepada kepentingan

masyarakat yang ditunjuk pemerintah, banyak memberikan sumbangsih langsung

kepada anak didik Indonesia misalnya dalam pemberian beasiswa langsung

kepada anak-anak yang kurang mampu secara financial, bahkan anak-anak yang

memiliki prestasi yang bagus.

BAB III

PEMBAHASAN

1. Sejarah PT.Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank SUMUT)

Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada

tanggal 4 November1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22

dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan call name BPDSU. Pada

tahun 1962 berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun1962

tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat l

Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965. Modal dasar pada saat itu

sebesar Rp. 100 juta dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah Daerah

Tingkat II se Sumatera Utara.

Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan peraturan Daearah

Tingkat I Sumatera Utara No.2 Tahun 1999, bentuk badan dirubah

kembali menjadi perseroan terbatas dengan call name Bank Sumut.

Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum

Nasution SH, dan telah mendapat pengesahan dari mentri

Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C-8224 HT.01.01

TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia

Nomor 54 tanggal 6 juli 1999. Modal dasar pada saat itu ditetapkan

sebesar Rp.400 miliar. Dan karena pertimbangan kebutuhan

proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999

melalui Akta No.31 modal dasar ditingkatkan menjadi miliar.

PT. Bank Sumut merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya di jalan

Imam Bonjol No. 18 Medan. Dalam tahun 2006, Bank telah menambah I kantor

cabang pembantu, 4 kantor kas, 9 unit ATM dan 12 kantor kas yang mengalami

peningkatan status menjadi kantor cabang sedangkan kas mobil dan payment

point tidak berubah sehingga per 31 Desember 2006, Bank telah memiliki 20

kantor cabang konvensional, 21 kantor cabang pembantu, 30 kantor kas, 15 kas

mobil, I payment point, dan 29 unit ATM. Dalam tahun 2004, Bank membuka

Unit Usaha Syariah yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia Cabang

Medan dengan suratnya No. 6/ 142/ DPIP/ Prz/ Mdn tanggal 18 Oktober 2004.

Dalam tahun 2006, Bank juga menambah I cabang pembantu syariah sehingga per

31 Desember 2007, Bank telah memiliki 3 cabang syariah, 20 cabang

konvensional, serta 60 kantor cabang. Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31

Desember 2006 adalah 2995 masing-masing berjumlah 1.218 dan 1.044 orang.

1.      Ruang Lingkup Perusahaan

PT. Bank Sumut adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

perbankan. Produk-produk perbankan yang ditawarkan PT. Bank Sumut hampir

sama dengan produk yang ditawarkan oleh perbankan lainnya yaitu berupa produk

dana dan kredit.

2.       Lokasi perusahaan

PT. Bank Sumut merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya di jalan

Imam Bonjol No. 18 Medan. PT. Bank Sumut juga telah memiliki 3 cabang

syariah, 20 cabang konvensional, serta 60 kantor cabang yang tersebar di

kabupaten-kota di Sumatera utara, termasuk satu kantor cabang di Jakarta pusat.

3.      Visi dan Misi Perusahaan

Visi merupakan gambaran tentang masa depan yang

merangsang orang untuk berfikir, memahami dan menggunakan

energinya untuk merealisasikannya. Visi menimbulkan perasaan

bangga bagi setiap organisasi. Ada pun yang menjadi visi Bank

Sumut adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan

mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah

di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan

daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

Misi adalah serangkaian langkah yang bertujuan untuk

mencapai sasaran jangka pendek organisasi. Misi Bank Sumut

adalah mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara

professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip kepatuhan

(compliance).

4.      Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan memberi karakter khas PT. Bank Sumut

dan menjadi salah satu penentu daya saing perusahaan ke depan.

Budaya perusahaan PT. Bank Sumut adalah memberikan pelayanan

terbaik. Artinya PT. Bank Sumut sangat mengutamakan kepuasan

nasabah dalam menjalankan kegiatannya.

5.      Tujuan Perusahaan

Tujuan Bank Sumut antara lain :

a) Menghasilkan Laba

b) Meningkatkan pertumbuhan daerah diberbagai sektor

c) Meningkatkan taraf hidup rakyat.

PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat menjadi PT.

Bank Sumut dan lebih dikenal sebagai Bank Sumut ini adalah salah satu bank

yang berstatus sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam bentuk

Perseroan Terbatas (PT). Meskipun statusnya Bank Pembangunan Daerah untuk

Sumatera Utara bukan berarti Bank Sumut tidak bisa menjalankan kegiatannya di

daerah-daerah lainnya termasuk dipusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta.

Tersebarnya unit pelayanan Bank Sumut ini mengindikasikan bahwa

keberadaannya sudah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat terhadap lembaga

perbankan. Peranan Bank Sumut juga diharapkan benar-benar mengemban dan

mewujudkan visi misi pembangunan daerah Sumatera Utara khususnya. Seperti

yang diungkapkan oleh Walikota Tebing Tinggi, Eddy Syofian, dalam rangka

penarikan nomor undian Tabungan Martabe Bank Sumut Periode-II tahun 2010 di

Tebing Tinggi. Dalam kesempatan tersebut beliau menyatakan bahwa peranan

Bank Sumut untuk pembangunan daerah sangatlah strategis dalam mendorong

roda perekonomian dan pembangunan serta sebagai salah satu sumber pendapatan

daerah dalam meningkatkan taraf hidup rakyat. Ia menambahkan bahwa

banyaknya jumlah penabung di Bank Sumut Wilayah II (Tebing Tinggi, Lubuk

Pakam, Sei Rampah, Binjai dan Stabat) yang mencapai 108.304 nasabah dengan

uang tabungan senilai Rp 603,307 miliar, tentunya menjadi kebanggan tersendiri

bagi pemerintah daerah, karena cukup dipercaya karena didukung oleh

manajemen yang baik serta pelayanan prima terhadap nasabahnya.

 Fakta ini menunjukkan bahwa dewasa ini hampir semua sektor yang

berkaitan dengan kegiatan keuangan membutuhkan jasa bank, sehingga peran

sebagai perantara keuangan yang dimiliki oleh bank (SUMUT) dengan melakukan

penghimpunan dan penyaluran dana juga akan menunjang kelancaran aktivitas

perekonomian (daerah/negara). Peranan bank yang sangat besar dan penting ini

akan dapat benar-benar terwujud tentunya dengan dukungan pihak-pihak yang

terkait dengan bank, tidak terkecuali individu-individu di masyarakat sebagai

calon pengguna jasa bank.

 Masyarakat berhubungan dengan lembaga perbankan karena adanya

kepercayaan, demikian juga lembaga perbankan terhadap masyarakat. Masyarakat

percaya bahwa perbankan (Bank SUMUT) akan memberikan keuntungan

terhadap nasabahnya baik dalam bentuk materi misalnya bunga maupun non-

materi misalnya keamanan atas barang berharga (dana) yang dititipkan atau

disimpan di bank tersebut. selain kepercayaan, pelayanan yang ramah dan

bersahabat yang diberikan Bank SUMUT kepada para nasabah juga membuat

nasabah semakin percaya dan nyaman untuk melakukan transaksi keuangannya

diBank SUMUT. Dilain pihak, perbankan juga merasa yakin dan percaya bahwa

nasabahnya datang dari kalangan yang mempunyai reputasi dan kredibilitas baik.

Dari hal itu timbullah kepercayaan yang saling berkaitan yaitu saling

mempercayai. Berdasarkan pendapat ini maka tidak berlebihan jika dikatakan

bahwa apabila rasa saling percaya ini terusik akan dapat mempengaruhi sikap dan

tindakan masyarakat maupun bank dalam rangka mewujudkan interaksi keduanya.

2. Usaha Bank SUMUT dalam Menunjukkan Perannya Sebagai Bank

Pembangunan Sumatera Utara

Sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT. Bank

Sumut berfungsi sebagai pengerak dan pendorong laju pembangunan di daerah.

Sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta

sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan

usaha sebagai Bank umum. Bank umum ini dimaksudkan pada undang-undang

nomor 7 tahun 1992, tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998.

1.       Produk PT. Bank Sumut

Produk yang disediakan oleh Bank Sumut dalam melayani

para nasabah adalah sebagai berikut:

1.1  Produk Dana

         Simpanan Giro Manfaat

a.       Dana Anda akan tersimpan dengan aman

b.      Cek / Bilyet Giro Bank Sumut dapat diterima dimana saja

         Tabungan Simpeda

Berhadiah dan diundi 2 x setahun Pajak Undian 25% ditanggung

pemenang.

Tabungan Martabe

Perlindungan asuransi jiwa, Bebas biaya Premi asuransi, Kartu

ATM, Berhadiah dan diundi 2 x setahun

         Tabungan Haji Makbul

Perlindungan Asuransi Jiwa, Bebas biaya Premi asuransi

         Deposito Berjangka

a.       Deposito dapat digunakan sebagai angunan kredit.

b.      Suku bunga bersaing.

c.       Jangka waktu bervariasi,yaitu 1,3,6,12 dan 24 bulan.

         Sertifikat Deposito

a.       Suku bunga bersaing

b.      Dana tersimpan dengan aman

c.       Deposito dapat digunakan sebagai angunan kredit

d.      Dapat diperpanjang otomatis (Automatic Roll Over (ARO)).

2.      Produk Kredit

Produk kredit yang ditawarkan oleh PT. Bank Sumut adalah

sebagai berikut:

  Kredit Umum

  Kredit SPK

  Kredit Pensiunan

  Kredit Angsuran Lainnya Kredit Bendaharawan

  Kredit Peduli Usaha Mikro

  Kredit Program Pemerintah

  Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)

  KPRS Bersubsidi

  Kredit Konstruksi

  Kredit Kepemilikan Sepeda Motor

  Kredit Investasi

  Kredit Sindikasi

  Kredit Modal Kerja

Sebagai bank pembangunan daerah, Bank SUMUT selalu

berupaya untuk meningkatkan perannya sebagaiagent of

development ditengah-tengah masyarakat Sumatera Utara

(khususnya) dan indonesia (umumnya).  Berikut ini akan dijelaskan

beberapa contoh kredit yang diberikan Bank SUMUT kepada

masyarakat (nasabahnya). Jenis kredit tersebut antara lain:

KREDIT SUMUT SEJAHTERA

Kredit Sumut Sejahtera (KPUM SS) adalah kredit yang diberikan melalui

kelompok keuangan yang dibentuk oleh Account Officer (AO) Bank Sumut dalam

suatu kelompok Keuangan Mikro (KKM) yang beranggota 20-30 orang dengan

melakukan edukasi perbankan berupa pembinaan, pelatihan dan konsultasi pada

pertemuan wajib mingguan.

Persyaratan Umum Kredit Sumut Sejahtera (KPUM SS) yaitu:

Seluruh anggota kelompok adalah perempuan.

Anggota Kelompok wajib memiliki usaha produktif.

Anggota kelompok berdomisili didaerah yang sama/berdekatan.

Tidak memiliki pinjaman di Lembaga Keuangan Lainnya.

Kredit Tanpa Agunan dan anggota Kelompok saling Tanggung Renteng.

Suku bunga yang dikenakan 15,60 % Flat p.a. Kredit diberikan bertahap yaitu :

1. Plafond tahap I Rp 500.000 sampai dengan Rp 1.000.000

2. Plafond tahap II > Rp 1.000.000 sampai dengan Rp 2.000.000.

3. Plafond tahap III > Rp 2.000.000 sampai dengan Rp 3.000.000.

4. Plafond tahap IV > Rp 3.000.000 sampai dengan Rp 4.000.000

5. Plafond tahap V > Rp 5.000.000.

Keunggulan Persyaratan dari Kredit Sumut Sejahtera ini adalah sebagai

berikut :

1. Persyaratan mudah.

2. Bunga Ringan.

3. Fasilitas tabungan bebas biaya administrasi dan gratis asuransi jiwa

4. TIDAK REPOT karena angsuran & tabungan akan dijemput petugas bank.

Tidak berbeda dengan kredit lainnya, Kredit Sumut Sejahtera ini juga

bermanfaat Dapat Digunakan sebagai tambahan modal kerja dan kebutuhan

investasi usaha bagi pengusaha kecil/menengah yang membutuhkan tambahan

modal usaha mereka.

KREDIT MIKRO SUMUT SEJAHTERA II

Sama seperti sebelumnya, Kredit Mikro Sumut Sejahtera II ini adalah

kredit yang diberikan Bank Sumut untuk usaha mikro yang memiliki potensi

namun kekurangan modal. Sasaran dari Kredit Mikro Sumut Sejahtera II ini

adalah keinginan Bank Sumut untuk  menambah modal usaha dan

mengembangkan usaha, produk KMSS II adalah solusi tepat dengan proses cepat,

bunga ringan dan agunan flexible ( surat tanah, BPKB kendaraan bermotor,

kios/lapak, dll)

Jenis Kredit Mikro Sumut Sejahtera II ini antara lain :

a)      Kredit Modal Kerja

b)      Kredit Investasi

Syarat-syarat yang harus dilengkapi calon debitur adalah sebagai berikut :

1. Memiliki Usaha di sector pertanian, perdagangan, industry dan usaha – usaha

lainnya.

2. Fotokopi KTP yang masih berlaku.

3. Pasphoto diri dan suami/istri ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar

4. Izin usaha minimal Surat Keterangan Usaha dari Lurah/ Kepala Desa atau Camat.

Dan Persyaratan lainnya.

Keunggulan dari Kredit Mikro Sumut Sejahtera ini antara lain:

1. Bunga ringan hanya 1 % /bulan flat to anuitas.

2. Bebas biaya provisi.

3. Proses cepat.

4. Persyaratan agunan fleksibel.

5. Insentif 2% bagi debitur yang membayar angsuran tepat waktu.

KREDIT PEMILIKAN RUMAH SUMUT SEJAHTERA (KPR SUMUT

SEJAHTERA)

KPR-Sumut Sejahtera adalah solusi kepemilikan rumah pribadi Anda untuk

keperluan pembelian rumah tinggal/apartemen/ruko/rukan yang dijual melalui

developer. Untuk Berbagai Kebutuhan Pembiayaan dapat digunakan untuk

berbagai tujuan baik untuk tempat tinggal atau investasi, dalam kondisi baru

maupun bekas (second). Kredit ini membantu masyarakat untuk memiliki tempat

tinggal. Selain ini Kredit ini juga membantu masyarakat untuk memiliki

kesejahteraan yang merata seperti yang dibahas didalam UUD.

 Keunggulan dari Kredit Kepemilikan Sumut Sejahtera ini antara lain:

1. Angsuran Terjangkau

Suku bunga kredit relatif rendah, dihitung secara anuitas dan diberlakukan

secara floating rate yang akan disesuaikan berdasarkan perkembangan suku bunga

pasar.

2. Keleluasaan Pembiayaan

Jangka waktu pinjaman hingga 15 tahun.

3. Manfaat bagi Anda

Nikmati fasilitas pembiayaan hingga 80% dari nilai jaminan. Uang muka

ringan, mulai dari 20% untuk makin memudahkan Anda meraih rumah impian.

Proses Mudah dan Cepat, Semakin cepat Anda melengkapi semua syarat yang

diperlukan maka akan semakin cepat prosesnya.

4. Mudah dan Aman

Dengan menyediakan dana di rekening Bank Sumut setiap bulannya, pembayaran

angsuran rumah akan dipotong secara otomatis.

Surat kepemilikan dan dokumen-dokumen lainnya rumah Anda tersimpan dengan

aman pada Kami sehingga pada masa kredit selesai dapat langsung Anda bawa

pulang.

Persyaratan yang harus dilengkapi juga sangat mudah, yaitu:

a)      Karyawan tetap / profesional / wiraswasta

b)      Fotocopy Identitas diri pemohon (KTP/SIM/KK/Identitas lainnya)

c)      Fotocopy dokumen jaminan

d)     Slip gaji atau laporan keuangan usaha

e)      Angsuran perbulan maksimal hingga 40% dari penghasilan / gaji.

Bank Sumut Kisaran Salurkan CSR untuk Program RRTLH

(MedanBisnis—Kisaran) Bank Sumut Cabang Kisaran menyatakan tetap komit

membantu masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan ikut serta dalam program

renovasi rumah tak layak huni (RRTLH) yang dilakukan oleh Pemerintah

Kabupaten (Pemkab) Asahan.

Pada tahun 2012, Bank Sumut cabang Kisaran menyisihkan

keuntungannya melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang

digunakan bagi program RRTLH senilai Rp 50 juta. Dana ini digunakan untuk

merenovasi 10 unit rumah. “Melalui dana CSR, kita siap membantu masyarakat

dan pemerintah,” kata Kepala Cabang Bank Sumut Kisaran, Endar Sakti Pane saat

berbincang dengan MedanBisnis, Jumat (21/9) di Bank Sumut setempat.

Bahkan, kata Endar, bila Bank Sumut memiliki keuntungan besar dari

produk yang ditawarkan pihak bank kepada masyarakat, maka dana CSR juga

akan mengalami peningkatan. Sebab melalui rapat umum pemegang saham

(RUPS) kebijakan pembagian keuntungan (laba) perusahaan merupakan kebijakan

riil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena dengan menabung,

melakukan deposito, kredit atau lainnya ke Bank Sumut, masyarakat akan

mendapatkan keuntungan ganda. “Tahun ini Rp 50 juta, kemungkinan tahun

depan Bank Sumut akan lebih besar lagi memberikan dana bantuan untuk

program RRTLH ini. Mamun semua kebijakan ini sebelumnya akan dikoordinasi

kembali, “ cetus Endar.

Mengenai program RRTLH, Endar meyebutkan, bahwa program bedah

rumah tersebut sangat baik, apalagi bertujuan meningkatkan rasa nyaman tinggal

di rumah, dari rumah tak layak menjadi layak, begitu juga untuk meningkatkan

kesehatan penghuni rumah.

“Kita siap membantu program-program pemerintah daerah yang pro rakyat, “

sebut Endar. Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang mengucapkan terima kasih

kepada Bank Sumut yang telah peduli dan berpartisipasi terhadap program

RRTLH Pemkab Asahan. “Kepedulian Bank Sumut tidak diragukan lagi terhadap

masyarakat dan pemerintah daerah, mereka selalu respon apa yang menjadi

program pemerintah,” ucap Taufan saat mencanangkan program RRTLH tersebut

di Desa Sei Kamah, Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan.

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sektor perbankan telah dikenal sebagai lembaga keuangan sangat strategis

yang mempunyai peran menentukan arah dan perkembangan perekonomian suatu

wilayah atau daerah. Fungsi dan peran perbankan dalam pembangunan tersebut

tercermin dalam berbagai fungsinya, yang secara umum dikatakan sebagai

lembaga keuangan yang dapat menopang kekuatan dan kelancaran sistem

pembayaran dan efektifnya kebijakan moneter pemerintah dalam rangka

mensejahterakan kehidupan ekonomi masyarakat. Tak dapat dipungkiri bahwa

pembangunan diIndonesia (Sumatera Utara) tak terlepas dari peran serta bank

dalam mendorong beberapa sektor usaha, diantaranya usaha kecil dalam

meramaikan perekonomian bangsa. Dari Kredit usaha yang diberikan bank (Bank

SUMUT) masyarakat dapat membuka usaha sendiri yang secara tidak langsung

sudah mengurangi jumlah pengangguran dan dapat meningkatkan taraf hidup

masyarakat menjadi lebih baik. Dan  jika taraf hidup masyarakat sudah baik maka

tingkat keamanan daerah juga terkendali karena dengan banyaknya jumlah

masyarakat yang sudah mendapatkan pekerjaan dari melakukan usaha sendiri

maupun bekerja pada orang lain maka secara tidak langsung tingkat kriminalitas

juga akan menurun.

Selain itu bank juga menunjukkan perannya dalam pembangunan dari

program sosial “CSR” yang disisihkan perusahaan untuk kesejahteraan

lingkungan social masyarakat.

B.     Saran

Dengan pencapaian besar yang telah dicapai Bank Sumut saat ini rasanya

tidak ada lagi hal yang bisa dikomentari dari kinerja Bank Sumut ditengah

masyarakat. Namun sebagai masyarakat daerah Sumatera Utara penulis

mengrapkan agar bank sumut mampu mempertahankan pelayanan yang baik pada

nasabah dan semoga CSR yang diberikan dapat teralokasi dengan tepat waktu dan

tepat guna bagi seluruh wilayah pelosok Sumatera Utara agar pembangunan dapat

terlaksana secara merata. Dan semoga Bank Sumut dapat mencapai target sebagai

bank devisa “GO INTERNASIONAL”. 

DAFTAR PUSTAKA

Marzuki. 2006. Efektifitas Peran Perbankan Memberdayakan Sektor Ekonomi

Unggulan.

Mitra Wacana Media, Jakarta

Lubis,Irsyad. 2010. Bank & Lembaga Keuangan Lain. USU press, Medan

            http://banksumut.com/KreditProgram.php

http://banksumut.com/KPR.php

Diposkan 20th March oleh vina asrina

  2.

MAR

20

Administrasi Pembangunan; Batas-batas, Strategi Pembangunan Kebijakan dan

Pembaharuan Administrasi/Fred W. Riggs

PENDAHULUAN

            Konsep pembangunan menjembatani antara masalah-masalah administratif

yang biasanya muncul sewaktu pelaksanaan seperti masalah tipe personil,

keuangan, organisasi-organisasi dan metode-metode kerja klasik didalam

administrasi negara dengan masalah-masalah administratif yang muncul diluar

pelaksanaannya seperti agen (pelaksana) perubahan.

            Masalah-masalah eksternal atau “Administrasi Pembangunan”

menyangkut hubungan antara masyarakat dan lingkungan. Didalamnya terdapat

masalah-masalah yang melekat pada penerapan program pembangunan.

Administrasi pembangunan yang dibahas merupakan administrasi dari suatu

program pembangunan. Pertama, administrasi pembangunan berkaitan dengan

proses administrasi dari suatu program pembangunan, dengan metode-metode

yang digunakan oleh organisasi besar terutama pemerintah, untuk melaksanakan

kebijakan-kebijakan yang telah direncanakan guna menemukan sasaran-sasaran

pembangunan mereka.  Kedua, arti dari istilah “administrasi pembangunan”

dikaitkan dengan implikasinya, tidak dengan pengertiannya secara langsung.

Termasuk didalamnya adalah peningkatan kemampuan administratif. Jelasnya,

apabila suatu program pembangunan berhasil dilaksanakan, dengan sendirinya

akan mendorong terjadinya perubahan-perubahan dilingkungan masyarakat

politik, termasuk perubahan kemampuan masyarakat dalam bidang administrasi.

            Ada pendapat yang mengatakan bahwa dalam negara yang sedang dikuasai

oleh partai tunggal (rulling party), termasuk dikebanyakan “Developmental

regima” yang diamati dimana hubungan antara birokrasi partai dan birokrasi

negara demikian dekat, dan hampir tidak dapat dipilahkan. Memang benar bahwa

banyak orang dalam negara komunis yang menduduki jabatan rangkap, sebagai

pejabat partai dan sekaligus sebagai pejabat pemerintah. Memang mereka juga

sering mengalami kesulitan memisahkan kedua jabatan tersebut. Memang benar

bahwa birokrasi partai telah menciptakan administrasi yang berfungsi politik

sebagaimana tidak diragukan bahwa aparat negara yang menduduki jabatan politik

juga melaksanakan fungsi administrasi.

           

MATERI RESUME

AGENDA UNTUK MEMPELAJARI

ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

           

1 CAG dan Studi Administrasi Negara

CAG (The Comparative Administration Group) merupakan himpunan

berbagai sarjana yang telah mendapat latihan kerja sama teknis untuk mengemban

misi diberbagai belahan dunia, dalam suatu keadaan yang menunjukkan kesediaan

menerima doktrin Administrasi mereka yang harus dapat diterapkan dalam

kebudayaan yang berbeda-beda.

Sesungguhnya tema Administrasi pembangunan secara bersama-sama

telah menghadirkan dua aliran pemikiran yang sama-sama aktif. Namun, pusat

perhatian CAG Pertama kali menyangkut pembangunan administrasi lembaga

pemerintah beserta kemampuannya dengan menekankan perhatiannya pada

struktur dan perilaku birokrasi. Kedua, pada administrasi yang lebih diartikan

sebagai kegiatan lembaga-lembaga eksekutif pemerintah, khusunya berkenaan

dengan proses pembuatan kebijaksanaan, penerapan perencanaan, serta program-

program yang bertalian dengan penjadwalan kegiatan pembangunan dan

pencapaian sasaran-sasarannya.

Dari studi yang telah berjalan, ada tiga kelompok permasalahan yang ada,

terutama menyangkut hal-hal sebagai berikut:

1)      Dimensi Politik Administrasi Pembangunan

Kelompok penulis CAG menjumpai literatur pembangunan yang tidak

berimbang. Hal ini terutama bersamaan dengan semakin mapannya kerangka

acuan politik bagi “modernisasi”. Banyak literatur mengetengahkan proses-proses

dan nilai-nilai politik seperti kekuasaan politik, konflik, ideologi dan pemerintah

yang banyak mempengaruhi pemikiran ekonomi dan perubahan sosial, serta

dikaitkannya hal-hal tersebut dengan masalah-masalah pelaksanaan administrasi.

2)      Proses Perencanaan Pembangunan

Pada dasarnya baik negara-negara industri ataupun negara berkembang

dewasa ini sedang mencoba menerapkan teknik-teknik baru dalam perencanaan

nasionalnya. Kegiatan studi CAG yang telah dilakukan membantu pengenalan

konsep-konsep seperti konflik kepentingan, kompromi dan tawar-menawar,

pembatasan wewenang kekuasaan, dan kemajemukan struktur birokrasi dan sosial

kedalam literatur perencanaan pembangunan.

3)      Pelaksanaan Sistem Administrasi di Negara Sedang Berkembang

Dilihat dari pelaksanaan sistem administrasi negara dinegara sedang

berkembang, dengan cepat sekali seluruh negara sedang berkembang

memperbesar birokrasi negaranya sesuai dengan fungsi pelayanan masyarakat

yang dilaksanakan. Sesungguhnya banyak diantara negara-negara tersebut telah

menggunakan sistem administrasi negara dalam rangka menjalin hubungan

dengan masyarakat dengan melaksanakan berbagai program kegiatan. Tetapi

sampai saat ini literatur mengenai negara sedang berkembang penuh dengan

gambaran tentang ketidakmampuan, disfungsi, dan kegagalan-kegagalan

melaksanakan kegiatannya. Sejumlah penyakit lama seperti adanya kesulitan

mewujudkan koordinasi diantara aktivitas pokok yang saling berkaitan,

keengganan mendelegasikan wewenang dari struktur  yang lebih tinggi sehingga

mengakibatkan keterlambatan kerja, pelembagaan korupsi, legalisme dan

formalisme, kesemuanya merupakan gejala yang memasyarakat negara sedang

berkembang tanpa dapat dibedakan dengan tegas berdasarkan sistem politik atau

tradisi kebudayaannya.         

Ada hipotesa lain yang mengungkapkan hubungan antara rendahnya

tingkat kemampuan administrasi terhadap tumbuhnya birokrasi prematur,

pemunculannya sebagai kelompok kepentingan yang melayani dirinya sendiri,

pengembangan fungsi-fungsi politik disertai dengan hilangnya kontrol memadai

dari lembaga-lembaga non-birokrasi yang memungkinkan ditingkatkannya

efisiensi.

Secara logika mungkin diantara hipotesa ada yang berbeda karena

validitasnya dipengaruhi oleh kondisi tertentu yang terbatas pada ruang dan

waktu. Oleh karena itu yang diperlukan saat ini pengujian secara empiris kesemua

hipotesa dan proposisi-proposisi lain yang ada disuatu negara berdasarkan tingkat

pembangunannya, dan kemampuan melaksanakan beberapa program tertentu

dalam rangka mengembangakan dan memperbanyak alat yang dapat digunakan

untuk mendiagnosa perilaku birokrasi serta mampu memberikan ukuran-

ukurannya.

Jalan keluar pertama untuk hal ini adalah pembatasan fungsi birokrasi atau

mengaktifkan kembali fungsi pengembalian administrasi. Hal-hal seperti

pemberian tanggung jawab pengambilan keputusan kepada perusahaan-

perusahaan swasta dan mekanisme pasar.

2. Konteks Administrasi Pembangunan

Sederhananya peristilahan administrasi pembangunan menunjuk pada

berbagai usaha yang diorganisasikan untuk melaksanakan program-program atau

proyek-proyek terkait guna mencapai sasaran pembangunan.

Pada hakikatnya gagasan pembangunan yang terkandung upaya

peningkatan kemampuan masyarakat adalah untuk mempengaruhi lingkungan

fisik, manusia dan kebudayaan mereka. Dengan jelas bahwa mereka melakukan

hal ini secara keseluruhan sebagai suatu masyarakat, kolektivitas, bukan secara

individual. Mereka dapat berhasil hanya karena ada kerja sama mengatur usaha

itu. Dengan kata lain, mereka harus belajar mencapai keputusan bersama,

merumuskan kehendak melakukan kegiatan sosial, dan menerapkan program-

program yang telah disepakati bersama. Proses pengambilan keputusan bersama

itulah yang menjadi fikiran dibenak kita ketika membicarakan politik dan

administrasi.

Dalam arti ini, maka administrasi pembangunan tidak berarti hanya

sebagai usaha-usaha pemerintah melaksanakan program terencana dalam rangka

membentuk lingkungan fisik, manusia dan kebudayaannya, tetapi juga berarti

perjuangan meningkatkan kemampuan melaksanakan berbagai program.

Tidak disangsikan bila doktrin yang terdapat dalam teori administrasi telah

diformulasikan sesuai dengan tujuan ini, yakni untuk meningkatkan kemampuan

lembaga yang ada memikul beban tersebut. Tetapi pada umumnya pemerintah

yang mampu membuat perencanaan tersebut sebelumnya telah mencapai

tingkatan pembangunan tertentu. Dan oleh karena itu mereka mampu

melaksanakan doktrin-doktrin tersebut.

Tetapi kenyataannya pemerintahan dewasa ini kurang mampu

melaksanakan proyek-proyek pembangunan termasuk didalamnya adalah

pemerintahan yang telah membuktikan bahwa gagasan-gagasan administrasi

modern ternyata tidak relevan dan tidak efektif. Dari sini administrasi

pembangunan perlu dibedakan dengan pembangunan administrasi, yakni dua

aspek yang saling berhubungan tapi berbeda satu dengan yang lain.

            Konteks Pembangunan Administrasi

            Dari segi arti, berbagai konteks pembangunan administrasi berupa konsep-

konsep analitis dalam jumlah yang sangat banyak. Konsep yang lebih familiar

dapat membantu pemahaman lebih komunikatif. Hal ini disebut konteks politik,

ekonomi dan organisasi pembangunan administrasi. Konsep diatas akan dibahas

dibawah ini:

a)      Konteks Politik Pembangunan Administrasi

Pada dasarnya alat utama kegiatan seluruh pemerintah adalah birokrasi

negara. Ini tidak berarti lembaga-lembaga negara seperti lembaga legislatif,

kehakiman, partai-partai politik, perusahaan-perusahaan negara, organisasi

swasta, dan masyarakat pada umumnya tidak memainkan peranan dalam ikut

menentukan keberhasilan dan kegagalan program-program pemerintah. Oleh

karena itu berdasarkan alasan diatas bila perhatian kita dipusatkan pada birokrasi

negara. Yakni suatu hirarki yang ada diseluruh kantor dibawah kewenangan

formal kepala negara. Kenyataannnya banyak hal mengenai efektivitas pemerintah

dapat dipelajari melalui beerapa petinggi tertentu. Didalam istilah petinggi

tersebut menyatakan bahwa fungsi pokok yang harus dilakukan adalah

administrasi.

            Dengan pernyataan diatas, tidak berarti bahwa birokrasi boleh

memonopoli kekuasaan dalam suatu negara. Dibeberapa negara maju kekuasaan

birokrasi selalu diimbangi dengan kekuasaan lembaga ekstra birokrasi dan sistem

partai. Konstruksi demikian disebut dengan struktur poliarki. Konstruksi diatas

sering disebut dengan “sistem politik”. Lembaga-lembaga poliarki ekstra birokrasi

diatas dibeberapa negara memainkan fungsi politik lebih besar daripada fungsi

administratifnya walaupun tidak sepenuhnya berfungsi politik.

            Suatu birokrasi dapat dikatakan relatif berkuasa bila mampu

mempertahankan posisi birokrasi peringkat menengah seperti kepala biro, kepala

bagian, dan kepala seksi bagi kepentingan karir pejabat-pejabatnya. Dengan

demikian suatu tingkat pengalaman minimum dapat dipertahankan untuk

menjamin peraturan-peraturan pemerintah dimasa depan agar dapat dijalankan

secara efektif.

            Keterangan diatas adalah suatu cara mengelolan kekuasaan dengan relatif

berimbang antara birokrasi dan sistem konstitutif yang memungkinkan

dilakukannya pemisahan antara “politik” dan “administrasi” dalam pengertian

klasik. Pemisahan ini dimaksudkan mengenai pemisahan yang menganjurkan agar

birokrasi hanya akan menjalankan fungsi-fungsi administrasi, dan sistem

konstitutif seperti DPR, partai, dan para politisi terpilih hanya menjalankan fungsi

politik.

b)      Konteks Ekonomi Administrasi Pembangunan

Sudah menjadi ketentuan baku dalam administrasi negara bahwa seluruh

pegawai negeri menerima gaji secara berkala. Sistem pembayaran demikian tidak

hanya mendorong kerja lebih efektif tapi sekaligus dapat menghindarkan

munculnya penekanan yang akan ditujukan pada administrator. Sistem gaji

dimaksud tidak hanya bergantung pada kemampuan mengumpulkan dana melalui

pajak dan distribusi gaji dalam sistem yang bertanggung jawab, melainkan juga

dipengaruhi oleh kondisi ekonomi secara umum. Dibutuhkan tingkat produksi

yang tinggi melampaui kebutuhan konsumsi produsen agar mampu mendukung

kebutuhan pejabat militer, pejabat negara, maupun individu yang ditempatkan

pada posisi-posisi tambahan.

c)      Organisasi Sosial dan Administrasi Pembangunan

Kebanyakan teoritisi administrasi negara menaruh perhatian terhadap pola

organisasi yang tidak universal tapi banyak terdapat dan disukai dibeberapa

negara yang relatif maju. Mereka lupa bila doktrin-doktrin adminstrasi hanya

relevan bagi suatu organisasi formal (yang kompleks).

Organisasi formal yang efektif dan dapat memainkan peranan penting serta

mampu menambah kemampuan masyarakat memperluas pilihan dalam rangka

mengubah lingkungannya hanya terdapat dinegara-negara maju. Yang ingin

dikatakan disini adalah bahwa sistem sosial yang terbelakang lebih sulit

menciptakan suatu sistem yang mampu menciptakan organisasi. Semakin sedikit

jumlah organisasi yang ada dalam masyarakat semakin sulit pula untuk maju.

Dalam masyarakat yang kurang mampu memelihara organisasi, maka bantuan

dari luar yang diberikan untuk mendukung tumbuhnya organisasi baru justru akan

menimbulkan kekuatan pengimbang. Sebaliknya bagi masyarakat yang lebih

mampu membangun organisasi yang hidup, maka bantuan dari luar untuk

membangun lembaga yang sudah ada justru dapat membantu pembangunan

masyarakat.

d)     Masalah-Masalah Dalam Lingkungan Administrasi Pembangunan

Masalah-masalah lingkungan yang menjadi hambatan dalam menerapkan

doktrin-doktrin administrasi yaitu:

-          Masalah lingkungan fisik (geografi, iklim, dan lokasi)

-          Masalah dilingkungan manusia (orang yang terlibat dalam sistem sosial).

3. Mengenali Pendekatan Sistem dalam Administrasi Pembangunan

Sebagai suatu  proses yang rasional, konsep kegiatan pembangunan

menjelasakan tiga masalah dalam pembagian kerangka analisa yang secara

normatif berkaitan dengan kegiatan pembangunan.

            Pertama, kegiatan pembangunan adalah suatu yang dikehendaki

(purposive). Dalam hal ini perhatian dipusatkan pada upaya mencapai sasaran-

sasaran yang dipilih secara sadar. Yakni suatu kehendak yang menjadi dasar,

perangsang dan sekaligus memberikan arah terhadap kegiatan pembangunan.

Kegiatan pembangunan selalu mempertanyakan apa yang sedang terjadi dan apa

yang seharusnya dilakukan.

            Kedua, kegiatan pembangunan memusatkan perhatian pada sejumlah

hubungan kait-mengait yang kompleks dan dalam jumlah besar. Perubahan

masyarakat melibatkan banyak elemen seperti ekonomi, politik dan sosial yang

berada dalam suatu kompleksitas saling berhubungan.

            Ketiga, kegiatan pembangunan merupakan suatu proses yang

membutuhkan waktu. Tuntutan terhadap orientasi kegiatan dan pendekatan

interdisipliner terhadap dinamika perubahan masyarakat semakin disadari oleh

kalangan ahli ilmu sosial. Dalam rangka mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu

sosial ini, David Easton menawarkan empat tingkat pendekatan:

Pengajuan data mengenai suatu masalah tertentu dari berbagai disiplin ilmu

Mengembangkan program latihan penelitian mengenai suatu masalah tertentu dan

menggunakan metode analisa dari sudut disiplin ilmu yang relevan

Melatih orang-orang tertentu dalam dua atau tiga cabang ilmu yang saling

berkaitan dengan harapan agar pendekatan interdisipliner tesebut merasuk dalam

fikirannya

Menyadari bahwa perilaku manusia dapat diabstraksikan melalui istilah-istilah

baku seperti gagasan personian mengenai “kegiatan” atau istilah “keputusan”

yangs ering digunakan oleh ahli psikologi sosial dan ekonomi, atau istilah

“fungsi” yang banyak digunakan oleh ahli antropologi.

Empat pengelompokan diatas memberikan sumbangan besar bagi studi

interdisipliner. Namun hanya tingkatan keempatlah yang lebih tepat dikatakan

sebagai dasar pendekatan sistem, karena tampaknya mampu memberikan dasar

untuk mengkonsepsualisasikan prilaku manusia dalam pengertian kehendak,

dinamis dan saling ketergantungan.

a)      Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem memungkinkan pengorganisasian prinsip pengkajian

interdisipliner yang terintegrasikan sesuai dengan yang dikehendaki dan secara

dinamis mampu menguraikan saling ketergantungan yang kompleks.

Tinjauan sistem secara umum memusatkan perhatiannya pada kesatuan

kerangka acuan untuk menjelaskan hubungan umum dari suatu kegiatan sebagai

suatu kegiatan sebagai suatu kesatuan yang utuh.

Dengan demikian dimaksudkan dengan sistem adalah suatu gestalt,

menyatukan elemen-elemen yang sebelumnya terpisah-pisah. Bahkan sistem juga

memiliki organisasi, kebulatan, dan cenderung mempertahankan suatu tingkat

stabilitas sekalipun mungkin saja materi dan energi dan masuk terus-menerus

berubah. Secara umum mungkin memang pendekatan sistem dapat diterapkan

untuk menganalisa masalah-masalah dalam kegiatan pembangunan. Karakteristik

umumnya dapat digambarkan:

Pertama, setiap sistem memiliki kehendak atau tujuan. Ini menyangkut

beberapa komponen dalam hubungan terbatas yang merupakan keluaran atau

sasaran-sasaran tertentu yang dapat dibedakan dari elemen lingkungan.

Kedua, elemen-elemen komponen atau variabel yang ada membentuk

kualitas karakteristik keseluruhan sistem, bukan dirinya sendiri. Elemen-elemen

yang dimaksud dapat berupa peraturan, tuntutan, atau kondisi psikologis individu

atau organisasi, tapi bukan berarti individu atau organisasi itu sendiri.

Ketiga, elemen-elemen sistem selalu berada dalam hubungan dinamis

dengan masukan yang selalu masuk dan keluaran yang selalu keluar.

Keempat, sistem terbuka mungkin saja memiliki interelasi diantara

variabel-variabelnya.

Kelima, sistem sosial yang sedang dibicarakan adalah sistem yang

mempunyai arah. Setiap sistem mempunyai sasaran. Dan kerja atau proses

mencapai sasaran tersebut disebut kerja administrasi sistem. Untuk itu ada empat

fungsi administrasi yang harus terpenuhi:

         Pembuatan keputusan

         Spesifikasi

         Komunikasi dan

         Pengendalian.

b)      Kerangka Sistem Dalam Administrasi Pembangunan

Administrasi pembangunan adalah sebuah istilah yang sering digunakan

untuk menunjuk upaya atau kegiatan pemerintah (daerah)  memenuhi perannya

mencapai pembangunan. Untuk itu pendekatan sistem dianggap mampu

memberikan kerangka yang berguna dalam memecahkan problem administrasi

pembangunan.

Pemerintah dinegara-negara terbelakang biasanya merupakan pihak

eksekutif yang memiliki peranan dominan dalam pelaksanaan kegiatan

pembangunan. Hal ini disebabkan karena alasan  teknis, ideologis maupun karena

kemampuannya memberikan masukan yang dibutuhkan.

Administrasi pembangunan adalah cara yang dilakukan pemerintah

mengisi peranan dominan didalam proses pembangunan secara keseluruhan. Ini

meliputi prosedur-prosedur teknis dan pengaturan organisasi yang dilakukan

pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan.

Secara umum “administrasi pembangunan” mirip dengan  “administrasi

negara” tradisional terutama dalam kaitannya dengan cara-cara yang ditempuh

pemerintah dalam menerapkan aturan-aturan, kebijakan serta norma-norma

tertentu. Sekalipun demikian ada perbedaannya terutama mengenai sasaran-

sasarannya, ruang dan kompleksitasnya.

Administrasi pembangunan dirasakan inovatif setelah menaruh perhatian

serius pada perubahan sosial diantara sasaran pembangunan yang hendak dicapai.

Karena perhatian itu juga maka permasalahan yang dihadapinya pun menjadi

lebih luas lagi.

Kegiatan pembangunan menyangkut mobilisasi sumber daya manusia,

uang, fasilitas dan tindakan pemerintah, serta mengalokasikannya dalam

kombinasi yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan teknis dan mencapai sasaran-

sasaran tertentu dalam pembangunan.

Diberbagai bagian telah dijelaskan bahwa teori pembangunan nasional

serta berbagai pengalaman yang ada setidaknya menunjuk pada enam masukan

yang dibutuhkan, yakni:

-          Tenaga terampil

-          Keuangan

-          Logistik ( fasilitas untuk mengatur kebutuhan barang dan jasa)

-          Informasi (fasilitas untuk mengirimkan data)

-          Partisipasi (dari individu ataupun kelompok)

-          Kekuasaan sah (untuk melaksanakan keputusan).

                                                                                                                 

c)      Pendekatan Sistem dalam Pembangunan Lembaga

Organisasi pada dasarnya merupakan sebuah roda, suatu unit kesatuan dari

kegiatan pembangunan. Organisasi beserta lingkungannya yang berhubungan

sering disebut sebagai lembaga.

Jika kerangka sistem dalam administrasi pembangunan dapat dipandang

sebagai pendekatan makro, maka pendekatan sistem dalam pembangunan lembaga

dapat dipandang sebagai pendekatan mikro dalam rangka mempelajari kegiatan

pembangunan.

Pengertian kata “Lembaga” disini menunjuk pada kombinasi antara tujuan

organisasi dan hubungannya dengan lingkungan, yakni suatu definisi yang aslinya

mungkin pernah dikemukakan Philip Seznick dalam bukunya “Leadership in

Administration : A Sociological Interpretation” dia menulis demikian:

Organisasi pada dasarnya merupakan sarana teknis yang diciptakan untuk

mempunyai tujuan tertentu. Tinjauan ini didasarkan pada anggapan melihat

sebuah mesin; artinya bahwa organisasi membutuhkan biaya. Sementara itu

lembaga baik yang berupa kelompok atau praktek tertentu, untuk sebagian

memang dapat disamakan dengan mesin, tetapi disamping itu ia memiliki dimensi

natural. Lembaga merupakan hasil interaksi dan adaptasi.

Dengan demikian maka lembaga dapat berarti organisasi yang didalamnya

terkandung nilai individu dan lingkungan sosial. Oleh karena itu berdasarkan pada

sudut pandangan kita mengenai kegiatan pembangunan, maka lembaga juga harus

dihubungkan dengan sasaran-sasaran pembangunan.

Disini istilah “lembaga“ diartikan sebagai “organisasi yang membentuk,

menunjang dan melindungi hubungan normatif dan pola-pola kegiatan tertentu

dan sekaligus membentuk fungsi-fungsi dan jasa yang dihargai didalam suatu

lingkungan.

Pembangunan lembaga didefenisikan sebagai “seluruh perencanaan,

pembuatan struktur dan petunjuk-petunjuk baru, atau penataan kembali haluan

organisasi, meliputi:

Membuat, mendukung dan memperkokoh hubungan normatif dan pola-pola yang

aktif

Pembentukan fungsi-fungsi dan jasa yang dihargai oleh masyarakat

Penciptaan fasilitas yang menghubungkan antara teknologi-teknologi baru dengan

lingkungan sosialnya.

4. Strategi Alternatif Untuk Pengembangan Kemampuan Administrasi

diKalangan Bangsa-bangsa Baru

Dalam sebuah analisa menarik mengenai arus informasi internasional,

Wilbur Schramm pernah menyatakan bahwa bangsa-bangsa terjajah didunia

sekaligus juga terjajah dari setiap dimensinya, termasuk kesempatan mengambil

bagian dari luar “Dunianya” yang terbatas. Keadaan ini lazim dikatakan orang

bahwa bangsa-bangsa sedang berkembang pada umumnya kurang memiliki

kemampuan administrasi yang mereka butuhkan.

Diberbagai tempat terdapat kesenjangan antara tuntutan kebutuhan

nasional dengan kemampuan administrasinya. Berikut beberapa pandangan yang

saling bertentangan, definisi dan beberapa orientasi umum yang ada:

a)      Bagi pandangan yang menentang, sekalipun model-model yang terdapat dalam

masyarakat transisi lazim disebut dengan sistem birokrasi, secara akademis dapat

menjadi pembanding terhadap pemikiran kelompok skolastik, yang menilai

mereka yang percaya pada ide-ide tersebut melakukan tindakan bodoh dan tidak

berguna.

b)      Hampir seluruh dimensi yang digunakan untuk membedakan setiap organisasi

administrasi dan perilakunya masih tampak kabur dan bercampur-campur antara

satu dengan lainnya. Sehingga model dan tipologi yang ada tidak mampu

menunjukkan perbedaan yang tegas. Oleh karena itu sulit untuk mengatakan

bahwa sistem  administrasi “Tradisional” merupakan sistem campuran sedangkan

sistem administrasi “Modern” itu sudah terinci. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa sistem administrasi tradisional mempunyai karakteristik “Lugu (ascription)

- khas (particularism) – campuran (diffuseness)” sementara sistem administrasi

modern mempunyai karakteristik sebagai “Berkehendak (achievement) –

universal (universalism) – terinci (spesificity)”. Padahal seperti diketahui semua

sistem mempunyai capuran kualitatif dan belum ada yang dapat dihubungkan

dengan pola-pola pembangunan atau perubahan tertentu.

c)      Istilah “pembangunan” dan “ modernitas” dalam literatur ilmu sosial digunakan

untuk bercampur aduk, baik itu pengertian ekonomi, politik, sosial, pelembagaan

dalam arti psikologis maupun perilaku masyarakat. masyarakat dikatakan modern

bila masyarakat itu urban, berkemampuan baca tulis, industrial, mempunyai

keterbukaan sosial, inovatif dan demokratik.

Alternatif Strategi

Strategi umum yang dilakukan negara berkembang untuk meningkatkan

administrasinya antara lain:

1)      Dukungan Politik

Suatu usaha peningkatan kemampuan administrasi tidak dapat berjalan

kecuali apabila proses perubahan dimaksud menjamin adanya pembatasan ruang

lingkup, berlangsung secara terus-menerus dan mendapat dukungan dari pusat

kekuasaan politik dinegara tersebut. Apabila pucuk pimpinan birokrasi

mempunyai peran ganda sebagaimana disebutkan, maka dua alternatif yang

mungkin terjadi;

Kedudukan mereka dapat menjadi penghambat, atau

Justru menjadi pendukung ide-ide pembaharuan administrasi.

Proses peningkatan kemampuan administrasi dapat menghantam struktur

kekuasaan yang sudah ada. Oleh karena itu didalam analisisnya harus dapat

diyakinkan bahwa sejumlah kekuasaan yang hilang karenanya akan

didapatkannya kembali walau dalam bentuk yang lain.  Apabila demi

pembangunan sejumlah hak istimewa elit politik harus dikurangi, maka untuk

mencegah tanggapan yang bersifat disintegratif (terhadap pemerintah) sarana-

sarana fisik yang sementara ini mereka gunakan harus dibatasi terlebih dahulu.

2)      Pendidikan

Mengubah lembaga-lembaga administrasi negara maupun praktek-praktek

pelaksanaannya merupakan suatu yang membutuhkan pendidikan jangka panjang.

            Penerapan Strategi Khusus

Apabila ternyata masalah paling menonjol yang dihadapi suatu negara

berkembang adalah integrasi, identitas, dan penetrasi, maka perhatian paling besar

juga harus ditujukan untuk meningkatkan kemampuannya agar dapat mengatasi

masalah-masalah tersebut. Secara operasional ini berarti dalam waktu dekat harus

ada upaya meningkatkan kemampuan militer, kepolisian dan teknik pengendalian

administrasi yang ditinggalkan oleh pemerintah penjajah.

5. Ideologi dan Organisasi Sosial dalam Masyarakat yang Berkembang Cepat

Tujuan utama bab ini adalah untuk mengetahui organisasi sosial dalam

masyarakat yang menghendaki industrialisasi cepat. Oleh Alfred Diamant, rezim

yang mengarahkan masyarakatnya menjadi demikian disebut

sebagai Developmental Movement Regime (Rezim Gerakan Pembangunan).

Agar suatu ideologi itu efektif, ia harus diartikulasikan melalui suatu

organisasi sosial tertentu, salah satu syaratnya harus tidak mempunyai karakter

birokratis, dan berdiri berlawanan terhadap tatanan lama sebagaimana ia berpijak

pada saat kemunculan birokrasi industri.

Ideologi Pembangunan

Menurut Eric Hoffer ideologi adalah motor penggerak bagi suatu massa,

suatu landasan persatuan untuk menghadapi berbagai perubahan sosial. Ideologi

ini harus dapat memberikan gambaran utopis tentang tatanan masyarakat yang

dikehendaki dan didalamnya dimungkinkan bagi seorang untuk hidup tidak hanya

dalam arti nyaman tetapi juga untuk mendapatkan  martabat dan harga diri yang

lebih tinggi. Tetapi harus dicatat bahwa martabat yang dimaksudkan disini dalam

pengertian bersama (kolektivitas) dan bukan dalam pengertian individual. Melalui

kesadaran nasional masyarakat tersebut dapat menentukan kedudukan yang tepat

bagi mereka, salah satunya adalah kepemimpinan, dalam suatu komunitas dari

masyarakat dunia. Demi kebaikan bersama, orang harus mau berkorban. Para

pemimpin memperoleh kedudukan mereka bukan berdasarkan tradisi atau

kekuasaan mutlak raja-raja, tetapi kewenangan mereka lahir dari massa rakyat,

diantara mereka yang bersedia berkorban.

Dimensi positif dari ideologi adalah terbentuknya tujuan masa depan yang

tidak terlalu jelas; tujuan-tujuan tersebut tidak pernah dirumuskan secra terinci.

TANGGAPAN

            Menurut pendapat saya pengertian administrasi negara berkaitan erat

dengan masalah pemeliharaan dibandingkan kaitannya dengan pembangunan yang

cepat atas sistem pemerintahan negara. Administrasi negara akan menjadi

perhatian utama hanya apabila tatanan masyarakat industri relatif telah tercapai.

Walaupun demikian, struktur-struktur administrasi yang ada hanya dapat

berlangsung dalam kesamar-samaran terhadap tatanan masyarakat maju.

            Satu hal yang harus mendapat perhatian khusus dari pada administrator

dikalangan bangsa-bangsa yang sedang berkembang cepat adalah keseluruhan

proses administrasi dan struktur-struktur pembangunan yang menjadi sarana

melaksanakan proses administrasi tersebut secara efektif.

            Kesalahan pola fikir dari bangsa-bangsa sedang berkembang yang

memaksakan sebagian besar warga negaranya agar menerima nilai-nilai dan

keyakinan yang dikemukakan pemimpinnya terhadap ideologi tertentu adalah

suatu kesalahan besar dalam suatu keputusan negara. Padahal tekanan terhadap

industrialisasi dan urbanisasi terus berkembang dan masih akan terus berlangsung.

Dan menurut saya apabila pembangunan ini memang diperlukan, maka pola fikir

yang seperti ini harus dipikirkan kembali. Sebagai bangsa yang sedang

berkembang maka peran pemimpin dan kerjasama dari masyarakat dan pihak-

pihak yang berkepentinganlah yang harus mengambil andil besar. Masyarakat dan

pemimpin harus bekerjasama membangun bangsa dan memelihara dengan baik

segala potensi yang dimiliki bangsanya agar bangsa tersebut bisa lebih cepat

bangkit dan menuju kepada pembangunan yang baik dan berkepanjangan menuju

negara yang lebih maju dan mapan.

PENUTUP

          Kesimpulan

Dari materi resume diatas saya dapat menarik kesimpulan bahwa

Administrasi pembangunan adalah cara yang dilakukan pemerintah mengisi

peranan dominan didalam proses pembangunan secara keseluruhan. Ini meliputi

prosedur-prosedur teknis dan pengaturan organisasi yang dilakukan pemerintah

dalam mencapai tujuan pembangunan.

Secara umum “administrasi pembangunan” mirip dengan  “administrasi

negara” tradisional terutama dalam kaitannya dengan cara-cara yang ditempuh

pemerintah dalam menerapkan aturan-aturan, kebijakan serta norma-norma

tertentu. Sekalipun demikian ada perbedaannya terutama mengenai sasaran-

sasarannya, ruang dan kompleksitasnya.

Kegiatan pembangunan menyangkut mobilisasi sumber daya manusia,

uang, fasilitas dan tindakan pemerintah, serta mengalokasikannya dalam

kombinasi yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan teknis dan mencapai sasaran-

sasaran tertentu dalam pembangunan.

Dan menurut Alfred Diamant, ada rezim yang mengarahkan

masyarakatnya menjadi menghendaki industrialisasi cepat, rezim demikian

disebut sebagai Developmental Movement Regime (Rezim Gerakan

Pembangunan). Dan untuk itu negara-negara yang berkembang melakukan

beberapa strategi untuk melakukan peningkatan administrasinya. Strategi umum

yang dilakukan negara berkembang untuk meningkatkan administrasinya tersebut

dapat berupa dukungan politik dan pendidikan. Sedangkan strategi khusus yang

dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut Apabila ternyata masalah paling

menonjol yang dihadapi suatu negara berkembang adalah integrasi, identitas, dan

penetrasi, maka perhatian paling besar juga harus ditujukan untuk meningkatkan

kemampuannya agar dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Secara

operasional ini berarti dalam waktu dekat harus ada upaya meningkatkan

kemampuan militer, kepolisian dan teknik pengendalian administrasi yang

ditinggalkan oleh pemerintah penjajah.

            Saran

            Sebagai negara berkembang kita dapat menerapkan strategi-strategi khusus

dalam rangka pembangunan negara kita. Suatu usaha peningkatan kemampuan

administrasi tidak dapat berjalan kecuali apabila proses perubahan dimaksud

menjamin adanya pembatasan ruang lingkup, berlangsung secara terus-menerus

dan mendapat dukungan dari pusat kekuasaan politik dinegara tersebut. Oleh

karena itu, kita berharap agar pihak-pihak yang memiliki kekuasaan politik sadar

akan betapa pentingnya andil mereka dalam menentukan nasip bangsa. Disini kita

berharap agar petinggi politik lebih peduli terhadap pembaharuan administrasi

bangsa agar bangsa kita dapat terbangun dengan baik, dan hendaknya petinggi

politik yang ada lebih peduli terhadap membangun kesejahteraan bangsa, bukan

kesejahteraan diri sendiri.

            Selain itu, kita juga berharap agar mutu pendidikan di Indonesia dapat

menjadi lebih baik, agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu.

Karena dengan banyaknya sumber daya manusia yang bermutu disuatu negara

maka semakin cepat pembangunan dinegara tersebut tercapai. Karena bila pola

fikir masyarakatnya akan menjadi lebih baik dan taraf hidup juga meningkat,

sehingga tidak akan ada lagi orang-orang miskin dan kehidupan masyarakat akan

menjadi lebih sejahtera. Dan apabila tingkat kesejahteraan hidup tinggi, maka

keamanan negara juga akan tercapai.

Diposkan 20th March oleh vina asrina  

2.

JAN

4

Buat GalauersHai sob, lagi galau y?gak salah sih kalo lu galau, karna semua orang pasti akan berada pada titik didihnya, dimana matahari serasa sejengkal diatas ubun-ubun, aliran darah mampet (pipa air kali ah :D), nafas berat dan tiba-tiba suasana hati jadi pancaroba ekstrim, WOW :D. kalo lagi GALAU gini mending nulis aja biar beban lu pindah pada setiap huruf yang lu rangkai, ini jauh lebih bermanfaat dari pada lu nangis atau marah-marah. nah sebelum lu nulis, baca puisi gue dulu yau, amatiran sih, tapi gue suka nuangin perasaan gue dengan merangkai huruf. reading my poem yau.... :)

"Tanya"Aku terperangkap dalam lamunku, ketikatitik-titik hujan menyuburkan rasa ini dalam lubuk hatikusetiap aku melihat senyummu dari kejauhan, aku bagai melihat bintang jatuh dihadapankubegitu terang, begitu senang, begitu menkjubkansehingga aku tak mampu mengalihkan pandanganku dari mu,bibirku beku, hatiku 1, dan itu hanya buat kamu

tapi,cahaya bintang itu begitu jauhaku tak kuasa menyimpan secercah cahaya indahnya dihatikuaku bahkan tak tau dari mana dia datang, dan aku juga tidak tau kemana dia akan berlabuh,

yang ku tau hanya tinggal sebuah doa"Tuhan, terangkanlah cahayanya dimanpun dia bersandar,berilah ia dahan yang kokoh untuk hatinya berteduh,dan bangunkan ia ketika bila aku adalah jodohnya, dan pertemukan kami ditempat dimana bumi hanya terasa bagai butiran debu dibawah kaki kami"and i will always waiting my ADAM :)

Diposkan 4th January oleh vina asrinaLabel: Bahasa melambangkan siapa diri kita bukan lebay hanya

mengekspresikan diri  

MemuatKirim masukan