Summary Book

download Summary Book

of 33

description

summary about qualitative research

Transcript of Summary Book

  • Summary BookHand Book Of Qualitative ResearchKuliah Metode Penelitian Ilmu Politik

    Mery Anggraini

  • Tarian Desain Penelitian Kualitatif: Metafora, Metodolatri, dan Makna Valerie J. Janesick hlm 263-276

  • Tarian Desain Penelitian Kualitatif: Metafora, Metodolatri, dan Makna Valerie J. Janesick hlm 263-276Menurut Valerie J. Janesick, Desain berfungsi sebagai fondasi/dasar pemahaman tentang dunia partisipan dan makna yang lahir dan interaksi pengalaman antara peneliti dengan partisipan dalam konteks sosial tertentu. Dan Janesick memahami desain kualitatif sebagai sebuah tarian, karena sama-sama merupakan sebuah bentuk seni interaktif sehingga seorang peneliti kualitatif itu dapat dikatakan mirip dengan koreografer.

  • Pilihan-pilihan desai penelitian kualitatif dapat diserupakan dengan tiga tahapan tari yaitu : Tahap-tahap Pemanasan (the satges of warm-up) : Pilihan-pilihan desain ketika mengawali penelitian, yang mencakup:Pertanyaan-pertanyaan yang menuntun arah penelitianPemilihan lokasi dan partisipanAkses dan entri ke lokasi penelitian dan beberapa kesepakatan dengan para partisipan.Durasi waktu penelitianPemilihan strategi-strategi penelitian yang sesuai, ex; etnografi, studi kasus, fenomenologi, dsb.Posisi teori dalam penelitianIdentifikasi bias-bias dan ideologi penelitiIdentifikasi prosedur-prosedur pernyataan kesediaan dan keinginian untuk mematuhi prinsip-prinsip etis.

    Desain Kualitatif sebagai Koreografi

  • Selain itu sebagai penguat desain penelitian kualitatif perlu ditetapkan karakteristik desain kualitaif, yaitu;Bersifat holistikMenyoroti relasi-relasi dalam sebuah sistem dan kebudayaanMerujuk pada pengalaman dan interaksi langsung dan partisipanTerfokus pada upaya untuk memahami setting sosial tertentu, dan tidak perlu membuat prediksi-prediksi sebelumnya.Menuntut seorang peneliti untuk menetap dilokasi penelitian selama waktu yang diperlukanMenuntut analisis yang sama dengan waktu dilapanganMenuntut seorang peneliti mampu mengembangkan sebuah model dari peristiwa baru yang terjadi dilapanganMengandaikan seorang peneliti sekaligus menjadi instrumen penelitianMensyaratkan pengajuan permohonan kesediaan dan memamtuhi prinsip-prinsip etis dalam penelitian

  • Tahap-tahap Latihan (the stage of exercises) :Penelitian perintis ( pilot study) dan proses pemilihan desain penelitian. tahap latihan digunaka dalam konteks pengumpulan data dilapangan, seperti melakukan pra-wawancara dengan beberapa partisipan terpilih, observasi singkat, dan review dokumen.

    Tahap Cooling Down : Pilihan desain pada akhir penelitianseorang peneliti harus memutuskan kapan dia meninggalkan lokasi penelitian. Setelah itu melakukan analisis data akhir dapat dilakukan, dengan tahapan sbb : melakukan analisi komparasi konstan dilapangan, dan melakukan proses reduksi data yang merupakan tahap akhir dari desain penelitian kualitatif. Dan selanjutnya melakukan peninjauan ulang terhadap konsep dan rekam jejak data lapangan perlu dilakukan.

  • TRIANGULASI (Triangulation)Denzin(1978) merangkum 4 tipe dasar dari teknik triangulasi, sebagi berikut :Triangulasi data menggunakan sejumlah data dalam penelitian.Triangulasi peneliti menggunakan sejumlah peneliti atau evaluatorTriangulasiteori menggunakan beragam perspektif untuk meningterpretasikan sekolompok data tunggalTriangulasi metodologis menggunakan beragam metode untuk mengkaji problem tunggal.

    Namun janesick menambahakan satu tipe lagi yaitu trangulasi interdisipliner.

  • Metodolatri : penyandaran penuh pada metodebiasanya peneliti kualitatif jarang menggunakan metodolatri tapi lebih senang langsung membidik dan memahami perspektif2 makna pengalaman hidup partisipan secara langsung.

    Kredibilitas penelitian kualitatifdikatakan kredibel apabaila menjawab tiga pertanyaa :Teknik teknik dan metode-metode apa yang digunakan untuk menjamin integrits,validitas, dan keakuratan temuan-temuan penelitian?Apakah peneliti tersebut memiliki pengalaman dan kualifikasi-kualifikasi tertentu?Asumsi-asumsi apa yang menjadi dasar penelitian ?

    Makna dan Metafora Peneliti kualitati diibaratkan sebagai seorang penari dalam hal mengurai, menjelaskan, memahami suatu kionteks yang telah familiar, bersifat personal, dan dengan cara yang penuh semangat.

  • Desain Penelitian Kualitatif Yang Didanai Janice M. Morse hlm 277-297

  • Desain Penelitian Kualitatif yang didanaiTahap PerumusanCara merumuskan topik ; mengidentifikasi tema-tema yang menarik perhatian dan merefleksikan tema yang benar-benar menarik bagi calon peneliti dan malukan pengujian secara kritis,. Langkah selanjutnya membaca ruang lingkup tema penelitian dan atau mencari literatur

    Tahap Perencanaan Memilih lokasi : lokasi harus sesuai dengan karaketristik partisipan, efektif (jarak tempuh k lokasi)dan efisien, (kesedian sumber dana) tidak dilingkungan kerja sendiri,i.Memilih strategi penelitian : ditentukan oleh ciri khas pertanyaan penelitian (field & Morse, 1991) strategi yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian, ex : jika suatu rumusan pertanyan lebih condong pada makna suatu fenomena , maka metode yang paling relevan adalah metode fenomenologi.

  • Persiapan PenelitiMengajukan dan Merumuskan Pertanyaan Penelitian : redaksi pertanyaan sangat menetukan fokus dan ruang lingkup penelitian.Menulis proposal : prinsip pertama, propoposal yang baik untuk memperoleh bantuan dana adalah yang berbasis pada argumentasi logis dan berimbang, prinsip kedua seorang peneliti harus berpikir dan membuat perencanaan sebelum mmulai menulisnya,Komponen-komponen daalam proposal penelitian kualitaif : A. Judul/halam pengesahan, B. Halaman Abstrak, C. Sistematika Proposal, D. Bibliografi, E. Apendik (hlm288)Tahap terjun KelapanganSampling, : menetukan informan yang cocok untuk penelitian. Pemilihan partispan pertama secara langsung memberi peluang bagi penliti menetukan sampel, pemilihan kedua merupakan alternatif bagi peneliti yang tidak dapat menentukan sampel secara langsung, teknik penetuan sampel ada 4 menurut Patton(1990); extreme or deviant case asample, digunakan untuk memilih partisipan yang mewakili minat. Intensity sampling, memilih partisipan yang sudah akrab dan berpengalaman dengan kejadian dan peristiwa tertentu, ketiga maximum variety sampling merupakan sebuah proses pemilihan beragam sampel secara sadar dan mengobservasi gejala2 umum pengalaman mereka, keempat, critical case sampling, pemilihan contoh2 signifikan bagi proses identifikasi berbagai kejadian kritis dapat digeneralisasi untuk situasi2 lain.

  • Tahap pengumpulan data produktifData produktif didapat dengan melakukan observasi secara terus menerus dan kerangka kerja yang digunakan. Analisi dap[at dilakukan secara langsung dimulai dari tahap awa, tenagh maupun akhir sehingga dapat mempermudah tahap analisi yang dapat mengarahkan pengumpulan data dalam sebuah penyamp[elan teoritis. Sehingga data sisa yang tidak penting tak perlu dikumpulkan. Selanjutkan kita perlu memastikan keakuratan data ada banyak metode yang dapat digunaka dalam menguji keakuratan penelitian kualitatif. Metode utam untuk menguji keakuratan sangat terkait dengan pengujian validitas dan reliabilitas. (hlm 292)Tahap penarikan Diridalam proses pengumpulan data ada batasnya, diawal proses asimilasi penelti kedalama setting secara terus menrus namun ketika peneliti telah menjadi bagian dari setting sepenuhnya maka tujuan telah tercapai. Agar tujuan awal peneltian tidak berubah.Tahap Penulisanhasil penelitian kualitatif harus sistematis dan padat. Laporan harus didasarkan pada susunan argumen yang snagat meyakinkan tentang suatu data untuk meperkuat kasus yang diteliti dan atau menolak beberapa penjelasan tertentu. Dua pendekatan dalam menulis laporan kualitatif : a) menulis laporan sebagi solusi bagi teka teki / problem yang digadapi peneliti, b) menyajikan ringkasan tentang temuan-temuan penting dan menyajikan temuan-temuan yang memperkuat kesimpulan-kesimpulan yang diambil.

  • METODE GROUNDED THEORY

  • Persamaan GROUNDED THEORY hampir sama dengan teori- teori lain yang digunakan dalam peneltian kualitatif.Sumberdata yang digunakan yaitu observasi dan wawancara

  • Perbedaan

    Didalam grounded theory akan menghasilkan teori yang padat secara konseptual dan variatifTeori yang berkonsep padat adalah teori yang kaya akan pengembangan dan hubungan konsep hal ini akan terkait dengan analisi dan temuan data saat pengolahan

  • Grounded theory (glaser dan strauss dalam discovery of grounded theory (1967)Merasionalisasikan teori, teori yang digunakan akan menjembatani kejenjangan antara penelitian teoritis dengan penelitian empiris Merumuskan logika dan ciri khas dari grounded theoryMelegitimasi penelitian kualitatif

  • grounded theory dirancang sebagai alat bantu bagi peneliti agar dapat memproduksi teori yang secara konseptula sangat padat. Yaitu teori yang dijejali dengan berbagai macam hubungan konseptual,

  • = Grounded Theory =Barney G. Glaser & Anselm L. Strauss

  • is a general methodology for developing theory that is grounded in data systematically gathered and analyzed.(Strauss & Corbin, dalam Denzin & Lincoln, 1994:273)

    Theory

    Data Interpretasi

    Generated

    Aplikasi ?

    Elaborated

  • Empat Kriteria Pokok Grounded Theory atas fenomena Kesesuaian (fit)Pemahaman (understandable)Generalitas (generality)Kendali (control)

  • Makna Grounded Pengumpulan data, analisis, dan teori saling terkait dalam hubungan timbal balik. Peneliti tidak memulai penyelidikan dengan suatu teori tertentu lalu membuktikannya, namun dengan suatu bidang kajian dan hal-hal yang terkait dengan bidang tersebut.(Strauss & Corbin, 1967)

  • Analisis fenomena untuk lahirkan atau kembangkan teori baru Pengkodean terbuka (open coding)Pengkodean berporos (axial coding)Pengkodean selektif (selective coding)

  • Open Coding Proses analisis yang mengidentifikasi dan menyusun konsep berdasarkan sifat dan ukurannya.Prosedur dasar : mengajukan pertanyaan tentang data, dan membandingkan persamaan dan perbedaan antara masing-masing insiden, peristiwa, dan contoh fenomena lainnya.Peristiwa dan insiden yang sama diberi label dan dikelompokkan untuk membentuk kategori-kategori.

  • Axial Coding Proses yang menghubungkan suatu subkategori dengan kategorinya.Langkahnya sama dengan open coding, namun lebih terfokus, dan diarahkan menuju penemuan dan penghubungan antarkategori berdasarkan model paradigma.Menyusun tiap kategori (fenomena) berdasarkan kondisi kausal yang memunculkannya, lokasi kematraan tertentu dari fenomena ini berdasarkan sifat, konteks, strategi aksi/ interaksinya yang digunakan untuk mengatasi, menangani, menanggapi fenomena ini sesua dengan konteksnya, dan konsekuensi dari tindakan/ interaksi yang dilakukan.

  • Selective Coding Penggabungan hasil kerja interpretif berdasarkan kategori-kategori yang sudah ada.Memilih kategori inti dan menghubungkan semua kategori utama, baik terhadap kategori inti maupun antar-kategori.

  • Pendekatan dan Tipe penelitian: Kualitatif studi kasus

  • Studi Kasus: oleh: Robert E Stake buku: Handbook of Qualitative ResearchNorman K denzim dan Yvonna S. Lincoln. Hal : 299-334Penelitian kualitatif studi kasus bisa berciri kuantitatif dan kualitatif atau kombinasi keduanya Untuk melacak aktivitas fundamental bagi penelitian kuantitatif dan kualitatif Robert Yin (1992)menganalisa tiga langkah menyeluruh yang membingkai penelitian:Investigasi kuantitatif sebagai solusi permasalahan temaKajian kualitatif tentang motif-motif suatu kasusIdentifikasi suatu kasus

  • Proses identifikasi kasus:Secara umum tidak semua peristiwa merupakan semua kasus, contoh kasus konflik pada suatu daerah itu merupakan studi kasus, tetapi kalau dialami oleh beberapa daerah itu hanya sebuah fenomenaMenurut Loius Smith (1978) Kasus adalah suatu sistem yang terbatas. Dalam ilmu-ilmu sosial kasus memiliki bagian-bagian operasional dan merupakan bagian dari sebuah sistemPerilaku kasus memiliki pola yang konsistensi

  • Konsep kasus selalu menjadi tema perdebatan diantara para ahli, istilah studi masih bersifat ambigu, studi kasus bisa berarti proses mengkaji kasus sekaligus hasil dari proses pengkajian tersebut

  • Minat Intrinsik dan instrumental pada KasusPeneliti yang berbeda tentu saja memiliki tujuan yang berbeda dalam mengkaji sebuah kasusAda 3 identitifikasi yang berbeda dalam melihat kajian studi kasus:Kasus Intrinsik, disini ditempuh oleh peneliti dalam memahami sebuah kasus tertentu, jenis ini ditempuh bukan karena suatu kasus mewakili kasus lain, atau menggambarkan sifat tertentu tetapi ada aspek khusus yang menarik minat peneliti untuk mengkajinya. Spesifik yang khususnya tidak merumuskan sebuah teoriKasus Instrumental, digunakan untuk penelitian suatu kasus tertentu agar tersaji tentang perspektif isu atau perbaikan sebuah teori. Kasus Kolektif, pengembangan dari beberapa kasus

  • Bagi seorang peneliti kualitatif yang menggunakan studi kasus harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:Membingkai kasus dan mengkonseptualisasi objek penelitianMemilih fenomena (gejala), menentukan tema atau isu yang menjadi fokus pertanyaan risetMelacak pola-pola data untuk memperkaya isu-isu dalam penelitianMenggunakan teknik trianggulasi untuk hasil-hasil observasiMenghadirkan beberapa alternatif penafsiranMerumuskan pernyataan sikap atau generalisasi tentang kasus

  • Kelebihan studi kasus terletak pada perbaikan teori dan kompleksitas isu yang ditawarkanStudi kasus bisa menjadi pendekatan keilmuan untuk mengkaji kebijakan publik dan mengkaji pengalaman manusiaTujuan dari studi kasus bukanlah untuk mewakili dunia tapi mewakili satu kasus sajaMetode penelitian kasus adalah metode penelitian pribadi dan kajian tentang pengalaman yang unit

  • TERIMAKASIH