Sumber Hukum Islam

15
Sumber Hukum Islam Oleh Kelompok 4

Transcript of Sumber Hukum Islam

Page 1: Sumber Hukum Islam

Sumber Hukum Islam

Oleh Kelompok 4

Page 2: Sumber Hukum Islam

يا أيها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي األمر منكم فإن تنازعتم في شيء فردوه إلى الله والرسول إن كنتم تؤمنون بالله واليوم اآلخر ذلك خير

وأحسن تأويال “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah

Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang

demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa:59)

Page 3: Sumber Hukum Islam

Segala sesuatu yang melahirkan atau menimbulkan aturan yang mempunyai sifat yang mengikat, dan apabilla dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata disebut sumber hukum . Dengan demikian, sumber hukum Islam adalah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan, atau pedoman

syariat Islam.

Ulama fikih pada umumnya sependapat bahwa sumber hukum utama Islam adalah Al-Qur’an dan Hadits. Disamping itu, para ulama menjadikan ijtihad sebagai salah satu dasar hukum Islam setelah Al-Qur’an dan Hadits.

Page 4: Sumber Hukum Islam

Al-Qur’an

ه1م/ /ف4س1 7ن /ه1م/ م1ن/ أ 7ي ه1يد?ا ع7ل مDةB ش74 4لE أ /ع7ث4 ف1ي ك 7ب 7و/م7 ن و7ي

?ا 7ان /ي 1ب 7اب7 ت 1ت /ك /ك7 ال 7ي 7ا ع7ل /ن ل D7ز ه1يد?ا ع7ل7ى ه7ؤ4الء1 و7ن 1ك7 ش7 7ا ب /ن ئ و7ج11م1ين7 ل /م4س/ 1ل ى ل ر7 4ش/ ح/م7ة? و7ب ي/ءB و7ه4د?ى و7ر7 4لE ش7 1ك  ل

“(Dan ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad)

menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan Kitab (Al Quran) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu,

sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim).” (QS. An-Nahlu:89)

Page 5: Sumber Hukum Islam

Al Qur’an memuat berbagai pedoman dasar bagi kehidupan umat manusia, yakni:1. Tuntunan yang berkaitan dengan keimanan/akidah,

yaitu ketetapan yang berkaitan dengan iman kepada Allah SWT, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir, serta qadha dan qadar,

2. Tuntunan yang berkaitan dengan akhlak, yaitu ajaran agar orang muslim memilki budi pekerti yang baik serta etika kehidupan,

3. Tuntunan yang berkaitan dengan ibadah, yakni shalat, puasa, zakat dan haji, dan

4. Tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam masyarakat.

Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yang disampaikan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah.

Page 6: Sumber Hukum Islam

Al-Hadits

س4ول4 ف7خ4ذ4وه4 و7م7ا D4م4 الر 7اك 7ت و7م7ا آ7ه4وا /ت /ه4 ف7ان 4م/ ع7ن 7ه7اك ن

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka

tinggalkanlah…” (QS. Al-Hasyr:7)

Page 7: Sumber Hukum Islam

Hadits merupakan segala tingkah laku Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Al Qur’an. Allah SWT telah mewajibkan untuk menaati hukum-hukum dan perbuatan-perbuatan yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW dalam haditsnya.

Hadits memiliki dua fungsi, yaitu:1. Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al

Qur’an, sehingga kedunya (Al Qur’an dan Hadits) menjadi sumber hukum untuk satu hal yang sama.

2. Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat Al Qur’an yang masih bersifat umum. Misalnya, ayat Al Qur’an yang memerintahkan shalat, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji, semuanya bersifat garis besar. Seperti tidak menjelaskan jumlah rakaat dan bagaimana cara melaksanakan shalat, tidak merinci batas mulai wajib zakat, tidak memarkan cara-cara melaksanakan haji. Rincian semua itu telah dijelaskan oelh rasullah SAW dalam haditsnya.

Page 8: Sumber Hukum Islam

Ditinjau dari segi nilai sanadnya hadits dikelompokkan dalam tiga macam: Shahih,

Hasan, dan Dhoif.1. Hadits Shohih, yaitu hadits yang cukup sanadnya dari awal  sampai akhir dan oleh orang-orang yang sempurna hafalannya.

2. Hadits Hasan, adalah hadits yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang

adil, namun tidak sempurna hafalannya.3. Hadits Dhoif (lemah), adalah hadits yang tidak

memenuhi syarat shohih dan hasan.

Apa itu sanad dan perawi?

Page 9: Sumber Hukum Islam

Sanad ialah rantai penutur/perawi (periwayat) hadits. Sanad terdiri atas seluruh penutur mulai dari orang yang mencatat hadits tersebut dalam bukunya (kitab hadits) hingga mencapai Rasulullah.

Perawi berarti orang yang meriwayatkan atau yang memberitakan hadis. Yang dimaksud dengan rawi ialah orang yang merawikan/meriwayatkan, dan memindahkan hadits.

Sebenarnya antara sanad dan rawi itu merupakan dua istilah yang hampir sama. Sanad-sanad hadits pada tiap-tiap thabaqah atau tingkatannya juga disebut para rawi. Begitu juga setiap perawi pada tiap-tiap thabaqah-nya merupakan sanad bagi yabaqah berikutnya.

Selain itu, dalam ilmu hadits juga terdapat istilah Matan yang berarti isi hadits mengenai lafal yang diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Page 10: Sumber Hukum Islam

Ijtihad

ى ور7 ه4م/ ش4 م/ر47 7ق7ام4وا الصDالة7 و7أ Eه1م/ و7أ ب 1ر7 4وا ل 7ج7اب ت Dذ1ين7 اس/ و7ال/ف1ق4ون7 4ن 7اه4م/ ي ق/ن ز7 7ه4م/ و7م1مDا ر7 /ن 7ي ب

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan melaksanakan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami

berikan kepada mereka.” (QS. Asy-Syuaara:38)

Page 11: Sumber Hukum Islam

Ijtihad ialah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memecahkan suatu masalah yang tidak ada ketetapannya, baik dalam Al Qur’an maupun Hadits, dengan menggunkan akal pikiran yang sehat dan jernih, serta berpedoman kepada cara-cara menetapkan hukum-hukum yang telah ditentukan.

Hasil ini berdasarkan dialog nabi Muhammad SAW dengan sahabat yang bernama muadz bin jabal, ketika Muadz diutus ke negeri Yaman. Nabi SAW, bertanya kepada Muadz,” bagaimana kamu akan menetapkan hukum kalau dihadapkan pada satu masalah yang memerlukan penetapan hukum?”, muadz menjawab, “Saya akan menetapkan hukumdengan Al Qur’an, Rasul bertanya lagi, “Seandainya tidak ditemukan ketetapannya di dalam Al Qur’an?” Muadz menjawab, “Saya akan tetapkan dengan Hadits”. Rasul bertanya lagi, “seandainya tidak engkau temukan ketetapannya dalam Al Qur’an dan Hadits”, Muadz menjawab” saya akan berijtihad dengan pendapat saya sendiri” kemudian, Rasulullah SAW menepuk-nepukkan bahu Muadz bi Jabal, tanda setuju.

Page 12: Sumber Hukum Islam

Berikut syarat-syarat dibenarkannya ijtihad,1. Masalah-masalah baru yang hukumnya belum ditegaskan oleh

nas Al-Qur’an atau sunnah secara jelas.2. Masalah-masalah abru yang hukumnya belum diijma’i oleh

ulama atau aimamtu ‘l-mujtahidin.3. Nas-nas zanni dan dalil-dalil hukum yang diperselisihkan.4. Hukum islam yang ma’qulun ’l-ma’na/ta’qully (kausaliatas

hukummnya /’illat-nya dapat diketahui mujtahid).

Untuk melakukan ijtihad (mujtahid) harus memenuhi bebrapa syarat berikut ini:5. Mengetahui isi Al Qur’an dan Hadits, terutama yang

bersangkutan dengan hukum.6. Memahami bahasa arab dengan segala kelengkapannya untuk

menafsirkan Al Qur’an dan hadits.7. Mengetahui soal-soal ijma.8. Menguasai ilmu ushul fiqih dan kaidah-kaidah fiqih yang luas.

Page 13: Sumber Hukum Islam

Perilaku cerminan dari penghayatan terhadap sumber hukum islam adalah sebagai berikut,

•Terus menerus mempelajari dan memahami Al-Qur’an agar dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari,•Sering membaca Al-Qur’an dan terjemahannya, baik di rumah, di sekolah maupun di jalan,•Gemar menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dan mempraktikkannya saat menjadi imam dalam shalat,•Rajin bertadarus Al-Qur’an bersama-sama keluarga saat usai shalat berjamaah atau di kesempatan lainnya,•Membaca dan mempelajari hadits serta mengamalkan pesan moral yang terkandung di dalamnya selama hadits itu shahih, dll.

Page 14: Sumber Hukum Islam

Sekian

Page 15: Sumber Hukum Islam

Kelompok 4Anggota:

•Dimaz Safithra•Dwi Fitri Maharani•Ikramullah•Putroe Balkis Taufik•Yusrina Ghufrani